J011201118
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
Nama lain dari MMP adalah Benign Mucous Membrane Pemphigoid, Cicatricial
Pemphigoid, dan Ocular or OralGingival Pemphigoid. Mucous Membrane Pemphigoid
(MMP) adalah suatu kelainan autoimun kronis ditandai dengan suatu blisters/gelembung
(lepuhan) yang mengenai membran mukosa dengan karakteristik deposit linier dari IgG, IgA
atau C3 sepanjang epitel pada zona membra basal (BMZ). Mukosa yang terlibat adalah
mukosa rongga mulut (80%), konjungtiva, nasofaring, esofagus, laring, dan mukosa genital
dan anus serta jarang terjadi pada kulit (5-10%). Gingiva merupakan area yang paling banyak
terlibat tetapi keterlibatan oral juga bisa terlihat pada palatum, mukosa bukal, bibir, bagian
posterior faring, lidah dan dasar mulut.
Gambaran lesinya adalah kecil atau besar, cairan bening bula yang cepat pecah dan
mengarah ke erosi irregular yang tertutup pseudomembran, bisa berupa ulser, patch
kemerahan, blisters. Lesi juga dapat muncul sebagai bulla yang utuh pada permukaan gingiva
atau daerah mukosa lainnya dan secara non spesifik muncul erosi. Lesi biasanya dapat
kambuh dan bertahan lama serta dapat menyebabkan atrofi atau jaringan parut. Keparahan
penyakit dan distribusinya sangat bervariasi, dari kasus ringan yang hanya melibatkan
mukosa mulut, sampai kasus parah yang melibatkan mukosa okular, genital dan esofagus.
Keterlibatan laring atau kerongkongan dapat menimbulkan striktur, yang dapat mengancam
jiwa.
Secara epidemiologi data yang tepat tentang kejadian MMP tidak diketahui; namun,
MMP jarang terjadi. MMP ditemukan pada 2-5 orang per 100.000 penduduk per tahun.
Sebagian besar pasien dengan MMP adalah lansia dengan kejadian puncak sekitar 70 tahun.
banyak mengenai usia dekade kelima, dan sering mengenai pada usia 60-80 tahun. Wanita
dua kali lebih banyak daripada pria, anak-anak jarang terkena. Penyakit ini tidak mengenal
ras dan kondisi geografis.
Penegakan diagnosis dari penyakit ini adalah dengan melihat gambaran klinis,
pemeriksaan ekstra oral dan intra oral, serta dengan pemeriksaan penunjang berupa biopsi
dan direct imunofluoresence. Diagnosis banding dari penyakit ini adalah pemphigus vulgaris,
bullous pemphigoid, oral lichen planus tipe erosive.
Kortikosteroid oral (prednison atau prednisolon) adalah landasan terapi untuk MMP.
Dosis awal bervariasi dari 30 sampai 60 mg/hari tergantung berat ringannya penyakit. Itu
biasanya membutuhkan waktu 2-3 minggu untuk menghentikan pembentukan bula baru dan
untuk lesi yang sudah lama akan sembuh. Dosis kemudian diturunkan secara bertahap sebesar
20% setiap 2-3 minggu sampai dosis 10 mg/hari tercapai. Dosis ini kemudian dipertahankan
pada hari alternatif dan dikurangi dengan 5 mg setiap 2 minggu sampai benar-benar berhenti
Dilakukan juga self management dengan menjaga kebersihan mulut dan menghindari
trauma sangat penting untuk mengurangi inflamasi gingiva yang diinduksi oleh plak pada
pasien dengan lesi gingiva dan pencegahannya infeksi. Pasien dengan MMP harus
menghindari alkohol dalam obat kumur karena dapat memperburuk iritasi pada jaringan
mulut.
Referensi: