Anda di halaman 1dari 7

1

Pertumbuhan janin terhambat -


 BBLR (<2500 gr) à Kemungkinan meninggal 5-30 x Pada kehamilan 16-20 minggu sebaiknya dapat ditentukan apakah ada kelainan/cacat janin.
 BBLR di Indonesia : 14 % Apabila ada indikasi sebaiknya ditentukan adanya kelainan genetik
 Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) : morbiditas Jangka Panjang
Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) memiliki risiko : Patologi
- Jangka Pendek : Kematian 6-10 kali lebih tinggi dari bayi normal 1. Kelainan sirkulasi uteroplasenta (akibat perkembangan plasenta yang
- Jangka Panjang : Hipertensi, arteriosklerosis, stroke, diabetes, obesitas, resistensi abnormal)
insulin, kanker, dst. Hal ini terkenanl dengan BARKER HIPOTESIS, yakni 2. Pasokan oksigen, masukan nutrisi, pengeluaran hasil metabolik menjadi
penyakit pada orang dewasa telah terprogram sejak dalam uterus abnormal
- Kematian janin 4-8x pada kehamilan dan 5x pada persalinan 3. Janin kekurangan oksigen dan nutrisi pada trimester akhir
Kematian perinatal : 4. PJT asimetrik (lingkar perut yang jauh lebih kecil daripada lingkar kepala)
- Asfiksi Pada keadaan yang parah dapat terjadi kerusakan ditingkat seluler berupa kelainan
- Aspirasi mekonium nukleus dan mitokondria
Pada keadaan hipoksia, produksi radikal bebas di plasenta meningkat dan antioksidan
- Perdarahan paru
relatif kurang (misal: preeklampsia) akan menjadi lebih parah.
- Hipotermi
Soothil et al( 1987) melakukan pemeriksaan gas darah pada PJT yang parah menemukan:
- Hipoglikemi
asidosis, hiperkapnia, hipoglikemia dan eritroblastosis.
WHO menganjurkan agar kita memperhatikan masalah ini karena dapat memberikan beban Kemtian pada jenis asimetrik lebih parah dari yang simetrik
ganda PATOLOGI
Di Jakarta : Prevalensi PJT lebih tinggi (14%) pada golongan ekonomi rendah Penyebab PJT Simetrik adalah faktor janin atau lingkungan uterus yang kronik (diabetes,
dibandingkan golong ekonomi menengah atas (5%) hipertensi). Faktor janin ialah kelainan genetik (aneuploidi), umumnya trisomi 21,13,dan
18.
Definisi Secara keseluruhan PJT asimetrik : 20%
Pertumbuhan Janin Terhambat ditentukan bila berat janin kurang dari 10% dari berat yang
harus dicapai pada usia kehamilan tertentu. Diagnosis
Biasanya perkembangan yang terhambat diketahui setelah 2 minggu tidak ada
 Secara klinis awal pertumbuhan janin terhambat dikenal setelah 28 minggu.
pertumbuhan.
 Secara Ultrasonografi (USG) mungkin sudah dapat diduga lebih awal dengan
Dahulu disebut Intrauterine Growth Retardation (IUGR), namun istilah retardation kiranya
adanya biometri dan taksiran berat janin yang tidak sesuai dengan usia gestasi.
tidak tepat. Tidak semua PJT hipoksik atau patologik karena ada 25-60% yang berkaitan
dengan konstitusi etnik dan besar orang tua.  Secara klinis pemeriksaan TFU bila lebih rendah 3 cm patut dicurigai adanya PJT,
meski sensitivitasnya hanya 40%.
Penyebab  Pemeriksaan : biometri, arus darah arteri, cairan amnion
- Hipertensi dalam kehamilan Smith et al (1998), observasi pada 4.229 kasus menemukan bahwa pertumbuhan yang
- Gemeli suboptimal sejak trimester pertama berkaitan dengan kelahiran preterm dan kejadian PJT
DIAGNOSIS : Biometri
- Anomali janin/trisomi
Sebaiknya kepastian PJT dapat dibuat apabila terdapat data USG sebelum 20 minggu
- Sindrom antifosfolipid
sehingga pada kehamilan 32-34 minggu dapat ditentukan dengan lebih tepat
- SLE Biometri yang menetap terutama pengawasan lingkar abdomen yang tidak bertambah
- Infeksi : Rubela, Sifilis, CMV merupakan petanda awal PJT; terlebih diameter biparietal yang tidak bertambah setelah
- Penyakit jantung lebih dari 2 minggu
- Asma DIAGNOSIS : Arus Darah Arteri
- Gaya hidup : rokok, narkoba Pemeriksaan Doppler arus darah : a.umbilikal, a.uterina, dan a.spiralis mungkin dapat sejak
- Kurang gizi – ekonomi rendah awal menampakkan adanya arus darah yang abnormal atau PJT
2

DIAGNOSIS : Cairan Amnion  Dengan Stimulasi janin terpaksa dibangunkan sehingga terhindar dari gambaran
Cairan amnion merupakan petanda kesejahteraan janin. Jumlah cairan amnion yang normal non reaktif
merupakan indikasi fungsi sirkulasi janin relatif baik. Bila terdapat oligohidramnion patut  Akibat oligohidramnion mungkin terjadi kompresi tali pusar atau sudah terjadi
dicurigai adanya perburukan fungsi janin insufisiensi plasenta (deselerasi lambat) sehingga membahayakan janin yang
mengalami asidosis. Dalam hal ini dipertimbangkan untuk SC.
Sekalipun tidak ditemukan kelainan mayor pada USG, masih mungkin ditemukan kelainan  Pemeriksaan Gas Darah tali pusat sangat dianjurkan untuk membantu manajemen
bawaan sebesar 20 % pascakelahiran
 Pengobatan dengan Kalsium Bloker, Betamimetik, dan hormon ternyata tidak
Manajemen mempunyai dasar dan bukti yang bermakna

Bayi Berat Lahir Rendah


Bayi berat lahir rendah adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gr
Bayi berat lahir rendah mungkin disebabkan oleh:
- Kurang bulan (usia kehamila nkurang dari 37 minggu)
- Pertumbuhan janin terhambat (dibawah persentil ke-10
- Keduanya
Neonatus Kurang Bulan : Batasan bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia
kehamilan 37 minggu penuh atau kurang dari 259 hari, dihitung dari hari pertama haid
terakhir ibu.

Penyebab kelahiran kurang bulan:


Skor Fungsi Dinamik Janin Plasenta - Janin : Gawat janin, Kehamilan kembar, Eritroblastosis, Hydrops non imun
- Plasenta : Plasenta previa, Solusio plasenta.
- Uterus : Uterus bikornus, Inkompetensia serviks
- Maternal : Preeklampsia, Penyakit kronis (contohnya penyakit jantung sianotik),
Infeksi (misalnya listeria monositogen, infeksi saluran kemih), Penyalahgunaan
obat,
- Lain-lain : Ketuban pecah dini, Polihidramnion, Iatrogenik.

Berbagai masalah bayi kurang bulan


1. Ketidak stabilan suhu
o Peningkatan hilangnya panas
o Berkurangnya lemak subkutan
o Rasio luas permukaan tubuh terhadap BB besar
o Produksi panas berkurang dan ketidakmampuan untuk menggigil
2. Kesulitan bernafas
o Defisiensi surfaktan paru
MANAJEMEN o Risiko aspirasi akibat refleks menelan dan refleks batuk yang buruk,
 Penggunaan stimulasi akustik penting meningkatkan sensitivitas, mengingat pengisapan dan menelan yang tidak terkoordinasi
terdapat positif palsu pada janin yang tidur. o Toraks yang lunak dan otot respirasi yang lemah
o Pernafasan periodik dan apnea
3

3. Gastrointestinal dan nutrisi o Hemorhagic disease of the newborn


o Refleks isap dan menelan yang buruk terutama sebelum 34 minggu 10. Masalah metabolisme
o Motilitas usus yang menurun o Hipokalsemia
o Pengosongan lambung yang lambat o Hipoglikemia atau hiperglikemia
o Absorbsi vitamin yang larut dalam lemak kurang
o Defisiensi enzim laktase pada jonjot usus Beberapa masalah yang paling sering ditemui adalah:
o Menurunnya cadangan kalsium, fosfor, protein dan zat besi dalam tubuh - Apneu of prematurity yaitu kondisi henti napas selama 20 detik, atau untuk
o Meningkatnya risiko NEC periode singkat < 20 detik diikuti oleh bradikardia, sianosis, atau pucat.5
4. Imaturitas hati - Surfaktan yang melapisi alveolus belum cukup, sehingga alveolus mudah kolaps
o Gangguan konyugasi dan ekskresi bilirubin dan bayi mengalami sesak napas. Kondisi ini disebut respiratory distress
o Defisiensi vitamin K syndrome (RDS) atau penyakit membran hialin.
5. Imaturitas ginjal - Retinopathy of prematurity (ROP), kelainan proliferasi pembuluh darah retina
o Ketidakmampuan untuk mengekskresi beban cairan yang besar yang belum terbentuk sempurna pada bayi prematur.
o Akumulasi asam anorganik dengan metabolik asidosis - Perdarahan intra-ventrikular (intraventricular hemorrhage/ IVH)
o Ketidakmampuan fungsi eliminasi dari ginjal - Broncho pulmonary dysplasia (BPD) yaitu penyakit paru kronis pada
o Ketidakseimbangn elektrolit, misalnya hiponatremia, hipernatremia, prematuritas, yang dijumpai pada bayi prematur dengan kebutuhan suplementasi
hiperkalemia, atau glikosuria ginjal oksigen selama lebih dari 28 hari
6. Imaturitas imunologis - Kegagalan penutupan duktus arteriosus (pembuluh darah yang menyuplai darah
o Risiko infeksi tinggi akibat: dari aorta ke paru-paru) meningkatkan jumlah darah ke paru-paru dan
o Bayi kurang bulan tidak mengalami transfer IgG maternal melalui menimbulkan kesulitan bernapas (patent ductus arteriosus/PDA)
- Kesulitan dalam hal pemberian nutrisi, karena koordinasi menghisap dan menelan
placenta selama kehamilan trimester ketiga
belum optimal.
o Fagositosis terganggu
- Ikterus, dikarenakan jaringan hati masih imatur sehingga proses metabolisme
o Penurunan berbagai faktor komplemen
bilirubin berjalan kurang sempurna
7. Masalah neurologis
- Necrotizing enterocolitis (NEC) yaitu keadaan iskemik dan nekrosis inflamasi
o Refleks isap dan menelan yang imatur
pada usus, sering terjadi pada bayi prematur setelah pemberian nutrisi secara
o Penurunan motilitas usus
enteral.
o Apnea dan bradikardia berulang - Sistem imunitas yang imatur, sehingga mudah mengalami infeksi.
o Perdarahan intraventrikel dan leukomalasia periventrikel
o Pengaturan perfusi serebral yang buruk Pemeriksaan Laboratorium
o Ensefalopati iskemik hipoksik - Pemeriksaan darah tepi, hitung jenis
o Retinopati prematur - Pengukuran glukosa serial
o Kejang - Na, K, Ca serial
o hipotonia - Pengukuran bilirubin serial
8. Masalah kardiovaskular - Analisa gas darah
o PDA - CRP dan kultur biakan jika diperlukan
o Hipertensi atau hipotensi Radiologi : Rontgen dada, USG kepala, Echo jika diperlukan.
9. Masalah hematologis
o Anemia (awitan dini atau lambat) Tatalaksana
o Hiperbilirubinemia, terutama indirek - Penanganan paripurna bayi prematur bukan hanya untuk meningkatkan angka
o Koagulasi intravaskular diseminata kesintasan tetapi juga untuk memberikan luaran tumbuh kembang yang optimal.
4

- Hal ini membutuhkan suatu konsistensi, dimulai dari penanganan bayi prematur di 2. Gangguan interaksi sosial : kontak mata-/<, acuh/cuek/dingin, bercanda -, suka
ruang bersalin hingga perawatan di unit perawatan neonatus main sendiri
Di ruang bersalin 3. Perilaku terbatas & berulang : stereotipik/ ritualistik, hiperaktif/lari-lari tanpa
- Persalinan harus dilakukan di rumah sakit yang memiliki peralatan yang lengkap tujuan, bengong dg tatapan mata kosong
dan staf yang baik
- Resusitasi dan stabilisasi memerlukan ketersediaan staf dan perlatan yang ETIOLOGI → Multifaktor, blm ada kepastian & hub satu sama lain ▪
memadai secara cepat - Faktor psikodinamik dan keluarga
- Oksigenasi yang memadai dan pemeliharaan suhu sangat penting - Kelainan neorologis : epilepsy, EEG abnormal
- Asuhan ibu - Faktor genetik : fragile X syndrome
- Bayi memakai topi - Faktor imunologi : inkompatibiliti
Tatalaksana neonatus - Biomarker : abnormalitas system serotonin, mTor linked-synaptic plasticity
- Pengaturan suhu tubuh ditujukan untuk mencapai lingkungan suhu netral mechanism, perubahan pada system GABA
- Terapi oksigen dan bantuan ventilasi - Gangguan masa kehamilan & persalinan : perdarahan, DM gestasional, first born
- Terapi cairan dan elektrolit baby, fetal distress, umbilicalcord complications, etc
- Nutrisi
- Hiperbilirubinemia, biasanya dapat ditangani secara efektif dengan pemantauan Diagnosis Banding
seksama kadar bilirubin dan penatalaksanaan terapi sinar, transfusi tukar mungkin – Social (pragmatic) Communication Disorder
diperlukan dalam berbagai kasus berat – Childhood-Onset Schizopherenia
- Antibiotik spectrum luas – Retardasi Mental dengan hendaya perilaku
- PDA – Gangguan Perkembangan Berbahasa
o tatalaksana awal biasanya konservatif, oksigenasi yang memadai, – Tuli / Gangguan Pendengaran
pembatasan cairan dan diuretik – Deprivasi Psikososial (anak yang kurang mendapat rangsang
o Pada kasus yang lebih berat, antiprostaglandin seperti indometacin
diperlukan PENANGANAN
o Pada kasus yang sangat berat ligasi melalui pembedahan mungkin Prinsip : Holistik, Comprehensive, Intensif, Sedini mungkin :
diperlukan Multidisiplin :
- Medis : Psikiater, dokter anak, neurolog, dokter rehab medis
GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF - Non medis : tenaga pendidik, psikolog, ahli terapi wicara/ okupasi/ fisik, pekerja
Autisme sosial
Definisi Bukan sembuh atau Tidak sembuh Tapi :
- Suatu gg perkembangan yg mempengaruhi hampir semua aspek perkembangan - Meningkatkan kualitas
seorang anak. - Kemampuan anak
- Kondisi biologik, psikologik & perilaku seorang ASD merupakan 1 kondisi yg tak - Seoptimal mungkin mandiri
terpisahkan. Farmakoterapi : Antipsikotik, psikostimulansia,
- Gangguan sangat individualistic Intervensi Psikososial : social skill training, terapi perilaku, CBT, broad base approach, etc

Diagnosis & Gambaran Klinis → PPDGJ III 5 Terapi keluarga
Gangguan Perkemb Pervasif yg ditandai dg : Terapi tambahan lain : Sensori Integrasi, Auditory Integrasi, Terapi Wicara, Terapi
1. Gangguan komunikasi : tidak bisa bicara/ bicara tidak lancar, bahasa planet/ Okupasi, Terapi musik/ seni, Akupuntur/laser, Integrasi di Sekolah/ terapi edukasi.
membeo, bicara tidak untuk komunikasi PROGNOSIS
1. Berat ringannya gejala
5

2. Usia mulai dilakukan terapi terpadu o Bayi sepenuhnya tergantung pada pengasuh (yang bertanggung jawab
3. Tingkat kecerdasan untuk memberi makan anak),
4. Kemampuan bicara - berbahasa o Mulut sangat penting untuk makan, dan bayi berasal kesenangan dari
5. Intensitas terapi rangsangan oral melalui kegiatan memuaskan seperti mencicipi dan
mengisap.
Gangguan Asperger o Konflik utama pada tahap ini adalah proses penyapihan, anak harus
- gejala seperti Autisme dalam hal kurang interaksi sosial serta perilaku yang tak menjadi kurang bergantung pada para pengasuh. Jika fiksasi terjadi pada
wajar dan minat yang terbatas, tetapi tahap ini, Freud percaya individu akan memiliki masalah dengan
- tidak ada keterlambatan dalam kemampuan berbahasa ketergantungan atau agresi.
- tingkat kecerdasan rata-rata atau diatas rata-rata o Fiksasi : alkoholism, merokok, makan, atau menggigit kuku, optomisme
berlebih, narsis, terlalu bergantung keapda orang lain, menuntut, iri dan
Sindrom Rett cemburu.
- Gejala seperti Autisme o Berhasil : mampu memberi dan menerima dari orang lain tanpa
- Onset : usia 7 – 24 bulan bergantung, tidak cemburu berlebih, percaya diri, mandiri.
- Sampai saat ini, diketahui hanya pada anak perempuan 2. Fase Anal
- Setelah periode perkembangan normal, kemudian kehilangan kemampuan gerak o Usia 18 bulan – 3 tahun
bertujuan disertai kelemahan otot-otot o Erotic zone : anus, meliputi fungsi dan kontrol b.a.b
- Cara berdiri & berjl melebar → ataksia, skoliosis → disabilitas motorik → o Tujuan : pengendalian kandung kemih dan buang air besar
spastisitas & rigiditas pada ekstrimitas bawah o Anal eroticism : kenikmatan seksual dalam fungsi anal → mempertahan
- Muncul gerakan tangan berulang tak bertujuan kan feses yg berharga dan menghadiahkannya kepada orang tua.
- Kehilangan kepandaian yang telah dipunyai sebelumnya o Konflik utama pada tahap ini adalah pelatihan toilet – anak harus belajar
- Biasanya disertai adanya epilepsy untuk mengendalikan kebutuhan tubuhnya. Mengembangkan kontrol ini
menyebabkan rasa prestasi dan kemandirian.
Gangguann Perkembangan Pervasif Tak Khas o Keberhasilan pada tahap ini tergantung pada cara di mana orang tua
- Gejala seperti Autisme melakukan pendekatan pelatihan toilet.
- Tidak memenuhi kriteria lengkap untuk diagnosis Autisme, Gangguan Rett, o Orang tua yang memanfaatkan pujian dan penghargaan untuk
Gangguan Asperger, Gangguan Disintegrasi Masa Kanak menggunakan toilet pada saat yang tepat mendorong hasil positif dan
membantu anak-anak merasa mampu dan produktif.
Perkembangan Psikologi Bayi & Perilaku Seksual Pada Bayi Dan Anak o Orang tua tidak mendukung → menghukum, mengejek, malu, terlalu
Dasar-dasarTeori kaku → dampak negatif
1. Teori Perkembangan Psikoseksual → Sigmund Freud o Kegagalan toilet training → Boros, kaku, pelit, berantakan, keras kepala,
2. Teori Perkembangan Psikososial → Erik H. Erikson sadomasochistic tendencies, OCD
3. Teori Kelekatan → John Bowlby 3. Fase Falik
4. Teori Perkembangan Kognitif → Jean Piaget o Usia 3-6 tahun
Teori Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud) o Fokus utama dari libido adalah pada alat kelamin. Anak-anak juga
1. Fase Oral menemukan perbedaan antara pria dan wanita.
o Usia 0 – 18 bulan o Aktvitas erotic : berkemih
o Erotic zone : mulut dan bibir sehingga refleks mengisap, mengunyah dan o Anak laki-laki mulai melihat ayah mereka sebagai saingan untuk ibu
menggigit adalah sangat penting. kasih sayang itu.
o Tujuan : mengembangkan rasa kepercayaan dan kenyamanan melalui o Kompleks Oedipus pada anak laki-laki menggambarkan perasaan ini
stimulasi oral. ingin memiliki ibu dan keinginan untuk menggantikan ayah. Namun,
6

anak juga khawatir bahwa ia akan dihukum oleh ayah untuk perasaan ini, DIAGNOSIS
takut Freud disebut pengebirian kecemasan. Berdasarkan PPDG III (F70-79)
o Penise envy → anak peremppuan - F70 RM Ringan → IQ : 50 – 70
4. Fase laten - F71 RM Sedang →IQ : 35 – 49
o Usia sekitar 6 tahun sampai pubertas - F72 RM Berat → IQ : 20 – 34
o Periode laten adalah saat eksplorasi di mana energi seksual tetap ada, - F73 RM sangat berat → IQ < 20
tetapi diarahkan ke daerah lain seperti pengejaran intelektual dan - F78 RM Lainnya
interaksi sosial. - F79 RM YTT
o Tahap ini sangat penting dalam pengembangan keterampilan sosial dan GEJALA KLINIK →tergantung tingkat RM
komunikasi dan kepercayaan diri GEJALA UMUM :
5. Fase Genital - IQ ≤ 70
o Terjadi sejak individu memasuki pubertas dan seterusnya - Adanya hendaya perilaku adaptif
o Pada tahap akhir perkembangan psikoseksual, individu mengembangkan - Timbul sebelum usia 18 th
minat seksual yang kuat pada lawan jenis. Dimana dalam tahap-tahap - Gejala2 penyerta : iritabilitas, agresivitas, gerakan2 stereotipik, gangguan
awal hanya fokus pada kebutuhan individu, kepentingan kesejahteraan neurologik terutama pada RM berat
orang lain tumbuh selama tahap ini. PEMERIKSAAN
o Jika tahap lainnya telah selesai dengan sukses, individu sekarang harus - Anamnesis : riwayat kehamilan, kelahiran, perkembangan, keturunan, latar
seimbang, hangat dan peduli. Tujuan dari tahap ini adalah untuk belakang, sosial kultural
menetapkan keseimbangan antara berbagai bidang kehidupan. - Pemeriksaan fisik
Retradasi Mental - Pemeriksaan psikiatrik
- Keterbelakangan mental adalah suatu kondisi dari perkembangan pikiran yang - Pemeriksaan lab dll
tidak lengkap, terutama ditandai dengan penurunan keterampilan yang - Pemeriksaan psikologis
dimanifestasikan selama periode perkembangan, yang berpengaruh pada RM RINGAN (DEBIL)
keseluruhan tingkat kecerdasan, yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan - IQ 50-70
sosial. - Bisa dilatih
- Keterbelakangan dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan mental atau fisik - Pendidikan sp kl II SD
lainnya. RM SEDANG (IMBESIL RINGAN)
- Tiga sampai empat kali lebih besar pada populasi umum. - IQ 35-49
- Berisiko mengalami eksploitasi dan pelecehan fisik / seksual - Bisa dilatih
Definisi
- Perawatan diri
Sindroma yang ditandai dengan :
RM BERAT (IMBESIL BERAT)
- Fungsi intelektual umum di bawah rata2 yg cukup bermakna (IQ ≤ 70)
- IQ 20-34
- Yang mengakibatkan atau berhubungan dg kekurangan/ hendaya dalam perilaku
- Bisa dilatih
adaptif
- Tidak bisa mengikuti pel sekolah
- Timbul sebelum usia 18 th
RM SANGAT BERAT (IDIOT)
ETIOLOGI
- IQ < 20
- Fx. Biologik (25% kasus) : kel.kromosom, kel. metabolik, gg.prenatal,
- Tidak bisa dilatih
gg.postnatal/perinatal. RM sedang-berat IQ < 50
- Tidak bisa sekolah
- Fx.Psikososial (75% kasus) : deprivasi psikososial, mis: kurangnya stimulasi
DEFERENSIAL DIAGNOSIS :
sosial, bahasa & intelektual
1. Kelainan sensoris terutama buta, tuli
RM ringan IQ 50-70 → Dx ditegakkan setelah masuk sekolah
7

2. Cerebral palsy
3. Gangguan perkembangan spesifik
4. Gangguan perkembangan pervasif
5. Penyakit2 kronis
6. Kesulitan belajar
PENCEGAHAN
1. Pencegahan sekunder : mengobati kondisi fisik yg berhub dg RM (tx dini keradangan
otak)
2. Pencegahan tersier :
- Usaha memperkecil cacat/ sequale
- Pendidikan penderita/ latihan khusus
- Bagi yg gelisah, hiperaktif, destruktif dapat diberi obat2 psikotropik
- Konseling orang tua
PENANGANAN
1. FARMAKOTERAPI ▪ Kemampuan anak belajar : Glutamic acid, Pyrithioxine ▪
Konvulsi : Luminal, Dilantin ▪ Hiperkinetik : Neroleptik, Antidepresan
2. PSIKOTERAPI : ▪ Keluarga : ortu ▪ Individu : anak ybs
3. TERAPI KELOMPOK ▪ 6-8 anak ▪ Bicara tentang tugas sehari-hari, dll

Anda mungkin juga menyukai