Anda di halaman 1dari 2

Tugas : Pembelajaran Orang Dewasa

Fasilitator : Dr. Katharina Rustipa, M.Pd

Nama : Desy Erika


NO : 10

Penyelenggaraan pembelajaran orang dewasa yang menyenangkan dan efektif

Pada beberapa kasus mahasiswa dapat disebut sebagai orang dewasa, jika merujuk pada
kategori umur menurut departemen kesehatan RI tahun 2009, masa dewasa awal berada pada
usia 26 tahun – 35 tahun dan masa dewasa akhir usia 36 – 45 tahun. Mahasiswa dengan rentan
usia dewasa tersebut biasanya ada pada kelas Pascasarjana atau Regular S1 dengan kelas khusus
Karyawan.
Dalam teori filsafat pendidikan, pembelajaran orang dewasa disebut andragogi
(andragogy) yaitu proses pendidikan yang membantu orang dewasa menemukan dan
menggunakan pengetahuan untuk mendorong pertumbuhan dan kesehatan individu, organisasi
dan masyarakat ( Ruspita,).
Orang dewasa memiliki berbagai motif yang berbeda dengan remaja pada umumnya saat
mengikuti pendidikan, antara lain memperluas interaksi sosial, memperdalam ilmu, naik pangkat
untuk promosi, memperbaiki pengetahuan, dll. Penyelenggaraan pembelajaran orang dewasa
yang menyenangkan dan efektif tentu harus menganlisis motif tersebut terlebih dahulu pada
setiap kelompok mahasiswa peserta didik, misalnya dikelas yang saya ajar lebih banyak pekerja
di bidang media dan pegawai pemerintah dimana motif terbesarnya adalah untuk naik pangkat
atau jabatan selain untuk menambah pengetahuan dan mencari koneksi. Maka dengan motif
mahasiswa seperti ini untuk penyelenggaraan pembelajaran orang dewasa yang menyenangkan
dan efektif perlu memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa factor antara lain,
karakteristik dan gaya belajar orang dewasa, suasana dan interaksi pembelajaran untuk orang
dewasa Student Centered Learning (SCL) , penciptaan iklim pembelajaran yang kondusif dan
berbagai factor lain yang mempengaruhi seperti, factor internal seperti factor psikologis, factor
fisik dan motivasi, serta factor eksternal.

Dalam kelas karyawan yang biasa saya ampu saya menerapkan dan memperhatikan
beberapa hal berikut:
1. Karakteristik Orang dewasa cenderung mampu menentukan diri sendiri dan mengarahkan
diri selain itu biasanya mereka sudah banyak memperoleh pengalaman baik ditempat
kerja maupun pada pendidikan sebelumnya, Pada konteks ini biasanya saya tidak terlalu
banyak memberikan materi dalam bentuk monolog satu arah namun lebih banyak
berdialog dan berdiskusi mengenai permasalahan yang relevan yang relate dengan
permasalahan mereka.
Karena Orang dewasa biasanya ingin mempelajari bidang permasalahan yang dianggap
relevan dan memilih kegiatan belajar yang dapat segera diaplikasikan.
2. Orang dewasa cenderung belajar lebih baik melalui metode pembelajaran yang berpusat
pada diri mereka sendiri Student Centered Learning (SCL) dan memungkinkan mereka
untuk berpasrtisipasi aktif dalam proses belajar. Maka dalam pembelajaran dikelas orang
dewasa saya lebih menggunakan metode pembelajaran seperti diskusi kelompok, proyek
kelompok, studi kasus dan saling sharing pengalaman masing – masing. Metode
pembelajaran dengan mengutamakan pemecahan masalah dan interaksi secara aktif
seperti ini seringkali lebih efektif dari metode menghafal atau focus mendengarkan
materi.
3. Dalam menciptakan iklim yang kondusif dalam pembelajaran orang dewasa biasanya
saya menerapkan sikap yang tegas namun tidak membuat mereka merasa tertekan.
Seperti, tegas berkomitmen dalam beberapa hal yang prinsip seperti kehadiran di kelas,
mengumpulkan tugas pada waktunya, dan aturan – aturan ini selalu saya sampaikan di
awal kontrak kuliah dengan mengajak mereka turut ikut merumuskan nya. Dalam realita
dilapangan orang dewasa seringkali menghadapi permasalahan yang lebih kompleks
untuk dapat bisa secara konsisten mengikuti pembelajaran, disini saya mencoba
berempati dan mencari solusi bersama – sama tanpa membedakan atau deskriminatif
terhadap peserta didik lainnya.
4. Sumber Balajar yang biasa saya gunakan berupa materi ajar yang menarik dan berguna
seperti video, jurnal, artikel yang sedang hangat atau uptodate didiskusikan, beberapa kali
juga mengajak teman / pakar untuk memberikan materi dan berdiskusi bersama mengenai
suatu topik khusus.
5. Pola interkasi dan belajar orang dewasa dalam kelas karyawan yang saya ampu agar
berjalan efektif dan menyenangkan lebih pada memulai dengan kasus tertentu yang bisa
didiskusikan bersama , sehingga setiap peserta didik bisa berpartisipasi untuk
menyampaikan argumennya, dalam diskusi ini seringkali terjadi perbedaan pendapat
maka tugas saya sebagai dosen adalah dapat menengahi perbedaan tersebut, memberikan
informasi yang jelas mengenai topik yang dibicarakan dan menyimpulkan hasil diskusi.
6. Pembelajaran pada orang dewasa yang saya ampu, lebih menyukai project learning atau
praktik secara langsung, namun terkendala jika tugas harus dikerjakan dalam tim/
kelompok karena kesibukan masing- masing, untuk mengatasi hal ini maka saya lebih
memberikan mereka kebebasan untuk memilih kelompok sendiri dengan aturan yang
sudah ditetapkan bersama.

Anda mungkin juga menyukai