Anda di halaman 1dari 3

Sport Science and Health, xxx(xxx), xxx, xx–xx

ISSN: xxxx-xxxx (online)


DOI: 10.17977/

Model Pembelajaran Daring Sebagai Alternatif Proses


Kegiatan Belajar Pendidikan Jasmani di Tengah Pandemi
Covid-19
ACHMAD JAYUL 1) , EDI IRWANTO
Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas PGRI Banyuwangi
E-mail : 1) azuzuli74@gmail.com, 2) aryacandra0189@gmail.com

Abstract
Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu proses interaksi pendidik dengan peserta didik,
baik interaksi langsung (tatap muka), maupun tidak langsung (kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran dalam aplikasi web). Di tengah pandemi covid-19 kegiatan
belajar mengajar disarankan menggunakan model pembelajaran daring. Tidak semua metode
pembelajaran daring dapat digunakan pada proses pembelajaran pendidikan jasmani yang
berkaitan dengan aspek psikomotor (gerak) yang bersifat praktikum. Metode yang memiliki
aplikasi video dapat digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.

Keywords: pandemi covid-19, pembelajaran daring

Abstrak
Learning is basically a process of interaction between educators and students, both direct (faceto-
face), and indirect interactions (learning activities using learning media in web applications). In the
midst of the covid-19 pandemic teaching and learning activities are advised to use online learning
models. Not all online learning methods can be used in physical education learning processes
related to psychomotor aspects (movements) that are practical. Online methods that have video
applications can be used in the physical education learning process.

Kata kunci: pandemic covid-19, online learning

1. Pendahuluan
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang
bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik,
sikap sportif, kecerdasan emosial, pengetahuan serta perilaku hidup sehat dan aktif
(Sumbodo P., 2016). Pendidikan jasmani tidak akan mencapai tujuan tanpa adanya rencana
yang matang dalam proses pembelajaranya. Berkaitan dengan proses pembelajaran maka
perlu adanya pendekatan, strategi, dan model pembelajaran yang tepat didalam proses
pembelajaran Pendidikan Jasmani.

2. Metode
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala
yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto,
S., 2013). Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari referensi hasil-hasil penelitian tentang
pembelajaran daring dari jurnal atau internet kemudian dideskripsikan dan disesuaikan
dengan pembelajaran pendidikan jasmani.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Sport Science and Health, xxx(xxx), xxx, xx–xx

3. Hasil dan Pembahasan


Suatu kombinasi yang yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan dan procedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, yaitu proses
penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan.
Pesan, sumber pesan, saluran/ media dan penerima pesan adalah komponen-komponen
proses komunikasi. Proses yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan
yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis
buku dan media (Kuswoyo C.Y., 2013).

Tabel 2.1 Nama style dan fungsinya

No Nama style Fungsi


1 Judul
2 Nama penulis
3 Afiliasi
4 Abstrak isi
5 Sub Judul 1
6 Teks
7 Judul Tabel dan Gambar

Gambar 3.1 Memunculkan Style dalam Template

3.1. Konsep Dasar Pendidikan Jasmani

Menurut Bucher (1972) pendidikan jasmani adalah bagian yang tak terpisahkan
dengan proses pendidikan secara keseluruhan dan merupakan suatu usaha pengembangan
fisik, mental, emosi dan social seluruh masyarakat melalui aktivitas fisik yang terpilih dalam
rangka mencapai tujuan tersebut. Semertara itu menurut Baley (1976) berpendapat bahwa
pendidikan jasmani.

3.1.1. Tujuan Pendidikan Jasmani

Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya menekankan pada perkembangan aspek


jasmani saja tetapi juga aspek lainnya seperti mental, sosial, emosional dan moral. Secara
nyata tujuan pendidikan jasmani menurut Depdiknas (2003) adalah agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.

2
Sport Science and Health, xxx(xxx), xxx, xx–xx

4. Simpulan
Pendidikan jasmani sebagai salah satu pelajaran yang memiliki berbagai kelebihan
hendaknya memiliki status yang sama pentingnya dengan mata pelajaran lain dalam
perspektif orangtua, siswa, sekolah, dinas, dan pemerintah pusat. Konsekuensinya adalah
perhatian terhadap pelaksanaan mata pelajaran pendidikan jasmani sama dengan mata
pelajaran lain terutama pemenuhan kebutuhan kelancaran dan kualitas pembelajaran.
Makalah ini tidak untuk menemukan solusi. namun minimal membuka pandangan pembaca
tentang bagaimana permasalahan yang sering dihadapi penjas. Solusi ada pada semua strata
pengambil kebijakan dalam pendidikan juga guru, siswa dan orangtua.

Dengan membaca artikel ini hendaknya para guru-guru pendidikan jasmani lebih giat
lagi untuk saling bahu membahu untuk meningkatkan kualitas mengajar, saling berbagi dalam
pengetahuan yang baru didapat, dan tak bosan-bosanya menyuarakan bahwa matapelajaran
pendidikan jasmani adalah pendidikan yang tidak boleh disepelekan dan harus menjadi
prioritas disetiap jenjang pendidikan. dan hendaknya kepada kita suatu saat punya
kesempatan ikut dalam penentu kebijakan agar memberikan kontribusi kepada pemerintah
untuk menjadikan penjas sebagai salah satu mata pelajaran yang menentukan serta prioritas
dan bukan hanya sebagai pelengkap saja.

Ucapan Terima Kasih (Opsional)

Daftar Rujukan

(2001). Olahraga dan Etika Fair Play. Direktorat Jendral Olahraga: Departemen Pendidikan Indonesia.
(2002). Masalah, Tantangan dan Arah Pembangunan Pendidikan Jasmani di Indonesia. Direktorat Jendral
Olahraga: Departemen Pendidikan Indonesia.
Abidin, Said Zainal. 2006. Kebijakan Publik. Jakarta. Suara Bebas.
Baley,J.A, and Field, D.A (1976) Physical Education and Physical Educator. 2'd.ed. Boston: Allyn and Bacon Inc.
Lutan, Rusli. (1999). Krisis Global Pendidikan Jamani; Reinterpretasi Hasil Kongres World Summit On Physical
Education dan Kesan Tentang Keolahragaan Jerman. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Siedentop, Daryl (1990) Introduction to Physical Education, Fitness, and Sport. Mayfield Publishing Company,
Mountain View, CA

Anda mungkin juga menyukai