Anda di halaman 1dari 3

Istilah Dalam Hukum Acara Peradilan Agama

Mut’ah adalah merupakan bentuk lain dari kata al-mata’, yang berarti sesuatu yang dijadikan
obyek bersenang-senang. Adapun yang dimaksud dengan mut’ah dalam beberapa ayat Al-Qur’an
ialah sesuatu yang diberikan oleh suami kepada istri yang diceraikannya sebagai penghibur.
Secara eksplisit mewajibkan “kamu”, maksudnya para suami untuk memberikan mut’ah kepada
“mereka”, maksudnya kepada para istri yang ditalak. Hal ini menurut riwayat sejalan dengan
pendapat mayoritas Ulama Hanafiyyah, sesungguhnya Imam Ahmad bin Hanbal berpendapat
bahwa mut’ah itu wajib untuk semua istri yang ditalak. Sebagian Ulama Malikiyyah, seperti Ibnu
Shihab berpendapat semua perempuan yang ditalak di manapun di muka bumi ini berhak
mendapat mut’ah. Imam Syafi’i yang juga dipertegas oleh al-Syarbaini menyebutkan bahwa
kebanyakan para sahabat yang diketahuinya, menegaskan bahwa yang berhak mendapat mut’ah
adalah semua perempuan yang ditalak.

Iddah adalah Menurut bahasa, iddah dapat diartikan menghitung sesuatu. Sementara secara
bahasa, menurut para ulama dengan madzhab Hanafi, iddah adalah sebuah kata untuk batasan
waktu dan ungkapan untuk menunjukkan apa yang masih tersisa dari bekas pernikahan.
Madzhab Maliki mengatakan bahwa iddah merupakan waktu atau masa yang dijadikan sebagai
bukti atas bersihnya rahim karena terjadinya perpisahan dalam pernikahan ataupun karena
kematian suami atau karena talak dari seorang suami. Menurut Imam Syafi’i adalah sebuah masa
atau waktu bagi perempuan untuk menahan diri/menunggu untuk mengetahui bebas atau
bersihnya rahimnya ia dari mantan suaminya, atau masa yang digunakan oleh istri yang ditalak
untuk beribadah mendekatkan diri kepada Allah swt karena kesedihan yang dirundungnya

Nafkah Madhiyah (nafkah masa lampau), adalah nafkah terdahulu yang dilalaikan atau tidak
dilaksanakan oleh mantan suami kepada mantan istri sewaktu keduanya masih terikat
perkawinan yang sah; Mut'ah (penghibur), pemberian dari mantan suami kepada mantan istrinya
yang dijatuhi talak baik berupa uang atau benda lainnya.

Verstek atau Putusan Verstek adalah putusan yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim tanpa
hadirnya Tergugat dan tanpa adanya alasan yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan
patut. Putusan Verstek ini merupakan pengecualian dari acara persidangan biasa sebagai akibat
ketidakhadiran Tergugat atas alasan yang tidak sah sehingga dianggap Tergugat mengakui
sepenuhnya secara murni dan bulat semua dalil gugatan Penggugat.
Hadhanah mashdar dari kata hadhnuash-shabiy, atau mengasuh atau memelihara anak.
Mengasuh (hadhn) dalam pengertian ini tidak dimaksudkan dengan menggendongnya di bagian
samping dan dada atau lengan. Hadhanah artinya pemeliharaan anak bagi orang yang berhak
untuk memeliharanya. Bisa juga diartikan memelihara atau menjaga orang yang tidak mampu
mengurus kebutuhannya sendiri kerena tidak mumayyiz seperti anak-anak, orang dewasa tetapi
gila. Pemeliharaan di sini mencakup urusan makanan, pakaian, urusan tidur, membersihkan,
memandikan, mencuci pakaian, dan sejenisnya. Hadhanah yang dimaksud dalam hal ini adalah
kewajiban orang tua untuk memelihara dan mendidik anak mereka dengan sebaik-baiknya yang
mencakup masalah ekonomi, pendidikan dan segala sesuatu yang menjadi kebutuhan pokok si
anak.

Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh
kesepakatan Para Pihak dengan dibantu oleh Mediator.

Reelas atau surat panggilan merupakan penyampaian secara resmi (official) dan patut
(properly) kepada pihak-pihak yang terlibat dalam suatu perkara di pengadilan. Tujuan relaas
adalah agar para pihak memenuhi dan melaksanakan hal-hal yang diminta dan diperintahkan
pengadilan.

Talak adalah salah satu bentuk pemutusan ikatan perkawinan dalam Islam karena sebab-sebab
tertentu yang tidak memungkinkan lagi bagi suami istri meneruskan hidup berumah tangga.
Persoalan ini memiliki landasan hukum negara yang sah.

Waris adalah penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta peninggalan,
penentuan bagian masing-masing ahli waris, dan melaksanakan pembagian harta peninggalan
tersebut, serta penetapan pengadilan atas permohonan seseorang tentang penentuan siapa yang
menjadi ahli waris, penentuan bagian masingmasing ahli waris.

Wasiat adalah perbuatan seseorang memberikan suatu benda atau manfaat kepada orang lain
atau lembaga/badan hukum, yang berlaku setelah yang memberi tersebut meninggal dunia.

Penggugat adalah orang atau pihak yang merasa dirugikan haknya oleh orang atau pihak lain
(Tergugat).
Perkara Voluntair adalah perkara yang sifatnya permohonan dan didalamnya tidak terdapat
sengketa sehingga tiada ada lawan.

Anda mungkin juga menyukai