Pedoman Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Pedoman Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Narkoba itu singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya.
Narkoba adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara
oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau
perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik
dan psikologis.
Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan
Zat Adiktif.
Jenis-jenis Narkoba
Opiat atau Opium (Candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).
Efeknya:
- Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
- Menimbulkan semangat
- Merasa waktu berjalan lambat.
- Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
- Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).
- Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
1
Opium
Morfin
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia.
Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit,
ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena).
Efeknya:
- Menimbulkan euforia.
- Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).
- Kebingungan (konfusi).
- Berkeringat.
- Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.
- Gelisah dan perubahan suasana hati.
- Mulut kering dan warna muka berubah.
2
- Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
- Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
- Membentuk dunia sendiri (dissosial): tidak bersahabat.
- Penyimpangan perilaku: berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
- Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
- Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar,
jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan
kebiasaan tidur.
- Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia
semakin ringan atau singkat
Efeknya:
- Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
- Mulut dan tenggorokan kering.
- Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
- Sulit mengingat sesuatu kejadian.
- Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
- Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
3
- Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang
berkepanjangan, rasa letih/capek.
- Gangguan kebiasaan tidur.
- Sensitif dan gelisah.
- Berkeringat.
- Berfantasi.
- Selera makan bertambah.
Kokain
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base).
Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk
basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama lainnya: koka, coke, happy dust,
snow, charlie, srepet, salju, putih.
Kokain disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi
beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai
permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas.
Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain
berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
4
Efeknya:
- Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).
- Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.
- Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.
- Timbul masalah kulit.
- Kejang-kejang, kesulitan bernafas.
- Sering mengeluarkan dahak atau lendir.
- Merokok kokain merusak paru (emfisema).
- Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.
- Paranoid.
- Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).
- Gangguan penglihatan (snow light).
- Kebingungan (konfusi).
- Bicara seperti menelan (slurred speech).
Kokain
Amfetamin
Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali
disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung
(dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu
MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils,
inex.
Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek
halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil
diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan
asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang
5
khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam
pembuluh darah (intravena).
Efeknya:
- Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).
- Suhu badan naik/demam.
- Tidak bisa tidur.
- Merasa sangat bergembira (euforia).
- Menimbulkan hasutan (agitasi).
- Banyak bicara (talkativeness).
- Menjadi lebih berani/agresif.
- Kehilangan nafsu makan.
- Mulut kering dan merasa haus.
- Berkeringat.
- Tekanan darah meningkat.
- Mual dan merasa sakit.
- Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.
- Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.
- Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDZ)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ antara lain BK,
Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan
melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus. Dosis
mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat lain seperti
alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya
dokter memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai
efek utamanya, misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.
Efeknya:
- Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan.
- Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah risiko
terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian jarum bersama.
- Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat dapat disalahgunakan misalnya
seconal.
- Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan.
- Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension).
- Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan proses berpikir.
- Nampak bahagia dan santai.
- Bicara seperti sambil menelan (slurred speech).
6
- Jalan sempoyongan.
- Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.
Alkohol
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas
peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat
diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat
dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam
darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke
suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan
menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.
Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir),
golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol
20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).
Pada umumnya alkohol:
- Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.
- Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).
- Merasa senang dan banyak tertawa.
- Menimbulkan kebingungan.
- Tidak mampu berjalan.
Alkohol
7
Inhalansia atau Solven
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi
korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.Umumnya digunakan oleh anak
di bawah umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang
terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak.
Efeknya:
- Pada mulanya merasa sedikit terangsang.
- Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan.
- Bernafas menjadi lambat dan sulit.
- Tidak mampu membuat keputusan.
- Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan.
- Mual, batuk dan bersin-bersin.
- Kehilangan nafsu makan.
- Halusinasi.
- Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan.
- Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest).
- Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak
menetap, keletihan otot, gangguan irama jantung, radang selaput mata, kerusakan hati
dan ginjal dan gangguan pada darah dan sumsum tulang. Terjadi kemerahan yang
menetap di sekitar hidung dan tenggorokan.
- Dapat terjadi kecelakaan yang menyebabkan kematian di antaranya karena jatuh,
kebakar, tenggelam yang umumnya akibat intoksikasi/keracunan dan sering
sendirian. bat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian.
8
Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan
akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan
fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-
organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang
dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak
kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot
jantung, gangguan peredaran darah.
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran
bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur.
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:
penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual.
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan
periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik,khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV
yang hingga saat ini belum ada obatnya.
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematian .
Dampak Psikis
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
9
Dampak Sosial
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan
rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada
waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi
(bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial
seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
Morfin (Morfina)
Morfin adalah getah opium yang diolah dan dicampur dengan zat kimia tertentu yang
memiliki daya analgesik yang kuat berbentuk kristal, berwarna putih dan berubah menjadi
kecoklatan serta tidak berbau. Biasa dipakai di dunia kedokteran sebagai penghilang rasa sakit
atau pembiusan pada operasi (pembedahan).
Dalam pengobatan klinis, morfin dianggap sebagai standar emas, atau patokan, dari analgesik
digunakan untuk meringankan penderitaan berat atau sakit dan penderitaan. Seperti opioid
lain, misalnya oksikodon (OxyContin, Percocet, Percodan), hidromorfon (Dilaudid,
Palladone), dan diacetylmorphine (heroin), morfin langsung mempengaruhi pada sistem saraf
pusat (SSP) untuk meringankan rasa sakit. Morfin memiliki potensi tinggi untuk kecanduan,
toleransi dan psikologis ketergantungan berkembang dengan cepat, meskipun Fisiologis
ketergantungan mungkin membutuhkan beberapa bulan untuk berkembang.
10
Kokain (Kokaina)
Saat ini kokaina masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan
mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokaina
diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfina dan heroina karena efek
adiktif.
Ganja
- Rasa senang dan bahagia.
- Santai dan lemah.
- Acuh tak acuh.
- Mata merah.
- Nafsu makan meningkat.
- Mulut kering.
- Pengendalian diri kurang.
- Sering menguap/ngantuk.
- Kurang konsentrasi.
- Depresi.
11
- Sukar tidur/ insomnia.
- Hilang nafsu makan.
Kokain
- Denyut jantung cepat.
- Agitasi psikomotor/gelisah.
- Euforia/rasa gembira berlebihan.
- Rasa harga diri meningkat.
- Banyak bicara.
- Kewaspadaan meningkat.
- Kejang.
- Pupil (manik mata) melebar.
- Tekanan darah meningkat.
- Berkeringat/rasa dingin.
- Mual/muntah.
- Mudah berkelahi.
- Psikosis.
- Perdarahan darah otak.
- Penyumbatan pembuluh darah.
- Nystagmus horisontal/mata bergerak tak terkendali.
- Distonia (kekakuan otot leher).
Alkohol
- Bicara cadel.
- Jalan sempoyongan.
- Wajah kemerahan.
- Banyak bicara.
- Mudah marah.
- Gangguan pemusatan perhatian.
- Nafas bau alkohol.
12
- Mudah marah.
- Gangguan pemusatan perhatian.
13
- Menghindari kontak mata langsung.
- Suka berbohong atau memanipulasi keadaan (manipulatif).
- Kurang disiplin.
- Bengong atau linglung.
- Suka membolos.
- Mengabaikan kegiatan ibadah.
- Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga.
- Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang, atau tempat- tempat
tertutup.
- Pendiam.
- Pergaulan bebas.
- Suka mencoba untuk mencuri.
- Sering terlibat masalah hukum.
- Bermasalah di dalam lingkungan keluarga.
- Kinerja dan nilai di sekolah turun/jelek
Perubahan psikologis
Perubahan psikologis yang terjadi, antara lain:
- Malas belajar
- Mudah tersinggung
- Sulit berkonsentrasi
Penting bagi masyarakat yang memiliki kerabat, atau teman seorang pecandu yang
membutuhkan terapi dan rehabilitasi agar segera menghubungi pusat rehabilitasi narkoba.
Dengan adanya penyedia layanan ini akan banyak membantu, baik dari segi perawatan dan
fasilitas yang memadai.
Diharapkan pula para pecandu akan merasa diterima dalam upayanya sembuh dari
ketergantungan apabila berada dalam komunitas yang serupa. Badan Narkotika Nasional
dalam hal ini menyediakan tempat terapi dan rehabilitasi bagi korban penyalahguna narkoba
yang ingin menyembuhkan ketergantungannya tanpa dikenakan biaya. Untuk prosedurnya
bisa langsung ditanyakan melalui Call Center BNN 021-80880011 atau SMS Center BNN
081-221-675-675.
14
Beberapa Upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan Narkoba
Beberapa Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba, antara lain:
Promotif
Disebut juga program pre-emtif atau program pembinaan. Program ini ditujukan kepada
masyarakat yang belum memakai narkoba, atau bahkan belum mengenal narkoba. Prinsipnya
adalah dengan meningkatkan peranan atau kegiatan agar kelompok ini secara nyata lebih
sejahtera sehingga tidak pernah berpikir untuk memperoleh kebahagiaan semua dengan
memakai narkoba.
Preventif
Disebut juga program pencegahan. Program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang
belum mengenal narkoba agar mengetahui seluk beluk narkoba sehingga tidak tertarik untuk
menyalahgunakannya. Selain dilakukan oleh pemerintah (instansi terkait), program ini juga
sangat efektif jika dibantu oleh instansi dan institusi lain, termasuk lembaga profesional
terkait, lembaga swadaya masyarakat, perkumpulan, ormas dan lain-lain.
Kuratif
Disebut juga program pengobatan. Program kuratif ditujukan kepada pemakai narkoba.
Tujuannya adalah mengobati ketergantungan dan menyembuhkan penyakit sebagai akibat dari
pemakaian narkoba, sekaligus menghentikan pemakaian narkoba.
Tidak sembarang orang boleh mengobati pemakai narkoba. Pemakaian narkoba sering diikuti
oleh masuknya penyakit-penyakit berbahaya serta gangguan mental dan moral.
Pengobatannya harus dilakukan oleh dokter yang mempelajari narkoba secara khusus.
Pengobatan terhadap pemakai narkoba sangat rumit dan membutuhkan kesabaran luar biasa
dari dokter, keluarga, dan penderita. Inilah sebabnya mengapa pengobatan pemakai narkoba
memerlukan biaya besar tetapi hasilnya banyak yang gagal. Kunci sukses pengobatan adalah
kerjasama yang baik antara dokter, keluarga dan penderita.
Rehabilitatif
Rehabilitasi adalah upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang ditujukan kepada pemakai
narkoba yang sudah menjalani program kuratif. Tujuannya agar ia tidak memakai lagi
dan bebas dari penyakit ikutan yang disebabkan oleh bekas pemakaian narkoba. Seperti
kerusakan fisik (syaraf, otak, darah, jantung, paru-paru, ginjal, dati dan lain-lain), kerusakan
mental, perubahan karakter ke arah negatif, asosial, dan penyakit-penyakit ikutan (HIV/AIDS,
hepatitis, sifilis dan lain-lain).
Itulah sebabnya mengapa pengobatan narkoba tanpa upaya pemulihan (rehabilitasi) tidak
bermanfaat. Setelah sembuh, masih banyak masalah lain yang akan timbul. Semua
dampak negatif tersebut sangat sulit diatasi. Karenanya, banyak pemakai narkoba yang ketika
”sudah sadar” malah mengalami putus asa, kemudian bunuh diri.
15
Represif
Program represif adalah program penindakan terhadap produsen, bandar, pengedar dan
pemakai berdasar hukum. Program ini merupakan instansi pemerintah yang berkewajiban
mengawasi dan mengendalikan produksi maupun distribusi semua zat yang tergolong
narkoba.
Selain mengendalikan produksi dan distribusi, program represif berupa penindakan juga
dilakukan terhadap pemakai sebagai pelanggar undang-undang tentang narkoba.
Instansi yang bertanggung jawab terhadap distribusi, produksi, penyimpanan, dan
penyalahgunaan narkoba adalah:
- Badan Obat dan Makanan (POM)
- Departemen Kesehatan
- Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
- Direktorat Jenderal Imigrasi
- Kepolisian Republik Indonesia
- Kejaksaan Agung/ Kejaksaan Tinggi/ Kejaksaan Negeri
- Mahkamah Agung (Pengadilan Tinggi/ Pengadilan Negeri)
[\
Referensi
http://www.bnn.go.id
http://www.wikimu.com/News/DisplayNewsRemaja.aspx?id=5691
http://id.wikipedia.org/wiki/Kafein
http://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol
http://id.wikipedia.org/wiki/Morfin
http://id.wikipedia.org/wiki/Kokain
http://id.wikipedia.org/wiki/Heroin
16