Nim : 20022058
Jurusan : PG-PAUD
Matkul : Kreativitas Anak Usia Dini
Dosen : Dra. Yulsyofriend, M.Pd
2. Pelaksanaan
Tahap Orientasi
Agar tahap orientasi dapat berlangsung efektif, hal-hal berikut perlu diperhatikan
1. Sajikan tujuan/kompetensi topik, kegiatan, tugas-tugas, dan evaluasi secara singkat
dan jelas.
2. Pada akhir setiap sajian, beri kesempatan kepada siswa untuk memberi respons
apakah dalam bentuk pertanyaan, saran atau prakarsa. Dengan demikian, interaksi
akan berlangsung multiarah sehingga guru dapat menghindari diri dari kecenderungan
mendominasi kelas.
3. Periksa pemahaman siswa terhadap topik yang sedang dikaji.
4. Sebelum berakhirnya tahap orientasi, sebaiknya setiap kelompok langsung
mengadakan pertemuan untuk berbagai informasi dan merencanakan kegiatan
eksplorasi. Dengan demikian, diharapkan terjadi persepsi yang sama tentang semua
butir yang dibahas selanjutnya kelompok membuat serta kesepakatan mengenai hal-
hal berikut.
a) Tujuan dan jenis kegiatan
b) Pembagian kelompok
c) Tugas individu dan kelompok
d) Jadwal dan lokasi kegiatan
e) Hasil yang diharapkan dari setiap tahap kegiatan
f) Prosedur dan alat evaluasi pencapaian siswa
Tahap Eksplorasi
Untuk meyakinkan bahwa siswa melakukan kegiatan eksplorasi, guru dapat menempuh cara-
cara berikut:
Hari kedua berlangsungnya tahap eksplorasi, guru bertanya kepada siswa apakah
sudah mulai melakukan eksplorasi, apa pengalamanya, dan bagaimana kemajuan
kelompok.
Secara periodik memonitor kegiatan siswa dengan menanyakan kemajuan setiap
kelompok (misalnya eksplorasi berlangsung 1 minggu, guru melakukan monitoring 2-
3 kali).
Jika memungkinkan, berpartisipasi dalam kegiatan eksplorasi salah satu kelompok
sesuai dengan waktu yang tersedia.
Tahap Interpretasi
Tahap ini merupakan tahap yang sangat menentukan dalam pembentukan kemampuaan siswa
untuk memahami konsep/masalah yang sedang dikaji. Oleh karna itu, guru seyogianya
memberi kesempatan yang luas kepada siswa untuk mengemukakan pemahamanya, baik
dalam kelompok kecil maupun dalam kelas. Tips berikut ini dapat mengotimalkan
kesempatan bagi siswa membangun makna atas konsep/masalah yang sedang dikajinya.
Berikan kepada setiap kelompok untuk menyelsaikan tugas di dalam kelompok kecil,
sampai mereka siap melaporkan hasil kelompoknya.
Fasilitasi setiap kelompok, baik pada awal, ketika dalam proses maupun pada akhir
penyelesaian tugasnya.
Rancang waktu secara cermat sehingga setiap kelompok dapat menyajikan hasilnya
dan mendapat tanggapan dari kelompok lain. Tegaskan waktu yang tersedia untuk
melapor dan memberi tanggapan.
Pada akhir tahap interpretasi, bimbing siswa membuat kesimpulan bersama-sama
sehingga persepsi mereka terhadap konsep/masalah yang dikaji menjadi sama/utuh
meskipun mungkin ada perbedaan persepsi, namun mereka dapat memahami mengapa
perbedaan itu terjadi.
Tahap re-kreasi
Tahap ini merupakan kulminasi dari kegiatan pembelajaran kreatif dan produktif. Agar
kulminasi tersebut benar-benar dirasakan oleh semua siswa, tips berikut dapat anda
manfaatkan.
Adakan pengecekan sebelum tahap re-kreasi tiba, dengan cara menanyakan setiap
kelompok apakah sudah siap dengan kreasinya.
Beri kesempatan kepada semua kelompok untuk menyajikan hasilnya dan beri
kesempatan kepada semua siswa untuk menikmati kreasi dari setiap kelompok. Untuk
keperluan ini, semua kelompok dapat memanjang hasilnya di dinding atau di meja,
dan seluruh siswa diberi kesempatan untuk menikmati atau menelitinya.
Sesuai dengan waktu yang tersedia, berikan kesempatan kepada kelompok untuk
mendemonstrasikan kreasinya, yang diikuti oleh tanggapan dari kelompok lain.
Berikan penguatan (seperti pujian atau tepukan tangan) kepada kelompok yang
kreasinya istimewa
3. Evaluasi
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam evaluasi, di antaranya melihat hasil belajar siswa,
melakukan refleksi, membuat catatan-catatan selama pelaksanaan, bertanya langsung kepada
siswa, dan barangkali menjaring pendapat siswa melalui angket.
a. Melihat hasil belajar siswa
Dengan melihat dan mengevaluasi hasil belajar siswa, kita dapat memperkirakan
keberhasilan pembelajaran kreatif dan produktif yang sudah kita laksanakan. Dalam hal ini,
kita dapat membandingkan hasil belajar tersebut dengan kriteria yang sudah kita tetapkan.
Jika ternyata hasilnya tidak sesuai dengan harapan kita, kita dapat mencari penyebabnya,
dengan berbagai cara, antara lain dengan melakukan refleksi.
b. Melakukan refleksi
Sebagaimana anda ketahui, refleksi merupakan satu cara yang cukup profesional dalam
melihat kekuatan dan kelemahan dari pembelajaran yang kita kelola. Kita merenungkan
kembali apa yang terjadi selama pembelajaran, mengapa hal itu terjadi, dan apa dampaknya
bagi siswa. Misalnya hasil kreasi yang dipanjang siswa belum emnggambarkan pemahaman
mereka sehingga kita merasa kecewa. Bahkan ada kelompok yang tidak menghasilkan kreasi
apa pun. Untuk mencari jawaban dari munculnya peristiwa tersebut dapat melakukan refleksi
dengan mengajukan pertanyaan berikut kepada diri kita sendiri.
1) Apakah saya sudah menjelaskan apa yang harus dibuat oleh kelompok sebagai hasil akhir
dari kegiatan ini?
2) Apakah saya sudah memberi contoh tentang hasil yang diharapkan?
3) Apakah ada yang bertanya ketika penjelasan itu saya berikan
4) Apakah waktu yang diberikan kepada kelompok memadai untuk mengerjakan tugas
tersebut?
c. Membuat catatan pelaksanaan
Kebiasaan membuat catatan setiap selesai pembelajaran atau bahkan selama pembelajaran
berlangsung merupakan kebiasaan yang sangat baik yang akan membuahkan dokumen yang
sangat berharga dalam melihat kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang kita kelola.
Catatan tersebut dapat berupa: pemanfaatan waktu (waktu kurang, lebih atau waktu terbuang
percuma), pertanyaan yang muncul berkali-kali, perilaku siswa yang menyebabkan
konsentrasi terganggu, konsep yang susah dipahami oleh siswa atau hal-hal lain yang
dipandang penting oleh guru.
d. Bertanya kepada siswa
Siswa merupakan fokus pembelajaran, artinya kepuasan siswa dalam mencapai kompetensi
yang diharapkan merupakan salah satu tolak ukur pentingnya keberhasilan pembelajaran.
Untuk mengetahui hal ini, guru perlu mengetahui persepsi siswa tentang pembelajaran yang
dihayatinya. Persepsi siswa dapat diketahui dengan bertanya langsung yang dijawab secara
lisan atau meminta siswa mengisi angket. Hal-hal yang ditanyakan dapat beragam, khususnya
yang menyangkut kepuasan siswa. Berikut ini beberapa contoh pertanyaan yang dapat anda
sajikan, baik secara lisan maupun tertulis dalam bentuk angket.
1) Apakah siswa merasa bosan atau tertantang mengikuti pembelajaran?
2) Apakah siswa merasa mendapat kesempatan berpartisipasi secara aktif dalam setiap tahap
pembelajaran?
3) Apakah ada siswa yang mendominasi kelompok?
4) Bagaimana pendapat siswa mengenai manfaat kegiatan pembelajaran?
5) Apakah siswa puas terhadap hasil yang dicapai dalam kegiatan?
6) Anda dapat menambahkan pertanyaan lain dan mengemasnya dalam angket yang dapat
dijawab dengan mudah oleh siswa.