Toaz - Info Materi Manual Brewing PR
Toaz - Info Materi Manual Brewing PR
Rumus awalnya sederhana saja, bubuk kopi + air panas = larutan kopi. Namun banyak
faktor lain yang akan mempengaruhi hasil seduhan. Tidak ada aturan baku dalam
menyeduh kopi, semua terserah selera kita. Yang perlu diingat dalam metode seduh
manual adalah setiap orang bebas bereksperimen dengan berbagai faktor tersebut.
Standar kopi enak setiap orang bisa jadi berbeda, karena itulah metode seduh
manualmuncul dan menjadi populer. Untuk menciptakan berbagai kemungkinan rasa
yang tidak terbatas.
1. Kopi tubruk
2. Pour over / V60
3. Vietnam drip
4. Plunger / FrenchPress
5. Aeropress
6. Syphon
1. Tubruk
3. Vietnam drip
Vietnam Drip atau kopi tetes Vietnam
juga membutuhkan waktu cukup lama
untuk menunggu kopi turun ke cangkir—
tetes demi tetes. Apabila anda menyukai
rasa yang manis, anda 2ias memasukan
creamer kental di dalam cangkir.
Kemudian letakan Vietnam Drip dan
tunggu tetesan kopi memenuhi cangkir
anda. Setelah itu silahkan dinikmati.
4. Plunger / Frenchpress
French Press biasa disebut
dengan coffee press. Teknik dalam
penyajian kopinya dibuat menggunakan
gelas khusus. Jika akan melihat
bentuk gelas yang ada alat penekan di
bagian tutup gelasnya, maka itu alat
yang disebut French Press. Cara
menyeduhnya dengan mendiamkan kopi
sebentar selama kurang lebih 4 menit,
dengan takaran 60 gr untuk 1 liter air. Setelah itu, tekan bagian atasnya
perlahan hingga ampas kopi tertekan ke dasar. Setelah itu segera tuangkan
kopi ke dalam cangkir selagi masih fresh.
5. Aeropress
6. Syphon
Diatas merupakan sedikit penjelasan tentang beberapa macam manual brewing yang
paling sering kita jumpai dibeberapa coffeeshop. Dan kali ini yang akan di kupas
tuntas adalah teknik V60 atau Pour Over. Bagaimana cara menggunakannya dan apa
kelebihan pour over?
V60 / Pour over adalah metode seduh manual yang dimana kopi yang dihasilkan dari
metode ini membuat kopi lebih aromatic, rasa yang lebih segar, bersih tanpa ampas,
dan menonjolkan karakter rasa tertentu yang belum tentu bisa didapatkan dengan
metode seduh manual yang lainnya
Sebelum kita belajar menyeduh dengan menggunakan metode ini yang perlu
diketahui juga beberapa factor dan istilah dalam menyeduh seperti :
- Ratio
- Grind Size
- Temperature
- Brewing time
Istilah istilah ini lah yang akan kita bahas, disamping itu kita juga mengenal istilah
seperti Blooming, Pouring, Agitasi, Yield, dan sebagainya. Mari kita kupas satu
persatu dimulai dari Blooming, Pouring, Agitasi, Yield. Karena sebelum kita bahas 4
foktor diatas kita juga harus paham dengan apa itu blooming dan sebagainya.
a. Blooming
Blooming adalah salah satu istilah yang kerap muncul. Tapi banyak yang belum
memahami apa yang sebenarnya terjadi ketika bubuk kopi sedang “mekar” terkena
air. Padahal blooming adalah salah satu penanda awal dari kesegaran kopi yang kita
pakai.
Saat kopi disangrai, gas karbon dioksida (CO2) masuk dan terperangkap dalam
lubang-lubang kecil di dalam biji kopi. Teorinya, semakin gelap tingkat sangrai,
semakin banyak juga CO2 yang terkandung. Karbon yang memang berwarna hitam
ikut mempengaruhi warna kopi. Makin hitam biji kopi, makin banyak karbon
dioksidanya.
b. Pouring
Pouring adalah cara menuangkan air dari kettle. Ada beberapa macam cara
penuangan dari mulai menuangkan air secara lambat atau Slow Pouring juga bisa juga
dengan menuangkan air secara cepat atau Fast pouring. Keduanya juga akan
mempengaruhi rasa pada penyeduhan V60 karan proses ini sangat mempengaruhi
agitasi
c. Agitasi
d. Yield
Yield adalah total jumlah air yang digunakan untuk menyeduh. Haruskah akurat?
Jawabannya adalah tergantung selera kita masing-masing, karena yield juga
mempengaruhi rasa kopi nantinya.
Nah, itulah beberapa istilah yang sering digunakan pada penyeduhan kopi secara
manual, sekarang kita akan bahas factor dasar yang harus diperhatikan untuk
menyeduh dengan metode V60.
1. Ratio
Selalu ingat bahwa tidak ada yang namanya magic ratio yang baik untuk semua
metode seduh di luar sana. Skenarionya begini: Anda mau menyeduh dua cangkir
kopi dengan jumlah air yang sama, yaitu 250 gram air. Bedanya, cangkir pertama
mempunyai 10 gram kopi, sedangkan yang kedua 50 gram. Artinya, cangkir pertama
punya rasio 1:25 dan yang kedua 1:5. Dengan kopi yang lebih sedikit dan air yang
terlalu banyak. Cangkir yang pertama akan menghasilkan kopi yang watery.
Di cangkir kedua, dalam jumlah air yang sama, terdapat larutan kopi yang lebih
banyak, sehingga kopi tersebut akan jauh lebih intense dibanding yang pertama.
Artinya semakin sedikit perbandingan yang digunakan maka hasilnya akan lebih
menonjolkan rasa kopinya, dan sebaliknya
2. Grind Size
Pertama, Anda harus tahu dulu kenapa kita harus mengubah tingkat kehalusan biji
kopi yang kita pakai. Biji kopi menyimpan banyak rasa yang terkunci di dalamnya.
Dengan mempertemukan kopi dengan air, air akan mengekstrak rasa dari kopi
tersebut. Logikanya, bisa aja kopi yang masih berbentuk biji ditenggelamkan dalam
air mendidih untuk mengekstraksi rasanya. Tapi dengan kopi yang masih berbentuk
seperti itu, air akan sulit untuk mempenetrasi ke dalam dan mengeluarkan rasa-rasa
ideal kopi yang terkunci di sana (atau bahkan setelah berjam-jam menunggu, hanya
sedikit komponen yang terekstrak). Makanya, kita “membuka” biji kopi tersebut
dengan menggilingnya.
Semakin halus Anda menggiling biji kopinya, semakin banyak jumlah partikel yang
Anda dapatkan, begitu pula sebaliknya, semakin kasar Anda menggiling, semakin
sedikit jumlah partikelnya. Jumlah partikel di sini menentukan tingkat kesulitan air
untuk melakukan ekstraksi. Dengan kopi yang sangat halus (jumlah partikel yang
lebih banyak), akan lebih mudah untuk air mengeluarkan cita rasa yang terdapat
pada kopi. Artinya dengan grind size yang seperti ini, waktu seduhnya tidak perlu
lama. Itu sebabnya, hanya butuh waktu beberapa detik saja untuk
membuat espresso yang enak. Sebaliknya, kopi yang digiling kasar lebih cocok untuk
diseduh dengan menggunakan Clever Dripper atau French Press, misalnya,
dengan waktu seduh yang lebih lama.
3. Temperature
Temperatur yang ideal akan berbeda-beda tergantung dari metode yang digunakan
dan kopinya itu sendiri. Kami selalu merekomendasikan untuk memulai dengan
temperatur antara 88-93 derajat Celcius, karena bisa dibilang temperatur itu
adalah yang paling aman. Selalu ingat rasa yang identik dengan over dan under-
extraction. Dengan begitu Anda bisa bereksperimen untuk mencari tahu temperatur
mana yang ideal untuk Anda.
4. Brewing time
Brew time atau waktu seduh berarti lamanya waktu partikel kopi berada
dalam/bersentuhan dengan air. Semakin lama partikel kopi berada dalam air maka
ekstraksi semakin/terus terjadi.
Dengan memahami hal di atas, jika kamu menginginkan kopi dengan rasa yang lebih
kuat dan pahit maka biarkan proses ekstraksi terjadi lebih lama yang artinya brew
time lebih panjang, sebaliknya jika kamu menyukai kopi dengan rasa yang lebih
fruity maka waktu seduh bisa lebih cepat. Dengan kata lain brewing time juga
sangat berpengaruh dalam rasa kopi yang anda inginkan. Intinya adalah jangan
terlalu lama jika anda tidak ingin rasa kopi anda gosong atau sangat pahit. Waktu
ideal adalah 1 menit 30 detik hingga 2 enit 30 detik
1. Selalu pastikan bahwa alat dan air yang digunakan selalu bersih.
2. Rebus air mencapai suhu 95 derajat celcius, jangan lupa untuk melebihkan air
rebusan karena akan digunakan untuk membasahi kertas penyaring.
4. Letakkan v60 diatas gelas atau teko (untuk menampung hasil seduhan).
5. Taruh kertas penyaring diatas v60, setelah itu siram dengan air panas ke
seluruh permukaan kertas. langkah ini dibutuhkan agar tidak ada bau kertas
yang menempel pada seduhan kopi.
7. Tambahkan kopi yang sudah digiling kedalam v60, ratakan bubuk kopi dengan
cara digoyang perlahan.
8. Tuangkan air panas secara lembut dan perlahan keatas bubuk kopi, tujuannya
adalah Blooming, tuangkan secukupnya hingga air merata diatas bubuk kopi
dan tunggu selama 30 detik.
10. Ketika mencapai berat timbangan yang diinginkan, maka angkat v60 dan
tuangkan kopi ke dalam gelas yang telah anda siapkan.
Flavour Wheel Coffee