ABSTRAK
Luas kawasan mangrove di Jawa Barat bagian utara tidak diimbangi oleh pengelolaan
kawasan mengrove secara berkelanjutan akibatnya kondisi mangrove di Kota Cirebon
mengelami kerusakan.. Selain itu, seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan
pembangunan di Kota Cirebon, maka fungsi lingkungan pantai telah menurun yang
menyebabkan kawasan mangrove mengalami perlakuan yang melebihi kemapuan untuk
mengadakan permudaan, pengalihan penggunaan lahan dari tanah timbul menjadi pemukiman.
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kondisi mangrove di Pesisir Kota Cirebon pada tahun
2013, menganalisis faktor penyebab kerusakan mangrove akibat aktivitas penduduk, dan
menganalisis partisipasi penduduk terhadap mangrove di Pesisir Kota Cirebon.Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi lapangan, wawancara dan tinjauan literatur.
Penelitian ini diawali membagi lokasi penelitian menggunakan plot pada setiap zonasi
mangrove berdasarkan purposivesampling dengan metode kuadrat menggunakan ukuran (5x5)
m2 yang berjumlah 24 buah atau 8 transek dengan jarak 0-5 m, 10-15 m, dan 20-25 m dari garis
pantai. Tahap selanjutnya survey lapangan dilakukan pendataan dan mengindentifikasi jenis
spesies mangrove, observasi dilakukan untuk mengetahui adanya faktor penyebab kerusakan
mangrove, dan wawancara dilakukan untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan mangrove.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat jenis mangrove
Avicenniamarina yang tumbuh dan tersebar secara alami dan Rhizoporamucronata yang
tumbuh dari rehabilitasi. Luas kawasan mangrove di Pesisir Kota Cirebon mengalami
penurunan luas sekitar 10% per tahun dengan kondisi mangrove yang tidak membentuk
kawasan mangrove secara utuh atau terpencar-pencar. Faktor kerusakan mangrove terjadi
akibat aktivitas penduduk di Pesisir Kota Cirebon seperti konversi lahan mangrove untuk
pemukiman, konversi lahan mangrove untuk tambak, pengambilan kayu, penangkapan fauna,
dan pencemaran. Partisipasi penduduk terhadap pelestarian mangrove rendah sehingga
menyebabkan kerusakan mangrove di Pesisir Kota Cirebon. Pemerintah seharusnya
memberikan perhatian dan arahan kebijakan untuk pelestarian mangrove dan penduduk dituntut
untuk meningkatkan keperdulian dan kesadaran akan pelestarian lingkungan sekitar mangrove.
Kerjasama antara penduduk dengan pemerintah setempat perlu ditingkatkan untuk lebih
mengembangkan kondisi dan pelestarian mangrove di Pesisir Kota Cirebon.
ABSTRACT
Large mangrove areas in the northern part of West Java is not offset by the sustainable
management of mangrove areas, consequently the condition of mangroves in Cirebon City is
destroyed. Fungctionof the coastal environment that have Decrease cause mangrove areas are
treatment experience in excess of capability for regeneration, land conversion from land arise
Become residental. This research aims for charted the condition of mangroves in Coastal City
of Cirebon on the year 2013, analyze factor of cause of damage to mangroves by the caused by
the resident activity, and analyze participation of residents against the mangroves in Coastal
City of Cirebon.The method used in this research is descriptive method. Data collection
techniques used in this research is the the field observations interviews and a literature review.
This research was begin with divides the research location using the plot at each of mangrove
zonation based on purposive sampling method using the square with size (5x5) m2 roomates
amount 24 pieces or 8 transects with a distance of 0-5 m, 10-15 m, and 20-25 m from the coastal
line. The next stage, the field survey to collect the data and indentify mangrove species,
observation was conducted to Determine the by the caused of damage mangroves, and
interviews to know resident participation in the management of mangroves.This research
showed that there are species of Avicennia marina mangrove which grew and spread naturally,
and Rhizopora mucronata which grew out of rehab. Mangrove area in coastal cirebon city was
decreased wide of about 10% every year with conditions that do not form a mangrove region
as a whole or scattered. Factors mangrove damage the caused by the activities resident of the
coastal city of Cirebon such as conversion to residential, conversion to ponds, timber extraction,
catching animals, and pollution. Participation of residents of the low against mangrove
conservation so that causing mangrove damage in coastal city of Cirebon. The government
should give attention and policy direction for the consevation of mangroves and resident
residents are asked to raise concern and consciousness over the preservation of the environment
around the mangroves. Cooperation between the residents and the local government needs to
be improved to further develop the condition and preservation of mangrove coastal city of
Cirebon.
dari hasil sisa dari kegiatan masyarakat penebangan kayu untuk urug-
yang membuang limbanhnya pada urug/penimbunan dalam membuka lahan
sungai-sungai yang melintasi Kota pemukiman atau lahan tambak.
Cirebon. Sungai yang tercemaran dari
hasil kegiatan masyarakat (limbah Kondisi Mangrove
perkotaan, limbah cair pemukiman dan 1. Partisipasi Harta/Benda
indrustri) terdapat pada Kali Tangkil Partisipasipenduduk di Pesisir Kota
yang mencemarkan pada transek Cirebon dalam menyumbang uang/harta
Kesenden, Kali Sukalila dan Saluran dan benda masih rendah, terlihat pada
Gelpagas yang mencemarkan transek diagram, rendahnya partisipasi
Kebonbaru, serta Kali Padu dan penduduk memberikan sumbangan
Kesunean yang membawa pencemaran berupa uang/harta dan benda sebesar
pada transek Kesepuhan (Kesunean 1,41 % (1 reponden) dari jumlah
Tengah dan Kesunean Selatan) dan responde 71. Hal ini dikarenakan
transek Pegambiran (Samping PPN penduduk di Pesisir Kota Cirebon
Jawanan). Adapun pencemaran pada sebagian besar masih dibawah taraf
transek Kesenden-Kebonbaru hidup dan masih kekurangan untuk
diakibatkan dari limbah memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
tambak/perikanan budidaya dan limbah sehingga penduduk setempat tidak
rumahtangga. Untuk lebih jelas data yang perduli tentang mangrove. Untuk
diperoleh dapat dilihat pada diagram pengelolaan mangrove di Pesisir Kota
berikut ini. Cirebon diperoleh dari dana Dinas
Penelitian ini memperoleh Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan
tingkat kerusakan melalui observasi Perternakan Kota Cirebon (Dinas KP3
lapangan, menunjukan bahwa tingkat Kota Cirebon).
kerusakan mangrove di Pesisir Kota
Cirebon Sedang. Hal ini disebabkan oleh 2. Partisipasi Tenaga
faktor pencemaran, faktor konversi lahan Partisipasipenduduk di Pesisir Kota
untuk tambak dan pemukiman, serta Cirebon dalam penanaman mangrove
faktor pengambilan kayu mangrove dan baik dilakukan oleh kelompok kerja atau
penangkapan fauna.Faktor pencemaran dari Dinas KP3 Kota Cirebon maupun
hasil kegiatan masyarakat seperti limbah penanaman mangrove dilakukan sendiri
perkotaan, limbah cair pemukiman dan masih rendah. Terlihat pada diagram
indrustri yang terbawa oleh sungai yang rendahnya persentase yang sering
berada di Kota Cirebon. Kerusakan melakukan penanaman mangrove
mangrove lainnya akibat konversi untuk sebesar 5,63% (4 reponden). Penduduk
tambak dan pemukiman dalam di Pesisir Kota Cirebon yang sebagian
persebaran mangrove di Pesisir Kota besar masih dibawah taraf hidup dan
Cirebon tidak terdapat di semua garis masih kekurangan untuk memenuhi
pantai atau 62,5% dari garis pantai Kota kebutuhan hidup sehari-hari
Cirebon sudah beralih fungsi untuk mengakibatkan penduduk setempat
aktivitas masyarakat seperti pemukiman, tidak perduli tentang mangrove sehingga
jalan, dan tambak.Faktor pengambilan mengabaikannya dan berpendapat
kayu mangrove dan penangkapan fauna bahwa mangrove tumbuh dengan
di lahan mangrove salah satu sendirinya. Untuk pengelolaan
penyumbang kerusakan mangrove akibat mangrove di Pesisir Kota Cirebon
kegiatan masyarakat untuk memenuhi diperoleh dana dari Dinas Kelautan,
kebutuhan ekonomi masyarakat dan Perikanan, Pertanian, dan Perternakan
keamanan dari binatang buas yang Kota Cirebon (Dinas KP3 Kota
berada di dekat lahan mangrove, serta Cirebon).
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 1, April 2013 | 9