Kalazion
Disusun Oleh:
Irina Prima Putri Salman 2110070200122
Pembimbing:
dr. Romi Yusardi, Sp.M
SMF MATA
BAITURRAHMAH
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan Case Report Section ini yang berjudul “Kalazion” tepat pada waktunya. Case
Report Section ini disusun guna memenuhi tugas kepaniteraan dari bagian mata di Rumah Sakit
Umum Achmad Mochtar Bukittinggi. Penulis mengucapkan terimakasih kepada dr. Romi
Yusardi, Sp.M yang telah membimbing penulis dalam mengerjakan Case Report Sesion ini dan
kepada semua pihak yang telah memberi dukungan dan bantuan kepada penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan pada penulisan Case Report
Sesion ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir
kata, penulis mengharapkan semoga Case Report Sesion ini dapat berguna dan memberikan
penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................4
2.3 Patofisiologi...........................................................................................................................................6
2.4 Etiologi...................................................................................................................................................6
2.6 Diagnosis..............................................................................................................................................6
2.8 Tatalaksana...........................................................................................................................................7
3. 4 Status Oftalmologis.............................................................................................................................11
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Kelopak mata adalah bagian mata
yang sangat penting. Kelopak mata
melindungi
kornea dan berfungsi dalam
pendisribusian dan eliminasi
air mata. Penutupan
kelopak mata berguna untuk
menyalurkan air mata ke seluruh
permukaan mata
dan memompa air mata melalui
punctum lakrimalis
Kelopak mata adalah bagian mata
yang sangat penting. Kelopak mata
melindungi
5
kornea dan berfungsi dalam
pendisribusian dan eliminasi
air mata. Penutupan
kelopak mata berguna untuk
menyalurkan air mata ke seluruh
permukaan mata
dan memompa air mata melalui
punctum lakrimalis.
Kelopak mata adalah bagian mata yang sangat penting. Kelopak mata melindungi
kornea dan berfungsi dalam pendisribusian dan eliminasi air mata. Penutupan kelopak
mata berguna untuk menyalurkan air mata ke seluruh permukaan mata dan memompa air
Kalazion adalah inflamasi lokal pada palpebra yang disebabkan oleh obstruksi
dari kelenjar Meibom. Kelainan ini sering berhubungan dengan acne rosasea, seboroik,
atopi, dan blefaritis kronis. Kelenjar Meibom yang terletak di lempeng tarsal
menghasilkan minyak penyusun lapisan air mata. Secara umum, kalazion muncul pada
pria dan wanita berbagai ras pada usia sekitar 30–50 tahun, kemungkinan disebabkan
sebum.2
3. Untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Bagian Mata Rumah
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi.1
Kelopak mata atau palpebra di bagian depan memiliki lapisan kulit yang tipis,
sedangkan di bagian belakang terdapat selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva
tarsal. Pada kelopak terdapat bagian-bagian berupa kelenjar-kelenjar dan otot. Kelenjar
yang terdapat pada kelopak mata di antaranya adalah kelenjar Moll atau kelenjar
keringat, kelenjar Zeiss pada pangkal rambut, dan kelenjar Meibom pada tarsus yang
bermuara pada margo palpebra. Sedangkan otot yang terdapat pada kelopak adalah M.
Orbikularis Okuli dan M. Levator Palpebra. Palpebra diperdarahi oleh Arteri Palpebra.
Persarafan sensorik kelopak mata atas berasal dari ramus frontal n. V, sedangkan
Kelenjar :
• Kelenjar Sebasea
Otot-otot Palpebra:
M. Orbikularis Okuli
M. Levator Palpebra
Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita
kelopak bawah)
9
mukosa yang mempunyai sel goblet yang menghasilkan musin.
noninfeksius kronik pada kelopak mata, berupa nodul yang terbentuk oleh adanya
2.1 Etiologi
spontan disebkan oleh sumbatan pada saluran kelenjar atau sekunder dari hordeolum
rosacea.1
2.2 Patogenesis
Kelenjar Meibom menghasilkan minyak penyusun lapisan air mata. Bila kelenjar
bila lesi membesar dan menembus lempeng tarsal dan menembus palpebra bagian
Penyebab dari bakteri (paling sering adalah Staphylococcus aureus) belum jelas.
10
Kerusakan lipid yang mengakibatkan tertahannya sekresi kelenjar, kemungkinan
Secara klinik, nodul tunggal (jarang multipel) yang agak keras berlokasi jauh di
dalam palpebra atau pada tarsal. Eversi palpebra mungkin menampakkan kelenjar
palpebral superior ataupun inferior yang tidak hilang dalam waktu beberapa minggu,
• Benjolannya dapat keras atau lunak, dan tidak nyeri bila ditekan, tanpa tanda
peradangan
• Kadang-kadang mata dapat tampak merah dan penglihatan jadi sedikit buram.
2.4 Diagnosis
Diagnosa kalazion yaitu dengan melakukan anamnesa identitas, keluhan dari
11
sebelumnya, riwayat penyakit keluarga, riwayat pengobatan, dan riwayat kebiasaan.
Setelah dilakukan anamnesa dilakukan pemeriksaan mata seperti visus, tekanan intra
Kadang saluran kelenjar Meibom bisa tersumbat oleh suatu kankerkulit, untuk
keganasan.
a. Pemeriksaan fisik
pada kelopak mata atas atau bawah, dimana nodul menonjol ke arah
bagian dalam.
intra okuler (TIO) pada mata. Biasanya tidak terjadi peningkatan, namun
12
e. Pemeriksaan Lipid Serum Digunakan untuk memperkuat diagnosis.
• Hordeoulum.
• Dermoid Cyst.
2.6 Tatalaksana.2
sistemik maupun topikal tidak tepat indikasi kecuali terdapat infeksi sekunder.
drainase kelenjar. Pembersihan kelopak mata secara berkala dengan sampo bayi
membantu untuk kalazion dengan ukuran kecil, kalazion pada tepi palpebra,
ataupun kalazion multipel. Pada orang berkulit gelap, injeksi kortikosteroid dapat
Insisi vertikal pada konjungtiva tarsal pada muara kelenjar Meibom ditujukan untuk
menghindari adanya scar pada lempeng tarsus. Pada kalazion berulang yang
13
14
15
BAB III
LAPORAN KASUS
Nama : Ms. A
Usia : 23 tahun
- Pasien wanita usia 23 tahun datang ke poli mata RSAM Bukittinggi dengan
keluhan kelopak mata kanan atas bengkak hilang timbul sejak 1 tahun yang lalu.
Riwayat hipertensi (-), diabetes mellitus (-) dan penyakit jantung (-)
Pasien menyangkal ada keluarga yang memiliki keluhan dan riwayat penyakit yang
serupa.
16
Riwayat pengobatan :
Status generalisata
Koreksi kacamata :
Inspeksi
OS OD
(-), Hiperemis
Hiperemis (-).
(-).
Hiperemia Hiperemis
(-). (-).
normal normal
(-) (-)
Simetris Simetris
(-) (-)
Kedudukan
strabismus(- strabismus(-
) )
kecoklatan, kecoklatan,
isokor, isokor,
18
reflek reflek
Keruh keruh
19
Palpasi
OD OS
20
Gambar Kalazion
Tonometri
OD : 16
OS : 13
Pemeriksaan Anjuran
Biopsi
Diagnosis Kerja
Tatalaksana
-Insisi
-Gentamicin Sulfate salep mata 0,3%.
Prognosis
21
BAB IV
PENUTUP
4.1Kesimpulan
Pasien wanita usia 23 tahun datang ke poli mata RSAM Bukittinggi dengan
keluhan bengkak pada kelopak mata kanan atas sejak 1 tahun yang lalu, keluhan
lainnya mata terasa gatal dan mengganjal, pasien pernah melakukan insisi kalazion
pada februari 2022 kemudian timbul kembali 3 minggu setelah insisi. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan visus okuli dextra 20/30 dan okuli sinistra 20/40. pada
inspeksi Kalazion terlihat pada palpebra superior dextra disertai hiperemis pada
konjungtiva dextra, pada inspeksi mata sebelah kiri ditemui hiperemis pada
dan pemeriksaan fisik adalah Kalazion Palpebra Superior Dextra dan diberikan
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas, S. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ketiga. Balal Penerbit FK UI, Jakarta; 2005.
2. Hendrian, D. Penyakit Sistem Lakrimal. Fakultas kesokteran universitas airlangga, jawa
timur; 2019
3. Restuningrum MD, Sari SYI, Ardisasmita MN. Gambaran Penyakit Berdasarkan Keluhan
Utama Dari Rekam Medis Elektronik Pasien Rawat Jalan Puskesmas Kota Bandung Tahun
2015. Bandung: Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran.
23