PETRUSIAN PROJECT
SMP KATOLIK SANTU PETRUS PONTIANAK
Puji Syukur kami haturkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa sehingga
Panduan Penyusunan Laporan Project untuk siswa – siswi SMP katolik Santu
Petrus Pontianak dapat selesai dengan baik.
Panduan ini disusun guna memberikan acuan bagi siswa –siswi SMP
Katolik Santu Petrus dalam menyusun Laporan Project sebagai sebuah karya
ilmiah dengan baik, sekaligus dapat juga dijadikan acuan bagi guru dalam
memberikan bimbingan penyusunan Project .
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan panduan penyusunan ini. Semoga panduan penyusunan laporan
project ini dapat meningkatkan kualitas proses penyusunan project.
Penyusunan panduan Project ini memerlukan waktu dan pikiran yang
mendalam, dan sudah disusun seoptimal mungkin. Jika masih terdapat
kekurangan maka tidak menutup kemungkinan ada perbaikan/ revisi. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan
penulisan di masa mendatang serta lebih memperjelas proses pembimbingan
kepada Siswa - Siswi SMP Katolik Santu Petrus mengenai penulisan Project yang
baik dan benar
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait
dalam penyusunan panduan ini.
Susanna, S.T.,M.Pd
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Penyusunan Project
B. Tujuan Penyusunan Project
C. Pembimbing Project
D. Panelis Project
E. Penilaian Project
BAB II. Tata Cara Penyusunan Project
A. Tata Cara Bimbingan Project
B. Penyusunan Laporan Project
C. Tata Cara Presentasi Project
D. Tata tertib presentasi
BAB IV Penataan dan Format Penulisan Project
A. Sistematika Project
B. Penjelasan Setiap Bagian Sistematika
C. Format Penulisan laporan Project
BAB V Penulisan Kutipan dan Daftar Pustaka
A. Daftar Pustaka
B. Cara Kutipan dalam Laporan Project
Lampiran-Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
C. Pembimbing Project
1. Syarat pembimbing
Pembimbing adalah guru SMP katolik Santu Petrus, yang dapat
memberikan bimbingan kepada beberapa kelompok siswa yang
beranggotakan 5- 6 orang yang ditetapkan sekolah. Anggota kelompok
penyusunan project dan pembimbing ditetapkan oleh sekolah.
2. Tugas pembimbing
Tugas pembimbing secara umum adalah setiap kelompok
bimbingannya untuk penyusunan project sejak awal pemilihan topik
project, membimbing dan mengoreksi tata tulis project, membimbing
dan mengawasi proses penelitian, analisis data, interpretasi data sampai
penyelesaian penulisan project.
D. Panelis Project
Panelis dalam presentasi project terdiri dari tiga orang guru yang
bertugas menguji hasil penyusunan project dalam presentasi dan menilai
kesesuaian dokumen laporan project dengan sistematika yang ditetapkan
sekolah. Nilai presentasi diperoleh dari rata-rata nilai yang diberikan oleh
ketiga penguji.
E. Penilaian Project
Penilaian dalam penyusunan project ini terdiri dari :
1. Penilaian Proses dengan bobot nilai 50 %
Penilaian proses dilakukan oleh pembimbing selama penyusunan
project. Komponen penilaian proses meliputi :
a. Penilaian individu
1) Kehadiran
2) Kontribusi kerja
3) Kerjasama
4) Kecekatan
b. Penilaian kelompok
1) Kesesuaian sistematika
2) Kesesuaian isi
2. Penilaian presentasi dengan bobot 30 %
Komponen yang dinilai adalah
a. Penguasaan materi yang dipresentasikan
b. Sistematika dan kelancaran presentasi
c. Penggunaan bahasa
d. Tampilan slide presentasi
e. Kemampuan menanggapi pertanyaan
3. Penilaian laporan dengan bobot maksimal 15 %
Komponen yang dinilai adalah
a. Unsur kebahasaan
b. Kelengkapan isi
c. Ketepatan memilih kata
d. Kesesuaian isi
BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN PROJECT
Pada Bab ini akan dijelaskan tentang tata cara bimbingan, pengerjaan laporan,
presentasi dan penilaian.
A. Tata Cara Bimbingan Project
a. Penyusunan project siswa di bawah bimbingan guru pembimbing sesuai
batas waktu yang telah ditentukan oleh sekolah.
b. Siswa-siswi berkolaborasi dalam kelompok mengajukan masalah dan
topik project yang disertai latar belakang kepada guru pembimbing.
c. Pembimbing memfasilitasi penentuan tema, topik khusus dan judul
yang diajukan setiap kelompok bimbingannya.
d. Pertemuan dengan pembimbing dan proses bimbingan project dilakukan
setiap hari Sabtu pada hari efektif belajar.
e. Setelah selesai proses bimbingan, para siswa menuliskan kegiatan yang
telah dilakukan secara individu pada Lembar Jurnal Bimbingan
Project setiap kelompok yang dapat diakses bersama di Gdocs.
B. Penyusunan Laporan Project
a. Penyusunan Project dilakukan oleh siswa-siswi secara berkelompok
dengan jumlah 5-6 orang.
b. Penyusunan laporan dilakukan secara berkolaborasi secara online dalam
dokumen gdocs sesuai sistematika yang ditetapkan oleh sekolah
c. Dokumen penyusunan dibagikan kepada guru pembimbing dan wakil
kepala sekolah bidang kurikulum
C. Tata Cara Presentasi Project
a. Penjadwalan
Waktu presentasi hasil penyusunan project ditentukan oleh
sekolah menggunakan jadwal yang ditetapkan (timeline yang sudah
dibagikan) sesuai dengan kalender akademik.
b. Panelis/Penguji Presentasi
a. Terdiri dari tiga orang guru yang telah ditentukan oleh sekolah.
b. Ketua panelis membuka sesi presentasi dengan memperkenalkan
anggota panelis , mempersilahkan peserta untuk berdoa dan
melakukan presentasi secara bergantian sesuai dengan kesepakatan
yang telah di atur dalam kelompok .
c. Ketua panelis merekam jalannya presentasi
d. Panelis mengisi berita acara presentasi dan mencatat saran – saran
panelis terhadap laporan project.
D. Tata Tertib Presentasi
1. Presentasi dapat dilakukan secara luring atau daring sesuai kondisi.
2. Setiap kelompok wajib mengumpulkan soft file presentasi ( gslides) dan
laporan dokumen dalam gdocs kepada waka kurikulum minimal dua
hari sebelum pelaksanaan presentasi project.
3. Peserta presentasi harus sudah siap 15 menit sebelum presentasi
dimulai.
4. Peserta presentasi berseragam rapi menggunakan seragam putih hijau .
5. Kegiatan presentasi berlangsung selama 45 menit dengan pembagian :
a. Alokasi waktu Presentasi hasil Project maksimal 20 menit.
b. Tanya jawab oleh panelis maksimal 25 menit.
6. Apabila terdapat siswa – siswi SMP Katolik Santu Petrus yang tidak
lulus dalam setelah penggabungan seluruh nilai maka siswa tersebut
wajib melakukan uji ulang. Pelaksanaan dan jenis ujian ulang yang
diberikan akan ditentukan kemudian.
7. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan
kemudian.
BAB III
PENATAAN DAN FORMAT PENULISAN LAPORAN PROJECT
Contoh :
Judul Penelitian “Perbandingan Pengawetan Tahu Secara Alami
menggunakan Daun Salam dan Lidah Buaya ”
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan rincian pernyataan mengenai ruang
lingkup, topik atau cakupan masalah yang akan diteliti. Rumusan
masalah menjelaskan apa yang menjadi masalah dalam
penelitian / project dan dirumuskan berdasarkan gejala masalah
yang muncul disertai dengan dukungan teori dan logika berpikir
yang tepat. Rumusan masalah harus relevan, dapat dijalankan
dalam realitasnya, dan menarik. Peneliti atau perancang project
harus dapat menjawab dengan jelas dalam menulis rumusan
masalah mencakup “apa yang menjadi masalah?” dan “mengapa
masalah tersebut menjadi topik perbincangan, penting, dan/atau
perlu diteliti?”
Cara membuat rumusan masalah :
1. Harus dirumuskan dengan baik dalam satu kalimat
pertanyaan yang mengandung unsur pertanyaan (why atau
how), masalah yang akan diteliti (what), yang terkena
masalah (who), tempat terjadi masalah (where) dan waktu
terjadi masalah (when).
2. Rumusan hendaklah jelas dan padat
3. Rumusan masalah berisi implikasi adanya data untuk
memecahkan masalah.
4. Rumusan masalah merupakan dasar dalam membuat
hipotesis.
5. Masalah harus menjadi dasar bagi judul project “
c. Tujuan Penelitian
Bagian ini menyebutkan secara spesifik tujuan atau sasaran yang
ingin dicapai yang bersifat resiprokal dengan isi rumusan
masalah. Pengungkapan tujuan pada bagian ini harus jelas, akurat,
dan tidak menimbulkan interpretasi yang salah. Tujuan penelitian
disajikan dalam kalimat pernyataan.
d. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini dipaparkan manfaat penelitian/ project baik
dalam perkembangan ilmu pengetahuan maupun dalam
pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara. Bagian ini dapat
juga memaparkan kontribusi dan/atau manfaat teoritis, praktis,
dan kebijakan.
e. Kajian Pustaka
Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang temuan atau
hasil penelitian- penelitian sebelumnya berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka harus menunjukkan
bahwa permasalahan yang diteliti belum terjawab secara jelas dan
terperinci. Fakta yang dikemukakan dalam bagian ini harus
melalui sumber aslinya dengan mencantumkan nama
pengarang/penulis serta tahun terbitnya sesuai dengan yang ada
pada daftar rujukan..
f. Hipotesis
Hipotesis merupakan praduga yang dikemukakan oleh seorang
peneliti yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dan
memiliki nilai kebenaran yang tidak mutlak. Artinya hipotesis
tersebut bisa benar dan bisa salah.
Menurut Troy Ilson Organ (1965: 85) dalam Suyanto & Jihad,
Asep (2009:72) hipotesis berfungsi untuk:
1. memperoleh suatu kesimpulan tentang suatu masalah,
2. memperjelas keadaan yang membingungkan atau masih
membutuhkan jalan keluar (puzzling situation),
3. mendapat arah bagi suatu tindakan,
4. memuat suatu prediksi yang mungkin
g. Metode Penelitian
Pada bagian metode penelitian sekurang – kurangnya berisi,
tempat dan waktu penelitian , subjek penelitian , dan alat
pengumpulan data .
7. Daftar Pustaka
Halaman daftar pustaka mengikuti halaman sebelumnya. Cara
penulisan daftar pustaka dapat dibaca di bagian lain pedoman ini.
8. Lampiran
Pada bagian ini diawali dengan tulisan ”LAMPIRAN” yang
dituliskan di bagian tengah halaman, tetapi lembar ini tidak diberi
halaman. Lembar berikutnya adalah lampiran dengan nomor
lampiran yang ditulis dengan angka Arab dan diketik di bagian
kanan atas.
Lampiran dapat berupa:
1) Tahap-tahap pelaksanaan project
2) Instrumen pengambilan data
3) Dokumentasi kegiatan
4) Data-data mentah, misalnya rekapitulasi jawaban subyek,
atau hasil transkip wawancara dengan subyek,
5) Jurnal bimbingan
C. Format Penulisan Laporan Project
1. Ukuran kertas
Laporan hasil Project diketik pada Gdocs dengan ukuran kertas A4
(8.27” x 11,69” atau 21 cm x 29,7 cm)
2. Bahasa
a. Bahasa dalam penulisan Project :
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baku (ada
subjek dan predikat), dan supaya lebih sempurna, ditambah dengan
objek dan keterangan.
b. Bentuk Kalimat:
Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama (saya, aku, kami,
kita) dan orang kedua (engkau, kamu, dan lainnya), tetapi dibuat
bentuk pasif. Penyajian ucapan terima kasih pada kata pengantar,
saya diganti dengan penulis atau peneliti.
c. Istilah
Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang sudah di
Indonesiakan (kata serapan). Jika terpaksa harus memakai istilah
asing, dibuat cetak miring pada istilah itu.
d. Kesalahan yang sering terjadi:
1) Kata penghubung, seperti sehingga, dengan demikian
dan sedangkan tidak boleh dipakai memulai suatu kalimat.
2) Kata depan, misalnya pada, dalam, sering dipakai tidak pada
tempatnya, misalnya diletakkan di depan subjek (merusak
susunan kalimat).
3) Kata mana dan dari kerap kurang tepat pemakaiannya, dan
diperlakukan tepat seperti kata “where” dan “of” dalam Bahasa
Inggris. Bentuk yang demikian dalam Bahasa Indonesia
tidaklah baku sehingga jangan dipakai.
4) Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
3. Pengetikan
Penulisan diketik dengan komputer, mengikuti ketentuan:
a. Jenis huruf Times New Roman
b. Ukuran (font): naskah 12, judul bab 12, judul project 14 pada
halaman judul dan diketik dengan huruf tebal (Bold),
disesuaikan dengan panjangnya judul serta disusun dalam
bentuk segitiga terbalik.
c. Ketikan naskah dengan spasi ganda, kecuali judul, abstrak, kata
pengantar, daftar isi, kutipan langsung, daftar (tabel, lampiran,
grafik) yang lebih dari 1 baris, dan daftar pustaka yang diketik
dengan jarak 1 spasi ke bawah.
d. Naskah diketik rata kanan dan kiri
e. Batas pengetikan 4 cm dari tepi atas; 3 cm dari tepi bawah; 4 cm
dari tepi kiri dan 3 cm dari tepi kanan.
f. Bilangan dan Satuan
1) Bilangan diketik dengan angka, kecuali jika terdapat pada
permulaan kalimat, maka bilangan tersebut harus dieja.
Contoh:
a) Produksi perusahaan setiap tahun meningkat sebesar
5.000 unit.
b) Lima puluh ribu jiwa meninggal dalam bencana tersebut.
2) Bilangan desimal ditandai dengan koma bukan dengan titik.
Contoh: Rata-rata berat telur adalah 25,25 g.
3) Bilangan yang mendapatkan akhiran -an dituliskan serangkai
dengan unsur yang terdekat bila dinyatakan dengan huruf
atau digunakan tanda hubung (-) bila dinyatakan dengan
angka.
Contoh: angkatan 60-an.
4) Kata bilangan tingkat dituliskan serangkai dengan unsur yang
terdekat bila dinyatakan dengan huruf, dituliskan dengan
tanda hubung (-) bila dinyatakan dengan angka Arab, atau
dapat dinyatakan dengan angka Romawi.
Contoh: kedua belas atau ke-12 atau Xll.
5) Penulisan kata dalam tanda kurung dari angka tidak
diperkenankan kecuali dokumen resmi, seperti akta, kuitansi,
wesel pos, dan cek dapat menggunakan angka dan huruf
sekaligus.
Berikut ini adalah contoh yang salah: 5 (lima), 100 (seratus).
6) Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik di
belakangnya.
Contoh: 50 km, 10 kg, Rp2.50
g. Pengisian ruang
Ruang yang terdapat pada halaman naskah harus terisi penuh.
Artinya, pengetikan harus dimulai dari batas tepi kiri sampai ke
batas tepi kanan sehingga tidak ada ruang yang terbuang,
kecuali jika memulai alinea baru, memasukkan persamaan,
tabel, gambar, judul subbab, atau hal-hal lain yang khusus. Pada
Microsoft Word, pilih alternatif justified
h. Alinea baru
Alinea baru yang berada tepat di bawah judul bab, subbab, atau
anak subbab ditulis rata kiri. Alinea baru setelahnya ditulis
menjorok pada ketikan yang ke-5 dari batas tepi kiri. Jika
menggunakan perangkat lunak, maka alinea baru tersebut dapat
dimulai mengikuti pengaturan otomatis tab dari perangkat lunak
tersebut
i. Permulaan Kalimat
Kalimat diawali dengan huruf besar (kapital). Bilangan,
lambang, atau rumus kimia yang memulai suatu kalimat harus
dieja dengan huruf. Contoh: “Lima buah tabung...”
j. Setiap bab dimulai pada halaman baru.
k. Penulisan judul, sub judul, anak sub judul, sub anak judul:
1) Judul bab diketik pada batas atas bidang pengetikan,
disusun secara simetris menggunakan huruf kapital tebal
(Bold) tanpa garis bawah dan tanda titik
2) Judul sub bab diberi huruf A,B,C dan seterusnya, diawali
dari tepi kiri dan dicetak tebal. Judul sub bab diketik dengan
huruf kapital pada setiap awal kata
3) Judul anak sub bab diketik dari atas kiri bidang pengetikan
dengan penomoran menggunakan angka Arab 1,2 dan
seterusnya.
4. Penomoran Halaman
a. Kata Pengantar sampai daftar tabel, diberi nomor halaman dengan
angka Romawi kecil.
b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari Bab I sampai ke halaman
terakhir, memakai angka Arab sebagai nomor halaman.
c. Nomor halaman ditempatkan disebelah kanan atas, kecuali kalau ada
judul atau bab pada bagian atas halaman itu. Untuk halaman yang
demikian nomornya ditulis di bagian tengah bawah.
d. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5
cm dari tepi atas atau tepi bawah.
e. Tabel diketik dengan huruf yang sama dengan naskah lainnya dan
menggunakan spasi tunggal. Judul tabel diketik di atas tabel dengan
posisi di bagian tengah dan disusun dengan format segitiga terbalik,
meliputi nama tabel, tempat, bulan dan tahun. Keterangan atau
catatan tabel ditulis dengan spasi tunggal. Tabel diberi nomor urut
dengan angka Arab.
f. Gambar dinomori dengan angka Arab.
g. Penomoran dilakukan secara konsisten dari awal sampai akhir
naskah. Berikut ini contoh penomoran gabungan antara angka
Romawi dan Arab.
A.
1.
a.
1)
a)
(1)
(a)
Lutan, Rusli. Dkk. 1997. Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB dan
FPOK IKLP Bandung
B. Kutipan
.
Kutipan ditulis dalam bahasa aslinya, kalau lebih dari 3 baris, diketik satu
spasi, dan kalau kurang dari 3 baris, dua spasi. Diketik menjorok ke dalam.
Tidak diterjemahkan, namun boleh dibahas sesuai dengan kata-kata penulis.
a. Sumber kutipan dari naskah publikasi
Materi yang langsung dikutip dari artikel lain atau artikel yang
pernah ditulis sendiri dan telah dipublikasikan sebelumnya, maka
harus ditulis secara lengkap kata demi kata sesuai dengan apa yang
tertulis pada artikel aslinya. Selain itu perlu dicantumkan nama akhir
penulis, tahun dan halaman yang memuat informasi tersebut di dalam
tanda kurung atau nama di luar tanda kurung.
Contoh : …fermentasi dapat mengakibatkan perubahan
warna, aroma, tekstur, dan rasa pada makanan (Faridah, 2019:7)
Atau
Menurut Faridah (2019: 7), “Fermentasi juga dapat mengakibatkan
perubahan warna, aroma, tekstur, dan rasa pada makanan”.
b. Sumber kutipan dari bahan internet
Materi yang dikutip dari naskah yang berasal internet, kadang-
kadang tidak mencantumkan halaman asli dari naskah tersebut kecuali
untuk naskah yang ditampilkan secara lengkap. Naskah yang tidak ada
halaman aslinya ini maka kutipan langsung dapat menggunakan simbol
(¶) dan nomor paragraf.
Contoh : Kehadiran anak jalanan di Yogyakarta bagaikan jamur di
musim hujan, mereka betah tinggal di Yogyakarta karena penduduknya
ramah (Atmojo, 2006, ¶ 1). Artinya sumber yang dikutip berada pada
paragraf 1 pada naskah internet tersebut.
Jika naskah tersebut memiliki judul, maka dituliskan nama akhir
penulis asli, tahun, judul, nomor paragraf. Contoh : Jumlah anak jalanan
diperkirakan akan meningkat menjadi 100-140 juta anak di dunia
sebagai dampak dari kemiskinan (Abdullah, 2000, Stop Memberi Uang
pada Anak Jalanan, ¶ 1).
c. Kutipan dari sumber kedua
Jika penulis mengutip langsung dari tulisan orang lain, maka tetap
mencantumkan nama akhir penulis asli bahan tersebut dan tahunnya,
kemudian mencantumkan juga nama akhir penulis dan tahun dimana
bahan tersebut diperoleh.
Contoh : Bellamy (1997, dalam Arifin, 2001) menyebutkan bahwa
….
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Negri Malang. 2017. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah dan Tesis,
UNM, Malang
LAMPIRAN :
Contoh Halaman Judul
OLEH :
1. …. NIS …
2. …. NIS …
3. …. NIS ...
4. …. NIS …
5. …. NIS ...
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya, project yang berjudul “.....“ dapat selesai tepat waktu. Besar
harapan peneliti agar project ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan
dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. ....
2. ….
3. ...
4. ...
terdapat kekurangan dari segi isi, bahasa, maupun hal lainnya, peneliti mohon
kritik dan saran yang membangun agar tercapainya kesempurnaan pada project ini
Pontianak, …. 2022
Peneliti