Materi Pertemuan Ke 1
Materi Pertemuan Ke 1
1. Mempelajari unsur-unsur tindak pidana, baik unsur subjektif (unsur yang melekat dalam diri si
pelaku, contohnya: dengan sengaja, dengan maksud, dengan rencana, kelalaian, niat), maupun
unsur obyektif (melawan hukum, barang, perbuatan, keadaan, nyawa). Selain itu juga dipelajari
unsur bestandelen (unsur yang tercantum secara tegas dalam rumusan delik, contoh : unsur
dengan sengaja dalam Pasal 338 KUHP), dan unsur elementen (unsur yang tidak tercantum
dalam rumusan delik, contoh : unsur melawan hukum dalam Pasal 338 KUHP).
2. Mempelajari penafsiran dalam hukum pidana, artinya mencari pengertian-pengertian yang
dimaksud dalam pasal, jika pasal itu sudah dipahami maka tidak perlu ditafsirkan lagi, tetapi jika
pengertiannya masih samar maka diperlukan penafsiran). Adapun contoh-contoh penafsiran
dalam hukum pidana antara lain : Penafsiran authentik (penafsiran berdasarkan undang-
undang), penapsiran gramatikal (didasarkan kepada tata bahasa), penafsiran sosiologis,
penafsiran historis, penasiran sistematika, penasiran teologi, penafsiran ekstensif, penasiran
analogi, penafsiran futuristik (penafsiran masa depan).