Anda di halaman 1dari 2

A.

Refleks Saliva Sederhana

Terjadi ketika kemoreseptor dan reseptor tekan di dalam rongga mulut berespons terhadap
keberadaan makanan. Pada pengaktifan, resptor- reseptor ini menghasilkan impuls serat- serat saraf
aferen yang membawa informasi ke pusat saliva, yang terletak di medulla batang otak, seperti di
medulla oblongata (batang otak), seperti semua pusat otak yang mengontrol aktivitas pencernaan.
Pusat saliva, nantinya, mengirim impuls melalui saraf autonom ekstrinik ke kelenjar saliva untuk
meningkatkan sekresi saliva. Prosedur dental menyebabkan sekresi saliva tanpa adanya makanan karena
manipulasi ini mengaktifkan reseptor tekan di mulut.

B. Refleks Saliva Terkondisi

Pada refleks ini salivasi(pengeluaran liur) terjadi tanpa stimulasi oral. Hanya berpikir, melihat,
mencium, atau mendengar pembuatan makanan yang lezat memicu salivasi melalui refleks ini . Kita
semua pernah mengalami “saliva menetes” ketika menantikan sesuatu yang lezat untuk dimakan.
Refleks ini adalah respons yang dipelajari berdasarkan pengalaman sebelumnya. Korteks serebri
merangsang pusat saliva di medulla ketika menerima masukan yang berasal dari luar mulut dan secara
mental dikaitkan dengan kenikmatan makan.

Di pusat liur atau medulla oblongata terdapat dua bagian yang mengatur sekresi liur

1. nukleus salivatori superior bagian ini mengatur kelenjar sublingual serta submandi bular. Alur dari
jalanya impuls adalah pertama, impuls diberikan kepada kelenjar tersebut melalui nervus fasialis yang
melewati kelenjar parotis dan berlanjut ke submandibular ganglion dan diteruskan ke kelenjar sublingual
dan submandibular

2. nukleus salivatori inferior bagian ini mengatur kelenjar parotis. Pertama, impuls diberikan kepada
kelenjar parotis melalui nervus glasofaringeal yang melalui optic ganglion dan diteruskan ke kelenjar
parotis.
Daftar pustaka

Lauralee Sherwood. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem .Edisi 9. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai