Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR ETIKA PENULISAN ILMIAH

buku ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Penulisan
Ilmiah

dosen : Noir Primadona Purba, S.Pi., M.Si.

Disusun oleh :
Morin Azzahra 230210190050
Sunanto Abdullah 230210190079
Arief Alfarisi 230210190083
Michael Rickard 230210190093
M. Irhas 230210190096

Universitas Padjadjaran
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Ilmu Kelautan2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1

BAB I 2
1.1 PENGERTIAN 2
1.2 JENIS-JENIS KARYA ILMIAH 2

BAB 2 3
2.1 MEMILIH TOPIK DAN TEMA 3
2.2 MENGUMPULKAN BAHAN 3
2.3 MERANCANG KERANGKA PENULISAN 3
2.4 PENULISAN KARYA ILMIAH 3
2.5 PENYUNTINGAN, REVISI, DAN DRAF FINAL 3

BAB 3 4
3.1 PENGERTIAN 4
3.2 LANGKAH-LANGKAH 4

BAB 4 5
2.1 PENGERTIAN 5
2.2 MACAM-MACAM PELANGGARAN 5

BAB 5 7
5.1 PENGERTIAN PLAGIARISME 7
5.2 JENIS-JENIS PLAGIARISME 7
5.3 CARA MENCEGAH PLAGIARISME 8
BAB I

ETIKA PENULISAN ILMIAH

1.1 Pengertian
Etika adalah konsep nilai yang mengarah pada perilaku yang baik dan
pantas terutama bidang akademik
Karya ilmiah atau scientific paper merupakan suatu laporan tertulis
dan diterbitkan dan memaparkan hasil dari penelitian atau pengkajian yang
telah dilakukan oleh seseorang maupun oleh sebuah tim

1.2 Jenis-Jenis Karya Ilmiah


1.2.1 Karya Ilmiah yang Dipublikasikan :
a. Jurnal
b. Buku
c. Prosiding
d. Prototipe
e. Desain industry
f. Merek dagang

1.2.2 Karya ilmiah yang belum dipublikasikan :


a. Skripsi
b. Laporan penelitian
c. Manu skrip
d. Working papper
BAB 2

LANGKAH-LANGKAH PENULISAN KARYA ILMIAH

2.1 Memilih Topik dan Tema


Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang
hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik pembicaraan. Topik
adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :
a) Isu-isu yang sedang banyak di bicarakan.
b) Peristiwa-peristiwa dalam maupun luar negeri.
c) Apapun yang terkait masalah politik, agama, ras, dll.
d) Pengalaman pribadi yang menarik dan memotivasi.

2.2 Mengumpulkan Bahan


Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, penulis mulai
mengumpulkan bahan. Pencarian bahan di zaman sekarang sangatlah terbilang mudah
dikarenakan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Pencarian bahan dapat dilakukan
lewat media offline maupun online

2.3 Merancang Kerangka Penulisan


Kegiatan ini berguna untuk mambantu penulis agar dapat mengorganisasikan
ide-idenya dan juga mempercepat kegiatan penulisan.

2.4 Penulisan Karya Ilmiah


Setelah kerangka ilmiah tersusun, langkah selanjuatnya adalah pengembangan
kerangka tersebut menjadi sebuah paragraph.

2.5 Penyuntingan, Revisi, dan Draf Final


Kegiatan ini dapat dilakukan oleh penulis itu sendiri ataupun dengan bantuan
orang lain dengan tujuan memperbaiki kesalahan-kesalahan penulis dalam penulisan
suatu karya ilmiah.
BAB 3

SITASI

3.1 Pengertian
Dalam menulis karya tulis, pasti kita diharuskan untuk banyak membaca
dalam mengumpulkan bahan materi yang akan kita tulis nanti. Proses pengumpulan
materi tersebut pastinya tidak terlepas dari membaca hasil karya tulis orang lain.
Penulisan ide-ide dan gagasan yang diambil dari karya tulis orang lain, harus kita
tuliskan sumbernya. Proses pengutipan ini biasa disebut menyitasi. Sitasi atau kutipan
adalah referensi dari sumber yang sudah diterbitkan maupun yang belum diterbitkan.
Sitasi merupakan cara yang kita lakukan untuk memberitahu pembaca bahwa materi
tertentu yang tertulis di karya tulis kita berasal dari sumber lain. Itu dapat menjadi
informasi bagi mereka pula jika sumber tersebut diperlukan. Pemberian kredit kepada
penulis asli dengan mengutip karyanya sebagai sumber tulisan kita adalah satu-
satunya cara untuk menggunakan karya orang lain tanpa menjiplak.

3.2 Langkah-Langkah
Proses sitasi pertama, jika kutipan ditulis oleh satu penulis tunggal, maka yang
dicantumkan adalah nama akhir penulis beserta tahun terbit buku. Contoh, nama
penulis adalah Richardus Eko Indrajit dan tahun buku terbit 2013, maka penulisannya
menjadi “Indrajit (2013) mengungkapkan bahwa eCommerce….”. Yang kedua, jika
sitasi ditulis oleh dua orang penulis maka penulisannya adalah nama akhir penulis
satu dan nama akhir penulis dua kemudian tahun buku. Contohnya adalah “Indrajit
dan Santosa (2013) mengungkapkan bahwa eCommerce….”. Yang terakhir, jika
penulis lebih dari dua orang, maka yang dicantumkan adalah nama akhir penulis satu
ditambah et al atau dkk kemudian tahun buku. Contoh, “…tata kelola eCommerce
mutlak diperlukan (Indrajit et al., 2013).” atau “…tata kelola eCommerce mutlak
diperlukan (Indrajit dkk., 2013).” Tak ada perubahan penulisan sitasi saat ditempatkan
di awal, tengah maupun akhir kalimat.
BAB 4

PELANGGARAN ETIKA PENULISAN ILMIAH

2.1 Pengertian
Dalam penulisan ilmiah, penulis harus membuat karya tersebut dengan tata
cara dan faktual, maka ada pelanggaran dalam penulisan karya ilmiah. Adanya
pelanggaran membuat penulisan ilmiah berhasil yang bagus, tidak asal-asalan dan
faktual. Pengertian pelanggaran adalah sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang
yang tidak menjalani atau mengikuti aturan yang ada1. Dalam penulisan ilmiah,
pelanggaran yang dimaksud adalah jika tidak mengikuti tata cara dan aturan dalam
penulisan karya ilmiah seperti contoh, menggunakan kata-kata orang lain dan tidak
memparafrasekan kata-kata tersebut dan lain-lain.

2.2 Macam-Macam Pelanggaran


2.1.1 Plagiarism dan Self-Plagiarism
Pengertian dari Plagiarism atau Plagiarisme adalah sebuah tindakan
yang tidak terpuji dimana seorang “mencuri” atau mencontek karya milik dan
buatan orang lain. Plagiarisme dalam penulisan ilmiah adalah sebuah
pelanggaran karena bisa merupakan karya orang lain yang digunakan ulang
tanpa mencantumkan asal dan tanpa izin dan pengetahuan pembuat, copy
paste karya orang lain ke karya sendiri dan juga melanggar Hak Asasi
Manusia karena mengambil karya orang lain. Plagiarisme juga bisa masuk
dalam perbuatan mencuri. Dilarang melakukan plagiarisme karena penulisan
ilmiah harus dari karya diri sendiri, bukan menyontek orang lain.
2.1.2 Fabrikasi dan Falifikasi Data
Fabrikasi dan Falifikasi Data juga merupakan pelanggaran dalam
penulisan ilmiah karena dalam penulisan ilmiah semua harus merupakan fakta
dari sumber lain dan data faktual dari hasil penelitian karenanya dinamakan
ilmiah dimana ilmiah selalu berupa faktual. Data yang difabrikasi merupakan
suatu kebohongan karena dibuat secara asal.
2.1.3 Memanfaatkan Data/Informasi bukan dari sumber asal
1
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiHnoW_1ZnlAhWEOI
8KHc6-AfoQFjABegQICxAF&url=http%3A%2F%2Fsarwono-supeno.blogspot.com
%2F2012%2F04%2Fpengertian-pelanggaran.html&usg=AOvVaw1gxXnOUaeqgxjDoHe7znQI
Yang dimaksud dengan memanfaatkan data/informasi bukan dari
sumber asal adalah dimana pengambilan data bukan langsung dari karya
original seperti mengambil data/informasi melewati kutipan orang lain yang
mengutip dari sebuah sumber. Hal ini tidak boleh dilakukan karena pemilik
data tidak mendapat sitasi dari kutipan karena penulis yang mengutip
data/informasi bukan dari sumber asal tidak mengutip dari penulis asli namun
dari penulis lain yang mengutip dari sumber aslinya.
2.1.4 Penggunaan data secara berulang pada dua artikel
Pengguanaan data secara berulang pada dua artikel juga tidak boleh
dilakukan karena, sebuah data yang dikumpulkan hanya teruntuk artikel saja.
2.1.5 Pelanggaran Hak Penulisan
Pelanggaran Hak Penulisan ada berberapa yaitu; Ghost, Guest, Gift
Authorship, Ownership dan ucapan Terima Kasih. Pelanggaran adalah jika
tidak melakukan hal tersebut seperti jika menulis karya ilmiah, tidak
mencantumkan asal/source (melanggar ownership) dan tidak memasukan
ucapan terima kasih pada awal karya tulis.
2.1.6 Publikasi Ganda
Dalam penulisan ilmiah, penulis tidak mempublikasi karya tulis lebih
dari satu kali mengenai hal/topik yang sama, jadi seharusnya dipublikasi sekali
saja.2
2.1.7 Konflik Kepentingan
Dalam penulisan ilmiah, penulis seharusnya menulis sebuah karya
dengan memperhatikan masalah atau konflik yang ada sehingga saat menulis,
penulis tidak menulis kata-kata yang tidak pantas agar tidak mengakibatkan
konflik.3

2
http://jurnal.unpad.ac.id/adbispreneur/pages/view/etika
3
http://jurnal.unpad.ac.id/dharmakarya/pages/view/Etika%20Publikasi
BAB 5

PLAGIARISME

5.1 Pengertian Plagiarisme


Kata Plagiarisme itu sendiri berawal dari bahasa latin yaitu plagiarius yang
memiliki arti membajak atau merampok. Plagiarisme adalah suatu tindakan pencurian
atau kebohongan intelektual. Orang yang melakukan plagiarisme adalah orang yang
melakukan pembajakan sekaligus seorang pembohong. Banyak definisi tantang
plagiarisme yang diajukan, meski kata-kata nya berbeda-beda namun intinya sama
yaitu pikiran, data, penggunaan ide, kalimat orang lain seolah-olah sebagai miliknya
tanpa menyebutkan sumbernya. Pengertian ringkas dari plagiarisme yaitu plagiarisme
adalah tindakan menyerakan (submitting) atau menyajikan (presenting) ide atau
kata/kalimat orang lain tanpa menyebut sumbernya.4

5.2 Jenis-Jenis Plagiarisme


5.2.1 Word-By-Word Plagiarism
Sering juga di sebut dengan block, copy, dan paste plagiarism karena
begitulah cara melakukan word-by-word plagiarism. Mengutip karya
seseorang sebenarnya tidak dilarang dan tidak menjadi masalah, tetapi tentu
ada batasnya juga. Tidak boleh mengutik karya orang lain berhalaman-
halaman bahkan secara keseluruhan karya tersebut. seseorang tidak bisa
mengutip karya orang lain lebih dari 10 halaman, jadi tidak boleh mengutip
karya orang lain secara berlebihan.
5.2.2 Word Switch Plagiarism
Definisi dari word switch plagiarism adalah mengutip sebuah kalimat
atau beberapa isi dari karya orang lain dengan mengganti beberapa kata dalam
kalimat tersebut tanpa mengubah susunan kata maupun kalimat dan tanpa
mencantumkan nama dari penulis atau sumber dari mana bagian yang di kutip.

4
Sastroasmoro, S. (2007). Beberapa Catatan tentang Plagiarisme *. Maj Kedokt Indon, Volum:
57, 239–244.
5.2.3 Style Plagiarism
Meskipun kata-kata, kalimat, dan paragraf nya sudah di ubah tetapi
mengikuti gaya penulisan dari penulis aslinya atau orang yang di kutip. Hal ini
akan menjadi plagiarisme jika penulis tidak mencantumkan penulis aslinya
dalam menggunakan gaya penulisannya.
5.2.4 Metaphor Plagiarism
Metaphor plagiarism terjadi jika seseorang menjiplak karya tulis orang
lain untuk memperkuat karya tulis sendiri. Biasanya seseorang yang
melakukan metaphor plagiarism merasa bahwa karya nya belum cukup jelas
untuk pembaca, sehingga dia menjiplak karya orang lain untuk memperkuat
karya nya. hal ini menjadi sebuah plagiarisme jika penulis tidak
mencantumkan penulis karya tulis aslinya.
5.2.5 Idea Plagiarism
Idea plagiarism yaitu mengambil dan mengutip gagasan seseorang
yang telah mengeluarkan sebuah gagasan untuk memecahkan suatu masalah
atau menggambarkan sebuah konsep suatu fenomena dan dikutip dalam karya
tulis sendiri tanpa mencantumkan orang yang menggagaskan dan sumber
informasinya.
5.2.6 Self Plagiarism
Self plagiarism dikenal juga dengan kata memplagiarisme diri sendiri.
Di sini, penulis mengutip atau menjiplak sebagian atau seluruh hasil dari karya
sendiri secara identik dan mengirimnya ke sejumlah jurnal untuk
dipublikasikan, tanpa mencantumkan informasi karya sendiri yang dikutip
atau karya terdahulu yang sudah pernah dipublikasikan sebelumhya.

5.3 Cara Mencegah Plagiarisme


Untuk memperkecil kemungkinan plagiarisme atau mencegah adanya
plagiarisme antara lain dilakukan dengan menghargai karya milik orang lain,
melakukan parafrase, bantuan dari software, dan bertanya pada orang lain untuk
mendapatkan pengarahan yang benar. Mengambil atau memakai karya milik orang
lain sebenarnya tidak di larang dan tidak salah, tetapi harus mencantumkan dari mana
kutipan itu diambil. Mengambil atau memakai karya orang lain harus dengan cara
yang benar. Cara terbaik untuk mengutip karya orang lain dengan benar yaitu dengan
cara mem-parafrasekan karya yang akan di kutip, cara nya yaitu dengan mengubah
kata-kata penulis lain dengan kata-kata sendiri tanpa mengubah isi kandungan dari
kata-kata tersebut, dan mencatumkan nama penulis aslinya dan sumber informasi. 5

5
Wibowo, A. (2012). Mencegah dan Menanggulangi Plagiarisme di Dunia Pendidikan. Kesmas:
National Public Health Journal, 6(5), 195. https://doi.org/10.21109/kesmas.v6i5.84

Anda mungkin juga menyukai