Aspek Hukum PKB PDF
Aspek Hukum PKB PDF
3/Ags-Okt/2014
ASPEK HUKUM DALAM PERJANJIAN KERJA tenaga kerja, peraturan majikan ataupun
BERSAMA (PKB) ANTARA KARYAWAN menyalahi ketentuan hukum. Sedangkan
DENGAN PERUSAHAAN1 perselisihan kepentingan adalah
Oleh: Refly R. Umbas2 perselisihan yang terjadi akibat dari tenaga
kerja syarat-syarat perburuhan atau dengan
ABSTRAK kata lain perselisihan yang timbul
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah berhubung dengan tidak adanya
untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan persesuaian paham mengenai syarat-syarat
PKB antara Serikat Karyawan dengan kerja dan atau keadaan perburuhan.3
Manajemen dan hambatan-hambatan apa Dalam pengaturan ketenagakerjaan yang
saja dalam PKB serta upaya-upaya apa saja baru konsep yang dipakai adalah
yang dilakukan untuk mengatasi hambatan- perselisihan hubungan industrial, yaitu
hambatan pelaksanaan. Metode penelitian perbedaan pendapat yang mengakibatkan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertentangan antara pengusaha atau
menggunakan metode penelitian yuridis gabungan pengusaha dengan pekerja
normatif dan dapat disimpulkan, bahwa: 1. karena adanya perselisihan mengenai hak,
Pelaksanaan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) perselisihan kepentingan, dan perselisihan
antara Pekerja dengan Manajemen pemutusan hubungan kerja serta
Perusahaan mulai dari PKB yang pertama perselisihan antar serikat pekerja/serikat
kali berlaku sampai dengan PKB yang buruh dalam satu perusahaan4.
terakhir berlaku tidak banyak terdapat Sebagaimana diketahui bahwa peraturan
pelanggaran dari sisi kuantitas masalah. ketenagakerjaan yang dipakai sekarang
Namun demikian pelanggaran terhadap adalah Undang-Undang No 13 Tahun 2003
PKB tersebut juga mengakibatkan kendala tentang Ketenagakerjaan. Dari peraturan
bagi hubungan kerja antara karyawan. 2. tersebut dapat diketahui mengenai asas,
Pelaksanaan, cara membuat suatu tujuan dan sifatnya. Mengenai asas ini
perjanjian bersama, peran dan fungsi dalam dapat dilihat dalam Pasal 3 yaitu bahwa
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) harusnya pembangunan ketenagakerjaan
tetap diperhatikan dalam menentukan diselenggarakan atas asas keterpaduan
kebijakan atau keputusan yang menyangkut melalui koordinasi fungsional lintas sektor
keberadaan Tenaga kerja. Karena dengan pusat dan daerah. Asas ini pada dasarnya
keterlibatan Sekar sejak awal dalam sesuai dengan asas pembangunan nasional,
menentukan kebijakan yang menyangkut khususnya asas demokrasi, asas adil, dan
karyawan melalui peran dan fungsi sekar merata5.
dapat mencegah bagi adanya perselisihan
hubungan industrial. 1.2 PERUMUSAN MASALAH
Kata kunci:Perjanjian, Karyawan, 1. Bagaimanakah pelaksanaan PKB
Perusahaan. antara Serikat Karyawan dengan
Manajemen
PENDAHULUAN 2. Hambatan-hambatan apa saja
1.1 LATAR BELAKANG dalam PKB
Perselisihan hak adalah perselisihan
yang timbul karena satu pihak tidak
memenuhi isi perjanjian kerja, perjanjian 3
ibid hal 205 & 206
4
Pasal 1 angka 22 Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan
1 5
Artikel. Abdul Khakim, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan
2
Dosen pada Fakultas Hukum Unsrat Indonesia Berdasarkan Undang-Undang
167
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
6 7
Abdul kadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia Subekti, Hukum Perjanjian (Jakarta: Intermasa,
(Bandung: Citra Aditya Bakti, 1993), hal 224 2002), hal 1
168
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
yang penting dan mengambil tempat yang salah satu syarat sahnya perjanjian adalah
sentral dalam hukum positif. 8 adanya kata kesepakatan antara kedua
Asas-asas hukum berfungsi sebagai belah pihak. Asas ini merupakan asas yang
pendukung bangunan hukum, menciptakan menyatakan bahwa perjanjian pada
harmonisasi, keseimbangan dan mencegah umumnya tidak diadakan secara formal,
adanya tumpang tindih diantara semua melainkan cukup dengan adanya
norma hukum yang ada. Asas hukum juga kesepakatan kedua belah pihak.
menjadi titik tolak pembangunan sistem Kesepakatan adalah persesuaian antara
hukum dan menciptakan kepastian hukum kehendak dan pernyataan yang dibuat oleh
yang diberlakukan dalam masyarakat. kedua belah pihak.
Berdasarkan teori, di dalam suatu
hukum kontrak terdapat 5 (lima) asas yang c. Asas Kepastian Hukum (pacta sunt
dikenal menurut ilmu hukum perdata. servanda)
Kelima asas itu antara lain adalah: asas Asas kepastian hukum atau disebut juga
kebebasan berkontrak (freedom of dengan asas pacta sunt servanda
contract), asas konsensualisme merupakan asas yang berhubungan dengan
(concsensualism), asas kepastian hukum akibat perjanjian. Asas pacta sunt servanda
(pacta sunt servanda), asas itikad baik merupakan asas bahwa hakim atau pihak
(good faith) dan asas kepribadian ketiga harus menghormati substansi
(personality). Berikut ini adalah penjelasan kontrak yang dibuat oleh para pihak,
mengenai asas-asas dimaksud: 9 sebagaimana layaknya sebuah undang-
a. Asas Kebebasan Berkontrak (freedom of undang. Mereka tidak boleh melakukan
contract) intervensi terhadap substansi kontrak yang
Asas kebebasan berkontrak dapat dibuat oleh para pihak. Asas pacta sunt
dianalisis dari ketentuan Pasal 1338 ayat (1) servanda dapat disimpulkan dalam Pasal
KUHPerdata, yang berbunyi: “Semua 1338 ayat (1) KUHPerdata10.
perjanjian yang dibuat secara sah berlaku
sebagai undangundang bagi mereka yang d. Asas Itikad Baik (good faith)
membuatnya.” Asas ini merupakan suatu Asas itikad baik tercantum dalam Pasal
asas yang memberikan kebebasan kepada 1338 ayat (3) KUHPerdata yang berbunyi:
para pihak untuk: a) membuat atau tidak “Perjanjian harus dilaksanakan dengan
membuat perjanjian; b) mengadakan itikad baik.” Asas ini merupakan asas
perjanjian dengan siapa pun; c) bahwa para pihak, yaitu pihak kreditur dan
menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, debitur harus melaksanakan substansi
dan persyaratannya; d) menentukan bentuk kontrak berdasarkan kepercayaan atau
perjanjiannya apakah tertulis atau lisan. keyakinan yang teguh maupun kemauan
baik dari para pihak. Asas itikad baik terbagi
b. Asas Konsensualisme (concensualism) menjadi dua macam, yakni itikad baik nisbi
Asas konsensualisme dapat disimpulkan dan itikad baik mutlak. Pada itikad yang
dalam Pasal 1320 ayat (1) KUHPerdata. pertama, seseorang memperhatikan sikap
Pada pasal tersebut ditentukan bahwa dan tingkah laku yang nyata dari subjek.
Pada itikad yang kedua, penilaian terletak
8
Nyoman Serikat Putra Jaya, Politik Hukum
pada akal sehat dan keadilan serta dibuat
(Semarang: Undip, 2007), hal. 23 ukuran yang obyektif untuk menilai
9
S. Imran, Asas-Asas Dalam Berkontrak: Suatu
Tinjauan Historis Yuridis Pada Hukum
Perjanjian (Artikel Hukum Perdata:
10
www.legalitas.org, 2007) ibid
169
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
170
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
toko maka tidak perlu ada perjanjian Tahun 2003. Mempersyaratkan para pihak
tertulis, tetapi cukup dilakukan secara lisan yakni pengusaha sebagai pemberi kerja dan
antara para pihak. pekerja sebagai penerima kerja mempunyai
Kesepakatan yang terjadi dengan kemampuan atau kecakapan melakukan
menggunakan simbolsimbol tertentu sering perbuatan hukum.
terjadi pada penjual yang hanya menjual Dalam memori penjelasan Pasal 52
satu macam jualan pokok, contohnya Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
adalah jual beli ternak dengan sistem dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
barosok, penjual dan pembeli hanya cukup kemampuan atau kecakapan adalah para
meraba jari tangan. Maka, setelah proses pihak yang mempu atau cakap menurut
tersebut menciptakan kata sepakat. hukum untuk membuat perjanjian
Kesepakatan dapat pula terjadi dengan sedangkan bagi tenaga kerja anak yang
hanya berdiam diri, misalnya dalam hal mandatangani perjanjian adalah orang tua
perjanjian pengangkutan. Jika kita atau walinya. Adapun untuk tenaga kerja
mengetahui jurusan mobil-mobil anak dalam pasal 69 ayat (1) Undang-
penumpang umum, kita biasanya tanpa undang Nomor 13 Tahun 2003 adalah anak
bertanya mau kemana tujuan mobil yang berumur anatara 13 tahun sanpau
tersebut dan berapa biayanya, tetapi kita dengan 15 tahun unutk melakukan
hanya lansung naik dan bila sampai di pekerjaan ringan sepanjang tidak
tujuan kita pun turun dan membayar biaya mengganggu perkembangan dan kesehatan
sebagaimana biasanya sehingga kita tidak fisik, mental, dan sosail.
pernah mengucapkan sepakat kata pun Berdasarkan pasal 1320 KUHPerdata jo
kepada sopir mobil tersebut, namun pada Pasal 1329 Pasal 1330 KUHPerdata, subyek
dasarnya sudah terjadi perjanjian hukum yang membuat perjanjian harus
pengangkutan. cakap untuk melakukan tindakan hukum
Dengan demikian tolak ukur menurut hukum.
kesepakatan para pihak adalah pernyataan- Mengenai syarat subyektif Pasal 1 angka
pernyataan yang boleh dipegang untuk 6 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
dijadikan dasar sepakat adalah pernyataan menentukan bahwa para pihak dalam
secara objektif yang dapat dipercaya14. perjanjian kerja adalah subyek hukum dan
Atau yang secara sungguh-sungguh tidak membatasi hanya untuk subyek
memang dikehendaki oleh para pihak. hukum menurut hukum perdata tetapi juga
Berdasarkan syarat sahnya perjanjian termaksud subyek hukum public, yakni
tersebut diatas, khususnya syarat badan hukum yang mengemban
kesepakatan yang merupakan penentu kepentingan public yang dikelola atau
terjadinya atau lahirnya perjanjian, berarti ditangani oleh Negara15.
bahwa tidak adanya kesepakatan para
pihak, tidak terjadi kontrak. 2. Syarat Obyektif
Syarat obyektif adalah syarat yang
b) Cakap untuk membuat suatu menyangkut pada objekperjanjian, ini
perjanjian meliputi:
Kecakapan disini mempunyai arti kedua a) Suatu hal tertentu
belah pihak dianggal mampu untuk Dalam suatu kontrak objek perjanjian
melakukan perbuatan hukum seperti pada harus jelas dan ditentukan para pihak,
Pasal 52 ayat (b) Undang-undang Nomor 13
15
Pasal 52 ayat (b) Undang-undang Nomor 13 Tahun
14
R. Subekti, Aneka Perjanjian, Loc,Cit. hal. 7 2003
171
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
172
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
173
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
Sebagai bagian dari perjanjian pada f. Syarat-syarat kerja yang memuat hak
umumnya, maka perjanjian kerja harus dan kewajiban pengusaha dan pekerja
memenuhi syarat syahnya perjanjian atau buruh;
sebagaimana diatur dalam pasal 1320 g. Mulai dan jangka waktu berlakunya
KUHPerdata. Ketentuan ini juga tertuang perjanjian kerja;
dalam Pasal 52 ayat (1) Undang-Undang h. Tempat dan tanggal perjanjian kerja
Nomor 13 Tahun 2003 yang menyebutkan dibuat;
bahwa perjanjian kerja dibuat atas dasar: i. Tanda tangan para pihak dalam
a. Kesepakatan kedua belah pihak; perjanjian kerja.
b. Kemampuan atau kecakapan melakukan
perbuatan hukum; 4.1 Pengertian Perjanjian Kerja Bersama
c. Adanya pekerjaan yang diperjanjikan; (PKB)
d. Pekerjaan yang diperjanjikan tidak boleh Materi PKB diatur dalam Undang-
bertentangan dengan ketertiban umum, Undang No 13 Tahun 2003 dalam Bab XI
kesusilaan, dan ketentuan peraturan mengenai hubungan industrial yaitu dalam
perundang-undangan yang berlaku. Bagian Ketiga. Kemudian dalam Pasal 133
Keempat syarat tersebut bersifat Undang-Undang No 13 Tahun 2003
komulatif artinya harus dipenuhi semuanya menyebutkan bahwa mengenai
baru dapat dikatakan bahwa perjanjian persyaratan serta tata cara pembuatan,
tersebut sah. Sedangkan menurut ajaran perpanjangan, perubahan, dan pendaftaran
Islam terdapat bebrapa syarat dan kondisi PKB diatur dengan keputusan menteri.
yang harus terpenuhi dan dihormati dalam Perjanjian Kesepakatan Kerja Bersama
suatu akad/perjanjian yaitu21 (KKB) atau istilah yang dipergunakan dalam
Undang-Undang No 13 Tahun 2003 adalah
3.4 Bentuk Dan Jangka Waktu Perjanjian Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dalam
Kerja bahasa Inggris dikenal dengan istilah
Perjanjian kerja dapat dibuat dalam Collective Labour Aggrement (CLA), atau
bentuk tertulis atau lisan (Pasal 51 ayat (1) dalam bahasa Belanda disebut dengan
Undang-Undang No 13 Tahun 2003). Secara Collective Arbeids Overemkomst (CAO),
normatif bentuk tertulis menjamin perjanjian ini dikenal dalam khasanah
kepastian hak dan kewajiban para pihak, hukum Indonesia berdasarkan ketentuan
sehingga jika terjadi perselisihan akan dalam hukum KUHPerdata. Sedangkan
sangat membantu proses pembuktian. pengertian perjanjian perburuhan menurut
Dalam Pasal 54 Undang-Undang No 13 Lotmar, Tarifvertrage ialah suatu perjanjian
Tahun 2003 menyebutkan bahwa antara seorang majikan atau lebih
perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis dengannsekelompok buruh yang memuat
sekurang-kurangnya memuat keterangan : syarat-syarat upah dan kerjanuntuk
a. Nama, alamat perusahaan, dan jenis perjanjian-perjanjian kerja yang akan
usaha; diadakan kemudian22.
b. Nama, jenis kelamin, umur, dan alamat Berdasarkan Pasal 1 angka 21 Undang-
pekerja /buruh; Undang No 13Tahun 2003 jo Pasal 1 angka
c. Jabatan atau jenis pekerjaan; 2 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
d. Tempat pekerjaan; Transmigrasi Nomor KEP-48/MEN/IV/2004,
e. Besarnya upah dan cara pembayaran; PKB yaitu perjanjian yang merupakan hasil
22
F.X. Djumialdji & Wiwoho Soejono, Perjanjian
21
Sayyid Sabiq. 1987. Fiqhi Sunnah. Jilid 11. PT. Al- Perburuhan dan Hubungan Perburuhan
Ma’arif Bandung, hal 178-179 Pancasila (Jakarta : Bina Aksara, 1987), hal 13
174
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
23 25
Happy Budyana Sari, ibid, hal 33 Happy Budyana Sari, ibid, hal 37
24 26
Lalu Husni, ibid, hal 67 Abdul Khakim, ibid, hal 56-57
175
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
176
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
177
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
2. selembar lengkap peraturan perusahaan karyawan melalui peran dan fungsi sekar
harus diberikan secara cuma-cuma dapat mencegah bagi adanya perselisihan
kepada buruh, dan harus ditempelkan dalam pekerjaan.
pada tempat yang dapat dibaca oleh
umum (buruh); DAFTAR PUSTAKA
3. selembar lagi yang ditandatangani oleh Jaya, Nyoman Serikat Putra, 2007, Politik
majikan harus diserahkan kepada Hukum, Semarang: Badan Penyediaan
Departemen Tenaga Kerja; Bahan Kuliah Program Magister
4. peraturan perusahaan hanya boleh Kenotariatan Undip
berlaku paling lama dua tahun; Djumialdji, F.X & Wiwoho Soejono, 1987,
5. pada perusahaan yang telah dibuat Perjanjian Perburuhan dan Hubungan
perjanjian perburuhan maka peraturan Perburuhan Pancasila, Bina Aksara,
perusahaannya tidak boleh Jakarta.
bertentangan dengan perjanjian Muljadi, Kartini dan Gunawan Widjaya,
perburuhan tersebut. 2002 Perikatan Yang lahir dari
Perjanjian, PT. Raja Grafindo Persada,
PENUTUP Jakarta.
KESIMPULAN Sari, Happy Budyana, 2006, Peranan Serikat
Pelaksanaan Perjanjian Kerja Bersama Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di PT.
(PKB) antara Pekerja dengan Manajemen FUMIRA Semarang Dalam Pembuatan
Perusahaan mulai dari PKB yang pertama Perjanjian Kerja Bersama (PKB), Skripsi,
kali berlaku sampai dengan PKB yang Undip Semarang.
terakhir berlaku tidak banyak terdapat Miru, Ahmadi, 2007, Hukum Kontrak dan
pelanggaran dari sisi kuantitas masalah. Perancangan Kontrak, PT. RajaGrafindo
Namun demikian pelanggaran terhadap Persada, Jakarta, 2007.
PKB tersebut juga mengakibatkan kendala Asikin, Zainal, dkk, 1994, Dasar-Dasar
bagi hubungan kerja antara karyawan. Hukum Perburuhan, Raja Grafindo
Pelaksanaan, cara membuat suatu Persada, Jakarta.
perjanjian bersama, peran dan fungsi dalam Asyhadie, Zaeni, 1994, Dasar-Dasar Hukum
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) harusnya Perburuhan, Raja Grafindo Persada,
tetap diperhatikan dalam menentukan Jakarta.
kebijakan atau keputusan yang menyangkut Husni, Lalu, 2003, Pengantar Hukum
keberadaan Tenaga kerja. Karena dengan Ketenagakerjaan Indonesia, edisi revisi,
keterlibatan Sekar sejak awal dalam PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
menentukan kebijakan yang menyangkut Khakim, Abdul, 2003, Pengantar Hukum
karyawan melalui peran dan fungsi sekar Ketenagakerjaan Indonesia Berdasarkan
dapat mencegah bagi adanya perselisihan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003,
hubungan industrial. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Muhammad, Abdulkadir, 1993, Hukum
SARAN Perdata Indonesia, Citra Aditya Bakti,
Pelaksanaan peran dan fungsi Sekar Bandung.
dalam Perjanjian Kerja Bersama harusnya Subekti, 2002, Hukum Perjanjian,
tetap diperhatikan dalam menentukan Intermasa, Jakarta.
kebijakan atau keputusan yang menyangkut S. Imran, 2007, Asas-Asas Dalam
keberadaan karyawan. Karena dengan Berkontrak: Suatu Tinjauan Historis
keterlibatan Sekar sejak awal dalam Yuridis Pada Hukum Perjanjian. Artikel
menentukan kebijakan yang menyangkut Hukum Perdata,www.legalitas.org.
178
Lex Privatum, Vol.II/No. 3/Ags-Okt/2014
MEDIA INTERNET
Budiarti, Indah, 2008, Perjanjian Kerja
Bersama, revised edition,
www.psiapyouthnetwork.org
Arhas, Marwan, Pemutusan Hubungan
Kerja, www.library-usu.ac.id
179