Anda di halaman 1dari 10

28/03/2012

ETIKA PROFESI GIZI DAN PROFESI & PROFESIONAL GIZI


PENGEMBANGAN DIRI  Ciri-ciri , antara lain:
1. menekankan teknik intelektuan dan layanan
2. memerlukan latihan2 khusus
3. menekankan pd pengabdian drpd keuntungan
4. mempunyai kode etik yg jelas untuk anggotanya
5. Adanya asosiasi/organisasi profesi
6. pengakuan masyarakat sebagai profesi
7. mempunyai hubungan dg profesi lain

Fiilah Fithra Dieny


Dieny,, SGz, MSi

PROFESI & PROFESIONAL GIZI  Profesi sbg pekerjaan/jabatan berhubungan dg


profesionalisme profesi = pekerjaannya, profesional =
pelaku dr pekerjaan profesi tsb
 Profession is the practice of skill art or service based on
 u/ memperoleh jabatan profesional dibutuhkan sebuah
training, a body of knowledge and adherence to agree proses yang disebut dengan profesionalisasi, melalui
on standars of athics (Howard Stephenson) pendidikan, pelatihan, dan pengalaman praktik yang cukup
 Pekerjaan/jabatan yg membutuhkan pendidikan umum panjang.
dan khusus, yg biasanya memiliki kode etik guna  Profesional mempunyai 4 ciri (Azrul Azwar) :
menjelaskan peranan yg harus dimainkan oleh profesi 1. Body of knowledge
tersebut guna dalam masyarakat (Wolman dalam 2. Continuing education
Dictionary of behavioral Science) 3. Altruism
4. Ethics

1
28/03/2012

Lanjutan…………………..
KEPRIBADIAN PROFESIONAL
B. PENAMPILAN
gambaran fisik yg bs diliat secara fisik/kasat mata oleh oranglain. Penampilan
 Selain memiliki ketrampilan, + sikap-sikap positif dlm baik bila serasi dngan kepribadian.
menjalankan profesinya. Sikap dasar yg harus dimiliki 1. keadaan tubuh
meliputi : Kepribadian, penampilan, cara bekerjasama dengan - cara berpakaian/tata busana
oranglain. - tata rias (rambut, wajah, kumis dsb)
 Ukuran kepribadian tergambar dr penampilan (cara - kebersihan rambut, tangan dan kuku
2. kebiasaan
berpakaian, kebersihan diri, kesehatan diri, tingkah laku
- kebiasaan merokok
seperti cara duduk, berdiri, berbicara, berjalan dll), cara - cara bersin
bergaul dan bekerjasama dngan orla -cara duduk, berdiri, berbicara dan berjalan.
 Mengembangkan kepribadian dibutuhkan latihan dan
penerapan terus menerus shg menjadi suatu kebiasaan yg dpt C.CARA BEKERJASAMA DGN ORANG LAIN
dilakukan dengan baik tnpa kesulitan. mampu bekerjasama dgn orang laim dlm tim, mampu menyesuaikan diri dengan
baik mencapai tujuan

GIZI SEBAGAI PROFESI


Profesi gizi sebagai profesi kesehatan harus memiliki pengetahuan,
sikap dan ketrampilan ttg :
A. KEPRIBADIAN
1. Asuhan gizi klinik
aspek kejiwaan yg dimiliki seseorang. Tampak dlm sikap, 2. Penyelenggaraan makanan institusi
perilaku dan tutur bahasa. 3. Pelayanan gizi masyarakat
1. Sopan santun dan ramah tamah 4. Penyuluhan gizi dan sebagai konsultan gizi, selain itu
2. Jujur dan sll siap menolong - Mempunyai wawasan multidimensi
- Memiliki kemampuan menggunakan IT
3. tepat waktu - Mampu beradaptasi dng lingkungan
4. Menjaga perasaan oranglain n toleransi - Mampu bekrjasama dg tim
5. mampu mengendalikan emosi - Mempunyai kemampuan kewirausahaan (enterpreneurship)
- Memiliki kemampuan negosiasi yg baik
- Mengambil keputusan yg tepat

2
28/03/2012

Kenyataannya!!
 Belum siap pakai secara teori dan praktik  Kompetensi lulusan pendidikan profesi terdiri dari :
 Rasa percaya diri yang dimiliki masih rendah 1. Clinical nutrition
 Gagap teknologi (GAPTEK) 2. Food service and food production
 Semangat juang rendah 3. Community nutrition
 Kualitas lulusan tidak terstandar
 Kemampuan komunikasi rendah  Organisasi profesi gizi di Indonesia : PERSAGI, ASDI,
 Lamban dan kurang antusias PERGIZI PANGAN, PDGKI, PDGMI, PERNEPARI,
 Kurang mandiri ISAGI.
 Kerjasama tim lemah

STANDAR PROFESI GIZI


KODE ETIK PERSAGI
 Keputusan Menkes RI No 374/MENKES/SK/III/2007,  Kode etik PERSAGI terdiri
dari 7 bab, yaitu
 Ahli madya gizi (AMG) teregistrasi tau disebut TRD :
1. prinsip-prinsip umum
seseorang yg telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
2. Kewajiban terhadap klien
D3 Gizi sesuai aturan yg berlaku, mempunyai tugas dan
tanggungjawab dan wewenang scr penuh untuk melakukan 3. Kewajiban terhadap
masyarakat
keg fungsional dlm bid pelay gizi, dietetik, baik di masy, RS 4. Kewajiban terhadap sesama
atau individu. teman seprofesi dan mitra
 Registered Dietitian : sarjana gizi yang telah mengikuti kerja
pendidikan profesi (internship), dan ujian profesi, serta 5. Kewajiban terhadap profesi
dinyatakan lulus, kemudian diberi hak mengurus ijin untuk dan diri sendiri
menyelenggarakan praktik gizi. 6. Penetapan pelanggaran
7. Kekuatan kode etik

3
28/03/2012

Hubungan dengan Klien


KODE ETIK KONSELOR GIZI  Konselor wajib menghormati harkat, martabat, integritas dan keyakinan klien
 Konselor wajib menempatkan kepentingan kliennya diatas kepentingan
 Merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku pribadinya
profesional yang dijunjung tinggi, diamalkan dan diamankan  Konselor tidak diperkenankan melakukan diskriminasi atas dasar suku, bangsa,
oleh setiap profesional konselor gizi warna kulit, agama, atau status sosial tertentu
 Konselor tidak akan memaksa seseorang untuk memberi bantuan pada
 Dasar Kode etikPancasila, Tuntutan profesi, yang mengacu seseorang tanpa izin dari orang yang bersangkutan
pada kebutuhan dan kebahagiaan klien sesuai dg norma-  Konselor wajib memebri pelayanan kepada siapapun terlebih dalam keadaan
norma yang berlaku darurat atau banyak orang menghendakiny
 Konselor wajib memberikan pelayan hingga tuntas sepanjang dikehendaki klien
 Konselor wajib menjelaskan kepada klien sifat hubungan yg sedang dibina dan
batas-batas tanggung jawab masing-masing dalam hubungan profesional
 Konselor wajib mengutamakan perhatian terhadap klien
 Konselor tidak dapat memberikan bantuan profesional kepada sanak saudara,
teman-teman karibnya sepanjang hubunganya profesional

HUBUNGAN PELAYANAN KOMPETENSI KONSELOR GIZI


Hubungan dalam Pemberian Pelayanan  Mampu melakukan anamnesa riwayat gizi untuk
 Konselor wajib menangani klien selama ada kesempatan dlm mengetahui kebiasaan makan, pola makan, asupan,
waktu, frekuensi makan, permasalahan makan
hubungan antara klien dgn konselor  Menganalisis hasil anamnesa gizi
 Klien sepenuhnya berhak mengakhiri hubungan dengan  Mengkaji data yg ada ABCD dan obat yg diberikan
 Menghitung kebutuhan gizi
konselor, meskipun proses konseling belum mencapai hasil
 Menyusun diet dan menterjemahkan dlm btuk
konkrit mak sehari2
 Menjelaskan ttg diet yg diberikan
 Sebaliknya Konselor tidak akan melanjutkan hubungan bila
 Pelayanan konseling gizi selesaimemberikan
klien tidak memperoleh manfaat dari hubungan tsb. ucapan selamat kpd pasien  mg lebih sehat dg
dukungan nutrisi yg seimbang n aktivitas yg cukup

4
28/03/2012

Penjelasan ttg diet yg diberikan BACKGROUND


 Tujuan dari pemberian diet
 Menjelaskan pemberian mak sehari dg food model  Salah satu tugas dan tanggung jawab ahli gizi adalah
 Mak yg diperbolehkan, dibatasi n tdk dibolehkan konseling gizi (termasuk dlm kegiatan asuhan gizi).
 Menjelaskan hal2 khusus dr dietpenggunaan garam/gula  Perlu mengembangkan kemampuan diri agar dapat
 Menjelaskan cara membuat variasi menu dg Daftar mak penukar berkomunikasi scr efektif
 Menanyakan kembali pd klien/keluarga apakah sudah jelas  Konsultan memerlukan skill untuk memperhatikan
 Membuat rencana kunjungan ulangke klinik gizi klien (apa yg dipikirkan, dirasakan dan, dilakukan)
 Membuat catatan pd dokumen medik px ttg anjuran diet yg diberikan, hasil  Membina hubungan untuk saling bekerjasama dan
anamnesa diet, rencana tindak lanjutmrpkan jawaban pd dokter membantu memecahkan masalah
 Perlu dikembangkan perlaku asertif, penghargaan
diri dan manajemen stress.

 Apa itu perilaku asertif? Asertif mungkin dapat dipahami dengan baik
bila membandingkannya dengan dua gaya dalam merespon suatu situasi:
pasif/tidak peduli dan agresif/menyerang.
 Tanyakan pada diri anda :
PENGAMBANGAN DIRI KONSELOR 1. Jika suatu kelompok dalam komunitas anda meminta anda untuk
berbicara mengenai pengturan diet, bagaimana anda menanggapinya?
2. Jika seorang pasien menunjukkan sikap permusuhan, bagaimana
kecenderungan anda untuk menanggapinya?
3. Berapa banyak pasien dan dokter yang tahu nama anda?
4. Seberapa sering anda berbicara dengan pasien mengenai diet yang
baru diterimanya agar anda yakin mereka mengerti terapi mereka?
Seberapa sering Anda memberi nasehat hanya jika mereka bertanya?
5. Seberapa sering anda melihat catatan medis dan menanyakan kepada
pasien kemajuan diet yg diberikan, bahwa tujuan terapi diet tercapai,
atau tidak terdapat masalah dengan terapi diet yg diberikan?

5
28/03/2012

 Aggresive Pada suatu situasi konflik, orang yang agresif ingin selalu
“menang” dengan cara mendominasi atau mengintimidasi orang lain.
Orang yang agresif memajukan kepentingannya sendiri atau sudut  Stresterhim dan Boer mengatakan bahwa orang yang
pandangnya sendiri tetapi tidak peduli atau “kejam” terhadap perasaan, memiliki tingkah laku atau perilaku asertif orang yang
pemikiran, dan kebutuhan orang lain. Respon yg diberikan dg kemarahan memiliki kepercayan diri yang baik, dapat mengungkapkan
 Passive menghindari konflik dan tanggung jawab, tidak menyukai pendapat dan ekspresi yang sebenarnya tanpa rasa takut dan
ketakutan, mrs sbg korban, berisiko mjd depresi dan hara diri turun. berkomunikasi dengan orang lain secara lancar.
Individu yang pasif “bersembunyi” dari orang lain dan menunggu orang  Sebaliknya orang yang kurang asertif adalah mereka yang
lain untuk memulai percakapan. Mereka meletakkan kepentingan atau memiliki ciri terlalu mudah mengalah/ lemah, mudah
keinginan orang lain di atas dirinya. tersinggung, cemas, kurang yakin pada diri sndiri , sukar
 Manipulation teknik pendekatan dan siasat untuk mempengaruhi orang mengadakan komunikasi dengan orang lain, dan tidak bebas
untuk berperilaku sesuai keinginan se2orang mengemukakan masalah atau hal yang telah dikemukakan

 perilaku asertif adalah perilaku dimana individu mampu ASPEK2 PERILAKU ASSERTIVE
mengekspresikan pikiran, perasaan dan keinginan secara
tepat, jujur, terbuka, bertanggung jawab, langsung  Kontak Mata (Eye Contact)
mengarah ke tujuan, penuh percaya diri dan teguh pada  Sikap Tubuh (Body Posture)
pendiriannya tanpa adanya perasaan cemas terhadap  Jarak atau Kontak Fisik (Distance atau Physical Contact)
orang lain, tanpa mengesampingkan dan menyakiti orang  Isyarat (Gesture)
lain dan tanpa melanggar hak-hak orang lain.  Ekspresi Wajah (Facial Expression)
 Perilaku nonasertif : perilaku “manis”, tidak  Nada, Volume Suara
menimbulkan masalah, bagi oranglain, lemah, pasif,  Penetapan Waktu (Timing)
mengorbankan diri sendiri, tidak bisa menolak,  Mendengarkan (Listening)
membiarkan pendapat atau pikiran mendominasi, tidak
 Isi (Content)
puas, depresi.

6
28/03/2012

Lanjutan………………
Membangun Assertive
 7an melatih klien yang
 Berbicara untuk
 Tujuan perilaku asertif adalah mengalami kesulitan
didengar = SULIT.
untuk mengkomunikasikan untuk menyatakan diri
bahwa tindakannya adalah 1. Kurang kesadaran
sesuatu pada suasana saling
percaya. salah/benar. Membantu thd diri dan orla
 Konflik yang muncul dihadapi indiv yg tdk mampu 2. Pola kebiasaan
dan solusi dicari yang mengungkapkan perasaan 3. Sosial ekonomi
menguntungkan semua pihak. tersinggung, kesulitan 4. Budaya
 Terlalu sering, tujuan kita menyatakan tidak,
dalam berkomunikasi adalah mengungkapkan afeksi
untuk menyatakan apa yang dan respon positif lainnya
kita ingin orang lain lakukan,
 Mengurangi kepasifan px
dan bukannya menyatakan apa
yang akan kita lakukan. saat bertemu dengan
profesional kesehatan
lain.

Kapan kita dapat berperilaku


assertive
 Penelitian membuktikan bahwa dibutuhkan beberapa keterampilan
untuk dapat berkomunikasi secara asertif.  Ketika harga diri kita
1. memulai dan memelihara percakapan, tinggi
2. mendorong perilaku asertif pada orang lain,  Ketika kita bernilai dan
3. merespon kritik dengan tepat, menerima diri kita sendiri
4. menyampaikan umpan balik negatif yang dapat diterima,  Salah jika kita
mengungkapkan penghargaan atau kegembiraan, menganggap bertindak
5. membuat permintaan, memberi batasan atau menolak assertive dg diam, percaya
permintaan, diri dan tidak marah
6. menyampaikan kepercayaan/keyakinan diri secara verbal dan
non-verbal, dan  Diam, marah dapat
disikapi dg assertive,
7. mengungkapkan pendapat dan perasaan dengan tepat.
aggressive, passive, atau
manipulative.

7
28/03/2012

 P : “ Anda selalu terlambat!!!! Setiap saya datang saya harus menunggu!!!!”

Contoh………………………..  D : (Klarifikasi) setiap saat ??


(butuh waktu) saya sungguh kaget jika bapak merasa seperti itu, saya akan
 P : “ Saya harus bertemu sekarang dan tidak bisa perhatikan, karena tepat waktu juga penting buat saya.
menunggu (aggressive)” (sebagian benar) benar saya terlambat sekarang, besok mungkin saya akan
lebih tepat waktu
 D : “ saya mengerti bapak tidak bisa
( benar) ya..saya terlambat hari ini
menunggu…tetapi saya rasa tidak bisa karena kita (tidak setuju) saya selalu berusaha untuk tepat waktu. Saya tidak setuju
tidak mempunyai janji sebelumnya, saya akan jika bapak harus selalu mnunggu setiap akan bertemu.
menyediakan waktu untuk bapak pukul 4 sore
nanti…”

MENGHADAPI SITUASI KRITIK


Merespon kritik
 Situasi sulit konselor adalah merespon klien yg marah/kritis.
 Semakin kita membatasi diri memungkinkan  Perlu disadari : kecaman / kemarahan klien diperbesar krn stress
bersikap aggressive, passive ataupun yg mereka alami dlm hidupnya, frustasi krn penyakitnya,
manipulative
bergantung pd profesional kesehatan.
 Hindari sikap menyerang balik atau bersikap
pasif  Mencoba berempati, menjadikan kritik sebagai masukan.
 Respon   Lima tanggapan terhadap kritik :
1. klarifikasi (jika bingung) 1. Mendapat umpan balik yg bermanfaat
2. katakan “ sy akan memikirkannya” (jika kita 2. Menerima kritikan
butuh waktu)
3. akui jika kritik (sebagian benar) dan 3. Menolak kritikan
jelaskan penilaian kita 4. Fogging
4. setuju jika benar 5. Menunda tanggapan.
5. katakan jika kritik salah

8
28/03/2012

Membangun Harga Diri TIPS MEMBANGUN HARGA DIRI


 Berikan waktu untuk diri anda
 Cara kita berfikir dan merasa ttg  Lakukan penilaian harian kegiatan apa yg kita berhak
diri kita sendiri adalah hal mendapatkan atau tidak
penting untuk mempunyai  Catat keberhasilan yg anda capai
perilaku assertive  Berikan waktu untuk diri anda
 Beberapa hal penting dalam  Berikan penghormatan kpd diri dan orla
mengembangkan harga diri  Tentukan 7an anda
 Carilah sst yg dpt memberi dukungan
1. Life position
 Bertanggung jawab atas apa yg kita perbuat
2. Kesadaran pribadi  Sabar dan bersikap baik
3. Pengakuan

 Harga diri akan naik jika kesadaran diri terbentuk STRESS


 Cara yg dapat dilakukan : berikan waktu untuk diri anda,
manjakan diri, belajar mengenali diri  Setiap prubahan baik positif atau negatifstress
 Menghormati diri dan orla akan meningkatkan harga diri  Kebal vs rentan tgtung kehidupan sebelumnya
 Kebutuhan diri kita adalah dikenal dan diakui  Stress tjd jika se2orang gagal beradaptasi dengan perubahan
yg dialaim dlm hidup
 Pengakuan adalah pengenalan akan keberadaan seseorang
 Orang yg mengalami stressfight or flight
 Respon tgtung kekebalan thd stress, lamanya stress,
besaran/sakal stress.
 Stress related illness
 Tanda : susah tidur, bb naik/turun, menarik diri, bekerja
berlebihan/tdk sma sekali, tdk pnya khidupan pribadi, cemas,
ketergntungan thd objek ttt, cepat marah.

9
28/03/2012

MANAJEMEN STRESS
 Fokus hidup pd hari in, tdk terpaku pd hari yg sdh berlalu
 Pikirkan hari depan, tdk meemikirkan masa depan yg mjd urusan kita
 Lihat masalah pribadi scr jernihtdk ad orang hidup tanpa masalah, jangan anggap  Dengan melakukan hal itu
kita paling mnderita. kita akan melihat sstu scr
 Jangan hanyut terbawa masalah, berbicaralah dengan orla, ungkapakan dan dengarkan
suara orla jernih dan proporsional, shg
 Jika yakin sesutu bs menyelesaikan, lakukan kita dapat bekerjasama scr
 Tetap bersibuk diri dan berpikir
 Lakukan kegiatan di luar rumah, olahraga, keg sosial, diskusi dsb profesional
 Tidak menyalahkan orla
 Hidup rrelaks, slow down, nikmati hidup
 Banyak bergaul, n beraktivitas
 Jangan menjauh dr keluarga
 Jangan bawa masalah dlm tidur, relaksasi sblm tidur
 Jika tidak bs diatasi mintalah bantuan dokter

Mengatasi stress
 Jika tidak terkontrolmengganggu
pemecahan masalah Hidup begitu pendek dan kematian
 Cummulative stresspenyakit
 Mengelola stress begitu panjang.... Banyak cara untuk
1. Hindari situasi yg meningkatkan stress
2. Ambil nafas dalam2
merancang hidup, tp sedikit cara untuk
3. Lakukan relaksasi memijat tubuh,
mendengarkan musik, minum secangkir
merancang kematian yg indah.....
teh hangat, OR
4. Makan makanan seimbang hindari
Nikmatilah hidup dngan cara yg baik
rokok, alkohol, obat2an, kurangi kafein
dan pemanis dimata orla, dan baik di mata tuhan ^^
5. Jangan pernah mencoba mjd sempurna
6. Berpikir positif dan optimis.
7. Lakukan hal2 yg menyenangkan

10

Anda mungkin juga menyukai