Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH DAN SILSILAH KERATON PAKUNEGARA TAYAN

Dayang Risky Dwi Wahyuni


Program Studi Pendidikan Agama Islam FTIK IAIN Pontianak
Email:dayangrisky02@gmail.com

Isra Rattu Tayani


Program Studi Pendidikan Agama Islam FTIK IAIN Pontianak
Email:israrattutayani2001@gmail.com

ABSTRAK
Dalam hal ini Keraton merupakan tempat kediaman raja, yang di dalamnya terdapat
beberapa bangunan. Di dalam keraton, sultan melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin segala
kegiatan politik dan sosial budaya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana sejarah
berdirinya dan silsilah kerajaan Keraton Pakunegara di Tayan. Untuk metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan datanya dikumpulkan melalui data berupa
teks (buku sejarah keraton pakunegara tayan), rekaman audio, Video dan foto-foto hasil
dokumentasi yang ada. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh informasi bahwa Keraton
Pakunegara Tayan adalah sebuah kerajaan yang diperkirakan berdiri pada awal abad 15 atau
sekitar tahun 1450 yang didirikan Gusti likar (Lekar) bersama dengan saudara-saudaranya dengan
posisinya keraton berada di pinggir sungai dengan menghadap ke arah sungai. Didalam penelitian
ini juga diketahui mengenai silsilah kerajaan di keraton Pakunegara Tayan yang sudah ada pada
generasi raja ke-11. Adapun berikut ini silsilah raja-raja yang pernah menjabat di Keraton
Pakunegara Tayan Suma Yuda (1780-1809), Nata Kusuma (1809-1825), Ratu Kusuma
Suryanegara (1825-1828), Panembahan Marta Suryakusuma (1828-1854), Anom Pakunegara
Suryakusuma (1854-1873), Panembahan Ratu Kusumanegara (1873-1880), Panembahan
Pekunegara Suryakusuma (1880-1905), Anom Pakunegara (1905-1929), Anom Adinegara (1929-
1944), Gusti Ismail (1945-1960) dan raja yang menjabat di Keraton saat ini adalah Gusti Yusri
(2012).

Kata Kunci: Keraton, Sejarah, dan Silsilah


PENDAHULUAN
Keraton Pakunegara Tayan merupakan kerajaan yang dimulai awal abad 15 atau sekitar tahun
1450 yang diketahui pendiri keraton Tayan Pakunegara ini adalah Gusti Lekar. Untuk wilayahnya
keraton Tayan terletak sekitar 50 m dari tepi sungai Kapuas Besar, dan dapat dicapai melalui jalan
raya rute Pontianak-Sanggau yang berjarak tempuh sekitar kurang lebih 100 km. Seperti pada
umumnya keraton-keraton di Kalimantan, Keraton Tayan menghadap ke arah selatan Sungai
Kapuas. Jika dilihat dari bangunan fisik keraton ini berukuran panjang 110 m dan lebar 70 m
dibangun di atas 110 tiang-tiang kayu belian setinggi 2 meter.
Sejarah keraton tayan sudah termasuk juga mengenai sejarah tayan yang menceritakan awal
mula adanya keranjaan tayan. Selain itu dalam hal ini juga dijelaskan mengenai bagaimana awal
mula masuknya Islam di tayan, dan peristiwa sejarah jepang dan belanda yang masuk di daerah
tayan serta bebasnya daerah tayan dari penjajahan Jepang dan Belanda. Terkait sejarah dari keraton
tayan ini hanya dituliskan lewat buku saja tidak ada artikel yang menjelaskan mengenai sejarah
tayan seperti apa keadaan pada masa dulu, keadaan saat tentara Jepang dan Belanda masuk ditayan,
serta sejarah raja yang di bawa oleh pasukan Jepang. Pada sejarah tayan ini adalah hal yang dapat
meceritakan mengenai hal-hal tentang keraton yang dapat menarik untuk kita paham dan kita
pelajari. Pada artikel ini akan dibahas sejarah keraton pakunegara tayan, tentang keraton didirikan,
masuknya Islam di tayan, penjajahan tentara Jepang dan Belanda.

METODE
Paneilitan ini menggunakan metode kualitatif dengan datanya dikumpulkan melalui data
berupa teks (buku sejarah keraton pakunegara tayan), rekaman audio, video dan foto-foto hasil
dokumentasi yang ada. Untuk sumber yang dilakukan dalam penelitian, bersumber dari dua orang
yang mengetahui seputar keraton pakunegara tayan yaitu Abah (Juru kunci keraton tayan) dan
Neang (mantan juru kunci dan pemangku adat keraton) yang dinyatakan dapat memberikan
informasi yang pasti mengenai sejarah dan silsilah keraton tayan.

HASIL PENELITIAN
Sejarah Berdirinya Keraton Pakunegara Tayan
Kerajaan Tayan didirikan oleh Gusti Lekar, anak kedua dari Panembahan Dikiri (Raja
Mataram) sedangkan anaknya yang pertama bernama Duli Maulana Sultan Muhammad
Syarifuddin menggantikan ayahadanya menjadi raja Matan. Sultan Muhammad Syafiudin
(pangeran iranata) adalah raja pertama yang memeluk agama Islam oleh Tuan Syekh
Samsuddin dan mendapat hadiah dari raja Mekah sebuah Quran kecil dan sebentuk cincin
bermata Zamrud merah.
Kedatangan Gusti Lekar ditayan semulanya untuk mengamankan upeti dari rakyat daerah
itu kepada kerajaan Matan, sebelumnya pembawa upeti tersebut selalu mendapat gangguan
atau diambil oleh seseorang mengatakan dirinya raja di kualala baik untuk semuanya itu
gustilkar bersama seorang suku Dayak bernama Kia Jaga dari daerah tebang berhasil
mengamankan upeti tersebut sampai ke Kerajaan Mataram. Gusti Lekar mendirikan kerajaan
Tayan dan kawin dengan anak tunggal Kia jaga bernama Enci Periuk dan memperoleh empat
orang anak.
Berdirinya kerajaan ini pada awal abad 15 mengenai asal usul nama ini masih terdapat
berbagai versi antara lain
1. Asal kata artinya tanah dan Yan artinya tajam atau tanah tajam Apakah ini dimaksud
dengan kondisi tanah Ujung Tanjung di situ Tempat mulai dibuka atau didirikan kota
Tayan
2. Asal kata tahi artinya besar dan artinya kota jadi kota besar
3. Sebuah tempat yang ditenggelamkan di muara sungai Tayan sebagai tanda mulai
berdirinya kota Tayan
Gusti Lekar wafat dimakamkan di sebuah bukit dekat Kota Meliau karena tempat atau
Bukit tersebut masih termasuk wilayah kerajaan Tayan.

Kronologi Berpindahnya Keraton Tayan


Dengan wafatnya gustilkar ini, maka sebagai penggantinya menjadi raja di Tayan
diangkatlah Gusti Gagok dengan gelar PANGERAN MANCA NINGRAT beristrikan UTIN
HALIJAH dan memperoleh seorang anak yang diberi nama Gusti Ramal. Sedangkan
saudaranya yang lain yaitu Gusti Manggar menjadi raja di Meliau, Gusti Togok menjadi Raja
di Sanggau dan Utin Perua kawin dengan Abang Sebatanghari seorang pangeran di Embau
Hulu (Kapuas Hulu). Semenjak itulah ibukota kerajaan Tayan dipindahkan ke suatu tempat
bernama Rayang. Setelah Gusti gagok wafat Maka anaknya yang bernama Gusti Ramal
diangkat menjadi raja yang mana diberi gelar PANGERAN MARTA JAYA beristrikan UTIN
INDUT dan memperoleh 4 orang anak yaitu Gusti Kamarudin Utin blondo, Pangeran Mangku
dan Pangeran Tanjung namun setelah Gusti Rama meninggal diteruskan lagi oleh anaknya
Gusti Kamarudin yang diberi gelar PANGERAN SUMAYUDA di mana dalam
perkawinannya dikaruniai tiga orang anak yang diberi nama Gusti Mekkah, Gusti repah dan
Ratu Surip. Sebelum terjadinya pemindahan ibukota kerajaan Thailand ke tempat semula
terjadilah suatu wabah penyakit yang melanda rakyat yaitu penyakit kulit di mana
penyembuhannya melalui seekor ikan patin yang langsung menyusui atau memakan kulit kaki
raja yang sakit sehingga sembuh.
Jadi ibu kota kerajaan Tayan berpindah tempat di Kuala muara sungai kemilun jaraknya
dari muara sungai Tayan 700 m namun. Setelah kerajaan Tayan pindah terjadilah peperangan
dengan beberapa kerajaan Seperti kerajaan Pontianak dan kerajaan Sanggau dan datanglah pula
serangan dari gantian orang Cina mentrado dan Bengkayang Kabupaten Sambas. Perang yang
silih berganti ini jelas sangat menegangkan bagi rakyat di antara keluarga Kerajaan yang
menjadi korban ialah Syarif Hamzah suami dari ratu Surip yang ditikam dari belakang ketika
ia sedang salat subuh. Diantara peristiwa di atas Apakah tidak mungkin adanya hubungan
dengan yang tertulis dalam buku Tanjungpura berjuang pada halaman 71 mengatakan di
Kalimantan Barat kerajaan Islam Pontianak pada tanggal 17 Agustus 1818 mengadakan
pemberontakan di Tayan. Akibat adanya pepereangan itu, sampai sekarang ini di Tayan masih
puluhan meriam besar VOC selain yang dipinjam atau diserahkan untuk museum daerah di
Pontianak dan sebagainya.

Terjadinya Perubahan Dan Peperangan Pada Masa Keraton Pakunegara Tayan


Pada tahun 1931 penambahan GUSTI DJAFAR membangun pembangunan tambahan
depan Keraton tempat untuk menerima tamu dan acara pertemuan dengan dihiasi atau koleksi
berbagai barang-barang antik. Pada halaman depan Keraton ditata dengan berbagai jenis bunga
sehingga merupakan taman kecil. kiranya dalam diri beliau terdapat jiwa seni yang
menyenangkan akan keindahan, bagian lain kesenian tradisional seperti jenis musik rebana
yang selalu digelarkan juga pada acara-acara tertentu berupa kromong dan Gong terpelihara
dengan baik. Perubahan lain dengan mulai dibangun Jalan daratan sosok Sanggau untuk
kendaraan roda empat pemasangan hubungan telepon Sanggau Tayan dan terakhir dibangun
kantor kerajaan Tayan atau Balai Agung. Selain itu pada saat itu terjadi juga peperangan yang
sangat panjang akibat dari perang dunia ke-2, percikannya dirasakan oleh rakyat Tayan betapa
kejam peperangan yang menimbulkan bermacam penderitaan bagi umat manusia pada saat itu.
Cerita lengkap mengenai peperangan terdapat didalam buku sejarah dan silsilah Keraton
Pakunegara Tayan yang terdapat diperpustakaan.

Masa Akhir Kerajaan Tayan


Dengan berakhirnya masa Kerajaan Tayan ini, status Keraton dijadikan Monumen
peninggalan Sejarah yang dilindungi (Monumen Ordonansi No.28 tahun 1931) dan mendapat
bantuan biaya pemeliharaan dari pemerintah Daerah Tk. I Kalimantan Barat. Peninggalan
sejarah lainnya yaitu sebuah Masjid Jami’ yang letakkan kurang lebih 100meter kearah Barat
Keraton dan makan Raja-raja serta puluhan meriam peninggalan V.O.C.
Masjid Jami; tersebut sampai sekarang masih tetap dipergunakan untuk tempat Ibadah
Ummat Islam, Cuma bentuk bangunan sudah berubah dari semula. Dengan konstruksi dan
bahan bangunan yang terdiri dari kayu-kayu belian atau ulin ini masih dalam keadaan yang
cukup kuat. Karena Masjid ini juga merupakan peninggalan sejarah, memerlukan uluran
tangan dari pihak berwenang dan para dermawan lainnya untuk mengembalikannya seperti
bentuk asli yang mencerminkan dimasa lampai dan lestari.

Silsilah Raja-Raja Keraton Pakunegara Tayan


Untuk dalam kerajaan tentunya memiliki silsilah yang didalam kepemimpinan sudahlah
pasti terjadi secara turun menurun, seperti yang ada pada salah satu rujukan gambar yang kami
dokumentasikan ketuika meneliti di keraton mengenai silsilah raja-raja yang pernah memimpin
di keraton pakunegara tayan. Berikut;
Selain itu didalam penelitian ini juga diketahui mengenai silsilah kerajaan di keraton
Pakunegara Tayan yang sudah ada pada generasi raja ke-11. Adapun berikut ini silsilah raja-raja
yang pernah menjabat di Keraton Pakunegara Tayan;
1. Suma Yuda (1780-1809)
2. Nata Kusuma (1809-1825)
3. Ratu Kusuma Suryanegara (1825-1828)
4. Panembahan Marta Suryakusuma (1828-1854)
5. Anom Pakunegara Suryakusuma (1854-1873)
6. Panembahan Ratu Kusumanegara (1873-1880)
7. Panembahan Pekunegara Suryakusuma (1880-1905)
8. Anom Pakunegara (1905-1929)
9. Anom Adinegara (1929-1944)
10. Gusti Ismail (1945-1960)
11. Gusti Yusri (2012 - Sekarang)
Itulah nama-nama raja yang pernah memimpin di keraton pakunegara tayan yang sampai saat
ini keraton tersebut masih menjadi tempat yang sering dikunjunggi oleh para orang-orang
pendatang.

DISKUSI
Dalam (Cendi I, 2019) Keraton Pakunegara Kesuma adalah sebuah kerajaan atau keraton yang
terletak di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Mengenai
penelitian ini, untuk sumber yang menjadi tolak ukur ataupun patokan dalam penelitian kami ini
belum lah ada jika dilihat dari sumber seperti artikel yang membahas mengenai tentang keraton
pakunegara ini, namun ada juga beberapa sumber yang menjelaskan tentang sejarah keraton
pakunegara tayan sekilas. Seperti dari salah satu sumber yaitu dari (Sari, 2022) mengatakan bahwa
Keraton Tayan didirikan oleh Gusti Lekar (1683-1718) adalah anak kedua dari Panebahan Dikri
(Raja Matan) Putera Mahkota Duli Maulana Sultan Muhammad Syarifudin. Status keraton
Pakunegara dijadikan monument peninggalan sejarah yang dilindungi (Monumen Ordonansi
No. 238 tahun 1931) dari Pemerintahan Daerah Tk. I Kalimantan Barat. Ada juga pendapat dari
(J, 2019) Kerajaan Tayan didirikan oleh Gusti Lekar pada tahun 1687. Kerajaan Tayan memiliki
kekuasaan pada tahun 1687 hingga 1965. Berbeda dengan pendapat yang diatas.
Melihat dari pendapat yang ada, ada juga dari (Keraton Pakunegara Tayan, Peninggalan
Sejarah dengan bangunan yang masih asli - pancurajipost) mengatakan bahwa keraton Pakunegara
Tayan adalah Jejak peninggalan Kerajaan Tayan pada abad ke -15 lalu atau sekitar tahun 1450.
Keraton Pakunegara Tayan berada di pinggir sungai dengan menghadap ke arah sungai. Maka
dengan adanya pendapat ini sama halnya yang terdapat di dalam plang penjelasan singkat
mengenai seputar keraton pakunegara yang bertuliskan bahwa Kerajaan Tayan adalah sebuah
kerajaan yang diperkirakan berdiri pada awal abad 15 atau sekitar tahun 1450 yang didirikan Gusti
likar (Lekar) bersama dengan saudara-saudaranya. Adapun mengenai beberapa penjelasan
mengenai sejarah berdirinya keraton tayan di dalam buku berjudul “sejarah dan silsilah kerajaan
tayan” yang peneliti dapat dari perpustakaan keraton pakunegara tayan, didalamnya tidak
diperjelaskan pasti kapan didirikannya keraton tayan itu sendiri tetapi yang pastinya terdapat
kalimat yang menjelaskan bahwa Kerajaan Tayan didirikan oleh Gusti Lekar, anak kedua dari
Panembahan Dikiri (Raja Mataram) sedangkan anaknya yang pertama bernama Duli Maulana
Sultan Muhammad Syarifuddin menggantikan ayahadanya menjadi raja Matan. Itulah hasil
penelitian yang ada mengenai sejarahnya keraton sedangkan untuk silsilah dari raja-raja yang
pernah memimpin di keraton terdapat di dokumentasi yang terlampir di hasil penelitian

KESIMPULAN
Kerajaan Tayan adalah sebuah kerajaan yang diperkirakan berdiri pada awal abad 15 atau
sekitar tahun 1450 yang didirikan Gusti likar atau Lekar bersama dengan saudara-saudaranya.
pemerintahan kerajaan Tayan kemudian dipegang oleh Gusti ramal bergelar Pangeran martajaya
Yudha Kesuma Putra Pangeran Mancar pendiri kerajaan Meliau yang merupakan kemenakan
gGusti Lekar pada awalnya ibukota kerajaan berlokasi di Teluk kemilun setelah Pangeran
martajaya Yudha Kesuma wafat putranya yang tertua sumayuda naik tahta dengan gelar
Panembahan tua penembahan berikutnya adalah putra penambahan tua bernama Gusti Mekkah
dengan gelar Panembahan Nata.
Keraton Tayan dibangun pada masa pemerintahan Gusti Lekar Bin Gusti Dakiri Kusuma Raja
Tayan pertama yang memerintah dari tahun 1683 sampai 1718. Keraton tersebut merupakan
Keraton ketiga yang dibangun setelah Keraton I di Rayang dan Keraton II di kawasan Teluk
Kemilun. Keraton Tayan terletak di DAS Kapuas berjarak + 50m dari bibir Sungai Kapuas, pada
intinya orientasi Keraton menghadap ke arah Kapuas.
Pada waktu pemerintahan atau Kesuma itulah kerajaan Tayan mula-mula menandatangani
kontrak (Korte Verklaring) dengan pemerintahan Hindia Belanda pada 12 November 1822,
Pangeran Nata Kusuma mangkat pada 825 tahta kerajaan kemudian diduduki oleh saudaranya
yang bernama Gusti Repa dengan gelar Pangeran Ratu Kesuma beliau hanya memerintah selama
3 tahun hingga 1828. Wafatnya beliau, penggantinya adalah saudara Panembahan tua yaitu Utin
Blondo dengan gelar Ratu Belanda yang juga digelar Ratu Tua. Pemerintahan dilaksanakan oleh
suaminya Gusti Hasan Pangeran Ratu Kusuma dengan gelar Panembahan Mangku Negara Surya
Kusuma.
Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indie tahun 1849 wilayah ini termasuk dalam
Westernafdeeling berdasarkan Bisluit Van Den Ministers Van Gouvernour-General Van
Nederlansch-Indie pada 27 Agustus 1849 Nomor. 8. Setelah Jepang kalah pada perang dunia 2
Gusti Ismail dinobatkan menjadi penambahan kerajaan Tayan dengan gelar Panembahan
pakunegara tahun 1960, beliau masih memerintah dan pemerintahan swaparja berakhir Gusti
Ismail kemudian menjabat wendana di Tayan. Tidak lama kemudian ibukota dipindahkan ke
Sanggau sedangkan bekas kerajaan Tayan menjadi ibukota Kecamatan Tayan Hilir.
DAFTAR PUSTAKA

References

Cendi I, I. S. (2019). STRUKTUR PENYAJIAN TARI JEPIN PIRING DI KERATON PAKUNEGARA KESUMA
KECAMATAN TAYAN KABUPATEN SANGGAU. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa
(JPPK).

J, S. (2019). PENATAAN KAWASAN KERATON PAKUNEGARA TAYAN. JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur.

Keraton Pakunegara Tayan, Peninggalan Sejarah dengan bangunan yang masih asli - pancurajipost.
(n.d.).

Sari, D. A. (2022). Arahan Penataan Bangunan dan Lingkungan pada Kawasan Keraton Pakunegara Tayan
Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. TATALOKA.

Anda mungkin juga menyukai