Anda di halaman 1dari 2

AKARTA, KOMPAS.

com - DPR RI segera mengesahkan RUU tentang Penetapan Peraturan


Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Perppu
Ciptaker) menjadi undang-undang (UU). Pengesahan tersebut masuk dalam salah satu agenda
rapat paripurna yang akan digelar DPR di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa
(21/3/2023) pukul 09.30 WIB. "Pembicaraan tingkat II/pengambilan keputusan atas
Rancangan Undang-Undang tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi undang-undang," demikian bunyi
salah satu poin dalam undangan rapat paripurna DPR yang dikutip, Selasa. Baca juga: Sekjen
Kemenaker: Dalam Perppu Cipta Kerja Sudah Akomodasi Kepentingan Buruh Wakil Ketua
Badan Legislasi (Baleg) DPR Achmad Baidowi atau Awiek pun mengonfirmasi agenda
pengesahan tersebut. "Ya itu hasil rapat Bamus yang lalu yang mengagendakan pembahasan
jadwal paripurna. Agendanya sebagaimana terlampir dalam surat undangan," ujar Awiek.
Selain pengesahan Perppu Ciptaker, dalam rapat paripurna ini, DPR akan mengambil
keputusan mengenai hasil uji kelayakan dan kepatutan Gubernur Bank Indonesia (BI).
Dilanjutkan dengan pendapat fraksi-fraksi terhadap RUU Usul Inisiatif Badan Legislasi DPR
tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) dan pengambilan keputusan menjadi
RUU usul DPR. "Persetujuan terhadap permohonan pertimbangan pemberian
kewarganegaraan Republik Indonesia, dilanjutkan dengan pengambilan keputusan," demikian
isi poin lain. "Persetujuan perpanjangan waktu pembahasan terhadap Rancangan Undang-
Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, dilanjutkan dengan pengambilan keputusan," kata dia. Sebelumnya, Badan Legislasi
(Baleg) DPR menyepakati Perppu Ciptaker dibawa ke rapat paripurna untuk disahkan sebagai
undang-undang. Baca juga: 1.753 Personel TNI-Polri Amankan Demo Tolak Perppu Cipta
Kerja di DPR Hal itu disepakati dalam rapat kerja Baleg bersama pemerintah dan DPD RI
yang membahas pengambilan keputusan terhadap Perppu Ciptaker, Rabu (15/2/2023).
Sebanyak tujuh fraksi menyetujui Perppu Ciptaker. Sementara itu, dua fraksi lainnya
menolak untuk dibawa ke pengambilan keputusan tingkat II atau rapat paripurna. Adapun dua
fraksi yang menolak, yaitu PKS dan Demokrat. "Kami bertanya, apakah hasil pembahasan
terhadap RUU tentang penetapan Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi
undang-undang dapat disetujui untuk dilanjutkan ke pembicaraan tingkat II?" kata Wakil
Ketua Baleg DPR M Nurdin dalam rapat, Rabu. "Setuju," jawab para peserta rapat yang
diiringi ketukan palu Nurdin. Anggota Baleg dari Fraksi Demokrat Santoso mengungkapkan
sejumlah alasan pihaknya menolak Perppu tersebut. Dia menilai, Perppu Ciptaker bukan saja
cacat secara formalitas, tetapi juga cacat secara konstitusi. Selain itu, Santoso mengatakan,
pemerintah tak rasional terkait alasan kegentingan sehingga menerbitkan Perppu Ciptaker.
"Berdasarkan catatan-catatan penting di atas, Fraksi Partai Demokrat menyatakan menolak
Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Ciptaker," tutur Santoso. Baca juga: 9 Jam Demo di
DPR, Massa Aksi Tolak Omnibus Law Cipta Kerja Bubarkan Diri Senada dengan Demokrat,
Fraksi PKS melalui anggota Baleg Amin AK menyampaikan bahwa tidak ada urgensi yang
genting dan mendesak bagi pemerintah menerbitkan perppu tersebut. Dari sektor ekonomi,
Fraksi PKS justru menilai pemulihan ekonomi nasional relatif stabil. Oleh karena itu, alasan
ekonomi semestinya tidak menjadi urgensi pemerintah menerbitkan Perppu. "Kondisi saat ini
justru menunjukkan tidak adanya potensi resesi, krisis, maupun ancaman inflasi tinggi.
Ekonomi Indonesia tumbuh 5,72 persen pada triwulan 3, tren pertumbuhan di atas 5 persen.
Indonesia bahkan dilihat sebagai negara yang relatif aman dari ancaman resesi," ucap Amin.
"Kami fraksi PKS menyatakan menolak RUU tentang penetapan Perppu Ciptaker. Kami
minta agar Perppu Ciptaker dicabut dengan mengatur segala akibat hukum dari pencabutan
itu," kata dia. Selain Demokrat dan PKS, pihak lain yang menolak Perppu Ciptaker dibawa ke
paripurna adalah DPD RI. Dalam pembacaan penolakan, DPD berpandangan bahwa Perppu
Ciptaker sebaiknya tidak perlu disetujui menjadi undang-undang. Dapatkan update berita
pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram
"Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian
join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "DPR Jadwalkan Pengesahan Perppu
Cipta Kerja dalam Paripurna Hari Ini", Klik untuk baca:
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/21/08491561/dpr-jadwalkan-pengesahan-perppu-
cipta-kerja-dalam-paripurna-hari-ini.
Penulis : Adhyasta Dirgantara
Editor : Icha Rastika

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6


Download aplikasi: https://kmp.im/app6
UNGARAN, KOMPAS.com - Angin puting beliung terjadi di beberapa desa yang ada di
Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. Puluhan rumah mengalami kerusakan, dari tingkat
ringan, sedang, hingga berat. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Juwair Suntara, ada 89 rumah yang mengalami
kerusakan. "Kebanyakan kerusakan terjadi di bagian atap dan genting, pohon roboh juga
ada," ungkapnya, Senin (20/3/2023) malam. Baca juga: Puting Beliung Terjang Desa
Kedungasri Banyuwangi, 5 Rumah Warga Rusak Juwair mengungkapkan puting beliung
tersebut terjadi Senin (20/3/2023) sekira pukul 14.45 WIB. "Bencana ini menimpa wilayah
Boto, Pengung, Kemiri, Sembung, Klumpit, Krasak. Dari BPBD telah melakukan assesment,
petugas memotong pohon-pohon yang tumbang dan pertolongan kepada korban," paparnya.
Sementara Satgas BPBD Kabupaten Semarang Prapto Nugroho mengungkapkan di
Wonokerto Kecamatan Bancak, ada warga yang terluka. "Rumah roboh sehingga menimpa
pemiliknya, rumah tersebut dihuni empat jiwa. Pemilik rumah Ahmadi (48) dan Sifa (8)
mengalami luka, tapi saat ini sudah mendapat penanganan," ujarnya. Menurut Prapto, rumah
tersebut masuk kategori rusak berat. "Kerusakan terjadi di bagian atap, dinding dapur roboh,
dan ada juga yang retak-retak. Ini karena pohon mahoni menimpa rumah tersebut,"
ungkapnya. Anggota BPBD sudah mendatangi lokasi serta melakukan assesment terhadap
kejadian ini. Baca juga: Diterjang Puting Beliung, Mushala dan 9 Rumah di Jombang Rusak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari
bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link
https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih
dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puting Beliung di Kabupaten
Semarang, 89 Rumah Rusak dan 2 Warga Terluka", Klik untuk baca:
https://regional.kompas.com/read/2023/03/21/085254978/puting-beliung-di-kabupaten-
semarang-89-rumah-rusak-dan-2-warga-terluka.
Penulis : Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana
Editor : Ardi Priyatno Utomo

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6


Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Anda mungkin juga menyukai