Sebtiana Harnindya
INTISARI
Kegiatan pemantauan jentik nyamuk untuk mengetahui
keberadaan jentik di sekolah wilayah kerja Puskesmas Sentolo II
merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan guna menurunkan
kejadian penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Dengan berbekal
pengetahuan inilah masyarakat secara mandiri dapat melakukan
upaya pengendalian jentik nyamuk. Keberadaan jentik suatu wilayah
diketahui dengan indikator ABJ (Angka Bebas Jentik). ABJ merupakan
persentase rumah atau tempat-tempat umum yang tidak ditemukan
jentik. Indikator nasional nilai ABJ sebesar 95%. Jika nilai ABJ kurang
dari 95% merupakan hal yang perlu diwaspadai, hal ini dikarenakan
randahny ABJ memungkinkan banyak peluang untuk proses transmisi
virus.
Pemaparan hasil angka bebas jentik (ABJ) di Kalurahan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Sentolo II di peroleh dari pemeriksaan Jentik
berkala yang dilakukan oleh kader kalurahan selama 4 (empat) kali selama
satu tahun sesuai dengan anggaran BOK dari Puskesmas.
Kata Kunci : angka bebas jentik(ABJ)
3
merupakan indikator
terdapatnya populasi nyamuk
Aedes aegypti di daerah
tersebut. Penanggulangan
penyakit DBD mengalami
masalah yang cukup
PENDAHULUAN
kompleks, karena penyakit ini
Penyakit Demam
belum ditemukan obatnya.
Berdarah Dengue (DBD) atau
Tetapi cara paling baik untuk
Dengue Hemorrhagic Fever
mencegah penyakit ini adalah
(DHF) sampai saat ini
dengan pemberantasan jentik
merupakan salah satu
nyamuk penularnya atau
masalah kesehatan
dikenal dengan istilah
masyarakat di Indonesia yang
Pemberantasan Sarang
cenderung meningkat jumlah
Nyamuk Demam Berdarah
pasien serta semakin luas
Dengue (PSN - DBD)
penyebarannya. Penyakit DBD
(Wahyudi, 2013).
ini ditemukan hampir di seluruh
Tempat perindukan
belahan dunia terutama di
nyamuk Aedes aegypti sangat
negara–negara tropik dan
mempengaruhi tingkat
subtropik, baik sebagai
kepadatan atau densitas jentik,
penyakit endemik maupun
densitas jentik sangat besar
epidemik. Hasil studi
pengaruhnya terhadap
epidemiologik menunjukkan
kejadian kasus demam
bahwa DBD menyerang
berdarah. Tempat perindukan
kelompok umur balita sampai
nyamuk Aedes aegypti yaitu
dengan umur sekitar 15 tahun,
tempat dimana nyamuk Aedes
Aedes aegypti merupakan
aegypti meletakkan telurnya
vektor penular penyakit DBD
terdapat di dalam rumah dan di
(Fauziah, 2012).
luar rumah. Tempat
Keberadaan jentik
perindukan yang ada di dalam
Aedes aegypti disuatu daerah
4
HASIL
5
HASIL TUKSON
1 240 36 204 85,00
JUMLA PEMERIKS O
NAMA Angka Bebas
N H AAN
KALUR Jentik (ABJ)
O RUMA PO NE
AHAN <95% SRIKAYA
H SIT GA 2 300 148 152 50,67
NGAN
IF TIF
TUKSO SALAMR
1 240 78 162 67,50 3 180 15 165 91,67
NO EJO
SRIKAY DEMANG
2 300 101 199 66,33 4 120 63 57 47,50
ANGAN REJO
SALAM JUMLAH
3 200 55 145 72,50 840 262 578 68,81
REJO TOTAL
4
DEMAN
120 81 39 32,50
Tabel 4. Hasil Angka Bebas Jentik
GREJO
(ABJ) Bulan November 2019
JUMLAH
860 315 545 63,37 HASIL An
TOTAL
PEMERIKSA gk
Tabel 2. Hasil Angka Bebas Jentik AN a
Be
ba
(ABJ) Bulan Mei 2019 N
NAMA
JUMLAH
s
KALURAH Je
O RUMAH
HASIL AN POS NEG nti
JUML PEMERIK ITIF ATIF k
NAMA Angka (A
N AH SAAN
KALUR Bebas Jentik BJ)
O RUMA PO NE
AHAN (ABJ) <95% <9
H SIT GA
IF TIF 5%
TUKSO 97,
1 240 40 200 83,33 1 TUKSONO 240 5 235
NO 92
JUMLAH 27 82,
820 549 66,95 JUMLAH TOTAL 840 151 689
TOTAL 1 02
KESIMPULAN
Pemeriksaan jentik Berkala
yang dilakukan oleh kader
kalurahan yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Sentolo II
dilakukan 4 (empat) kali dalam 1
(satu) tahun karena sesuai dengan
perencanaan BOK yang ada di
Pukesmas. Dan dari pemeriksaan
jentik berkala tersebut diperoleh
hassil bahwa Angka Bebass Jentik
(ABJ) di 4 (empat)Kalurahan masih
kurang dari 95%.
DAFTAR PUSTAKA