Anda di halaman 1dari 6

1

PEMAPARAN HASIL ANGKA BEBAS JENTIK (ABJ) DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS SENTOLO II

Sebtiana Harnindya

Puskesmas Sentolo II, Klebakan Salamrejo, Sentolo, Kabupaten Kulonprogo


Email: sebtiana1189@gmail.com , sebtiana8911@gmail.com

INTISARI
Kegiatan pemantauan jentik nyamuk untuk mengetahui
keberadaan jentik di sekolah wilayah kerja Puskesmas Sentolo II
merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan guna menurunkan
kejadian penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Dengan berbekal
pengetahuan inilah masyarakat secara mandiri dapat melakukan
upaya pengendalian jentik nyamuk. Keberadaan jentik suatu wilayah
diketahui dengan indikator ABJ (Angka Bebas Jentik). ABJ merupakan
persentase rumah atau tempat-tempat umum yang tidak ditemukan
jentik. Indikator nasional nilai ABJ sebesar 95%. Jika nilai ABJ kurang
dari 95% merupakan hal yang perlu diwaspadai, hal ini dikarenakan
randahny ABJ memungkinkan banyak peluang untuk proses transmisi
virus.
Pemaparan hasil angka bebas jentik (ABJ) di Kalurahan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Sentolo II di peroleh dari pemeriksaan Jentik
berkala yang dilakukan oleh kader kalurahan selama 4 (empat) kali selama
satu tahun sesuai dengan anggaran BOK dari Puskesmas.
Kata Kunci : angka bebas jentik(ABJ)
3

merupakan indikator
terdapatnya populasi nyamuk
Aedes aegypti di daerah
tersebut. Penanggulangan
penyakit DBD mengalami
masalah yang cukup
PENDAHULUAN
kompleks, karena penyakit ini
Penyakit Demam
belum ditemukan obatnya.
Berdarah Dengue (DBD) atau
Tetapi cara paling baik untuk
Dengue Hemorrhagic Fever
mencegah penyakit ini adalah
(DHF) sampai saat ini
dengan pemberantasan jentik
merupakan salah satu
nyamuk penularnya atau
masalah kesehatan
dikenal dengan istilah
masyarakat di Indonesia yang
Pemberantasan Sarang
cenderung meningkat jumlah
Nyamuk Demam Berdarah
pasien serta semakin luas
Dengue (PSN - DBD)
penyebarannya. Penyakit DBD
(Wahyudi, 2013).
ini ditemukan hampir di seluruh
Tempat perindukan
belahan dunia terutama di
nyamuk Aedes aegypti sangat
negara–negara tropik dan
mempengaruhi tingkat
subtropik, baik sebagai
kepadatan atau densitas jentik,
penyakit endemik maupun
densitas jentik sangat besar
epidemik. Hasil studi
pengaruhnya terhadap
epidemiologik menunjukkan
kejadian kasus demam
bahwa DBD menyerang
berdarah. Tempat perindukan
kelompok umur balita sampai
nyamuk Aedes aegypti yaitu
dengan umur sekitar 15 tahun,
tempat dimana nyamuk Aedes
Aedes aegypti merupakan
aegypti meletakkan telurnya
vektor penular penyakit DBD
terdapat di dalam rumah dan di
(Fauziah, 2012).
luar rumah. Tempat
Keberadaan jentik
perindukan yang ada di dalam
Aedes aegypti disuatu daerah
4

rumah yang paling utama perhitungan kepadatan


adalah tempat-tempat jentik
penampungan air: bak mandi, Jml rumah tdk ada jentik
ABJ= X 100 %
tempayan, 2 gentong tanah Jml rumah yg diperiksa
liat, gentong plastik, ember, Indikator nasional nilai ABJ
drum, vas tanaman hias, dan sebesar 95%. Jika nilai ABJ kurang
lain-lain (Soegijanto S. , 2003). dari 95% merupakan hal yang
Kegiatan
perlu diwaspadai, hal ini
pemantauan jentik nyamuk
dikarenakan randahny ABJ
untuk mengetahui
memungkinkan banyak peluang
keberadaan jentik di suatu
untuk proses transmisi virus.
wilayah merupakan salah
Tujuan dilakukannya kegitan
satu upaya yang harus
ini adalah agar masyarakat
dilakukan guna menurunkan
khususnya di wilayah kerja
kejadian penyakit yang
Puskesmas Sentolo II selain
disebabkan oleh nyamuk.
melakukan PSN juga dapat
Dengan berbekal
melakukan pemantauan jentik
pengetahuan inilah
nyamuk secara berkala dengan
masyarakat secara mandiri
menggunakan indikator ABJ.
dapat melakukan upaya
pengendalian jentik nyamuk.
METODE
Keberadaan jentik suatu
Penelitian ini bersifat
wilayah diketahui dengan
deskriptif kualitatif yang
indikator ABJ (Angka Bebas
menggambarkan hasil evaluasi
Jentik). ABJ merupakan
dari pemantauan jentik berkala di
persentase rumah atau
kalurahan wilayah kerja
tempat-tempat umum yang
Puskesmas Sentolo II.
tidak ditemukan jentik. Cara

HASIL
5

Tabel 1. Hasil Angka Bebas Jentik


k
(ABJ) Bulan Februari 2019 (ABJ

HASIL TUKSON
1 240 36 204 85,00
JUMLA PEMERIKS O
NAMA Angka Bebas
N H AAN
KALUR Jentik (ABJ)
O RUMA PO NE
AHAN <95% SRIKAYA
H SIT GA 2 300 148 152 50,67
NGAN
IF TIF

TUKSO SALAMR
1 240 78 162 67,50 3 180 15 165 91,67
NO EJO

SRIKAY DEMANG
2 300 101 199 66,33 4 120 63 57 47,50
ANGAN REJO

SALAM JUMLAH
3 200 55 145 72,50 840 262 578 68,81
REJO TOTAL

4
DEMAN
120 81 39 32,50
Tabel 4. Hasil Angka Bebas Jentik
GREJO
(ABJ) Bulan November 2019
JUMLAH
860 315 545 63,37 HASIL An
TOTAL
PEMERIKSA gk
Tabel 2. Hasil Angka Bebas Jentik AN a
Be
ba
(ABJ) Bulan Mei 2019 N
NAMA
JUMLAH
s
KALURAH Je
O RUMAH
HASIL AN POS NEG nti
JUML PEMERIK ITIF ATIF k
NAMA Angka (A
N AH SAAN
KALUR Bebas Jentik BJ)
O RUMA PO NE
AHAN (ABJ) <95% <9
H SIT GA
IF TIF 5%

TUKSO 97,
1 240 40 200 83,33 1 TUKSONO 240 5 235
NO 92

SRIKAY 13 SRIKAYAN 77,


2 300 164 54,67 2 300 69 231
ANGAN 6 GAN 00

SALAM SALAMREJ 85,


3 160 24 136 85,00 3 180 27 153
REJO O 00

DEMAN DEMANGR 58,


4 120 71 49 40,83 4 120 50 70
GREJO EJO 33

JUMLAH 27 82,
820 549 66,95 JUMLAH TOTAL 840 151 689
TOTAL 1 02

Tabel 3. Hasil Angka Bebas Jentik


(ABJ) Bulan Agustus 2019
HASIL
Angk PEMBAHASAN
PEMERIKSAA
NAMA a
N JUMLAH N
KALURA Beba
O RUMAH
HAN POS NEGA s
ITIF TIF Jenti
6

Sesuai dengan hasil 1. Kemenkes Rl, 2015a. Pedoman


pemeriksaan jentik berkala tahun Pengendalian Demam Berdarah
2019 di wilayah kerja Puskesmas Dengue Di Indonesia, Jakarta:
Sentolo II diperoleh hasil pada Dirjen PP-PL Kemenkes Rl.
bulan Februari, Mei dan Agustus 2. Kemenkes RI. (2017). Situasi
tahun 2019 di Kalurahan Tuksono, Penyakit Demam Berdarah di
Srikayangan, Salamrejo dan Indonesia Tahun 2017. Diambil 1
Demangrejo Angka Bebas Jentik November 2021, dari Kemkes.go.id
(ABJ) nya kurang dari 95%. website:
Sedangkan untuk bulan November https://www.kemkes.go.id/article/vi
2019 ABJ yang sudah lebih dari ew/19
95% yaitu di Kalurahan Tuksono,
untuk tiga kalurahan yang lain
masih kurang dari 95%.

KESIMPULAN
Pemeriksaan jentik Berkala
yang dilakukan oleh kader
kalurahan yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Sentolo II
dilakukan 4 (empat) kali dalam 1
(satu) tahun karena sesuai dengan
perencanaan BOK yang ada di
Pukesmas. Dan dari pemeriksaan
jentik berkala tersebut diperoleh
hassil bahwa Angka Bebass Jentik
(ABJ) di 4 (empat)Kalurahan masih
kurang dari 95%.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai