Anda di halaman 1dari 2

HADIRI SIDANG UJI FORMIL PERPPU CIPTA KERJA DI MAHKAMAH KONSTITUSI,

13 SERIKAT PEKERJA KECEWA PRESIDEN BELUM SIAP MEMBERIKAN KETERANGAN

JAKARTA, 28 Maret 2023 – 13 (tiga belas) Serikat Pekerja melalui kuasa hukumnya Indrayana Centre
for Government, Constitution, and Society (INTEGRITY) Law Firm hari ini melaksanakan sidang dalam
perkara uji formil Perppu Cipta Kerja dengan nomor perkara 14/PUU-XXI/2023 dengan agenda
mendengarkan keterangan Presiden. Namun ternyata di dalam persidangan, pihak pemerintah
menyampaikan permohonan untuk menunda sidang dengan alasan keterangan Presiden belum siap
untuk dibacakan.
“Menurut pihak pemerintah, permohonan penundaan disampaikan kepada majelis hakim
konstitusi atas permintaan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto karena
keterangan Presiden belum siap untuk dibacakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan,”
ujar M. Raziv Barokah kuasa hukum pada perkara nomor 14/PUU-XXI/2023 dan Senior
Associate INTEGRITY Law Firm.
Perkembangan terakhir, pada 21 Maret 2023 lalu, DPR melalui sidang paripurna telah menyetujui Perppu
Cipta Kerja menjadi undang-undang. Mengingat Perppu Cipta Kerja ditetapkan Presiden pada tanggal
30 Desember 2022, maka Perppu Cipta Kerja harus mendapat persetujuan pada masa sidang DPR
terdekat yang jatuh pada tanggal 10 Januari 2023 sampai dengan 16 Februari 2023. Akan tetapi sampai
pada tanggal 16 Februari 2023 Perppu Cipta Kerja tidak mendapatkan persetujuan DPR. Artinya, DPR
telah luput bahwa masa sidang untuk menyetujui Perppu Cipta Kerja sudah terlewati dan oleh karenanya
melanggar ketentuan (Pasal 52 ayat (2) UU PPP).
“Penerbitan Perppu Ciptaker sendiri, sudah cacat sejak kelahirannya. Di samping tidak bisa
menghadirkan argumentasi yang kokoh atas syarat konstitusional “kegentingan yang memaksa”,
DPR akhirnya tidak memberikan persetujuan sebagaimana diatur dalam konstitusi. Pasal 22
ayat (2) dan (3) UUD 1945 mensyaratkan perppu harus disetujui DPR pada masa sidang
berikutnya, dan harus dicabut jika tidak mendapatkan persetujuan DPR. Masa sidang berikutnya,
berdasarkan Penjelasan Pasal 52 UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU PPP)
adalah, “…masa sidang pertama DPR setelah Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang ditetapkan”. Itu artinya sudah dilewati pada tanggal 16 Februari 2023 yang lalu. Dengan
menyetujui Perppu Ciptaker pada masa sidang DPR sekarang, Presiden dan DPR nyata-nyata
melanggar norma UU PPP yang mereka buat sendiri, dan yang lebih membahayakan, dengan
ringan tangan melanggar ketentuan UUD 1945,” pungkas Prof. Denny Indrayana, S.H., LL.M.,
Ph.D. sebagai salah satu kuasa hukum pada perkara nomor 14/PUU-XXI/2023 dan Senior
Partner INTEGRITY Law Firm.
Fakta di atas semakin memperkuat alasan bahwa tidak ada unsur kegentingan yang memaksa dalam
penerbitan Perppu Cipta Kerja. Lewatnya masa waktu DPR dalam memberikan persetujuan atas Perppu
Cipta Kerja menjukan bahwa Perppu Cipta Kerja ini telah cacat secara formil dalam pembentukannya.
Perppu Cipta Kerja yang tidak disahkan hingga masa sidang DPR berikutnya berakhir seharusnya
dicabut dan dinyatakan batal demi hukum.
“Alasan adanya kegentingan yang memaksa adalah Bohong Besar karena nyatanya tidak ada
kebijakan pemerintah yang harus segera dikeluarkan demi kepentingan rakyat banyak kecuali

Halaman 1 dari 2
untuk melayani oligarki bahkan justru dengan mengorbankan rakyat banyak termasuk kaum
buruh/pekerja. Dengan gagalnya DPR memberi persetujuan pada masa sidang terdekat
semakin menguatkan bahwa kegentingan memaksa itu benar-benar tidak ada, karena masa
sidang terdekat itu faktanya memiliki waktu cukup lama yaitu 35 hari yaitu dari tanggal 10 Januari
hingga 16 Februari 2023 dan tidak juga berhasil membuahkan persetujuan DPR atas Perppu
Cipta Kerja tersebut,” tutup Moh. Jumhur Hidayat sebagai salah salah satu Pemohon pada
perkara nomor 14/PUU-XXI/2023 dan Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh
Indonesia (KSPSI).
***
Narahubung:
1. Prof. Denny Indrayana (0817726299)
2. Moh. Jumhur Hidayat (0816809565)
3. M. Raziv Barokah (082298824343)

Halaman 2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai