Pd
KASUS 3
1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat,
dan jelas.
2. Apa kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan Bapak Eling dalam
menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan kerangka
atau panduan yang ada di artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)
Hal ini dibutuhkan Pak Eling untuk bisa fokus pada apa yang sedang dihadapi saat itu dan
apa yang sedang dikerjaan saat itu, meskipun beliau berperan multitasking tapi karena
saat itu sedang mengajar maka yang menjadi fokus Pak Eling adalah fokus pada kegiatan
belajar mengajarnya bukan sambil mengecek proposal dan mengoreksi pekerjaan siswa.
Pak Eling bisa menanyakan ke diri sendiri terlebih dahulu apa yang sedang dia rasakan
saat menghadapi anak teresebut, apakah merasa capek, kecewa, bingung atau khawatir.
Setelah menemukan jawabannya Pak Eling bisa melanjutkan dengan melakukan metode
STOP (berhenti sejenak, tarik nafas, amati apa yang sedang terjadi baik yang terjadi
pada diri sendiri atau keadaan disekelilingnya, baru melanjutkan aktifitas selanjutnya)
untuk mengembalikan kesadaran diri sepenuhnya pada saat ini.
Jika Pak Eling sudah memiliki pemahaman dan kemampuan mengenal serta mengelola
diri sendiri, maka Pak Eling akan membangun kemampuan untuk menempatkan diri dan
melihat perspektif orang lain. Kalimat Pak Eling yang menyatakan bahwa “siswa tersebut
seharusnya bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet”
saya rasa kurang tepat. Keterampilan berempati merupakan keterampilan yang membantu
seseorang memiliki hubungan yang hangat dan lebih positif dengan orang lain. Mengapa?
Karena empati mengarahkan kita untuk mengurangi fokus hanya ke diri sendiri,
melainkan juga belajar merespon orang lain dengan cara yang lebih informatif dan penuh
afeksi ke orang lain sehingga lingkungan yang inklusif akan terbentuk.
3. Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?
1. Saya akan mencoba memahami situasi yang dihadapi si murid. Saat si murid bercerita,
maka seluruh indera saya tercurah pada situasi saat itu. Mata, telinga, seluruh tubuh
saya sedang berhadapan dengan si murid atlet yang sedang menceritakan masalahnya.
Saya yakin saat murid diterima secara penuh, maka dia pun akan belajar untuk
menerima dan memahami orang lain dengan lebih mudah. Murid tersebut belajar
bagaimana menanggapi secara positif masalah orang lain melalui pengalamannya
bersama guru.
2. Saya akan tetap mengingatkan kesepakatan kelas yang sudah dibuat agar budaya positif
tetap terjaga terutama untuk terus menanamkan sikap tanggung jawab dan disiplin.
3. Saya akan menawarkan jam tambahan atau bantuan belajar di luar jam pelajaran, jika
murid tersebut mengalami kendala untuk menyelesaikan tepat waktu.
4. Saya akan tetap mensupport pilihannya sebagi atlet dan memberikan apresiasi yang
tinggi atas prestasinya yang membanggakan keluarga dan sekolahnya.