SEPEDA MOTOR
PROSEDUR STANDAR
STATUS DISTRIBUSI
TAK
TERKENDALI TERKENDALI
1
MANAJEMEN MUTU ADMINISTRASI KETUA TUK
Nomor Dokumen : PS-TUK-
PROSEDUR PRO-05
TUK STANDAR Edisi / Revisi : 1/0
SMK Ma'arif Berlaku sejak :
Kota Mungkid Halaman :2
DAFTAR ISI
Disetujui oleh : Manajer
Mutu
2
PROSEDUR Nomor Dokumen : PS.01
1. Jabatan :
Kepala TUK
1.1 Kualifikasi / Prasyarat Jabatan :
Sarjana dalam bidang Manajemen SDM, Pendidikan, Ekonomi, Sains, atau
disiplin teknik.
Minimum pengalaman 2 tahun di dunia pendidikan,
Minimum 1 tahun dalam kegiatan yang berkaitan dengan mutu atau penerapan
Sistem Manajemen Mutu.
1.2.1. Secara Organisatoris bertanggung jawab kepada Kepala SMK Ma’arif Kota
Mungkid .
3
1.4.4. Melaksanakan penyiapan penyelenggaraan uji kopetensi/asesmen kompetisi.
1.4.5. menjaga kesesuaian TUK terhadap persyaratan tempat kerja sesuai Pedoman
BNSP 206-2007 dan pedoman-pedoman dari LSP Teknisi Otomotif.
1.4.6. Menyiapkan rencana program dan anggaran pelaksanaan uji kompetensi
Catatan :
1) Kualifikasi yang diinginkan dapat diubah untuk Master Asesor dan Asesor yang
dipandang mampu memenuhi tugas dan mempunyai pengalaman yang ,memadai.
2) Mungkin diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas lain sesuai arahan ketua
Governing Board
2. Jabatan :
Kepala Bagian Teknisi Uji Kompetensi :
4
1) Kualifikasi yang diinginkan dapat diubah untuk Master Asesor dan Asesor yang
dipandang mampu memenuhi tugas dan mewakili pengalaman yang baik.
2) Mungkin diperlukan untuk melaksanakan tugas – tugas lain sesuai arahan dari
ketua LSP.
5
PROSEDUR Nomor Dokumen : PS.01
6
PROSEDUR Nomor Dokumen : PS.02
TUK
STANDAR Edisi / Revisi : 1/0
7
Mengusulkan penerbitan sertifikat kompetensi kepada LSP TEKNISI OTOMOTIF
INDONESIA
PROSEDUR Nomor Dokumen : PS.03
8
Mengusulkan penerbitan sertifikat kompetensi kepada LSP TEKNISI OTOMOTIF
INDONESIA
PROSEDUR Nomor Dokumen : PS.04
1. Tujuan
Prosedur Ini dimaksudkan untuk pemeliharaan/perbaikan fasilitas yang digunakan pada
uji kompetensi.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini meliputi pengusulan pemeliharaan/perbaikan fasilitas yang digunakan
pada uji kompetensi sampai dengan pelaksaan pemeliharaan/perbaikannya.
3. Penanggung Jawab : Staf Perawatan
a. Penanggung jawab perawatan bertanggung jawab mengeluarkan daftar kebutuhan
pemeliharaan/perbaikan.
b. Bagian Administrasi bertanggung jawab memberikan persetujuan dan memeriksa
daftar fasilitas yang akan mendapat pemeliharaan/perbaikan dan memerintahkan
staf untuk memeriksa.
c. Penanggung jawab perawatan bertanggung jawab melaksanakan
pemeliharaan/perbaikan.
4. Definisi
Pelaksana Teknis Pemeliharaan dan perbaikan adalah pihak yang melakukan
pemeliharaan/perbaikan fasilitas.
5. Dokumen Pendukung / Acuan
a. Manual
b. SOP
6. Lampiran
Form pengajuan pemeliharaan dan perbaikan (F TUK- 09)
7. Prosedur
7.1. Setiap fungsi membuat ddaftar fasilitas yang memerlukan pemeliharaan/perbaikan
beserta jadwal pemakaian dan disampaikan kepada bagian administrasi.
7.2. Review oleh bagian administrasi.
7.3. Penanggung jawab perawatan melaksakan perawatan dan perbaikan.
9
PROSEDUR Nomor Dokumen : PS.05
1. Tujuan
Prosedur ini dimaksudkan untuk pelaksanaan uji kompetensi ulang.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini meliputi tatacara yang digunakan dalam melaksanakan uji kompetensi
ulang bagi peserta yang belum lulus pada ujian kompetensi sebelumnya.
3. Penanggung Jawab
Bagian administrasi mendaftarkan peserta yang akan mengikuti uji kompetensi
ulang
Kepala TUK meminta LSP TEKNISI OTOMOTIF INDONESIA untuk
melaksanakan uji kompetensi ulang.
4. Definisi
Uji Kompetensi ulang : Uji Kompetensi bagi peserta yang belum lulus pada uji
kompetensi sebelumnya.
5. Dokumen Pendukung
Materi Uji Kompetensi.
6. Lampiran
Form yang digunakan sama dengan form yang digunakan pada prosedur Uji
Kompetensi.
7. Prosedur
7.1. Bagian administrasi memberikan informasi kepada peserta yang akan
mengikuti
uji kompetensi ulang tentang jadwal pelaksanaan uji kompetensi ulang.
7.2. Bagian Teknis Uji Kompetensi mempersiapkan uji kompetensi ulang, serta
mempersiapkan semua fasilitas yang dibutuhkan.
7.3. Kepala TUK memberitahukan kepada LSP TEKNISI OTOMOTIF
INDONESIA untuk
melaksanaan uji kompetensi ulang.
7.4. Selama proses uji kompetensi berlangsung, harus mengikuti prosedur yang
ditetapkan seperti pada pelaksanaan uji kompetensi sebelumnya.
7.5. Asesor menyerahkan hasil uji kompetensi ulang kepada kepala TUK untuk
divalidasi lalu diserahkan kepada LSP TEKNISI OTOMOTIF INDONESIA.
10
PROSEDUR Nomor Dokumen : PS.06
1. Tujuan
Prosedur ini dimaksudkan untuk memastikan proses pemilihan Asesor kompetensi
dilaksanakan dengan baik.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini meliputi pemilihan asesor kompetensi untuk kegiatan
peniulaian/asesmen/ujian. Yang berdasarkan pada kualifikasi dan pengalaman sampai
dengan pengusulannya kepada LSP TEKNISI OTOMOTIF INDONESIA untuk
mendapatkan persetujuan.
3. Penanggung Jawab
Bagian Teknis Uji Kompetensi bertanggung jawab terhadap pemilihan asesor
kompetensi.
4. Definisi
Asesor Kompetensi, adalah seseorang yang mempunyai kualifikasi yang relevan dan
kompeten untruk melaksanakan dan/atau asesmen/penilaian kompetensi.
6. Lampiran
a. Daftar Asesor (F TUK – 10)
b. Pernyataan Kesungguhan Asesor (F TUK – 11)
c. Komitmen Asesor (F TUK – 12)
7. Prosedur
7.1 Bagian Teknik Uji Kompetensi memilih Asesor kompetensi
* Evaluasi daftar asesor kompetensi.
7.2 Asesor kompetensi membuat komitmen
* Surat pernyataan sanggup mengikuti persyaratan yang ditentukan oleh LSP
TEKNIK
OTOMOTIF.
7.3 Kepala TUK mengusulkan kepada LSP TEKNISI OTOMOTIF INDONESIA untuk
mendapat persetujuan.
11
PROSEDUR Nomor Dokumen : PS.07
1. Tujuan
Prosedur ini dimaksudkan untuk memastikan performan asesor termonitor dengan
baik.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini meliputi tatacara memonitor performan asesor.
3. Penanggung Jawab
Kepala TUK bertanggung jawab terhadap monitoring performan asesor.
4. Definisi
Asesor kompetensi, adalah seseorang yang mempunyai kualifikasi yang revelen dan
kompeten untuk melaksanakan dan/atau asesmen/penilaian kompetensi.
6. Lampiran
a. Daftar asesor ( F TUK – 13 )
b. Rekaman kualifikasi dan pengalaman asesor ( F TUK – 14 )
7. Prosedur
7.1. Kepala TUK melakukan proses monitoring performan asesor, didasarkan pada :
Ketetapan waktu asesmen dan atau menguji dari mulai sampai selesai.
Menjaga kerahasiaan soal ujian yang telah dibuat untuk diujikan.
7.2. Bagian Teknik Uji Kompetensi Melakukan proses review laporan – laporan ujian.
Verifikasi kelulusan / ketidak lulusan yang masih perlu diselesaikan, jika ada.
Bagian Administrasi mendokumentasikan.
12
PROSEDUR Nomor Dokumen : PS.08
1. Tujuan
Prosedur ini dimaksudkan untuk menindak lanjuti complain dan banding.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini meliputi penerimaan sampai penyelesaian penanganan complain dan
banding dari pelanggan.
3. Tanggung Jawab
Staf bagian administrasi bertanggung jawab menerima komplain dan banding dari
pelanggan
Kepala TUK bertanggung jawab dalam pelaksanaan komplain dan banding.
4. Definisi
Angket merupakan fron feed back dari peserta terhadap pelaksanaan pelatihan dan /
atau uji kompetensi yang dibagikan dan diisi oleh setiap peserta.
6. Lampiran
1) Form Komplain (F TUK – 15 )
2) Surat Pemberitahuan hasil pengaduan ( F TUK – 16 )
3) Rekaman permohonan banding ( F TUK -17 )
4) Rekaman Pembahasan Banding ( F TUK – 18 )
5) Surat pemberitahuan hasil banding ( F TUK – 19 )
7. Prosedur
7.1. Komplain
7.1.1. Bagian administrasi dan instruktur membagikan angket kepada peserta untuk
diisi dan dikembalikan lagi ke bagian Adminidtrasi..
7.1.2. Bagian administrasi merekap setiap complain peserta daari angket yang di
kembalikan.
7.1.3. Komplain peserta ditindak lanjuti dengan melakukan pertemuan internal
TUK.
13
PROSEDUR Nomor Dokumen : PS.09
1. Tujuan
Prosedur ini dimaksudkan untuk pelaksanaan audit internal.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini merupakan metode yang digunakan dalam pelaksanaan audit internal
untuk menverifikasi pemenuhan kontinyu terhadap keefektifan sistem manajemen
mutu.
3. Penanggung Jawab
3.1. Bagian Manajemen Mutu bertanggung jawab untuk menyiapkan dan
mengimplentasikan jadwal audit internal yang mencerminkan status dan
kepentingan dari kegiatan yang terkait dan menjamin bahwa setiap tindakan
koreksi dilaksanakan tepat waktudan efektif.
3.2. Bagian Managemen Mutu mengaudit elemen – elemen dari sistem Manajemen
Mutu yang berada diluar kewenangannya.
3.3. Audit terhadap elemen lainnya dilakukan oleh auditor yang berrkualitas dan di
Training secara tepat dan kompeten terhadap aktifitas yang diaudit.
4. Definisi
CAR – Corrective Action Reguest
5. Dokumen Pendukung
Panduan Mutu
6. Lampiran
6.1. Jadwal Internal audit. ( F TUK – 20 )
6.2. Internal audit check list ( F TUK – 21 )
6.3. CAR ( F TUK – 22 )
6.4. Ringkasan Laporan internal audit ( F TUK – 23 )
7. Prosedur
7.1. Bagian Manajemen Mutu mempersiapkan check list audit internal
Membuat check list
Membuat dan memberitahukan pelaksanaan audit internal
7.2. Frekuensi audit
Setiap elemen Sistem Manajemen Mutu , diaudit minimal satu kali dalam satu
tahun.
7.3. Notofikasi Manajemen Mutu memberitahukan bagian yang bersangkutan minimal
dalam waktu sepuluh hari sebelum melaksanakan audit internal.
7.4. Audit
Setiap area/aktifitas diaudit terhadap prosedur dan instruksi kerja yang berlaku dan
14
menggunakan Daftar Periksa Internal Audit untuk memastikan bahwa semua
elemen dicakup.
15
PROSEDUR Nomor Dokumen : PS.09
7.5. Follow Up
Tindak lanjut dilaksanakan oleh Bagian Manajemen Mutu untuk menentukan
kecukupan dan ketetapan waktu dari pelaksanaan tindakan koreksi.
Kegagalan mengatasi ketidak sesuaian yang dilaporkandalam waktu yang
disetujui disampaikan kepada Bagian Manajemen Mutu untuk tindak lanjut.
16
PROSEDUR Nomor Dokumen : PS.10
1. Tujuan
Prosedur ini dimaksudkan untuk pelaksanaan Tindakan Manajemen.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini meliputi metode yang digunakan dalam melaksanakan Tinjauan
Manajemen yang dilakukan untuk memastikan bahwa sistem manajeman mutu efektif
dan dipelihara, mulai dari Tinjauan Manajemen yaitu untuk mengidentifikasi
kelemahan-kelemahan dari sistem (jika adaa) yang melakukan tindakan perbaikan.
3. Penanggung Jawab
Kepala TUK bertanggungjawab memimpin keseluruh personil terkait terhadap
Tinjauan Manajemen. Kepala TUK menentukan frekuensi dan tanggal dari rapat
Tinjauan manajemen dan dilaksanakan minimal satu kali dalam satu tahun.
Bagian Manajemen Mutu menyiapkan bahan /agenda untuk rapat tersebut dan
memberitahukan kepada yang terkait serta menyiapkan notulen rapat.
4. Definisi
Tinjauan manajemen : Mengidentifikasi kelemahan sistem untuk dilakukan perbaikan.
5. Dokumen Pendukung
Panduan mutu
6. Lampiran
6.1. Agenda rapat ( F TUK – 24 )
6.2. Minutes of Meeting ( F TUK – 25 )
7. Prosedur
Persiapan
Bagian Manajemen Mutu mempersiapkan bahan berdasarkan hasil audit internal.
7.1. Tinjauan manajemen dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun yang
ditentukan oleh Kepala PUK. Sebelum tanggal review yang direncanakan Bagian
Manajemen Mutu menyiapkan dan mengeluarkan suatu agenda yang minimal
Berisikan :
a. Tindakan-tindakan yang muncul dari Tinjaun Manajemen
b. Ketidak sesuaian dari Sistem manajemen Mutu ( jika ada yang diidentifikasi )
dari:
Audit Internal
Audit Eksternal
Banding
17
Persyaratan / Rekaman pelatihan / Uji kompetensi
7.2. Rapat tinjauan Manajemen dipimpin oleh Kepala TUK dan semua acara dalam
agenda sepenuhnya didiskusikan. Bagian Manajemen Mutu memberikan
informasi
pendukung (bila diperlukan). Apabila terdapat kekurangan Sistem Manajemen
Mutu
yang perlu diidentifikasi atau diperbaiki, tindakan koreksi yang diusulkan harus
disetujui.
7.3. Laporan
Notulen rapat yang lengkap dari semua rapat dibuat dan setiap tindakan koreksi
yang disetujui dikomentari dalam permintaan tindakan koreksi copy dari notulen
rapat dan Corrective Action Requestdisampaikan kepada semua anggota tim
review.
7.4. Tindak Lanjut
Tindakan Koreksi dan perbaikan dimonitor oleh Bagian Manajemen Mutu sampai
selesai. Bagian Manajemen yang belum diselesaikan dan tetap menginformasikan
progresnya kepada kepala TUK dan anggota tim review lainnya.
18
PROSEDUR Nomor Dokumen : PS.11
1. Tujuan
Prosedur ini dimaksudkan untuk melakukan tindakan koreksi.
2. Ruang Lingkup
Aprosedur ini meliputi identifikasi penyebab dari ketidaksesuaian sistem untuk
menghindari kesalahan yang berulang serta melakukan tindakan koreksi.
3. Penanggung Jawab
3.1. Bagian Manajemen Mutu bertanggung jawab untuk mereview informasi yang
tersedia , menyetujui tindakan koreksi yang diminta bersama dengan porsonil
lainnya yang terlibat , mengeluarkan permohonan tindakan koreksi dilaksanakan
tepat waktu.
3.2. Semua personil TUK bertanggung jawab dalam mengidentifikasi dan memecahkan
masalah-masalah Sistem Manajemen Mutu.
3.3. Personil yang ditunjuk menyelesaikan CAR bertanggung jawab untuk
menyelesaikan
tugas tersebut dalam jangka waktu yang ditetapkan.
4. Definisi
Tindakan Koreksi : Memperbaiki ketidaksesuaian
5. Dokumen Pendukung / Acuan
Panduan Mutu
6. Lampiran
Corrective Action Request (CAR) (F TUK – 22 )
7. Prosedur
Bagaian manajemen mutu mereview informasi yang disediakan dari sumber-sumber
yang kompeten dalam interval waktu tertentu.
Dalam hal terjadi masalah yang cukup berarti diidentifikasi , Bagian Manajemen Mutu
bekerja sama dengan personil dari area bersangkutan menlakukan investigasi untuk
mencari penyebabnya dan menentukan tindak koreksi yang akan diambil.
Untuk setiap masalah yang cukup berarti atau kecenderungan mutu yang kurang baik ,
sebuah CAR harus disiapkan oleh Bagian Manjemen Mutu yang kurang baik, sebuah
CAR harus disiapkan oleh Bagian Manajemen Mutu yang merinci area yang tidak
sesuai tersebut.
19
PROSEDUR Nomor Dokumen : PS.12
1. Tujuan
Prosedur ini dimaksudkan untuk mengendalikan dokumen dan rekaman.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini meliputi tanggung jawab dan tindakan – tindakan yang akan diambil
dalam menyiapkan, mengesahkan dokumen berikut :
2.1. Manual Mutu
2.2. Manual Prosedur Kontrol
2.3. Manual Instruksi Kerja
2.4. Manual Strandar Form
3. Penggung Jawab
Bagian Admisitrasi bertanggung jawab untuk mengendalikan seluruh Dokumen
Manual ini.
4. Definisi
Dokumen : Kumpulan rekaman
5. Dokumen Pendukung / Acuan
Panduan Mutu
6. Lampiran
Catatan
Buku ekspedisi
7. Prosedur
7.1. Bagian Administrasi menomori terbitnya pertama dari seluruh dokumen mutu
ditandai dengan terbitnya edisi 1 review 0 dan bertanggal. Terbitan – terbitan
selanjutnya diidentifikasi sebagai revisi 1,2 dst
7.2. Edisi 1 ditandai dengan 1, sedang edisi selanjutnya diterbitkan apabila suatu
dokumen relah mengalami 5 kali perubahan , selanjutnya diidentifikasi sebagai
edisi 2, 3 dst.
7.3. Dokumen mutu yang dilengkap diterbitkan , diberi tanda master, terkendali dan
tidak terkendali.
7.4. Dokumen kusus untuk Bagian Manajemen Mutu dicap Master ( warna merah ),
Untuk penanggung jawab menejemen dicap Terkendali ( warna biru ) ,
Sedangkan untuk personil diluar itu dicap Tidak Terkendali ( warna biru ).
7.5. Daftar Distribusi ( Master Log ) untuk seluruh dokumen Manual dipelihara
20
Dan didokumentasikan dengan menyebutkan :
a. Nama Dokumen / No Dokumen
b. No. Revisi
21
PROSEDUR Nomor Dokumen : PS.13
1. Tujuan
Prosedur ini dimaksudkan untuk melakukan sub kontrak sebagai pekerja dan atau
asesor kompetensi
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini meliputi subkontrak uji hasil sampai dengan sub kontrak asesor
Kompetensi( apabila diperlukan )
3. Penanggung Jawab
Bagian administrasi bertanggung jawab terhadap penyiapan sub kontrak dengan
meguraikan keperrluan-keperluan yang disubkontrakan
Kepala TUK bertanggung jawab menanda tangani surat perjanjian sub kontrak.
4. Definisi
Subkontrak : Pengalihan pekerjaan kepada lembaga / instansi sejenis untuk dikerjakan
sesuai aturan dan kebutuhan.
5. Dokumen Pendukung / Acuan
Panduan Mutu
6. Lampiran
Surat perjanjian Sub kontrak ( F TUK – 26 )
7. Prosedur
7.1. Bagian administrasi meneliti kemampuan penerima sub kontrak
(fasilitas,SDM,SOP)
7.2. Mempersiapkan dokumen sub kontrak
7.3. Kepala TUK menandatangani Surat Perjanjian sub kontrak
22
PROSEDUR Nomor Dokumen : PS.14
1. Tujuan
Prosedur ini dimaksudkan untuk mengukur kepuasan pelanggan.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini meliputi penerimaan keluhan , sampai tindakan perbaikan dalam memberi
kepuasan kepada pelanggan.
3. Penanggung Jawab
Kepala TUK bertanggung jawab terhadap tindak lanjut keluhan pelanggan
Bagian administrasi bertanggung jawab terhadap penerima keluhan pelanggan
Bagian Manajemen Mutu bertanggung jawab terhadap evaluasi perbaikan terhadap
keluhan pelanggan
4. Definisi
Kepuasan pelanggan , adalah terpenuhinya standar pelayanan dari TUK dalam
sertifikat.
5. Dokumen Pendukung / Acuan
Panduan Mutu
6. Lampiran
6.1. Rekaman keluhan Pelanggan ( F TUK – 27 )
6.2. Pembahasan keluhan pelanggan ( F TUK – 28 )
7. Prosedur
7.1. Bagian administrasi merekam keluhan pelanggan dan melaporkan secara
tertulis
kepada kepala TUK
7.2. Kepala TUK menginstruksikan Bagian Manajemen mengevaluasi keluhan.
7.3. Bagian Manajemen Mutu membuat draft perbaikan terhadap keluhan ,
7.4. Kepala TUK mengadakan rapat tindakan perbaikan
7.5. Memberitahukan hasil perbaikan kepada pelanggan
23
24