Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM PARENTING PADA PENDIDIKAN

ANAK USIA DINI

Rudi Hariawan
Administrasi Pendidikan, FIP IKIP Mataram
Email: rudi.ikipmataram@gmail.com

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan model penyelenggaraan


program parenting pada pendidikan anak usia dini di kota Mataram. Mengingat
program parenting ini penting dilakukan untuk menyelaraskan kegiatan-kegiatan
pengasuhan dan pendidikan anak di kelompok bermain dengan di rumah. Penelitian ini
akan dilaksanakan pada PAUD Mambaul Khair NW Bertais Kota Mataram dengan
menggunakan metode pendekatan kualitatif. Data penelitian berupa: data deskriptif
yang diperoleh melalui wawancara, data dokumentasi, dan data observasi mengenai
penyelenggaraan program parenting. Hasil penelitian yang ingin dicapai berupa model
penyelenggaraan parenting yang dapat dijadikan sebagai pedoman bagi seluruh
lembaga PAUD di kota Mataram khususnya dan NTB pada umumnya.

Kata Kunci: Program parenting, Pendidikan anak usia dini

Latar Belakang seorang yang memiliki kepribadian baik


Masa kanak-kanak merupakan ataukah buruk.
fase yang paling subur, paling panjang, Para orang tua tidak dapat
paling dominan bagi seorang pendidik menyerahkan kepercayaan seluruhnya
untuk menanamkan norma-norma yang kepada guru di sekolah, artinya orang tua
mapan dan arahan yang bersih kedalam harus banyak berkomunikasi dengan
jiwa dan aspek terjang anak didiknya. gurunya disekolah begitu juga sebaliknya
Berbagai hasil penelitian menyimpulkan karena menurut Olsen (2003) bahawa
bahwa perkembangan yang di peroleh “orang tua bagi anak merupakan guru
pada usia dini sangat mempengaruhi pertama bagi mereka yang terbaik, yang
perkembangan anak pada tahap memiliki wawasan dan informasi yang
berikutnya dan meningkatkan berharga untuk berbagi dengan guru,
produktifitas kerja dimasa dewasa. sedangkan guru memiliki latar belakang
(Sudradjat, 2005: 135). pengetahuan mengenai perkembangan
Peran orang tua dalam hal anak yang menjadi sumber bagi orang
pendidikan anak sudah seharusnya berada tua”.
pada urutan pertama, para orang tualah Mengenai hal ini lebih luas Ki
yang paling mengerti benar akan sifat- Hajar Dewantara menyebutnya sebagai
sifat baik dan buruk anak-anaknya, apa “tripusat pendidikan” yaitu pendidikan
saja yang mereka sukai dan apa saja yang yang dilakukan di lingkungan keluarga,
mereka tidak sukai. Para orang tua adalah sekolah dan masyarakat
yang pertama kali tahu bagaimana (Soelaeman,1994). Lingkungan tersebut
perubahan dan perkembangan karakter dapat dibedakan, tetapi tidak dapat
dan kepribadian anak-anaknya, hal-hal dipisahkan atau berjalan sendiri-sendiri,
apa saja yang membuat anaknya malu dan karena pendidikan merupakan kegiatan
hal-hal apa saja yang membuat anaknya yang bersifat terpadu, apa yang didapat
takut. Para orang tualah yang nantinya anak tidak berlangsung secara terpilah-
akan menjadikan anak-anak mereka pilah.

1
Pengetahuan tentang pendidikan diberikan oleh para ahli. Menurut Haiman
anak dapat ditempuh dengan berbagai (dalam Denovoida, 2009) manajemen
kegiatan, misalnya kegiatan parenting adalah fungsi untuk mencapai sesuatu
baik yang dikelola oleh satuan pendidikan dengan melalui kegiatan orang lain dan
maupun pengelolaan secara mandiri. mengawasi usaha-usaha individu untuk
Dengan demikian, kerjasama semua mencapai tujuan utama bersama.
pihak, baik lembaga pendidikan, orang Selanjutnya menurut GR. Terry
tua (keluarga) dan pemerintah sangat mengatakan bahwa manajeman adalah
diperlukan untuk pencapaian tujuan pencapaian tujuan yang ditetap-kan
pendidikan terutama pada anak usia dini terlebih dahulu dengan mempergunakan
dapat dioptimalkan. kegiatan orang lain. Dari dua defenisi
Memadukan pendidikan di tersebut dapat disimpulkan bahwa ada
sekolah dengan di rumah seharusnya tiga pokok penting dalam definisi tersebut
menjadi perhatian bagi para yaitu, pertama adanya tujuan yang ingin
penyelenggara pendidikan anak usia dini. dicapai, kedua tujuan yang dicapai deng-
Dalam hal ini penyelenggara pendidikan an mempergunakan kegiatan orang lain,
tidak hanya meningkatkan layanan yang dan ketiga kegiatan orang lain itu harus
tidak terbatas pada sang anak dikelompok dibimbing dan diawasi.
bermain saja, melainkan lebih jauh 1. Fungsi-Fungsi Manajemen
menjadikan para orang tua sebagai mitra G.R. Terry (dalam Mantja 2009)
kerja atau sebagai pendidik di rumah membagi fungsi manajemennya atas
dengan cara memberikan program empat fungsi, yaitu: planning,
parenting bagi para orang tua sang anak Organizing, Actuating, dan Controlling
agar mampu menjalankan tugasnya dengan akronim POAC.
sebagai pendidik di rumah karena a. Perencanaan (planning), pemilihan
sebagian besar waktu sang anak di yang berhubungan dengan
habiskan di rumah. kenyataan-kenyataan, membuat dan
Penyelenggaraan program menggunakan asumsi-asumsi yang
parenting pada pendidikan anak usia dini berhubungan dengan waktu yang
di Kota Mataram terbilang tidak banyak. akan datang dalam menggambarkan
Hal ini terbukti dari hasil observasi merumuskan kegaitan-kegiatan yang
peneliti pada beberapa lembaga PAUD di diusulkan dengan penuh kenyakinan
Kota Mataram. Peneliti menemukan untuk tercapai-nya hasil yang
hanya dua lembaga yang benar-benar dikehendaki.
menyelenggarakan program parenting b. Pengorganisasian (organizing),
yaitu PAUD Mambaul Khair NW dan menentukan, mengelompokan dan
PAUD Cerdas Ceria, itupun masih sangat mengatur berbagai kegiatan yang
sederhana. dianggap perlu untuk mencapai
Berdasarkan uraian di atas itulah tujuan, menugaskan orang dalam
yang menjadi alasan peneliti meneliti kegiatan yang dianggap perlu dalam
lebih jauh tentang manajemen program mencapai tujuan, menugas-kan orang
parenting pada pendidikan anak usia dini lain dalam tugas tersebut dengan
yang diselenggarakan di PAUD Mambaul menetapkan faktor-faktor lingku-
Khair NW Bertais Kota Mataram. ngan fisik yang sesuai, dan
menunjukan hubungan kewenangan
Kajian Literatur yang di limpahkan terhadap setiap
A. Manajemen individu yang ditugaskan untuk
Manajemen sebagai suatu melaksanakan kegiatan tersebut.
proses, berbeda-beda definisi yang

2
c. Pergerakan (actuating), merupakan pihak, baik kepada orang tua, kelompok
usaha agar semua anggota suka bermain, mau-pun pemerintah. Ada
melaksa-nakan pencapaian tujuan beberapa manfaat dalam pelaksanaan
dengan sadar dan berpedoman pada parenting adalah: (1) terjalinnya mitra
perencanaan dan usaha kerja lintas sektor, misalnya dari
pengorganisasiannya. pengusaha-pengusaha yang berkaitan
d. Pengawasan (controlling), dengan produk yang berkaitan dengan
merupakan proses penentuan, apakah kebutuhan tumbuh kembang anak,
yang seha-rusnya diselesaikan: instansi pemerintah, penerbit buku, dan
pelaksanaan, penilaian pelaksanaan lain-lain, (2) terpenuhinya kebutu-han
dan bila perlu mela-kukan tindakan hak-hak anak, (3) berkembangnya rasa
korektif agar supaya percaya diri orangtua dalam mendidik
pelaksanaaannya tetap sesuai dengan anak, (4) terjalinnya hubungan yang
rencana, yaitu sesuai dengan harmonis pada masing-masing anggota
ketentuan (standar). keluarga sesuai dengan tugasnya masing-
2. Tujuan Manajemen masing, (5) terciptanya hubungan antar
Dilakukan manajemen agar keluarga di lingkungan masyarakat
pelaksanaan suatu usaha terencana secara sekitar lembaga pendidikan, dan (6)
sis-tematis dan dapat dievalusi secara terjalin-nya mitra kerja antar sesama
benar, akurat dan lengkap sehingga anggota parenting (Harahap, 2009).
mencapai tujuan secara produktif, 4. Peranan Pendidik bagi Anak Usia
berkualitas, efektif dan efisien (TIM Dini
Dosen AP-UPI, 2009). Teori ekologi perkembangan
B. Konsep Parenting menyatakan bahwa perkembangan anak
1. Pengertian Parenting dipengaruhi oleh sistem interaksi yang
Program parenting yaitu bentuk kompleks dengan berbagai tingkatan
kegiatan informal yang dilakukan untuk lingkungan yang oleh Ki Hajar
menyelaraskan kegiatan-kegiatan Dewantara disebut dengan “tripusat
pengasuhan dan pendidikan anak antara pendidikan” pendidikan yang dilakukan
di kelompok bermain dan di rumah di lingkungan keluarga, sekolah dan
(Harahap, 2009). Parenting ini ditujukan masyarakat. Lingkungan yang terdekat
kepada para orang tua, pengasuh, dan dengan anak adalah lingkungan keluarga
anggota keluarga lain yang berperan dan lingku-ngan sekolah. Keluarga adalah
secara lang-sung dalam proses wahana yang pertama dan utama bagi
perkembangan anak. Kegiatan parenting perkemba-ngan anak karena anak
(pertemuan orang tua) sangat diperlukan menghabiskan sebagian besar waktunya
mengingat pentingnya pendidikan sedini di dalam keluarga (Syarief dalam
mungkin. Nikmawati, 2011).
2. Bentuk-Bentuk Kegiatan a. Lingkungan Keluarga
Parenting Keluarga merupakan lembaga
Kegiatan parenting akan lebih pendidikan yang pertama dan utama
bermakna jika kelompok bermain dalam masyarakat, karena dalam
dapat menyusun suatu kegiatan keluargalah manusia dilahirkan
parenting sehingga “kumpul-kumpul berkembang menjadi dewasa. Bentuk dan
orang tua” mem-punyai makna. isi serta cara-cara pendidikan di dalam
3. Manfaat Parenting keluarga akan selalu mempengaruhi
Kegiatan parenting akan tumbuh dan berkembangnya watak budi
menjadi suatu wadah yang dapat pekerti dan kepribadian tiap-tiap manusia.
memberikan keuntungan pada semua Pendidikan yang diterima dalam keluarga

3
inilah yang akan digunakan oleh anak Metode Penelitian
sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan Penelitian ini dilakukan di
selanjutnya di sekolah. PAUD Mambaul Khair NW Bertais Kota
b. Lingkungan Sekolah Mataram. Rancangan yang digunakan
Sekolah merupakan lingkungan adalah studi kasus, dipilihnya rancangan
kedua bagi anak, yang memiliki peran studi kasus diharapkan bisa digunakan
sangat besar bagi pembentukan dalam pengembangan teori, karena
kepribadian anak. Upaya terbaik adalah penelitian ini dilakukan pada satu situs
kerjasama yang erat dan komunikatif atau latar penelitian. Hal ini sejalan
antara pihak keluarga dan sekolah. dengan pendapat Bogdan dan Biklen
Kesejalanan langkah antara rumah dan (dalam Arifin, 1996) bahwa studi kasus
sekolah sangat penting untuk membuat merupakan pengujian secara rinci
upaya pendidikan yang dilakukan betul- terhadap satu latar (a detailed
betul dapat berdampak sesuai dengan examination of one setting) atau satu
tujuan yang diharapkan. orang subyek (one single subjuct) atau
Menurut Allen (dalam Sujiono, satu tempat penyimpanan dokumen (one
2009), keberhasilan guru yang single depository of documents) atau satu
sebenarnya menekankan pada tiga pristiwa tertentu (one particular ivent).
kualitas dan sikap yang utama, yaitu: (1) Untuk memperoleh data secara
guru memberikan fasilitas untuk holistic dan integrative, serta memperha-
perkembangan anak menjadi manusia tikan relevansi data dengan rumusan
seutuhnya, (2) membuat suatu pelajaran masalah dan tujuan penelitian, maka
menjadi berharga dengan menerima dalam pengumpulan data penelitian ini
perasaan anak-anak dan kepribadian, dan digunakan tiga teknik, yaitu (1)
percaya bahwa yang lain dasarnya layak wawancara mendalam (in depth
dipercaya membantu menciptakan interview); (2) observasi partisipan
suasana selama belajar, dan (3) (participant obsevation), dan (3) studi
mengembangkan pemahaman empati doku-mentasi (study of documents.
bagi guru yang peka/sensitif untuk Menurut Miles dan Huberman
mengenal perasaan anak-anak di dunia. (1992) analisis data terdiri dari tiga alur
Peran guru anak usia dini lebih kegiatan yang terjadi secara bersamaan
sebagai mentor atau fasilitator, dan bukan yaitu: reduksi data, penyajian data,
penstransfer ilmu pengetahuan semata, menarik kesimpulan/verifikasi. Secara
karena ilmu tidak dapat ditransfer dari skematis dapat dilihat pada gambar
guru ke anak tanpa keaktifan anak itu berikut ini:
sendiri. Penting bagi guru untuk dapat
mengerti cara berfikir anak,
mengembangkan dan menghargai
pengalaman anak, memahami anak
bagaimana cara mengatasi suatu
persoalan, menyediakan dan memberikan
materi sesuai dengan taraf perkembangan
kognitif anak agar lebih berhasil
membantu anak berfikir dan membentuk
pengetahuan, menggunakan berbagai
metode belajar yang bervariasi yang
memungkinkan anak aktif meng-
konstruksi pengetahuan (Sujiono, 2009).

4
dini, (c) Evaluasi program parenting pada
pendidikan anak usia dini.
PENGUM
1) Rancangan program parenting
pada pendidikan anak usia dini.
Rancangan atau perencanaan
pada hakekatnya adalah proses
REDUK PENYAJ pengambilan keputusan atas sejumlah
alternatif (pilihan) mengenai sasaran dan
cara-cara yang akan dilaksanakan dimasa
yang akan datang guna mencapai tujuan
VERIFIKAS yang dikehendaki serta pemantauan dan
I/PENARIK penilaiannya atas hasil pelaksanaan yang
AN dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Proses yang
KESIMPULA dimaksud disini adalah hubungan tiga
N AKHIR: kegiatan yang berurutan, yaitu menilai
TEMUAN
situasi dan kondisi saat ini, merumuskan
dan menetapkan situasi dan kondisi yang
Gambar 2.1 Pola Interaktif diinginkan (yang akan datang), dan
Analisis Data Penelitian menentukan apa saja yang perlu
(Diadopsi dari Miles & dilakukan untuk mencapai keadaan yang
diinginkan.
Keabsahan data merupakan hal Perencanaan program parenting
yang sangat penting dalam penelitian pada pendidikan anak usia dini yaitu
kualitatif. Informasi yang telah berhasil proses pengambilan keputusan mengenai
dikumpulkan oleh peneliti dan akan sejumlah program kegiatan parenting
dijadikan data dalam penelitian ini perlu bagi orang tua/wali murid guna
diperiksa kredibilitasnya, sehingga data membantu anak dalam mencapai
penelitian tersebut dapat pertubuhan dan perkembangan yang
dipertanggungjawaban dan dapat optimal.
dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam
menarik kesimpulan. Bogdan & Biklen 2) Implementasi program parenting
(1990), mengatakan bahwa dalam pada pendidikan anak usia dini.
penelitian dengan pendekatan kualitatif, Implementasi atau pelaksanaan
peneliti merupakan instrumen utamanya. merupakan bagian dari proses
manajemen. Bagian ini berkaitan dengan
Hasil Penelitian pengaturan struktur melalui penentuan
Paparan data penelitian di PAUD kegiatan pencapaian tujuan dari suatu
Mambaul Khair NW Bertais Kota usaha secara keseluruhan, maupun
Mataram, diperoleh melalui bagian-bagiannya. Termasuk pula di
wawancara/Interview (apa yang dalamnya pengelompokan kegiatan,
dikatakan), observasi dan studi dokumen. penugasan, pelimpahan wewenang untuk
Selanjutnya sesuai dengan fokus melaksanakan pekerjaan, menetapkan
penelitian, maka paparan data di PAUD koordinasi, kewenangan hubungan
Mambaul Khair NW dikelompokan informasi, baik vertikal maupun
menjadi tiga, yaitu (a) Rancangan horizontal dalam struktur organisasi.
program parenting pada pendidikan anak
usia dini, (b) Implementasi program
parenting pada pendi-dikan anak usia

5
3. Evaluasi program parenting pada Education and Introduction to
PAUD dilakukan dengan cara, theory and Methods. Boston:
sebagai berikut: (a) menilai Allyn and Bacon.
perubahan sikap dan komunikasi Denovoida. 2009. Msnsjemen dan
yang bersahaja antara orang tua filsafat. (online),
dengan anaknya, (b) keaktifan orang (http://denovoidea.wordpress.
tua dalam kegiatan parenting, (c) com/2009/02/23/manajemen-
penilaian perkembangan mingguan dan-filsafat/.) diakses 12
anak, (d) penggunaan dana diketahui Februari 2011.
secara langsung oleh masing-masing Dirjen Pendidikan Non Formal dan
wali murid. Informal. 2010. Pedoman Teknis
Penyelengga-raan Pendidikan
Saran Keorangtuan (Parenting).
Guru senantiasa menjaga dan Jakarta: Departemen Pendidikan
memelihara hubungan yang erat, sehat, Nasional RI.
dan harmonis dengan orang tua. Agar Harahap, M. 2009. Program Parenting
guru terus mendapatkan informasi yang Pada Kelompok Bermain
berharga mengenai watak, kepribadian, Pendidikan Anak Usia Dini.
dan kebiasaan anak didiknya, serta orang (online), (http://www.bpplsp-
tua juga tetap dapat menerima informasi reg-1.go.id/buletin/
dan pengetahuan tentang cara membantu readphp?id=80&dir=1&idStatus
dan mendukung pertumbuhan dan =0&PHPSESSID=07f07c199bb
perkembangan secara maksimal di rumah. e4d2ba58af01b64fe1dc9)
Kepala sekolah senantiasa terus, (a) diakses 23 Februari 2011.
memberi pembinaan dan pengarahan Mantja, W. 2009. Modul Perkuliahan
yang aktif guna memperlancar Prapasca: Kapita Selekta
terlaksananya program parenting di Manajemen Pendidikan.
sekolah, (b) membangun kesadaran dan Program Pasca Sarjana:
hubungan kerjasama orang tua dengan Universitas Negeri Malang.
sekolah dalam mendukung pertumbuhan Miles, M.B. & Huberman, A.M. 1992.
dan perkembangan anak, (c) membangun Analisis Data Kualitatif.
hubungan yang baik dan harmonis dengan Terjemahan oleh Tjetjep
orang tua baik secara formal maupun Rohendi Rohidi. Jakarta : UI-
nonformal, (d) komunikasikanlah semua Press.
program parenting kepada komite Montessori, M. 2008. ABSORBENT
sekolah, orang tua, guru, dan pihak terkait MIND: Pikiran yang mudah
agar mendapatkan tanggapan yang positif Menyerap. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Referensi Olsen, G. & Fuller, M.L. 2003. Home-
Arifin, I. 1996. Penelitian Kualitatif School Relations. Boston: Allyn
dalam Ilmu-ilmu sosial & and Bacon.
Keagamaan. Malang: Soelaeman, M.I. 1994. Pendidikan dalam
Kalimasahada Pres. Keluarga. Bandung: IKIP
Bogdan, R.C. & Biklen, S.K. 1990. Riset Terry, G.R. 1977. Program Learning
Kualitatif Untuk Pendidikan. Aid:Principles of Management.
Terjemahan oleh Muhandir. Illions: Richard D. Irwinn, Inc.
Jakarta: Depdikbud TIM Dosen Administrasi Pendidikan
Bogdan, R.C. & Biklen, S.K. 1982. Univesitas Pendidikan
Qualitatif Reseach For

7
Pembahasan murid. Wali murid yang tergabung dalam
A. Rancangan program parenting komite sekolah belum banyak
pada pendidikan anak usia dini memberikan program yang di susun oleh
Pada hakekatnya konsep tentang pengelola atau lembaga ini disebabkan
perencanaan program parenting pada karena latar belakang pendidikan yang
pendidikan anak usia dini dalam tulisan rendah, dan rata-rata wali murid ekonomi
ini untuk menghindari terjadinya menengah kebawah.
kesalahan dan kegagalan yang tidak
diinginkan serta mewujudkan tugas-tugas Simpulan dan Saran
dan kewajiban dalam hubunganya dengan Simpulan
perencanaan program parenting pada 1. Rancangan program parenting pada
pendidikan anak usia dini. PAUD disusun melalui proses
1. Perancangan Program Parenting sebagai berikut: (a) Perencanaan
Dilakukan oleh Pihak Lembaga program parenting dilakukan oleh
Berdasarkan fakta temuan pengelola; (b) Penyusunan program 1
penelitian dalam fokus satu rancangan tahun kedepan secara umum, (c)
program parenting pada PAUD Mambaul penambahan program parenting
Khair NW Bertais Kota Mataram, bahwa secara incidental sesuai dengan
hampir sebagian besar rancangan situasi dan kondisi pada saat itu.
program parenting dilakukan oleh ketua 2. Implementasi program parenting
pengelola PAUD secara umum, masing- pada PAUD meliputi kegiatan,
masing program tidak dijabarkan secara sebagai berikut: (a) Kegiatan
rinci tentang program parenting posyandu 2 kali dalam 1 bulan,
menganai waktu, sasaran, dan indikator kegiatan ini lakukan oleh dinas
ketercapain masing-masing program. terkait berkejasama dengan lembaga
Perencanaan pada hakekatnya dalam rangka memberikan layanan
adalah proses pengambilan keputusan kesehatan bagi anak yang melibatkan
atas sejumlah alternatif (pilihan) orang tua dan ini merupakan
mengenai sasaran dan cara-cara yang komitmen bersama membantu
akan dilaksanakan di masa yang akan pertumbuhan dan perkembangan
datang guna mencapai tujuan yang di anak secara maksimal, (b) pelibatan
kehendaki serta pemantauan dan orang tua dalam pelaksanaan
penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, kegiatan parenting, seperti
yang dilakukan secara sistematis dan pendampingan oleh orang tua dalam
berkesinambungan (Usman, 2009). kegiatan di dalam dan di luar kelas,
Dengan demikian ditarik kesimpulan misalnya game, lomba, outbound,
bahwa peran dan tanggung jawab kunjungan ke rumah dan instansi-
lembaga sangat besar, merancang instansi pemerintah, (c) kegiatan
program parenting yang efektif melaui konsultasi dan keagamaan rutin
proses perencanaan yang sistematis dan mingguan, yaitu kegiatan konsultasi
berkesinambungan guna mencapai tujuan perkembangan anak dan pengajian
pendidikan. rutin mingguan. (d) kegiatan
2. Pengelola menyusun program kerajinan dan penyediaan media
parenting edukasi oleh wali murid, seperti
Berdasarkan hasil kajian pembuatan ingke (kerajinan anyaman
ditemukan bahwa Pengelola PAUD dari daun kelapa) dan penyedian
memiliki peranan penting dalam media edukasi bagi anak baik sekolah
menyusun program parenting yang maupun dirumah.
relevan dengan kebutuhan para wali

6
Indonesia. (2009). Manajemen
Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai