Bimbingan PT - PTS
Bimbingan PT - PTS
Disusun Oleh :
RANO
NIM. 3032018600
Disusun Oleh :
RANO
NIM. 3032018600
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
RANO
NIM. 3032018600
Menyetujui,
Koordinator PKL, Dosen Pembimbing,
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan berkat dan rahmad nya, sehingga penyusunan laporan ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Laporan Praktek Kerja Lapangan ini memuat
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini tersusun berkat bantuan dari berbagai
pihak, baik langsung maupun secara tidak langsung, Oleh, karna itu, penulis
1. Pak Endang Kusmana, S.E., M.M., Ak. C.A., selaku Direktur Politeknik Negeri
Ketapang.
2. Ibu Nenengsih Verawati, S.TP., M.P., selaku ketua Jurusan Pengelolaan Hasil
4. Ibu Alfath Desita Jumiar, S.P., M.Si., selaku dosen pembimbing Praktek Kerja
Lapangan yang selalu menyalurkan ilmu dan doanya untuk keberhasilan penulis.
5. Ibu Dian Fitriarni, S.ST., M.Sc., selaku dosen penguji yang tidak pernah lelah
kepada penulis.
iv
7. Ibrahim Lakoni, selaku Mill Manager PT. Prakarsa Tani Sejati (PTS) sekaligus
8. Keluarga Besar PT. PTS dan seluruh pembimbing lapangan yang telah memberi
9. Kedua orang tua tercinta yang senantiasa memberi doa dan semangat serta
dukunganya.
kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat diharapkan demi
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca
sebagai ilmu pengetahuan tentang proses Pengolahan Kelapa Sawit, terutama bagi
Penulis
v
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................... i
vi
BAB III PROSES PRODUKSI ...........................................................................10
4.2 Permasalahan....................................................................................................37
vii
BAB V PENUTUP ..................................................................................................2
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................40
5.2 Saran .................................................................................................................40
LAMPIRAN ............................................................................................................3
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.5. Tingkat Pendidikan Karyawan dan Jumlah Karyawan (PKS) .............11
Tabel 3.3. Kriteria Kematangan Buah (TBS) yang digunakan PKS. PTS ............15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.5. Struktur Organisasi PKS Prakarsa Tani Sejati (PTS) .......................11
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) adalah salah satu jenis tanaman dari
famili palma yang mampu menghasilkan minyak nabati yang saat ini menjadi
tanaman penghasil minyak nabati, namun terdapat juga tanaman penghasil minyak
nabati lain yang berpotensi tumbuh dengan baik di Indonesia seperti kelapa, bunga
matahari, kacang kedelai dan masih banyak lainnya. Dari sekian banyak tanaman
yang mengandung minyak, kelapa sawit merupakan tanaman yang paling produktif
ini menghasilkan minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar biodiesel.
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) berbentuk Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel
OiI (PKO)
Proses produksi kelapa sawit menjadi CPO dan PKO dimulai dengan
mengelolah bahan baku sampai menjadi produk. dengan bahan bakunya berupa
tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Proses pengolahan TBS kelapa sawit di
setiap pabrik umumnya bertujuan untuk memperoleh minyak dengan kualitas yang
baik. tingkat keasaman yang rendah, dan minyak yang mudah dipucatkan. Proses
tersebut cukup panjang dan memerlukan kontrol yang cermat, dimula dari
1
pengangkutan TBS atau brondolan dari tempat pengangkutan hasil sampai
dihasilkan minyak sawit dan hasil sampingan lainnya seperti inti sawit (kernel)
(Hersandi, 2009).
(2011 ) produksi CPO (Crude Palm Oil) di Indonesi a sebesar 19 844 901 ton
dengan luas areal sebesar 8 430 206 ha. Upaya menjamin kestabilan produksi
kelapa sawit
Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi salah satu syarat yang harus di
tenaga yang lebih profesional serta tampil dalam menangani bidangnya masing-
masing dengan karakter kepemimpinan dan mental yang baik. Mengetahui dan
memahami keadaan atau kondisi pertanian yang sebenarnya baik ditinjau dari
teknis budidaya serta sistem manajemen pengolahan hasilnya, maka kegiatan PKL
dianggap perlu, karena dengan demikian akan menambah wawasan dan ilmu
2
Pelaksanaan PKL di PT. PTS dilakukan untuk menerapakan ilmu yang dapat
di Jurusan PHP, Program Studi TPHP seperti pada mata kuliah Teknologi
Pengolahan Kelapa Sawit (TPKS). Pabrik kelapa sawit PT. PTS adalah perusahaan
1.2 Tujuan
1.3. Manfaat
3
BAB II
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
(PBSN),dan Bumi Raya Utama Group (BRUG) sebagai perusahaan inti dalam
menjalankan usaha Perkebunan Kelapa Sawit. Pada tahun 1992, pembukaan lahan
atau pembangunan kebun pertama dimulai pada Maret 1993. Pabrik didirikan pada
tahun 1995 dan pabrik mulai beroperasi pada tahun 1997. Pada kebun Koperasi
merupakan perkebunan besar, baik milik swasta maupun milik negara yang
Luas izin areal ± 16.079 ha direncanakan seluas 20% (4000 ha) untuk kebun
kebun plasma adalah masyarakat yang telah berdomisili disekitar area perkebunan,
seperti desa Sungai Daka 142 KK, desa Sempurna 245 KK, desa Bayur Rempangi
239 KK, desa Merumbuk 154 KK dan desa Randau 242 KK.
4
2.2. Lokasi dan Tata Letak Perusahaan
PT. PTS terletak di Desa Bengaras, Desa Bayun Sari, Desa Bayur, Desa
sungai Daka, Desa Jago Bersatu, Desa Meribang Jaya, Desa Riam Bunut, Desa
Sempurna dan Desa Muara Jekak, Kecamatan Sandai dan Kecamatan sungai Laur,
1. Sebelah Utara, berbatas dengan PT. Duadja Corp II, PT. Batu Mas Sejahtera dan
2. Sebelah Timur, berbatas dengan PT. Batu Mas Sejahtera dan Desa Meribang
Jaya.
3. Sebelah selatan, PT. Batu Mas Sejahtera dan Desa Teluk Bayur.
4. Sebelah Barat, PT. First Resources, Tanaman Nasional Gunung Palung dan
Sungai Laur.
Adapun lokasi dan tata letak perusahaan PT. PTS terletak di Desa Bayur
kecamatan lainnya yang ada di wilayah Kabupaten Ketapang yaitu beriklim tropis
yang masih dipengaruhi oleh musim kering. Suhu udara rata-rata harian mencapai
24°C-30°C dengan kelembaban rata-rata 30%. Curah hujan rata-rata per tahun
adalah 114 hari hujan umumnya musim hujan terjadi antara bulan Oktober sampai
April, curah hujan pada bulan Mei sampai Agustus agak rendah. Kondisi iklim di
5
wilayah kecamatan Sungai Laur sangat dipengaruhi oleh kondisi wilayah yang pada
diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, sarana yang terdapat di perusahaan
PT. PTS adalah seperti perumahan manajemen, perumahan pegawai, kantor dan
fasilitas kerja, tempat ibadah, sekolah, rumah pegawai, dan beberapa kendaraan
yang menjadi fasilitas para pegawai atau karyawan untuk meningkatkan efektivitas
kerja.
a. Struktur Organisasi
yang merupakan wadah kegiatan bagi para anggota organisasi. Suatu organisasi
Adapun struktur organisasi yang digunakan di pabrik kelapa sawit PT. PTS
6
Mill manager
Acounting
WTP Limbah Operator
Logistik
Weight security Grading
bridge
(PTS).
permasalahan
nilai dab budaya perusahaan dengan sistim menentukan yang telah diatus dengan
nilai-nilai setiap SDM diberi tugas dan wewenang dari tiap-tiap unit yang merujuk
7
2. Asisten Manajer Pabrik (Assistant Mill Manager)
Asisten mill manager membantu mill manager dalam tugas non teknis,
4. akuntan
6. Akutansi (Acounting)
8
7. Kabag Produksi
8. Operator
perusahaan.
10. Limbah
atasi.
Menganalisa hasil air yang telah di pompa dari sungai ke perusahaan, untuk
uap, Uap diperoleh dengan memanaskan bejana yang berisi air dengan bahan bakar.
9
15. Logistik
Logistik merupakan seni, ilmu, barang, energi, informasi dan sumber daya
lainnya. seperti produk, jasa dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan
Ketenagakerjaan
sesuai dengan Peraturan Daerah yang mengatur bahwa perusahaan wajib menerima
karyawan atau tenaga kerja. Namun hal ini tidak didukung oleh sumber daya
manusia masyarakat setempat masih belum memenuhi target dan kriteria yang
diperlukan oleh perusahaan. Oleh karena itu, tenaga kerja masih didatangkan dari
daerah lain dengan sistem kontrak demi memenuhi dan menjalankan roda
perusahaan.
kerja tetap di PT. PTS sampai bulan maret 2021 ini secara keseluruhan berjumlah
1.860 orang.
Adapun jumlah pendidikan dan jumlah karyawan di pabrik kelapa sawit PT. PTS
10
Tabel 2.5 Tingkat Pendidikan dan Jumlah Karyawan
No Tingkat pendidikan karyawan Jumlah karyawan
1. SD 820
2. SMP 450
3. SMA 573
4. Diploma (D3) 19
5. Sastra 1 (S1) 25
2.6 Pasar
Produk yang dihasilkan di pabrik kelapa sawit PT. PTS berupa minyak
kelapa sawit mentah atau CPO dan palm kernel. Proses pemasaran di pabrik dengan
apabila administrasi dan surat penjualan telah disetujui oleh kedua belah pihak,
sehingga produk dapat dijual. Produk hasil pengolahan berupa CPO maupun palm
Untuk ditimbun dan diangkut oleh kapal konsumen, kemudian dikirim sesuai
dengan daerah konsumen yang memesan CPO maupun palm kernel tersebut.
Beberapa perusahaan yang menjadi konsumen seperti PT. Sumber Indah Perkasa
(SIP) yang terletak di Jakarta, dan PT. Hasil Abadi Perdana (HAP) yang terletak di
Surabaya. Hasil penjualan CPO dan palm kernel pada tahun 2021 yaitu, sebesar
40,634 ton.
11
BAB III
PROSES PRODUKSI
Tandan Buah Segar (TBS) adalah sebagai bahan baku minyak kelapa sawit
dalam kegiatan pasca panen yaitu pemanenan, pengangkutan dan pengolahan. Jenis
varietas TBS yang digunakan di PT. Prakarsa Tani Sejati (PTS) yaitu jenis Tenera
yang ambil dari kebun. Kebun inti yang dirawat oleh pihak perusahaan, kebun
program koperasi primer, masyarakat yang menerima perkebunan ini terdiri dari
Desa Sungai Daka, Desa Sempurna, Desa Bayur Rempangi, Desa Merumbuk, dan
Desa Randau, dan kebun mandiri yaitu pihak ketiga yang merupakan menjual buah
ke pabrik. Hal yang perlu diperhatikan dan harus sesuai dengan Standar Oprasional
Plam Oil (CPO) dan kernel palm, Hasil dari proses pengolahan tersebut banyak
cangkang (sell), solid dan heavy phease. Limbah yang dihasilkan dapat digunakan
kembali untuk kebutuhan pabrik maupun kebun, jangkos dan solid dimanfaatkan
sebagai kompos dan pupuk menghasilkan tanah yang memiliki sumber hara yang
banyak, fiber dan sell di manfaatkan untuk bahan bakar ketel uap (boiler) dan
12
3.2. Stasiun Penerimaan Buah (Fruit Reception)
Pos satpam satuan pengamanan dalam sebuah pabrik kelapa sawit, dalam
mengatur masuk dan keluar truk (kendaraan) TBS, CPO, palm kernel dan lain-
(melapor) dengan menyerahkan surat pengantaran barang dan surat izin mengemudi
asal kebun, jumlah barang (buah), jam tiba kendaraan dan menandatangani surat
yang sudah lengkap agar bisa masuk dan keluar dari perusaahan.
Jembatan timbang adalah seperangkat alat ukur beban suatu barang atau
benda yang ingin diketahui beratnya. PT. PTS menggunakan jembatan timbang
adalah untuk mengetahui produktivitas kebun sehingga memerlukan data berat, asal
kebun, bagian dan blok. Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu truk berhenti di
jembatan timbang, kemudian dicatat berat awal sebelum TBS dibongkar dan
disortir, kemudian setelah dibongkar truk kosong kembali ditimbang, setelah itu
berat awal dikurangkan berat akhir untuk mendapatkan berat bersih TBS.
dengan tipe timbangan ICA SCN 1100C dengan menggunakan sistem portabel
komputer c/w Monitor dan Keyboard yang dapat menimbang hingga berat max
jumlah berat TBS yang masuk, mengetahui hasil produksi CPO, janjang kosong,
13
palm kernel yang keluar Pabrik Muatan Kelapa Sawit (PMKS) dan menimbang
berat yang masuk dan keluar yang berhubungan dengan pabrik dan kebun.
yang digunakan oleh pihak perusahaan, tujuan untuk meningkatkan mutu akhir dari
proses pengolahan TBS terutama mutu CPO dan palm kernel. Fungsi penyortiran
mengetahui kualitas dari TBS yang masuk ke pabrik dan sebagai hasil laporan ke
estate (kebun) akan kualitas dari TBS yang diterima oleh pabrik. Salah satu
dilakukan selama proses penyortiran menggunakan alat seperti sekop, tojok, helm
Penyortiran akan dilakukan pada buah yang telah dikeluarkan dari truk
kemudian akan disortasi pada 4 titik, buah yang tidak masuk kedalam kriteria
standar yang telah ditentukan perusahaan maka akan dikembalikan kedalam truk
kemudian akan ditimbang kembali. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil
14
Tabel 3.3. Kriteria Kematangan Buah (TBS) yang digunakan di PKS. PTS
No kriteria TBS Keterangan
1. Fraksi (00) Brondolan 0%
2. Fraksi (0) Brondolan 1-2,5%
3. Fraksi (1) Brondolan 2,5-25%
4. Fraksi (2) Brondolan 25-50%
5. Fraksi (3) Brondolan 50-75%
6. Fraksi (4) Brondolan 75-100%
7. Brondolan busuk Tandan lembek, warna
menghitam, berbau
busuk, dan berjamur.
8. Tangkai panjang >2,5 cm
9. Buah pasir < 4 kg
10. Buah serangan hama Lebih dari 24%
brondolan yang dimakan
tikus.
11. Buah restan Tangkai berkerut, layu,
tangkai berwarna
kecoklatan.
Sumber: PT. Prakarsa Tani Sejati (2021)
sebelum dimasukan ke dalam lori. Prinsip kerja yang digunakan adalah First In
Pabrik kelapa sawit PT. PTS memiliki 24 pintu 12 hidrolik dan memiliki
kapasitas maksimal 10 ton TBS pada setiap pintu dengan sistem pemindahan daya
dengan menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh daya
berkapasitas maksimal 5 ton perlori, buah yang telah diisi kedalam lori akan ditarik
menggunakan winches dan seling sebanyak 2 lori di pindah kan ke jalur perebusan
menggunakan transfer carriage. Beban maksimal winches dan seling yaitu 16 lori
yang berkapasitas 80 ton TBS yang akan masukan kedalam bejana perebusan.
15
3.5. Stasiun Perebusan (Sterilizer)
Stasiun perebusan (sterilizer) adalah suatu alat atau bejana yang digunakan
untuk proses perebusan TBS dengan memasukan uap (steam), Lamanya proses
menggunakan sistem tiga pucak (triple peak) dengan temperatur 180⁰C. Lama
proses perebusan yaitu 90 menit dengan tekanan 1,5 mbar – 2,7 mbar.
Fungsi dari setiap tekanan (Bar) di PT. PTS adalah sebagai berikut:
1. Peak pertama
Uap yang masuk kedalam bejana perebusan dengan tekanan sebanyak 1.5
uap selama 2 menit, dan selama 1 menit 30 detik dengan suhu 128⁰C, hal ini
bertujuan untuk membuang kotoran yang terikut kedalam TBS seperti tanah, pasir,
2. Peak kedua
Uap masuk kembali kedalam bejana dengan tekanan sebanyak 2,5 mbar
selama 30 menit, maka katup kondensat dan katup uap akan terbuka secara otomatis
selama 2.00 menit dan 2.30 detik. Suhu yang mencapai 133⁰C, hal ini berfungsi
3. Peak Ketiga
Uap yang masuk sebanyak 2.7 mbar selama 30 menit dimana buah telah
matang. Katup pemasukan uap akan tertutup otomatis dan katup pembuangan
kondensat dan katup pembuangan uap selama 4.30 detik dan 5.00 menit. setelah
16
dilakukan pembuangan, maka air dan udara yang terdapat pada dalam bejana
perebusan sudah tidak ada lagi, sehingga buah yang terdapat dalam lori siap untuk
dalam thresher, dengan penuangan 1 lori ke hopper sebanyak 3-4 kali. Hal ini
bertujuan agar tidak terjadin penumpukan buah. Stasiun pembantingan adalah alat
yang berfungsi untuk memisahkan brondolan dari tandan dengan kecepatan putaran
penyuplai atau pengontrol buah yang akan dibanting di dalam thresher drum.
2. Thresher Drum
akibat bantingan, posisi UTC tepat berada di bawah thresher drum dan di gerakan
17
4. Horinzontal Empaty Bunch Conveyor (HEBC)
penampungan sementara.
5. Conveyor Bottom
bottom yang berbentuk setengah silinder diantarkan atau mendorong menuju fruit
elevator.
6. Fruit Elevator
digester.
7. Distributing Conveyor
buah yang tergolong mentah, proses perebusan tidak sempurna, jumlah janjang di
1. Digester
terlepas dari palm kernel. Pabrik kelapa sawit PT. PTS mempunyai 6 buah yang
18
berkapasitas olah satu digester 10 ton/jam menghasilkan minyak yang berkapasitas
3.500 L dengan kecepatan 22 rpm dan memiliki jumlah pisau pengaduk terdiri dari
digester diinjeksikan uap dengan suhu 90oC, jika temperature < 90oC akan
2. Screw Press
putaran berlawanan yang ditahan oleh sliding cone pada masa ini fruit mess diperas
sehingga minyak keluar melalui lubang-lubang yang ada di dalam screw press.
Press cage untuk penyaring ampas yang terdiri dari fiber dan kernel palm yang
dibawa Cake Brake Conveyor (CBC) dan minyak dialirkan ke Sand Trap Tank
(STT) dengan bantuan water diluton sebagai pengencer minyak dengan suhu 90-
95oC water delution ini berfungsi sebagai air pengencer minyak, sliding cone yang
Mesin press yang digunakan di PT. PTS memiliki enam unit screw press
dengan kelajuan 10–11 rpm. Tekanan sangat berpengaruh pada proses ini, karena
tekanan terlalu tinggi dapat menyebabkan palm kernel pecah, kerugian palm kernel
bertambah dan terjadi keausan pada material screw press, sebaliknya jika tekanan
terlalu rendah dapat mengakibatkan kerugian minyak pada ampas press. Sehingga
19
efisiensi palm kernel yang pecah yang ditentukan oleh perusahaan adalah hanya
15% dan kandungan minyak yang terdapat pada mesin press adalah 8%. Proses ini
menghasilkan minyak (oil) dan ampas yang terdiri dari fiber dan palm kernel.
Minyak menuju ke stasiun klarifikasi, sedangkan fiber dan palm kernel menuju ke
CBC adalah alat penghantar ampas dari press cage yang berupa fibre dan
palm kernel, dengan pisau yang terpasang pada poros yang berbentuk persegi
2. Depricarper
nut palm fruit berdasarkan fraksi, fraksi ringan (fiber) dihisap oleh blowerfan,
terhisap kedalam fiber cyclone dan melalui air lock ditampung dalam shell hopper
sebagai bahan bakar untuk boiler, sedangkan fraksi berat berupa nut palm fruit
3. Polishing Drum
Polishing drum adalah alat yang berbentuk silinder dengan posisi horizontal
dengan putaran 23 rpm. Fungsi alat ini adalah membersihkan palm kernel dari serat-
serat yang masih menempel sehingga proses pemecahan cangkang di ripple mill
tidak terganggu. Pada ujung terdapat lobang sebagai tempat keluarnya nut palm.
Prinsip kerja polishing drum untuk mengikis fiber yang masih melekat pada nut
palm. Adanya putaran pada polishing drum bersama dengan besi plat akan
20
membanting-banting nut palm, akibatnya fiber yang lengket pada nut palm fruit
akan lepas dan terhisap oleh depricarper. Palm kernel akan diantarkan ke ujung
drum yang berlubang dan jatuh ke nut palm conveyor dan di bawa ke destoner fan
untuk memisahkan batu dan benda-benda berat dari palm kernel. Palm kernel yang
terbawa ke atas jatuh kembali di dalam air lock dan di tampung oleh nut palm
air pada palm kernel 10-12 % dengan pengaliran udara panas sehingga palm kernel
tidak melekat pada cangkang dan memudahkan pemecahan palm kernel pada mesin
ripple mill. Sedangkan pemeraman dilakukan selama 3 hari dengan suhu 450C yang
memiliki panjang 6,56 m, lebar 2,57 m, tinggi 3,18 m, kerucut 1,40 m3 X 4 cut dan
5. Rippel Mill
Rippel mill adalah alat untuk memecahkan cangkang palm kernel, dengan
cara penggilasan dalam plat besi yang bergerigi dengan rotating drum yang
berkapasitas 6 ton/ jam. palm kernel yang masuk akan mengalami gaya gesekan
dan terbanting dengan kuat yang menyebabkan cangkang pecah. Nut plam yang
telah pecah jatuh ke bawah dan dibawa ke conveyor mixture menuju elevator
palm kernel dengan bantuan winnower fan dengan menggunakan udara. Proses
21
pemisahan terjadi karena fraksi-fraksi yang lebih ringan serat (fiber) dan cangkang
(shell) akan dihisap oleh winnower fan masuk ke shell hopper, sedangkan fraksi
yang beratnya sedang dari serat (fiber) dan cangkang (shell) seperti palm kernel
akan jatuh ke wet elevator dan dikirim ke palm kernel silo. Fraksi cangkang (shell)
dan palm kernel yang lebih berat akan masuk ke LTDS 2 yang juga memiliki air
lock dan hisapan winnower fan lebih ringan dibanding LTDS 1, akan kembali
kernel, cangkang (shell), maupun palm kernel pecah (broken kernel) dan palm nut
8. Hydro Cyclone
Hydro Cyclone adalah alat proses pemisahan ini terjadi secara basah dengan
menggunakan larutan calcium dan air, fungsinya untuk memisahkan cangkang yang
masih terikut dalam palm kernel berdasarkan berat jenis. Bagian yang ringan
mengapung dan bagian yang berat tenggelam. Palm Kernel yang merupakan fraksi
ringan dibawa ke palm kernel silo, sedangkan cangkang dibawa oleh conveyor
pemanasan berlangsung selama 16-18 jam agar merata secara optimal, palm kernel
yang berasal dari pemisahan hydro cyclone atau claybath di bawa conveyor palm
22
kernel ke elevator palm kernel untuk di distribusikan ke dalam unit palm kernel silo
untuk dilakukan pengeringan dengan suhu 75oC, berfungsi untuk mengurangi kadar
air yang terkandung didalam palm kernel (7%). Sehingga tidak terjadi tumbuhnya
sebelum dijual. Storage palm kernel berupa gudang yang terletak di samping
pengolahan palm kernel yang memiliki panjang 9,00 m, lebar 5,15 m, tinggi 4,3 m,
STT adalah tempat untuk menampung pasir atau manangkap pasir yang
terikut dalam cairan minyak mentah, Temperatur pada sand trap tank mencapai
95°C dan memiliki volume tangki 7,93m3. Adanya pasir mempengaruhi proses di
sludge separator, di dalam sand trap tank terdapat sekat baffle yang fungsinya
2. Vibrating Screen
(fiber) yang dapat mengganggu proses pemisahan minyak. Sistem kerja mesin
non oil solid (NOS) yang terdiri dari kotoran, serat fiber yang mempunyai ukuran
23
bermacam macam serta pasir yang terikut serta crude oil karena tidak terendapkan
dengan ukuran deck pertama mesh 40 dan deck kedua mesh 60, deck pertama ini
menyaring kotoran seperti pasir dan tanah yang berasal dari panenan yang terikut
bersama buah sedangkan deck kedua berfungsi menyaring padatan seperti serat
atau ampas, solid yang tertahan atau tidak tersaring pada saringan akan
sedangkan minyak dialirkan ke crude oil tank. Proses penyaringan ini dibantu
dengan pemberian air panas sebagai pencuci dengan temperatur 80°C – 90°C
tujuannya agar pemisahan partikel-partikel pasir dapat terpisah dengan baik dan
COT berfungsi untuk mengendapkan lumpur atau pasir yang terlewat dari
pemisahan minyak lebih sempurna dengan menggunakan steam dan agar proses
95oC, sehingga fraksi-fraksi yang mempunyai berat jenis yang tinggi akan berada
di bagian dasar tangki dan mengendap sedangkan minyak yang mempunyai berat
24
jenis yang lebih ringan akan berada diatas. Minyak pada bagian atas CST dikutip
dengan bantuan oilskimmer menuju oil tank, oil skimmer ini berfungsi untuk
mengatur tinggi keluaran hasil pemisahan antara oil flow dan sludge underflow,
sedangkan sludge (lumpur yang masih mengandung minyak) pada bagian bawah
5. Oil Tank
proses pemisahan minyak dengan air dan kotoran ringan dengan cara pengendapan
yaitu zat yang mempunyai berat jenis yang lebih ringan berada diatas sedangkan
minyak yang berat jenisnya lebih rendah berada di atas. Bagian bawah tangki
terdapat sebuah saluran drank menuju reclaimed tank. Kemudian setelah keluar dari
6. Vacum Drayer
Tabung hampa udara dan tiga steam injector, minyak yang keluar dari oil
memisahkan air dari minyak dengan cara minyak disemprot dengan menggunakan
nozzle sehingga campuran minyak dan air tersebut akan pecah dengan kondisi suhu
vacum 75oC serta tekanan 0,85 psi dan kemudian dipompakan ke storage tank.
Suhu vacum dipertahankan 75oC karena pada suhu ini minyak dengan kekentalan
minyak.
25
7. Sludge Tank
dalam sludge di tangki CST, suhu yang digunakan yaitu 95 oC. Butiran-butiran
minyak yang masih ada pada sludge dapat terpecah sehingga butiran minyak naik
keatas permukaan, menggunakan sludge tank yang memiliki ukuran tinggi 3,45 m,
8. Sand Cyclone
Sand cyclone adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan pasir dengan
sistem saring yang masih terkandung dalam sludge sebelum diproses di mesin
decanter. Prinsip kerja alat ini bekerja dengan sistem centrifugal, dengan Penyaring
terdiri dari fibre yang jarang-jarang sehingga pasir dan lumpur akan tersaring, berat
jenis pasir yang lebih besar akan turun secara otomatis. Pada bagian atas berbentuk
silinder dan pada bagian bawah terdapat tabung pengendapan pasir, dengan sistem
9. Buffer Tank
sludge yang sudah terpisah dari kotoran seperti pasir, selanjutnya akan di alirkannya
ke decanter.
10. Decanter
dengan air dan kotoran) solid (padatan) dan heavy phase (limbah cair). Light phase
diolah kembali melalui reclaimed tank dipompa ke CST, solid dibawa conveyor
26
menuju penampungan untuk dijadikan pupuk organik dan heavy phase (limbah
bercampur dengan kotoran dan air. Reclaimed tank yang memiliki panjang 5, 92 m,
Lebar 2,86 m, tinggi 1,35 m dan volume 22,85 m3. Minyak yang mengapung di
kembali ke CST.
dijual dengan suhu 50oC yang bertujuan agar minyak tidak membeku di tangki
timbun karena titik beku CPO berkisar antara ± 24-45oC dan jika suhu >50 maka
storage tank dengan kapasitas masing-masing 1.500 tinggi 8,70 m, 1.500 tinggi
Fat fit adalah tangki penampungan sludge yang masih memiliki minyak
dengan mengendapkan sludge. Di tangki fat fit diinjeksikan uap yang berfungsi
dengan suhu 80-90 oC. Fat fit yang memiliki tinggi 4,08 m, kerucut 20,00 m, dan
volume 129,2 m3. Minyak yang ada pada permukaan dibiarkan melimpah (over
flow), dipompa kedalam tangki recovery. CPO di tangki fat fit tidak akan dipompa
27
kembali kedalam tangki CST, jika kadar FFA di tangki CST yang dimiliki adalah
4-5 %. Maka akan dipompa kedalam miko tanki yang memiliki kadar FFA 30%.
Boiler adalah alat untuk menghasilkan uap (steam) melalui konversi panas
yang di hasilkan bahan bakar terhadap air dalam pipa-pipa dan bejana boiler.
Prinsip kerja dengan cara pemanasan terhadap pipa yang dialirkan air dengan
menggunakan alat feed water pump, fuel distributing adalah alat yang digunakan
untuk membawa bahan bakar (fibre dan cangkang) untuk umpan bahan bakar
kedapur boiler, ketika bahan bakar telah mencapai dapur maka induced draught fan
akan menarik atau menghisap gas pembakaran agar tekanan dalam furnance draf
selalu negatif, sehingga force draft fan menghantar udara kedalam furnance melalui
lubang-lubang pada pin hole grate dan menekan bahan bakar keatas, di bantu alat
secondary fan menghembuskan udara dari samping dan di bantu alat fuel feeder
fan yang mendorong bahan bakar ketengah-tengah dapur. Pada saat alat manometer
menunjukan uap (steam) telah mencapai > 21 bar maka alarm akan berbunyi,
sehingga safety valve akan membuang uap (steam) secara otomatis. Uap (steam)
transferan uap akan digerakan menggunakan mesin disel dengan bahan bakar solar
untuk menghasilkan tenaga listrik. Uap yang lebih dari penggunaan turbin akan di
28
tampung dalam back pressure vesel (BPV) sebelum didistribusikan ke pemakaian
produksi.
1. Clarifier Tank
Clarifier tank merupakan tangki tempat penjernihan air yang dipompa dari
sungai putih dan diinjeksikan bahan kimia untuk memisahkan flockulasi dari air
sungai sehingga air menjadi jernih dan bersih. Pada clarifier tank ditambahkan
polly alumunium klorida (PAC), soda ash dan flockulant. Fungsi dari PAC adalah
untuk menjernihkan air (membentuk flockulasi) pH menjadi turun, fungsi soda ash
2. Water Basin
pada air. Fungsinya sebagai tempat pengendapan zat-zat terlarut dan juga sebagai
tempat penampungan air yang telah jernih sebelum dipompakan ke sand filter.
29
3. Sand Filter
Sand filter adalah tempat untuk menyaring dengan menggunakan pasir dan
nosel yang terdapat di dalam sand filter, sehingga padatan-padatan (kotoran) yang
tidak terlarut dalam air akan disaring dan di pisahkan menggunakan fillter. Air yang
4. Water Tank
Suatu tempat untuk menampung air dari sand filter untuk tempat
di pabrik kelapa sawit. Limbah tersebut meliputi limbah padat, cair dan gas.
hara pada tanaman, meningkatkan bahan organik tanah dan meningkatan daya serap
1. Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan oleh PT. PTS adalah hasil pengolahan
1. Jangkos dan solid dapat digunakan sebagai pupuk yang berfungsi untuk
2. Cangkang (shell) dan fiber digunakan untuk umpan bahan bakar boiler.
30
2. Limbah Cair
Limbah cair adalah pengolahan limbah yang dihasilkan pabrik yang belum
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, air limbah ini berasal dari proses
pengolahan limbah TBS sehingga perlu ditanggani secara serius sehingga tidak
Kolam pendingin ini bertujuan untuk mendinginkan suhu pada limbah dari
900C menjadi > 500C, Sehingga bakteri dapat hidup untuk menghidrolisis limbah.
2. Kolam pengasaman
gas yang ada pada air limbah dari proses PKS dengan pH sekitar 6-7.
3. Kolam anaerobik
Selain itu kolam ini juga menurun kan kadar Biological oxygen defuse (BOD).
4. Kolam Aerobik
senyawa majemuk hasil dari proses pendeglarasian pada kolam aerobik lebih
sempurna.
31
Pada kolam ini proses pelepasan senyawa nitrogen dengan menambahkan
oksigen adanya bantuan dari kincir angin atau pompa kemudiandi semprotkan.
6. Kolam sedimentasi
Kolam ini berfungsi sebagai proses pengendapan air limbah yang masih
mengandung lumpur.
7. Kolam penampung
Kolam ini digunakan untuk menampung air limbah yang sudah bersih,
3.15. Laboratorium
hasil proses produksi kelapa sawit. Tujuan analisa dilakukan adalah untuk
mengetahui kualitas mutu produksi yang di hasilkan, sehigga bila proses produksi
tidak tercapai dan tidak memenuhi standar mutu. Maka pihak perusahaan bisa
menelusuri penyebab yang terjadi pada proses produksi tidak sesuai dengan standar
untuk mengetahui prosedur analisa kadar asam lemak bebas yang terdapat
kadar senyawa yang bersifat asam, pada umumnya larutan di titrasi dengan NaOH.
32
Untuk mengetahui prosedur analisa kadar kotoran yang masih terikut pada
minyak produksi, cara pengujian dengan melarutkan minyak CPO sisa hasil analisa
kadar air dengan melarutkan n-hexane dikeringkan di dalam oven dengan suhu
1050C Selama 2 jam dan ditimbang. Standar yang ditetapakan untuk kadar kotoran
3. Kadar air
CPO atau pun kernel, karena air dapat menyebabkan reaksi hidrolisis yang akan
menimbulkan kenaikan FFA tinggi dan tumbuhnya jamur pada bungkil kernel. Cara
pengujian adalah menggunakan metode dry oven dengan suhu 1050C selama 2 jam,
standar yang di tetapkan untuk kadar air pada CPO adalah 0,20% dan kadar air di
Untuk mengetahui prosedur analisa kadar minyak yang masih terikut di air
condensat, fibre, cangkang (sell), solid, Heavy Phase dan Empty Bunch yang
kehilangan minyak untuk air kondensat adalah 1%, fibre 4%, cangkang (sell), solid
33
6. Kualitas air Boiler dan Water treatment plant
digunakan di dalam proses produksi dan kualitas air yang digunakan untuk boiler
tentang buku petunjuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan bukti
kebijakan menuju zero accident (tanpa kecelakaan kerja). Saat ini penerapan dan
berkelanjutan sesuai dengan peraturan yang ada yaitu UU No. 14 tahun 1969 yang
dengan martabat manusia dan moral agama. Ada beberapa alat pelindung diri
(APD) dari kecelakaan yang digunakan di pabrik kelapa sawit, yaitu: Helm, Sepatu
boat, safety shoe, masker, sarung tangan, kaca mata safety, ear plug, sabuk
34
BAB IV
TUGAS KHUSUS
ANALISIS EFISIENSI KERJA MESIN RIPPLE MILL DENGAN TEKNIK
PERGILIRAN MESIN RIPPLE MILL
merupakan salah satu jenis proses pemecahan biji kelapa sawit. Rotor yang
Pemecahan biji dapat dikatakan berhasil apabila, hasil yang didapatkan dari proses
pemecahan biji sesuai dengan desain alat yang dirancang.Sehubungan dengan itu,
Mesin ripple mill adalah mesin pabrik kelapa sawit yang ada di stasiun
pengolahan inti sawit. Sebelum dipisahkan menjadi nut oleh ripple mill, buah sawit
harus mengalami proses yang cukup panjang. Buah kelapa sawit harus melewati
kemudian dipecahkan.
Metode ini langsung terjun ke lapangan untuk melihat bagaimana cara kerja mesin
dan kendala apa saja yang sering terjadi pada mesin tersebut. Apabila ada kendala
yang terjadi pada mesin hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki alat atau
sawit (ripple mill) yang terdapat di Pabrik Kelapa Sawit pada umumnya hanya
35
memakai ripple platese sebagai media pemecah biji, pemecahan yang dihasilkan
Efisiensi pemecahan nut yaitu hasil pemecahan nut yang terdiri dari nut
utuh, nut pecah, kernel utuh, kernel pecah, dan cangkang, yang mana nut utuh dan
nut pecah harus seminimal mungkin sedangkan kernel utuh dan kernel pecah harus
semaksimal mungkin, tetapi kernel utuh harus lebih banyak dari kernel pecah baru
Selain itu efisiensi pada ripple mill juga dipengaruhi alat mesin ripple mill
Stevenson dan Sum Chee Chuong (2014:394) yang dialih bahasakan oleh Diana
organisasi”. Dari ketiga pendapat para ahli tersebut dapat dikatakan bahwa
ringkas dalam sistem perusahaan yang digambarkan dalam model black box input-
output. Selain itu, peranan perawatan bukan hanya untuk menjaga agar pabrik tetap
dapat bekerja dengan ketentuan yang telah ditetapkan, tapi juga untuk menjaga agar
pabrik dapat bekerja secara efisien dengan memakai periodik perawatan yang
36
teratur sehingga dapat mengurangi kemacetan-kemacetan menjadi sekecil
mungkin. Jadi jelas bahwa peranan perawatan termasuk sangat penting dalam
4.2 Permasalahan
2. Faktor – faktor apa sajakah yang harus diperhatikan demi menjga efisiensi
4.3 Tujuan
2. Mengetahui faktor – faktor apa saja yang harus di perhatikan demi menjaga
4.4. Pembahasan
efesiensi repple mill terjadi pada saat pruduksi di stasiun kernel merupakan
hal biasa jika efisiensi ripple mill dalam batas standar ditentukan oleh pabrik. Salah
satu stasiun yang mengalami penurunan efisiensi adalah stasiun kernel pada
efisiensi mesin ripple mill yang terjadi akan berdampak pada pruduktivitas kernel
yang dihasilkan, untuk itu pengambilan tugas khusus yang berjudul menjaga
Berdasarkan data yang diperoleh di PT. PTS menjaga efisiensi kerja Mesin
ripple mill.pada pabrik kelapa sawit PT. PTS dapat dilihat pada tabel.
37
Tanggal Pengambilan Jam Line Ripple Standar efisiensi ripple mill
mill
14 maret 2021 16:56 1 2 4,12
Rata-rata 98,99
Berdasarkan tabel 4.1 hasil pengamatan efisiensi pada ripple mill dari 14
Maret sampai 19 Maret 2021 di PT.Perakarya Tani Sejati (PT. PTS) efisiensi pada
mesin ripple mill. kurang dari standar yang telah ditetapkan yaitu 98,99 maka mutu
yang telah di uji belum memenuhi standar SOP dari pabrik PT.Pakarsa tani
(Crude Palm Oil) juga memproduksi inti kelapa sawit (palm kernel) sebagai hasil
Muhammad, 2015).
38
Berdasarkan pengamatan datang lapangan nut basah juga mepengaruhi
efisiensi hal ini mempengaruhi pembantingan pada ripple mill dan actor nya
Palm kernel diperoleh dari hasil proses pemecahan nut, yang diolah pada
stasiun nut & kernal di suatu alat yang disebut ripple mill, dengan cara menggiling
atau menggilas nut yang masuk ke dalam. Untuk mendapatkan kualitas pemecahan
nut yang baik, persentase efisiensi pemecahan nut harus tinggi di atas standar yang
Seharus nya efisiensi yang standar untuk mesin ripple mill 97 -98 agar kerja
mesin ripple mil sesuai standar yang di ingin kan oleh pihak perusahaan di PT. PTS
dan juga menjaga kuliatas kernel yang dihasilkan karna itu perusahan di PT.PTS
4.4 Kesimpulan
1. Persintase efisiensi ripple mill kurang dari standar yang telah di tetapkan
2. Hal – hal yang perlu di perhatikan demi menjaga efisiensi kerja mesin ripple
mill selalu melakukan pengecekan sebelum prosesdi mulia dan kernel yang
39
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
bertempat di kecamatan sungai laur kabupaten ketapang provinsi kali mantan barat
minyak.
2. Selama praktek kerja lapangan terlihat jelas bahwa anatara teori yang di dapat di
5.2 Saran
2. Pengecekan pada alata – alat sehingga dapat meminalisir kerusakan alat saat
40
DAFTAR PUSTAKA
Devani Vera dan Mawarij, 2014. Analisa Kehilangan Minyak Pada Crude Palm
Oil (CPO) Dengan Menggunakan Metode Statistical Process Control,
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 13, No. 1, Pekanbaru.
Utami, 2012. konsep pemasaran. PT. Indiks Kelompok Gramedia, Jakarta. 89 hal.
Murdin, H., dan Mahfud, N,. 2011. Manajemen produksi modern, Bumi Aksara
Jakarta. 433 hal.
Ketaren, 2008. Pengantar teknologi minyak dan lemak pangan, cetakan pertama,
Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Stevenson, J., William dan Chuong Chee., Sum. Manajemen Operasi. Buku 2,
Edisi 9, Salemba Empat, 2014.
41
LAMPIRAN
42
Lampiran 2. Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan
43
Lampiran 3. Laporan Mingguan Praktek Kerja Lapangan
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
Lampiran 2. Alur Proses Produksi CPO dan Palm Kernel
TBS
Pos security
Jembatan timbang
Stasiun Grading
Stasiun Digester
Digester
Stasiun palm kernel Stasiun klarifikasi
Stasiun Srew press
CBC STT
Fibre
Depericarper Vibrating screen
cylone
Pollyshing COT
drum
CST
Palm nut silo
Sludge Oil tank
VRippel mill tank
Kolam sludge
Vacum drayer
LTDS Sans
sclone
Storeg tank
Palm Nut grading sell
Butter
tank Heavy Phase
hydroclone Sell
hopper
Decanter Light Phase
Palm kernel silo
Boiler Solid
Reclame
Palm kernel storeg
d
Fat fit
Miko tank Final effluent
Gudang limbah padat
Sumber: PT. Prakarsa Tani Sejati (2021
54
Lampiran 4. Pos satpam
55
Lampiran 6. Penyortiran (Grading)
56
Lampiran 8. lori
57
Lampiran 10. Trippler
58
Lampiran 11. Thresher
59
Lampiran.13. Screw press
60
Lampiran 15. Nut palm fruit silo
61
Lampiran 17. LTDS
62
Lampiran 19. Palm kernel silo
63
Lampiran 21. sand trap tank
64
Lampiran 23. crude oil tank
65
Lampiran 25. d oil tank
66
Lampiran27. storeg tank
67
Lampiran 29. sans scylond
68
Lampiran 31 Decanter
69
Lampiran 32. fat fit halaman
70