Anda di halaman 1dari 4

1

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai kualitas pelayanan

publik di Kelurahan Cipedak Jagakarsa Jakarta Selatan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dimensi Tangible (bukti fisik)

Penilaian kualitas pelayanan publik di di Kelurahan Cipedak Jagakarsa Jakarta Selatan dalam

dimensi tangible menunjukkan bahwa kualitas pelayanan masih rendah. Hal ini disebabkan oleh

ketidaknyamanan tempat pelayanan. Ketidaknyamanan tersebut diakibatkan oleh pendingin

ruangan yang tidak berfungsi atau mati, tidak tersedianya papan informasi, serta masih banyak

dokumen-dokumen yang sudah tidak berguna berserakan diatas meja pelayanan.

2.1. Kajian Teoritis

2.1.1. Pengertian Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa Inggris). Kata tersebut

diserap ke dalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan

mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia

menjadi “evaluasi”. Definisi yang ditulis dalam kamus Oxford Advanced

Learner’s Dictionary of Current English, evaluasi adalah to find out, decide

the amount or value yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau

jumlah (Arikunto dan Jabar, 2004:1).


2

Menurut bahasa, kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris “evaluation”,

yang berarti penilaian atau penaksiran. Sedangkan menurut pengertian istilah

evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan

sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan

dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan (http://id.shvoong.com).

Evaluasi penghimpunan dana, maksudnya adalah melakukan penilaian

atau penaksiran terhadap praktik penghimpunan dana untuk mengetahui

kesesuaian dan ketidaksesuaian antara rencana yang ditetapkan dan hasil yang

telah dicapai. Begitu juga evaluasi penyaluran dana, maksudnya adalah

melakukan penilaian atau penaksiran terhadap penyaluran dana untuk

mengetahui kesesuaian dan ketidaksesuaian antara rencana dan capaian.

2.1.2. Alat Evaluasi

Pada penelitian ini, penulis akan mengevaluasi kegiatan penghimpunan

dan penyaluran dana zakat pada LAZIS Masjid Sabilillah Malang dengan

menggunakan parameter Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat. Karena untuk mengetahui sesuai atau tidak sesuainya

antara apa yang telah direncanakan dan yang sudah dicapai.

2.1.3. Pengertian Penghimpunan Dana

Yang dimaksud penghimpunan dana adalah mengumpulkan dana dari

para donatur (muzakki) kepada petugas pengelola dana dan kemudian

disalurkan kepada yang berhak menerimanya.


3

Panduan dalam penghimpunan dana mencakup tentang jenis

dana dan cara yang akan diterima. Pengelola dana harus menetapkan

jenis dana dan cara dana diterima sebagai sumber dana. Setiap jenis

dana memiliki karakteristik sumber dan konsekuensi pembatasan

berbeda yang harus dipenuhi oleh pengelola zakat.

Pada lembaga pengelola zakat terdapat berbagai jenis dana,

diantaranya:

1. Dana Zakat

Pada dasarnya, zakat terdiri dari dua jenis, yaitu zakat maal (harta)

dan zakat fitrah (jiwa), zakat maal wajib dikeluarkan bagi orang-

orang yang memiliki harta atau kekayaan yang telah memenuhi

syarat, seperti telah mencapai nishab, kepemilikannya sempurna,

berkembang secara riil, cukup haul (berlalu waktu satu tahun).

Zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh orang-orang yang mampu setiap

bulan Ramadhan.

2. Dana Infaq/Shadaqah

Infaq adalah mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan

(penghasilan) untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran

Islam. Jika zakat ada nishabnya, infaq tidak mengenal nishab dan

boleh diberikan kepada siapapun, misalnya kedua orang tua atau

anak yatim.

Kemudian shadaqah menurut terminologi syariat, pengertiannya

sama dengan infaq, termasuk juga hukum dan ketentuan-


4

ketentuannya. Hanya saja, jika infaq berkaitan dengan materi,

shadaqah memiliki arti lebih luas dari sekedar material saja,

misalnya senyum itu shadaqah. Dari hal ini yang

Anda mungkin juga menyukai