Anda di halaman 1dari 9

Wiexsoe Coffee

Berdiskusi Mengenai Manual Brewing dan V60


Banyak jalan untuk menyeduh dan mendapatkan rasa kopi yang nikmat. Ya benar
sekali banyak sekali bisa dengan hanya memesan kepada barista atau bisa dengan
menyeduhnya sendiri. Ada 2 cara penyeduhan kopi yaitu dengan menggunakan mesin
atau manual. Nah, yang kita bahas sekarang adalah manual brewing yang bisa
mendapatan berbagai rasa dan aaaaroma tertentu sesuai yang kita inginkan.

Rumus awalnya sederhana saja, bubuk kopi + air panas = larutan kopi. Namun banyak
faktor lain yang akan mempengaruhi hasil seduhan. Tidak ada aturan baku dalam
menyeduh kopi, semua terserah selera kita. Yang perlu diingat dalam metode seduh
manual adalah setiap orang bebas bereksperimen dengan berbagai faktor tersebut.
Standar kopi enak setiap orang bisa jadi berbeda, karena itulah metode seduh
manualmuncul dan menjadi populer. Untuk menciptakan berbagai kemungkinan rasa
yang tidak terbatas.

macam-macam manual brew:

1. Kopi tubruk
2. Pour over / V60
3. Vietnam drip
4. Plunger / FrenchPress
5. Aeropress
6. Syphon

1. Tubruk

Teknik tradisional yang sudah lama dikenal


di Indonesia adalah Tubruk. Biasanya kopi
tubruk hanya dengan cara menuang kopi
dalam cangkir, seduh dengan air panas, lalu
aduk. Tunggu beberapa saat hingga bubuk
kopi mengendap ke bagian bawah.
2. Pour Over / V60

Pour Over yang biasanya disebut Drip


V60. Teknik manual brewing ini
menggunakan alat berupa corong gelas
berbentuk V dengan kemiringan 60
derajat dengan guratan-guratan di
dalam corongnya.

3. Vietnam drip
Vietnam Drip atau kopi tetes Vietnam
juga membutuhkan waktu cukup lama
untuk menunggu kopi turun ke cangkir—
tetes demi tetes. Apabila anda menyukai
rasa yang manis, anda 2ias memasukan
creamer kental di dalam cangkir.
Kemudian letakan Vietnam Drip dan
tunggu tetesan kopi memenuhi cangkir
anda. Setelah itu silahkan dinikmati.

4. Plunger / Frenchpress
French Press biasa disebut
dengan coffee press. Teknik dalam
penyajian kopinya dibuat menggunakan
gelas khusus. Jika akan melihat
bentuk gelas yang ada alat penekan di
bagian tutup gelasnya, maka itu alat
yang disebut French Press. Cara
menyeduhnya dengan mendiamkan kopi
sebentar selama kurang lebih 4 menit,
dengan takaran 60 gr untuk 1 liter air. Setelah itu, tekan bagian atasnya
perlahan hingga ampas kopi tertekan ke dasar. Setelah itu segera tuangkan
kopi ke dalam cangkir selagi masih fresh.
5. Aeropress

Teknik ini ditemukan pertama kali di tahun 2005.


Alat yang digunakan seperti dua tabung yang
disatukan. Tekniknya lebih praktis untuk anda
yang suka traveling, bahannya juga tidak mudah
pecah dan mudah dibawa atau disimpan di dalam
ransel dan koper. Cara pembuatan kopinya
menggunakan tekanan udara. Jika dilihat-lihat
alatnya juga mirip dengan suntikan, seorang
barista biasanya menekan kopi yang sudah diberi
air panas sehingga tersaring dan tersaji ke
dalam cangkir. Rasanya pun akan berbeda
tergantung teknik yang digunakan.

6. Syphon

Teknik manual brewing ini akan memakan waktu cukup


lama, jadi pastikan anda memiliki waktu luang untuk
menunggu dan menikmati kopi. Penyajian kopinya
menggunakan metode memasak kopi pada tabung khusus.
Sehingga posisinya adalah kopi di bagian atas, air di
bagian bawah, dan rumah spiritus diletakkan di bawah alat
syphon. Air harus dimasak, kemudian saat mendidih, air
akan naik ke bagian atas—tempat anda meletakkan kopi.
Lalu singkirkan rumah spiritus, aduk kopi, dan kemudian
kopi akan meluncur pada tabung di bawahnya. Setelah itu, anda dapat menuangnya
ke dalam cangkir.

Diatas merupakan sedikit penjelasan tentang beberapa macam manual brewing yang
paling sering kita jumpai dibeberapa coffeeshop. Dan kali ini yang akan di kupas
tuntas adalah teknik V60 atau Pour Over. Bagaimana cara menggunakannya dan apa
kelebihan pour over?
V60 / Pour over adalah metode seduh manual yang dimana kopi yang dihasilkan dari
metode ini membuat kopi lebih aromatic, rasa yang lebih segar, bersih tanpa ampas,
dan menonjolkan karakter rasa tertentu yang belum tentu bisa didapatkan dengan
metode seduh manual yang lainnya

Sebelum kita belajar menyeduh dengan menggunakan metode ini yang perlu
diketahui juga beberapa factor dan istilah dalam menyeduh seperti :

- Ratio
- Grind Size
- Temperature
- Brewing time

Istilah istilah ini lah yang akan kita bahas, disamping itu kita juga mengenal istilah
seperti Blooming, Pouring, Agitasi, Yield, dan sebagainya. Mari kita kupas satu
persatu dimulai dari Blooming, Pouring, Agitasi, Yield. Karena sebelum kita bahas 4
foktor diatas kita juga harus paham dengan apa itu blooming dan sebagainya.

a. Blooming

Blooming adalah salah satu istilah yang kerap muncul. Tapi banyak yang belum
memahami apa yang sebenarnya terjadi ketika bubuk kopi sedang “mekar” terkena
air. Padahal blooming adalah salah satu penanda awal dari kesegaran kopi yang kita
pakai.

Saat kopi disangrai, gas karbon dioksida (CO2) masuk dan terperangkap dalam
lubang-lubang kecil di dalam biji kopi. Teorinya, semakin gelap tingkat sangrai,
semakin banyak juga CO2 yang terkandung. Karbon yang memang berwarna hitam
ikut mempengaruhi warna kopi. Makin hitam biji kopi, makin banyak karbon
dioksidanya.

b. Pouring

Pouring adalah cara menuangkan air dari kettle. Ada beberapa macam cara
penuangan dari mulai menuangkan air secara lambat atau Slow Pouring juga bisa juga
dengan menuangkan air secara cepat atau Fast pouring. Keduanya juga akan
mempengaruhi rasa pada penyeduhan V60 karan proses ini sangat mempengaruhi
agitasi
c. Agitasi

Penjelasan sederhananya, agitasi adalah “adukan” atau gerakan turbulensi ringan


yang terjadi pada bubuk-bubuk kopi saat penyeduhan. Proses pengadukan ini bisa
dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan memakai alat seperti stirrer, maupun
tidak.

d. Yield

Yield adalah total jumlah air yang digunakan untuk menyeduh. Haruskah akurat?
Jawabannya adalah tergantung selera kita masing-masing, karena yield juga
mempengaruhi rasa kopi nantinya.

Nah, itulah beberapa istilah yang sering digunakan pada penyeduhan kopi secara
manual, sekarang kita akan bahas factor dasar yang harus diperhatikan untuk
menyeduh dengan metode V60.

1. Ratio

Selalu ingat bahwa tidak ada yang namanya magic ratio yang baik untuk semua
metode seduh di luar sana. Skenarionya begini: Anda mau menyeduh dua cangkir
kopi dengan jumlah air yang sama, yaitu 250 gram air. Bedanya, cangkir pertama
mempunyai 10 gram kopi, sedangkan yang kedua 50 gram. Artinya, cangkir pertama
punya rasio 1:25 dan yang kedua 1:5. Dengan kopi yang lebih sedikit dan air yang
terlalu banyak. Cangkir yang pertama akan menghasilkan kopi yang watery.
Di cangkir kedua, dalam jumlah air yang sama, terdapat larutan kopi yang lebih
banyak, sehingga kopi tersebut akan jauh lebih intense dibanding yang pertama.
Artinya semakin sedikit perbandingan yang digunakan maka hasilnya akan lebih
menonjolkan rasa kopinya, dan sebaliknya

2. Grind Size
Pertama, Anda harus tahu dulu kenapa kita harus mengubah tingkat kehalusan biji
kopi yang kita pakai. Biji kopi menyimpan banyak rasa yang terkunci di dalamnya.
Dengan mempertemukan kopi dengan air, air akan mengekstrak rasa dari kopi
tersebut. Logikanya, bisa aja kopi yang masih berbentuk biji ditenggelamkan dalam
air mendidih untuk mengekstraksi rasanya. Tapi dengan kopi yang masih berbentuk
seperti itu, air akan sulit untuk mempenetrasi ke dalam dan mengeluarkan rasa-rasa
ideal kopi yang terkunci di sana (atau bahkan setelah berjam-jam menunggu, hanya
sedikit komponen yang terekstrak). Makanya, kita “membuka” biji kopi tersebut
dengan menggilingnya.
Semakin halus Anda menggiling biji kopinya, semakin banyak jumlah partikel yang
Anda dapatkan, begitu pula sebaliknya, semakin kasar Anda menggiling, semakin
sedikit jumlah partikelnya. Jumlah partikel di sini menentukan tingkat kesulitan air
untuk melakukan ekstraksi. Dengan kopi yang sangat halus (jumlah partikel yang
lebih banyak), akan lebih mudah untuk air mengeluarkan cita rasa yang terdapat
pada kopi. Artinya dengan grind size yang seperti ini, waktu seduhnya tidak perlu
lama. Itu sebabnya, hanya butuh waktu beberapa detik saja untuk
membuat espresso yang enak. Sebaliknya, kopi yang digiling kasar lebih cocok untuk
diseduh dengan menggunakan Clever Dripper atau French Press, misalnya,
dengan waktu seduh yang lebih lama.

3. Temperature

Untuk mencapai ekstraksi yang ideal,


temperatur juga penting namun kadang
sering dilupakan. Pernahkah Anda mencoba
menyeduh Milo dengan air dingin? Yang
akan terjadi adalah: bubuk Milo
tersebut akan lebih susah larut. Semakin
rendah temperatur, kemampuan air untuk
melarutkan sesuatu semakin berkurang. Ini terjadi juga pada kopi. Apabila Anda
menyeduh kopi dengan air yang terlalu dingin, maka akan lebih sedikit sari-sari kopi
yang bakal larut. Ingat istilah under-extraction yang sempat kami sebut di atas
tadi?

Temperatur yang ideal akan berbeda-beda tergantung dari metode yang digunakan
dan kopinya itu sendiri. Kami selalu merekomendasikan untuk memulai dengan
temperatur antara 88-93 derajat Celcius, karena bisa dibilang temperatur itu
adalah yang paling aman. Selalu ingat rasa yang identik dengan over dan under-
extraction. Dengan begitu Anda bisa bereksperimen untuk mencari tahu temperatur
mana yang ideal untuk Anda.

4. Brewing time

Brew time atau waktu seduh berarti lamanya waktu partikel kopi berada
dalam/bersentuhan dengan air. Semakin lama partikel kopi berada dalam air maka
ekstraksi semakin/terus terjadi.

Dengan memahami hal di atas, jika kamu menginginkan kopi dengan rasa yang lebih
kuat dan pahit maka biarkan proses ekstraksi terjadi lebih lama yang artinya brew
time lebih panjang, sebaliknya jika kamu menyukai kopi dengan rasa yang lebih
fruity maka waktu seduh bisa lebih cepat. Dengan kata lain brewing time juga
sangat berpengaruh dalam rasa kopi yang anda inginkan. Intinya adalah jangan
terlalu lama jika anda tidak ingin rasa kopi anda gosong atau sangat pahit. Waktu
ideal adalah 1 menit 30 detik hingga 2 enit 30 detik

Cara nyeduh V60

Alat-alat yang dibutuhkan:

 V60 Hario Dripper


 Kertas Penyaring
 Ketel/Teko Leher Angsa
 Penggiling Kopi
 Timer
 Timbangan Digital
Instruksi Penyeduhan dengan V60:

1. Selalu pastikan bahwa alat dan air yang digunakan selalu bersih.

2. Rebus air mencapai suhu 95 derajat celcius, jangan lupa untuk melebihkan air
rebusan karena akan digunakan untuk membasahi kertas penyaring.

3. Giling biji kopi sebanyak 15 gram.

4. Letakkan v60 diatas gelas atau teko (untuk menampung hasil seduhan).

5. Taruh kertas penyaring diatas v60, setelah itu siram dengan air panas ke
seluruh permukaan kertas. langkah ini dibutuhkan agar tidak ada bau kertas
yang menempel pada seduhan kopi.

6. Letakkan diatas timbangan, dan jangan lupa untuk mengatur timbangan


diangka 0.

7. Tambahkan kopi yang sudah digiling kedalam v60, ratakan bubuk kopi dengan
cara digoyang perlahan.

8. Tuangkan air panas secara lembut dan perlahan keatas bubuk kopi, tujuannya
adalah Blooming, tuangkan secukupnya hingga air merata diatas bubuk kopi
dan tunggu selama 30 detik.

9. Lanjutkan dengan siraman air panas dengan gerakan melingkar, usahakan


jangan terkena paper filter. langkah ini dilakukan sekitar 1 menit 30 detik
hingga 2 menit 30 detik

10. Ketika mencapai berat timbangan yang diinginkan, maka angkat v60 dan
tuangkan kopi ke dalam gelas yang telah anda siapkan.
Flavour Wheel Coffee

Anda mungkin juga menyukai