Rongga mulut adalah pintu masuk dari saluran cerna. Ketika makanan sudah cukup
termastikasi, makanan akan ditelan melalui aktivitas otot secara sadar maupun tak sadar.
Proses ini dikenal sebagai deglutisi. Cairan dan makanan semi cair tidak memerlukan proses
mastikasi, sehingga ditelan melalui mekanisme yang sedikit berbeda, yakni: drinking (dari
gelas), suckling (dari puting atau botol susu), atau sucking (dari sedotan).
Suckling
Pada proses menyusu, puting beserta sebagian dari areola ibu ditarik menuju mulut melalui
proses penghisapan. Rahang bawah dan lidah naik dan turun secara bergantian, peristiwa ini
terjadi karena aktivitas otot-otot mastikasi. Secara rontgen, peristiwa ini dideskripsikan
seperti mendayung melawan ombak. Bantalan gusi mendekat, puting masuk sejauh mungkin
ke batas di antara palatum keras dan lunak. Seiring dengan pergerakan mandibula, terciptalah
tekanan, stimulus ini akan menginduksi refleks dimana oksitosin akan menyebabkan
kontraksi sel-sel mioepitel dan ASI di sekresikan melalui putting.
Ketika bayi menyusu dari botol, rahang juga naik dan turun, namun dot akan ditahan diantara
lidah dan bantalan gusi rahang atas. Lidah menekan dot dengan gelombang tekanan sehingga
isi dot keluar menuju ronga mulut. Selanjutnya akan diikuti oleh proses penelanan.
Gagging / Retching
Jika refleks penelanan dihambat ketika bagian posterior kavitas oral distimulasi, reflek
lainnya akan terinisiasi. Mulut akan dipaksa untuk terbuka dan bolus atau materi yang berada
di belakang kavitas oral akan dimuntahkan melalui gerakan yang berasal dari lidah di bagian
lidah.