Anda di halaman 1dari 3

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul "Analisis Data Kuantitatif Dan Kulitatif
Dengan Tema Kesenjangan Gaji Karyawan Berdasarkan Gender Dan Pendidikan Pada PT.
SUMBER MAKMUR." Data Analisa ini disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat perolehan
nilai tugas Mata Kuliah Analisa Data Kuantitatif pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis di
Universitas Wjaya Putra Surabaya. Disamping itu, penulisan data analis ini juga bertujuan untuk
memberikan pengetahuan kepada pembaca. Saya menyadari bahwa Data Analis ini masih jauh
dari sempurna karena keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karenanya, saran
dan kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati. Saya berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Latar Belakang
Analisa adalah Proses mencari dan menyusun secara sistematis. Analisa Data Kuantitatif yakni
metode komputasi dan statistic yang berfokus pada analisis statistic tematik atau numerik dari
kumpulan data. Suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan
informasi untuk menyelesaikan masalah.

Rumusan Masalah
1. Fenomena apa yang terjadi dari tema diatas?
2. Proses pengambilan hasil Analisa Data Kuantiatif
3. Solusi hasil dari Analisa Data Kuantitatif

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa itu Analisa Data Kuantitatif
2. Untuk mengetahui proses Analisa Data Kuantitatif
3. Untuk menghindari kesenjangan Gaji berdasarkan Gender & Pendidikan

Pembahasan Fenomena
Penurunan gaji suatu Perusahaan terlihat jelas dengan adanya pembedaan atau deskriminasi
terhadap Gender dan Pendidikan terkahir. Pekerja Wanita dengan lulusan terkahir SLTA dengan
laki – laki lulusan terkahir SLTA juga, memiliki gaji yang berbeda dikarenakan Perusahaan lebih
cenderung melihat produktivitas yang dilakukan karyawan terhadap Perusahaan. Pada umumnya
Perusahaan di Indonesia masih menerapkan sistem dalam proses pembagian Gaji Karyawan
dengan membedakan Gender, Pendidikan & Skill yang dimiliki.
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
GajiKaryawan * Gender * 15 100,0% 0 0,0% 15 100,0%
Pendidikan

Gaji Karyawan berdasarkan Gender dan Pendidikan


Gender: Total
Pendidikan: Total
Sum Mean Minimum Maximum Std. Deviation
GajiKaryawan 302800000 20186666,67 16000000 24500000 2161635,184
PT. Sumber Makmur

HASIL ANALISIS :
1. Terlihat dari hasil rata-rata, gaji pegawai nya dibawah rata-rata. Namun yang terlihat
sangat mempengaruhi data rata-rata gaji adalah Variable Jenis Kelamin (Gender) dan
Pendidikan, dikarenakan tidak terlihat ada gender wanita yang menerima gaji diatas rata-
rata. Sehingga dari situlah terlihat bahwa Gender mempengaruhi perbedaan gaji yang
terpaud jauh. Dari variable jenis Pendidikan juga terlihat tidak terlalu signifikan dalam
mempengaruhi rata-rata gaji. Terlihat dari data Pendidikan antara orang dengan
Pendidikan terakhir SLTA dan Perguruan Tinggi memiliki perbedaan nilai gaji yang tipis.
Dilihat dari nilai gaji maximum dan nilai gaji minimum perbedaanya terpaud jauh sekali

2. Dua variable yang sangat mempengaruhi yaitu variable gender dan variable Pendidikan.
Terlihat jelas dari data diatas disimpulkan yang memiliki gaji minimum adalah seorang
wanita dengan lulusan SLTA, dan begitupun sebaliknya sample yang memiliki gaji
maximum adalah seorang pria dengan tamatan perguruan tinggi. Maka nilai gaji dari
kedua sample terlampau jauh.
SOLUSI :
Sebagai manager pasti harus berbijaksana dalam menentukan keputusan apalagi soal gaji
karyawan yang sangat sensitive dikalangan karyawan. Jika terjadi pembedaan jumlah gaji
yang dilihat dari variable Gender dan Pendidikan, lebih baik dalam beberapa profesi di
perusahaan perempuan dengan berpenghasilan lebih rendah ataupun tnggi dari rekan kerja
laki-laki, dengan cara harus memiliki pendidikan yang sama atau lebih baik dari laki-laki,
bekerja penuh (fulltime) dan mampu menegosiasikan gaji mereka dengan baik.
Perempuan modern seperti ini biasanya adalah perempuan yang relatif muda dan mereka
sadar akan perbedaan gender yang terjadi di pasar tenaga kerja, untuk itu mereka
mempersiapkan diri dengan menambah kualitas kerja mereka. Tapi perempuan modern
seperti itu bisa dibilang jarang. Tidak ada satu negara pun dimana perempuan dari semua
kelompok umur secara sistematis mengalahkan dan melebihi laki-laki dalam hal
pendapatan yang mereka peroleh. Akan tetapi tidak ada yang mustahil jika seorang
perempua memiliki skill dan pendidikan yang bisa disetarakan dengan laki-laki maka
sebagai manajer juga berhak menggaji nya sesuai dengan apa yang patut dia peroleh tanpa
membedakan gender ataupun pendidikan lagi.

Demikian, hasil Analisa data dan solusi jika menjadi di posisi manager suatu perusahaan
yang ada permasalahan soal deskriminasi gaji karyawan dengan membedakan Gender dan
Pendidikan terakhir karyawan. “Suatu hasil akan berbuah banyak jika apa yang
ditanamkan adalah yang terbaik.”

Kesimpulan :

Anda mungkin juga menyukai