Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA

P-ISSN 2615-6571 E-ISSN 2615-6563


DOI: 10.32524/jksp.v5i2.681

Analisis Penyelenggaraan Makanan Di Instalasi Gizi RSUD Besemah Pagar


Alam Tahun 2021
Analysis Of Food Implementation In Nutrition Installations Besemah Pagar Alam Hospital in 2021
1
Reny Sartika, 2Lilis Suryani, 3Atma Deviliawati
1,2,3
Progran Studi Magister Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada, Palembang, Indonesia
Email: renysartika23@gmail.com

Submisi:1 Mei 2022; Penerimaan:1 Juli 2022; Publikasi : 30 Agustus 2022

Abstrak

Menurut Permenkes Nomor 7 Tahun 2019 tentang kesehatan lingkungan rumah sakit, Pangan siap saji di
rumah sakit adalah semua makanan dan minuman yang disajikan dari dapur rumah sakit untuk pasien dan
karyawan, serta makanan dan minuman yang dijual di dalam lingkungan rumah sakit. Penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam tentang penyelenggaraan makanan dari aspek proses
(perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pengolahan dan pendistribusian makanan) di instalasi
gizi RSUD Besemah Pagar Alam Tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan teknik wawancara informan atau sumber langsung dan
data sekunder dengan 9 responden. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 – 20 Juli tahun 2021. Data
dikumpulkan menggunakan recording, selanjutnya data yang telah dilakukan dianalisis. Hasil penelitian ini
pada aspek proses dari perencanaan diperoleh informasi bahwa aspek proses perencanaan bahan makanan
belum sesuai pedoman PGRS. Kemudian aspek proses dari pengadaan bahan makanan meliputi pemesanan
dan pembelian bahan makanan diperoleh informasi bahwa kegiatan pengadaan bahan makanan sudah
berpedoman dengan PGRS. Pada aspek proses dari penerimaan bahan makanan diperoleh informasi bahwa
pada kegiatan penerimaan bahan makanan belum sesuai pedoman PGRS. Pada aspek proses penyimpanan
bahan makanan diperoleh informasi bahwa pada penyimpanan bahan makanan belum sesuai dengan standar
dalam PGRS. Pada aspek proses dari pengolahan bahan makanan diperoleh informasi bahwa pada kegiatan
pengolahan bahan makanan sudah dilakukan sesuai prasyarat pedoman PGRS yaitu tersedianya menu,
pedoman menu, siklus menu, bahan makanan yang akan dimasak, alat masak, adanya penilaian masakan,
tersedianya SOP masakan, serta peraturan penggunaan bahan tambahan makanan. Pada aspek proses dari
pendistribusian makanan diperoleh informasi bahwa pada kegiatan pendistribusian makanan belum sesuai
pedoman PGRS.

Kata kunci: Penyelengaraan Makanan, Instalasi Gizi, Rumah Sakit

Abstract

According to the Minister of Health Regulation Number 7 of 2019 concerning the health of the hospital
environment, ready-to-eat food in hospitals is all food and drinks served from the hospital kitchen for
patients and employees, as well as food and drinks sold within the hospital environment. This study aims to
obtain in-depth information about food administration from the aspect of the process (planning, procurement,
receipt, storage, processing and distribution of food) at the nutrition installation of Besemah Pagar Alam
Hospital in 2021. The type of research used is a qualitative descriptive study with a phenomenological
approach with technical techniques. interviews of informants or direct sources and secondary data with 9
respondents. This research was conducted on 5 – 20 July 2021. Data were collected using recording, then the
data that had been carried out was analyzed. The results of this study on the process aspect of planning
obtained information that aspects of the food ingredient planning process were not in accordance with PGRS
guidelines. Then the process aspect of the procurement of foodstuffs includes ordering and purchasing
foodstuffs, information is obtained that the procurement activities of foodstuffs are guided by PGRS. In the

321 │JKSP Vol. 5 No. 2, Agustus 2022 : Firdaus dkk


process aspect of receiving food ingredients, information was obtained that the activities of receiving food
ingredients were not in accordance with PGRS guidelines. In the aspect of the food storage process,
information was obtained that the storage of foodstuffs was not in accordance with the standards in the
PGRS. In the process aspect of food processing, information is obtained that the food processing activities
have been carried out according to the prerequisites of the PGRS guidelines, namely the availability of
menus, menu guidelines, menu cycles, food ingredients to be cooked, cooking utensils, cooking assessments,
availability of cooking SOPs, and regulations. use of food additives. In the process aspect of food
distribution, information was obtained that the food distribution activities were not in accordance with PGRS
guidelines.

Keywords: Food Management, Nutrition Installation, Hospital

Pendahuluan sebesar 1,1 M namun hanya disetujui sebesar


Penyajian makanan ke pasien merupakan 900 juta.
salah satu tugas dari pelayanan bagian gizi di Pada bagian penyimpanan bahan
rumah sakit. Pelayanan gizi di rumah sakit makanan berdasarkan hasil survei awal yang
adalah pelayanan yang diberikan dan dilakukan di gudang logistik instalasi gizi
disesuaikan dengan keadaan pasien RSUD Besemah Pagar Alam pada bulan mei
berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan tahun 2021 diperoleh bahan makanan kering
status metabolisme tubuh. Keadaan gizi mengalami over stock, sehingga banyak
pasien sangat berpengaruh pada proses mengalami sisa misalnya minuman instan,
penyembuhan penyakit, sebaliknya proses snack, bumbu, makanan pokok. Selain bahan
perjalanan penyakit dapat berpengaruh makanan kering terdapat bahan makanan
terhadap keadaan gizi pasien (Kemenkes RI, basah yang mengalami sisa seperti sayur
2013: 7). tomat, kol, dan wortel, karena mengalami
Berdasarkan Undang-Undang tentang sisa terkadang sayuran tersebut mengami
Pangan No. 18 Tahun 2012 pasal 71 butir pembusukan. Dari hasil wawancara bagian
kedua setiap orang yang menyelenggarakan gudang, didapat pula terdapat stock makanan
kegiatan atau proses produksi, penyimpanan, yang sudah tidak layak digunakan seperti susu
pengangkutan, dan atau peredaran pangan bubuk yang sudah terbuka dan mengalami
wajib memenuhi persyaratan sanitasi dan penggumpalan sehingga tidak baik untuk
menjamin keamanan pangan dan/atau digunakan kembali. Serta pada alur
keselamatan manusia. pelaksanaan penerimaan bahan makanan yang
Berdasarkan hasil survei dan observasi belum sesuai dengan pedoman gizi rumah
peneliti dalam Instalasi Gizi di RSUD sakit dimana barang datang ditimbang tidak
Besemah Kota Pagaralam diperoleh informasi langsung dipotong dan dibersihkan sesuai
penyelenggaraan makanan masih memiliki urutan berdasarkan ruangan penerimaan
masalah pada aspek proses yang dapat dilihat bahan makanan.
dari bagian perencanaan. Rumah sakit telah Sedangkan untuk pendistribusian
menerapkan kebijakan terkait yang ada, makanan di instalasi gizi RSUD Besemah
dimana putaran menu di instalasi gizi Pagar Alam belum terdapat pemisahan antara
dilakukan setiap 3 tahun sekali dan menu di pintu keluar dan pintu masuk trolly sehingga
buat selama 10 hari namun pada kerap kali trolly bersih dan trolly kotor
kenyataannya menu masih tetap digunakan berpapasan yang dapat meningkatkan
lebih dari 3 tahun. Ketidak sesuaian anggaran kontaminasi makanan yang akan disajikan ke
yang didapatkan dengan kebutuhan pasien. Berdasarkan latar belakang tersebut
penyelenggaraan makanan yang peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
menyebabkan terbatasnya eksplorasi menu dengan judul “analisis penyelenggaraan
dan jenis susu pasien, dimana anggaran untuk makanan di instalasi gizi rsud besemah pagar
tahun 2020 pengajuan dari instalasi gizi alam tahun 2021”.
Metode Penelitian

322 │JKSP Vol. 5 No. 2, Agustus 2022 : Firdaus dkk


Jenis penelitian yang digunakan adalah mendalam dan format cheklist observasi.
penelitian deskriptif kualitatif dengan Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 –
pendekatan fenomenologi dengan teknik 20 Juli tahun 2021. Data dikumpulkan
wawancara mendalam. Penelitian dilakukan menggunakan recording, selanjutnya data
di Instalasi Gizi RSUD Besemah Pagar Alam yang telah dilakukan dianalisis.Analisis data
dimana peneliti ingin mengetahui gambaran terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi
pelaksanaan dalam kegiatan penyelenggaraan secara bersamaan yaitu reduksi data,
makanan pada aspek proses dalam penyajian data, dan penarikan kesimpulan/
penyelenggaraan makanan yang meliputi verifikasi.
perencanaan makanan, pengadaan makanan,
penerimaan bahan makanan, penyimpanan Hasil dan Pembahasan
bahan makanan, pengolahan bahan makanan Gambaran Umum Informan
dan pendistribusian makanan. Informan dalam Wawancara mendalam dilakukan kepada
penelitian ini sebanyak 9 orang, terdiri dari 6 9 orang responden secara terpisah dan
informan kunci yaitu 1 orang kepala Instalasi masing-masing berlangsung selama 60 – 90
Gizi, 1 petugas gudang, 2 petugas masak dan menit per orang dengan menggunakan
2 pramusaji, dan 3 informan pendukung yaitu pedoman wawancara, sedangkan untuk
1 kepala ruangan dan 2 orang pasien. observasi dilakukan menggunakan lembar
Pengumpulan data dalam penelitian ini ceklist. Adapun karakteristik responden dapat
menggunakan pedoman wawancara dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Karakteristik Informan
No Kode Informan Jenis Kelamin Umur (tahun) Pendidikan Jabatan
1. Informan 1 P 30 S1 Gizi Kepala Instalasi Gizi
2. Informan 2 P 30 S1 Gizi Kepala Ruangan
3. Informan 3 P 40 S1 Petugas Gudang
4. Informan 4 P 34 SMK Petugas Masak
5. Informan 5 P 35 SMK Petugas Masak
6. Informan 6 P 40 SMA Pramusaji
7. Informan 7 P 45 SMA Pramusaji
8. Informan 8 P 46 SMA Pasien
9. Informan 9 P 35 SMA Pasien

Informasi Mendalam Dari Aspek Perencanaan ini disebabkan oleh ketidak sesuaian anggaran
Perencanaan Menu yang didapatkan dengan kebutuhan
Dalam kegiatan perencanaan menu di penyelenggaraan makanan yang
Instalasi Gizi RSUD Besemah Kota menyebabkan terbatasnya eksplorasi menu.
Pagaralam telah melaksanakan langkah- Sehingga tim kerja memutuskan untuk tetap
langkah dan prasyarat sesuai dengan PGRS, menggunakan menu yang lama, 4)
adapun hasil dari langkah-langkah tersebut Menetapkan pola menu: Di Instalasi Gizi
yaitu: 1) Membentuk tim kerja: Pada fasilitas RSUD Besemah Pola menu nya dibagi
pelayanan kesehatan tim kerja yang dibentuk berdasarkan Jumlah Karbohidrat, protein
terdiri dari kepala intalasi, kepala ruangan, hewani, protein nabati, sayuran dan buah. Dan
ahli gizi, dan ketua tim pramusaji, 2) terdapat selingan snack untuk pagi dan sore,
Menetapkan macam menu: Untuk institusi 5) Menetapkan besar porsi: Besaran porsi ini
Rumah Sakit Besemah Pagaralam sendiri sudah tertuang di SOP instalasi gizi RSUD
digunakan menu standar karna memfokuskan Besemah untuk masing masing diet, 6)
pada pelayanan output dari fokus hasil Menetapkan pedoman menu: Contoh bila
masakan agar dapat maksimal, 3) Menetapkan menggunakan ayam potong, dengan besar
lama siklus menu: Di instalasi gizi RSUD porsi 1 penukar, standar porsi 150 gram, maka
Besemah sendiri memiliki siklus menu selama pada perhitungan besar porsi perlu
10 hari yang di ganti tiap 3 tahun. Namun diperhitungkan berat yang dapat dimakan
pada kenyataannya lebih dari tiga tahun. Hal (dalam DKBM, ayam BDD=60%). Maka

323 │JKSP Vol. 5 No. 2, Agustus 2022 : Firdaus dkk


dalam pedoman menu standar porsi untuk di Instalasi Gizi Rumah Sakit Besemah
ayam potong adalah 100 gram, 7) Merancang memiliki beberapa standar makanan sesuai
menu dalam siklus yang ditetapkan (format bentuk makanan, yaitu: Standar makanan
menu): Hal ini telah dilaksanakan di instalasi biasa, Standar makanan lunak, Standar
gizi RSUD Besemah agar tampilan cantik dan makanan saring, Standar makanan cair.
menarik untuk pasien, 8) Melakukan
penilaian menu dan merevisi menu: Untuk Perencanaan kebutuhan makanan
melakukan penilaian menu diperlukan Pada perencanaan kebutuhan makanan di
instrumen penilaian yang dilakukan oleh tim instalasi gizi RSUD Besemah Pagar Alam
Kerja (kepala intalasi, kepala ruangan, ahli telah mengikuti langkah-langkah yang
gizi, dan ketua tim pramusaji). Bila salah satu dilakukan dalam menentukan standar kualitas
anggota tim merasa ada yang kurang maka kebutuhan bahan makanan sesuai PGRS,
perlu diperbaiki kembali, sehingga menu telah adapun hasilnya yaitu: 1) Menyusun macam
benar-benar disetujui oleh Tim Kerja. bahan makanan yang diperlukan: Macam
Dan hasil prasyarat yang harus dipenuhi bahan ini didapatkan dari menu yang telah
di instalasi Gizi RSUD Besemah Pagar Alam dibuat berdasarkan siklus menu 10 hari. 2)
sesuai PGRS yaitu Standar porsi, rincian Menghitung kebutuhan bahan makanan satu
macam dan jumlah bahan makanan mentah persatu yaitu a) Bahan makanan apa saja yang
sesuai dengan jenis masakan dan menu yang dibutuhkan, untuk itu perlu membuat
digunakan sesuai kebutuhan pasien. Hal ini pedoman menu yang memuat tentang bahan
telah dilaksanakan sesuai dengan SOP makanan apa saja yang diperlukan, dan besar
Instalasi Gizi RSUD besemah. porsinya yang dicantumkan dalam berat
kotor, b) Menetapkan jumlah porsi makanan
Tabel 4.2 Contoh Standar porsi bahan makanan di yang dibutuhkan untuk masing-masing
Instalasi Gizi RSUD Besemah konsumen, maka perlu membuat standar
Jenis Takaran
Beras 100 gram
porsi. Jumlah porsi yang dibutuhkan untuk
Telur/pengganti 50 gram masing-masing bahan makanan tergantung
Ikan 150 gram pada kebutuhan energi dan zat gizi yang
Tempe 75 gram sudah dihitung sebelumnya. c) Menentukan
Tahu 100 gram bagaimana aturan pemberian makanannya,
Sayuran 100 gram
Buah 100 gram
maka ditetapkan kebijakan institusi.
Standar resep, resep yang sudah disahkan Kebijakan institusi meliputi: terkait dengan
oleh tim kerja di instalasi gizi berfungsi untuk siapa yang diberi makan, tujuan pemberian
meningkatkan cita rasa dan meningkatkan makan, berapa harga makanan, berapa kali
mutu dari makanan dan porsi makanan. diberi makan,dan lain-lain. d) Menentukan
jadwal pemberian makan, maka perlu
Contoh standar bumbu yang biasa di gunakan
menyusun waktu makan, frekuensi dan lama
di instalasi gizi RSUD Besemah yaitu: a)
penggunaan menu. e) Menentukan sistem
Standar bumbu merah, terdiri dari cabai
pengadaan makanan yang akan dilakukan.
merah, bawang merah dan bawang putih, b)
Tentukan tempat (sumber) bahan makanan,
Standar bumbu kuning, terdiri dari bawang
dari mana dibeli, kemudian seberapa jauh
merah, bawang putih dan kunyit, c) Standar
jarak sumber bahan makanan dengan tempat
bumbu putih, terdiri dari bawang merah,
produksi dan penyajian.
bawang putih dan kemiri.
Siklus menu, satu set menu sehari yang Perencanaan Anggaran
disusun selama jangka waktu tertentu yang Dalam kegiatan perencanaan anggaran
dilaksanakan dalam kurun waktu 10 hari belanja bahan makanan, instalasi gizi RSUD
untuk 3 tahun. Besemah Pagar Alam telah mengikuti
Standar makanan, susunan bahan langkah-langkah sesuai dengan PGRS.
makanan yang digunakan berdasarkan jenis Adapun hasilnya sebaga berikut: 1)
makanan. Pada fasilitas pelayanan kesehatan

324 │JKSP Vol. 5 No. 2, Agustus 2022 : Firdaus dkk


Mengumpulkan data tentang macam dan Instalasi Gizi RSUD Besemah ditetapkan
jumlah konsumen. Yaitu pelaksanaanya di setiap hari mengingat sayuran harus fresh dan
Instalasi Gizi RSUD Besemah dengan kulkas gizi hanya dapat menampung sedikit
mengumpulkan data tahun sebelumnya bahan makanan sedangkan untuk bahan
dengan melihat rekapan jumlah pasien tiap makanan kering dilakukan per sepuluh hari
tahun dan dietnya, 2) Mengumpulkan harga untuk mempermudah dalam pengecekan dan
bahan makanan dari beberapa pasar dengan pengontrolan bahan makanan yang keluar dan
melakukan suvei pasar, kemudian tentukan masuk, 2) Rekapitulasi kebutuhan bahan
harga rata-rata bahan makanan. makanan dengan cara mengalikan standar
Pelaksanaanya dilakukan dengan minimal 3 porsi dengan jumlah konsumen/pasien kali
tempat untuk bahan makanan kering dan kurun waktu pemesanan: Rekapitulasi ini
basah, 3) Membuat pedoman berat bersih dilakukan untuk mendapatkan nilai dari
bahan makanan yang digunakan dan kebutuhan bahan makanan berapa jumlah
dikonversikan ke dalam berat kotor. Misal yang dibutuhkan perhari serta berapa jumlah
untuk menghasilkan berat bersih sayur bayam biaya yang akan dikeluarkan dalam setiap
sebesar 100 gr, kami menghitung berat kotor kegiatan belanja.
150 gr, kemudian dikalikan jumlah pasien. Dan pada kegiatan pemesanan bahan
Itulah nanti hasil pembelian sayur bayamnya, makanan, instalasi gizi RSUD Besemah Pagar
4) Menghitung indeks harga makanan per Alam telah mengikuti prasyarat sesuai dengan
orang perhari dengan cara: berat kotor bahan pedoman PGRS. Adapun hasilnya dapat
makanan yang X harga satuan dilihat sebagai berikut ini: 1) Adanya
kebijakan rumah sakit tentang prosedur
bahan makanan. Contoh: bila diketahui: Berat pengadaan bahan makanan: Hal ini
kotor daging ayam untuk setiap orang/hari dituangkan dalam Kebijakan rumah sakit
adalah 150 gr, dan hargasatuan ayam adalah tentang penyelenggaraan makan Instalasi Gizi
Rp. 30.000/kg, maka 1) Menghitung anggaran RSUD Besemah dan juga tertuang dalam
bahan makanan untuk 1 tahun, diperoleh SOP, 2) Tersedianya dana untuk bahan
dengan menghitung rata-rata konsumen yang makanan: Untuk terpenuhinya bahan
dilayani dalam 1 tahun dikalikan indeks harga makanan di gizi harus tersedia anggaran yang
makanan. Disini dihitung satu persatu, sesuai memadai agar bahan makanan dapat
jumlah dan jenis bahan makanan yang dibelanjakan sesuai kebutuhan dan kegiatan
digunakan selama 1 tahun. 2) Hasil yang akan dilaksanakan, 3) Adanya
perhitungan anggaran dilaporkan kepada spesifikasi bahan makanan: Spesifikasi bahan
pengambil keputusan untuk diusulkan sesuai makanan dilakukan instalasi gizi RSUD
struktur pada masing-masing organisasi. Besemah untuk memsortir bahan makanan
Yaitu di RSUD Besemah dilaporkan kepada agar sesuai dengan standar bahan makanan
Direktur Rumah Sakit melalui bidang untuk menjamin cita rasa, penampilan dan
perencanaan. Namun pada kenyataannya tekstur makanan sehingga meningkatkan
perhitungan yang diajukan oleh Instalasi Gizi nafsu makan pasien yang dirawat, 4) Adanya
yang mencapai 1,1 Milyar hanya di terima menu dan jumlah bahan makanan yang
sebesar 900 juta. dibutuhkan selama periode waktu tertentu.
Adanya menu untuk dokumentasi dan
Informasi Mendalam Dari Aspek Pengadaan
mempermudah dalam pengecekan harian saat
Bahan Makanan
melakukan proses penyelenggaraan makanan
Pada kegiatan pemesanan pemesanan
serta menjadi bahan acuan dalam menentukan
bahan makanan instalasi gizi RSUD Besemah
jumlah bahan makanan yang akan digunakan.
Pagar Alam telah mengikuti langkah-langkah
sesuai pedoman PGRS, adapun hasil yang Informasi Mendalam Dari Aspek Penerimaan
didaptkan sebagai berikut ini: 1) Menentukan Bahan Makanan
frekuensi pemesanan bahan makanan basah
dan kering: Untuk pemesanan basah di

325 │JKSP Vol. 5 No. 2, Agustus 2022 : Firdaus dkk


Pada kegiatan penerimaan bahan penyimpanan sesuai dengan jenis bahan
makanan di instalasi gizi RSUD Besemah makanan, apa bila masuk kebahan makanan
Pagar Alam, sudah mengikuti langkah- kering, ditempatkan sesuai dengan wadah
langkah sesuai dengan pedoman PGRS. masing masing agar tidak tercampur dengan
Adapun hasilnya sebagai berikut: 1) Bahan bahan makanan lain, dan mempermudah
makanan diperiksa sesuai dengan aturan dalam pengambilan. Untuk makanan basah
pesanan bahan makanan dan ketentuan disesuaikan dengan jenis nya, apabila lauk
spesifikasi bahan makanan yang dipesan: Hal segera disimpan difrezer dan dibedakan antara
ini ditujukan agar bahan makanan yang ikan, ayam dan daging dan tertutup rapat.
diterima di Instalasi Gizi RSUD Besemah Apabila sayuran, setelah bersih dan dipotong
memiliki kualitas dan mutu yang baik sesuai dimasukan kedalam plastik besar untuk
dengan spesifikasi perbahan makanan, 2) masing masing jenis sayuran, dan juga tahu
Bahan makanan dikirim ke gudang tempe, maupun buah. 2) Apabila bahan
penyimpanan sesuai dengan jenis bahan makanan langsung digunakan, setelah
makanannya, kering masuk kegudang kering, ditimbang dan diawasi oleh petugas gudang
sedangkan makanan basah masih belum makanan dibawa ke ruang persiapan bahan
sesuai dengan alur penyelenggaraan makanan, makanan untuk segera dibersihkan dan
dimana alur masih berantakan yaitu setelah dipotong, dan segera diolah.
barang diterima dipotong di ruang persiapan, Dan pada kegiatan penyimpanan bahan
kemudian untuk mencuci dibawa kembali makanan, instalasi gizi RSUD Besemah Pagar
keruang penerimaan, kemudian dipotong lagi Alam sudah mengikuti prasyarat yang sesuai
sesuai menu diruang persiapan, baru setelah dengan PGRS. Adapun hasilnya sebagai
itu bahan makanan disimpang diruang berikut ini: 1) Adanya sistem penyimpanan
penyimpanan. barang: Pada penelitian yang dilakukan sistem
Dan pada kegiatan penerimaan bahan penyimpanan bahan makanan di Instalasi Gizi
makanan, instalasi gizi RSUD Besemah Pagar RSUD Besemah terdapat beberapa temuan
Alam telah mengikuti prasyarat sesuai dengan yaitu bahan makanan basah yang membusuk
pedoman PGRS. Adapun hasilnya sebagai yang dikarenakan pasien sedikit dan rekapan
berikut ini: 1) Tersedianya daftar pesanan belanja untuk 3 hari. Hal ini bisa terjadi
bahan makanan berupa macam dan jumlah karena penyimpanannya yang tidak benar atau
bahan makanan yang akan diterima pada kelalaian petugas. Sedangkan untuk bahan
waktu tertentu. Hal ini mempermudah dalam makanan kering adanya susu yang
pencatatan jumlah bahan makanan yang menggumpal, dimana ada petugas yang
dipesan dengan barang yang datang. Serta kurang peduli dengan tidak menutup rapat
pendokumentasian barang yang diterima kaleng susu dan menggunakan sendok basah
apabila ada pemeriksaan, 2) Tersedianya saat menakar susu nya. 2) Tersedianya
spesifikasi bahan makanan yang telah fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan
ditetapkan. Agar bahan makanan sesuai sesuai persyaratan. Hal ini untuk menjamin
dengan standar yang dibutuhkan instalasi gizi kesegaran bahan makanan serta menjaga
RSUD Besemah. kualitas bahan makanan tersebut. 3)
Tersedianya kartu stok atau buku catatan
Informasi Mendalam Dari Aspek keluar masuknya bahan makanan.
Penyimpanan Bahan Makanan Mempermudah dalam pengecekan bahan
Pada kegiatan penyimpanan bahan makanan yang keluar dan masuk, serta
makanan, instalasi gizi RSUD Besemah Pagar mempermudah perhitungan sisa stok bahan
Alam sudah mengikuti langkah-langkah yang makanan dan expired date bahan makanan.
sesuai pada pedoman PGRS. Adapun hasilnya
sebagai berikut ini: 1) Setelah bahan makanan Informasi Mendalam dari Aspek Pengolahan
yang memenuhi syarat diterima harus segera Bahan Makanan
dibawa keruang penyimpanan. Yaitu

326 │JKSP Vol. 5 No. 2, Agustus 2022 : Firdaus dkk


Pada proses pengolahan bahan makanan, agar bekerja sesuai dengan standar menu
instalasi gizi RSUD Besemah Pagar Alam masing masing masakan agar cita rasa
telah mengikuti prasyarat dalam kegiatan masakan sama masing masing petugas yang
persiapan bahan makanan sesuai dengan bekerja saat itu, 5) Tersedianya prosedur tetap
pedoman PGRS. Adapun hasilnya sebagai pemasakan. Mempermudah tukang masak
beriku ini: 1) Tersedianya bahan makanan untuk menjadi mandiri serta mengetahui
yang akan dipersiapkan. Bahan makanan urutan dalam prosedur pemasakan agar waktu
sesuai menu harus ada agar pramusaji RSUD efisien dan tidak bolak balik, 6) Tersedianya
Besemah dapat melaksanakan pekerjaan peraturan penggunaan bahan tambahan
sesuai dengan output yang ingin dicapai, yaitu pangan (BTP). Untuk membatasi penggunaan
menu sesuai dengan standar yang diharapkan. bahan tambahan pangan agar tidak berlebihan
2) Tersedianya tempat dan peralatan dalam penggunaan.
persiapan. Sarana dan prasarana yang
mendukung, mempermudah dalam Informasi Mendalam dari Aspek
pelaksanaan sebuah pekerjaan sehingga waktu Pendistribusian Makanan
efisien dan tepat guna dalam proses persiapan, Pada kegiatan pendistribusian makanan,
3) Tersedianya prosedur tetap persiapan. Hal instalasi gizi RSUD Besemah Pagar Alam
ini untuk membantu baik pramusaji atau telah mengikuti prasyarat yang sesuai dengan
tukang masak dalam melakukan persiapan pedoman PGRS. Adapun hasilnya sebagai
yang efektif lebih mandiri dan tidak berikut: 1) Tersedianya peraturan pemberian
tergantung pada orang lain dalam makanan rumah sakit, dimana peraturan ini
meyelesaikan tanggung jawabnya, 4) menjadi dasar plaksanaan pemberian makan
Tersedianya standar porsi, standar resep, di instalasi gizi RSUD Besemah Pagar Alam,
standar bumbu, jadwal persiapan dan jadwal 2) Tersedianya standar porsi yang ditetapkan
pemasakan dimana telah dibuat di dalam rumah sakit. Hal ini mempermudah dalam
kebijakan penyelenggaraan makanan Instalasi merekap penggunaan bahan makanan, juga
Gizi RSUD Besemah dan SOP. dalam pemorsian, serta perhitungan
Dan pada kegiatan pemasakan bahan kebutuhan anggaran, 3) Adanya daftar
makanan, instalasi gizi RSUD Besemah Pagar permintaan makanan pasien atau disebut bon
Alam telah mengikuti prasyarat sesuai dengan makan pasien, dimana seluruh jenis diet
pedoman PGRS. Adapun hasilnya sebagai pasien telah dicatat perawat di kertas ini, guna
berikut: 1) Tersedianya menu, pedoman mempercepat pelaksanaan penyelenggaraan
menu, siklus menu. Ini dapat dijadikan makanan, 4) Tersedianya peralatan untuk
sebagai sumber informasi tentang bahan distribusi makanan dan peralatan makan. Hal
bahan apa yang diperlukan baik jenis, kualitas ini mempermudah dalam pendistribusian
maupun jumlahnya saat pembelian bahan makanan, serta makan pasien, 5) Adanya
makanan. 2) Tersedianya bahan makanan jadwal pendistribusian makanan yang
yang akan dimasak. Tersedianya bahan ditetapkan untuk mengukur ketepatan waktu
makanan baku yang cukup sesuai kebutuhan pemberian atau pendistribusian makanan ke
untuk memperlancar kegiatan pasien di ruangan. Jadwal pendistribusian
penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi makanan pasien di RSUD Besemah Pagar
RSUD Besemah, mencegah terjadinya Alam sebagai berikut: 1) Makan Pagi 07.00
kekurangan bahan makanan, keterlambatan WIB; 2) SnackPagi 09.00 WIB; 3) Makan
jadwal pendistribusian makan kepasien. 3) Siang 11.30 WIB; 4) Snack Sore 15.00 WIB;
Tersedianya peralatan pemasakan bahan 5) MakanMalam 16.30 WIB.
makanan. Alat masak mempermudah dalam Pada penelitian yang dilakukan oleh
proses pengolahan agar tepat fungsi, tepat Muliawardani, R. dan Mudayana, A. A.
menu, tepat penyajian, 4) Tersedianya aturan (2016), di rumah sakit jiwa Grhasia (RSJ)
dalam menilai hasil pemasakan. Aturan ini Daerah Yogyakarta, menunjukan bahwa pada
bertujuan untuk mendisplinkan tukang masak perencanaan dan pelaksanaan pelayanan gizi

327 │JKSP Vol. 5 No. 2, Agustus 2022 : Firdaus dkk


di RSJ sudah sesuai dengan pedoman gizi melakukan pembelian bahan makanan
rumah sakit akan tetapi pada penyelenggaraan langsung ke pihak penjual dipasar, sedangkan
makanannya belum sesuai dengan bidang untuk pemesanan bahan makanan kering
keahlian masing-masing. instalasi gizi sudah memiliki langganan yang
Sementara pada penilitian Harahap N.A. telah melalui tahap survey harga perkiraan
(2018), di Instlasi Gizi RSUD Sultan sendiri (HPS), 3) Pada aspek proses dari
Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai, penerimaan bahan makanan diperoleh
menunjukan bahwa pada pelaksanaan informasi bahwa pada kegiatan penerimaan
penyelenggaraan makanan dimana sarana dan bahan makanan belum sesuai pedoman
prasarananya sudah memadai, dan kegiatan PGRS. Yaitu masih ditemukan alur
permintaan makanan di ruang penyimpanan penerimaan bolak balik yang dapat
instalasi gizi sudah dilaksanakan sesuai meningkatkan kontaminasi bakteri silang, 4)
Pedoman PGRS. Namun kegiatan pengolahan Pada aspek proses dari penyimpanan bahan
dan pendistrbusian makananbelum terlaksana makanan diperoleh informasi bahwa pada
dengan baik, serta tenaga gizi nya masih kegiatan penyimpanan bahan makanan belum
kurang. sesuai dengan standar dalam PGRS. Dimana
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh pandemi yang berlangsung saat ini
Trisnawati, P. I. (2018), Di Rumah Sakit menyebabkan pasien menurun sehingga
Pusat Angkatan Udara DR. S. Hardjolukito penggunaan bahan makanan ikut menurun
Yogyakarta didapatkan bahwa pada proses dan belanja makanan basah yang seharusnya
kegiatan penyelenggaraan makanan dan dilakukan setiap hari, dilakukan setiap tiga
hygiene sanitasi penyelenggaraan makanan hari, serta ketidak disiplinan pegawai dalam
sudah baik, akan tetapi kurangnya kebersihan penyimpanan bahan makanan sehingga
pada fasilitas penyelenggaraan makanan, dan terdapat sayuran yang busuk dan bahan
pada proses penyimpanan makanan masih makanan kering tidak layak konsumsi yang
kurang terjaga dengan baik. merugikan pihak Rumah Sakit, 5) Pada aspek
proses dari pengolahan bahan makanan
Kesimpulan dan Saran diperoleh informasi bahwa pada kegiatan
Kesimpulan pengolahan bahan makanan sudah dilakukan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah sesuai prasyarat pedoman PGRS yaitu
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan tersedianya menu, pedoman menu, siklus
sebagai berikut: 1) Pada aspek proses dari menu, bahan makanan yang akan dimasak,
perencanaan meliputi perencanaan menu, alat masak, adanya penilaian masakan,
kebutuhan makanan dan anggaran telah tersedianya SOP masakan, serta peraturan
diperoleh informasi bahwa pada kegiatan penggunaan bahan tambahan makanan. Dan
perencanaan bahan makanan belum sesuai juga didukung sikap dan perilaku penjamah
pedoman PGRS. Yaitu ditemukan makanan juga sudah memenuhi prinsip-
penggunaan menu yang sudah melebihi batas prinsip higiene dan sanitasi makanan, 6) Pada
waktu lebih dari 3 tahun, sehingga explorasi aspek proses dari pendistribusian makanan
menu dan penggunaan susu terbatas, serta diperoleh informasi bahwa pada kegiatan
didasarkan oleh anggaran yang terbatas pendistribusian makanan belum sesuai
dimana anggaran hanya disetujui sebesar 900 pedoman PGRS dimana masih ditemukan
juta sedangkan yang diajukan sebesar 1,1 M, kendala pada alur pendistribusian makanan
2) Pada aspek proses dari pengadaan bahan yaitu penggunaan pintu trolly makanan masih
makanan meliputi pemesanan dan pembelian satu pintu yaitu antara trolly keluar dan trolly
bahan makanan diperoleh informasi bahwa masuk.
kegiatan pengadaan bahan makanan sudah
berpedoman dengan PGRS. Untuk pemesanan
bahan makanan menggunakan sistem Saran
swakelola dimana instalasi gizi sendiri yang

328 │JKSP Vol. 5 No. 2, Agustus 2022 : Firdaus dkk


Pada aspek dari proses perencanaan PERDANA (JKSP), 4(2), 256-260.
makanan yang meliputi perencanaan menu, https://doi.org/10.32524/jksp.v4i2.272
kebutuhan bahan makanan, dan anggaran Harahap, N. H. (2018). Manajemen
bahan makanan perlu dilakukan perbaikan Penyelenggaraan Makanan Di Instalasi
dan pengkajian ulang, agar evaluasi dapat Gizi RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten
dilakukan sehingga Instalasi Gizi dapat Serdang Bedagai Tahun 2018.
memberikan pelayanan makanan yang Universitas Sumatera Utara, Jurusan
maksimal. Pada aspek dari proses pengadaan Kesehatan Masyarakat, Fakultas
bahan makanan yang meliputi pemesanan dan Kesehatan Masyarakat. Medan: Jurusan
pembelian bahan makanan perlu dilakukan Kesehatan Masyarakat.
pengawasan dan mengikuti SOP dimana Harahap, N. (2020). Penelitian Kualitatif.
kekonsitenan dalam pemesanan dan Medan, Indonesia : Wal Ashri
pembelian harus sesuai. Pada aspek dari Publishing.
proses penerimaan bahan makanan perlu Herlambang, S. (2016). Manajemen
dilakukan pengajuan ke Direktur melalui Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit.
kabid penunjang untuk mengubah gedung Yogyakarta, Indonesia : Gosyen
agar alur sesuai dengan PGRS. Pada aspek Publishing.
dari proses pendistribusian makanan perlu Kementerian Kesehatan Republik
dilakukan pengajuan ke Direktur melalui Indonesia.2013. Pedoman PGRS
kabid penunjang untuk mengubah gedung Pelayanan Gizi Rumah Sakit.Jakarta :
bagian depan untuk penambahan pintu sesuai KemenKes RI.
dengan PGRS. Kementrian Kesehatan. Profil RumahSakit
Umum Daerah Besemah Kota Pagar
Ucapan Terimakasih Alam Tahun 2016. Pagar Alam :
Penulis mengucapkan terimakasih kepada KemenKes.
Ibu Ersita, S.Kep, Ns M.Kes. Sebagai Plt. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Ketua Program Studi STIK Bina Husada 2018. Sistem Penyelenggaraan
Palembang , Ibu Dr. Nani Sari Murni, SKM, Makanan Institusi. Jakarta : KemenKes
M.Kes. Sebagai Ketua Program Studi RI.
Pascasarjana Kesehatan Masyarakat STIK Kemenentrian Kesehatan, 2020. Profile
Binas Husada Palembang, Ibu Lilis Suryani, Instalasi Gizi RSUD Besemah Kota
S.Pd, M.Si selaku Penguji I dan Ibu Atma Pagar Alam. Pagar Alam:KemenKes.
Deviliawati, SKM,M.Kes selaku Penguji II, Kemenkes, 2020. Panduan Gizi Seimbang
RSUD Besemah Pagar Alam yang telah Pada Masa Pandemi Covid-19. Diakses
memberi izin penelitian. Serta Bapak dan Ibu melalui
Dosen Program Studi Pascasarjana Kesehatan https://infeksiemerging.kemkes.go.id
Masyarakat yang telah memberikan Kemkes, 2021. 6 Prinsip Hygiene Sanitasi
bimbingan, bantuan dan dukungan selama Pangan. Diakses melalui
proses perkuliahan dan pelaksanaan proses https;//tpm.kemkes.go.id
penulisan tesis. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003.
2003. Pengadaan Barang dan Jasa.
Referensi Jakarta : Keppres.
Azwar, A. (2010). Pengantar Administrasi Maria Zora, Erma Gustina, & Maria Ulfah.
Kesehatan. Tanggerang, Indonesia : (2022). Analisis Faktor-Faktor yang
Binarupa Aksara Publisher. Berhubungan Dengan Akses Air Minum
Apria Wilinda Sumantri. (2021). Hubungan Aman di Wilayah Kerja Dinas
Status Gizi Lansia Dengan Angka Kesehatan Kabupaten OKU Tahun
Kejadian Asam Urat di Wilayah Kerja 2021. Jurnal Kesehatan Saelmakers
UPTD Puskesmas Sukaraya Tahun PERDANA (JKSP), 5(1), 73-84.
2020. Jurnal Kesehatan Saelmakers https://doi.org/10.32524/jksp.v5i1.392

329 │JKSP Vol. 5 No. 2, Agustus 2022 : Firdaus dkk


Maria Ulfah. (2022). Hygiene Sanitasi Pada Trisnawati, P., I. (2018). Manajemen
Makanan di Angkringan 26 Ilir Kota Penyelenggaraan Makanan Pasien Di
Palembang. Jurnal Kesehatan Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr.
Saelmakers PERDANA (JKSP), 5(1), S. Hardjolukito Yogyakarta.Universitas
223-228. Negeri Yogyakarta, Jurusan Pendidikan
https://doi.org/10.32524/jksp.v5i1.408 Teknik Boga, Fakultas Teknik.
Miles, M., B. & Huberman, A., M. (2005). Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Teknik
Analisis Data Kualitatif. Jakarta, Boga.
Indonesia : Universitas Indonesia (UI- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Press). 18 Pasal 2 Tahun 2012. 2012. Pangan.
Muliawardani, R., & Mudayana, A. A. (2016, Jakarta : UU RI.
Maret). Analisis Manajemen Pelayanan Utami, R. Y. (2020). Manajemen
Gizi Di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Penyelenggaraan Makanan Di Instalasi
Grhasia Daerah Istimewa Gizi Rumah Sakit Umum Daerah
Yogyakarta.Jurnal Kesehatan Tanjung Pura Tahun 2018. Universitas
Masyarakat, 10(1), 26. Sumatera Utara, Jurusan Kesehatan
Moleong, L., J. (2017). Metodologi Penelitian Masyarakat, Fakultas Kesehatan
Kualitatif. Bandung, Indonesia : PT Masyarakat.
Remaja Rosdakarya Offset.
Nawangwulan. (2020). Gizi Dasar Bagi
Tenaga Kesehatan. CV Trans Info
media. Jakarta Timur.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2020. 2020.
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.
Jakarta : PerMenKes RI.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2019. 2019.
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Jakarta : PerMenKes RI.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 26 Tahun 2013. 2013.
Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik
Tenaga Gizi. Jakarta : PerMenKes RI.
Rotua, M., & Siregar, R. (2015).Manajemen
Sistem Penyelenggaraan Makanan
Institusi Dasar. Jakarta, Indonesia :
Buku Kedokeran EGC.
Sinamo, E., E. (2019). Manajemen
Penyelenggaraan Makan Di Instalasi
Gizi RSUD Salak Kabupaten Pakpak
Bharat Tahun 2019. Universitas
Sumatera Utara, Jurusan Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Medan : Jurusan Kesehatan
Masyarakat.
Sugiyono (2015). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Jakarta, Indonesia :
CV Alfabeta.

330 │JKSP Vol. 5 No. 2, Agustus 2022 : Firdaus dkk

Anda mungkin juga menyukai