Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH SUNGAI ULAR

Artikel disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Dunia

Dosen Pengampu: Ismail Marzuki, M.Si

DI SUSUN OLEH:
Nur Sahyani Lubis : 0309203122

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2022/2023
SEJARAH SUNGAI ULAR

Setelah Saya melakukan penelitian langsung dan mencari informasi tentang sejarah Sungai
Ular ini, dapat saya Paparkan kembali didalam artikel berikut ini.

Di Pulau Sumatera sendiri telah teridentifikasi beberapa titik, seperti di Sumatera utara,
Sumatera Barat, Padang Pariaman, Solok, Riau dan Palembang. Ada pun yang terbesar di
antaranya terdapat di Sumatera Utara dan Palembang. Dari hasil wawancara dan penelitian di
lapangan, di daerah Sumatera Utara terdapat sebuah sungai yang bernama sungai Ular, Setiap
sore, di sungai yang mengalir di sepanjang garis demarkasi antara Kabupaten Serdang Bedagai
dan Deli serdang itu, puluhan anak-anak, juga yang beranjak remaja dan dewasa, ramai-ramai
menjadi saksi tenggelamnya matahari. Dari tebing (pinggir) sungai ini, tepatnya dari satu titik
di Desa Citaman Jernih, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang bedagai, orang dapat
menyaksikan matahari terbit (sunrise) dan juga matahari terbenam (sunset).

Sama sekali tak ada gedung-gedung yang menghalangi mata untuk memandang. Yang ada
adalah hamparan pohon ubi kayu yang terpapar sinar dan membentang dengan merdeka,
tumbuh subur bersama gelagah yang mirip tebu, pisang liar, petai cina, dan jagung. Juga
jembatan rel kereta api yang melengkung di atasnya.

1
Tak ayal, sungai yang konon merupakan tempat pembantaian orang-orang Partai Komunis
Indonesia (PKI) ini sering dimanfaatkan untuk mengabadikan foto pra-pernikahan, berfoto-
foto atau berselfie, hingga syuting film.

Salah satu film terkenal yang berlatarkan sungai ini adalah The Act of Killing (Jagal), karya
sutradara Joshua Oppenheimer. Bagi warga sekitar, sungai yang panjangnya sekitar 112
kilometer ini pun menjadi "obyek wisata" alternatif, selain daripada pantai-pantai yang ada di
Kecamatan Pantai cermin dan Teluk Mengkudu. Sungai ular ini pernah dijadikan lokasi
pembantaian tahanan politik maupun warga yang dituduh anggota PKI.

warga setempat mengatakan, Sungai Ular menyimpan banyak sejarah peperangan. Selain cerita
tentang pembantaian PKI, di sungai ini juga dulu para pejuang pernah berperang dengan
pasukan Belanda. Dan dulu kalau mati mayatnya dibuang ke sini, bahkan dulu, ada seseorang
yang mencari nafkah dengan mengeruk pasir sungai ini, sekitar tahun 1980-an, sesekali masih
ditemukan peluru-peluru dan puing-puing senjata yang diduga bekas peperangan, Tetapi kalau
sekarang mungkin sudah tidak ada lagi. Meski demikian, tak banyak orang yang menganggap
Sungai Ular sebagai tempat untuk berwisata.

Selain dianggap angker, akses jalan menuju dan di sekitaran sungai ini juga belum memadai,
terutama karena memang sungai ini tak didaulat sebagai obyek wisata. Sebaliknya, Sungai Ular
kini mulai terancam keasriannya oleh keberadaan pengeruk pasir yang semakin hari semakin
banyak jumlahnya. Bahkan belakangan ini, para pengeruk pasir itu tak lagi mengorek secara
manual, melainkan dengan mesin.

Selain itu, Sungai Ular ini juga mempunya keunikan yang memiliki dua jalur transportasi yaitu
jalur transportasi kereta api dan jalur transportasi Bus. Begitulah sejarah sungai ular ini yang
banyak menyimpan cerita. salah satunya ialah tempat pembantaian PKI dan merupakan makam
para pahlawan, sehingga sampai saat ini pada setiap tanggal 10 November disungai inilah para
bupati menabur bunga sebagaimana menunjukkan rasa cintanya terhadap para pahlawan yang
telah gugur pada masa itu.

2
Lampiran Foto Yang Mendukung Informasi dan Tinjau Langsung Artikel.

3
4
5
6
7
Kesimpulan

Demikianlah hasil dari artikel yang saya perbuat ini, penulis mengambil kesimpulan dari
hasil analisis dengan menggunakan data penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara dan
pengumpulan dokumen.

Anda mungkin juga menyukai