Case 6-1
A. Ringkasan Kasus
Pada bulan Juli, Lee keluar dari Microsoft untuk menjadi raja pencarian Web
Google Inc., dan sekali lagi perjalanan pribadinya merupakan lambang pergeseran
keseimbangan kekuatan komputasi. Banyak pekerja, seperti Lee, pada dasarnya
mengatakan: "Saya keluar dari sini." Lebih dari 100 mantan Microsoft kini bekerja
untuk Google, dan lusinan lainnya telah tersebar di tempat lain.
Namun, tidak diragukan lagi bahwa Microsoft kehilangan beberapa manajer,
pemasar, dan pengembang perangkat lunaknya yang paling kreatif. Mark Lucovsky,
yang dinobatkan sebagai salah satu dari 16 Insinyur Terhormat Microsoft, membelot
ke Google November lalu. Keluhan karyawan berakar pada sejumlah faktor. Mereka
membenci pemotongan kompensasi dan tunjangan karena keuntungan melonjak.
Mereka kecewa dengan harga saham, yang hampir tidak bergerak selama tiga tahun,
mengeluarkan banyak opsi saham mereka dari uang. Mereka frustrasi dengan apa
yang mereka lihat sebagai birokrasi yang membengkak, termasuk banyaknya prosedur
dan pertemuan Kepala Eksekutif Steven A. Ballmer telah mempersiapkan diri untuk
memotivasi mereka.
Microsoft menghadapi tantangan jangka panjang yang serius: meningkatnya
popularitas sistem operasi sumber terbuka Linux, wabah virus yang menyerang
perangkat lunaknya, dan saingan kuat seperti Google di ranah konsumen dan IBM
dalam komputasi korporat. Kemampuan perusahaan untuk menanggapi tantangan
inilah yang ditakutkan oleh karyawan saat ini dan mantan karyawan karena masalah
internal Microsoft. Mereka khawatir Ballmer dan Gates tidak cukup serius menangani
masalah moral dan budaya.
Jika Microsoft kehilangan terlalu banyak pengembang top, akan sulit sekali
untuk berhasil di pasar baru yang telah menaruh begitu banyak harapan. Google,
misalnya, mempermalukan Microsoft pada bulan Oktober 2004, dengan
mengeluarkan perangkat lunak yang memungkinkan pengguna mencari file dengan
cepat di desktop Windows mereka sebelum Microsoft merilis versinya sendiri.
B. Masalah Kasus
1
Trimagnus. (2019, April 02). Sustainability Bisnis itu Penting, Mengapa? Retrieved from trimagnus.com:
https://trimagnus.com/sustainability-bisnis-itupenting-mengapa/
2
Hasibuan, Malayu S. P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT Bumi. Aksara.
E. Analisis dan Pembahasan
Kekuatan Microsoft (Faktor Strategis Internal)
Area model Analisis SWOT ini mengidentifikasi kekuatan bisnis atau faktor
strategis internal yang berkontribusi terhadap pertumbuhan dan ketahanan bisnis.
Kesuksesan berkelanjutan Microsoft sebagian didasarkan pada kekuatan berikut:
1). Citra merek yang dominan
2). Software Office
3). Mempunyai Modal besar
4). Aliansi yang kuat dengan perusahaan lain
Merek Microsoft adalah salah satu yang terkuat di pasar perangkat keras dan
perangkat lunak komputer. Kekuatan ini memberikan kontribusi pada kemampuan
perusahaan untuk menarik pelanggan, terutama mereka yang memandang kekuatan
merek dalam kaitannya dengan kehandalan. Microsoft juga mendapat manfaat dari
eksternalitas positif dengan produk yang ada di pasar.
Faktor ini menjadi kelemahan karena membatasi daya tarik produk Microsoft.
Dalam hal ini, keamanan dunia maya merupakan aspek produk dari persaingan antar
perusahaan dalam industri perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Selain itu,
portofolio produk perusahaan menunjukkan ketergantungan terutama pada produk
perangkat lunak, yang melemahkan bisnis terhadap pesaing yang memiliki produk
perangkat keras dan perangkat lunak yang dominan di pasar.
Peluang Microsoft (Faktor Strategis Eksternal)
Analisis SWOT ini berfokus pada peluang atau faktor strategis eksternal yang
dapat mendukung pertumbuhan bisnis. Peluang berikut sangat penting dalam bisnis
teknologi Microsoft:
1). Diversifikasi usaha
2). Inovasi produk perangkat keras computer
3). Keamanan yang lebih kuat terhadap kejahatan dunia maya
Cybercrime tetap menjadi salah satu ancaman utama terhadap bisnis teknologi
komputer. Misalnya, serangan dunia maya dapat melumpuhkan proses organisasi
Microsoft atau membahayakan pelanggan. Ancaman lain yang dihadapi perusahaan
adalah pembajakan, yang merajalela terutama di banyak negara berkembang.
F. Konklusi
Pada kasus Microsoft kali ini, secara umum perusahaan telah kehilangan
pekerja yang kompeten dan asset bagi perusahaan itu sendiri. Pekerja bahkan masuk
ke perusahaan sejenis yaitu Google, ini berarti akan menjadi ancaman besar untuk
persaingan pasar kedepannya yang akan memperkecil peluang untuk Microsotf dapat
mempertahankan keberlangsungan usahanya.
G. Rekomendasi
Rekomendasi saran yang dapat diberikan kepada kasus Microsoft ini adalah
perusahaan lebih dapat memperhatikan para pekerjanya yang merupakan aspek utama
dalam keberlangsungan usaha perusahaan. Memberikan kompensasi serta
memberikan keuntungan dari saham yang mereka miliki. Menjaga kepuasan kerja
karyawan adalah kunci menjaga keberlangsungan usaha.