STASE FARMAKOLOGI
Disusun Oleh:
Dopang Andrianto
1965050006
Manifestasi klinisnya secara umum adalah otorea, bila dengan kolesteatoma sekretnya
purulen bercampur darah, persisten, berbau khas; sedangka bila tanpa kolesteatoma sekretnya
mukoid dan intermiten. Pasien juga mengeluhkan otalgia jika proses invasive. Tuli konduktif
dan tuli campuran juga dapat ditemukan namun bergantung ukuran dan lokasi perforasi
membrane timpani.
Diagnosis
Pada anamensis kita dapat menemukan adanya keluhan keluar cairan telinga selama
jangka waktu tertentu, sebelumnya menderita otitis media akut, perforasi membrane timpani,
riwayat pemasangan pipa ventilasi pada telinga, penurunan pendengaran pada telinga yang
sakit, dan perasaan tidak nyaman di telinga. Apabila ditemukan keluhan demam, vertigo, dan
nyeri patut dicurigai adanya komplikasi intatemporal/intracranial.
Pada pemeriksaan fisik dapat dietmui jaringan parut pada liang telinga luar, polip, dan
jaringan granulasi, ukuran dan lokasi perforasi membrane timpani, edema, dan inflamasi
mukosa liang telingan tengah, hingga adanya cairan dalam telinga.
Pada pemeriksaan penunjang dapat dilakukan apusan secret dari telingan tengah untuk
biakan mikrobiologi aerob dan anaerob serta uji sensitivitas. Tes fistula dilakukan jika
ditemukan gejala vestibuler, dengan inspeksi nasofaring termasuk orifisium tuba serta uji
pendengaran memakai garpu tala. Pemeriksaan audiometri juga dapat dilakukan. Penggunaan
foto polos mastoid dapat digunakan untuk menilai derajat kolesteatoma, bila ditemukan
gejala-gejalan mengarah infeksi intra kranial dapat dilakuakn CT-Scan
Tatalaksana
Talaksana pada kasus OMSK dibagi menjadi 2 untuk tipe benigna dan maligna. OMSK
tipe benigna dilakukan pemberian aural toilet menggunakan H2O2 3% selama 3-5 hari untuk
membersihkan secret di dalam telinga. Bila secret berkurang, dilakukan pemberian obat tetes
kombinasi antibiotic dan steroid selama < 1-2 minggu dan tidak terus menerus karena
efeknya yang ototoksik. Antibiotik topical lebih efektif dibandingkan antibiotic oral.
Antibiotik yang dapat dipilih dari golongan aminoglikosida atau kuinolon/flurokuinolon,
seperti ofloksasin. Antibiotik oral seperti ampisilin, sefalosporin, serta siprofloksasin an
ofloksasin sebaiknya tidak diberikan pada anak karena dapat menyebabkan artropati. Bila
dalam 2 bulan masih ada perforasi meskipun secret telah hilang dapat dilakukan
mastoidektomi sederhana (tujuan untuk infeksi tenang dan secret agar tidak keluar lagi),
miringoplasti (tujuan untuk mencegah rekurensi infeksi telinga tengah), dan timpanoplasti
(tujuan untuk menghentikan proses infeksi secara permanen, memperbaiki membrane
timpani, dan memperbaiki tulang-tulang pendengaran).
OMSK tipe maligna lebih dianjurkan menjalani proses pemebdahan seperti
mastoidektomi radikal dengan atau tanpa modifikasi Bondy, pendekatan dengan ganda
timpanoplasti, atikotomi, atikoanstrostomi, serta meatoplasti, hingga teknik mastoidektomi
dinding utuh.
Resep
SIP 19.650.50.006