2. Paul Pigors dan Charles A. Myers serta Thomas G. Spates (1965:56) berpendapat bahwa
administrasi kepegawaian adalah tata cara atau prosedur mengorganisasikan dan memperlakukan
orang yang bekerja sedemikian rupa sehingga mendapatkan hasil yang terbaik sesuai dengan
profesionalitasnya.
6. Menurut Felix A. Nigro (1967:22), administrasi kepegawaian adalah seni memilih pegawai baru
dan mempekerjakan pegawai lama sehingga dari pegawai itu diperoleh mutu dan jumlah hasil
yang maksimum
Administrasi kepegawaian dalam instansi pemerintah tidak dapat dilepaskan dari kegiatan
administrasi secara keseluruhan. Lingkup kegiatan administrasi kepegawaian, antara lain
penerimaan, penempatan, pengembangan, dan pemberhentian tenaga kerja dalam rangka
memenuhi kebutuhan organisasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan
demikian, sasaran dan Iingkup kegiatan administrasi kepegawaian adalah pegawai yang
dimulai dari saat penerimaan sampai dengan pemberhentiannya. Sasaran dan Iingkup
kegiatan ini sekaligus memberikan pengertian dari administrasi kepegawaian
3. Hubungan kepegawaian, meliputi hubungan serikat kerja dengan organisasi serikat kerja yang
lain, atau hubungan antaraorganisasi serikat kerja dengan perusahaan, perundingan, kontrak
kerja, keluhan buruh, perwasitan jika terjadi perselisihan kerja, dan sebagainya.
5. Kompensasi, meliputi gaji dan upah, tunjangan, bonus, pembagian laba, hadiah, dan
Administrasi Kepegawaian Negara
Siti Mastoah, SH., MH.
sebagainya.
6. Komunikasi kepegawaian, meliputi: buku petunjuk, saluran komunikasi, pengendalian
gosip, keluh kesah, mendengarkan keluhan survei tingkah laku modal, dan pengharapan.
7. Organisasi, meliputi penyusunan struktur organisasi, penggunaan saluran organisasi
formal dan informal, dan mengatasi akibat yang ditimbulkan dari perubahan organisasi.
Felix A. Nigro dan Lloyd G. Nigro menyebutkan bahwa ruang lingkup administrasi
kepegawaian meliputi kegiatan pengangkatan dan seleksi, pengembangan yang meliputi latihan
jabatan (in-service training), promosi, dan pemberhentian. Adapun Bintoro
Tjokroamidjojo mengatakan bahwa pokok-pokok umum yang dilakukan dalam administrasi
kepegawaian adalah sebagai berikut:
5. sistem promosi dan evaluasi terhadap prestasi kerja pegawai, disiplin, pemindahan atau
pergantian jabatan serta pemberhentian;
Administrasi Kepegawaian Negara
Siti Mastoah, SH., MH.
6. sistem gaji berdasarkan standar tertentu yang objektif sesuai dengan pekerjaan yang
dilakukan dan dapat diubah jika diperlukan. Hal ini dikaitkan dengan pensiun;
7. adanya program pendidikan dan latihan untuk meningkatkan kemampuan kerja pegawai
negeri;
8. hubungan dengan organisasi-organisasi kepegawaian dan serikat-serikat sekerja;
9. tata usaha kepegawaian dalam arti data kepegawaian individual, absensi, cuti,
kenaikan gaji, dan sebagainya.
3. kegiatan pengembangan, untuk mengetahui segenap proses latihan (training), baik latihan
sebelum menduduki jabatan maupun latihan setelah menduduki jabatan. Latihan ini
hendaknya dikaitkan dengan promosi bagi pegawai yang bersangkutan;
Menurut Pigors dan Myers, tujuan administrasi kepegawaian adalah sebagai berikut.
1. Effective utilization of human resources, yaitu memanfaatkan tenaga manusia secara efektif.
Sumber daya manusia dapat memberikan hasil pekerjaan yang memuaskan. Semua tenaga
kerja dalam organisasi dapat bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Administrasi kepegawaian berarti mengelola profesionalitas para pegawai sesuai
dengan kemampuan, keahlian, dan kebutuhan organisasi. Demikian pula, tenaga kerja
yang tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi harus dilatih agar memiliki keahlian
yang berdaya guna dan berhasil guna sehingga langkah awal dari proses administrasi
kepegawaian adalah pengadaan (recruitment) tenaga kerja. Dalam proses pengadaan tenaga
kerja diperlukan analisis kebutuhan menyangkut semua fungsi dan tugas yang ada.
Administrasi Kepegawaian Negara
Siti Mastoah, SH., MH.
Dengan demikian, organisasi membutuhkan pengisian tenaga untuk setiap fungsi dan
tugas tersebut. Jika pengadaan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan yang ada, demikian
pula tenaga kerja yang direkrut itu sesuai dengan persyaratan yang dikemukakan sehingga
efektivitas tenaga kerja dalam organisasi akan diperoleh.
Sasaran administrasi kepegawaian adalah penggunaan tenaga kerja. Oleh karena itu,
administrasi kepegawaian dikembangkan dengan tujuan:
1. penggunaan tenaga kerja manusia secara efektif;
2. tercipta, terpelihara, serta berkembangnya hubungan kerja yang memberikan suasana kerja
yang menyenangkan antarindividu yang bekerja sama.
3. tercapainya perkembangan yang maksimal bagi individu yang bekerja sama.
Dengan demikian, sasaran administrasi kepegawaian negara adalah sebagai berikut:
1. penerimaan pegawai negeri sipil yang sesuai dengan kebutuhan negara, baik di tingkat pusat,
provinsi, maupun daerah, atau kabupaten dan kota.
2. memperoleh pegawai yang cakap, terampil, berpendidikan, dan profesional;
3. memperoleh pegawai yang bermoral tinggi;
4. menempatkan pegawai dan mempromosikannya sesuai dengan prestasinya.
F. Kebijakan Kepegawaian
18 19
Administrasi Kepegawaian Negara
Siti Mastoah, SH., MH.
18 19
Administrasi Kepegawaian Negara
Siti Mastoah, SH., MH.
18