Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Teori-teori pertumbuhan bahasa

(‫اللغة‬ ‫)النظريات فى نشأة‬

Disusun Oleh :

Kelompok 3 Kelas 2BSA-A

 Fikri Haikal (2211010025)


 Vilbisal Sahbila (2211010001)
 Hifzil Khairati Hasanah (2211010007)

Dosen Pembimbing

Melisa Rezi,MA

BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
1444 H /2022 M

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan
alat komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa, seseorang dapat
menyampaikan ide, pikiran, perasaan atau informasi kepada orang lain, baik secara lisan
maupun tulisan. Hal ini sejalan dengan pemikiran bahwa bahasa adalah alat komunikasi
antaranggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan yang oleh alat ucap manusia.
Bahasa dipergunakan pada sebagian besar aktivitas manusia, berupa bahasa manusia
tidak dapat mengungkapkan perasaanya, menyampaikan keinginan, memberikan saran dan
pendapat, bahkan sampai tingkat pemikiran seseorang yang berkaitan dengan bahasa.
Semakin tinggi tingkat penguasaan bahasa seseorang, semakin baik pula penggunaan bahasa
dalam berkomunikasi. Manusia dalam mengungkapkan bahasanya pun berbeda-beda, ada
yang lebih suka langsung membicarakannya dan ada juga yang lebih suka melalui tulisan.
Bahasa juga merupakan seperangkat aturan untuk menggabungkan unsur-unsur yang
tak bermakna menjadi suatu rangkaian kata yang mengandung arti. Unsur-unsur itu
Perkembangan atau pertumbuhan bahasa adalah suatu proses perubahan di mana anak belajar
mengenal, memakai, dan menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek bahasa dan
berbicara (Asrori, 2020, hlm. 44). Perkembangan kemampuan bahasa bertujuan agar anak
mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungannya.
Sementara itu menurut Madyawati (2017, hlm. 126) perkembangan bahasa adalah
perkembangan kemampuan untuk melakukan dan juga memahami informasi dan komunikasi
dari orang lain. Bahasa merupakan simbolisasi dari suatu ide atau suatu pemikiran yang ingin
dikomunikasikan oleh pengirim pesan dan diterima melalui kode-kode tertentu secara verbal
(berujar) maupun non verbal (ditulis atau diketik).
Lebih lanjut Yus (2015, hlm. 70) menjelaskan bahwa perkembangan bahasa
merupakan kemampuan dalam menggunakan bahasa untuk menyampaikan gagasan tentang
dirinya dan memahami orang lain serta untuk mempelajari kata-kata baru. Perkembangan
bahasa anak usia 4-6 tahun meliputi kemampuan penggunaan kata penghubung, keterangan
objek/subjek, kata kerja dasar, kata keterangan, kalimat yang menunjukkan tingkat
perbandingan, mendengarkan cerita yang panjang, bercerita, membaca, dan menulis.
Tidak hanya kemampuan teknis, menurut menurut Musfiroh (2021, hlm. 3)
perkembangan bahasa mengacu pada kemampuan untuk menyusun pikiran dengan jelas dan
mampu menggunakan kemampuan ini secara kompeten melalui kata-kata untuk
mengungkapkan pikiran-pikiran dalam berbicara, menulis, dan membaca.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori-teori pertumbuhan bahasa (‫)النظريات فى نشأة اللغة‬


Kapan bahasa itu muncul? Adalah pertanyaan yang sulit untuk di jawab. Karena
pertanyaan ini sekaligus menuntut kita untuk menjawab pertanyaan kapan manusia pertama
lahir. Sebab antara munculnya bahasa tidak terlepas dari kehadiran manusia. Manusia adalah
makhluk yang bisa berpikir dan berbahasa.
Dengan demikian, melalui analogi di atas kita hanya dapat berkata bahwa awal
munculnya bahasa adalah disaat munculnya manusia. Sementara tanggal, bulan dan tahunnya
sulit untuk diketahui. Hanya dalam perkiraan banyak ahli bahwa manusia pertama (Adam
AS) telah ada sejak milyaran tahun yang lalu.
Di samping itu, persoalan bagaimana manusia pertama sekali dapat menggunakan
bahasa, juga merapakan persoalan menarik dan mengundang banyak ilmuan untuk
membahasnya. Berbagai teori dan pendapat pun bermunculan, namun sejauh ini belum bisa
diselesaikan dengan kata sepakat. Bahkan demikian rumitnya persoalan ini untuk
diselesaikan, sejak awal abad ke-20 para ahli linguistik sepakat untuk menghapus persoalan
ini dalam kajian linguistik. Hal ini dimaksudkan agar ia tidak muncul lagi kepermukaan,
sehingga dapat menyita banyak waktu, sementara jawabannya tidak pernah ditemukan.2
Banyak teori yang telah dilontarkan oleh para ahli bahasa. Setelah melakukan
penelaahan terkait dengan pembahasan asul-usul bahasa yang disarnpaikan oleh para peneliti
bahasa, kita dapat menyimpulkan ada dua pandangan yang berbeda atau berlawanan terkait
dengan asal-usul bahasa manusia. Pendapat pertama mengatakan bahwa bahasa itu
merupakan wahyu atau pemberian langsung dari Tuhan, dan pendapat kedua mengatakan
bahwa asal mula bahasa justru diciptakan oleh manusia itu sendiri sebagai respons dari
pergaulan manusia dengan alam yang ada di luar manusia.² Berikut ini kami paparkan teori-
teori pertumbuhan bahasa.3
1. Teori Teologis (‫)النظرية التوقيفية‬
Teori ini juga disebut dengan teori tauqifiyah. Teori ini berpendapat bahwa asal-usul
bahasa itu dari wahyu Allah swt. yang diberikan kepada Nabi Adam tatkala Allah swt.
mengajarkan nama-nama benda kepadanya, kemudian dia melanjutkan kepada anak cucunya.
Ada juga sekelompok cendekiawan yang berpendapat bahwa Allah telah mengajarkan
bahasa-bahasa manusia kepada Nabi Adam sebagaimana bahasa-bahasa yang ada sekarang
ini.4

2
Sakholid Nasution, Pengantar Linguistik Bahasa Arab,(Jawa timur:CV. Lisan Arabi,2017,hlm. 54-
55.
3
Ade Nandang dan Abdul Kosim, Pengantar Linguistik Arab,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Offset,2018),hlm.3.
4
Miftahul Huda,Amir Nasir,Azwar Annas,Khazanah Linguistik Arab,(Jawa Barat:Nusa Litera
Inspirasi,2020),hlm.3.

3
Faktor yang membuat para pemikir muslim setuju dengan teori ini adalah Allah SWT telah
menjelaskan dalam firman-Nya yaitu:
ِ َ َ‫آلء ِإن ُكنتم ص ِادقِين قَالُوا سبحان‬ ِ ‫آء هُؤ‬ ِ ِ‫ال َأنبِ ونِي ب‬
‫ْم‬
َ ‫ك الَ عل‬ َ ُْ َ َ ُ َ ‫َأس َم‬ ْ ‫ض ُه ْم َعلَى ال َْمالَِئ َك ِة َف َق َ ُئ‬ َ ‫آء ُكلَّ َها ثُ َّم َع َر‬
َ ‫اَألس َم‬
ْ ‫اد َم‬ َ ‫وعلَّ َم َء‬
َ
َ َ‫َأس َمآِئِه ْم ق‬ ِ ‫َأنت الْعلِيم ال‬
‫َم َأقُل لَّ ُك ْم ِإنِّي َأ ْعلَ ُم‬
ْ ‫ال َأل‬ ُ َ‫َأس َمآِئِه ْم َفلَ َّمآ َأنب‬
ْ ِ‫َأه ْم ب‬ ْ ِ‫اد ُم َأنبِْئ ُهم ب‬
َ ‫آء‬
َ َ‫ال ي‬َ َ‫يم ق‬
ُ ‫ْحك‬ َ ُ َ َ ‫ك‬ َ َّ‫لَنَآ ِإالَّ َما َعلَّ ْمَتنَا ِإن‬
ِ ‫اَألر‬
‫ض َوَأ ْعلَ ُم َما ُت ْب ُدو َن َو َما ُكنتُ ْم تَكْتُ ُمو َن‬ ِ
ْ ‫الس َم َاوات َو‬ َّ ‫ب‬ َ ‫غَْي‬
"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakan nya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku
nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”. Mereka menjawab:
“Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan
kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Allah
berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini”. Maka setelah
diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah
Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan
mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?” (QS. Al-Baqarah/2:
31-33).5

ِ
‫ت لِّ ْل ٰعلِ ِم ْين‬ َ ِ‫ْسنَتِ ُك ْم َواَل َْوانِ ُك ۗ ْم ا َّن فِ ْي ٰذل‬
ٍ ٰ‫ك اَل ٰي‬ ِ ‫ف اَل‬
ُ ‫ض َوا ْختِاَل‬ ِ ‫الس ٰم ٰو‬
ِ ‫ت َوااْل َ ْر‬ ُ ‫َوِم ْن ٰايٰتِه َخل‬
َّ ‫ْق‬
"Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah pencipta langit dan bumi, perbedaan
bahasamu, dan warna kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda bagi orang-orang yang mengetahui." (QS. Ar-Rum: 22)6
Banyak ahli tafsir menjelaskan bahwa maksud potongan ayat "‫ماء كلها‬II‫"وعلم ٱدم األس‬
adalah “Allah memberikan kecerdasan kepada Adam AS. untuk mengetahui nama-nama
(bahasa) semua benda yang ada. Sementara potongan ayat " ‫مآئهم‬III‫بئهم بأس‬III‫ا أدم أن‬III‫ال ي‬III‫"ق‬
mengisyaratkan bahwa Adam AS. telah diberikan kecerdasan untuk mentransfer ilmu
pengetahuan yang dimilikinya kepada makhluk lain, seperti kepada para Malaikat.7
Teori ini diterima oleh sebagian pemikir muslim seperti al-Jahiz (w. 255 H), Abu 'Ali
al-Farisi (w. 377 H), Abu al-Hasan Ahmad bin Faris al-Razi (w. 390 H)

2. Teori Istilahy (‫)النظرية االصطالحية‬

Teori ini lahir sebagai sanggahan dari teori sebelumnya yaitu teori teologis (nazhariyah
tauqifiyyah).Menurut teori istilahy,bahasa pertama lahir dan diciptakan oleh manusia melalui
proses tertentu sebagai bukti bahwa manusia merupakan bagian dari alam .Dari teori ini lahir
beberapa teori yang menunjukkan pada proses lahirnya bahasa manusia merupakan bagian
dari ciptaan manusia itu sendiri.Diantara teori tersebut adalah sebagai berikut.8
5
Sakholid Nasution, Pengantar Linguistik Bahasa Arab,(Jawa timur:CV. Lisan Arabi,2017),hlm. 56
6
https://www.academia.edu/37338516/Asal_usul_bahasa_manusia_pertama),hlm.5.
7
Sakholid Nasution, Pengantar Linguistik Bahasa Arab,(Jawa timur:CV. Lisan Arabi,2017),hlm. 56
8
Ade Nandang dan Abdul qasim,Linguistik Arab,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Offset,2018),Hal,28.

4
a. Teori Konvensionalis (‫)النظرية االتفاقية‬
Teori ini memberi kesimpulan bahwa bahasa itu muncul seiring dengan kebiasaan
manusia untuk berkumpul dengan sesama.Disaat dilakukannya hubungan sosial seperti ini
akan muncul bahasa yang mereka sepakati.9
Sekelompok orang primitif dahulu bekerjasama. Mereka selalu bersama-sama mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan semacam itu.Untuk memberi semangat kepada sesamanya,mereka akan
mengucapkan bunyi-bunyi yang khas,yang dipertalikan dengan pekerjaan itu.Misalnya
sewaktu mengangkat kayu besar,maka kita biasanya secara spontan mengeluarkan ucapan-
ucapan atau bunyi-bunyi tertentu karena terdorong gerakan otot misalnya, iaaat.....atau do-
rong (dorong).10
Kita pun juga melakukan kerja sama dalam hidup, seperti saat akan mendorong mobil
yang mogok secara bersama kita mengeluarkan bersama (1,2,3.....).Ucapan-ucapan tersebut
menjadi nama untuk pekerjaan itu sendiri.Seperti heave(angkat),rest(diam),dan sebagainya.11
Jadi menurut teori ini,bahasa muncul sebagai produk sosial.Ia merupakan hasil konvensi
yang disepakati kemudian dilestarikan masyarakat.Salah satu bentuk konvensi yang terkenal
adalah Yo-He-Ho Theory (masyarakat primitif bergotong royong lalu mengeluarkan bunyi).12
b. Teori Bow-Bow (‫)النظريةالمحاكية‬
Teori ini menyimpulkan bahwa awal mula munculnya bahasa merupakan hasil dari proses
peniruan manusia terhadap suara-suara alamiah yang didengar oleh manusia. Seperti suara
hewan, desiran air, hembusan angin dan lain-lain.Dengan menirukan bunyi-bunyi itu maka
akan terciptalah kata-kata dalam bahasa.
Para pendukung teori ini membayangkan manusia mendengar kucing mengeong, anjing
menggonggong, kambing mengembek dan seterusnya.Kemudian dari suara yang beraneka
ragam pada binatang-binatang ini,ia mengambil nama-nama untuk binatang itu
sendiri.13Misalnya karena binatang tertentu suaranya cek cek cek,maka disebut cecak karena
suaranya tokek tokek tokek,maka kemudian nama tokek.14
Dalam sejarah kehadirannya, teori ini banyak mengalami kritikan dari berbagai
pihak,terutama Max Muller dan E.Renan. Karena realitas menunjukkan bahwa amat relatif
sedikit jumlah kosakata yang mirip dengan suara yang ditimbulkan oleh acuannya bahasa.

9
Sakholid Nasution, Pengantar Linguistik Bahasa Arab,(Jawa timur:CV. Lisan Arabi,2017),hlm.58.
10
Nurjaya,Asal Usul Bahasa,(https://Nurjaya.webs.com./BAB%201%20ASAL USUL%20
BAHASA.Pdf.),hlm.7.
11
Suhardi, Pengantar Linguistik Umum,(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media,2013),hlm.19.
12
Ade Nandang dan Abdul Kosim, Linguistik Arab,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Offset,2018),hlm.28.
13
Sakholid Nasution, Pengantar Linguistik Bahasa Arab,(Jawa timur:CV. Lisan Arabi,2017),hlm.57
14
Nurjaya,Asal Usul Bahasa,(https://Nurjaya.webs.com./BAB%201%20ASAL USUL%20
BAHASA.Pdf.),hlm.4.

5
Teori ini disebut dengan teori Bow-Bow,karena istilah ini agaknya diadopsi dari peniruan
suara anjing "bow-waw"(dalam bahasa Inggris).15
c. Teori Naturalis (‫)النظرية الطبيعية‬
Max Muller (1823-1900) memperkenalkan teori Naturalis atau salah satu bentuk teori ini
adalah Dingdong Theory atau disebut Nativistic Theory. Teori ini sejalan dengan apa yang
diajukan oleh socrates yang menyatakan lahirnya bahasa secara ilmiah.Menurut teori ini ,
kemampuan manusia berbahasa merupakan bawaan alam, sebagaimana kemampuan melihat,
mendengar, dan lain-lain.Manusia mempunyai kemampuan insting yang istimewa untuk
mengeluarkan ekspresi ujaran bagi setiap kesan sebagai stimulus dari luar.Kesan yang
diterima lewat indra bagaikan pukulan pada bel hingga melahirkan ucapan yang
sesuai.Kurang lebih dari empat ratus bunyi pokok yang membentuk bahasa pertama
ini.Sewaktu orang primitif dahulu melihat seekor serigala, pandangannya ini menggetarkan
bel yang ada pada dirinya secara insting sehingga terucaplah kata "wolf"(serigala).16
d. Gesture Theory (‫)النظرية االشارة‬
Gesture Theory mengatakan bahwa isyarat mendahului ujaran. Para pendukung teori ini
menunjukkan penggunaan isyarat oleh binatang dan juga sistem isyarat yang dipakai oleh
orang-orang primitif. Salah satu contoh adalah bahasa isyarat yang dipakai oleh suku Indian
di Amerika Utara sewaktu berkomunikasi dengan suku-suku yang tidak sebahasa.
Menurut Darwin, walaupun isyarat ini dipergunakan dalam berkomunikasi,dalam
beberapa hal isyarat itu tidak dapat dipakai, umpamanya orang tidak bisa bersyarat di tempat
yang gelap atau ketika tangan sibuk membawa sesuatu, atau ka kalau lawan komunikasi tidak
melihat isyarat.Dalam keadaan sepertinya seperti inilah orang-orang primitif harus
berkomunikasi dengan lisan dan dari sinilah bahasa lisan mulai berkembang.17
Dengan demikian,penulis lebih cenderung kepada teori kedua.Dimana bahasa muncul
sebagai hasil kreatifitas berpikir manusia dan kesepakatan dengan sesama.Teori ini selain
menunjukkan bukti manusia sebagai makhluk yang berpikir dan kreatif .Juga memperlihatkan
hubungan bahasa dengan masyarakat.Karena bahasa pada intinya berfungsi sebagai media
komunikasi antar sesama .
Namun, manusia tidak bisa melepaskan diri dari bimbingan Tuhan .Oleh karena itu
campur tangan tuhan tetap ada.Maka dapat dikatakan bahwa pada awalnya semua bahasa
yang ada di dunia ini secara konsep telah diajarkan tuhan kepada nabi Adam AS.Di sisi
lain,manusia telah dianugerahi kemampuan untuk menggali bahasa tersebut melalui
kreativitas berpikir nya.Dengan demikian, menyatukan antara teori pertama dan kedua
menjadi solusi alternatif dalam menyikapi beberapa teori diatas.

BAB III
15
Sakholid Nasution, Pengantar Linguistik Bahasa Arab,(Jawa timur:CV. Lisan Arabi,2017),hlm.58.
16
Liliana Muliastuti, Linguistik Umum,(Jakarta: Universitas Terbuka,2014),hlm.4.
17
Suhardi, Pengantar Linguistik Umum,(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media,2013),hlm.20

6
PENUTUP
KESIMPULAN

pembahasan asul-usul bahasa yang disarnpaikan oleh para peneliti bahasa, kita dapat
menyimpulkan ada dua pandangan yang berbeda atau berlawanan terkait dengan asal-usul
bahasa manusia. Pendapat pertama mengatakan bahwa bahasa itu merupakan wahyu atau
pemberian langsung dari Tuhan, pendapat kedua mengatakan bahwa asal mula bahasa justru
diciptakan oleh manusia itu sendiri sebagai respons dari pergaulan manusia dengan alam
yang ada di luar manusia.²
Ada 2 teori yang menyatakan terkait asal usul bahasa
1. Teori Teologis (‫النظرية التوقيفية‬
Teori ini berpendapat bahwa asal-usul bahasa itu dari wahyu Allah swt. yang
diberikan kepada Nabi Adam tatkala Allah swt. mengajarkan nama-nama benda
kepadanya, kemudian dia melanjutkan kepada anak cucunya.
2. Teori Istilahy (‫)نظزية اإلتفاق والمواضعة‬
Teori ini memperkenalkan bahwa bahasa manusia lahir berdasarkan hasil
kreatifitas dan kesepakatan antar sesama manusia.
Proses lahirnya bahasa menurut teori ini ada 4;
1. Teori Konvensionalis (‫النظرية االتفاقية‬
2. Teori Bow-Bow (‫النظريةالمحاكية‬
3. Teori Naturalis (‫النظرية الطبيعية‬
4. Gesture Theory (‫النظرية االشارة‬

SARAN
Sebagai penulis kami berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan memperluas
wawasan kajian linguistik sebagai sesama penuntut ilmu. Pembaca juga diharapkan
bersikap kritis terhadap makalah yang telah dibuat ini. Untuk itu saran dan kritik sangat
penulis harapkan agar dapat memperbaiki kesalahan dan kekeliruan dalam menulis makalah
– makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

7
Nasution,Sakholid.(2017).Pengantar
Linguistik Bahasa. Jakarta:CV.Lisan
Arabi.
Nandang,Ade.dan Abdul Kosim.(2018).
Linguistik Arab.Bandung:PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Suhardi.(2013).Pengantar Linguistik Umum.
Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.
Muliastuti,Liliana.(2014). Linguistik Umum.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Nurjaya.Asal Usul Bahasa.Diakses pada
Oktober 2013 dari https://Nurjaya.web.
com./BAB%201%20ASAL USUL%20
BAHASA Pdf.
Nurbaiti,Putri.,Asal Usul Manusia Pertama
https://www.academia.edu/37338516/Asal_usul_bahasa_manusia_pertama.

Anda mungkin juga menyukai