Anda di halaman 1dari 33

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN

PETRUSIAN PROJECT
SMP KATOLIK SANTU PETRUS PONTIANAK

SMP KATOLIK SANTU PETRUS

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami haturkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa sehingga
Panduan Penyusunan Laporan Project untuk siswa – siswi SMP katolik Santu
Petrus Pontianak dapat selesai dengan baik.
Panduan ini disusun guna memberikan acuan bagi siswa –siswi SMP
Katolik Santu Petrus dalam menyusun Laporan Project sebagai sebuah karya
ilmiah dengan baik, sekaligus dapat juga dijadikan acuan bagi guru dalam
memberikan bimbingan penyusunan Project .
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan panduan penyusunan ini. Semoga panduan penyusunan laporan
project ini dapat meningkatkan kualitas proses penyusunan project.
Penyusunan panduan Project ini memerlukan waktu dan pikiran yang
mendalam, dan sudah disusun seoptimal mungkin. Jika masih terdapat
kekurangan maka tidak menutup kemungkinan ada perbaikan/ revisi. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan
penulisan di masa mendatang serta lebih memperjelas proses pembimbingan
kepada Siswa - Siswi SMP Katolik Santu Petrus mengenai penulisan Project yang
baik dan benar
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait
dalam penyusunan panduan ini.

Kepala SMP katolik Santu Petrus Pontianak

Susanna, S.T.,M.Pd
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Penyusunan Project
B. Tujuan Penyusunan Project
C. Pembimbing Project
D. Panelis Project
E. Penilaian Project
BAB II. Tata Cara Penyusunan Project
A. Tata Cara Bimbingan Project
B. Penyusunan Laporan Project
C. Tata Cara Presentasi Project
D. Tata tertib presentasi
BAB IV Penataan dan Format Penulisan Project
A. Sistematika Project
B. Penjelasan Setiap Bagian Sistematika
C. Format Penulisan laporan Project
BAB V Penulisan Kutipan dan Daftar Pustaka
A. Daftar Pustaka
B. Cara Kutipan dalam Laporan Project

Lampiran-Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penyusunan Project


Suatu proses pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang
terdiri dari perencanaan, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi. Kegiatan
belajar mengajar yang dirancang dalam bentuk rencana mengajar disusun
oleh guru dengan mengacu pada tujuan yang hendak dicapai. Untuk
mengetahui berhasil tidaknya tujuan yang diharapkan, maka guru perlu
adanya evaluasi.
Penilaian merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dengan
kegiatan belajar mengajar pada umumnya, karena efektivitas kegiatan
belajar mengajar bergantung pada kegiatan penilaian. Kegiatan belajar
mengajar akan efektif bila didukung oleh kegiatan penilaian yang efektif
pula. Kenyataan menunjukkan bahwa seorang guru melakukan kegiatan
penilaian hanya untuk memenuhi kewajiban formal, yaitu menentukan nilai
bagi siswanya. Artinya, masih banyak guru yang kurang memahami dengan
benar untuk tujuan apa kegiatan penilaian dilakukan dan manfaat apa yang
dapat diambil dari kegiatan penilaian yang telah dilakukan.
Penilaian project adalah salah satu alternatif model penilaian dimana
kegiatan penilaian dilakukan terhadap suatu tugas yang mencakup beberapa
kompetensi yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam waktu periode
tertentu. Tugas tersebut dapat berupa investigasi terhadap suatu proses atau
kejadian yang dimulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan data dan penyajian data. Project menciptakan
pengalaman belajar yang menyenangkan dan  luar biasa, baik dalam hal
pencapaian akademis maupun pertumbuhan pribadi siswa.
B. Tujuan Penyusunan Project
1. Para siswa mampu menerapkan pola pikir ilmiah dan menuangkan
ke dalam bentuk tulisan ilmiah dalam upaya menyelesaikan masalah
sesuai topik yang dipilihnya .
2. Siswa - Siswi SMP Katolik Santu Petrus dapat menerapkan
pengetahuan yang telah didapatkan ke dalam Project
3. Siswa - Siswi SMP Katolik Santu Petrus terampil menulis ilmiah
berdasarkan kaidah-kaidah tulisan ilmiah ke dalam laporan penelitian.
4. Mendapatkan gambaran kemampuan komprehensif siswa secara
kontekstual
5. Menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan  luar biasa,
baik dalam hal pencapaian akademis maupun pertumbuhan pribadi
siswa.
6. Terciptanya Profil Pelajar Pancasila

C. Pembimbing Project
1. Syarat pembimbing
Pembimbing adalah guru SMP katolik Santu Petrus, yang dapat
memberikan bimbingan kepada beberapa kelompok siswa yang
beranggotakan 5- 6 orang yang ditetapkan sekolah. Anggota kelompok
penyusunan project dan pembimbing ditetapkan oleh sekolah.
2. Tugas pembimbing
Tugas pembimbing secara umum adalah setiap kelompok
bimbingannya untuk penyusunan project sejak awal pemilihan topik
project, membimbing dan mengoreksi tata tulis project, membimbing
dan mengawasi proses penelitian, analisis data, interpretasi data sampai
penyelesaian penulisan project.
D. Panelis Project
Panelis dalam presentasi project terdiri dari tiga orang guru yang
bertugas menguji hasil penyusunan project dalam presentasi dan menilai
kesesuaian dokumen laporan project dengan sistematika yang ditetapkan
sekolah. Nilai presentasi diperoleh dari rata-rata nilai yang diberikan oleh
ketiga penguji.
E. Penilaian Project
Penilaian dalam penyusunan project ini terdiri dari :
1. Penilaian Proses dengan bobot nilai 50 %
Penilaian proses dilakukan oleh pembimbing selama penyusunan
project. Komponen penilaian proses meliputi :
a. Penilaian individu
1) Kehadiran
2) Kontribusi kerja
3) Kerjasama
4) Kecekatan
b. Penilaian kelompok
1) Kesesuaian sistematika
2) Kesesuaian isi
2. Penilaian presentasi dengan bobot 30 %
Komponen yang dinilai adalah
a. Penguasaan materi yang dipresentasikan
b. Sistematika dan kelancaran presentasi
c. Penggunaan bahasa
d. Tampilan slide presentasi
e. Kemampuan menanggapi pertanyaan
3. Penilaian laporan dengan bobot maksimal 15 %
Komponen yang dinilai adalah
a. Unsur kebahasaan
b. Kelengkapan isi
c. Ketepatan memilih kata
d. Kesesuaian isi

BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN PROJECT

Pada Bab ini akan dijelaskan tentang tata cara bimbingan, pengerjaan laporan,
presentasi dan penilaian.
A. Tata Cara Bimbingan Project
a. Penyusunan project siswa di bawah bimbingan guru pembimbing sesuai
batas waktu yang telah ditentukan oleh sekolah.
b. Siswa-siswi berkolaborasi dalam kelompok mengajukan masalah dan
topik project yang disertai latar belakang kepada guru pembimbing.
c. Pembimbing memfasilitasi penentuan tema, topik khusus dan judul
yang diajukan setiap kelompok bimbingannya.
d. Pertemuan dengan pembimbing dan proses bimbingan project dilakukan
setiap hari Sabtu pada hari efektif belajar.
e. Setelah selesai proses bimbingan, para siswa menuliskan kegiatan yang
telah dilakukan secara individu pada Lembar Jurnal Bimbingan
Project setiap kelompok yang dapat diakses bersama di Gdocs.
B. Penyusunan Laporan Project
a. Penyusunan Project dilakukan oleh siswa-siswi secara berkelompok
dengan jumlah 5-6 orang.
b. Penyusunan laporan dilakukan secara berkolaborasi secara online dalam
dokumen gdocs sesuai sistematika yang ditetapkan oleh sekolah
c. Dokumen penyusunan dibagikan kepada guru pembimbing dan wakil
kepala sekolah bidang kurikulum
C. Tata Cara Presentasi Project
a. Penjadwalan
Waktu presentasi hasil penyusunan project ditentukan oleh
sekolah menggunakan jadwal yang ditetapkan (timeline yang sudah
dibagikan) sesuai dengan kalender akademik.
b. Panelis/Penguji Presentasi
a. Terdiri dari tiga orang guru yang telah ditentukan oleh sekolah.
b. Ketua panelis membuka sesi presentasi dengan memperkenalkan
anggota panelis , mempersilahkan peserta untuk berdoa dan
melakukan presentasi secara bergantian sesuai dengan kesepakatan
yang telah di atur dalam kelompok .
c. Ketua panelis merekam jalannya presentasi
d. Panelis mengisi berita acara presentasi dan mencatat saran – saran
panelis terhadap laporan project.
D. Tata Tertib Presentasi
1. Presentasi dapat dilakukan secara luring atau daring sesuai kondisi.
2. Setiap kelompok wajib mengumpulkan soft file presentasi ( gslides) dan
laporan dokumen dalam gdocs kepada waka kurikulum minimal dua
hari sebelum pelaksanaan presentasi project.
3. Peserta presentasi harus sudah siap 15 menit sebelum presentasi
dimulai.
4. Peserta presentasi berseragam rapi menggunakan seragam putih hijau .
5. Kegiatan presentasi berlangsung selama 45 menit dengan pembagian :
a. Alokasi waktu Presentasi hasil Project maksimal 20 menit.
b. Tanya jawab oleh panelis maksimal 25 menit.
6. Apabila terdapat siswa – siswi SMP Katolik Santu Petrus yang tidak
lulus dalam setelah penggabungan seluruh nilai maka siswa tersebut
wajib melakukan uji ulang. Pelaksanaan dan jenis ujian ulang yang
diberikan akan ditentukan kemudian.
7. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan
kemudian.
BAB III
PENATAAN DAN FORMAT PENULISAN LAPORAN PROJECT

A. Sistematika Laporan Project


Sistematika laporan project yang digunakan di SMP Katolik Santu Petrus
adalah sebagai berikut :
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi 
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Kajian Pustaka
F. Hipotesis ( jika ada )
G. Metode Penelitian
Bab II PEMBAHASAN
Bab III PENUTUP 
A. Simpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran

B. Penjelasan Setiap Bagian Sistematika


Penjelasan setiap bagian project adalah sebagai berikut :
1. Halaman Judul
a. Halaman judul memuat : judul, lambang SMP Katolik Santu
Petrus, nama anggota kelompok dan NIS, nama sekolah dan
tahun penyusunan .
b. Halaman judul tanpa nomor halaman
c. Judul dibuat singkat, jelas dan menunjukkan dengan tepat masalah
yang hendak dibahas, tempat penelitian (boleh ditampilkan boleh
tidak). Tidak boleh ambigu. Jumlah kata dalam judul maksimal 14
kata, jika judul dalam bahasa Inggris maksimal 12 kata. Kata
ilmiah dicetak miring.
Judul diharapkan mampu memberikan ungkapan – ungkapan
terhadap suatu masalah yang akan dibahas dan dipecahkan pada
kegiatan penelitian.
Fungsi pokok dari judul adalah menunjukkan hakikat objek
penyelidikan, wilayahnya serta metode umum yang
dipergunakannya.
Contoh Judul :
1) Pengaruh Jumlah Ragi Terhadap Karakteristik Tapai Ubi
Ungu
2) Perbandingan Pengawetan Tahu Secara Alami menggunakan
Daun Salam dan Lidah Buaya
3) Perancangan Antarmuka Aplikasi B-Creative di masa
pandemic covid-19
d. Judul ditulis dengan huruf besar , tanpa titik.
e. Lambang SMP Katolik Santu Petrus adalah berbentuk segitiga
berwarna hijau dengan dasar putih dengan ukuran tinggi 5 cm dan
lebar 5 cm, yang ada di lampiran panduan ini
f. Nama Siswa - Siswi SMP Katolik Santu Petrus ditulis dengan
lengkap, tidak boleh disingkat. Di samping kanan nama
dicantumkan Nomor Induk Siswa
g. Nama sekolah dituliskan dengan lengkap yaitu SMP Katolik Santu
Petrus
h. Tahun penyusunan Project terdiri dari bulan dan tahun. Misalnya
Oktober Tahun 2021
2. Kata Pengantar
Mengandung uraian singkat tentang maksud penulisan laporan
Project, penjelasan-penjelasan dan ucapan terima kasih serta tidak
terdapat hal-hal yang bersifat ilmiah
3. Daftar Isi
Berisi gambaran secara menyeluruh tentang isi project dan sebagai
petunjuk pembaca yang ingin langsung melihat suatu bab atau anak
subjudul. Di dalam daftar isi tertera urutan judul, sub judul, anak sub
judul disertai dengan nomor halamannya. Daftar isi dimulai dari kata
pengantar.
4. Bab I Pendahuluan
a. Latar belakang
Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan mengenai
pentingnya penelitian mengenai masalah yang diajukan. Pada
bagian latar belakang masalah ini diuraikan tentang apa yang
mendorong seorang peneliti untuk mengangkat suatu masalah.
Suatu fenomena dianggap sebagai masalah bila terdapat
kesenjangan antara sesuatu yang diinginkan dengan kenyataan
saat penelitian dilakukan. Pada bagian ini dijelaskan situasi dan
kondisi yang melatarbelakangi terjadinya masalah tersebut.
Bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau
topik yang dibahas dan menunjukkan signifikan masalah atau
topik untuk dibahas.

Penulisan bagian latar belakang dapat dilakukan dengan berbagai


cara, diantaranya dimulai dengan:
(1) pengetahuan yang bersifat umum atau teori yang relevan
dengan masalah atau topik yang dibahas, diikuti dengan paparan
yang menunjukkan bahwa tidak selamanya hal tersebut dapat
terjadi,
(2) pertanyaan retoris (tidak memerlukan jawaban) yang dapat
mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang dibahas:
(3) kutipan dari orang terkenal, ungkapan atau slogan mutakhir
yang bersifat argumentatif, baik secara teoritik maupun empirik
yang relevan dengan masalah atau topik yang dibahas.

Contoh :
Judul Penelitian “Perbandingan Pengawetan Tahu Secara Alami
menggunakan Daun Salam dan Lidah Buaya ”

Pada bagian latar belakang masalah, peneliti menarasikan fakta


kandungan gizi pada tahu, kondisi tahu yang mudah rusak
sehingga perlu diawetkan dengan bahan yang aman, serta
banyaknya temuan tahu yang diawetkan dengan formalin yang
bukan termasuk pengawet makanan. Latar belakang masalah
dilengkapi dengan referensi kandungan kimiawi pada daun salam
dan lidah buaya yang bersumber dari berbagai pustaka.

b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan rincian pernyataan mengenai ruang
lingkup, topik atau cakupan masalah yang akan diteliti. Rumusan
masalah menjelaskan apa yang menjadi masalah dalam
penelitian / project dan dirumuskan berdasarkan gejala masalah
yang muncul disertai dengan dukungan teori dan logika berpikir
yang tepat. Rumusan masalah harus relevan, dapat dijalankan
dalam realitasnya, dan menarik. Peneliti atau perancang project
harus dapat menjawab dengan jelas dalam menulis rumusan
masalah mencakup “apa yang menjadi masalah?” dan “mengapa
masalah tersebut menjadi topik perbincangan, penting, dan/atau
perlu diteliti?”
Cara membuat rumusan masalah :
1. Harus dirumuskan dengan baik dalam satu kalimat
pertanyaan yang mengandung unsur pertanyaan (why atau
how), masalah yang akan diteliti (what), yang terkena
masalah (who), tempat terjadi masalah (where) dan waktu
terjadi masalah (when).
2. Rumusan hendaklah jelas dan padat
3. Rumusan masalah berisi implikasi adanya data untuk
memecahkan masalah.
4. Rumusan masalah merupakan dasar dalam membuat
hipotesis.
5. Masalah harus menjadi dasar bagi judul project “

Contoh rumusan masalah pada project berjudul “ Pengaruh


Jumlah Ragi Terhadap Karakteristik Tapai Ubi Ungu” adalah
1. Bagaimana warna dari tapai ubi ungu jika jumlah ragi yang
digunakan berbeda?
2. Bagaimana aroma dari tapai ubi ungu jika jumlah ragi yang
digunakan berbeda?
3. Bagaimana rasa dari tapai ubi ungu jika jumlah ragi yang
digunakan berbeda?
4. Bagaimana tekstur dari tapai ubi ungu jika jumlah ragi yang
digunakan berbeda?

Contoh rumusan masalah pada project berjudul “Perbandingan


Pengawetan Tahu Secara Alami menggunakan Daun Salam dan
Lidah Buaya” adalah Bagaimana perbandingan kualitas tahu
dengan pengawetan alami menggunakan daun salam dan lidah
buaya ?
Rumusan masalah tersebut dapat diuraikan lagi menjadi sub
masalah sebagai berikut :
1. Berapa lama daun salam dan lidah buaya dapat
mempertahankan kualitas tahu ?
2. Manakah kualitas tahu yang lebih baik di antara daun salam
dan lidah buaya ?
3. Bagaimana pendapat responden tentang citarasa tahu
dengan pengawet daun salam dan lidah buaya ?

Contoh rumusan masalah pada project dengan judul


“Perancangan Antarmuka Aplikasi B-Creative di masa pandemic
covid-19” adalah : Bagaimana proses perancangan antarmuka
aplikasi B-Creative yang menarik ?

c. Tujuan Penelitian
Bagian ini menyebutkan secara spesifik tujuan atau sasaran yang
ingin dicapai yang bersifat resiprokal dengan isi rumusan
masalah. Pengungkapan tujuan pada bagian ini harus jelas, akurat,
dan tidak menimbulkan interpretasi yang salah. Tujuan penelitian
disajikan dalam kalimat pernyataan.

Contoh tujuan pada penelitian / project berjudul “ Pengaruh


Jumlah Ragi Terhadap Karakteristik Tapai Ubi Ungu” adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana warna tapai ubi ungu dengan
jumlah ragi yang berbeda.
2. Untuk mengetahui bagaimana aroma tapai ubi ungu dengan
jumlah ragi yang berbeda.
3. Untuk mengetahui bagaimana rasa tapai ubi ungu dengan
jumlah ragi yang berbeda.
4. Untuk mengetahui bagaimana tekstur tapai ubi ungu dengan
jumlah ragi yang berbeda.
Contoh tujuan pada penelitian / project berjudul “Perbandingan
Pengawetan Tahu Secara Alami menggunakan Daun Salam dan
Lidah Buaya”adalah :
1. Mengetahui waktu bertahannya kualitas tahu dengan bahan
pengawet alami dari daun salam dan lidah buaya.
2. Menentukan kualitas tahu yang lebih baik dengan pengawet
alami dari daun salam dan lidah buaya.
3. Mengetahui pendapat responden berkaitan dengan citarasa
tahu dengan pengawet alami

d. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini dipaparkan manfaat penelitian/ project baik
dalam perkembangan ilmu pengetahuan maupun dalam
pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara. Bagian ini dapat
juga memaparkan kontribusi dan/atau manfaat teoritis, praktis,
dan kebijakan.

Kontribusi atau manfaat teoritis menunjukkan bagaimana hasil


penelitian/ project bermanfaat dalam pengembangan teori yang
sudah ada, penemuan teori baru, pengembangan konsep baru,
ataupun pengembangan konsep yang sudah ada.

Kontribusi atau manfaat praktis menunjukkan bagaimana manfaat


penelitian dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari atau
dapat memperbaiki praktik yang ada.
Kontribusi atau manfaat kebijakan menunjukkan bagaimana hasil
penelitian bermanfaat dalam proses pembuatan kebijakan untuk
kepentingan masyarakat luas. Manfaat bagi peneliti/penulis tidak
perlu dituliskan.
Contoh Manfaat pada project / penelitian berjudul “Perbandingan
Pengawetan Tahu Secara Alami menggunakan Daun Salam dan
Lidah Buaya”adalah:
1. Memberikan solusi dalam mengatasi masalah pengawetan
tahu berformalin
2. Mencari dan membuat pengawet makanan yang aman dan
sehat bagi tubuh.
3. Menambah nilai gizi tahu dengan menggunakan bahan alami.

e. Kajian Pustaka
Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang temuan atau
hasil penelitian- penelitian sebelumnya berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka harus menunjukkan
bahwa permasalahan yang diteliti belum terjawab secara jelas dan
terperinci. Fakta yang dikemukakan dalam bagian ini harus
melalui sumber aslinya dengan mencantumkan nama
pengarang/penulis serta tahun terbitnya sesuai dengan yang ada
pada daftar rujukan..

Rujukan yang digunakan dalam kajian pustaka dapat dari


berbagai sumber seperti jurnal ilmiah, disertasi, tesis, skripsi,
laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar, diskusi
ilmiah, terbitan resmi pemerintah dan lembaga lainnya. Namun
lebih disarankan untuk menggunakan rujukan dari jurnal ilmiah
sebagai sumber utama dan rujukan lain sebagai sumber
penunjang. Rujukan yang dipilih harus didasarkan pada topik
yang akan dikaji dengan prinsip kemutakhiran dan prinsip
relevansi. Penambahan subbab dan anak subbab dalam tinjauan
pustaka diperbolehkan dengan mengacu pada luasnya topik yang
akan dikaji.
Penyajian kajian pustaka hendaknya ditunjukkan bahwa
permasalahan yang akan dikaji belum terjawab atau belum
terpecahkan secara memuaskan. Uraian yang ditulis bukan
memindahkan text book melainkan uraian penulis setelah
membaca literatur. Penulis diperkenankan mengutip langsung,
tetapi harus memenuhi kaidah penulisan kutipan.

Penulisan teori/definisi suatu konsep/ hal menggunakan minimal


tiga sumber rujukan, dan pada bagian akhir dibuat kesimpulan
sendiri oleh penulis.

f. Hipotesis
Hipotesis merupakan praduga yang dikemukakan oleh seorang
peneliti yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dan
memiliki nilai kebenaran yang tidak mutlak. Artinya hipotesis
tersebut bisa benar dan bisa salah.

Menurut Troy Ilson Organ (1965: 85) dalam Suyanto & Jihad,
Asep (2009:72) hipotesis berfungsi untuk:
1. memperoleh suatu kesimpulan tentang suatu masalah,
2. memperjelas keadaan yang membingungkan atau masih
membutuhkan jalan keluar (puzzling situation),
3. mendapat arah bagi suatu tindakan,
4. memuat suatu prediksi yang mungkin

Hipotesis dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni hipotesis


kerja atau hipotesis asli, diberi simbol Ha atau H1, dan Hipotesis
nol hipotesis nihil diberi notasi Ho

Contoh Hipotesis pada project / penelitian berjudul ““ Pengaruh


Jumlah Ragi Terhadap Karakteristik Tapai Ubi Ungu” adalah :
H0 : Tidak ada perbedaan warna tapai ubi ungu jika jumlah ragi
yang digunakan berbeda.
H1 : Ada perbedaan warna tapai ubi ungu jika jumlah ragi yang
digunakan berbeda.
H0 : Tidak ada perbedaan aroma tapai ubi ungu jika jumlah ragi
yang digunakan berbeda .
H2: Ada perbedaan aroma tapai ubi ungu jika jumlah ragi yang
digunakan berbeda.
H0: Tidak ada perbedaan rasa tapai ubi ungu jika jumlah ragi
yang digunakan berbeda.
H3: Ada perbedaan rasa tapai ubi ungu jika jumlah ragi yang
digunakan berbeda.
H0: Tidak ada perbedaan tekstur tapai ubi ungu jika jumlah ragi
yang digunakan berbeda.
H4: Ada perbedaan tekstur tapai ubi ungu jika jumlah ragi yang
digunakan berbeda.

g. Metode Penelitian
Pada bagian metode penelitian sekurang – kurangnya berisi,
tempat dan waktu penelitian , subjek penelitian , dan alat
pengumpulan data .

1) Tempat dan waktu Penelitian dituliskan dalam bentuk narasi .


2) Subjek Penelitian
Berdasarkan kriteria subjek penelitian dan tidak perlu
menyebutkan identitas subyek penelitian.
3) Alat dan metode pengumpulan data
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian
harus diuraikan dengan jelas. Sesuai dengan kebutuhan misal
kisi-kisi atau pedoman wawancara, dan sebagainya.
a) Metode pengumpulan data dengan pengamatan
eksperimen , wawancara, observasi dan pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang jika diperlukan.
b) Laporan dokumentasi misalnya transkrip hasil
wawancara mendalam dilampirkan.
5. Bab II Pembahasan
a. Hasil Penelitian
Hasil penelitian merupakan bagian yang utama dalam laporan
penelitian, namun biasanya merupakan bagian yang paling
ringkas disajikan dalam bentuk teks dan menjawab tujuan
penelitian.
Penjajian Hasil Penelitian berupa teks naratif, berbentuk catatan
lapangan dan matriks, grafik, jaringan, dan bagan.
b. Pembahasan
Pada bagian ini peneliti menjelaskan makna hasil penelitian.
Pembahasan merupakan tulisan yang membahas kesenjangan
antara teori dan hasil penelitian serta menjawab tujuan penelitian.
Teori yang dikemukakan adalah teori (jurnal dan teks book) yang
sudah termuat dalam kajian pustaka.
Pembahasan disusun sesuai dengan tujuan khusus. Pembahasan
berisi tentang mengapa (why) dan How (bagaimana). Urutan
penulisan adalah berdasarkan paragraf adalah F-T-O (Fakta –
Teori – Opini) dikaitkan dengan teori yang ada.
6. Penutup
Bagian penutup berisi Simpulan dan saran yang penulisannya secara
terpisah
a. Simpulan
Simpulan merupakan hasil penelitian / project yang dijelaskan
dengan singkat, tepat, dan terkait langsung dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian. Simpulan menjawab tujuan
penelitian dan merupakan ringkasan temuan penelitian.
b. Saran
Saran dinyatakan secara terpisah. Saran dibuat berdasarkan hasil

penelitian dan pertimbangan peneliti yang ditujukan kepada para

peneliti lain yang akan melanjutkan atau mengembangkan

penelitian. Saran juga dapat ditujukan kepada pihak pemakai hasil

penelitian, misalnya para praktisi dan pemegang kebijakan. Saran

sebaiknya dikemukakan dengan bahasa yang rinci dan

operasional, sehingga pihak terkait yang hendak melaksanakan

saran tersebut dapat dengan mudah melaksanakan saran tersebut.

7. Daftar Pustaka
Halaman daftar pustaka mengikuti halaman sebelumnya. Cara
penulisan daftar pustaka dapat dibaca di bagian lain pedoman ini.

8. Lampiran
Pada bagian ini diawali dengan tulisan ”LAMPIRAN” yang
dituliskan di bagian tengah halaman, tetapi lembar ini tidak diberi
halaman. Lembar berikutnya adalah lampiran dengan nomor
lampiran yang ditulis dengan angka Arab dan diketik di bagian
kanan atas.
Lampiran dapat berupa:
1) Tahap-tahap pelaksanaan project
2) Instrumen pengambilan data
3) Dokumentasi kegiatan
4) Data-data mentah, misalnya rekapitulasi jawaban subyek,
atau hasil transkip wawancara dengan subyek,
5) Jurnal bimbingan
C. Format Penulisan Laporan Project
1. Ukuran kertas
Laporan hasil Project diketik pada Gdocs dengan ukuran kertas A4
(8.27” x 11,69” atau 21 cm x 29,7 cm)
2. Bahasa
a. Bahasa dalam penulisan Project :
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baku (ada
subjek dan predikat), dan supaya lebih sempurna, ditambah dengan
objek dan keterangan.
b. Bentuk Kalimat:
Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama (saya, aku, kami,
kita) dan orang kedua (engkau, kamu, dan lainnya), tetapi dibuat
bentuk pasif. Penyajian ucapan terima kasih pada kata pengantar,
saya diganti dengan penulis atau peneliti.
c. Istilah
Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang sudah di
Indonesiakan (kata serapan). Jika terpaksa harus memakai istilah
asing, dibuat cetak miring pada istilah itu.
d. Kesalahan yang sering terjadi:
1) Kata penghubung, seperti sehingga, dengan demikian
dan sedangkan tidak boleh dipakai memulai suatu kalimat.
2) Kata depan, misalnya pada, dalam, sering dipakai tidak pada
tempatnya, misalnya diletakkan di depan subjek (merusak
susunan kalimat).
3) Kata mana dan dari kerap kurang tepat pemakaiannya, dan
diperlakukan tepat seperti kata “where” dan “of” dalam Bahasa
Inggris. Bentuk yang demikian dalam Bahasa Indonesia
tidaklah baku sehingga jangan dipakai.
4) Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan
di. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat
3. Pengetikan
Penulisan diketik dengan komputer, mengikuti ketentuan:
a. Jenis huruf Times New Roman
b. Ukuran (font): naskah 12, judul bab 12, judul project 14 pada
halaman judul dan diketik dengan huruf tebal (Bold),
disesuaikan dengan panjangnya judul serta disusun dalam
bentuk segitiga terbalik.
c. Ketikan naskah dengan spasi ganda, kecuali judul, abstrak, kata
pengantar, daftar isi, kutipan langsung, daftar (tabel, lampiran,
grafik) yang lebih dari 1 baris, dan daftar pustaka yang diketik
dengan jarak 1 spasi ke bawah.
d. Naskah diketik rata kanan dan kiri
e. Batas pengetikan 4 cm dari tepi atas; 3 cm dari tepi bawah; 4 cm
dari tepi kiri dan 3 cm dari tepi kanan.
f. Bilangan dan Satuan
1) Bilangan diketik dengan angka, kecuali jika terdapat pada
permulaan kalimat, maka bilangan tersebut harus dieja.
Contoh:
a) Produksi perusahaan setiap tahun meningkat sebesar
5.000 unit.
b) Lima puluh ribu jiwa meninggal dalam bencana tersebut.
2) Bilangan desimal ditandai dengan koma bukan dengan titik.
Contoh: Rata-rata berat telur adalah 25,25 g.
3) Bilangan yang mendapatkan akhiran -an dituliskan serangkai
dengan unsur yang terdekat bila dinyatakan dengan huruf
atau digunakan tanda hubung (-) bila dinyatakan dengan
angka.
Contoh: angkatan 60-an.
4) Kata bilangan tingkat dituliskan serangkai dengan unsur yang
terdekat bila dinyatakan dengan huruf, dituliskan dengan
tanda hubung (-) bila dinyatakan dengan angka Arab, atau
dapat dinyatakan dengan angka Romawi.
Contoh: kedua belas atau ke-12 atau Xll.
5) Penulisan kata dalam tanda kurung dari angka tidak
diperkenankan kecuali dokumen resmi, seperti akta, kuitansi,
wesel pos, dan cek dapat menggunakan angka dan huruf
sekaligus.
Berikut ini adalah contoh yang salah: 5 (lima), 100 (seratus).
6) Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik di
belakangnya.
Contoh: 50 km, 10 kg, Rp2.50

g. Pengisian ruang
Ruang yang terdapat pada halaman naskah harus terisi penuh.
Artinya, pengetikan harus dimulai dari batas tepi kiri sampai ke
batas tepi kanan sehingga tidak ada ruang yang terbuang,
kecuali jika memulai alinea baru, memasukkan persamaan,
tabel, gambar, judul subbab, atau hal-hal lain yang khusus. Pada
Microsoft Word, pilih alternatif justified
h. Alinea baru
Alinea baru yang berada tepat di bawah judul bab, subbab, atau
anak subbab ditulis rata kiri. Alinea baru setelahnya ditulis
menjorok pada ketikan yang ke-5 dari batas tepi kiri. Jika
menggunakan perangkat lunak, maka alinea baru tersebut dapat
dimulai mengikuti pengaturan otomatis tab dari perangkat lunak
tersebut
i. Permulaan Kalimat
Kalimat diawali dengan huruf besar (kapital). Bilangan,
lambang, atau rumus kimia yang memulai suatu kalimat harus
dieja dengan huruf. Contoh: “Lima buah tabung...”
j. Setiap bab dimulai pada halaman baru.
k. Penulisan judul, sub judul, anak sub judul, sub anak judul:
1) Judul bab diketik pada batas atas bidang pengetikan,
disusun secara simetris menggunakan huruf kapital tebal
(Bold) tanpa garis bawah dan tanda titik
2) Judul sub bab diberi huruf A,B,C dan seterusnya, diawali
dari tepi kiri dan dicetak tebal. Judul sub bab diketik dengan
huruf kapital pada setiap awal kata
3) Judul anak sub bab diketik dari atas kiri bidang pengetikan
dengan penomoran menggunakan angka Arab 1,2 dan
seterusnya.
4. Penomoran Halaman
a. Kata Pengantar sampai daftar tabel, diberi nomor halaman dengan
angka Romawi kecil.
b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari Bab I sampai ke halaman
terakhir, memakai angka Arab sebagai nomor halaman.
c. Nomor halaman ditempatkan disebelah kanan atas, kecuali kalau ada
judul atau bab pada bagian atas halaman itu. Untuk halaman yang
demikian nomornya ditulis di bagian tengah bawah.
d. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5
cm dari tepi atas atau tepi bawah.
e. Tabel diketik dengan huruf yang sama dengan naskah lainnya dan
menggunakan spasi tunggal. Judul tabel diketik di atas tabel dengan
posisi di bagian tengah dan disusun dengan format segitiga terbalik,
meliputi nama tabel, tempat, bulan dan tahun. Keterangan atau
catatan tabel ditulis dengan spasi tunggal. Tabel diberi nomor urut
dengan angka Arab.
f. Gambar dinomori dengan angka Arab.
g. Penomoran dilakukan secara konsisten dari awal sampai akhir
naskah. Berikut ini contoh penomoran gabungan antara angka
Romawi dan Arab.
A.
1.
a.
1)
a)
(1)
(a)

5. Tabel dan Gambar


a. Tabel
1) Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di
atas tabel, tanpa diakhiri dengan titik.
2) Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang panjang,
sehingga tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada
halaman lanjutan tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata
lanjutan, tanpa judul.
3) Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara
yang satu dengan lainnya cukup tegas.
4) Kalau tabel lebih besar dari ukuran lebar kertas, sehingga harus
dibuat memanjang kertas, maka bagian atas tabel harus
diletakkan di sebelah kiri kertas.
5) Di atas dan di bawah tabel dipasang garis batas, agar terpisah
dari uraian pokok dalam makalah.
6) Tabel diketik simetris.
7) Tabel yang lebih dari dua halaman atau yang harus dilipat,
ditempatkan dalam lampiran.
b. Tabel dan Gambar
1) Penulisan judul tabel dan gambar diberi nomor dengan angka
arab, sesuai dengan nomor Bab tempat tabel tersebut
dicantumkan dengan diikuti nomor urut tabel dengan angka
Arab.
2) Apabila judul tabel atau gambar tidak cukup ditulis pada satu
baris maka dapat dilanjutkan pada baris berikutnya dengan
ketentuan bahwa awal baris kedua judul berada dibawah kata
pertama judul gambar (bukan di bawah nomor tabel).

Contoh penulisan judul tabel dan gambar :


Tabel 2.2 Tabel Hasil Tanggapan Responden Terhadap Waktu
Berolahraga
(tabel ini berada di Bab 2 dan merupakan tabel kedua)

Gambar 2.1 Bagan Penyaringan Air Sederhana


(gambar ini berada di Bab 2 dan merupakan gambar pertama)

3) Jarak antara judul tabel dengan tabel adalah 1 spasi


4) Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan jarak 1 spasi
5) Tabel dan gambar yang dikutip dari buku lain harus
dicantumkan sumbernya.
6) Tabel dimuat dari kiri halaman
7) Gambar dimuat ditengah halaman
8) Gambar tidak boleh dipenggal.
9) Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang kosong
di dalam gambar dan jangan di halaman lain.
10) Apabila gambar dilukis melebar sepanjang tinggi kertas, maka
bagian atas gambar harus diletakkan di sebelah kiri kertas.
11) Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan supaya sewajar
mungkin (jangan terlalu kurus dan terlalu gemuk).
12) Letak gambar dibuat simetris.
BAB V
PENULISAN KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA

Tata cara penulisan kutipan perlu diperhatikan untuk menghindari “plagiat”


pada penulisan karya ilmiah. Sumber informasi yang digunakan dalam naskah
dikumpulkan dalam sebuah daftar pustaka. Daftar pustaka ini diletakkan di bagian
akhir project.
A. Susunan
Penulisan referensi disusun dengan urutan tertentu dan dengan format dan
tanda baca standar.
1. Pustaka disusun secara alfabetis menurut nama belakang penulis. Untuk
menjaga konsistensi dalam penulisan referensi, nama penulis dimulai
dari nama paling belakang dilanjutkan dengan singkatan nama
depannya.
2. Penulisan editor atau editors, disingkat menjadi “ed” / “eds”.
3. Dalam penulisan referensi, tanda “&” juga boleh dipergunakan untuk
menuliskan nama-nama penulis, dan penggunaan tersebut harus
konsisten.
4. Bila mengutip beberapa tulisan dari satu penulis, pustaka disusun secara
kronologis berdasarkan tahun terbitnya
5. Bila tidak ada nama penulis maka ditulis judul tahun, penerbit dan kota
terbit.
6. Format
Format penulisan referensi/bibliografi dalam daftar pustaka
dikelompokkan ke dalam referensi yang berasal dari buku, artikel-
artikel yang dipublikasian, naskah-naskah yang tidak dipublikasikan
serta naskah-naskah dalam media elektronik .
Contoh penulisan daftar pustaka:

Arbeit und Training Grundlagen. Stuttgart- West German : F.K.S.


Verlag

Cooper and Brown. 1990. Aerobic. Jakarta : Gramedia 

Hettinger and Holmann. 1980. Sport Medizin 

Kemenpora N. 2005. UU RI No. 3 tahun 2005 Tentang Sistem


Keolahragaan Nasional. 

Knight. F. John. 1997. Jantung Kuat Bernafas Lega. Bandung :


Indonesia 

Lutan, Rusli. Dkk. 1997. Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB dan
FPOK IKLP Bandung 

Publishing House Kusuma. 1997. Olahraga Bagi Kesehatan Jantung.


Jakarta: FK UI 
Susetyo, Yosia Adi, Sri Hartini, dan Margareta Novian Cahyanti.
(2016). Optimasi Kandungan Gizi Tepung Ubi Jalar (Ipomoea
Batatas L.) Terfermentasi Ditinjau Dari Dosis Penambahan
Inokulum Angkak. Fakultas Sains dan Matematika.
“Tanya Dokter”. alodokter.com. 28 Januari 2015. 15 April 2021.
<https://www.alodokter.com/komunitas/topic/sakit-gigi>

B. Kutipan
.
Kutipan ditulis dalam bahasa aslinya, kalau lebih dari 3 baris, diketik satu
spasi, dan kalau kurang dari 3 baris, dua spasi. Diketik menjorok ke dalam.
Tidak diterjemahkan, namun boleh dibahas sesuai dengan kata-kata penulis.
a. Sumber kutipan dari naskah publikasi
Materi yang langsung dikutip dari artikel lain atau artikel yang
pernah ditulis sendiri dan telah dipublikasikan sebelumnya, maka
harus ditulis secara lengkap kata demi kata sesuai dengan apa yang
tertulis pada artikel aslinya. Selain itu perlu dicantumkan nama akhir
penulis, tahun dan halaman yang memuat informasi tersebut di dalam
tanda kurung atau nama di luar tanda kurung.
Contoh : …fermentasi dapat mengakibatkan perubahan
warna, aroma, tekstur, dan rasa pada makanan (Faridah, 2019:7)
Atau
Menurut Faridah (2019: 7), “Fermentasi juga dapat mengakibatkan
perubahan warna, aroma, tekstur, dan rasa pada makanan”.
b. Sumber kutipan dari bahan internet
Materi yang dikutip dari naskah yang berasal internet, kadang-
kadang tidak mencantumkan halaman asli dari naskah tersebut kecuali
untuk naskah yang ditampilkan secara lengkap. Naskah yang tidak ada
halaman aslinya ini maka kutipan langsung dapat menggunakan simbol
(¶) dan nomor paragraf.
Contoh : Kehadiran anak jalanan di Yogyakarta bagaikan jamur di
musim hujan, mereka betah tinggal di Yogyakarta karena penduduknya
ramah (Atmojo, 2006, ¶ 1). Artinya sumber yang dikutip berada pada
paragraf 1 pada naskah internet tersebut.
Jika naskah tersebut memiliki judul, maka dituliskan nama akhir
penulis asli, tahun, judul, nomor paragraf. Contoh : Jumlah anak jalanan
diperkirakan akan meningkat menjadi 100-140 juta anak di dunia
sebagai dampak dari kemiskinan (Abdullah, 2000, Stop Memberi Uang
pada Anak Jalanan, ¶ 1).
c. Kutipan dari sumber kedua
Jika penulis mengutip langsung dari tulisan orang lain, maka tetap
mencantumkan nama akhir penulis asli bahan tersebut dan tahunnya,
kemudian mencantumkan juga nama akhir penulis dan tahun dimana
bahan tersebut diperoleh.
Contoh : Bellamy (1997, dalam Arifin, 2001) menyebutkan bahwa
….
DAFTAR PUSTAKA

Redaksi Immortal Media .2011.Teknik Jitu Menyusun Skripsi, Tesis dan


Desertasi.Immoetal Publisher.Yogyakarta

Suyanto &Jihad,Asep.2009. Betapa Mudah Menulis Karya Ilmiah. Penerbit


Eduka. Yogyakarta.

Universitas Indonesia. 2018. Pedoman Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa, UI,


Depok

Universitas Negri Malang. 2017. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah dan Tesis,
UNM, Malang
LAMPIRAN :
Contoh Halaman Judul

PENGARUH JUMLAH RAGI TERHADAP KARAKTERISTIK


TAPAI UBI UNGU

OLEH :
1. …. NIS …
2. …. NIS …
3. …. NIS ...
4. …. NIS …
5. …. NIS ...

SMP KATOLIK SANTU PETRUS


JALAN KS TUBUN NOMOR 3 PONTIANAK
JUNI 2022
Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,  karena

berkat rahmat-Nya, project  yang berjudul “.....“ dapat selesai  tepat waktu. Besar

harapan peneliti agar project ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan

terkait topik yang  dikaji  yaitu…..

Dalam menyusun karangan ilmiah ini, peneliti mendapatkan banyak bantuan

dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. ....

2. ….

3. ...

4. ... 

Peneliti telah berusaha maksimal dalam penyusunan project  ini. Apabila

terdapat kekurangan dari segi isi, bahasa, maupun hal lainnya, peneliti  mohon 

kritik dan saran yang membangun agar tercapainya kesempurnaan pada project ini

Pontianak, …. 2022

Peneliti

Anda mungkin juga menyukai