Anda di halaman 1dari 20

PERTOLONGAN PERSALINAN

NORMAL
No. :
Dokumen
SOP No Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2
Puskesmas dr. Joko Purnomo Suko
Karanganyar II NIP 197510182008011003
1. Pengertian Pertolongan persalinan normal adalah suatu tindakan kebidanan ,
dimana bidan menolong proses dimana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu, terjadi pada kehamilan cukup bulan
dan tampa ada penyulit..
2. Tujuan Untuk mendapatkan data objektif

3. Kebijakan  Sebagai pedoman Standar Asuhan Kebidanan


 Pelaksanaan pertolongan persalinan normal harus mengikuti
langkah – langkah yang tertuang dalam SOP
4. Referensi Buku acuan pelatihan asuhan persalinan norm al
5. Bahan dan
Alat
6. Langkah- a. Petugas melakukan informent consent dengan pasien dan
langkah keluarga pasien
b. Petugas mencuci tangan
c. Petugas memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
d. Petugas menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
e. Petugas menjelaskan tujuan tindakan pada pasien
f. Petugas memakai alat perlindungan diri
g. Petugas menempatkan diri di sebelah kiri pasien
h. Petugas mengatur posisi pasien
i. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
j. Petugas melakukan pemeriksaan leopord
k. Petugas melakukan pemeriksaan dalam
l. Petugas melakukan 10 pengawasan
m. Petugas melakukan pertolongan persalinan normal dengan 58
langkah
n. Petugas melakukan perawatan ibu
o. Petugas melakukan perawatan bayi
p. Petugas melakukan disinfeksi alat
q. Petugas mencuci tangan
r. Petugas melakukan pendokumentasian dalam status pasien dan
partograf

7. Bagan Alir Memberikansalam Menempatkan alat


Mencuci tangan sebagai pendekatan di dekat pasien
terapeutik dengan benar

Mengatur posisi Menempatkan Memakai alat Menjelaskan


pasien diri di sebelah tujuan tindakan
perlindungan diri
kiri pasien pada pasien

melakukan melakukan melakukan pemeriksaan


pemeriksaan fisik pemeriksaan dalam
leopord

melakukan melakukan pertolongan melakukan 10


perawatan ibu persalinan normal dengan pengawasan
58 langkah

melakukan
melakukan Petugas mencuci
disinfeksi alat
perawatan bayi tangan

8. Hal-hal yang .
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait  Poned
 Rawat Inap,
10. Dokumen  Catatan Kebidanan
terkait  Catatan Medis

11. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


historis diberlakukan
perubahan
DAFTAR TILIK

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku
1 Apaka petugas mencuci tangan?
h

2 Apaka petugas memberikan salam sebagai


h pendekatan terapeutik?

3 Apaka petugas menempatkan alat di dekat pasien


h dengan benar?

4 Apaka petugas menjelaskan tujuan tindakan pada


h pasien?

5 Apaka petugas memakai alat perlindungan diri?


h

6 Apaka petugas menempatkan diri di sebelah kiri


h pasien?

7 Apaka Petugas mengtur posisi pasien?


h

8 Apaka petugas melakukan pemeriksaan fisik?


h

9 Apaka petugas melakukan pemeriksaan leopord?


h

10 Apaka petugas melakukan pemeriksaan dalam?


h

11 Apaka petugas melakukan 10 pengawasan?


h

12 Apaka petugas melakukan pertolongan persalinan


h normal sesuai 58 langkah?

13 Apaka petugas melakukan perawatan bayi?


h

17 Apaka petugas melakukan disinfeksi alat?


h

19 Apaka petugas mencuci tangan?


h

20 Apaka petugas melakukan pendokumentasian?


h

CR: …………………………………………%.
Karanganyar ,………………………………

Pelaksana/Auditor

(………………………………)
58 LANGKAH PERSALINAN NORMAL

No Langkah persalinan normal Ket

1 Mendengar dan melihata adanya tanda gejala Kala Dua

2 Memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial


untuk menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan bai
baru lahir

3 Memakai celemek plastic

4 Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai

5 Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
periksa dalam

6 Memasukkan oksitoksin ke dalam tabung suntik

7 Membersihkan vulva dan perineum, dengan menggunakan kapas


atau kasa DTT

8 Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan


lengkap

9 Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang


masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin, melepaskan
dan merendamnya dalam keadaan terbalik

10 Memeriksa denyut jantung janin saat relaksasi uterus

11 Memberitahu pada pasien untuk memastikan pembukaan lengkap dan


keadaan janin baik. Serta bantu ibu untuk menemukan posisi
senyaman mungkin, tunggu hingga timbul rasa ingin meneran serta
menjelaskan pada anggota keluarga untuk mendukung dan memberi
semangat pada ibu untuk meneran secara benar

12 Meminta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran

13 Melaksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa dorongan


kuat untuk meneran

14 Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi


yang nyaman

15 Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu

16 Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian d bawah bokong ibu

17 Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan


alat dan bahan

18 Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan

19 Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva


maka melindungi dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih
dan kering, tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan
posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala
20 Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan
yang sesuai , dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi

21 Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan

22 Setelah kepala melakukan putan paksi luar, pegang secara biparietal,


menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut
gerakkan kepala kea rah bawah dan distal hingga bahu depan muncul
di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan distal
untuk melahirkan bahu belakang

23 Setelah kedua bahu lahir , geser tangan bawah kea rah perineum ibu
untuk menyanggah kepala, tangan dan siku sebelah bawah. Gunakan
tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku
sebelah atas

24 Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke


punggung , bokong dan kaki

25 Melakukan penilaian bayi baru lahir

26 Mengeringkan tubuh bayi

27 Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi


dalam uterus

28 Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitoksin agar kontraksi baik

29 Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir , suntikkan oksi 10 unit IM di


1/3 paha atas bag distal lateral

30 Setelah 2 mnt pasca persalinann, jepit tali pusat dengan klem kira-kira
3cm dr pusat bayi, dorong isi tali pusat k arah ibu dan jepit kembali tali
pusat pada 2 cm distal dr klem pertama

31 Pemotongan dan pengikatan tali pusat

32 Meletakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi

33 Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di
kepala bayi

34 Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dr vulva

35 Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, ditepi atas
simpisis, untuk mendeteksi. Tangan yang lain menegangkan tali pusat

36 Setelah uterus berkontraksi , tegangkan tali pusat kea rah bawah


sambal tangan yg lain mendorong uterus kea rah belakan atas dorso
kranial.

37 Melakukan penegangan dan dorongan dorso kranial hingga


plasentaterlepas, minta ibu meneran sambal penolong menarik tali
pusat dengan sejajar lantai dank e arah atas mengikuti poros jalan
lahir

38 Saat plasenta muncul di introitus vagina, melahirkan plasenta dengan


kedua tangan . pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban
terpilin, lahirkan dan tempatkan plasenta dalam wadah

39 Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase


uterus hingga uterus berkontraksi

40 Memeriksa kedua sisi plasenta baik bag ibu dan bayi, memastikan
selaput ketuban dan plasenta utuh dan lengkap, lalu masukkan dalam
wadah

41 Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum,


lakukan penjahitan jika ada laserasi

42 Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi


perdarahan pervaginam

43 Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit dada ibu paling
sedikit 1 jam

44 Setelah satu jam, lakukan penimbangan / pengukuran bayi, beri tetes


mata antibiotic profilaksis dan vit k1 im di paha kiri anterolateral

45 Setelah 1 jam beri imunisasi hb0

46 Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan


pervaginam

47 Mengajarkan ibu / keluarga cara melakukan masase uterus dan


menilai kontraksi

48 Mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah

49 Memeriksa nadi dan kk ibu setiap 15 mnt, dan setiap 30 mnt. Dan
memeriksa suhu ibu setiap jam selama 2 jam

50 Memeriksa kembali bayi untuk pastikan bayi bernafas dgn baik

51 Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin


untuk dekontaminasi, selanjutnya cuci dan bilas

52 Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah


yang sesuai

53 Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT

54 Memastikan ibu merasa nyaman, bantu ibu memberikan ASI, dan


anjurkan ibu memberi ma/mi .

55 Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin

56 Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin, dan


membalikkan bag dalam k luar

57 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

58 Melengkapi partograf, periksa ttv dan asuhan kala IV


HIPEREMESIS GRAVIDARUM GRADE
II, III
No. :
Dokumen
SO No Revisi :
P Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2
Puskesmas dr. Joko Purnomo Suko
Karanganyar II NIP 197510182008011003
1. Pengertian Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan
pada wanita hamil trimester pertama.

2. Tujuan Untuk mendapatkan data objektif

3. Kebijakan  Sebagai pedoman Standar Asuhan Kebidanan


 Pelaksanaan penanganan hiperemesis gravidarum harus
mengikuti langkah – langkah yang tertuang dalam SPO
4. Referensi Buku synopsis obstetric
5. Bahan dan
Alat
6. Langkah- a. Petugas mencuci tangan
langkah b. Petugas memberikan salam sebagai pendekatan
terapetik
c. Petugas ( bidan ) berkolaborasi dengan dokter
d. Petugas menyiapkan alat dan perlengkapan
e. Petugas memakai alat perlindungan diri
f. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
g. Petugas memberikan kie
h. Petugas memberikan cairan pengganti berupa
pemasangan infus
i. Petugas memberikan terapi obat-obatan
j. Petugas melakukan pengawasan
k. Petugas mencuci tangan
l. Petugas melakukan pendokumentasian dalam
status pasien dan buku laporan
Petugas
memberitahukan
pasien dan
keluarganya
tentang
7. Bagan Alir tersedianya
Memberikansalam Berkolaborasi alternatif
Mencuci tangan sebagai pendekatan dengan dokter pelayanan dan
terapeutik pengobatan

Menyiapkan Melakukan Memberikan Memberikan cairan


alat dan pemeriksaan kie pengganti berupa
perlengakapan fisik pemasngan infus

Memberikan terapi melakukan


Petugas mencuci
obat-obatan pengawasan
tangan

8. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait  Poned
 Rawat Inap,
10. Dokumen  Catatan Kebidanan
terkait  Catatan Medis
11. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
historis diberlakukan
perubahan
DAFTAR TILIK

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku
1 Apakah petugas mencuci tangan?

2 Apakah petugas memberikan salam sebagai


pendekatan terapeutik?

3 Apakah petugas berkolaborasi dengan dokter?

4 Apakah petugas menyiapkan alat dan


perlengkapan ?

5 Apakah petugas memakai alat perlindungan diri?

6 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik?

7 Apakah petugas memberikan kie?

8 Apakah petugas memberikan cairan pengganti


beripa pemasangan infus ?

9 Apakah Petugas memberikan terapi obat-obatan ?

10 Apakah petugas mencuci tangan?

11 Apakah petugas melakukan pendokumentasian?

CR: …………………………………………%.

Karanganyar ,………………………………

Pelaksana/Auditor

(………………………………)
PENGGUNAAN ISAP LENDIR
No. :
Dokumen
SOP No Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2
dr. Joko Purnomo Suko
Puskesmas
Karanganyar II NIP 197510182008011003
1) Pengertian Tindakan isap lendir (suction) melalui hidung/mulut merupakan
tindakan yang dilakukan oleh pasien yang tidak mampu meneluarkan
secret/lendir secara mandiri dengan menggunakan alat penghisap
yang bertujuan membersihkan jalan nafas dan memenuhi kebutuhan
kebutuhan oksigenasi
2) Tujuan Mendapatkan data obyektif

3) Kebijakan  Sebagai pedoman Standar Asuhan Kebidanan


 Pelaksanaan tindakan isap lendir harus mengikuti langkah –
langkah yang tertuang dalam SOP
4) Referensi Buku acuan pelatihan asuhan persalinan normal

5) Alat dan
Bahan
6) Langkah- a. Petugas melakukan informent consent dengan keluarga pasien
langkah b. Petugas mencuci tangan
c. Petugas menyiapkan alat dan perlengkapan steril
d. Petugas memakai alat pelindung diri
e. Petugas mengatur mengatur posisi bayi dengan membaringkan bayi
terlentang dengan kepala sedikit ekstensi
f. Petugas melakukan isap lendir didalam mulut
g. Petugas melakukan isap lendir dihidung
h. Petugas menghisap lendir sambil menarik keluar penghisap (bukan
pada saat memasukanya)
i. Bila menggunakan penghisap lendir delee, jangan memasukkan
ujung penghisap terlalu dalam (lebih dari 5cn atau lebih dari 3cm
kedalam hidung) karena dapat menyebabkan denyut jantungbayi
melambat atau henti nafas bayi
j. Cuci tangan dalam larutan klorin dan melepaskan sarung tangan ke
larutan tersebut
k. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
l. Petugas melakukan pendokumentasian

7) Diagram Alir
Petugas Petugas melakukan cuci Petugas menyiapkan alat
melakukan tangan
perlengkapan steril
informent
cconsent

Petugas mengatur posisi Petugas memakai alat


Petugas melakukan isap bayi dengan pelindung diri
lendir di dalam mulut membaringkan
bayiterlentang dengan
kepala sedikit ekstensi

Petugas melakukan isap Petugas menghisap lendir Bila menggunakan


lendir di hidung sambil menarik keluar penghisap lendir
penghisap (bukan pada delee,jangan memasukan
saat memasukanya) ujung penghisap terlalu
dalam

Petugas Petugas mencuci Petugas cuci tangan


melakukan tangan dengan air dalam larutan klorin
mengalir dan sabun dan melepaskan
pendokume sarung tangan kedalam
ntasian larutan tersebut

8) Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9) Dokumen  Catatan kebidanan
terkait  Catatan medis
10) Unit terkait  Poned
 Rawat inap
11) Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
historis
perubahan
DAFTAR TILIK

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku
1. Apakah Petugas melakukan informed konsen?

2. Apakah Petugas mencuci tangan?

3. Apakah Petugas menyiapkan alat dan


perlengkapan streril?

4. Apakah Petugas memakai alat pelindung diri?

5. Apakah Petugas mengatur mengatur posisi bayi


dengan membaringkan bayi terlentang
dengan kepala sedikit ekstensi?

6. Apakah Petugas melakukan isap lendir didalam


mulut?

7. Apakah Petugas melakukan isap lendir dihidung?

8. Apakah Petugas menghisap lendir sambil


menarik keluar penghisap (bukan pada
saat memasukanya)?

9. Apakah Bila menggunakan penghisap lendir


delee, jangan memasukkan ujung
penghisap terlalu dalam (lebih dari 5cn
atau lebih dari 3cm kedalam hidung)
karena dapat menyebabkan denyut
jantungbayi melambat atau henti nafas
bayi?

10. Apakah Cuci tangan dalam larutan klorin dan


melepaskan sarung tangan ke larutan
tersebut?

11. Apakah Cuci tangan dengan air mengalir dan


sabun?

12. Apakah Petugas melakukan pendokumentasian?


CR: …………………………………………%.

Karanganyar,,………………………………

Pelaksana/Auditor

(…………………………
……)
PERALATAN PARTUS
No. :
Dokumen
SOP No Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2
dr. Joko Purnomo Suko
Puskesmas
Karanganyar II NIP 197510182008011003
1. Pengertian Peralatan partus adalah alat-alat, perlengkapan dan bahan-
bahan serta obat-obatan esensial yang harus tersedia untuk
asuhan persalinan, masa nifas segera dan bayi baru lahir.
2. Tujuan Mendapatkan data obyektif

3. Kebijakan  Sebagai pedoman Standar Asuhan Kebidanan


 Melakukan persiapan peralatan partus harus mengikuti
langkah – langkah yang tertuang dalam SPO
4. Referensi Buku acuan pelatihan peralatan partus

5. Alat dan
Bahan
6. Langkah- a. Petugas mencuci tangan
langkah
b. Petugas mengelola obat,bahan dan kelengkapan poned
untuk membuat rencana kebutuhan untuk 1 bulan.
c. Apabila ada peningkatan kebutuhan bias minta sewaktu-
waktu.
d. Petugas mengisi buku obat, alat, bahan dan kelengkapan
yang ada di poned
e. Setiap bulan/sewaktu-waktu bidan melakukan pengecekan
agar tidak ada obat, bahan dan kelengkapan yang ada di
poned itu habis.
f. Petugas selalu mengecek alat partus dan mensterilkan agar
bias siap sewaktu-waktu jika pasien poned datang.
g. Petugas setiap bulan melakukan rekapitulasi obat, bahan
dan kelengkapan.
7. Diagram Alir
Petugas Petugas mengelola obat, bahan Apabila ada peningkatan
mencuci dan kelengkapan poned untuk kebutuhan bias minta
tangan membuat rencana kebutuhsn sewaktu-waktu
untuk 1 bulan

Setiap bulan atau Petugas mengisi buku


sewaktu-waktu bidan obat, alat, bahan dan
melakukan pengecekan kelengkapan yang ada di
agar tidak ada obat, bahan poned
Petugas selalu mengecek
dan kelengkapan yang ada
alat partus dan
di poned itu habis
mensterilkan agar bias
siap sewaktu-waktu jikan
pasien poned datang

Petugas setiap bulan


melakukan rekapitulasi
obat, bahan dan
kelengkapan

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Dokumen  Catatan kebidanan
terkait  Catatan medis
10. Unit terkait  Poned
 Rawat Inap,
11. Rekaman No Yang Isi Perubahan Tanggal Mulai
historis diubah diberlakukan
perubahan

DAFTAR TILIK

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku
1. Apakah Petugas mencuci tangan?

2. Apakah Petugas mengelola obat,bahan dan


kelengkapan poned untuk membuat
rencana kebutuhan untuk 1 bulan.

3. Apakah Apabila ada peningkatan kebutuhan bias


minta sewaktu-waktu?
4. Apakah Petugas mengisi buku obat, alat, bahan
dan kelengkapan yang ada di poned?

5. Apakah Setiap bulan/sewaktu-waktu bidan


melakukan pengecekan agar tidak ada
obat, bahan dan kelengkapan yang ada di
poned itu habis?

6. Apakah Petugas selalu mengecek alat partus dan


mensterilkan agar bias siap sewaktu-
waktu jika pasien poned datang?

7. Apakah Petugas setiap bulan melakukan


rekapitulasi obat, bahan dan
kelengkapan?

CR: …………………………………………%.

Karanganyar,,………………………………

Pelaksana/Auditor

(…………………………
……)
ANEMIA
No. :
Dokumen
SOP No Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2
dr. Joko Purnomo Suko
Puskesmas
Karanganyar II NIP 197510182008011003
1. Pengertian Anemia adalah penurunan kadar Hb sampai di bawah normal.
Pada anak 6 bulan sampai umur 6 tahun Hb normal adalah 11 gr
% atau lebih, anak di atas 6 tahun 12 gr% atau lebih, anak laki-
laki dan perempuan sama sampai masa remaja.Pada wanita
dewasa dikatakan anemia bila Hb kurang dari 10 gr%, pria
dewasa kurang dari 12,5 gr%.
2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis anemia dan
melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan
anemia.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 449.1/ /2016


tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi  Pedomam Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2008
 Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer

5. Alat dan
Bahan
6. Langkah- a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
langkah b. Petugas menulis identitas pasien di buku register
c. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
d. Petugas menanyakan pada pasien apakah pasien sering
lemah, sakit kepala, lekas lelah, lesu, jantung sering
berdebar, sering terlihat pucat, atau adakah perdarahan
dalam waktu lama.
e. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan
pemeriksaan.
f. Petugas melakukan pemeriksaan fisik meliputi, pemeriksaan
tekanan darah, kelopak mata, bibir, telapak tangan dan kaki
pucat.
g. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan
Hb ke laboratorium.
h. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium
i. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
j. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan
diagnosa berdasarkan hasil lab dan pemeriksaan fisik.
k. Petugas memberikan tablet besi (Fero Sulfat) jika diperlukan
dengan dosis 3 x 325 mg.
l. Petugas menulis resep.
m. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
n. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium,diagnosa dan terapi kedalam rekam medik
pasien
o. Petugas menandatangani rekam medik
p. Petugas menulis diagnosa ke buku register rawat jalan.
q. Petugas mencuci tangan
7. Diagram Alir
melakukan melakukan pemeriksaan fisik
memanggil anamnesa meliputi, pemeriksaan tekanan
pasien sesuai pada pasien darah, kelopak mata,
nomor urut bibir,telapak tangan dan kaki
pucat

Pasien menerima hasil Pasien ke


membuat pengantar
laborat laboratorium untuk
laborat untuk
pemeriksaan Hb
pemeriksaan Hb

Pasien menyerahkan membaca hasil menyerahkan resep


hasil laboratorium ke laboratorium. kepada pasien
petugas Petugas menegakan
diagnose berdasarkan
hasil lab

menulis diagnose menulis hasil


ke buku register pemeriksaan fisik,
rawat jalan. laboratorium,diagnose
dan terapi kedalam rekam
medik pasien

8. Hal-hal yang Pada pasien dengan keluhan lemes, letih, lemah dan lesu
perlu disertai dengan pucat dan konjungtiva anemis sarankan
diperhatikan untuk cek Hb

9. Dokumen  IGD
terkait  Rawat Inap
 Rawat Jalan
 Laboratorium

10. Unit terkait  Catatan medis


 Catatan keperawatan

11. Rekaman No Yang Isi Perubahan Tanggal Mulai


historis diubah diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai