Oleh :
i
SKRIPSI
Oleh :
NI KETUT AYU PRATIWI CATUR WAHYUNI
NIM. P07120214019
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
I Ketut Suardana,S.Kp., M.Kes I DPG Putra Yasa., S.Kp., M.Kep., Sp. MB.
NIP. 196509131989031002 NIP. 197108141994021001
Mengetahui
iii
SKRIPSI DENGAN JUDUL :
TIM PENGUJI :
Mengetahui
iv
V. M Endang Sri Purwadmi Rahayu, S.Kep.,M.Pd
NIP. 195812191985032005
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
NIM : P07120214019
Jurusan : Keperawatan
v
NIM. P07120214019
ABSTRACT
The volcanic eruption disaster is an event that can be used for the environment
and the livelihood of people and the environment. One of the disaster mitigation
efforts that can be done is to increase preparedness. This research is given to
students by using animated video media containing material or information
related to disaster from pre disaster, emergency response, and post disaster
volcano eruption. The purpose of this research is to determine the effect of
animated video media on student preparedness in facing volcano eruptions. The
type of this research is Quasi-Experimental Design with the design used is One-
Group Pretest-Posttest using technique proportionate stratified random sampling.
The number of samples are 40 people who are students of grade IV, V and VI. The
results showed that the average of student preparedness before the given video
animation media that is 74.17 and the average after given animation is 87.26. The
result of research with paired t-test statistic, obtained ρ-value = 0,001 <alpha
(0,05), that can be concluded that there is effect of video animation media to
student preparedness in facing volcano eruption at SDN 2 Sidemen Karangasem.
Based on research results suggested for teachers to improve the material by
developing other similar educational media.
vi
ABSTRAK
Bencana letusan gunung berapi adalah peristiwa yang dapat mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat serta lingkungan. Salah satu
upaya penanggulangan dampak bencana yang dapat dilakukan adalah
meningkatkan kesiapsiagaan. Penelitian ini diberikan kepada siswa dengan media
video animasi yang berisi materi atau informasi yang berkaitan dengan
kebencanaan dari masa pra bencana, masa tanggap darurat, dan pasca bencana
letusan gunung berapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan media video animasi terhadap kesiapsiagaan siswa dalam
menghadapi bencana letusan gunung berapi. Jenis penelitian ini adalah Quasi-
Experimental Design dengan rancangan yang digunakan yaitu One-Group
Pretest-Posttest menggunakan teknik proportionate stratified random sampling.
Jumlah sampel sebanyak 40 orang yang merupakan siswa kelas IV, V dan VI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kesiapsiagaan siswa sebelum
diberikan media video animasi yaitu 74,17 dan setelah diberikan video animasi
hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata 87,26. Hasil penelitian diuji dengan
uji statistik paired t-test, didapatkan ρ-value = 0,001 < alpha (0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media video animasi terhadap
kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana letusan gunung berapi di SDN 2
Sidemen Karangasem. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada guru
disekolah untuk meningkatkan pemberian materi kebencanaan dengan
mengembangkan media edukasi lainnya yang serupa.
vii
RINGKASAN PENELITIAN
viii
Anak-anak merupakan salah satu kelompok rentan yang paling berisiko
terkena dampak bencana. Kerentanan anak-anak terhadap bencana dipicu oleh
faktor keterbatasan pemahaman tentang risiko-risiko di sekeliling mereka, yang
berakibat tidak adanya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana (Indriasari,
2014). Upaya kesiapsiagaan dapat meminimalkan dampak buruk dari bahaya
melalui tindakan pencegahan yang efektif dan tepat. Strategi kesiapsiagaan sangat
diperlukan dalam pendidikan kebencanaan selain bisa meningkatkan kapasitas
juga bisa dijadikan pengembangan pendidikan kebencanaan yang berkaitan
dengan PRB (Pengurangan Risiko Bencana) (Milfayetty, & Dirhamsyah, 2014).
Pendidikan kesehatan yang dapat diberikan pada kelompok anak salah satunya
dengan media edukasi yang terkait kebencanaan yaitu melalui video animasi
kesiapsiagaan bencana. Karena menurut teori Piaget dengan belajar sambil
bermain anak tidak hanya mendapatkan kesenangan namun anak juga belajar akan
sesuatu.
Penelitian ini merupakan penelitian Quasi-eksperimental design dengan
rancangan yang digunakan yaitu One-group pretest-posttest. Penelitian ini
dilakukan di SDN 2 Sidemen Karangasem yaitu pada bulan Mei tahun 2018.
Sampel yang digunakan sebanyak 40 orang dari jumlah populasi sebanyak 44
orang, sampel tersebut merupakan siswa yang duduk dibangku kelas IV, V dan VI
SDN 2 Sidemen yang diambil dengan menggunakan tekhnik proportionate
stratified random sampling. Metode pengumpulan data dari penelitian ini
menggunakan lembar kuesioner kesiapsiagaan untuk siswa.
Berdasarkan hasil analisa data menunjukkan bahwa nilai rata-rata
kesiapsiagaan siswa sebelum diberikan video animasi yaitu 74,17 yang termasuk
kategori siap namun belum mencapai nilai maksimal (sangat siap). Hasil ini
membuktikan bahwa siswa yang duduk dibangku sekolah dasar sangatlah penting
diberikan materi tentang kebencanaan dan cara melindungi diri dalam menghadapi
bencana guna untuk meningkatkan kesiapsiagaan diri sendiri jika terjadi bencana
saat mereka berada disekolah. Setelah diberikan media video animasi terjadi
peningkatan pengetahuan siswa tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana
dengan hasil rata-rata 87,26 yang termasuk kategori sangat siap. Hasil ini
menunjukkan pemberian edukasi dengan cara memberikan tayangan video
ix
animasi akan membuat anak-anak lebih cepat menerima materi yang diberikan
karena biasanya pemberian edukasi lebih sering diberikan dengan metode
ceramah dan tanya jawab saja yang membuat anak lebih cepat bosan menyimak
materi yang diberikan.
Hasil analisa dengan uji paired t-test diperoleh ρ-value pada kolom Sig. =
0,001 < alpha (0,05) hal ini berarti hipotesa penelitian diterima yang
menunjukkan ada pengaruh penggunaan media video animasi terhadap
kesiapsiagaan anak sekolah dasar dalam menghadapi bencana letusan gunung
berapi di SDN 2 Sidemen Karangasem.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan ataupun referensi bagi
peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian
edukasi mengenai kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan
memperhatikan kelemahan penelitian ini untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan
pada kelompok anak seperti memberikan pelatihan dan simulasi bencana di
kalangan sekolah dasar agar anak-anak lebih paham dan mempunyai gambaran
tentang kebencanaan. Hasil penelitian ini juga diharapkan para guru dapat
meningkatkan pemberian materi khususnya mengenai kebencanaan kepada siswa
dengan mengembangkan metode yang lebih menarik, efektif, dan efisien seperti
memberikan media yang serupa dengan media video animasi.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
semata-mata usaha penulis sendiri, melainkan berkat dorongan dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
2. Ibu V. M Endang Sri Purwadmi Rahayu, S.Kep., M.Pd., selaku Ketua Jurusan
3. Bapak I Dewa Putu Gede Putra Yasa, S.Kp. M.Kep. Sp.MB., selaku Ketua
Kemenkes Denpasar.
4. Bapak I Ketut Suardana, S.Kp., M.Kes., selaku pembimbing utama yang telah
xi
5. Mahasiswa angkatan II D-IV Keperawatan Poltekkes Denpasar yang banyak
skripsi ini.
6. Orangtua, keluarga, dan semua teman yang selalu memberikan dukungan dan
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
Penulis
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN JUDUL...............................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT........................................................v
ABSTRACT..............................................................................................................vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
RINGKASAN PENELITIAN..............................................................................viii
KATA PENGANTAR............................................................................................xi
DAFTAR ISI........................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL................................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................6
C. Tujuan Penelitian..............................................................................................6
1. Tujuan umum.............................................................................................6
2. Tujuan khusus............................................................................................7
D. Manfaat Penelitian............................................................................................7
1. Manfaat teoritis..........................................................................................7
2. Manfaat praktis..........................................................................................7
1. Definisi bencana........................................................................................9
xiii
2. Jenis – jenis bencana..................................................................................9
1. Definisi kesiapsiagaan.............................................................................14
7. Tingkat kesiapsiagaan..............................................................................23
B. Definisi operasional........................................................................................33
C. Hipotesis Penelitian........................................................................................35
xiv
B. Alur Penelitian................................................................................................37
1. Tempat penelitian....................................................................................38
2. Waktu penelitian......................................................................................38
1. Populasi penelitian...................................................................................38
2. Sampel.....................................................................................................38
4. Teknik sampling......................................................................................40
2. Analisis data.............................................................................................49
G. Etika Penelitian...............................................................................................51
xv
B. Pembahasan Hasil Penelitian..........................................................................58
C. Kelemahan Penelitian.....................................................................................64
B. Saran...............................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................67
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
xvi
Tabel 1 Tingkat Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Bencana di
Sekolah………………………………………………………. 23
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xvii
Sidemen Karangasem Tahun 2018………………………. 32
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 9 : Tabel Nilai Koefisien Korelasi “r” Product Moment dari Pearson
untuk Berbagai df
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tinggi terhadap bencana alam. Beberapa diantaranya adalah rawan gempa bumi,
tsunami, serta letusan gunung berapi disepanjang “ring of fire” dari Sumatera-
Selama kurun waktu antara 2004 hingga 2014 terdapat berbagai bencana
alam yang melanda Indonesia diantaranya, gempa bumi dan tsunami Aceh-Nias
(2004), gempa bumi Yogyakarta dan Jawa Tengah (2006), gempa bumi Sumatera
Barat dan Bengkulu (2007), gempa bumi Sumatera Barat (2009), gempa bumi dan
Sinabung (2013 dan 2014), dan erupsi Gunung Kelud (2014) (Bappenas, 2014).
Bali sendiri dalam Indek Risiko Bencana Indonesia pada tahun 2013
abrasi, kebakaran lahan dan hutan, konflik sosial, epidemi dan wabah penyakit.
nomor satu dalam kelas risiko bencana diantara kabupaten lainnya (IRBI, 2014).
Salah satu bencana yang paling berisiko di Kabupaten Karangasem adalah
Karangasem, 2017).
Letusan Gunung Agung pada tahun 1963 tercatat menurunkan suhu Bumi
sebesar 0,4 derajat Celcius. Hal itu terjadi karena material vulkanik berupa aerosol
sulfat dari gunung itu terbang hingga jarak 14.400 kilometer dan melapisi
atmosfer Bumi. Letusan itu juga disertai abu vulkanik yang ke luar vertikal dari
kawah Gunung Agung setinggi 20 kilometer. Data tersebut merupakan satu dari
mengatakan letusan Gunung Agung saat itu berlangsung dari 2 Februari 1963
hingga 27 Januari 1964. Merujuk data yang dihimpun dari catatan Badan Geologi,
letusan itu menewaskan 1.549 orang. Sebanyak 1.700 rumah hancur. Sekitar
225.000 orang kehilangan mata pencaharian, dan 100 orang juga mengungsi
2009).
2
Sejak bulan Agustus 2017 Gunung Agung telah menunjukkan peningkatan
Namun terhitung sejak 29 Oktober 2017 pukul 16.00 WITA, status diturunkan
kembali dari level IV (Awas) menjadi level III (Siaga) (Kompas, 2017). Dampak
sumber informasi bidang Humas Satgas Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung
Agung total pengungsi pada tanggal 16 Desember 2017 adalah sejumlah 71.668
jiwa yang berada di 239 titik di seluruh kabupaten di Bali (Badan Nasional
dan didalam konsep bencana yang berkembang saat ini, kesiapsiagaan juga
pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2008 dan diikuti dengan
3
Komunitas sekolah merupakan salah satu stakeholder yeng mempunyai
kebencanaan mulai dari sebelum, saat, dan setelah terjadi bencana (Indriasari,
2014). Sekolah memiliki peranan penting dalam mengubah pola pikir terhadap
memberikan edaran kepada Gubernur, Bupati dan Wali Kota se-Indonesia perihal
sekolah. Sehubungan dengan siswa sekolah dasar masih dalam proses penggalian
anak-anak sekolah dasar, dimana dalam usia tersebut anak sudah mampu
menyerap dan mempraktikan dengan baik informasi yang mereka peroleh, dan
2011).
belajar yang lebih bermakna dan memberikan stimulus yang lebih besar
penontonnya (Munir, 2012). Video animasi termasuk jenis media audio visual,
karena terdapat gerakan gambar dan suara (Warsita, 2008). Media animasi
4
televisi yang disukai oleh mayoritas masyarakat adalah animasi kartun.
dapat dijadikan pilihan yang tepat, dengan media animasi maka pemahaman
anak-anak terhadap materi yang disajikan akan lebih mudah, menarik dan
pada radius ±20 km dari Gunung Agung menjadikan Desa Sidemen sangat
berpotensi terhadap hasil erupsi Gunung Agung baik berupa hujan abu maupun
banjir lahar dingin. SDN 2 Sidemen Karangasem dengan jumlah populasi siswa
seluruhnya 92 orang dengan responden yang digunakan penelitian kelas IV, V dan
Sidemen diperoleh hasil bahwa saat terjadi erupsi Gunung Agung pada tanggal 25
hingga 27 November 2017 sekolah tersebut terkena dampak yaitu hujan abu
disebutkan pula bahwa sekolah tersebut belum pernah mendapat pelatihan atau
5
simulasi kesiapsiagaan bencana, serta lokasi SDN 2 Sidemen yang dekat dengan
aliran sungai semakin meningkatkan potensi terkena banjir lahar dingin. Upaya
secara menyeluruh. Hasil studi pendahuluan diperoleh bahwa dari 10 siswa yang
Karangasem”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
6
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang nantinya akan diperoleh, peneliti berharap hal
tersebut memberikan manfaat. Manfaat dari penelitian yaitu manfaat teoritis dan
manfaat praktis.
1. Manfaat teoritis
a. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi ilmiah di bidang
b. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar acuan bagi peneliti
kelemahan dari penelitian ini dan dapat mengembangkan dengan media yang
lainnya.
2. Manfaat praktis
a. Hasil penelitian ini dapat memberikan saran kepada guru pendidik sekolah
7
dengan media video animasi yang dimasukkan dalam kegiatan pembelajaran
di sekolah.
c. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi pada orang tua dan
dini.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi bencana
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau faktor
jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), bencana mempunyai arti sesuatu yang
lain:
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor.
b. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
keluarnya magma dari dalam perut bumi melalui lubang kepundan (Ruwanto,
2008). Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal
dengan istilah "erupsi ". Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan
zona kegempaan aktif, sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas
lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang
sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar
dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-
1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur
dua yaitu bahaya utama (primer) dan bahaya ikutan (sekunder), jenis bahaya
dkk, 2011).
terjadi ketika proses peletusan sedang berlangsung. Jenis bahaya ini adalah awan
panas, lontaran batu pijar, hujan abu lebat, dan lelehan lava.
10
b. Bahaya ikutan (sekunder)
Bahaya ikutan letusan gunung berapi adalah bahaya yang terjadi setelah
proses peletusan berlangsung. Apabila suatu gunung api meletus akan terjadi
atas. Pada saat musim hujan tiba sebagian material tersebut akan terbawa
oleh air hujan dan tercipta lumpur turun ke lembah sebagai banjir bebatuan.
berikut ini beberapa dampak yang diakibatkan karena terjadinya letusan gunung
api:
a. Pencemaran pada udara dengan abu gunung berapi yang mengandung gas
meletus.
d. Rusaknya lahan pertanian sementara yang dilalui lahar panas dan kebakaran
e. Selain dari gas beracun diatas material yang dikeluarkan oleh gunung berapi
11
f. Hilangnya wisatawan pencinta alam pada tempat-tempat yang dianggap salah
bencana yang terdiri dari tiga fase, yaitu fase prabencana, fase saat terjadi
a. Fase prabencana
yaitu kesiapsiagaan, peringatan dini dan mitigasi. Tindakan yang harus dilakukan
individu yaitu :
masyarakat awam terkait peristiwa alam seperti gempa karena gunung berapi,
12
4) Mengetahui tempat yang aman dan jalur evakuasi.
Fase ini kegiatan yang dilakukan adalah tanggap darurat bencana di mana
sasarannya adalah “save more lifes”. Kegiatan utamanya adalah tanggap darurat
berupa air minum, makanan dan penampungan/shalter bagi para korban bencana.
1) Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah
aliran lahar.
2) Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas serta
3) Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang
penanggulangan bencana.
penghidupan masyarakat menjadi lebih baik (build back better). Tindakan yang
13
1) Jauhi tempat aliran sungai, kemungkinan akan terjadi banjir lahar dingin dan
batu-batu besar.
3) Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau
4) Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa
merusak mesin.
1. Definisi kesiapsiagaan
langkah yang tepat guna dan berdaya guna (UU RI No. 24 Tahun 2007). Konsep
a. Mengurangi ancaman
c. Mengurangi akibat
d. Menjalin kerjasama
14
2. Parameter untuk mengukur kesiapsiagaan
bencana karena pengetahuan tersebut menjadi kunci penentu sikap dan tindakan
gejala sebelum terjadinya suatu bencana tidak mencukupi, maka dampak yang
timbul akibat bencana dapat menjadi jauh lebih besar karena masyarakat salah
15
b. Kebijakan dan panduan
Kebijakan diperlukan agar job description setiap pihak tidak saling tumpang
tindih sehingga terbentuk tata kelola yang rapi dalam menghadapi bencana. Selain
SK atau Perda yang disertai dengan job description yang jelas. Kebijakan,
dapat diminimalkan. Upaya ini sangat krusial, terutama pada saat terjadi bencana
dan hari-hari pertama setelah bencana sebelum bantuan dari pemerintah dan dari
pihak luar datang. Mitigasi dan evakuasi yang terstruktur perlu direncanakan agar
tidak terjadi dampak bencana yang parah utamanya karena tidak adanya rute arah
16
menuju zona aman bencana. Rencana untuk keadaan darurat diterjemahkan
2) Rencana evakuasi, temasuk lokasi dan tempat evakuasi, peta, jalur dan rambu-
rambu evakuasi
mengetahui bahwa akan ada suatu bencana yang muncul. Sistim ini meliputi tanda
bencana ini, masyarakat dapat melakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi
korban jiwa, harta benda dan kerusakan lingkungan. Untuk itu diperlukan latihan
dan simulasi, apa yang harus dilakukan apabila mendengar peringatan, kemana
dan bagaimana harus menyelamatkan diri dalam waktu tertentu, sesuai dengan
17
lokasi dimana masyarakat sedang berada saat terjadinya peringatan. Sistim
Sumber daya yang tersedia, baik sumber daya manusia (SDM), maupun
kesiapsiagaan bencana alam. Karena itu, mobilisasi sumber daya menjadi faktor
sebagai berikut:
alam
4) Mobilisasi dana
kesiapsiagaan bencana
18
Kelima parameter tersebut diimplementasikan kedalam tujuh kelompok
subjek dan objek dari kesiapsiagaan karena berpengaruh secara langsung terhadap
risiko bencana.
b. Pemerintah
Pemerintah memiliki peran yang tidak kalah penting terutama dalam kondisi
bencana, penyediaan fasilitas, sarana dan prasarana publik untuk keadaan darurat.
c. Komunitas sekolah
pengetahuan tentang bencana, sumber pengetahuan dan petunjuk praktis apa yang
19
harus disiapkan sebelum terjadinya bencana dan apa yang harus dilakukan saat
sebelum, saat, hingga setelah terjadinya bencana (Hidayati, dkk., 2010). Sekolah
Bencana, secara khusus telah diterbitkan Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 Tahun
2012 tentang Pembangunan Sekolah dan Madrasah Aman Bencana. Atas dasar
2010).
20
4. Peran siswa dalam kesiapsiagaan bencana
Siswa sebagai bagian dari komunitas sekolah memiliki peran yang besar
siswa perlu diberikan sejak dini untuk membangun budaya keselamatan dan
ketahanan terhadap bencana (Daud dkk., 2014). Siswa mempunyai peran penting
pengetahuan tersebut dapat berupa pemberian pelatihan kepada siswa yang lebih
pengetahuan kebencanaan.
Siswa merupakan salah satu bagian penting dalam suatu komunitas sekolah.
sekolah yaitu:
a. Pengetahuan
pernah dialami siswa, tanda awal terjadinya bencana, sumber pengetahuan tentang
bencana dan sikap bila terjadi suatu bencana. Indikator penilaian pengetahuan dan
21
kejadian alam dan bencana, penyebab dan lokasi kejadian bencana, kerentanan
bila terjadi bencana, dan pengetahuan tentang jalur evakuasi serta pertolongan
Sistim ini meliputi tanda peringatan dan distribusi informasi akan terjadinya
yang tepat untuk mengurangi korban jiwa, harta benda dan kerusakan lingkungan.
bencana baik dari sumber tradisional maupun lokal, dan adanya akses untuk
mendapatkan informasi. Peringatan dini meliputi informasi yang tepat waktu dan
dan rumah tangga yang terancam bahaya dapat mengambil langkah untuk
bencana dan hal utama yang dilakukan setelah mendengar tanda peringatan
bencana.
22
d. Mobilisasi sumber daya
b. Pengetahuan
c. Sikap
d. Keahlian
7. Tingkat kesiapsiagaan
sebagai berikut:
Tabel 1
Tingkat Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Bencana di Sekolah
23
C. Media Pengurangan Risiko Bencana (Disaster Risk Reduction)
anak sekolah dasar program PRB yang disusun sedemikian rupa bertujuan untuk :
dkk., (2016) membagi perkembangan kognitif anak melalui empat tahap yaitu
praoperasional umur 2-7 tahun, tahap operasional konkret umur 7-11 tahun dan
sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret. Rita Eka Izzaty, dkk
melakukan banyak pekerjaan pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang dapat
mereka lakukan pada masa sebelumnya. Masa operasional konkret adalah dimana
24
anak dapat memahami operasi logis dengan bantuan benda-benda konkrit.
Soetjiningsih (2014) mengatakan pada masa ini anak-anak usia akhir sering
berkhayal.
Karakteristik anak usia sekolah dasar akan lebih memahami materi yang
untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri. Animasi berasal
dari kata “animation” yang dalam bahasa inggris “to animate” yang berarti
kartun, lukisan, boneka atau objek tiga dimensi. Menurut Utami (2011) animasi
25
adalah rangkaian gambar yang membentuk sebuah gerakan. Hal ini sangat
animasi mampu menjelaskan suatu konsep atau proses yang sulit dijelaskan
gambar maupun teks yang diatur sedemikian rupa agar terlihat menarik dan
terlihat lebih nyata atau hidup, sehingga dengan animasi bisa menjelaskan suatu
pengoperasiaannya.
26
memberikan penjelasan dan simulasi dalam bentuk gambar bergerak yang
belajar siswa juga semakin menarik. Dengan sistem belajar sambil bermain
melalui media animasi ini siswa diharapkan dapat menerima informasi lebih
jelas, melalui media video animasi yang dikemas dalam bentuk kartun simulasi
di dalamnya.
dengan menggunakan media video animasi. Media video animasi yang digunakan
yaitu video animasi yang disusun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) tahun 2016 dengan judul Tanggap, Tangkas, Tangguh “Gunung Api”.
berapi dan penanganannya. Berikut ini adalah isi dari tayangan video animasi
a. Pada saat opening video, dijabarkan materi tentang beberapa kejadian letusan
gunung berapi yang pernah terjadi di Indonesia dan akibat dari erupsi gunung
berapi.
aktivitas gunung api yang aktif dan mengamati tanda peringatan, mengenali
penting.
27
c. Tayangan selanjutnya mengenai kesiapsiagaan bencana erupsi gunung berapi
saat terjadi erupsi yaitu mengumpulkan anggota keluarga, membawa tas yang
pengungsian yang jauh dari daerah bahaya erupsi yaitu misalnya daerah
yang dilalui awan panas, lahar panas, lahar dingin, dan gas beracun.
ternak.
d. Kemudian muncul tayangan yang berisi tips dan evaluasi. Tips dalam
yang terkena hujan abu vulkanik, membersikan abu vulkanik yang ada di atap
memberikan bantuan kepada korban yang terluka atau hubungi PMI. Setelah
itu akan ada tayangan evaluasi yang isinya bagaimana cara berpakaian ketika
erupsi dan bencana apa saja yang dapat ditimbulkan oleh erupsi gunung
berapi.
atau komplek untuk dijelaskan dengan gambar dan kata-kata. Menurut Harun dan
28
bidang pendidikan khususnya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan
pembelajaran.
adalah :
dan dinamik.
menyenangkan.
demonstrasi.
adalah :
mengoperasikannya.
29
b. Materi dan bahan yang ada dalam animasi sulit untuk dirubah jika sewaktu-
waktu terdapat kekeliruan atau informasi yang ada didalamnya sulit untuk
ditambahkan.
secara tepat, tetapi sebaliknya animasi juga dapat mengalihkan perhatian dari
tahun tidak sama dengan pembelajaran kepada orang dewasa. Usia anak-anak
tersebut masuk dalam kategori usia siswa sekolah dasar kelas satu sampai enam.
Orang dewasa mungkin akan mudah memahami sebuah materi hanya dengan
Berbeda dengan siswa berusia 7-12 tahun, siswa dalam usia ini mungkin telah
memiliki kecakapan berpikir logis akan tetapi hanya melalui benda-benda yang
bersifat kongkrit. Siswa akan lebih memahami materi yang disajikan secara
menjadikan anak-anak lebih siap dalam menghadapi bencana. Pada media video
animasi berisi materi atau informasi berkaitan dengan kebencanaan dari masa pra
30
bencana, masa tanggap darurat, dan pasca bencana berupa gambar, foto dan video.
penglihatan akan lebih efektif. Media gambar dan video sangat efektif digunakan
31
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
atau diukur melalui penelitian (Setiadi, 2013). Adapun kerangka konsep dari
penelitian ini dapat diterangkan dengan skema pada gambar di bawah ini:
Komponen-komponen edukasi
1. Pengetahuan
2. Pemahaman
Faktor-faktor 3. Aplikasi
bencana 4. Analisis
5. Sintetis
6. Evaluasi
Program
Pengurangan Pemberian
Risiko Bencana Video Animasi
Kesiapsiagaan : Faktor-faktor
1. Pengetahuan yang
2. Perencanaan Keadaan mempengaruhi
Darurat kesiapsiagaan :
3. Sistem Peringatan 1. Eksternal
Bencana motivasi
4. Mobilisasi Sumber 2. Pengetahuan
Daya 3. Sikap
4. Keahlian
Keterangan :
= Variabel yang diteliti
memberikan nilai beda terhadap sesuatu. Variabel dari penelitian ini adalah :
atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (variable
B. Definisi operasional
operasional ini merupakan informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain
yang ingin menggunakan variabel yang sama (Setiadi, 2013). Selanjutnya Setiadi
33
Tabel 2
Definisi Operasional Pengaruh Penggunaan Media Video Animasi terhadap
Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Bencana Letusan Gunung Berapi
di SDN 2 Sidemen Karangasem Tahun 2018
Definisi Alat
No Variabel Parameter Skala Skor
Operasional Ukur
1 2 3 4 5 6 7
1 Kesiapsiagaan Hasil pengukuran 1. Pengetahuan Kuisioner Rasio 0-100
Bencana terhadap siswa 2. Perencanaan
sekolah dasar keadaan
tentang darurat
pengetahuan, 3. Sistem
rencana keadaan peringatan
darurat, sistim bencana
peringatan dini, 4. Mobilisasi
dan mobilisasi sumber daya
sumber daya
terkait dengan
kesiapsiagaan
yang diukur
dengan instrumen
kuisioner
sebelum dan
setelah perlakuan
2 Video Animasi Media berbasis
Tanggap, video animasi
34
1 3 4 5 6 7
2
akibat dari erupsi
gunung berapi,
setelah itu akan
muncul tayangan
kesiapsiagaan
bencana erupsi
gunung berapi
mulai dari
persiapan pra
bencana dan
kesiapsiagaan
bencana erupsi
gunung berapi
pada saat
terjadinya
bencana.
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara dari rumusan masalah yang
(Ha). Hipotesis alternatif dapat diartikan sebagai lawan dari hipotesis nol (H0).
dan pengaruh dari dua atau lebih variabel yang akan diteliti (Nursalam, 2017).
Hipotesis penelitian dalam penelitian ini adalah ada pengaruh penggunaan media
35
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
subjek yang diambil secara acak. Pada penelitian ini tidak terdapat kelompok
Keterangan :
O1 : Pengukuran kesiapsiagaan sebelum diberikan video animasi
X : Intervensi pemberian video animasi
O2 : Pengukuran kesiapsiagaan setelah diberikan video animasi
Populasi :
Siswa kelas IV, V dan VI di SDN 2 Sidemen, berjumlah 44 orang
Teknik Sampling :
Menggunakan Probability Sampling dengan teknik Proportionate Stratified
Random Sampling
Sampel :
Siswa kelas IV, V dan VI yang sesuai dengam kriteria inklusi, berjumlah 40 orang
Pretest
Postest
Pengolahan Data
Analisa data:
- Melakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji skewness di dapatkan
hasil pre-test 1,698 dan post-test 1,762 (hasil ≤ 2, data berdistribusi normal)
- Melakukan uji analisa data dengan menggunakan uji paired t-test didapatkan p-
value pada kolom Sig = 0,001 < alpha (0,05)
Penyajian Data
37
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
penelitian yang dimulai bulan April 2018 hingga bulan Mei 2018. Adapun jadwal
penelitian terlampir.
1. Populasi penelitian
telah ditetapkan (Nursalam, 2017). Populasi dari penelitian ini adalah siswa
sekolah dasar yang duduk dibangku kelas IV, V dan VI di SDN 2 Sidemen
tahun sudah mampu berpikir kritis dan abstrak (Ahmadi dan Sholeh, 2005).
2. Sampel
penelitian ini diambil dari populasi siswa sekolah dasar yang duduk dibangku
Adapun kriteria inklusi dan ekslusi dari sampel yang diambil yaitu :
38
a. Kriteria inklusi
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2017). Kriteria
1) Siswa sekolah dasar yang duduk dibangku kelas IV, V dan VI di SDN 2
b. Kriteria eksklusi
tidak memenuhi kriteria inklusi studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2017).
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah siswa yang tidak hadir saat dilakukan
pertemuan berikutnya.
Menurut Nursalam (2017) jumlah dan besar sampel dapat ditentukan dengan
Keterangan :
n : besar sampel
N : besar populasi
39
Maka :
orang. Besar sampel pada penelitian ini mengacu pada siswa sekolah dasar yang
4. Teknik sampling
kelompok siswa kelas IV, kelompok siswa kelas V, dan kelompok siswa kelas VI.
proporsi sampel, hasil yang keluar dalam undian akan menjadi sampel.
40
Tabel 3
Distribusi Proporsi Sampel SDN 2 Sidemen Karangasem
Proporsional
Kelas Jumlah Siswa Jumlah Sampel
Sampling
IV 14 13
V 17 15
VI 13 12
Jumlah 44 40
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi data primer. Data
primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh peneliti dari hasil pengukuran,
pengamatan, survei dan lain-lain (Setiadi, 2013). Data primer yang dikumpulkan
dari sampel meliputi data identitas responden dan data kesiapsiagaan siswa
kesiapsiagaan.
41
b. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian dari Jurusan
2 Sidemen Karangasem.
kepada wali kelas murid kelas IV, V dan VI di SDN 2 Sidemen Karangasem.
tentang maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan. Setelah responden
untuk ditandatangani. Calon responden yang tidak setuju tidak akan dipaksa
42
j. Responden yang menjadi responden diberikan penjelasan mengenai isi, tujuan
serta cara pengisian kuesioner oleh peneliti. Hal ini dijelaskan sampai
menjadi prioritas dengan cara tidak akan disebutkan namanya dalam kuisioner
(anonumity).
dengan media video animasi kepada murid kelas IV, V dan VI di SDN 2
pengumpulan data yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti dan kemudian
dengan menggunakan media video animasi. Media video animasi yang digunakan
yaitu video animasi yang disusun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana
43
(BNPB) tahun 2016 dengan judul Tanggap, Tangkas, Tangguh “Gunung Api”.
berapi dan penanganannya, dengan alur sebagai berikut: opening, isi materi, dan
h. Mengumpulkan siswa kelas IV, V dan VI yang mendapat undian dalam satu
ruang kelas.
i. Mengondisikan siswa dan tempat duduk yang nyaman bagi siswa agar
k. Pada saat opening video, dijabarkan materi tentang beberapa kejadian letusan
gunung berapi yang pernah terjadi di Indonesia dan akibat dari erupsi gunung
44
erupsi gunung berapi pada saat terjadinya bencana meliputi tindakan-tindakan
kontak lensa, berkumpul di barak pengungsian yang jauh dari daerah bahaya
erupsi yaitu misalnya daerah yang dilalui awan panas, lahar panas, lahar
dingin, dan gas beracun. Apabila di dalam ruangan atau rumah, menutup
hujan abu vulkanik, membersikan abu vulkanik yang ada di atap bangunan,
bantuan kepada korban yang terluka atau hubungi PMI. Setelah itu akan ada
tayangan evaluasi yang isinya bagaimana cara berpakaian ketika erupsi dan
bencana apa saja yang dapat ditimbulkan oleh erupsi gunung berapi. Setelah
sosial yang diteliti (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian ini digunakan lembar
(2006).
45
a. Kuesioner kesiapsiagaan siswa sekolah dasar
digunakan diperuntukkan untuk murid pada siswa sekolah dasar. Untuk tingkat
sekolah dasar, siswa kelas IV, V dan V dipilih sebagai responden. Mengisi
kuesioner ini siswa dipandu oleh fasilitator. Untuk siswa tingkat SD fasilitator
membagikan satu per satu kuesioner dan mempersilahkan siswa untuk menjawab
sesuai dengan pertanyaan yang ada dalam kuisioner. Setelah semua pertanyaan
skala yang digunakan pada variabel kesiapsiagaan adalah skala Guttman (benar,
skor 1 dan salah, skor 0) yaitu dengan memberikan jawaban yang tegas terhadap
suatu permasalahan yang ditanya. Dalam skala Guttman skor untuk pertanyaan
positif adalah ya (skor 1) dan tidak (skor 0) dan pertanyaan negatif adalah ya (skor
1) Uji validitas
Alat ukur dikatakan memiliki validitas jika mampu mengukur dengan akurat
Product Moment (Dharma, 2015). Suatu indikator dikatakan valid jika r hasil > r
table pada taraf signifikansi 0,05. Nilai r tabel didapatkan dari nilai df (degree of
freedom) yang dihitung menggunakan rumus n-2, untuk n sebagai jumlah sampel.
Karena jumlah sampel yang akan digunakan dalam uji validitas yaitu 30, sehingga
46
diperoleh df 28, yang kemudian nilai df tersebut digunakan untuk melihat r tabel
dengan kemaknaan 0,05. Untuk r tabel dengan df 28 adalah 0,361 dan r hitung
dilihat dari hasil pengolahan data di komputer (Dharma, 2015). Kuisioner telah
2) Uji reliabilitas
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang sama (Dharma, 2015).
Angket penelitian ini dihitung dengan teknik analisis varian yang dikembangkan
oleh Cronbach Alpha, dengan ketentuan uji reliabilitas adalah jika r α > r tabel,
nilai koefisien yang diperoleh r hitung ≥0,7 (Nunnally dalam Ghozali, 2011).
Nilai r tabel untuk n=30 pada taraf signifikan atau tingkat kemaknaan 5% (α =
0,05) adalah 0,7 (Dharma, 2015). Kuisioner telah diuji reliabilitasnya dengan
data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan
47
(Setiadi, 2013). Tedapat beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam
a. Editing
lengkap dan memilih data yang diperlukan (Setiadi, 2013). Pada penelitian ini
relevansi jawaban.
b. Coding
coding adalah mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada
saat entry data (Setiadi, 2013). Data yang sudah terkumpul selanjutnya dilakukan
pengkodingan untuk memudahkan dalam pengolahan data dan analisa data. Pada
penelitian ini, coding dilakukan pada nomor urut responden dan jawaban
kesiapsiagaan dengan kode 1 = belum siap, kode 2 = kurang siap, kode 3 = hampir
siap, kode 4 = siap, kode 5 = sangat siap. Coding yang digunakan untuk jenis
c. Entry
48
memasukkan data dari lembar pengumpulan data ke paket program komputer
(Setiadi, 2013).
d. Cleaning
kembali data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan
2013).
e. Processing
Setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, serta sudah melewati
dapat dianalisis. Peneliti memasukan data dari setiap responden yang telah diberi
2. Analisis data
Analisis data merupakan suatu proses mencari atau analisa dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan
a. Analisis univariat
karakteristik tiap variabel yang diteliti (Dharma, 2015). Dalam penentuan indeks
49
dari setiap parameter pada kesiapsiagaan bencana tiap siswa digunakan rumus
pertanyaan terdapat sub-sub pertanyaan (a,b,c dan seterusnya), maka setiap sub
pertanyaan tersebut diberi skor 1/jumlah sub pertanyaan. Total skor riil parameter
yang bersangkutan.”
Keterangan:
EP : (Emergency Preparedness)
WS : (Warning System)
50
b. Analisis bivariat
sekolah dasar sebelum dan setelah diberikan perlakuan penggunaan video animasi
dengan menggunakan uji paired t-test oleh karena data yang tersedia pada
kelompok sampel (data pre test dan post test) adalah sampel kelompok
berpasangan. Sebelum dilakukan uji paired t-test, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas data. Uji normalitas data merupakan uji yang digunakan untuk
normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji
skewness. Data yang didapatkan dari penelitian ini berdistribusi normal karena
dilanjutkan dengan menggunakan uji analisis paired t-test (dengan αlpha 0,05
atau tingkat kepercayaan 95%) yang diolah dengan bantuan komputer dan
didapatkan p-value pada kolom Sig (2-tailed) ≤ nilai alpha (0,05) maka Ho ditolak
G. Etika Penelitian
etika penelitian. Hal ini dilaksanakan agar peneliti tidak melanggar hak-hak
kehidupan dan cara bermoral mereka sendiri (Potter & Perry, 2005). Peneliti
51
tidak. Peneliti tidak memaksa calon responden yang tidak bersedia menjadi
responden.
2. Confidentiality/kerahasiaan
(Potter & Perry, 2005). Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan
3. Justice/keadilan
sosial ekonomi, politik ataupun atribut lainnya dan harus adil dan merata
setiap responden tanpa memandang suku, agama, ras dan status sosial ekonomi.
itu sangat berisiko terjadi kerugian fisik dan psikis terhadap subjek penelitian.
bahaya atau merugikan pasien sampai mengancam jiwa pasien (Wasis, 2008).
52
BAB V
A. Hasil Penelitian
kesiapsiagaan siswa telah dilakukan pada bulan Mei tahun 2018. Penelitian ini
Kecamatan Sidemen dan sudah berdiri sejak tahun 1978. Desa Sidemen adalah
salah satu dari delapan kecamatan yang ada di Kabuaten Karangasem dengan luas
daerah pegunungan dengan jarak ±20 km dengan letak Gunung Agung. Menurut
data Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali dilihat dari peta rawan bencana
menyatakan Desa Sidemen berada pada zona kuning yang artinya daerah tersebut
ruangan sebanyak delapan ruangan yang terdiri dari enam ruang kelas untuk
belajar, satu ruang perpustakaan yang menjadi satu dengan ruang UKS, satu ruang
Kepala Sekolah yang menjadi satu dengan ruang guru, tiga kamar mandi, serta
Sidemen sebanyak 10 orang dan penjaga sekolah satu orang. Jumlah murid di
SDN 2 Sidemen sebanyak 95 orang yang terdiri dari jumlah siswa kelas I
untuk bermain dan berkumpul. SD ini memiliki bel sekolah sekaligus sebagai
sirine jika terjadi bencana. Adapun batas batas wilayah SDN 2 Sidemen sebagai
berikut :
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa yang duduk di
a. Berdasarkan umur
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Responden Penelitian Berdasarkan Umur di SDN 2 Sidemen
Karangasem Tahun 2018
54
Berdasarkan tabel diatas, hasil analisis didapatkan rata-rata umur siswa
adalah 11,20 tahun (95% CI: 10,87 – 11,53), dengan standar deviasi 1,10 tahun.
Umur termuda adalah 10 tahun dan umur tertua adalah 13 tahun. Dari hasil
estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata umur
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin di SDN 2
Sidemen Karangasem Tahun 2018
(52,5 %).
penelitian
Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah kesiapsiagaan siswa dalam
55
a. Kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana sebelum diberikan media
video animasi
Tabel 6
Distribusi Skor Pre-Test Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Bencana
Sebelum Diberikan Video Animasi di SDN 2 Sidemen Karangasem
Tahun 2018
berapi sebelum diberikan video animasi yaitu 74,17 (95% CI: 70,70 – 77,64),
dengan standar deviasi 10,88. Skor kesiapsiagaan tertinggi yakni 96,00 dan skor
terendah 42,20. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95%
video animasi
.
Tabel 7
Distribusi Skor Post-Test Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Bencana
Setelah Diberikan Diberikan Video Animasi di SDN 2 Sidemen Karangasem
Tahun 2018
56
Berdasarkan tabel diatas, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 siswa,
berapi setelah diberikan video animasi yaitu 87,27 (95% CI: 83,77 - 90,76),
dengan standar deviasi 10,92. Skor kesiapsiagaan tertinggi yakni 99,00 dan skor
terendah 62,80. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95%
Uji normalitas data menggunakan uji skewness dan hasil yang diperoleh
dapat dilihat dengan membagi nilai skewness dengan standar errornya. Nilai
error sebesar 0,374 sehingga hasil bagi skewness dengan standar errornya sebesar
1,698. Nilai skewness kesiapsiagaan bencana setelah perlakuan sebesar 0,659 dan
standar error sebesar 0,374 sehingga hasil skewness dengan standar errornya
sebesar 1,762. Hasil bagi nilai skewness dengan standar error kesiapsiagaan
digunakan adalah statistik parametrik yaitu uji paired t-test. Hasil uji paired t-test
57
Tabel 8
Hasil Analisa Pengaruh Penggunaan Media Video Animasi terhadap
Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Bencana Letusan Gunung
Berapi di SDN 2 Sidemen Karangasem Tahun 2018
Selisih
Variabel N Mean SD 95%CI P value
Mean
Kesiapsiagaan
Sebelum 40 74,17 10,87 13,09 16,07-10,11 0,001
Setelah 87,26 10,92
87,26% dengan standar deviasi 10,92. Selisih mean antara kesiapsiagaan siswa
sebelum perlakuan dan setelah perlakuan sebesar 13,09. Uji statistik didapatkan
nilai p value (Sig. 2-tailed) sebesar 0,001 (p value < 0,05) sehingga dapat
Sidemen Karangasem.
58
diberikan video animasi yaitu 74,17, dengan standar deviasi 10,88. Mengacu pada
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Asna
Patalan Baru Kecamatan Ketis Kabupaten Bantul” didapatkan hasil rata-rata nilai
68,00 dan termasuk dalam kategori siap. Penelitian ini dan penelitian terkait
termasuk dalam kategori siap. Persamaan hasil penelitian ini disebabkan oleh
pengalaman dan persuasi verbal yang dimiliki oleh responden. Pengalaman yang
verbal disini adalah motivasi yang diberikan oleh guru secara terus menerus. Hasil
penelitian yang berbeda adalah dari Saanun dkk. (2017) dengan judul penelitian
Bencana Tanah Longsor pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 6 Manado” yang
dalam kategori kurang siap. Nilai kesiapsiagaan yang lebih rendah disini
siswa masih kebingungan apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana
59
disekolah, bagaimana cara melindungi diri, dan barang-barang apa saja yang harus
dipersiapkan.
satu elemen penting dari kegiatan pengendalian pengurangan risiko bencana yang
menghadapi kondisi darurat bencana secara cepat dan tepat. Teori yang
dijadikan suatu pengalaman atau pelajaran yang sangat bernilai akan pentingnya
pengetahuan tentang bencana yang diharus dimiliki oleh setiap individu terutama
yang berada di daerah yang rawan bencana seperti lokasi penelitian ini yaitu di
wilayah Sidemen yang merupakan daerah rawan bencana letusan gunung api.
sekolah yang paling mendasar dan merupakan salah satu kelompok rentan
menjadi korban jika terjadi suatu bencana adalah anak sekolah dasar. Anak yang
kebencanaan dan cara melindungi diri dalam menghadapi bencana guna untuk
meningkatkan kesiapsiagaan diri sendiri jika terjadi bencana saat mereka berada
disekolah. Seperti upaya yang dipaparkan oleh BNPB yaitu penyiapan sarana dan
60
prasarana kesehatan, penyebaran informasi masalah kesehatan akibat bencana,
bantuan datang, sehingga anak-anak perlu dilatih sejak dini untuk meningkatkan
video animasi
diberikan video animasi yaitu 87,26, dengan standar deviasi 10,92. Mengacu pada
siswa setelah diberikan media video animasi. Penelitian ini senada dengan
penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi (2015) dalam jurnal penelitiannya yang
Teori Piaget merupakan teori yang terkait dengan penelitian ini yang
yang tidak terlepas dari media audio visual dan permainan (Indriasari, 2014). Saat
melihat dan mendengar langsung suatu hal anak tidak hanya mendapatkan
Pemberian media video animasi ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan
61
Video Animasi terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas II B
tayangan video animasi kepada siswa dengan rentang waktu 10-20 menit dapat
membuat anak-anak menjadi tidak bosan untuk menerima ilmu-ilmu baru dari
tayangan yang diberikan. Nilai t pada penelitian tersebut diperoleh -4,716 dengan
t tabel 1,67.
yang sudah baik. Oleh karena itu, pemberian edukasi tentang kebencanaan kepada
pada siswa itu sendiri. Karena pada dasarnya siswa sudah memiliki modal
animasi akan membuat anak-anak lebih cepat menerima materi yang diberikan
ceramah dan tanya jawab saja yang membuat anak lebih cepat bosan menyimak
perbedaan skor rata-rata yaitu sebesar 13,09. Hasil analisis menggunakan uji
statistik paired t-test didapatkan p value pada Sig 2-tailed yaitu 0,001. Hal ini
62
yang berarti ada pengaruh penggunaan video animasi terhadap kesiapsiagaan
kelas VI dengan rentang umur 9 sampai 12 tahun sudah mampu berpikir kritis dan
Tayangan video animasi adalah hal yang cukup sering dijumpai pada masa
anak-anak. Sehingga saat diberikan tayangan video animasi ini anak-anak sudah
tidak asing lagi dengan hal tersebut. Tujuan dari penggunaan media video animasi
bencana. Pada tayangan video animasi ini berisi materi atau informasi berkaitan
dengan kebencanaan dari masa pra bencana, masa tanggap darurat, dan pasca
bencana. Kesiapsiagaan anak dapat dilatih tidak hanya melalui edukasi berupa
materi ceramah tetapi anak diajak untuk berpikir secara konkret menurut teori
Piaget, yang akan membuat anak lebih cepat memahami dan menerima materi
63
dengan penelitian ini, video animasi ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga
media edukasi yang sangat baik untuk anak. Saat dilaksanakannya proses
pemberian video animasi ini, tujuan dari pemberian tayangan video animasi sudah
kegiatan ini.
bencana dengan cara pemberian metode yang lain dan lebih menarik salah satunya
dengan media video animasi. Selain penggunaan media video animasi tersebut,
masih terdapat media lain yang mungkin bisa dipakai acuan sebagai media untuk
C. Kelemahan Penelitian
berlangsungnya penayangan video animasi satu, dua orang anak kurang bisa fokus
64
BAB VI
A. Simpulan
berikut.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, adapun saran dari penulis
siswa dengan mengembangkan metode yang lebih menarik seperti media video
siswa dalam menghadapi bencana yang bisa datang kapan saja. Serta memberikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan ataupun referensi bagi
66
DAFTAR PUSTAKA
Bidang Humas Satgas Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Agung (2017)
Rekapitulasi Jumlah Pengungsi Siaga Darurat Erupsi Gunung Agung.
Denpasar.
Citizen Corps (2016) Citizen Corps Personal Behavior Change Model for
Disaster Preparedness. Washington DC: FEMA.
67
Gamar, R. (2017) Status Gunung Agung Diturunkan dari Awas ke Siaga -
Kompas, Kompas. Available at:
https://regional.kompas.com/read/2017/10/29/16314041/status-gunung-
agung-diturunkan-dari-awas-ke-siaga (Accessed: 9 November 2017).
Handi, C. (2012) Belajar Sendiri Auto CAD 2002 Tingkat Lanjut. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) (2014) IRBI: Indeks Risiko Bencana
Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Direktorat Pengurangan Risiko Bencana,
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2016) Definisi Kata Bencana,. Available
at: http://kbbi.web.id/bencana (Accessed: 9 November 2017).
68
Kustiawan, U. (2016) Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini.
Malang: Gunung Samudera.
69
The Indonesian Development of Education and Permaculture (IDEP) (2007)
Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat Edisi 2.
Bali: Yayasan IDEP.
United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNISDR) (2015) Sendai
Framework for Disaster Risk Reduction 2015 – 2030. Japan: United Nations
Office for Disaster Risk Reduction.
Wasis (2008) Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC.
70
Lampiran 1
Bulan
No Kegiatan Februari 2018 Maret 2018 April 2018 Mei 2018 Juni 2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan Proposal
2 Seminar Proposal
3 Revisi Proposal
4 Pengurusan Izin
Penelitian
5 Pengumpulan Data
6 Pengolahan Data
7 Analisis Data
8 Penyusunan Laporan
9 Sidang Hasil Penelitian
10 Revisi Laporan
11 Pengumpulan Skripsi
Keterangan : Warna hitam (proses penelitian)
Lampiran 2
No Kegiatan Biaya
1 Tahap Persiapan
a. Pembelian ATK Rp 200.000,00
b. Penggandaan Proposal Rp 300.000,00
c. Biaya Konsumsi Rp 250.000,00
2 Tahap Pelaksanaan
a. Pengurusan Izin Penelitian Rp 100.000,00
b. Penggandaan Lembar Pengumpulan Data Rp 200.000,00
c. Transportasi dan Akomodasi Rp 250.000,00
d. Pengolahan dan Analisis Data Rp 200.000,00
3 Tahap Akhir
a. Penggandaan Laporan Rp 400.000,00
b. Biaya Konsumsi Rp 250.000,00
c. Biaya Tidak Terduga Rp 250.000,00
Jumlah Rp 2.400.000,00
Lampiran 3
Kepada
Di –
SDN 2 Sidemen
Dengan hormat,
bagi peneliti.
Karangasem, 2018
Peneliti
dengan syaratnya yaitu kriteria inklusi siswa sekolah dasar yang duduk dibangku
kelas IV, V dan VI di SDN 2 Sidemen Karangasem pada tahun ajaran 2017/2018,
siswa yang hadir dan bersedia menjadi responden dengan menandatangani inform
consent saat pengambilan data, serta kriteria eksklusi berupa siswa yang tidak
dua kali selama 10 menit. Setelah selesai menyaksikan video animasi, siswa akan
kepada peserta penelitian. Tetapi dapat memberi gambaran informasi yang lebih
imbalan sebagai pengganti waktu yang diluangkan untuk penelitian ini. Peneliti
penelitian atau menghentikan kepesertaan dari penelitian kapan saja tanpa ada
sanksi. Jika setuju untuk menjadi peserta peneltian ini, Saudara/i/Adik diminta
dalam penelitian, peneliti akan menyampaikan hal ini kepada Saudara/i/Adik. Bila
ada pertanyaan yang perlu disampaikan kepada peneliti, silakan hubungi peneliti :
CP : Catur (081547552439) .
untuk bertanya kepada peneliti tentang penelitian ini dan menyetujui untuk
____________________________ _______________________________
Tanggal : / / Tanggal : / /
_________________________________________
Peneliti
__________________________________
Tanggal : / /
Tanda tangan saksi diperlukan pada formulir Consent ini hanya bila
Wali dari peserta penelitian tidak dapat membaca/ tidak dapat bicara atau
buta
Komisi Etik secara spesifik mengharuskan tanda tangan saksi pada penelitian
ini (misalnya untuk penelitian resiko tinggi dan atau prosedur penelitian
invasive)
Catatan:
Saksi harus merupakan keluarga peserta penelitian, tidak boleh anggota tim
penelitian.
Saksi:
dengan benar dan dimengerti oleh peserta penelitian atau walinya dan persetujuan
___________________________________
Tanggal : / /
(Jika tidak diperlukan tanda tangan saksi, bagian tanda tangan saksi ini
dibiarkan kosong)
KISI-KISI PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO ANIMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM
MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG BERAPI DI SDN 2 SIDEMEN KARANGASEM TAHUN 2018
No Variabel Sub Indikator Jumlah No. Item Jenis
Variabel Pernyataan Pertanyaan Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7
1 Kesiapsiagaan Pengetahuan Pengetahuan terhadap bencana alam secara 2 1 Positif
bencana letusan umum 8 Positif
gunung berapi pada Jenis-jenis bencana alam 2 2 Positif
siswa sekolah dasar 4 Negatif
Penyebab terjadinya bencana letusan 3 3 Positif
gunung berapi 5 Positif
9 Negatif
Intensitas bencana letusan gunung berapi 2 6 Negatif
7 Positif
Sikap untuk mengurangi dampak bencana 2 10 Positif
letusan gunung berapi
1 2 3 4 5 6 7
Perencanaan Tindakan penting yang harus dilakukan 3 11 Positif
tanggap untuk selamat dari bencana letusan gunung 13 Negatif
darurat berapi 14 Positif
Barang yang perlu diselamatkan saat 1 12 Negatif
terjadi bencana letusan gunung berapi
Peringatan Pengetahuan terhadap keberadaan sistem 2 15 Positif
bencana peringatan bencana letusan gunung berapi 17 Negatif
Tindakan yang dilakukan apabila 2 16 Positif
mendengar adanya tanda peringatan 18 Negatif
bencana letusan gunung berapi
Mobilisasi Latihan dan simulasi evakuasi 2 19 Negatif
sumber daya 20 Positif
Lampiran 6
Petunjuk Pengisian
1. Jawablah pertanyaan dengan memberi tanda check list (√) pada jawaban
yang sesuai.
1. Jenis kelamin :
Laki-laki Perempuan
2. Umur : Tahun
B. Kuesioner Kesiapsiagaan Bencana Letusan Gunung Berapi Pada Siswa
Sekolah Dasar
Petunjuk pengisian : Berilah tanda chek list/contreng (√) pada kolom “ya”
jika pernyataan menurut anda benar atau kolom “tidak” jika menurut anda salah
No Pernyataan Ya Tidak
1 2 3 4
I. Pengetahuan
1 Apakah bencana alam merupakan kejadian yang
disebabkan oleh alam dan merugikan manusia?
2 Apakah letusan gunung berapi merupakan bencana alam?
3 Apakah terjadi gempa bumi berskala rendah maupun
tinggi sebelum letusan gunung berapi?
4 Apakah kecelakaan lalu lintas merupakan bencana alam?
5 Apakah letusan gunung berapi terjadi karena pergerakan
lempeng bumi?
6 Apakah letusan gunung berapi tidak bisa diprediksi ?
7 Apakah banyak hewan yang mati terkena dampak letusan
gunung berapi?
8 Apakah lahar panas dan banjir lahar dingin merupakan
hasil dari letusan gunung berapi?
9 Apakah badai/puting beliung dapat menimbulkan letusan
gunung berapi?
10 Apakah anda pernah mendapat pelajaran mengenai
bencana letusan gunung berapi di sekolah?
II. Perencanaan tanggap darurat
11 Apakah anda perlu berkumpul bersama keluarga dan
mengikuti jalur evakuasi untuk menuju pos penyelamatan
ketika terjadi letusan gunung berapi?
12 Apakah anda perlu menyelamatkan barang kesayangan
seperti mainan saat terjadi letusan gunung berapi?
1 2 3 4
13 Apakah tetap menempati zona bahaya merupakan tindakan
yang tepat saat terjadi letusan gunung berapi?
14 Apakah memakai pakaian lengan panjang, celana panjang,
masker, kaos tangan, kaca mata, dan topi adalah tindakan
tepat menghindari bahaya abu vulkanik?
III. Peringatan bencana
15 Apakah bel sekolah dapat digunakan sebagai sistem
peringatan bencana?
16 Menurut anda, apakah menjauhi lereng gunung bila
mendengar tanda bahaya letusan gunung berapi
merupakan tindakan yang benar?
17 Menurut anda, apakah bel atau tanda peringatan erupsi
dapat dibatalkan jika ternyata tidak terjadi letusan gunung
berapi?
18 Jika ada pemberitahuan bencana gempa yang disusul
letusan gunung berapi, apakah anda harus teriak dan
menangis?
IV. Mobilisasi sumber daya
19 Menurut anda, apakah mengikuti acara simulasi bencana
adalah kegiatan yang membosankan?
TERIMA KASIH
Lampiran 7
A. Tujuan
diharapkan siswa kelas IV, V dan VI dapat mengetahui dan memahami tentang
b. Peserta dapat menjelaskan tanda dan gejala bencana letusan gunung berapi.
B. Media
1. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah video animasi Tangkas,
Api”
1. Evaluasi proses
2. Evaluasi hasil
gunung berapi.
Lampiran 8
Pretest
Pertanyaan
Pertanyaan Indeks
Kode Pertanyaan Indeks Indeks
Pertanyaan Indeks Pengetahuan Perencanaan
Responden Peringatan bencana Mobilisasi
tanggap darurat
Sumber Daya
1 2 3 4 5
P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
001 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0
002 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0
003 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
004 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
005 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
006 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0
007 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0
008 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0
009 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
010 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0
011 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0
012 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0
013 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
014 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
1 2 3 4 5
015 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0
016 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0
017 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
018 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
019 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
020 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
021 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
022 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
023 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0
024 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0
025 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0
026 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0
027 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0
028 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
029 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
030 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
031 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
032 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0
033 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0
034 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0
035 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
036 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
037 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
038 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0
039 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0
040 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
Master Tabel Pengumpulan Data
Pengaruh Penggunaan Media Video Animasi terhadap Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Bencana
Letusan Gunung Berapi di SDN 2 Sidemen Karangasem Tahun 2018
Post test
Pertanyaan
Indeks
Pertanyaan Indeks
Kode Pertanyaan Indeks Mobilisasi
Pertanyaan Indeks Pengetahuan Perencanaan
Responden Peringatan bencana Sumber
tanggap darurat
Daya
1 2 3 4 5
P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
001 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
002 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
003 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
004 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
005 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
006 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
007 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
008 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
009 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
010 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
011 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
012 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
013 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
014 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 2 3 4 5
015 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
016 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
017 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
018 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
019 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
020 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
021 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
022 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
023 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
024 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
025 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
026 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
027 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
028 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
029 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
030 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
031 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
032 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
033 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
034 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
035 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
036 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
037 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
038 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
039 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
040 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Master Tabel Pengumpulan Data
Pengaruh Penggunaan Media Video Animasi terhadap Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Bencana
Letusan Gunung Berapi di SDN 2 Sidemen Karangasem Tahun 2018
Karakteristik
Kesiapsiagaan Hasil Rekapitulasi Kesiapsiagaan Hasil Rekapitulasi
Responden
Kode Pengeta Rencana Sistim Mobili- Skor Katagori Pengeta Rencana Sistim Mobili- Skor Katagori
Respon huan Tanggap Peringatan sasi huan Tanggap Peringatan sasi
Jenis
den Usia Darurat Dini Sumber Darurat Dini Sumber
Kelamin
Daya Daya
Pre Test Post Test
1 2 3 4 5 6 7 8 9
001 1 11 70 100 50 0 68.1 4 80 75 50 100 78.4 4
002 1 12 90 100 50 50 86.7 5 100 100 100 100 99 5
003 1 10 70 75 50 50 68.1 4 70 100 100 100 74.1 4
004 0 12 80 100 50 50 78.4 4 90 100 75 100 89.7 5
005 0 11 80 75 50 50 76.4 4 100 100 75 100 98 5
006 0 11 90 100 50 50 86.7 5 90 100 100 100 90.7 5
007 0 11 80 100 25 50 77.4 4 100 100 75 100 98 5
008 1 11 60 100 50 50 61.8 3 90 100 100 100 90.7 5
009 0 12 80 100 75 0 77.4 4 100 100 75 100 98 5
010 1 12 80 100 75 100 81.4 4 80 100 75 100 81.4 4
011 1 10 50 100 50 50 53.5 2 70 75 75 100 71.1 4
012 0 10 70 100 75 100 73.1 4 70 100 75 100 73.1 4
013 0 10 60 75 50 50 59.8 3 60 75 75 100 62.8 3
014 1 10 80 75 50 50 76.4 4 100 100 75 100 98 5
015 0 13 80 100 75 100 81.4 4 80 100 75 100 81.4 4
016 0 10 70 75 75 50 69.1 4 80 100 75 100 81.4 5
017 0 11 80 100 75 50 79.4 5 100 100 100 100 99 5
018 0 12 100 75 50 50 93 5 100 75 50 50 93 5
019 1 13 80 100 100 100 82.4 5 80 100 100 100 82.4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
020 1 11 70 75 75 50 69.1 4 100 100 100 100 99 5
021 1 13 90 75 50 50 84.7 5 100 100 75 100 98 5
022 1 10 70 75 50 50 68.1 4 70 100 100 100 74.1 4
023 1 12 80 75 75 50 77.4 4 90 100 100 100 90.7 5
024 1 13 90 100 50 50 86.7 5 90 100 100 100 90.7 5
025 1 10 60 75 75 0 58.8 3 70 100 75 100 73.1 4
026 1 12 80 75 50 50 76.4 4 80 100 100 100 82.4 5
027 1 11 80 100 50 0 76.4 4 100 100 75 100 98 5
028 1 11 70 75 75 50 69.1 4 90 100 100 100 90.7 5
029 1 12 80 100 100 0 78.4 4 100 100 100 50 97 5
030 0 11 70 100 25 100 71.1 4 100 100 100 100 99 5
031 0 12 80 100 50 100 80.4 5 90 100 75 100 89.7 5
032 0 13 80 100 50 50 78.4 4 100 100 100 100 99 5
033 1 10 40 75 25 50 42.2 2 60 75 75 100 62.8 3
034 0 10 70 50 50 50 66.1 4 70 100 75 100 73.1 4
035 0 10 60 75 75 50 60.8 3 90 100 100 100 90.7 5
036 0 11 80 75 50 0 74.4 4 90 100 75 100 89.7 5
037 0 11 90 75 50 50 84.7 5 90 75 50 50 84.7 5
038 1 12 80 100 50 50 78.4 4 100 100 100 100 99 5
039 1 10 60 75 25 50 58.8 3 70 100 75 100 73.1 4
040 0 11 100 100 75 50 96 5 100 100 25 100 96 5
Keterangan:
P 01 : Pertanyaan 1
P 20 : Pertanyaan 20
Jenis Kelamin :
Laki-laki =0 Belum siap =1 Hampir siap =3 Sangat siap =5
Perempuan =1 Kurang siap =2 Siap =4
Lampiran 9
5% 1% 5% 1%
Lampiran 10
Hasil Analisa Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,942 20
Item-Total Statistics
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 74.1725 1.71878
Lower 70.6959
95% Confidence Bound
Interval for Mean Upper 77.6491
Bound
5% Trimmed Mean 74.5056
Median 76.4000
Pretest Variance 118.168
Std. Deviation 10.87052
Minimum 42.20
Maximum 96.00
Range 53.80
Interquartile Range 13.05
Skewness -.635 .374
Kurtosis .852 .733
Mean 87.2675 1.72715
Lower 83.7740
95% Confidence Bound
Interval for Mean Upper 90.7610
Bound
5% Trimmed Mean 87.9750
Median 90.7000
Posttest Variance 119.322
Std. Deviation 10.92345
Minimum 62.80
Maximum 99.00
Range 36.20
Interquartile Range 18.85
Skewness -.659 .374
Kurtosis -.667 .733
Lampiran 12
Hasil Analisa Data