Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PERTUMBUHAN

PENDAPATAN LAPORAN
OPERASIONAL

DISUSUN OLEH :

ARLINDA ESTERPRENJES (2123755965)

HILDEGARDIS AREQ (2123755977)

INDAHNIA MASI (2123755979)

MARIA A. MANUK (2123755984)

CYQY LAY RIHI (2123755969)

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

1
LAPORAN-LO
Pendapatan-LO adalah seluruh pendapatan pemerintah yang sah menurut peraturan
perundangan yang menjadi hak pemerintah dan menambah ekuitas dalam satu periode tahun
anggaran dan tidak perlu dibayar kembali. Dengan diterapkannya basis akrual, maka
pendapatan dalam Laporan Operasional diakui ketika terjadi tanpa memandang apakah kas
sudah diterima ataukah belum. Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah, pendapatan
operasional diakui dalam jumlah bruto dan tidak dicatat dalam jumlah netonya. Artinya
pencatatan besarnya penerimaan tidak boleh langsung dikurangkan (dikompensasikan) dengan
pengeluaran pada suatu unit organisasi. Pengecualian atas asas bruto dimungkinkan apabila
besaran biaya pengurang pendapatan-LO bruto bersifat variabel terhadap pendapatan
dimaksud dan tidak dapat diestimasi terlebih dahulu karena proses belum selesai.

Pendapatan-LO meliputi:
1. Pendapatan Asli Daerah, meliputi:
a. Pendapatan Pajak Daerah
b. Pendapatan Retribusi Daerah
c. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
d. Pendapatan Asli Daerah Lainnya

2. Pendapatan Transfer, meliputi:


a. Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan:
- Dana Bagi Hasil Pajak
- Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
- Dana Alokasi Umum
- Dana Alokasi Khusus
b. Transfer Pemerintah Pusat Lainnya:
- Dana Otonomi Khusus
- Dana Penyesuaian
- Dana Keistimewaan
c. Transfer Pemerintah Daerah Lainnya:
- Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak Daerah
d. Bantuan Keuangan
- Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi Lainnya

2
3. Lain-Lain Pendapatan yang Sah
a. Pendapatan Hibah
b. Pendapatan Dana Darurat
c. Pendapatan Lainnya

ANALISIS LAPORAN OPERASIONAL


Analisis atas Laporan Operasional dapat dilakukan dengan menelaah setiap elemen Laporan
Operasional. Setiap elemen Laporan Operasional dapat dianalisis melalui beberapa cara, antara
lain dengan melihat kenaikan /penurunannya dari tahun-tahun sebelumnya, membandingkan
dengan organisasi sejenis lainnya, menghitung tingkat ketercapaian target, menghitung rasio-
rasio keuangan, dan memprediksi kondisi kedepan.

Berikut adalah beberapa analisis yang dapat dilakukan untuk mengeksplorasi Laporan
Operasional:
1. Analisis Pertumbuhan
2. Analisis Ekonomi
3. Analisis Efisiensi
4. Analisis Efektivitas
5. Analisis Kesinambungan Keuangan

Analisis Pertumbuhan
A. Definis Analisisi Pertumbuhan Pendapatan
Analisis pertumbuhan pendapatan merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui
kecenderungan baik berupa kenaikan atau penurunan kineja pendapatan selama kurun waktu
tertentu. Analisis pertumbuhan ini penting untuk mengetahui sejarah perkembangan kinerja
pendapatan daerah.

B. Manfaat Analisis Pertumbuhan Pendapatan


Analisis pertumbuhan pendapatan bermaanfaat untuk mengetahui apakah pemerintah daerah
dalam tahun anggaran bersangkutan atau selama beberapa periode anggaran, kinerja
anggarannya mengalami pertumbuhan pendapatan secara positif atau negatif. Apabila
pendapatan kecenderungan (tren) meningkat maka pertumbuhan pendapatan dikatakan
positif. Begitupun sebaliknya, jika pendapatan menunjukkan penurunan maka berarti
pertumbuhan pendapatan dikatakan negatif

3
Pertumbuhan pendapatan pada tahun tertentu (t) dapat dihitung dengan rumus berikut :

𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑇ℎ 𝑡 =𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑇ℎ 𝑡 − 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑇ℎ (𝑡 − 1) / 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛


𝑇ℎ (𝑡 − 1) × 100%

Keterangan:
Th t. : Tahun yang dihitung
Th (t - 1) : Tahun sebelumnya

Analisis Pertumbuhan dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan secara runtun waktu


setiap elemen dalam Laporan Operasional, meliputi:
- Analisis pertumbuhan pendapatan LO
- Analisis pertumbuhan beban
- Analisis pertumbuhan surplus/defisit

Analisis pertumbuhan memberikan gambaran tentang kecenderungan berupa kenaikan,


penurunan, atau stagnasi keuangan. Kinerja pendapatan pada Laporan Operasional dinilai baik
apabila terjadi pertumbuhan yang positif atau terjadi kenaikan secara berkesinambungan dan
relatif stabil. Namun untuk pos beban, adanya kenaikan atau pertumbuhan positif pada pos
beban tidak selalu buruk, namun juga tidak berarti bagus. Pertumbuhan beban bisa berdampak
positif bagi pertumbuhan ekonomi namun bisa juga berdampak negatif terhadap efisiensi dan
efektifitas organisasi yang pada akhirnya berdampak buruk pada perekonomian.
Beban operasional yang dikeluarkan pemerintah apabila dikelola dengan hemat (ekonomis),
efisien, dan dilakukan tepat sasaran maka hal itu akan memberikan dampak positif bagi
perekonomian. Sebab pengeluaran pemerintah merupakan salah satu faktor pendorong
pertumbuhan ekonomi, selain investasi, konsumsi, dan perdagangan internasional. Tetapi
apabila beban yang terjadi merupakan pengeluaran yang boros, tidak tepat sasaran atau
bahkan tidak memiliki tujuan dan sasaran yang jelas, atau mengandung unsur korupsi, maka hal
itu justru akan menimbulkan inefisiensi ekonomi dan kontraproduktif bagi pembangunan
bangsa.
Selain analisis pertumbuhan atas pos pendapatan dan beban, kita juga dapat melakukan
analisis pertumbuhan surplus/defisit. Diharapkan pemerintah memiliki surplus yang tumbuh
secara stabil. Sebaliknya pemerintah harus waspada apabila terjadi defisit yang cenderung
meningkat. Pertumbuhan surplus yang tumbuh positif merupakan indikator adanya kinerja
pengelolaan keuangan yang baik. Jika yang terjadi justru defisit yang terus meningkat, maka hal
itu menjadi indikasi yang tidak baik bagi pemerintah. Defisit yang tidak terkendali dapat
menyebabkan pemerintah mengalami kebangkrutan yang berdampak pada berhentinya
beberapa layanan dan operasional pemerintah. Dampak lebih buruk lainnya bisa memiu krisis
ekonomi yang sangat menyakitkan masyarakat.

4
Adapun rumus untuk menghitung pertumbuhan adalah menghitung selisih nilai pos yang
diukur tahun sekarang (tahun t) dari tahun sebelumnya (tahun t-1) kemudian dibandingkan
dengan nilai pos tersebut pada tahun sebelumnya (tahun t-1). Jika pos tertentu naik dari tahun
sebelumnya, maka akan diperoleh nilai pertumbuhan yang positif. Sebaliknya jika pos tertentu
turun nilainya dari tahun sebelumnya, maka akan diperoleh nilai pertumbuhan yang negatif.

Berikut adalah rumus untuk menghitung pertumbuhan elemen Laporan Operasional:

Pendapatan(t) – Pendapatan(t-1)
Pertumbuhan Pendapatan (t) = ------------------------------------------------- x 100%
Pendapatan(t-1)

Beban (t) – Beban (t-1)


Pertumbuhan Beban (t) = --------------------------------------------------------- x 100%
Beban (t-1)

Surplus/Defisit LO (t) – Surplus/Defisit LO (t-1)


Pertumbuhan Surplus/Defisit (t) = ---------------------------------------------- x 100%
Surplus/Defisit LO (t-1)

C. Kesimpulan
Analisis pertumbuhan ini akan menggambarkan seberapa besar kemampuan pemerintah
daerah dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai dari satu
periode ke periode berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai