Oleh:
I Gusti Agung Priyaniti Ananda Kresna Kepakisan
NIM. P07131220052
Oleh:
I Gusti Agung Priyaniti Ananda Kresna Kepakisan
NIM. P07131220052
Oleh:
I Gusti Agung Priyaniti Ananda Kresna Kepakisan
NIM. P07131220052
Mengetahui,
Ketua Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Denpasar
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan individu praktek kerja
lapangan ini dengan judul “Evaluasi Penerimaan Bahan Makanan Basah di Rumah
Penulis menyadari dalam penyusunan penelitian ini tidak akan selesai tanpa bantuan
dari berbagai pihak karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. I Dewa Ayu Putu Trisnayanti, S.Gz sebagai pembimbing clinical instructur yang
telah memberikan banyak koreksi, saran, masukan dan penuntun prnulisan dalam
penelitian ini.
penelitian ini.
Denpasar yang turut memberikan arahan dan masukan yang berguna bagi penulis.
6. Pegawai dan staff instalasi gizi RSUD Kab. Klungkung serta temana-teman
Besar harapan penulis semoga penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam
penulisan laporan. Penulis sangan mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membantu untk kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis mengharapkan laporan ini
Penulis
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kegiatan di Instalasi Gizi Rumah Sakit sebagai unit pelayanan gizi rumah sakit
untuk memenuhi asupan zat gizi pasien. Penyelenggaraan makanan rumah sakit
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan serta pelayanan yang layak dan memadai
bahan makanan yang akan diolah pada proses permasakan makanan, proses
pengecekan bahan makanan dan memastikan apakah bahan makanan yang dipesan
sesuai dengan kriteria pada saat pemesanan atau tidak (Rahmy, 2021). Pada proses
bahan makanan dengan spesifikasi bahan makanan seperti warna makanan, jenis
bahan makanan, bentuk bahan makanan, kualitas bahan makanan dan identitas
pabrik. Selian itu pada proses penerimaan juga dilakukan pemeriksaan kuantitas
makanan apakah sudah sesuai dengan jumlah yang di pesan (Hasanah, 2022).
Karena mutu dan keamanan makanan sangat bergantung pada keamanan bahan
baku yang digunakan, kegiatan yang berfungsi dalam mengontrol kualitas bahan
rumah sakit berakreditasi B yang memberikan pelayanan gizi yaitu salah satunya
Rumah Sakit Umum Daerah Klungkung dilakukan setiap hari untuk penerimaan
masih belum sesuai dengan prosedur yang ada, karena pada saat penerimaan
bahan basah ahli gizi penerima tidak melakukan pemeriksaan pada kualitas dan
kuantitas bahan masakan basah. Tentunya hal ini akan berdampak pada pemberian
pelayanan makanan karena akan mempengaruhi mutu dan kualitas makanan yang
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
macam dan jumlah bahan makanan sesuai dengan pesanan dan spesifikasi
antara pembeli dan vendor penyedia bahan makanan. Pada suatu instansi
untuk digunakan, bahan tahan lama dan siap dipakai sesuai dengan
yaitu :
pembelian
b. Mutu bahan makanan yang diterima harus sama dengan spesfikasi bahan
makanan
c. Penerimaan bahan makanan merupakan suatu kegiatan yang meliputi
d. Harga bahan makanan yang tercantum pada faktus pembelian harus sama
makanan.
mengecek jumlahnya dan mencatat pada buku atau formulir yang tersedia.
makanan.
yang diterima
dan segar/basah untuk yang perlu disimpan dan ke bagian persiapan untuk
berikut :
sesuai kebutuhan.
a. Bahan maknan yang diterima berasal dari pembelian yang dilakukan oleh
atau bagian gudang. Barang yang dikirimkan rekanan harus sesuai dengan
makanan.
barang meliputi.
kondisi barang.
a. Jumlah bahan makanan yang diterima harus sama dengan jumlah bahan
bahan makanan yang diminta pada surat kontrak perjanjian jual beli
(Purwaningtiyas, 2013).
c. Harga bahan makanan yang tercantum pada faktur pembelian harus sama
2007).
perannya yang sangat vital dalam pencapaian target harga pokok bahan
dan mutu bahan makanan yang diterima sesuai dengan yang ditawarkan
teliti sesuai dengan perincian standar pembelian yang telah ditetapkan oleh
institusi.
catatan dan market list dan membuka setiap barang yang terbungkus untuk
mengetahui kebenaran dari isi barang. Setelah cocok dengan barang, yang
selain menerima barang dan meneliti barang maka juga harus mengadakan
Bakri, 2018).
peralatan berupa :
1. Pengertian
makanan basah seperti sup, saus, dan masakan berkuah (William, 2019).
sumbernya:
a. Ikan: Ikan segar merupakan salah satu bahan makanan basah yang umum
digunakan. Sumbernya bisa berasal dari perairan laut, sungai, dan danau.
Contoh ikan yang sering digunakan antara lain salmon, tuna, kakap, dan
bandeng.
bagian ayam yang sering digunakan antara lain daging dada, paha, dan
sayap
merah, bawang putih, cabai, dan tomat sering digunakan sebagai bahan
supermarket.
d. Buah-buahan: Beberapa buah segar seperti jeruk, apel, pisang, dan tomat
juga bisa digunakan dalam makanan basah, Sumbernya dapat berasal dari
dan daun jeruk sering digunakan untuk memberikan aroma dan cita rasa
pada makanan basah. Sumbernya bisa dari kebun sendiri atau dapat dibeli
di pasar.
f. Daging sapi: Daging sapi segar atau olahan seperti sapi giling sering
g. Telur: Telur ayam sering digunakan dalam makanan busah seperti mie
goreng, nasi goreng, dan sup. Sumbernya dapat berasal dari peternakan
2020).
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Proses pelaksanaan
penerimaan bahan makanan
Pengecekan jumlahh
Pengecekan mutu
Pengecekan harga Mutu bahan
Pendistribusian makanan basah
Penyimpanan
1. Variabel Penelitian
Definisi Cara
No Variabel Hasil Ukur Skala
Operasional Pengukuran
bahan
makanan
basah
C. Hipotesis Penelitian
sectional.
B. Alur Penelitian
Rumusan masalah
Pengelolaan data
Laporan Akhir
1. Waktu
2. Tempat Penelitian
1. Sampel Penelitian
Klungkung.
a. Data primer
b. Data sekunder
Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini dafatr belanja dan
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data daftar belanja dan spesifikasi bahan makanan basah didapatkan dari
Alat dan Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
a. Alat
2) Daftar belanja
1. Pengolahan Data
a. Data Primer
1. Sesuai
2. Tidak sesuai
b. Data Sekunder
1) Daftar belanja
makanan basah yang datang dengan kuantitas dan jenis bahan makanan basah di
daftar belanja,
berut bahan makanan basah yang sesuai spesfikasi dengan bahan makanan yang
G. Analisis Data
A. Hasil
spesfiikasi bahan makanan basah, hanya melihat kuantitas dan jenis bahan
makanan basah saja. Sehingga bahan makanan yang diterima beberapa tidak
Jumlah
Nama Yang
Jumlah
Bahan Jumla Tidak
No. Sesuai Persentase Persentase
Makanan h Total Sesuai
Spesifikasi
Basah Spesifikas
i
1. Kacang
5 Kg 5 Kg 100 - -
panjang
2. Kentang 3 Kg 3 Kg 100 - -
3. Wortel 5 ½ Kg 5 ½ Kg 100 - -
4. Buncis 4 ½ Kg 4 ½ Kg 100 - -
5. Limo 2 bj 2 bj 100 - -
6. Kacang
1 Kg 1 Kg 100 - -
merah
8. Telur
¼ kerat ¼ kerat 100 - -
puyuh
9. Jagung
1 Kg 1 Kg 100 - -
Muda
10. Cabe
3 Kg 2.4 Kg 80% 600 gr 20%
besar
13. Tempe 38
26 95% 2 lembar 5%
Lembar
B. Pembahasan
tidak sesuai dengan standar penerimaan bahan basah di buku PGRS tahun 2013.
terjadinya pengontrolan mutu bahan makanan yang sesuai. Maka dengan itu
ditemukan beberapa bahan makanan yang masih tidak sesuai dengan spesifikasi
yaitu cabai merah besar yang dimana ditemukan sebanyak 20% dari jumlah total
cabai besar yang diperlukan terdapat bagian-bagian yang busuk dan tidak fresh,
kemudian yang kedua adalah bahan makanan basah tempe yang dimana
ditemukan sebanyak 5% tempe sudah tidak sesuai dengan spesifikasi yaitu adanya
ditetapkan dan memastikan bahan makanan tidak terkontaminasi dengan zat kimia
spesfiikasi tidak bisa dilewati, mengenai hal itu maka perlu dilakukan evaluasi
Klungkung yaitu mengenai pengawasan lebih lanjut agar seluruh tahapan proses
A. Kesimpulan
harga dengan nota belanja, pendistribusian bahan makanan basah yang akan
B. Saran
spesifikasi bahan makanan basah pada penerimaan bahan makanan basah dapat di
78 Tahun 2013 .
Tahun 2013.
Yogyakarta: K-Media.