Anda di halaman 1dari 10

SPIN 4 (1) (2022) 58-66

SPIN
JURNAL KIMIA & PENDIDIKAN KIMIA
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/spin

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS VIDEO ANIMASI


UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMAN 1 WANASABA
DEVELOPMENT OF CHEMICAL LEARNING MEDIA BASED ON VIDEO ANIMATIONS TO INCREASE
LEARNING MOTIVATION OF STUDENTS OF SMAN 1 WANASABA

Siti Wahdianti Putri1, Lukman Taufik2, & Devi Qurniati3*


1,2,3
Program Studi Tadris Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram, Indonesia.
DOI: 10.20414/spin.v4i1.5092
History Article ABSTRAK
Submitted: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran kimia berbasis
10 May 2022 video animasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan
Accepted: penelitian jenis pengembangan atau R&D (research & development) dengan menggunakan
27 June 2022 pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement dan Evaluate). Teknik
Published: pengumpulan data untuk kelayakan media pembelajaran kimia oleh validator dan angket
30 June 2022 respon siswa. Validator terdiri dari dua orang dosen dan satu orang guru mata pelajaran
kimia, dan siswa sebagai sampel ujicoba kelompok kecil dan ujicoba kelompok besar dengan
Kata Kunci:
memberikan angket respon ke siswa, sedangkan teknik analisis datakeefektifan media
Media; Motivasi;
pembelajaran kimia untuk meningkatkan motivasi belajar siswa diperoleh dari aspek internal
Video Animasi.
dan eksternal dari indikator motivasi belajar. Analisis data kelayakan menggunakan
persentase kelayakan, sedangkan keefektifan menggunakan rumus uji N Gain. Berdasarkan
Keywords:
hasil uji kelayakan tiga validator diperoleh kesimpulan bahwa media pembelajaran kimia
Media; Motivation;
berbasis video animasi dinyatakan valid tinggi atau sangat layak dengan kategori rata-rata
Video Animation.
nilai valid 0,900884, sedangkan untuk angket respon siswa menyatakan layak tidak perlu
revisi dengan persentase kelayakan rata-rata sebesar 81,16%. Nilai keefektifan penggunaan
© 2022 CC:BY
media pembelajaran kimia berbasis video animasi untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa menunjukkan kategori sedang dengan skor N Gain rata-rata sebesar 0,5.

ABSTRACT
This study aims to develop an animated video-based chemistry learning media to increase students'
learning motivation. This research is a research type of development or R&D (research & development)
using the ADDIE model development (Analyze, Design, Develop, Implement and Evaluate). Data
collection techniques for the feasibility of chemistry learning media by validators and student response
questionnaires. The validator consists of two lecturers and one teacher of chemistry subject, and students
as a sample of small group trials and large group trials by providing response questionnaires to students,
while data analysis techniques on the effectiveness of chemistry learning media to increase student
learning motivation are obtained from internal and external aspects. external indicators of learning
motivation. The feasibility data analysis uses the percentage of feasibility, while the effectiveness uses the
N Gain test formula. Based on the results of the feasibility test of the three validators, it was concluded
that the animated video-based chemistry learning media was declared to be highly valid or very feasible
with an average valid value category of 0,900884, while the student response questionnaire stated that it
was feasible and did not need revision with an average feasibility percentage of 81,16%. The value of the
effectiveness of using animated video-based chemistry learning media to increase students' learning
motivation shows the medium category with an average N Gain score of 0,5.
How to Cite
Putri, S. W., Taufik, L., & Qurniati, D. (2022). Pengembangan Media Pembelajaran Kimia
Berbasis Video Animasi untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMAN 1 Wanasaba. SPIN-
Jurnal Kimia & Pendidikan Kimia. 4(1). 58-66.
*Coresspondence Author:
p-ISSN: 2580-2623
Jl. Gajah Mada No. 100, Kota Mataram, Indonesia e-ISSN: 2745-6854
Email: chemistrydevi@uinmataram.ac.id
S. W. Putri, L. Taufik & D. Qurniati/SPIN 4 (1) (2022) 58-66 59

PENDAHULUAN
Pada zaman globalisasi saat ini ceramah dan praktikum. Fasilitas yang ada
banyak terjadi perubahan dan di SMAN 1 Wanasaba sudah lengkap, tapi
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan media pembelajaran yang digunakan masih
Teknologi (IPTEK) yang dapat terbatas hanya menggunakan media
dimanfaatkan untuk mendorong kemajuan pembelajaran cetak (Adim, 2021).
dan pembaharuan dalam segala bidang, Media pembelajaran cetak dapat
salah satunya dalam bidang pendidikan. menyebabkan materi-materi kimia yang
Bidang pendidikan selalu mengalami bersifat abstrak sulit untuk dipahami oleh
perkembangan dan pembaharuan yang siswa tanpa adanya gambar dan penjelasan
mulai dari kurikulum, model pembelajaran dari guru contohnya pada materi
sampai alat bantu proses belajar mengajar hidrokarbon, banyak struktur-struktur yang
(Alvia dan Dian, 2012). Guru sebagai membutuhkan gambar dan penjelasan yang
tenaga kependidikan harus mampu mudah dipahami siswa. Kurangnya hasil
mengikuti perkembangan Ilmu belajar yang diperoleh oleh siswa pada mata
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) agar pelajaran kimia dapat disebabkan oleh
dapat menciptakan terobosan-terobosan faktor motivasi belajar siswa, karena
baru dalam pembelajaran mulai dari motivasi belajar sangat mempengaruhi hasil
metode pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar siswa. Motivasi belajar memberikan
belajar dan media pembelajaran (Arsyad, kontribusi yang baik pada peningkatan hasil
2017). belajar siswa (Romadhani, 2019). Sehingga
Media pembelajaran dapat disebut peneliti mengharapkan adanya media
juga sebagai alat pendukung dalam pembelajaran kimia tambahan untuk
pembelajaran, dikarenakan dapat membantu siswa memahami materi kimia
digunakan untuk merangsang pikiran, yang disampaikan oleh guru. Maka salah
perasaan, perhatian dan kemampuan atau satu media pembelajaran yang dapat
keterampilan siswa sehingga dapat dikembangkan adalah media pembelajaran
mendorong terjadinya proses belajar dalam berbasis video animasi untuk meningkatkan
rangka tercapainya tujuan pembelajaran motivasi belajar siswa.
yang efektif. Media pembelajaran berbasis video
Banyak media pembelajaran yang animasi pada dasarnya adalah media
dapat digunakan untuk proses pembelajaran yang menyajikan suara,
pembelajaran. Tetapi, di sekolah masih gambar dan teks dengan menggunakan
menggunakan media pembelajaran cetak bahasa yang mudah dipahami siswa,
yang berupa buku dan LKS. Berdasarkan sehingga mereka bisa belajar sendiri tanpa
hasil observasi salah satu sekolah di Desa bantuan guru. Video animasi ini
Wanasaba, karena di Desa Wanasaba ini menyajikan audio dan visual dan dapat
teknologi sudah berkembang tetapi kurang menunjang proses belajar mengajar yang
mengetahui bagaimana cara pemanfaatan menyenangkan, dapat menarik perhatian
teknologi tersebut dalam proses siswa untuk belajar dan juga dapat
pembelajaran, salah seorang guru mata meningkatkan motivasi belajar siswa
pelajaran kimia yang bernama Adim (Hariyati, 2013).
menyatakan bahwa, dalam proses belajar Motivasi sangat berperan penting
mengajar guru biasa menggunakan metode dalam proses pembelajaran, dengan kata
S. W. Putri, L. Taufik & D. Qurniati/SPIN 4 (1) (2022) 58-66 60

lain, motivasi merupakan suatu dorongan produk tertentu yang dapat diuji
yang muncul dalam diri seseorang untuk keefektifannya. Bidang pendidikan,
melakukan berbagai aktivitas dan usaha penelitian dan pengembangan atau research
dalam rangka untuk memenuhi tujuan yang and development (R&D) adalah metode
sudah direncanakan (Sanjaya, 2010). penelitian yang digunakan untuk membuat
Hadirnya video animasi dalam proses produk tertentu dan menguji keefektifan
pembelajaran dapat meningkatkan motivasi produk untuk dapat membuat produk yang
belajar siswa sehingga memudahkan siswa eksklusif yang dapat digunakan dalam
untuk memahami konsep yang bersifat proses pembelajaran (Punaji, 2013). Model
abstrak, yang memerlukan visualisasi pengembangan yang digunakan dalam
dengan media pembelajaran berbasis video penelitian ini adalah model pengembangan
animasi, supaya proses belajar mengajar ADDIE. Model pengembangan ADDIE
menjadi menyenangkan (Hariyati, 2013). merupakan model pengembangan yang
Oleh karena itu, media pembelajaran sederhana yang mudah dipahami dan
berbasis animasi dirancang dengan konsep dipelajari yang terdiri dari lima tahapan
yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan yaitu: Analyze, Design, Develop, Implement,
yang diinginkan. and Evaluate yang dapat memudahkan
Adapun alasan media pembelajaran peneliti untuk mengembangkan produk baik
kimia berbasis video animasi ini layak untuk
itu produk video, bahan ajar ataupun yang
dikembangkan yaitu, dapat menarik minat lainnya (Arsyad, 2017).
siswa karena banyak gambar-gambar yang Model pengembangan ADDIE pada
akan ditampilkan sehingga motivasi belajarpenelitian ini memiliki lima tahapan-
siswa semakin meningkat, waktu belajar di tahapan dalam mengembangkan produk
dalam kelas menjadi efisien, pembelajaran sebagai berikut (Arsyad, 2017):
tetap aktif dilakukan meskipun tidak di Analyze (Analisis)
dalam kelas, dan dapat membantu siswa Tahapan analisis pada model
melihat, memahami dan mendengarkan pengembangan ADDIE bertujuan untuk
penjelasan materi yang bersifat abstrak mengidentifikasi masalah-masalah yang
(Ketut, 2020). ada. Pada tahap analisis yang dilakukan
Pengembangan media pembelajaran adalah analisis kurikulum, memvalidasi
kimia yang berbasis video animasi untuk kesenjangan kinerja, menganalisis siswa,
meningkatkan motivasi belajar siswa telah rencana kerja, dan menetapkan tujuan.
banyak dilakukan, namun peneliti
Design (Desain)
mengembangkannya berdasarkan pada Tahapan desain pada model
kebutuhan di sekolah. Melalui
pengembangan ADDIE merupakan
pengembangan media pembelajaran kimia tahapan perancangan dan pembuatan
berbasis video animasi diharapkan siswa produk. Tujuannya untuk merancang
dapat termotivasi untuk belajar kimia. produk yang akan dikembangkan agar
terarah atau memiliki acuan pada saat
METODE proses pengembangan produk. Langkah-
Penelitian ini merupakan penelitian langkah yang dilakukan pada tahap ini yaitu
jenis pengembangan atau R&D. Research mengadakan hal-hal yang dibutuhkan,
and Development (R&D) merupakan rancangan ditulis untuk masing-masing
suatau metode yang digunakan untuk konten produk. Tahapan ini, rancangan
penelitian yang dapat menghasilkan suatu yang dibuat masih bersifat sementara dan
S. W. Putri, L. Taufik & D. Qurniati/SPIN 4 (1) (2022) 58-66 61

konseptual dan sebagai dasar proses Penelitian dalam pengembangan


pengembangan pada tahapan berikutnya. media pembelajaran kimia berbasis video
Develop (Pengembangan) animasi untuk meningkatkan motivasi
Tahapan pengembangan pada model belajar siswa menggunakan aplikasi
pengembangan ADDIE merupakan renderforest untuk membuat video animasi
tahapan yang dimana mengembangkan pada mata pelajaran kimia materi
suatu produk berdasarkan rancangan yang hidrokarbon. Penelitian ini dilaksanakan
sudah dibuat. Produk yang sudah dibuat dari bulan Desember-Februari di sekolah
akan divalidasi oleh ahli materi dan ahli SMAN 1 Wanasaba.
media yang selanjutnya akan direvisi sesuai Teknik analisis data pada penelitian
saran yang diberikan. Selain itu, pada tahap ini terdiri dari analisis lembar validasi,
ini juga dibuat instrumen untuk mengukur analisis angket respon siswa, dan analisis
sampai mana kinerja dari suatu produk keefektifan penggunaan media
tersebut. pembelajaran untuk meningkatkan motivasi
Implement (Pelaksanaan) belajar siswa.
Tahapan pelaksanaan ini bertujuan Skor penilaian jawaban yang
untuk mengetahui kelayakan produk yang diperoleh pada lembar validasi akan
dikembangkan. Produk yang sudah dihitung menggunakan validitas aiken
dikembangkan dan sudah divalidasi oleh dengan menggunakan rumus berikut:
∑𝑆
ahli materi dan ahli media diterapkan dalam V = 𝑛(𝑐−1)
situasi yang nyata artinya akan diuji coba ke Keterangan:
sekolah. Pada tahap ini dibuat instrumen S = r – lo
angket respon siswa terhadap produk yang lo = Angka penilaian validitas yang
dikembangkan agar dapat diketahui layak terendah (nilainya 1)
atau tidaknya produk tersebut. c = Angka penilaian validitas yang
Evaluate (Evaluasi) tertinggi (nilainya 5)
Tahapan evaluasi ini bertujuan untuk r = Angka yang diberikan oleh penilai
mengukur ketercapaian tujuan n = Jumlah Expert
pengembangan. Evaluasi ini merupakan
tahapan yang terakhir pada pengembangan Adapun untuk mengetahui respon
model ADDIE yang dimana prosesnya itu siswa terhadap kelayakan produk yang
untuk memperoleh beragam reaksi dari dikembangkan, peneliti menggunakan
berbagai pihak terhadap produk yang rumus persentase respon sebagai acuan.
dikembangkan. Evaluasi ini dilakukan pada Adapun kategori persentase respon media
setiap tahapan mulai dari analisis, desain, pembelajaran kimia sebagai berikut:
pengembangan dan pelaksanaan.
Tabel 1. Kategori persentase respon media pembelajaran kimia
Tingkat pencapain Kualifikasi Keterangan
90-100% Sangat baik Tidak perlu revisi
75-89% Baik Tidak perlu revisi
64-74% Cukup Direvisi
55-64% Kurang Direvisi
0-54% Sangat kurang Direvisi

Keefektifan produk yang belajar dengan menggunakan pendekatan


dikembangkan dilihat dari angket motivasi pre-eksperimental design yang dipilih
S. W. Putri, L. Taufik & D. Qurniati/SPIN 4 (1) (2022) 58-66 62

adalah pree test and post test one group digunakan dalam meningkatkan motivasi
design untuk mengetahui produk yang belajar siswa. Adapun indikator motivasi
sudah dikembangkan apakah efektif sebagai berikut (Uno, 2011):
Tabel 2. Indikator motivasi belajar
Aspek Indikator Item
(+) (-)
Internal Adanya hasrat atau keinginan berhasil 1, 5 2
Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3,7 8, 19
Adanya harapan dan cita-cita masa depan 6 10, 12
Eksternal Adanya penghargaan dalam belajar 11,13 4
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 9, 14 15, 20
Adanya lingkungan belajar yang kondusif 16 17,18

Pengolahan data untuk melihat 𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡−𝑆𝑝𝑟𝑒


N Gain = 𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠−𝑆𝑝𝑟𝑒
keefektifan produk yang dikembangkan
Keterangan:
menggunakan bantuan rumus uji N Gain : nilai uji normalitas gain
Normalitas Gain sebagai berikut (Mirani, Spost : skor posttest
2017): Spre : skor pretest
Smaks : skor maksimal
Tabel 3. Klasifikasi nilai normalitas gain
No Nilai normalitas gain Kriteria
1 g >0,7 Tinggi
2 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
3 g < 0,3 Rendah
Sumber: Meltzer dalam Syahfitri

HASIL DAN PEMBAHASAN digunakan dalam proses pembelajaran


Tahap Analisis (Analyze) terutama pada mata pelajaran kimia yang
Tahapan analisis dilakukan melalui membutuhkan visualisasi pada bentuk dan
dua tahapan yaitu analisis kerja dan analisis struktur yang abstrak untuk memotivasi
kebutuhan. Pada analisis kerja belajar siswa, siswa membutuhkan media
memperhatikan kurikulum yang digunakan pembelajaran yang dapat digunakan
di SMAN 1 Wanasaba. Analisis kurikulum dimana saja dan kapan saja untuk belajar,
yang dipilih adalah kompetensi dasar (KD), dan pemecahan masalahnya adalah dengan
indikator pembelajaran dan tujuan mengembangkan video pembelajaran kimia
pembelajaran yang menjadi sasaran berbasis animasi.
pengembangan media pembelajaran. Tahapan Desain (Design)
Adapun hasil dari kompetensi dasar (KD), Tahap desain merupakan suatu
indikator, dan tujuan pembelajaran sesuai tahapan yang digunakan untuk merancang
karena video animasi yang dikembangkan media pembelajaran kimia yang berbasis
mampu meningkatkan motivasi belajar video animasi untuk meningkatan motivasi
siswa. belajar siswa sesuai dengan kebutuhannya.
Analisis kebutuhan dilakukan dengan Peneliti membuat desain produk yang
mengumpulkan data kebutuhan siswa meliputi: materi yang sesuai dengan
dengan cara melakukan observasi ke kurikulum yang dipakai sekolah dan paling
SMAN 1 Wanasaba dan penyebaran angket penting menyusun rancangan kerangka
observasi. Permasalahan yang ditemukan video pembelajaran yang dikembangkan
adalah masih kurangnya media yang dengan tujuan dapat mengetahui konsep
S. W. Putri, L. Taufik & D. Qurniati/SPIN 4 (1) (2022) 58-66 63

dasar untuk mengembangkan produk media menyampaikan tujuan, menjelaskan isi, dan
pembelajaran. Video animasi yang peneliti salam penutup. Penjabaran kerangka
buat berdurasi kurang lebih 9 menit. prosedur pembuatan video dapat dilihat
Adapun kerangka prosedur pembuatan pada tabel 4 berikut:
video empat bagian yaitu salam pembuka,
Tabel 4. Prosedur pembuatan video
No Bagian Kegiatan Waktu
1 Video Pertama Salam Pembuka 2 Menit 39 Detik
Menanyakan kabar
Materi Pendahuluan
2 Video Kedua Tata Nama Senyawa Alkana, Alkena dan Alkuna 3 Menit
Contoh Soal Tata Nama
3 Video Ketiga Sifat-Sifat Senyawa Hidrokarbon 2 Menit 43 Detik
Isomer Senyawa Hidrokaron

Bagian video pertama berisi tentang peneliti rancang sebelumnya. Pada tahapan
salam pembuka, menanyakan kabar dan ini semua komponen terkumpul baik dari
berisi materi pendahuluan yang berupa tahap analisis dan desain dijadikan satu dan
pengertian hidrokarbon, identifikasi atom dibuat dalam bentuk produk yang siap
karbon, kekhasan atom karbon dan jenis- digunakan. Produk yang sudah dibuat,
jenis atom karbon. Video kedua berisi selanjutnya akan divalidasi oleh validator
tentang materi tata nama senyawa alkana, yang terdiri dari 2 ahli materi yaitu seorang
alkena dan alkuna beserta contoh soal dan dosen dan seorang guru kimia dan satu ahli
video ketiga berisi tentang sifat-sifat media yaitu seorang dosen. Proses
senyawa hidrokarbon dan isomer senyawa penilaiannya dengan cara memberikan
hidrokarbon. media pembelajaran kimia berbasis video
Tahap Pengembangan (Develop) animasi yang sudah siap untuk dinilai dan
Setelah selesai tahap design, tahap lembar validasi yang disertai dengan sara-
berikutnya adalah tahap pengembangan. saran terhadap media pembelajaran
Tahap ini merupakan tahap pengembangan tersebut. Berdasarkan saran-saran dan
media pembelajaran yang akan peneliti arahan dari tiga validator, berikut
kembangkan dengan tahapan-tahapan perbaikan-perbaikan yang disarankan oleh
membuat media pembelajaran yang telah validator.
Tabel 5. Perbaikan dari validator
No Saran perbaikan Setelah perbaikan
1 Perbaiki contoh materi Contoh materi sudah diperbaiki menjadi satu
contoh pada setiap penamaan senyawa alkana,
alkena dan alkuna
2 Memperbesar gambar Gambar sudah diganti menjadi lebih jelas
3 Memperbaiki rumus kimia Rumus kimia sudah diganti menjadi nbama
senyawa supaya lebih jelas
4 Memperbaiki tulisan Tulisan pada kalimat “memiliki tiga ikatan
rangkap” diubah menjadi “memiliki ikatan
rangkap tiga”
5 Memperbaiki beberapa kata dalam video Kata-kata yang masih ambigu diganti menjadi
kata-kata yang lebih mudah dimengerti
6 Memperbaiki ritme tempo transisi pada Ritme tempo transisi pada video sudah diperbaiki
video sesuai saran dari validator
S. W. Putri, L. Taufik & D. Qurniati/SPIN 4 (1) (2022) 58-66 64

Adapun hasil validasi dari validator


pertama, kedua dan ketiga disajikan pada
tabel 6 berikut:
Tabel 6. Akumulasi nilai validator
Validator Nilai validasi Kriteria
1 dan 2 0,847 Valid Tinggi/Sangat Layak
3 0,954 Valid Tinggi/Sangat Layak
Rata-rata 0,908 Valid Tinggi/Sangat Layak

Tahapan Implementasi (Implement) Uji coba dilakukan pada tanggal 12-13


Tahap selanjutnya adalah tahap Januari 2022 yaitu uji coba kelompok kecil
implementasi setelah peneliti melakukan dan uji coba kelompok besar, uji coba ini
validasi terhadap media pembelajaran yang dilakukan dengan cara memberikan siswa
dikembangkan baik itu validasi ahli materi menonton produk yangh sudah dibuat dan
ataupun validasi ahli media. Tahap diberikan angket respon yang bertujuan
implementasi merupakan suatu tahapan untuk mengetahui respon siswa terhadap
yang dimana produk media pembelajaran media pembelajaran kimia berbasis video
kimia berbasis video animasi yang telah animasi yang telah dikembangkan. Hasil uji
dirancang, dan sudah dilakukan revisi coba dapat dilihat pada tabel 7 berikut:
selanjutnya diimplementasikan ke sekolah.
Tabel 7. Akumulasi uji coba
Jenis uji coba Persentase Kriteria
Kelompok kecil 82,00% Layak
Kelompok besar 80,33% Layak
Rata-rata 81,16% Layak

Tahap Evaluasi (Evaluate) siswa dilakukan untuk mengetahui


Tahapan evaluasi merupakan tahapan bagaimana peningkatakan motivasi belajar
yang terakhir pada prose pengembangan siswa terhadap produk yang dikembangkan.
model ADDIE, setelah dilakukan tahapan Keefektifan dilakukan pada hari Rabu, 19
implementasi dapat diketahui respon siswa Januari 2021 di kelas XI IPA3 SMAN 1
terhadap produk yang dikembangkan. Wanasaba dengan jumlah siswa sebanyak
Evaluasi dilakukan apabila dalam 30 orang. Setelah melakukan pengisian
menggunakan media pembelajaran kimia angket motivasi belajar, hasil dari pree test
berbasis video animasi masih ada yang dan post test akan diolah menggunakan
kurang atau ada yang perlu diperbaiki. Pada rumus uji normalitas Gain, yang dimana uji
penelitian ini, hasil yang diperoleh dari normalitas Gain ini digunakan untuk
respon siswa terhadap media pembelajaran melihat bagaimana peningkatan motivasi
yang dikembangkan dalam kategori baik belajar siswa pada saat menggunakan media
atau layak, sehingga tidak diperlukan lagi pembelajaran maupun tidak menggunakan
revisi, karena pada tahap evaluasi ini yang media pembelajaran.
dilakukan adalah perbaikan produk Berdasarkan dari hasil data
berdasarkan hasil dari tahapan keefektifan penggunaan media
implementasi (Pawana dkk, 2014). pembelajaran untuk meningkatkan motivasi
Data Keefektifan belajar siswa terdapat peningkatan motivasi
Keefektifan media pembelajaran belajar siswa setelah menggunakan media
kimia untuk meningkatkan motivasi belajar pembelajaran kimia berbasis video animasi
S. W. Putri, L. Taufik & D. Qurniati/SPIN 4 (1) (2022) 58-66 65

dalam proses pembelajaran dengan template-template animasi yang berbeda


kualifikasi rata-rata nilai normalitas Gain disetiap frame, terdapat musik supaya siswa
sebesar 0,5 yang berarti peningkatan tidak merasa bosan saat menonton video
tersebut dalam kategori sedang dan cukup animasi, memiliki gambar yang disertai
efektif untuk digunakan dalam penjelasan dan siswa merasa senang karena
meningkatkan motivasi belajar siswa. memiliki aktifitas baru dalam mempelajari
Pengembangan media pembelajaran kimia yaitu menonton video animasi.
kimia ini dibuat untuk mendukung Pembelajaran menggunakan video animasi
perkembangan ilmu pengetahuan pada saat dapat dijadikan sebagai salah satu
ini karena masih terbatas kemampuan guru alternative untuk mendorong perubahan
dalam membuat media pembelajaran kimia proses pembelajaran yang lebih efesien dan
berbasis video animasi sehingga media efektif. Hadirnya media pembelajaran kimia
pembelajaran kimia yang digunakan masih berbasis video animasi dalam proses
minim di sekolah tersebut, sehingga peneliti pembelajaran dapat meningkatkan motivasi
mengharapkan adanya media pembelajaran belajar siswa sehingga dapat memudahkan
kimia tambahan untuk membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran
memahami materi kimia yang disampaikan yang bersifat abstrak, yang membutuhkan
oleh guru. visualisasi yang nyata (Hariyati, 2013).
Media pembelajaran dapat membuat Penggunaan media pembelajaran
pembelajaran lebih menarik perhatian siswa kimia berbasis video animasi dilakukan
sehingga dapat menumbuhkan motivasi dengan cara menonton secara langsung di
belajar yang tinggi, bahan pembelajaran dalam kelas menggunakan LCD dan juga
akan menjadi lebih jelas maknanya melalui Youtube agar mudah diakes dan
sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa juga memberikan banyak dampak positif
dan memungkinkan siswa menguasai dalam dunia pendidikan karena dapat
tujuan pembelajaran dengan lebih baik, dilihat pada saat proses belajar mengajar
media pembelajaran dapat membuat menggunakan video animasi dapat
metode pembelajaran akan lebih bervariasi, menampilkan pembelajaran yang simple
tidak akan terpaku pada kata-kata guru dan mudah. Hal ini membuat pemahaman
(ceramah) sehingga siswa tidak mengalami siswa terhadap suatu materi akan lebih
kebosanan, dan siswa lebih banyak mudah dipahami sehingga pembelajaran
melakukan kegiatan belajar, sehingga tidak berjalan dengan menarik dan baik dan juga
hanya mendengarkan penjelasan guru, dapat membuat proses pembelajaran yang
tetapu ada aktivitas lain seperti lebih efektif dan efesien.
pengamatan, praktik dan lain-lain
sebagainya (Arsyad, 2017). KESIMPULAN
Pengembangan media pembelajaran Berdasarkan penelitian yang
kimia berbasis video animasi menggunakan dilakukan dapat disimpulkan bahwa
aplikasi renderforest sangat membantu dalam pengembangan media pembelajaran kimia
proses pembelajaran terutama dalam yang berbasis video animasi menggunakan
meningkatkan motivasi belajar siswa, model pengembangan ADDIE yang terdiri
karena video animasi yang peneliti dari Analyze, Design, Develop, Implement and
kembangkan memiliki daya tarik tersendiri Evaluate. Kelayakan media pembelajaran
seperti menggunakan tata bahasa yang kimia berbasis video animasi berdasarkan
mudah dipahami, memiliki banyak hasil evaluasi dari tiga ahli dan respon siswa
S. W. Putri, L. Taufik & D. Qurniati/SPIN 4 (1) (2022) 58-66 66

yang menilai hasil pengembangan media Larutan Asam Basa. UNESA Journal
pembelajaran kimia berbasis video animasi of Chemical Education. 1 (1). 10-16.
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa Arsyad, A. (2017), Media Pembelajaran.
pada materi hidrokarbon dinyatakan sangat Jakarta: Rajawali Press.
baik dan layak untuk digunakan dalam Romadhani, E., Wiharna, O., & Mubarok,
pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan I. (2019). Pengaruh Motivasi Belajar
rata-rata penilaian tiga validator sebesar 0,9 Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik
dengan kategori valid tinggi atau sangat Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik,
baik. Selain itu, berdasarkan respon siswa Journal of Mechanical Engineering
baik uji coba kelompok kecil maupun uji Education, 6(2), 228-234.
coba kelompok besar secara keseluruhan https://doi.org/10.17509/jmee.v6i2.
dinyatakan baik digunakan dalam kegiatan 21799
pembelajaran di dalam maupun di luar Agustini, K., & Ngarti, J. G. (2020).
kelas dengan rata-rata persentase sebesar Pengembangan Video Pembelajaran
81,16%. Keefektifan media pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
kimia untuk meningkatkan motivasi belajar Siswa Menggunakan Model R&D,
siswa dengan menggunakan produk media Jurnal Ilmiah Pendidikan dan
pembelajaran kimia berbasis video animasi Pembelajaran. 4(1), 62-78.
menunjukkan bahwa memiliki peningkatan https://doi.org/10.23887/jipp.v4i1.1
motivasi belajar siswa pada saat sebelum 8403
menggunakan media pembelajaran kimia Ernawati, I. (2017), Uji Kelayakan
berbasis video animasi dengan sesudah Pembelajaran Interaktif pada Mata
menggunakan media pembelajaran kimia Pelajaran Administrasi Server. Elinvo:
berbasis video animasi dengan rata-rata Electronics, Informatics, & Vocational
nilai sebanyak 0,57 dengan kategori sedang, Education. 2(2). 204-210.
hal ini dapat dilihat dari angket motivasi https://doi.org/10.21831/elinvo.v2i2
yang sudah diisi. Keefektifan media .17315
pembelajaran kimia ini memiliki persentase Oktavia, M., Prasasty, A. T., & Isroyati
rata-rata 57,32 dengan kategori cukup (2019). Uji Normalitas Gain untuk
efektif, sehingga media pembelajaran kimia Pemantapan dan Modul dengan One
berbasis video animasi untuk meningkatkan Group Pre and Post Test. SIMPONI
motivasi belajar siswa yang sudah 2019. 1(1). 596-601.
dikembangkan cukup efektif untuk https://doi.org/10.30998/simponi.v1
digunakan dalam meningkatkan motivasi i1.439
siswa dalam proses pembelajaran kimia Punaji, S. (2013). Metode Penelitian
agar siswa tidak merasa bosan. Pendidikan & Pengembangan Edisi
Ketiga. Jakarta: Kencaa Prenada
DAFTAR PUSTAKA Media Group.
Adim, M. (Guru Kimia Kelas XI SMAN 1 Sadirman. (2010). Interaksi dan Motivasi
Wanasaba), Wanasaba, 25 Juni 2021 Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Agustina, A., & Novita, D. (2012). Grafindo Persada.
Pengembangan Media Pembelajaran Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran,
Video untuk Melatih Kemampuan Jakarta: Kencana.
Memecahkan Masalah pada Materi Haryati, S., Miharty., & Pratiwi, R. (2013),
Pemanfaatan Media Animasi dalam
S. W. Putri, L. Taufik & D. Qurniati/SPIN 4 (1) (2022) 58-66 67

Pembelajaran Kimia untuk Meningkatkan


Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa di
SMAN 12 Pekanbaru. Jurnal Prosiding
Semirata FMIPA. 1(1). 363-367.
Sudjana. (2015). Media Pengajaran.
Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan
Pengembangan. Bandung: Alfabeta
Syahfitri. (2008). Pengantar Metodologi
Penelitian. Yogyakarta: ANDI
Uno, H. B. (2011). Teori Motivasi Belajar dan
Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai