Anda di halaman 1dari 2

1.

Squster
2. Involucrum
3. 

Rm 
1. Apa yg menyebabkan keluar cairan kuning dari luka yg tidak mau sembuh (mera )
2. Selain keluarnya cairan kekuningan, apa tanda bahwa luka tersebut tidak mengalami
penyembuhan dengan baik? (Abi)
3. Apakah ada hubungan keluhan yang di alami pasien tsb dg riwayat kecelakaan 1 tahun yang
lalu? (Liaa)
4. Bagaimana cara mengedukasi pasien agar mau dilakukan operasi? (Naila)
5. Apa interpretasi dari pemeriksaan rontgen femur pada pasien tersebut? (Aqla)
Jawaban :

 Sequester : tulang mati yang menjadi pusat infeksi. Setelah terjadi iskemia tulang yang
terinfeksi menjadi nekrotik dan akan terbentuk sequester yang merupakan tanda klasik
dari osteomyelitis. Gambaran radiologi terbanyak yang ditemukan pada pasien dengan
diagnosis osteomielitis kronis yaitu sequester sebanyak 46,8%.

 Involucrum : . Ditemukannya involucrum dalam pemeriksaan rontgen femur berarti


menandakan adanya infeksi pada tulang femur. Involucrum merupakan area yang hidup
diselimuti oleh jaringan tulang yang mati dan diselubungi oleh jaringan lunak.
Involucrum berkembang selama proses infeksi. Involucrum berisi sequester, sumsum
yang nekrotik, dan tulang endosteal. Involucrum menyebabkan kontinuitas tulang tetap
terjaga dan sangat berperan selama fase penyembuhan.

6. Apa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada kasus tersebut?(haya)


7. Apa komplikasi yang dapat terjadi pada pasien tersebut apabila menolak untuk dilakukan
tindakan operasi ? (Sisi)

Osteomyelitis kronik dapat terjadi beberapa bulan setelah onset penyakit, keberadaan kortek masih
terlihat. Tanda-tanda Hallmark menyatakan bahwa osteomyelitis kronik ditemukan involucrum yaitu
area yang hidup diselimuti oleh jaringan tulang yang mati dan diselubungi oleh jaringan lunak.
Involucrum berisi sequester, sumsum yang nekrotik, dan tulang endosteal. Beberapa jaringan kortek
yang mati selalu memisahkan diri dari tulang yang masih hidup maupun sequester. Setelah memisahkan
diri (sequeatration) tulang yang mati berubah menjadi jaringan granulasi, dan rusak. Proses penyerapan
ini bersifat inadequat, dan menyebabkan pembentukan involucrum. Involucrum menyebabkan
kontinuitas tulang tetap terjaga dan sangat berperanan selama fase penyembuhan. Tampak jaringan
yang irreguler dan lubang yang terisi pus. Pus ini dapat keluar ke jaringan lunak maupun kulit permukaan
membentuk lubang sinus. Tujuan pada proses ini adalah melokalisir pus, sehingga dapat mencegah
terjadinya penyebaran infeksi. Involucrum berkembang selama proses infeksi , pertama-tama terbentuk
jaringan fibrous, dan sebukan sel radang kronik disekitar jaringan granulasi dan tulang yang mati. Tulang
yang baru hasil dari reaksi vaskuler dari infeksi terbentuk periosteum, endosteum dan kortek.
Involukrum berkembang dan menebal selama beberapa minggu sampai bulan dan terjadi pembentukan
terowongan tulang yang baru. Pembentukan involucrum dalam proses infeksi menyebabkan penurunan
fungsi vaskuler dan turunnya tekanan oksigen. Tulang yang mati merupakan daerah yang mati dan
tempat perkembangan bakteri dan pembentukan biofilm. Bentukan proses infeksi berhubungan dengan
kemampuan host untuk menyerap tulang yang mati. Debridemen merupakan terapi yang efektif.

OSTEOMYELITIS KRONIS :

Sering mrp lanjutan dari osteomyelitis akut, sering pada tibia prox dan femur distal,

Klinis : luka , fistel, atau pus produktif.

X ray :

Sequester : tulang mati yang menjadi pusat infeksi

Involucrum : Tulang baru menyelubungi sequester tsb (spt Peti mati)

Sinus : saluran keluarnya nanah

Cloaca : lubang /sinus yang mengeluarkan nanah dan serpihan tulang mati infeksi

Tx : Op Debridement Guttering sequestrectomi

Bila perlu antibiotic local (Gentamycin beads ditanamkan disitu)

Bila daerah tulang mati luas perlu di bonegrafting atau perlu dengan prosedur Bone

lengthening/ transportation metode Illizarov

Anda mungkin juga menyukai