Anda di halaman 1dari 4

TUGAS WAWASAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

MENGEMBANGKAN ANAK YANG BELAJAR MATEMATIKA

UNTUK DIRINYA SENDIRI

Oleh:

Halimi Firdausi Al Mumtahanah

220230101004
Mengembangkan Anak yang Belajar Matematika untuk Diri Mereka Sendiri

Kata matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya


diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Kata
mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu
mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan asal
katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat
dengan berpikir (bernalar). Matematika adalah salah satu cabang ilmu pendidikan
yang dipelajari disekolah. Dalam pendidikan harus mempunyai tujuan. Tujuan
belajar matematika diharapkan siswa tidak hanya sekedar memiliki kemampuan
berhitung saja, tetapi kemampuan bernalar yang logis dan kritis dalam pemecahan
masalah. Banyak cara untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika
diantarannya Scholastic ability (kemampuan skolastik)” yang saat ini dikenal dengan
istilah “literasi matematika dan kompetisi”. Tujuan dari pendidikan juga dijelaskan
oleh dewan kurikulum Jepang:

“... To develop qualifications and competencies in each individual school child,


including the ability to find issues by oneself, to learn by oneself, to think by oneself,
to make decisions independently and to act. So that each child or student can solve
problems more skillfully, regardless of how society might change in the future.”

("... Untuk mengembangkan kualifikasi dan kompetensi pada setiap individu anak
sekolah, termasuk kemampuan untuk menemukan masalah sendiri, belajar sendiri
sendiri, berpikir sendiri, mengambil keputusan secara mandiri dan untuk bertindak.
Sehingga setiap anak atau siswa dapat memecahkan masalah dengan lebih
terampil, terlepas dari bagaimana masyarakat akan berubah di masa depan.")

Kemampuan paling penting yang perlu dimiliki anak-anak saat ini dan di masa
depan, seiring dengan kemajuan masyarakat, ilmu pengetahuan, dan teknologi
secara dramatis, bukanlah kemampuan untuk melaksanakan tugas dan perintah
yang telah ditentukan dengan benar dan cepat, melainkan kemampuan untuk
menentukan sendiri apa yang harus mereka lakukan, atau apa yang harus mereka
lakukan.
Kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas dengan benar dan tepat juga
diperlukan, tetapi kemapuan berfikir kreatif lebih penting. Oleh karena itu tujuan
pendidikan sekarang menanamkan Scholastic ability (kemampuan skolastik).

1.1. Kemampuan Skolastik ( Literasi Matematika dan Kompetisi)


Kemampuan skolastik merupakan gabungan antara verbal dan kemampuan
numerik, adapun pengertiannya yaitu kemampuan dalam memahami ide-ide atau
konsep-konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata maupun bentuk angka-
angka.
Tuntutan kemampuan siswa dalam matematika tidak sekedar memiliki keahlian
dalam berhitung saja, tetapi kemampuan bernalar, logis dan kritis dalam
pemecahan masalah. Masalah ini bukan hanya yang berhubungan dengan soal
akan tetapi lebih kepada permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
proses memecahkan masalah, seseorang yang memiliki literasi matematika
akan memahami konsep matematika mana yang sesuai dengan masalah yang
dihadapinya. Dari kesadaran tersebut kemudian berkembang pada bagaiman
merumuskan bentuk masalah tersebut kedalam bentuk matematika kemudian
menyelesaikannya. Saat ini ada organisasi internasional yang menilai
kemampuan literasi siswa, salah satunya yaitu Programe for International
Student Assesment (PISA). Menurut hasil survei, Indonesia dalam kemampuan
literasi matematika tergolong rendah. Indonesia masih berada dibawah rata-rata
internasional. Oleh karena itu harus ada perhatian khusus untuk meningkatkan
literasi matematika di Indonesia.
Pemerintah telah berusaha meningkatkan literasi matematika, terlihat dari
perkembangan kurikulum dari tahun 1947 sampai dengan kurikulum 2013. Pada
kurikulum 2013, pembelajaran dari tingkat dasar kelas satu sampai kelas enam
memakai tematik. Dalam pembelajaran tematik terdapat tema dimana didalam
tema tersebut ada beberapa bidang studi yang saling berkaitan. Dalam bidang
matematika saling berkaitan dengan bidang lainnya Dimana bidang tersebut juga
mencakup permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjang literasi
matematika dimana mengkaitkan matematika dengan tema yang berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari.
Pemerintah juga menyelenggarakan Assesmen Kompetensi Minimum (AKM).
Assesment ini untuk mengukur capain hasil belajar siswa nasional dari satuan
pendidikan dasar dan menengah. Salah satu dari hasil belajar siswa yang diukur
adalah literasi matematika.
Dalam kegiatan literasi matematika, ada proses dimana masalah nyata dalam
sehari-hari menjadi kompenonen matematika. Proses ini disebut dengan
matematisasi. Proses matematisasi tidak hanya membuat model permasalaha
nyata kedalam matematika, tetapi juga terdapat proses penyelesaian masalah
tersebut. Kenyataannya, banyak siswa saat ini yang masih kesulitan dalam
penerapan matematisasi. Siswa yang telah mampu dalam pengetahuan belum
tentu bisa menggunakan literasi matematika dalam masalah sehari-hari.
Proses yang demikian akan meningkatkan kepekaan seseorang terhadap
kegunaan matematika dalam pemecahan masalah sehari-hari. Kepekaan ini
akan membantunya untuk menyelesaikan masalah secara efektif dan efisien. Hal
ini tidak hanya berlaku pada permasalahan dunia kerja yang kompleks saja akan
tetapi juga mencakup masalah yang dihadapi sehari-hari. Dengan demikian
diharapkan akan terwujud masyarakat yang siap menghadapi berbagai
tantangan abad ini.

Daftar Pustaka
Isoda dan Katagiri.2021. Mathematical Thinking. Japan, World Scientific.
Khotimah, H. (2021). Perkembangan Literasi Matematika Di Indonesia. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Mulawarman ,1, 2830-
3059.
Lindawati, S. Literasi Matematika Di Sekolah Menengah Atas. Prinsip Pendidikan
Matematika, 1(1), 2656-2375.
Sari, R.H.N. (2015). Literasi Matematika: Apa, Mengapa, dan Bagimana. In
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, UNY (pp.
713-720).

Anda mungkin juga menyukai