Anda di halaman 1dari 3

Sherwood, Lauralee. 2015. Fisiologi Manusia. Jakarta:EGC.

Tahap orofaring terdiri dari pemindahan bolus dari rnulut melalui faring untuk masuk ke
esofagus. Ketika lidah mendorong bolus ke faring (langkah 2 ),bolus makanan harus diarahkan
ke dalam esofagus dan dicegah untuk masuk ke dalam saluran napas seperti saluran hidung dan
trakea. Semua ini diatur oleh aktivitas-aktivitas terkoordinasi berikut:

Seorang lndividu tidak akan berusaha untuk bernapas ketika saluran napasnya tertutup sementara
karena pusat menelan secara sementara menghambat pusat respirasi yang berdekatan (langkah
3).
Uvula terangkat dan menekan bagian belakang tenggorok,menutup saluran hidung dari faring
sehingga makanan tidak masuk ke hidung (langkah 4 ). Posisi lidah yang menekan langit-langit
keras menjaga agar makanan tidak masuk kembali ke mulut sewaktu menelan (langkah 5 ).
Makanan dicegah masuk ke trakea terutama oleh elevasilaring dan penutupan erat lipatan vokal
di pintu masuk laring, atau glottis (langkah 6). Bagian pertama trakea adalah Icrring, atau kotak
sunra, yang melaluinya lipatan vokal teregang. Sewaktu menelan, lipatan vokal melakukan
tugas yang tidak berkaitan dengan berbieara. Kontraksi otot-otot laring mendekatkan kedua
lipatan vokal satu sama lain sehingga pintu masuk glotis tertutup
Terakhir, epiglotis (epi artinya "di atas"), penutup jaringan kartilagenosa yang terletak di anterior
glotis, melipat ke belakang menutupi glotis yang telah tertutup sebagai proteksi tambahan agar
makanan tidak masuk ke saluran napas (langkah 7). Dengan glotis yang tertutup, otot-otot faring
berkontraksi untuk mendorong bolus ke dalam esofagus (langkah 8).

Sewaktu menelan, sfingter ini terbuka dan memungkinkan bolus masuk ke dalam esofagus
(langkah 8). Setelah bolus beradadi dalam esofagus, sfingter faringoesofagus menutup, saluran
napas terbuka, dan bernapas kembali dilakukan (langkah 9). Tahap orofaring selesai, dan sekitar
1 detik telah berlalu sejak proses menelan pertama kali dimulai. Tahap esofageal pada menelan
kini dimulai. Pusat menelan memicu gelombang peristaltik primer yang menyapu dari pangkal
ke ujung esofagus, mendorong bolus di depannya menelusuri esofagus untuk masuk ke lambung.
Kata peristalsis merujuk kepada kontraksi otot polos sirkular berbentuk cincin yang bergerak
prugresif maju, mendorong bolus ke bagian di depannya yang masih melemas (langkah 10).
Gelombang peristaltik memerlukan waktu sekitar 5 hingga 9 detik untuk mencapai ujung bawah
esofagus. Perambatan gelombang dikontrol oleh pusat menelan, dengan persarafan melalui saraf
vagus. Jika bolus berukuran besar atau lengket yang tertelan, misalnya potongan roti lapis selai
kacang, tidak dapat didorong peristaltic mencapai lambung oleh gelombang peristalsis primer,
bolus yang tertahan tersebut akan meregangkan esofagus, merangsang reseptor tekanan di
dindingnya. Akibatnya, pleksus saraf intrinsik di tempat distensi memulai gelombang peristaltik
tambahan untuk mendorong bolus yang tertahan tersebut. Gelombang peristaltik kedua ini
tidak melibatkan pusat menelan, dan yang bersangkutan tidak menyadari kejadiannya.
Peregangan esofagus juga secara retleks meningkatkan sekresi liur. Kecuali sewaktu menelan,
sfingter gastroesofagus, yang merupakan otot polos yang berbeda dengan sfingter
gastroesofagus atas, tetap berkontraksi dengan cara aktivitas miogenik. Kontraksi juga
meningkat selama inspirasi sehingga menurunkan kemungkinan refluks isi lambung yang asam
ke dalam esofagus pada saat ketika tekanan intrapleura yang subatmosferik akan mendorong
pergerakan kembali isi lambung. Jika isi lambung akhirnya mengalir balik meskipun terdapat
sfingter, keasaman isi lambung ini
mengiritasi esofagus, menyebabkan rasa taknyaman di esofagus yang dikenal sebagai nyeri ulu
hati atau heartburn. (Jantung itu sendiri sama sekali tidak terlibat.) Sewaktu gelombang
peristalsis menyapu menuruni esofagus, sfingter gastroesofagus melemas sehingga bolus dapat
masuk ke dalam esofagus (Gambar 16-5, tahap 11). Setelah bolus masuk ke lambung, proses
menelan tuntas dan sfingter gastroesofagus kembali berkontraksi.

Anda mungkin juga menyukai