ABSTRAK
Dalam hal ini Keraton merupakan tempat kediaman raja, yang di dalamnya terdapat
beberapa bangunan. Di dalam keraton, sultan melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin segala
kegiatan politik dan sosial budaya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana sejarah
berdirinya dan silsilah kerajaan Keraton Pakunegara di Tayan. Untuk metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan datanya dikumpulkan melalui data berupa
teks (buku sejarah keraton pakunegara tayan), rekaman audio, Video dan foto-foto hasil
dokumentasi yang ada. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh informasi bahwa Keraton
Pakunegara Tayan adalah sebuah kerajaan yang diperkirakan berdiri pada awal abad 15 atau
sekitar tahun 1450 yang didirikan Gusti likar (Lekar) bersama dengan saudara-saudaranya dengan
posisinya keraton berada di pinggir sungai dengan menghadap ke arah sungai. Didalam penelitian
ini juga diketahui mengenai silsilah kerajaan di keraton Pakunegara Tayan yang sudah ada pada
generasi raja ke-11. Adapun berikut ini silsilah raja-raja yang pernah menjabat di Keraton
Pakunegara Tayan Suma Yuda (1780-1809), Nata Kusuma (1809-1825), Ratu Kusuma
Suryanegara (1825-1828), Panembahan Marta Suryakusuma (1828-1854), Anom Pakunegara
Suryakusuma (1854-1873), Panembahan Ratu Kusumanegara (1873-1880), Panembahan
Pekunegara Suryakusuma (1880-1905), Anom Pakunegara (1905-1929), Anom Adinegara (1929-
1944), Gusti Ismail (1945-1960) dan raja yang menjabat di Keraton saat ini adalah Gusti Yusri
(2012).
METODE
Paneilitan ini menggunakan metode kualitatif dengan datanya dikumpulkan melalui data
berupa teks (buku sejarah keraton pakunegara tayan), rekaman audio, video dan foto-foto hasil
dokumentasi yang ada. Untuk sumber yang dilakukan dalam penelitian, bersumber dari dua orang
yang mengetahui seputar keraton pakunegara tayan yaitu Abah (Juru kunci keraton tayan) dan
Neang (mantan juru kunci dan pemangku adat keraton) yang dinyatakan dapat memberikan
informasi yang pasti mengenai sejarah dan silsilah keraton tayan.
HASIL PENELITIAN
Sejarah Berdirinya Keraton Pakunegara Tayan
Kerajaan Tayan didirikan oleh Gusti Lekar, anak kedua dari Panembahan Dikiri (Raja
Mataram) sedangkan anaknya yang pertama bernama Duli Maulana Sultan Muhammad
Syarifuddin menggantikan ayahadanya menjadi raja Matan. Sultan Muhammad Syafiudin
(pangeran iranata) adalah raja pertama yang memeluk agama Islam oleh Tuan Syekh
Samsuddin dan mendapat hadiah dari raja Mekah sebuah Quran kecil dan sebentuk cincin
bermata Zamrud merah.
Kedatangan Gusti Lekar ditayan semulanya untuk mengamankan upeti dari rakyat daerah
itu kepada kerajaan Matan, sebelumnya pembawa upeti tersebut selalu mendapat gangguan
atau diambil oleh seseorang mengatakan dirinya raja di kualala baik untuk semuanya itu
gustilkar bersama seorang suku Dayak bernama Kia Jaga dari daerah tebang berhasil
mengamankan upeti tersebut sampai ke Kerajaan Mataram. Gusti Lekar mendirikan kerajaan
Tayan dan kawin dengan anak tunggal Kia jaga bernama Enci Periuk dan memperoleh empat
orang anak.
Berdirinya kerajaan ini pada awal abad 15 mengenai asal usul nama ini masih terdapat
berbagai versi antara lain
1. Asal kata artinya tanah dan Yan artinya tajam atau tanah tajam Apakah ini dimaksud
dengan kondisi tanah Ujung Tanjung di situ Tempat mulai dibuka atau didirikan kota
Tayan
2. Asal kata tahi artinya besar dan artinya kota jadi kota besar
3. Sebuah tempat yang ditenggelamkan di muara sungai Tayan sebagai tanda mulai
berdirinya kota Tayan
Gusti Lekar wafat dimakamkan di sebuah bukit dekat Kota Meliau karena tempat atau
Bukit tersebut masih termasuk wilayah kerajaan Tayan.
DISKUSI
Dalam (Cendi I, 2019) Keraton Pakunegara Kesuma adalah sebuah kerajaan atau keraton yang
terletak di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Mengenai
penelitian ini, untuk sumber yang menjadi tolak ukur ataupun patokan dalam penelitian kami ini
belum lah ada jika dilihat dari sumber seperti artikel yang membahas mengenai tentang keraton
pakunegara ini, namun ada juga beberapa sumber yang menjelaskan tentang sejarah keraton
pakunegara tayan sekilas. Seperti dari salah satu sumber yaitu dari (Sari, 2022) mengatakan bahwa
Keraton Tayan didirikan oleh Gusti Lekar (1683-1718) adalah anak kedua dari Panebahan Dikri
(Raja Matan) Putera Mahkota Duli Maulana Sultan Muhammad Syarifudin. Status keraton
Pakunegara dijadikan monument peninggalan sejarah yang dilindungi (Monumen Ordonansi
No. 238 tahun 1931) dari Pemerintahan Daerah Tk. I Kalimantan Barat. Ada juga pendapat dari
(J, 2019) Kerajaan Tayan didirikan oleh Gusti Lekar pada tahun 1687. Kerajaan Tayan memiliki
kekuasaan pada tahun 1687 hingga 1965. Berbeda dengan pendapat yang diatas.
Melihat dari pendapat yang ada, ada juga dari (Keraton Pakunegara Tayan, Peninggalan
Sejarah dengan bangunan yang masih asli - pancurajipost) mengatakan bahwa keraton Pakunegara
Tayan adalah Jejak peninggalan Kerajaan Tayan pada abad ke -15 lalu atau sekitar tahun 1450.
Keraton Pakunegara Tayan berada di pinggir sungai dengan menghadap ke arah sungai. Maka
dengan adanya pendapat ini sama halnya yang terdapat di dalam plang penjelasan singkat
mengenai seputar keraton pakunegara yang bertuliskan bahwa Kerajaan Tayan adalah sebuah
kerajaan yang diperkirakan berdiri pada awal abad 15 atau sekitar tahun 1450 yang didirikan Gusti
likar (Lekar) bersama dengan saudara-saudaranya. Adapun mengenai beberapa penjelasan
mengenai sejarah berdirinya keraton tayan di dalam buku berjudul “sejarah dan silsilah kerajaan
tayan” yang peneliti dapat dari perpustakaan keraton pakunegara tayan, didalamnya tidak
diperjelaskan pasti kapan didirikannya keraton tayan itu sendiri tetapi yang pastinya terdapat
kalimat yang menjelaskan bahwa Kerajaan Tayan didirikan oleh Gusti Lekar, anak kedua dari
Panembahan Dikiri (Raja Mataram) sedangkan anaknya yang pertama bernama Duli Maulana
Sultan Muhammad Syarifuddin menggantikan ayahadanya menjadi raja Matan. Itulah hasil
penelitian yang ada mengenai sejarahnya keraton sedangkan untuk silsilah dari raja-raja yang
pernah memimpin di keraton terdapat di dokumentasi yang terlampir di hasil penelitian
KESIMPULAN
Kerajaan Tayan adalah sebuah kerajaan yang diperkirakan berdiri pada awal abad 15 atau
sekitar tahun 1450 yang didirikan Gusti likar atau Lekar bersama dengan saudara-saudaranya.
pemerintahan kerajaan Tayan kemudian dipegang oleh Gusti ramal bergelar Pangeran martajaya
Yudha Kesuma Putra Pangeran Mancar pendiri kerajaan Meliau yang merupakan kemenakan
gGusti Lekar pada awalnya ibukota kerajaan berlokasi di Teluk kemilun setelah Pangeran
martajaya Yudha Kesuma wafat putranya yang tertua sumayuda naik tahta dengan gelar
Panembahan tua penembahan berikutnya adalah putra penambahan tua bernama Gusti Mekkah
dengan gelar Panembahan Nata.
Keraton Tayan dibangun pada masa pemerintahan Gusti Lekar Bin Gusti Dakiri Kusuma Raja
Tayan pertama yang memerintah dari tahun 1683 sampai 1718. Keraton tersebut merupakan
Keraton ketiga yang dibangun setelah Keraton I di Rayang dan Keraton II di kawasan Teluk
Kemilun. Keraton Tayan terletak di DAS Kapuas berjarak + 50m dari bibir Sungai Kapuas, pada
intinya orientasi Keraton menghadap ke arah Kapuas.
Pada waktu pemerintahan atau Kesuma itulah kerajaan Tayan mula-mula menandatangani
kontrak (Korte Verklaring) dengan pemerintahan Hindia Belanda pada 12 November 1822,
Pangeran Nata Kusuma mangkat pada 825 tahta kerajaan kemudian diduduki oleh saudaranya
yang bernama Gusti Repa dengan gelar Pangeran Ratu Kesuma beliau hanya memerintah selama
3 tahun hingga 1828. Wafatnya beliau, penggantinya adalah saudara Panembahan tua yaitu Utin
Blondo dengan gelar Ratu Belanda yang juga digelar Ratu Tua. Pemerintahan dilaksanakan oleh
suaminya Gusti Hasan Pangeran Ratu Kusuma dengan gelar Panembahan Mangku Negara Surya
Kusuma.
Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indie tahun 1849 wilayah ini termasuk dalam
Westernafdeeling berdasarkan Bisluit Van Den Ministers Van Gouvernour-General Van
Nederlansch-Indie pada 27 Agustus 1849 Nomor. 8. Setelah Jepang kalah pada perang dunia 2
Gusti Ismail dinobatkan menjadi penambahan kerajaan Tayan dengan gelar Panembahan
pakunegara tahun 1960, beliau masih memerintah dan pemerintahan swaparja berakhir Gusti
Ismail kemudian menjabat wendana di Tayan. Tidak lama kemudian ibukota dipindahkan ke
Sanggau sedangkan bekas kerajaan Tayan menjadi ibukota Kecamatan Tayan Hilir.
DAFTAR PUSTAKA
References
Cendi I, I. S. (2019). STRUKTUR PENYAJIAN TARI JEPIN PIRING DI KERATON PAKUNEGARA KESUMA
KECAMATAN TAYAN KABUPATEN SANGGAU. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa
(JPPK).
J, S. (2019). PENATAAN KAWASAN KERATON PAKUNEGARA TAYAN. JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur.
Keraton Pakunegara Tayan, Peninggalan Sejarah dengan bangunan yang masih asli - pancurajipost.
(n.d.).
Sari, D. A. (2022). Arahan Penataan Bangunan dan Lingkungan pada Kawasan Keraton Pakunegara Tayan
Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. TATALOKA.