Anda di halaman 1dari 105

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mengadili perkara arbitrase,
pada tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara
antara:

do
gu Ressa Mahardhika, M.Si., dalam kedudukannya selaku
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Sekretariat Utama BADAN

In
A
METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA REPUBLIK
INDONESIA (BMKG), berkedudukan di Jl. Angkasa I No. 2, Kemayoran,
ah

Kota Administrasi Jakarta Pusat dalam hal ini memberikan kuasa

lik
kepada Zahru Arqom, S.H., M.H.Lit., dan kawan-kawan Para
Advokat dari Kantor Advokat Zahru Arqom & Co., berkantor di Jl.
am

ub
Palagan Tentara Pelajar KM. 7, Tegalkrapyak, RT. 01 – RW. 03, Sedan,
Sariharjo, Ngaglik, Sleman, D.I. Yogyakarta; e-mail :
ep
zahruarqom@yahoo.com berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 21
k

Maret 2020, sebagai Pemohon;


ah

Lawan
R

si
Badan Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”), berkedudukan

ne
ng

di Wahana Graha Lantai 2, Jl. Mampang Prapatan No.2, Jakarta dalam


hal ini memberikan Kuasa Kepada Adhitya Yulwansyah, S.H.,M.H.,
CPL., dan kawan kawan Para Advokad dan Konsultan Hukum

do
gu

Yulwansyah, Balfast & Partner berkantor di Office 8, level 18-A


Sudirman Central Business Distric (SCBD) Jalan Jend Sudirman Kav
In
A

52-53 Jakarta Selatan berdasarkan surat khusus tanggal 06 Mei 2020


sebagai TERMOHON;
ah

PT. Gealogic Survey Provices (“PT. GSP”), berkantor di


lik

Gedung Epicentrum Walk, Lt. 5 Office Suites South 529 A, Jl. HR


Rasuna Said, Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Jakarta
m

ub

Selatan – 12940 dalam hal ini memberikan kuasa kepada Waskito


Adiribowo, S.H., dak kawan-kawan dari Kantor Advokat “Waskito
ka

ep

Adiribowo & Associates” berkedudukan di Jalan KH wahid Hasyim, No.


10, Jakarta Pusat berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30 April
ah

2020sebagai TURUT TERMOHON .


R

Pengadilan Negeri tersebut;


es
M

Membaca berkas perkara yang bersangkutan;


ng

on

Halaman 1 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mendengar kedua belah pihak yang berperkara;

R
Memperhatikan bukti-bukti yang diajukan kedua belah pihak;

si
TENTANG DUDUK PERKARA

ne
ng
Menimbang bahwa Pemohon dengan Surat Permohonan Pembatalan
Putusan Arbitrase No.: 42025/IV/ARB-BANI/2019., tanggal 18 Februari 2020
yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

do
gu pada tanggal 31 Maret 2020 dalam buku Register Nomor Nomor 185/Pdt.Sus-
Arb/2020/PN Jkt.Pst, telah mengajukan permohonan pembatalan putusan

In
A
arbitrase sebagai berikut :
I. TENTANG AMAR PUTUSAN
ah

Bahwa pada Tanggal 18 Februari 2020, Badan Arbitrase Nasional Indonesia

lik
(BANI) telah menjatuhkan putusan Perkara Arbitrase No.: 42025/IV/ARB-
BANI/2019., dengan amar putusan sebagai berikut :
am

ub
“DALAM KONPENSI
1. Mengabulkan Permohonan Arbitrase Pemohon Konpensi
ep
untuk sebagian;
k

2. Menyatakan Konpensi telah terbukti melakukan ingkar


ah

janji / wanprestasi;
R

si
3. Menghukum Konpensi untuk membayar ganti rugi kepada
Pemohon Konpensi sebesar Rp. 1.900.000.000,- (satu milyar

ne
ng

sembilan ratus juta rupiah);


4. Membebankan biaya administrasi, biaya pemeriksaan dan

do
gu

biaya Arbiter dalam konpensi kepada Pemohon Konpensi dan


Konpensi masing-masing ½ (seperdua) bagian;
5. Menghukum dan memerintahkan Konpensi untuk
In
A

mengembalikan atau membayar biaya administrasi, biaya


pemeriksaan dan biaya Arbiter dalam Konpensi kepada Pemohon
ah

lik

Konpensi sebesar Rp. 83.540.050,- (delapan puluh tiga juta


limaratus empat puluh ribu limapuluh rupiah).
m

ub

DALAM REKONPENSI
1. Menerima Permohonan Pemohon Rekonpensi untuk
ka

sebagian.
ep

2. Menyatakan sah dan mengikat Surat Perjanjian untuk


ah

melaksanakan Paket Pekerjaan Pengadaan Jasa Lainnya


R

PEMBANGUNAN AWS DAN SENSOR KUALITAS AIR LAUT


es

Nomor : SPPB.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018., Tanggal 17


M

ng

on

Halaman 2 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
September 2018 jo. Addendum Kontrak Nomor : 03/AD-

R
PASKAL/PPK-MM/IX/2018., Tanggal 26 September 2018;

si
3. Menyatakan bahwa Pemutusan Kontrak Nomor :

ne
ng
SPPB.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018., Tanggal 17 September
2018 jo. Addendum Kontrak Nomor : 03/AD-PASKAL/PPK-
MM/IX/2018., Tanggal 26 September 2018; oleh Pemohon

do
gu Rekonpensi Kepada Rekonpensi adalah sah dan mengikat.
4. Membebankan biaya administrasi, biaya pemeriksaan dan

In
A
biaya Arbiter dalam Rekonpensi kepada Pemohon Rekonpensi
sebesar Rp. 1.747.350,- (satu juta tujuh ratus empat puluh tujuh
ah

ribu tigaratus limapuluh rupiah);

lik
5. Menolak Permohonan Rekonpensi dari Pemohon
Rekonpensi untuk selain dan selebihnya.
am

ub
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI
1. Menyatakan Putusan Arbitrase ini adalah Putusan dalam
ep
tingkat pertama dan terakhir serta mengikat kedua belah pihak;
k

2. Menghukum dan memerintahkan Pemohon Konpensi /


ah

Rekonpensi dan Konpensi / Pemohon Rekonpensi untuk


R

si
melaksanakan Putusan Arbitrase ini selambat-lambatnya 45
(empatpuluh lima) hari kalender terhitung sejak putusan arbitrase

ne
ng

ini diucapkan.

do
gu

II. TENTANG KEDUDUKAN HUKUM / LEGAL STANDI IN JUDICIO


PEMOHON
A. Menunjuk pada ketentuan Undang Undang Republik Indonesia
In
A

Nomor : 30 Tahun 1999 tentang ARBITRASE DAN ALTERNATIF


PENYELESAIAN SENGKETA (“UU Arbitrase”), antara lain sebagai
ah

lik

berikut :
Pasal 70 UU Arbitrase, menyebutkan :
m

ub

“Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan


permohonan pembatalan apabila putusan tersebut diduga
ka

mengandung unsur-unsur sebagai berikut:


ep

a. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan,


ah

setelah putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;


R

b. Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang


es

bersifat menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan; atau


M

ng

on

Halaman 3 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan

R
oleh salah satu pihak dalam pemeriksaan sengketa.

si
Pasal 71 UU Arbitrase, menyebutkan:

ne
ng
“Permohonan pembatalan putusan arbitrase harus diajukan secara
tertulis dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
hari penyerahan dan pendaftaan putusan arbitrase kepada

do
gu Pengadilan Negeri.”
Pasal 72 UU Arbitrase, menyebutkan:

In
A
1) Permohonan pembatalan putusan arbitrase harus diajukan
kepada Ketua Pengadilan Negeri;
ah

2) Apabila permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat

lik
(1) dikabulkan, Ketua Pengadilan Negeri menentukan lebih
lanjut akibat pembatalan seluruhnya atau sebagian putusan
am

ub
arbitrase;
3) Putusan atas permohonan pembatalan ditetapkan oleh
ep
Ketua Pengadilan Negeri dalam waktu paling lama 30 (tiga
k

puluh) hari sejak permohonan sebagaimana yang dimaksud


ah

dalam ayat satu diterima;


R

si
4) Terhadap putusan Pengadilan Negeri dapat diajukan
permohonan banding ke Mahkamah Agung yang memutus

ne
ng

dalam tingkat pertama dan terakhir;


5) Mahkamah Agung mempertimbangkan serta memutuskan

do
gu

permohonan banding sebagaimana yang dimaksud dalam ayat


(4) dalam paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah permohonan
banding tersebut diterima di Mahkamah Agung.
In
A

Penjelasan Umum Alinea ke-18 UU Arbitrase, menyebutkan:


Bab V mengatur tentang pembatalan putusan arbitrase, ini
ah

lik

dimungkinkan karena beberapa hal :


a. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan,
m

ub

setelah putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;


b. Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat
ka

menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan; atau


ep

c. Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh


ah

salah satu pihak dalam pemeriksaan sengketa.


R

B. Putusan Mahkamah Konstitusi (“MK”) No. : 15/PUU-XTURUT


es

TERMOHON/2014, Tanggal 11 November 2014


M

ng

on

Halaman 4 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa terhadap pengujian UU Arbitrase tersebut MK antara lain

R
memutuskan bahwa penjelasan Pasal 70 UU Arbitrase tersebut

si
sudah tidak memiliki kekuatan hukum mengikat. Sehingga dengan

ne
ng
adanya putusan MK tersebut, maka permohonan pembatalan
putusan artbitrase yang didasarkan pada alasan-alasan sebagaimana
diatur pada pasal 70 UU Arbitrase tidak perlu dibuktikan terlebih

do
gu dahulu dengan suatu putusan pengadilan. Dengan demikian alasan-
alasan tersebut cukup dibuktikan di dalam persidangan permohonan

In
A
pembatalan putusan arbitrase dimaksud.
Pendapat Prof. Dr. H Priyatno Abdurrsayid dalam bukunya
ah

“Arbitrase & Alternatif Penyelesaian Sengketa Suatu Pengantar ”,

lik
PT Fikahati Aneska, 2002, menyatakan bahwa “alasan lain” diluar
yang diatur dalam Pasal 70 UU Arbitrase untuk membatalkan putusan
am

ub
arbitrase adalah sebagai berikut:
a. Putusan arbitrase diambil melebihi cakupan perjanjian;
ep
b. Putusan arbitrase tidak diperkenankan mengandung
k

keputusan yang satu sama lainnya bertentangan dan atau


ah

menimbulkan kerugian;
R

si
c. Putusan arbitrase diambil dengan kewenangan yang
berlebihan;

ne
ng

d. Putusan arbitrase diberikan berdasarkan surat-surat yang


sah dan otentik.

do
gu

III. BATAS WAKTU PENGAJUAN PERMOHONAN PEMBATALAN


PUTUSAN
1. Bahwa Putusan BANI terhadap Perkara Arbitrase No. :
In
A

42025/IV/ARB-BANI/2019., yang diputus pada Hari Selasa, Tanggal


18 Februari 2020; yang selanjutnya putusan arbitrase tersebut telah
ah

lik

diserahkan dan didaftarkan ke Kepaniteraan Pengadilan Negeri


Jakarta Pusat, pada tanggal 04 Maret 2020.
m

ub

2. Bahwa menujuk kepada ketentuan Pasal 71 UU Arbitrase, yakni


“Permohonan pembatalan putusan arbitrase harus diajukan secara
ka

tertulis dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
ep

hari penyerahan dan pendaftaan putusan arbitrase kepada


ah

Pengadilan Negeri”. Sedemikian permohonan pembatalan Putusan


R

BANI Perkara Arbitrase No. : 42025/IV/ARB-BANI/2019., harus


es

diajukan paling lambat pada tanggal 05 April 2020.


M

ng

on

Halaman 5 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa permohonan pembatalan yang diajukan oleh PEMOHON a

R
quo diajukan pada tanggal 31 Maret 2020, sedemikian pengajuan

si
permohonan pembatalan in casu masih dalam jangka waktu yang

ne
ng
diperkenankan oleh ketentuan Pasal 71 UU Arbitrase dan
permohonan mana diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat sebagaimana amanat Pasal 72 ayat (1) UU Arbitrase, dan oleh

do
gu karenanya Permohonan a quo menjadi patut dan cukup beralasan
untuk diterima.

In
A
IV. ARGUMENTASI DAN ALASAN HUKUM DALAM
ah

PERMOHONAN PEMBATALAN PUTUSAN ARBITRASE A QUO

lik
1. Putusan Arbitrase Didasarkan Pada Muatan Alat Bukti Yang
Tidak Benar / Palsu
am

ub
Menunjuk kepada Putusan TERMOHON / BANI terhadap Perkara
Arbitrase No. : 42025/IV/ARB-BANI/2019., yang diputus pada Hari
ep
Selasa, tanggal 18 Februari 2020 (selanjutnya “Putusan BANI”),
k

Majelis Arbiter pada Halaman 35 alinea ke-1 dan Halaman 40 Alinea


ah

ke-2 Putusannya, mempertimbangkan adanya Alat Bukti P-8 dan P-9,


R

si
berupa Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan dan Hasil Pekerjaan
Tertanggal 12 Desember 2018, dengan penilaian Bobot Pekerjaan

ne
ng

mencapai 94,48 %.
Bahwa ternyata penilaian Bobot Pekerjaan mencapai 94,48 % oleh

do
gu

PPK tersebut adalah keliru dan tidak benar, serta tidak sesuai dengan
fakta di lapangan.
Bahwa faktanya, dalam pelaksanaan Paket Pekerjaan Pengadaan
In
A

Jasa Lainnya PEMBANGUNAN AWS DAN SENSOR KUALITAS AIR


LAUT a quo adalah bahwa sampai dengan akhir masa kontrak
ah

lik

selesai ternyata Alat Tidak Terpasang dan Tidak Berfungsi sehingga


tidak dapat dilakukan Serah Terima Pekerjaan, karena :
m

ub

a. Dari 6 (enam) lokasi yang direncanakan akan dipasang Alat


AWS yaitu, Kuala Tanjung, Dumai, Belitung, Bengkulu, Cirebon,
ka

dan Pekalongan, ternyata baru dipasang 2 (dua) lokasi yaitu


ep

Cirebon dan Pekalongan, bahkan di Kuala Tanjung sama sekali


ah

belum ada kegiatan bahkan pendirian tiang / tower.


R

b. Penempatan peralatan AWS di Cirebon dan Pekalongan


es

tidak berfungsi dan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang


M

ng

telah ditetapkan dalam kontrak;


on

Halaman 6 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Sensor yang telah terpasang belum mendapatkan sertifikat

R
laik operasi sehingga mempengaruhi validitas data sebagaimana

si
dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan;

ne
ng
d. Tidak ada itikad baik dari pihak penyedia untuk
menyelesaikan kendala terkait kalibrasi dan ketidaksesuaian
penempatan peralatan.

do
gu e. PT.GSP / TURUT TERMOHON meng-adjust spesifikasi
dengan pengabaian satu lengan (sensor radiasi matahari) padahal

In
A
fasilitas alat tersebut terdapat dalam kontrak.
ah

Sedemikian penilaian Bobot Pekerjaan didasarkan pada data yang

lik
keliru / tidak benar, sehingga hasilnya pun menjadi keliru / tidak benar
pula, oleh karenanya bobot pekerjaan belum mencapai 94,48 %, dan
am

ub
karena bobot pekerjaan belum 100%, maka PT.GSP / TURUT
TERMOHON belum berhak menerima pembayaran pelunasan.
ep
2. Terdapat Bukti Baru Yang Menentukan Dan Belum Menjadi
k

Dasar Pertimbangan Dalam Memutuskan Perkara Arbitrase


ah

Bukti Baru yang belum menjadi Alat Bukti dalam pemeriksaan Perkara
R

si
Arbitrase dan menjadi dasar pertimbangan Majelis Arbiter dalam
menjatuhkan putusannya adalah :

ne
ng

a. Dokumen-dokumen (Alat Bukti Tulisan) dan Saksi-saksi


yang menunjukkan bahwa tidak ada Paket Pekerjaan yang sama

do
gu

(PEMBANGUNAN AWS DAN SENSOR KUALITAS AIR LAUT) di


Tahun Anggaran 2019, sehingga tidak mungkin bisa dilakukan
perpanjangan / tambahan waktu pekerjaan maupun penerimaan
In
A

hasil pekerjaan dan pembayaran pelunasan pekerjaan tersebut di


tahun 2019.
ah

lik

b. Keterangan Saksi-Saksi yang berkaitan fakta-fakta hukum :


- Bahwa Pekerjaan belum selesai, antara lain tentang
m

ub

penghitungan Bobot Pekerjaan mencapai 94,48 % oleh PPK,


alat / Sensor AWS tidak lengkap (kurang sensor Radiasi
ka

Matahari) dan baru terpasang di 2 (dua) lokasi yaitu Cirebon


ep

dan Pekalongan, masih kurang 4 (empat) lokasi yaitu : Kuala


ah

Tanjung, Dumai, Belitung, dan Bengkulu;


R

- Sensor yang telah terpasang di 2 (dua) lokasi yaitu Cirebon


es

dan Pekalongan belum berfungsi dan belum mendapatkan


M

ng

on

Halaman 7 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sertifikat laik operasi sebagaimana dipersyaratkan dalam

R
peraturan perundang-undangan.

si
- Alat dan Peralatan AWS masih menjadi milik dan dikuasai

ne
ng
oleh TURUT TERMOHON (PT. GSP) dan belum pernah ada
penyerahan hasil pekerjaan.
Bahwa fakta-fakta hukum tersebut di atas memiliki kedudukan

do
gu yang sangat penting dalam duduknya perkara berikut
pertimbangan hukum dalam putusan yang akan dijatuhkan.

In
A
3. Kurangnya Pertimbangan Hukum Dalam Putusan Majelis
ah

Arbitrase (Onvoeldoende Gemotiveerd)

lik
Bahwa Majelis Arbiter kurang dalam mempertimbangkan fakta-fakta
hukum yang terbukti di pemeriksaan persidangan, sebagai berikut :
am

ub
a. Bahwa dalam Kontrak Pembangunan AWS dan Sensor
Kualitas Air Laut No. SPPB.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018.,
ep
Tanggal 17 September 2018, khususnya Bagian SSKK (Syarat
k

Syarat Khusus Kontrak) yang identik dengan Alat Bukti kode T-1 C
ah

(sesuai Asli) pada Halaman 2 dan 3, Huruf S tentang Pembayaran


R

si
Prestasi Pekerjaan, yang secara tegas dan jelas dalam Angka 2,
mengatur tentang syarat pembayaran adalah : setelah prestasi

ne
ng

pekerjaan mencapai nilai bobot 100% yang dinyatakan dengan


Berita Acara Pemeriksaan dan Penerima Barang/Jasa dan Berita

do
gu

Acara Serah Terima Pekerjaan Tahap Kedua serta data terkirim


ke server AWS Maritim di BMKG Pusat dalam bentuk laporan.
Fakta hukumnya, tidak pernah ada pembuktian / alat bukti dari
In
A

TURUT TERMOHON, tentang :


 Berita Acara Pemeriksaan dan Penerimaan Barang dengan
ah

lik

bobot prestasi 100%;


 Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Tahap Kedua dengan
m

ub

bobot prestasi 100%; dan


 Data Alat AWS terpasang semua di 6 (enam) tempat sesuai
ka

kontrak dan berfungsi sehingga dapat mengirimkan data ke


ep

server AWS Maritim di BMKG Pusat dalam bentuk laporan .


ah

Sedemikian nyata-nyata TURUT TERMOHON / PT GSP-lah yang


R

nyata-nyata melakukan Perbuatan Wanprestasi, karena tidak


es

melaksanakan kewajibannya menyelesaikan pekerjaan sesuai


M

ng

Kontrak, namun dalam Putusan TERMOHON / BANI justru


on

Halaman 8 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PEMOHON / PPK BMKG-lah yang dihukumi telah melakukan

R
Perbuatan Wanprestasi, dalam bentuk tidak melakukan

si
pembayaran pelunasan 80% dari nilai kontrak dan tidak

ne
ng
memberikan tambahan / perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan kepada TURUT TERMOHON / PT. GSP, sehingga
PEMOHON / PPK BMKG dihukum untuk membayar ganti rugi Rp.

do
gu 1,9 Milyar.
Bahwa berkaitan dengan perpanjangan waktu penyelesaian

In
A
pekerjaan, selain Kontrak maka akan didasarkan pada ketentuan
Perpres No. : 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan
ah

Jasa Oleh Pemerintah jo. Peraturan Menteri Keuangan Republik

lik
Indonesia Nomor : 243/PMK. 05/2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 194/PMK.05/2014 Tentang
am

ub
Pelaksanaan Anggaran Dalam Rangka Penyelesaian Pekerjaan
Yang Tidak Terselesaikan Sampai Dengan Akhir Tahun Anggaran.
ep
k

Bahwa dalam ketentuannya terdapat perpanjangan penyelesaian


ah

pekerjaan itu tidak wajib, dan nyata-nyata mensyaratkan adanya


R
data pendukung yang hal itu sama sekali tidak disampaikan oleh

si
TURUT TERMOHON / PT GSP serta berdasarkan penelitian

ne
ng

oleh PPK. Bahwa PPK BMKG / PEMOHON berhak membuat


penilaian apakah Penyedia Jasa (TURUT TERMOHON / PT
GSP) dapat menyelesaikan perkerjaan dalam perpanjangan /

do
gu

tambahan waktu tersebut serta bisa tidaknya dilakukan


perpanjangan / tambahan waktu penyelesaian pekerjaan.
In
A

Sebagaimana Perpres No. : 16 Tahun 2018 Tentang


Pengadaan barang dan Jasa Oleh Pemerintah, khususnya
ah

lik

Pasal 56 :

“(1). Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan


m

ub

sampai masa pelaksanaan Kontrak berakhir, namun


PPK menilai Penyedia mampu menyelesaikan
ka

ep

pekerjaan, PPK memberikan kesempatan Penyedia


untuk menyelesaikan pekerjaan.”
ah

Dalam ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 243/PMK.


es

05/2015, Pasal 4, mengatur sebagai berikut :


M

ng

on

Halaman 9 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Penyelesaian sisa pekerjaan yang dapat dilanjutkan ke

R
Tahun Anggaran Berikutnya sebagaimana dimaksud dalam

si
Pasal 3 ayat (1) harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

ne
ng
a. berdasarkan penelitian PPK, penyedia barang/jasa
akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan
setelah diberikan kesempatan sampai dengan 90

do
gu (sembilan puluh) hari kalender sejak berakhirnya masa
pelaksanaan pekerjaan;

In
A
b. penyedia barang/jasa sanggup untuk menyelesaikan
sisa pekerjaan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari
ah

kalender sejak berakhirnya masa pelaksanaan

lik
pekerjaan yang dinyatakan dengan surat pernyataan
kesanggupan yang ditandatangani di atas kertas
am

ub
bermeterai;
c. berdasarkan penelitian KPA, pembayaran atas
ep
penyelesaian sisa pekerjaan dimaksud dapat dilakukan
k

pada tahun anggaran berikutnya dengan menggunakan


ah

dana yang diperkirakan dapat dialokasikan dalam DIPA


R

si
Tahun Anggaran Berikutnya melalui revisi anggaran.
(2) Surat pernyataan kesanggupan sebagaimana dimaksud

ne
ng

pada ayat (1) huruf b paling sedikit memuat :


a. pernyataan kesanggupan dari penyedia barang/jasa

do
gu

untuk menyelesaikan sisa pekerjaan;


b. waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sisa
pekerj aan dengan ketentuan paling lama 90 (sembilan
In
A

puluh) hari kalender sejak berakhirnya masa


pelaksanaan pekerjaan;
ah

lik

c. pernyataan bahwa penyedia barang/jasa bersedia


dikenakan denda keterlambatan penyelesaian
m

ub

pekerjaan; dan
d. pernyataan bahwa penyedia barang/jasa tidak
ka

menuntut denda/bunga apabila terdapat keterlambatan


ep

pembayaran atas penyelesaian sisa pekerjaan pada


ah

Tahun Anggaran Berikutnya yang diakibatkan oleh


R

keterlambatan penyelesaian revisi anggaran.


es

(3) Berdasarkan pertimbangan atas ketentuan sebagaimana


M

ng

dimaksud pada ayat (1), KPA memutuskan untuk:


on

Halaman 10 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. melanjutkan penyelesaian sisa pekerjaan ke

R
Tahun Anggaran Berikutnya; atau

si
b. tidak melanjutkan penyelesaian sisa

ne
ng
pekerjaan ke Tahun Anggaran Berikutnya.
Bahwa syarat diberikannya kesempatan berupa perpanjangan
waktu menyelesaikan pekerjaan adalah adanya penilaian

do
gu PPK /PEMOHON bahwa Penyedia (PT. GSP / TURUT
TERMOHON) mampu menyelesaikan pekerjaan. Selanjutnya

In
A
syarat-syarat formal permohonan perpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaan tidak ternyata disampaikan oleh PT.
ah

GSP / TURUT TERMOHON kepada PEMOHON / PPK BMKG,

lik
sehingga perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan pun
jelas tidak mungkin dilakukan. Selanjutnya dengan tidak
am

ub
adanya anggaran kegiatan yang sama di Tahun Anggaran
2019, dengan kata lain KPA memutuskan tidak melanjutkan
ep
sisa pekerjaan tersebut.
k
ah

Bahwa selain TURUT TERMOHON / PT. GSP / Pemohon


R
Arbitrase tidak menyampaikan data pendukung sebagaimana

si
Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 243/PMK. 05/2015

ne
ng

guna mengajukan permohonan perpanjangan waktu penyelesaian


pekerjaan, berdasarkan penelitian PPK, maka hasilnya TURUT
TERMOHON / Pemohon Arbitrase dinilai tidak akan dapat

do
gu

menyelesaikan pekerjaan meskipun diberikan tambahan


waktu perkerjaan selama 45 (empat puluh lima) hari tersebut dan
In
A

KPA Sekretariat Utama BMKG dalam rapat memutuskan tidak


melanjutkan sisa pekerjaan tersebut. Hal mana berdasarkan
ah

fakta-fakta sebagai berikut:


lik

a. Dari 6 (enam) lokasi yang direncanakan akan dipasang Alat


m

ub

AWS yaitu, Kuala Tanjung, Dumai, Belitung, Bengkulu,


Cirebon, dan Pekalongan, ternyata baru dipasang 2 (dua)
ka

lokasi yaitu Cirebon dan Pekalongan, bahkan di Kuala Tanjung


ep

sama sekali belum ada kegiatan bahkan pendirian tiang /


ah

tower.
R

b. Penempatan peralatan AWS di Cirebon dan Pekalongan


es

tidak berfungsi dan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang


M

ng

telah ditetapkan dalam kontrak;


on

Halaman 11 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Sensor yang telah terpasang belum mendapatkan sertifikat

R
laik operasi sehingga mempengaruhi validitas data

si
sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-

ne
ng
undangan;
d. Tidak ada itikad baik dari pihak penyedia untuk
menyelesaikan kendala terkait kalibrasi dan ketidaksesuaian

do
gu penempatan peralatan.
e. TURUT TERMOHON / PT.GSP meng-adjust dengan

In
A
pengabaian satu lengan (sensor radiasi matahari) padahal
spesifikasinya ada / terdapat dalam kontrak.
ah

Sedemikian karena penyelesaian pelaksanaan pekerjaan masih

lik
panjang prosesnya, yakni semua Alat AWS masih harus
diperbaiki / diganti (return / pengembalian alat ke supplier di luar
am

ub
negeri) dan setelah alat diterima kembali-pun masih dilakukan
proses pengujian kalibrasi, jika lolos dan mendapat sertifikat
ep
kalibrasi kemudian baru dilakukan pemasangan (instalasi) Alat
k

AWS, yang kesemuanya jika dikalkulasikan tidak mungkin selesai


ah

dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari dan akan melewati Tahun
R

si
Anggaran 2018.
b. Fakta Hukum lain yang tidak dipertimbangakan oleh

ne
ng

Majelis Arbiter adalah bahwa tidak adanya Kegiatan atau


Pekerjaan Pembangunan AWS dan Sensor Kualitas Air Laut

do
gu

pada Tahun Anggaran 2019, sehingga jika ada perpanjangan /


tambahan waktu penyelesaian Pekerjaan diberikan, maka
tidak bisa dilakukan serah terima pekerjaan dan tidak bisa
In
A

dilakukan pembayaran pelunasan pekerjaan karena tidak


tersedia Anggarannya. Sedemikian tidak semua Pekerjaan
ah

lik

Yang Tidak Terselesaikan itu harus atau wajib diberikan


perpanjangan / tambahan waktu penyelesaian pekerjaan.
m

ub

c. Bahwa Sifat Kontrak Lump Sum dalam hubungan hukum


antara PEMOHON dengan TURUT TERMOHON adalah
ka

ep

pekerjaan yang sifatnya tetap sehinggan tidak dapat dihitung dan


diperhitungakan secara Satuan maupun Gabungan.
ah

Berkaitan dengan kontrak lumpsum tersebut, maka merujuk pada


R

ketentuan Pasal 27 ayat (3) Perpres Nomor : 16 Tahun 2018, yang


es
M

dengan tegas dan jelas memberikan batasan yakni :


ng

on

Halaman 12 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- merupakan kontrak atas penyelesaian seluruh pekerjaan

R
dalam batas waktu tertentu;

si
- dengan menentukan dengan rinci jumlah harga secara pasti

ne
ng
dan tetap (sehingga tidak dimungkinkan penyesuaian harga);
- penanggungan resiko yang sepenuhnya ditanggung oleh
penyedia jasa;

do
gu - tahapan pembayaran, sifat pekerjaan, total harga
penawaran (yang sifatnya mengikat);

In
A
- tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah kurang.
Artinya jenis pekerjaan adalah tetap dan tidak dapat diubah, serta
ah

adanya pembayaran pelunasan adalah saat adanya atau

lik
selesainya pekerjaan.
Bahwa fakta hukumnya, berdasarkan Alat Bukti Pemohon P-1
am

ub
(fotokopi) berupa Kontrak Pembangunan AWS dan Sensor
Kualitas Air Laut No. SPPB.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018.,
ep
Tanggal 17 September 2018 Bagian SSKK (Syarat Syarat Khusus
k

Kontrak) yang identik dengan Alat Bukti kode T-1 C (sesuai Asli)
ah

pada Halaman 1 SSKK Bagian C. Jenis Kontrak, secara nyata,


R

si
jelas dan tegas termuat bahwa “Kontrak Berdasarkan Cara
Pembayaran : Kontrak Lumpsum” dan sama sekali bukan

ne
ng

Kontrak Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan.


Nah, Fakta Hukumnya justru TURUT TERMOHON sama sekali

do
gu

belum menyelesaikan pekerjaannya sesuai kewajiban kontrak,


sehingga seharusnya tanpa penyelesaian 100% pekerjaan maka
sesuai kontrak sudah seharusnya tidak akan ada pelunasan 80%
In
A

nilai Kontrak.
Sedemikian, Putusan Arbitrase yang menghukum PEMOHON
ah

lik

wanprestasi adalah mengabaikan aturan / hukum yang termuat


dalam Ketentuan Kontrak tersebut yang justru kedudukannya
m

ub

sebagai undang-undang bagi para pihaknya. Putusan Arbitrase


menjadi bertentangan dengan dan melampaui kontrak, karena
ka

tanpa penyelesaian pekerjaan 100%, Penyedia justru bisa


ep

mendapatkan pembayaran.
ah

d. Tidak ada Dasar dan Alat Bukti untuk Menghitung Kerugian


R

TURUT TERMOHON
es

Bahwa TURUT TERMOHON selaku Pemohon dalam


M

ng

pemeriksaan Perkara Arbitrase a quo, sama sekali tidak merinci


on

Halaman 13 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan membuktikan Kerugian TURUT TERMOHONl yang didalilkan

R
telah dialaminya. Sedemikian dari tuntutan dalam Posita 34

si
Permohonannya mendalilkan “… akibat perbuatan ingkar janji

ne
ng
atau wanprestasi …” mengakibatkan kerugian sebesar Rp.
2.087.924.400,- (dua milyar delapanpuluh tujuh juta sembilanratus
duapuluh empat ribu empatratus rupiah) atau pembayaran

do
gu pelunasan 80% dari nilai kontrak. (Vide, Permohonan TURUT
TERMOHON dalam Perkara Arbitrase a quo).

In
A
Pada Pertimbangan Hukum Majelis Arbiter / TERMOHON
Halaman 41 s.d. 42 alinea ke- 1, Majelis Arbiter
ah

mempertimbangakan dengan asumsi berdasarkan keadilan dan

lik
kepatutan serta tanpa perhitungan maupun berdasarkan alat bukti
harga alat-alat dan lain sebagainya, menetapkan ganti rugi
am

ub
sebesar Rp. 1.900.000.000,- (satu milyar sembilan ratus juta
rupiah).
ep
Fakta hukum yang nyata-nyata diabaikan Majelis Arbiter adalah
k

alat belum sesuai / lolos uji kalibrasi, terpasang di 2 titik dari total
ah

kewajiban 6 titik dan alat alat tersebut tidak/belum berfungsi.


R

si
Sedemikian siapakah pihak yang nyata-nyata melakukan

ne
ng

wanprestasi dan Pihak mana nyata-nyata mengalami kerugian ?


Menjadi bertentangan dengan logika hukum bahwa TURUT

do
gu

TERMOHON yang melakukan wanprestasi, namun PEMOHON


Pembatalan yang dihukum membayar ganti rugi.
Bahwa alat-alat AWS tersebut untuk mendukung pelayanan publik
In
A

guna menghidarkan dari bencana alam dan demi keselamatan


umum serta melindungi kepentingan umum, jika Penyedia Jasa
ah

lik

selaku pemenang lelang melaksanakan pekerjaannya secara


serampangan dan Negara yang diwakili PPK melakukan tindakan
m

ub

sesuai ketentuan Kontrak yakni dengan melakukan pemutusan


Kontrak, malahan tindakan tersebut dipersalahkan secara hukum
ka

oleh Majelis Arbiter.


ep

4. Pertimbangan Majelis Arbitrase Keliru dan Bertentangan


ah

Dengan Fakta Hukum


R

a. Tentang Perpanjangan Waktu Pekerjaan Tidak


es

Diperjanjikan Sehingga Bukan Kualifikasi Wanprestasi Melainkan


M

ng

PMH
on

Halaman 14 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa perpanjangan masa kontrak bukanlah janji atau kewajiban

R
sebagaimana termuat dalam Kontrak, namun hak dan kewajian itu

si
diatur dalam Peraturan perundang-undangan yakni : Peraturan

ne
ng
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 243/PMK. 05/2015
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor :
194/PMK.05/2014 Tentang Pelaksanaan Anggaran Dalam Rangka

do
gu Penyelesaian Pekerjaan Yang Tidak Terselesaikan Sampai
Dengan Akhir Tahun Anggaran, yang dalam pelaksanaanya

In
A
terdapat tata cara dan syarat syarat yang harus dipenuhi antara
lain data pendukung dan penelitian.
ah

lik
Sedemikian, dasar permohonan sengketa arbitrase a quo tidak
sesuai dengan logika hukum, karena tentang Perpanjangan Waktu
am

ub
pelaksanaan pekerjaan tidak pernah diperjanjikan dan bukan suatu
kewajiban dalam kontrak. Bahwa perbuatan PEMOHON yang tidak
memberikan tambahan waktu pekerjaan kepada TURUT
ep
k

TERMOHON sebagai pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan


ah

Republik Indonesia Nomor : 243/PMK. 05/2015 Tentang


R
Pelaksanaan Anggaran Dalam Rangka Penyelesaian Pekerjaan

si
Yang Tidak Terselesaikan Sampai Dengan Akhir Tahun Anggaran,

ne
ng

bukanlah suatu perbuatan WANPRESTASI sebagaimana dalil


TURUT TERMOHON dalam Permohonan Sengketa Arbitrase yang
dimohonkan pembatalan a quo, karena berkaitan dengan

do
gu

pelaksanaan Peraturan Perundang Undangan maka dasar


permohonan sengketa arbitrase yang dimohonkan pembatalan a
In
A

quo seharusnya dianalogikan sebagai suatu PERBUATAN


MELAWAN HUKUM (PMH) dan sama sekali tidak benar jika
ah

dianalogikan sebagai perbuatan WANPRESTASI.


lik

b. TURUT TERMOHON Selaku Penyedia Jasa Nyata-nyata


m

ub

Melakukan Wanprestasi

Jika dicermati, Permohonan TURUT TERMOHON saat


ka

ep

berkedudukan sebagai PEMOHON dalam Perkara Arbitrase


tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan permasalahan
ah

perbuatan wanprestasi dalam hal (PPK BMKG/PEMOHON


R

Pembatalan) tidak membayar pelunasan 80% dari nilai


es
M

ng

on

Halaman 15 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kontrak, namun kepada perbuatan PPK BMKG yang tidak

R
melakukan penambahan waktu penyelesaian pekerjaan.

si
Sehingga pertimbangan hukum BANI / TERMOHON bahwa

ne
ng
Termohon Arbitrase / PPK BMKG / PEMOHON Pembatalan a quo
telah melakukan Wanprestasi karena tidak membayar
pelunasan sebesar 80% nilai Kontrak, adalah tidak singkron

do
gu dengan alasan Sengketa Arbitrase dalam Permohonan Pemohon
Arbitrase / PT. GSP yang mendalilkan bahwa Termohon Arbitrase /

In
A
PPK BMKG / PEMOHON Pembatalan a quo melakukan
Wanprestasi dalam konteks perbuatan PPK BMKG yang tidak
ah

melakukan penambahan waktu penyelesaian pekerjaan.

lik
Sedemikian pertimbangan hukum dan Putusan BANI /
TERMOHON sebagaimana termuat dalam Amar Putusan Arbitrase
am

ub
Bagian Dalam KONPENSI yang menghukum Termohon Arbitrase /
PPK BMKG / PEMOHON Pembatalan a quo membayar Ganti Rugi
ep
sebesar Rp. 1,9 M adalah keliru dan tidak benar.
k

Bahwa fakta hukumnya dari Alat Bukti PEMOHON P-18, berupa


ah

Surat Balasan Peringatan Nomor : 138/LTR/GSP/TURUT


R

si
TERMOHON/2018, tanggal 31 Desember 2018, bahwa PT. GSP /
PEMOHON Arbitrase / TURUT TERMOHON Pembatalan meminta

ne
ng

penambahan waktu perkerjaan 45 (empat puluh lima) hari, mulai 1


Januari 2019 sampai dengan 13 Februari 2019. Berarti permintaan

do
gu

penambahan waktu tersebut menjadi jelas dan nyata bahwa


pekerjaan PT. GSP / TURUT TERMOHON Pembatalan adalah
belum selesai dan oleh karenanya belum ada serah terima dan PT.
In
A

GSP / TURUT TERMOHON Pembatalan belum melakukan


penagihan pembayaran.
ah

lik

Sedemikian, jika dikaitkan dengan ganti rugi yang dimohonkan


oleh PEMOHON Arbitrase / PT. GSP / TURUT TERMOHON
m

ub

Pembatalan a quo selaku Pemohon dalam pemeriksaan Perkara


Arbitrase, maka yang atas perbuatan Wanprestasi dari Termohon
ka

Arbitrase / PPK BMKG / PEMOHON Pembatalan a quo, yang


ep

manakah :
ah

a. Apakah Perbuatan TERMOHON Arbitrase / PPK


R

BMKG / PEMOHON Pembatalan a quo yang tidak membayar


es

pelunasan 80% dari nilai kontrak, ataukah


M

ng

on

Halaman 16 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Perbuatan Termohon Arbitrase / PPK BMKG /

R
PEMOHON Pembatalan a quo yang tidak memberikan

si
perpanjangan / penambahan waktu penyelesaian pekerjaan ?

ne
ng
Jika permasalahan adalah terhadap permohonan perpanjangan
waktu penyelesaian pekerjaan maka bukan Waprestasi karena
tidak pernah diperjanjikan sebelumnya dan perpanjangan waktu

do
gu penyelesaian pekerjaan diatur dalam Peraturan perundang-
undangan, sehingga sengketanya adalah Perbuatan Melawan

In
A
Hukum (PMH).
Bahwa TURUT TERMOHON selaku PEMOHON Arbitrase dalam
ah

Sengketa Arbitrase a quo, sama sekali tidak dapat

lik
MEMBUKTIKAN adanya perbuatan yang termasuk dalam
kualifikasi perbuatan ingkar janji atau wanprestasi. Namun
am

ub
dalam Putusan Arbitrase a quo, dalam Pertimbangan Hukum
Halaman 40 s.d. 41, Majelis Arbiter membuat konklusi bahwa PPK
ep
BMKG / dinyatakan Wanprestasi karena ingkar janji tidak
k

membayar pelunasan 80% dari nilai kontrak kepada TURUT


ah

TERMOHON / PT. GSP.


R

si
Fakta hukumnya hal tersebut bertentangan dengan Pertimbangan
Majelis Arbiter pada Halaman 39 Alinea ke-2, yang menyebutkan

ne
ng

bahwa PEMOHON Arbitrase / PT. GSP adalah pihak yang juga


melakukan wanprestasi :

do
gu

“ Menimbang bahwa berdasarkan fakta yang ada, Majelis


Arbiter berpendapat bahwa sampai batas akhir Kontrak
yaitu Tanggal 31 Desember 2018, Pemohon telah terbukti
In
A

belum dapat menyelesaikan pekerjaan sampai 100% sesuai


Kontrak.”
ah

lik

Sedemikian perbuatan TURUT TERMOHON selaku Penyedia


Jasa yang nyata-nyata ingkar janji dengan tidak menyelesaikan
m

ub

pekerjaan sesuai Kontrak adalah nyata-nyata Perbuatan


Wanprestasi, malahan diabaikan oleh Majelis Arbiter, sehingga hal
ka

tersebut adalah bertentangan dengan Asas Keadilan, Kepastian


ep

Hukum, Kepatutan dan Kemanfaatan, khususnya kemanfaatan


ah

yang lebih besar yakni bagi Negara dan kepentingan umum.


R

c. Pemutusan Kontrak Adalah Dalam Rangka Pelaksanaan


es

Ketentuan Kontrak
M

ng

on

Halaman 17 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pemutusan Kontrak telah diatur dalam Syarat-Syarat

R
Umum Kontrak (SSUK) bagian dari Surat Perjanjian Kontrak

si
Pembangunan AWS dan Sensor Kualitas Air Laut No. :

ne
ng
SPPB.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018., tanggal 17 September
2018, Khususnya dalam Klausul 36.3.
Bahwa dikarenakan sudah dilakukan beberapa kali rapat

do
gu koordinasi antara PPK / PEMOHON dan PT. GSP / TURUT
TERMOHON untuk menyelesaikan kendala teknis yang nyatanya

In
A
tidak ada progres penyelesaian yang signifikan, maka setelah
diperingatkan sebanya 2 (dua) kali dan fakta hukumnya tidak
ah

terpenuhinya prestasi pekerjaan 100% (seratus persen) sampai

lik
dengan batas waktu 31 Desember 2018 maka, PT. GSP / TURUT
TERMOHON dinyatakan wanprestasi, dan PPK / PEMOHON
am

ub
melakukan tindakan pemutusan kontrak.
Bahwa berkaitan dengan pemutusan kontrak, maka dalam Syarat-
ep
Syarat Umum Kontrak (SSUK) Klausul 36.3. yang menetapkan
k

bahwa pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh oleh pihak PPK,


ah

yang selanjutnya alasannya secara limitatif diatur dalam Klausul


R

si
36.4 SSUK tersebut, yaitu:
- Klausul 36.4. SSUK, yang berbunyi :

ne
ng

"Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang


Hukum Perdata, pemutusan Kontrak melalui pemberitahuan

do
gu

tertulis dapat dilakukan apabila :


a) penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam
In
A

jangka waktu yang telah ditetapkan;


b) penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan,
ah

lik

tidak memulai pelaksanaan pekerjaan; …”


Sedemikian tindakan PEMOHON / PPK BMKG / TERMOHON
m

ub

Arbitrase melakukan pemutusan kontrak terhadap TURUT


TERMOHON Pembatalan / PT. GSP / PEMOHON Arbitrase, adalah
ka

amanat dan perintah dalam Kontrak itu sendiri, sehingga tidak dapat
ep

dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum maupun


ah

Wanprestasi.
R

d. Kepemilikan Alat dan Peralatan AWS masih ada di PT. GSP


es

/ TURUT TERMOHON
M

ng

on

Halaman 18 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Fakta hukumnya, karena belum ada levering atau penyerahan objek

R
Perjanjian, maka segenap alat dan peralatan AWS masih dalam

si
kepemilikan dan penguasaan oleh PT. GSP / TURUT TERMOHON.

ne
ng
Nah, jika dikorelasikan dengan penjatuhan Hukuman Ganti Rugi
oleh TERMOHON / BANI melalui Putusannya yakni sebesar Rp. 1,9
M adalah menjadi bertentangan dengan hukum.

do
gu Logikanya, Wanprestasi oleh PEMOHON / PPK BMKG karena tidak
membayar pelunasan 80% nilai Kontrak adalah jika prestasi /

In
A
kewajiban penyelesaian pekerjaan oleh PT. GSP / TURUT
TERMOHON sudah terpenuhi.
ah

lik
Putusan Arbitrase menjadi keliru logika hukumnya karena PT. GSP /
TURUT TERMOHON belum menyelesaikan pekerjaan
am

ub
(wanprestasi) dengan objek kontrak masih dikuasainya, kemudian
melalui Sengketa Arbitrase meminta dibayar dan dikabulkan.
ep
Bagaimana dengan status Objek Kontrak berupa segenap alat dan
k

peralatan AWS tersebut, karena tidak ada kewajiban bagi PT. GSP /
ah

TURUT TERMOHON untuk menyerahkannya kepada PEMOHON /


R

si
PPK BMKG, dan tanpa adanya kegiatan dan anggaran di Tahun
2020 ini, maka tidak mungkin bisa dilakukan serah terima pekerjaan

ne
ng

dan barang juga.

Siapa yang rugi dan dirugikan? Jawabnya adalah Negara dan

do
gu

Kepentingan Umum.

5. Putusan Arbitrase tidak diperkenankan mengandung


In
A

keputusan yang satu sama lainnya bertentangan dan atau


menimbulkan kerugian
ah

lik

a. Bahwa Amar Putusan Arbitrase a quo, bertentangan satu


sama lain,
m

ub

Bahwa sebagaimana pada Halaman 49 s.d. 50 Amar Putusan


ka

Arbitrase a quo, sebagai berikut :


ep

“DALAM KONPENSI
ah

1. Mengabulkan Permohonan Arbitrase Pemohon


R

Konpensi untuk sebagian;


es

2. Menyatakan Konpensi telah terbukti melakukan


M

ng

ingkar janji / wanprestasi;


on

Halaman 19 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menghukum Konpensi untuk membayar ganti rugi

R
kepada Pemohon Konpensi sebesar Rp. 1.900.000.000,-

si
(satu milyar sembilan ratus juta rupiah);

ne
ng
4. …”
DALAM REKONPENSI
1. Menerima Permohonan Pemohon Rekonpensi untuk

do
gu sebagian.
2. Menyatakan sah dan mengikat Surat Perjanjian

In
A
untuk melaksanakan Paket Pekerjaan Pengadaan Jasa
Lainnya PEMBANGUNAN AWS DAN SENSOR KUALITAS
ah

AIR LAUT Nomor : SPPB.11/PASKAL/PPK-

lik
MM/DEP.I/IX/2018., Tanggal 17 September 2018 jo.
Addendum Kontrak Nomor : 03/AD-PASKAL/PPK-
am

ub
MM/IX/2018., Tanggal 26 September 2018;
3. Menyatakan bahwa Pemutusan Kontrak Nomor :
ep
SPPB.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018., Tanggal 17
k

September 2018 jo. Addendum Kontrak Nomor : 03/AD-


ah

PASKAL/PPK-MM/IX/2018., Tanggal 26 September 2018;


R

si
oleh Pemohon Rekonpensi Kepada Rekonpensi adalah
sah dan mengikat.

ne
ng

4. …”
Bahwa Amar Putusan Dalam Konpensi yang menyatakan

do
gu

Arbitrase / PPK BMKG / PEMOHON Pembatalan a quo melakukan


Wanprestasi adalah bertentangan dengan Amar Putusan Dalam
Rekonpensi yang menyatakan Pemutusan Kontrak adalah Sah.
In
A

Bahwa Amar ke-2 Putusan Arbitrase, Dalam KONPENSI


menyatakan TERMOHON Arbitrase / PPK BMKG / PEMOHON
ah

lik

Pembatalan a quo dihukumi telah melakukan perbuatan


Wanprestasi; namun, Amar ke-2 Putusan Arbitrase, Dalam
m

ub

REKONPENSI dinyatakan bahwa Pemutusan Kontrak oleh


TERMOHON Arbitrase / PPK BMKG / PEMOHON Pembatalan a
ka

quo terhadap PEMOHON Arbitrase / PT. GSP / TURUT


ep

TERMOHON Pembatalan a quo, dihukumi Sah secara hukum,


ah

padahal pemutusan kontrak tersebut didasarkan pada alasan


R

bahwa PEMOHON Arbitrase / PT. GSP / TURUT TERMOHON


es

Pembatalan, dalam keadaan Wanprestasi, dengan tidak


M

ng

on

Halaman 20 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyelesaikan pekerjaan sampai batas waktu penyelesaian

R
pekerjaan.

si
Sedemikian, Amar Putusan Arbitrase menjadi bertentangan satu

ne
ng
dengan yang lainnya, karena menjadi tidak jelas dalam sengketa
pemutusan Kontrak Pembangunan AWS dan Sensor Kualitas Air
Laut No. SPPB.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018., Tanggal 17

do
gu September 2018 tersebut , maka Pihak manakah antara
PEMOHON Pembatalan ataukah TURUT TERMOHON

In
A
Pembatalan yang melakukan perbuatan Wanprestasi ?
Putusan Arbitrase juga mengkesampingkan konsekwensi atau
ah

akibat hukum dalam pemutusan kontrak, maka berlaku Syarat-

lik
Syarat Umum Kontrak (SSUK), Klausul 36.5., yang berbunyi :
"Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan
am

ub
penyedia:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
ep
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau
k

Jaminan Uang Muka dicairkan;


ah

c. penyedia membayar denda; dan/atau


R

si
d. penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam."
Sedemimkian akibat hukum lain dari pemutusan Kontrak adalah

ne
ng

TERMOHON Arbitrase / PPK BMKG / PEMOHON Pembatalan a


quo tidak dapat dibebani kewajiban pembayaran pelunasan 80%

do
gu

dari nilai kontrak kepada PEMOHON Arbitrase / PT. GSP / TURUT


TERMOHON Pembatalan a quo.
Bahwa LOGIKA HUKUM Putusan Arbitrase pada Bagian DALAM
In
A

KONPENSI dan Bagian DALAM REKONPENSI menjadi saling


bertentangan, karena KEDUA BELAH PIHAK DIANGGAP
ah

lik

WANPRESTASI, sehingga konsekwensi hukumnya pun menjadi


bertentangan dengan asas keadilan, kepastian hukum dan
m

ub

kepatutan.
ka

Bahwa pada dari Putusan Arbitrase pada Bagian Dalam Konpensi


ep

dan Bagian Dalam Rekonpensi menjadi saling bertentangan


ah

tersebut amat sangat merugikan PPK BMKG / PEMOHON


R

Pembatalan a quo karena tanpa dasar hukum yang benar,


es

dihukum untuk membayar ganti Rugi sebesar Rp. 1,9 Milyar dan
M

ng

separuh biaya perkara.


on

Halaman 21 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dengan dinyatakan SAH-nya Pemutusan Kontrak dalam

R
Amar ke-2 Putusan Arbitrase, Bagian Dalam REKONPENSI

si
Putusan TERMOHON / BANI, oleh PPK BMKG / PEMOHON

ne
ng
Pembatalan a quo terhadap PT. GSP / TURUT TERMOHON
Pembatalan a quo, maka konsekwensi hukumnya berkaitan denda
dan sebagainya secara hukum juga seharusnya dikabulkan.

do
gu Bahwa dengan tidak dikabulkannya denda sebagai akibat /
konsekwensi hukum dari PEMUTUSAN KONTRAK oleh PPK

In
A
BMKG / PEMOHON Pembatalan a quo terhadap PT. GSP /
TURUT TERMOHON Pembatalan a quo, tersebut maka Putusan
ah

TERMOHON / BANI nyata nyata saling bertentangan antara satu

lik
bagian amar dengan bagian amar yang lainnya.
b. Putusan Arbitrase Bertentangan dengan Kepentingan
am

ub
Umum dan menimbulkan Kerugian
Bahwa pelaksanaan Paket Pekerjaan Pengadaan Jasa Lainnya
ep
PEMBANGUNAN AWS DAN SENSOR KUALITAS AIR LAUT
k

tersebut adalah berkaitan dengan pelayanan data dan informasi


ah

geofisika khususnya dalam penanggulangan tsunami, karena di


R

si
titik-titik rawan bencana antara lain di 6 (enam) tempat yang
terletak di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa tersebut. Alat-alat ini

ne
ng

sangat penting bagi kepentingan dan keselamatan umum.


Bahwa Putusan Arbitrase yang memihak Penyedia Jasa dalam hal

do
gu

ini dengan memenangkan Pihak TURUT TERMOHON / PT.GSP


yang fakta hukumnya telah lalai dengan tidak melaksanakan
pekerjaan, sehingga sampai dengan saat ini, yakni dari 6 (enam)
In
A

lokasi yang direncanakan akan dipasang Alat AWS yaitu, Kuala


Tanjung, Dumai, Belitung, Bengkulu, Cirebon, dan Pekalongan,
ah

lik

ternyata baru dipasang 2 (dua) lokasi yaitu Cirebon dan


Pekalongan, bahkan di Kuala Tanjung sama sekali belum ada
m

ub

kegiatan bahkan pendirian tiang / tower. Bahkan dari 2 (dua) lokasi


yang dipasang yaitu Cirebon dan Pekalongan pun tidak berfungsi.
ka

ep

Bahwa sampai saat ini pun semua alat dan peralatan AWS
ah

tersebut belum diserahkan atau dengan kata lain masih dikuasai


R

dan menjadi milik TURUT TERMOHON / PT.GSP, namun PPK


es

BMKG / PEMOHON Pembatalan a quo masih tetap dihukum


M

ng

membayar ganti rugi. Menjadi TIDAK LOGIS dengan metode


on

Halaman 22 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penghitungan ganti ruginya. Atas kerugian yang mana jika alat dan

R
peralatan AWS tersebut belum diserahkan masih menjadi milik

si
dan dikuasai oleh TURUT TERMOHON / PT.GSP

ne
ng
Negara dalam hal ini diwakili oleh PPK BMKG / PEMOHON
Pembatalan a quo, akan sangat dirugikan jika pekerjaan
PEMBANGUNAN AWS DAN SENSOR KUALITAS AIR LAUT

do
gu tersebut tidak ada hasil / daya guna sedangkan Negara dalam hal
ini diwakili PPK BMKG harus membayar Ganti Rugi sebesar Rp.

In
A
1,9 M ditambah separuh dari biaya perkara sebesar Rp. 83 Juta.
Bahwa dari hal tersebut di atas telah tampak bahwa Negara dan
ah

Kepentingan Umum dirugikan akibat Putusan TERMOHON / BANI

lik
yang dimohonkan pembatalannya a quo.
6. Putusan Arbitrase Melampaui Waktu 180 Hari
am

ub
Menunjuk kepada ketentuan UU Arbitrase, Pasal 48 yang mengatur :
“Pemeriksaan atas sengketa harus diselesaikan dalam waktu
ep
paling lama 180 (seratus delapan puluh) hari sejak arbiter atau
k

majelis arbitrase terbentuk.”


ah

Bahwa Perkara Arbitrase tersebut didasarkan pada Permohonan


R

si
PEMOHON Arbitrase / PT. GSP dengan Tanggal 06 Mei 2019.
Bahwa selanjutnya PEMOHON / PPK BMKG mengirimkan Surat

ne
ng

No. : 045/PPK-MM/Dep-I/TURUT TERMOHON/2019., Tanggal 06


Agustus 2019 tentang persetujuan atas Penunjukkan arbiter oleh

do
gu

Ketua BANI.
Bahwa selanjutnya BANI menerbitkan Surat No. : 19.1719/TURUT
TERMOHONI/BANI/WD-In., Tanggal 13 Agustus 2019 tentang
In
A

penunjukkan Ir. Harianto Sinidja, MSc., Ph.D., FCBArb., sebagai


Arbiter.
ah

lik

Bahwa fakta hukumnya, Perkara Arbitrase a quo diputus pada


Tanggal 18 Februari 2020, sedemikian penyelesaian sengketa telah
m

ub

melampaui batas waktu 180 hari, sejak Arbiter ditunjuk dan


ditetapkan untuk memeriksa dan menyelesaikan Sengketa Arbitrase
ka

dalam Perkara Arbitrase No. : 42025/IV/ARB-BANI/2019.


ep
ah

V. PERMOHONAN
R

Berdasarkan hal-hal sebagaimana tersebut di atas, maka PEMOHON


es

dengan ini bermohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar
M

ng

on

Halaman 23 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berkenan untuk menerima, memeriksa dan memutus dengan Amar sebagai

R
berikut:

si
PRIMER :

ne
ng
1. Mengabulkan Permohonan PEMOHON untuk seluruhnya.

do
gu 2. Membatalkan
BANI/2019., Tanggal 18 Februari 2020
Putusan Arbitrase BANI No.: 42025/IV/ARB-

In
A
3. Menyatakan dan menetapkan Putusan Arbitrase BANI No. :
42025/IV/ARB-BANI/2019., tanggal 18 Februari 2020 tidak memiliki
ah

kekuatan hukum mengikat berikut dengan segala akibat hukumnya.

lik
4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat unutk
am

ub
mencoret Putusan BANI No. : 42025/IV/ARB-BANI/2019., tanggal 18
Febrauri 2020 dari Register Pendaftaran Putusan Arbitrase di Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat.
ep
k

5. Menghukum TURUT TERGUGAT untuk tunduk pada putusan ini.


ah

R
6. Menghukum TERMOHON untuk membayar seluruh biaya perkara

si
yang timbul akibat perkara ini.

ne
ng

SUBSIDER :

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-

do
gu

adilnya (ex aequo et bono).


In
A

Menimbang bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk


Pemohon dan Termohon masing-masing menghadap Kuasanya tersebut;
ah

lik

Menimbang bahwa kepada Termohon dan Turut Termohon dimintakan


persetujuan untuk melaksanakan persidangan secara elektronik;
m

ub

Menimbang bahwa terhadap permohonan pembatalan arbitrase


tersebut pihak Termohon dan Turut Termohon menyatakan bersedia untuk
ka

melakukan persidangan secara elektronik;


ep

Menimbang bahwa pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan membaca


surat permohonan pembatalan yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon;
ah

Menimbang bahwa terhadap permohonan pembatalan putusan arbitrase


es

tersebut pihak Termohon memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut


M

ng

DALAM EKSEPSI
on

Halaman 24 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sebelum menguraikan tanggapan mengenai pokok perkara a quo, ijinkan

R
Termohon mengajukan permohonan eksepsi agar Yth, Majelis Hakim perkara a

si
quo berkenan untuk menyatakan Permohonan tidak dapat diterima (niet

ne
ng
ontvankelijk verklaard), dengan dalil serta argumentasi sebagai berikut:
EKSEPSI OBSCUUR LIBEL
PEMOHON TIDAK MEMPUNYAI LEGAL STANDING UNTUK MENGAJUKAN

do
gu PEMBATALAN PUTUSAN BANI DALAM PERKARA A QUO KARENA PARA
PIHAK DALAM PERJANJIAN TELAH MELEPASKAN HAKNYA UNTUK ITU

In
A
1. Yth Majelis Hakim Perkara a quo,
Apabila meneliti dasar hukum Turut Termohon mengajukan permohonan
ah

arbitrase terhadap Pemohon dahulu yang teregister dalam perkara No.

lik
42025/IV/ARB-BANI/2019, dapat diketahui bahwa Pemohon selaku
Pejabat Pembuat Komitmen (selanjutnya disebut “PPK”) dari Badan
am

ub
Meterologi, Klimatologi dan Geofisika Republik Indonesia (selanjutnya
disebut “BMKG RI”) dan Turut Termohon telah menandatangani suatu
ep
Perjanjian untuk melaksanakan Paket Pekerjaan Pengadaan Jasa
k

Lainnya “Pembangunan AWS dan Sensor Kualitas Air Laut” No.


ah

SPPB.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018 tanggal 17 September 2018


R

si
(selanjutnya disebut “Perjanjian”), dimana pada halaman 5 Syarat-syarat
Khusus Kontrak (selanjutnya disebut “SSKK”) yang merupakan lampiran

ne
ng

dari Perjanjian telah diatur mengenai Klausula Arbitrase yang


menyatakan bahwa penyelesaian sengketa Perjanjian akan dilakukan

do
gu

melalui mekanisme arbitrase di BANI. Berikut Termohon kutip ketentuan


tersebut:
“Semua sengketa yang timbul dari Kontrak ini, akan diselesaikan
In
A

dan diputus oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)


menurut peraturan-peraturan administrasi dan peraturan-
ah

lik

peraturan prosedur BANI, yang keputusannya mengikat kedua


belah pihak yang bersengketa sebagai keputusan tingkat pertama
m

ub

dan terakhir. Para Pihak setuju bahwa jumlah arbiter adalah 3


orang. Masing-masing pihak harus menunjuk seorang arbiter dan
ka

kedua arbiter yang ditunjuk para pihak akan menunjuk arbiter


ep

ketiga yang akan bertindak sebagai pimpinan arbiter.”


ah

Berdasarkan kutipan Halaman 5 SSKK di atas, kiranya jelas dan tidak


R

dapat ditafsirkan selain dan selebihnya bahwa Pemohon dan Turut


es

Termohon telah sepakat bahwa dengan memilih mekanisme


M

ng

penyelesaian arbitrase di BANI, maka putusan yang akan diberikan oleh


on

Halaman 25 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Majelis Arbitrase bersifat final (tingkat pertama dan terakhir) serta

R
mengikat. Arti final dan mengikat disini adalah, setelah Putusan BANI

si
dijatuhkan, maka Pemohon dan Turut Termohon wajib menjalankan isi

ne
ng
amar putusan tersebut dengan itikad baik apapun hasilnya serta menutup
kemungkinan adanya upaya hukum lebih lanjut atas Putusan BANI
tersebut.

do
gu Frase Putusan BANI sebagai “keputusan tingkat pertama dan terakhir”
dalam Halaman 5 SSKK di atas juga sejalan dengan Pasal 2 ayat (1)

In
A
Peraturan Prosedur BANI selaku Peraturan Prosedur yang dipilih Para
Pihak.
ah

“Pasal 2 ayat (1) Peraturan Prosedur BANI

lik
Peraturan Prosedur ini berlaku terhadap arbitrase yang
diselenggarakan oleh BANI. Dengan menunjuk BANI dan/atau
am

ub
memilih Peraturan Prosedur BANI untuk penyelesaian sengketa,
para pihak dalam perjanjian atau sengketa tersebut dianggap
ep
sepakat untuk meniadakan proses pemeriksaan perkara
k

melalui Pengadilan Negeri sehubungan dengan perjanjian


ah

atau sengketa tersebut, dan akan melaksanakan setiap


R

si
putusan yang diambil oleh Majelis Arbitrase berdasarkan
Peraturan Prosedur BANI”

ne
ng

Selanjutnya, apabila kita memperhatikan asas pacta sunt servanda


sebagaimana diatur dalam Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum

do
gu

Perdata (selanjutnya disebut “KUHPerdata”), maka Halaman 5 SSKK jo.


Pasal 2 ayat (1) Peraturan Prosedur BANI di atas demi hukum mengikat
Pemohon dan Turut Termohon karena keduanya secara sadar dan
In
A

kemauan sendiri telah menandatangani Perjanjian (vide Halaman 5


SSKK) sehingga keduanya wajib menjalankannya amar Putusan BANI,
ah

lik

serta tidak akan menempuh upaya jhukum apapun atas Putusan BANI.
“Pasal 1338 KUHPerdata
m

ub

Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai


undang-undang bagi mereka yang membuatnya.
ka

Suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat


ep

kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-


ah

undang dinyatakan cukup untuk itu. Suatu perjanjian harus


R

dilaksanakan dengan itikad baik”.


es

Yth., Majelis Hakim Perkara a quo,


M

ng

on

Halaman 26 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan telah tertutupnya kemungkinan bagi para pihak (in casu

R
Pemohon) untuk mengajukan keberatan atas Putusan BANI, termasuk

si
dalam bentuk permohonan pembatalan dalam perkara a quo, maka

ne
ng
dengan merujuk kepada kutipan Halaman 5 SSKK jo. Pasal 2 ayat (1)
Peraturan Prosedur BANI yang menyatakan bahwa Putusan BANI final
dan mengikat di atas, kiranya jelas bahwa Pemohon tidak mempunyai

do
gu legal standing untuk mengajukan Permohonan Pembatalan BANI.
Oleh karena tidak mempunyai legal standing, maka patutlah Termohon

In
A
dalam perkara a quo memohon eksepsi obscuur agar Majelis Hakim
perkara a quo berkenan menyatakan permohonan pembatalan Putusan
ah

BANI dalam perkara a quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijk

lik
verklaard).
DALAM POKOK PERKARA
am

ub
2. Termohon menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Pemohon di
dalam Permohonan Pembatalan Putusan BANI, kecuali mengenai dalil-
ep
dalil diakui secara tegas akan kebenarannya dalam Jawaban ini.
k

3. Apa yang telah Termohon uraikan pada bagian Eksepsi di atas


ah

merupakan satu kesatuan dengan Bagian Pokok Perkara di bawah ini


R

si
sehingga mohon dinyatakan kembali secara mutatis mutandis pada
bagian Pokok Perkara berikut ini.

ne
ng

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN


4. Yth Majelis Hakim Perkara a quo,

do
gu

Ijinkan Termohon menguraikan secara singkat latar belakang perkara a


quo sampai dengan dijatuhkannya Putusan BANI agar Yth. Majelis Hakim
mempunyai gambaran yang komprehensif untuk memeriksa dan
In
A

memutus perkara a quo, sebagai berikut:


1) Sebelum perkara a quo bergulir di BANI, BMKG RI
ah

lik

melakukan lelang Paket Pekerjaan Pengadaan Jasa Lainnya


“Pembangunan AWS dan Sensor Kualitas Air Laut” dan
m

ub

menetapkan Turut Termohon sebagai pemenang lelang.


Selanjutnya, Pemohon kemudian menerbitkan Surat Penunjukkan
ka

Penyedia Barang/Jasa (SPBBJ) No. SPBBJ.11/PASKAL/PPK-


ep

MM/DEP.I/IX/18 tanggal 12 September 2018 perihal Penunjukan


ah

Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan Pembangunan


R

AWS dan Sensor Kualitas Air Laut kepada Pemohon.


es

2) Pada tanggal 17 September 2018, Perjanjian


M

ng

ditandatangani Pemohon dan Turut Termohon. Kemudian, pada


on

Halaman 27 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 26 September 2018, Perjanjian tersebut dilakukan

R
addendum melalui Surat No. 03/AD-PASKAL/PPK-MM/IX/2018

si
(selanjutnya disebut “Addendum Perjanjian”).

ne
ng
3) Selanjutnya, terjadi permasalahan atas pelaksanaan
Perjanjian dimana Turut Termohon mengalami pemutusan

do
gu Perjanjian dan belum menerima pembayaran tahap kedua dari
Pemohon. Hal ini kemudian berujung pada diajukannya

In
A
Permohonan Arbitrase oleh Turut Termohon kepada Pemohon di
BANI dan terdaftar pada register perkara No. 42025/IV/ARB-
ah

BANI/2019.

lik
4) Atas Permohonan Arbitrase yang diajukan Turut Termohon,
Majelis Arbitrase perkara No. 42025/IV/ARB-BANI/2019 pada
am

ub
tanggal 18 Februari 2020 telah menjatuhkan amar putusan
sebagai berikut:
ep
“MEMUTUSKAN
k

MENETAPKAN
ah

Dalam Pokok Perkara


R

si
Dalam Konvensi
1. Mengabulkan Permohonan Arbitrase Pemohon

ne
ng

Konvensi untuk sebagian;


2. Menyatakan Termohon Konvensi terbukti melakukan

do
gu

ingkar janji/wanprestasi;
3. Menghukum Termohon Konvensi untuk membayar
ganti rugi kepada Pemohon Konvensi sebesar Rp.
In
A

1.900.000.000,-;
4. Membebankan biaya administrasi, biaya
ah

lik

pemeriksaan dan biaya arbiter dalam konvensi kepada


Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi masing-
m

ub

masing seperdua bagian;


5. Menghukum dan memerintahkan Termohon
ka

Konvensi untuk mengembalikan/membayar biaya


ep

administrasi, biaya pemeriksaan dan biaya arbiter dalam


ah

konvensi kepada Pemohon Konvensi sebesar Rp.


R

83.540.050,-
es

6. Menolak permohonan arbitrase Pemohon Konvensi


M

ng

untuk selebihnya.
on

Halaman 28 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam Rekonvensi

R
1. Mengabulkan permohonan Rekonvensi yang

si
diajukan Pemohon Rekonvensi untuk sebagian;

ne
ng
2. Menyatakan sah dan mengikat Surat Perjanjian
untuk melaksanakan Paket Pekerjaan Pengadaan Jasa
Lainnya “Pembangunan AWS dan Sensor Kualitas Air Laut”

do
gu No. SPPB.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018 tanggal 17
September 2018 jo. Addendum Kontrak No. 03/AD-

In
A
PASKAL/PPK-MM/IX/2018 tanggal 26 September 2018;
3. Menyatakan bahwa pemutusan Kontrak No.
ah

SPPB.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018 tanggal 17

lik
September 2018 jo. Addendum Kontrak No. 03/AD-
PASKAL/PPK-MM/IX/2018 tanggal 26 September 2018 oleh
am

ub
Pemohon Rekonvensi kepada Termohon Rekonvensi
adalah sah dan mengikat;
ep
4. Membebankan biaya administrasi, biaya
k

pemeriksaan dan biaya arbiter dalam konvensi kepada


ah

Pemohon Rekonvensi dan Termohon Rekonvensi masing-


R

si
masing seperdua bagianl
5. Menghukum dan memerintahkan Termohon

ne
ng

Rekonvensi untuk mengembalikan/membayar biaya


administrasi, biaya pemeriksaan dan biaya arbiter dalam

do
gu

Rekonvensi kepada Pemohon Rekonvensi sebesar Rp.


1.747.350,-;
6. Menolak Permohonan Rekonvensi dari Pemohon
In
A

Rekonvensi untuk selebihnya.


Dalam Konvensi dan Rekonvensi
ah

lik

1. Menyatakan Putusan Arbitrase ini adalah putusan


dalam tingkat pertama dan terakhir serta mengikat kedua
m

ub

belah pihak;
2. Menghukum dan memerintahkan Pemohon
ka

Konvensi/Termohon Rekonvensi dan Termohon


ep

Konvensi/Pemohon Rekonvensi untuk melaksanakan


ah

Putusan Arbitrase ini selambat-lambatnya 45 hari kalender


R

terhitung sejak Putusan Arbitrase ini diucapkan.”


es

5) Selanjutnya, Sekretariat BANI telah mendaftarkan Putusan


M

ng

BANI di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan


on

Halaman 29 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tercatat pada register Akta Pendaftaran No.

R
03/WASIT/2020/PN.JKT.PST pada tanggal 11 Maret 2020.

si
Namun demikian, Pemohon yang keberatan atas isi Putusan BANI

ne
ng
kemudian menempuh upaya permohonan pembatalan Putusan BANI
pada perkara a quo.
Terkait hal tersebut, merujuk kepada fakta bahwa para pihak (in casu

do
gu Pemohon dan Turut Termohon) telah terikat pada ketentuan dalam
Halaman 5 SSKK yang menunjuk BANI sebagai forum penyelesaian

In
A
sengketa, maka demi hukum keduanya wajib tunduk kepada ketentuan-
ketentuan di dalam Peraturan Prosedur BANI. Hal ini ditegaskan pada
ah

ketentuan Pasal 34 ayat (2) Undang-Undang No 30 Tahun 1999 tentang

lik
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (“UUAAPS”) sebagai
berikut:
am

ub
“Pasal 34 UUAAPS
(1) Penyelesaian sengketa melalui arbitrase dapat dilakukan dengan
ep
menggunakan lembaga arbitrase nasional atau internasional
k

berdasarkan kesepakatan para pihak.


ah

(2) Penyelesaian sengketa melalui lembaga arbitrase


R

si
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan menurut
peraturan dan acara dari lembaga yang dipilih, kecuali

ne
ng

ditetapkan lain oleh para pihak”.


Catatan:

do
gu

Dengan dipilihnya Peraturan Prosedural BANI sebagai hukum


acara yang berlaku bagi permasalahan hukum terkait pelaksanaan
Perjanjian, maka sejatinya ketentuan-ketentuan dalam Peraturan
In
A

Prosedural BANI lah yang berlaku dan ketentuan-ketentuan dalam


UUAAPS sepanjang mengatur hal yang sama harus
ah

lik

dikesampingkan.
Berdasarkan penjelasan di atas, merujuk kepada fakta bahwa:
m

ub

 Pemohon dan Turut Termohon wajib tunduk kepada


ketentuan-ketentuan di dalam Peraturan Prosedur BANI;
ka

 Peraturan Prosedur BANI bersifat final dan mengikat serta


ep

sama sekali tidak mengatur mengenai pembatalan putusan


ah

arbitrase;
R

 Para Pihak berkomitmen untuk melaksanakan isi Putusan


es

BANI, apapun hasilnya;


M

ng

on

Halaman 30 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
maka sikap Pemohon yang mengajukan permohonan pembatalan atas

R
Putusan BANI jelas-jelas melanggar ketentuan Pasal 2 ayat (1) serta

si
Pasal 33 Peraturan Prosedur BANI mengenai janji para pihak untuk

ne
ng
melaksanakan setiap putusan yang diambil oleh Majelis Arbitrase dengan
itikad baik:
“Pasal 34 ayat (2) UUAAPS

do
gu Penyelesaian sengketa melalui lembaga arbitrase sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dilakukan menurut peraturan dan acara

In
A
lembaga yang dipilih”
ah

lik
“Pasal 2 ayat (1) Peraturan Prosedur BANI
Peraturan Prosedur ini berlaku terhadap arbitrase yang
am

ub
diselenggarakan oleh BANI. Dengan menunjuk BANI dan/atau
memilih Peraturan Prosedur BANI untuk penyelesaian sengketa,
ep
para pihak dalam perjanjian atau sengketa tersebut dianggap
k

sepakat untuk meniadakan proses pemeriksaan perkara melalui


ah

Pengadilan Negeri sehubungan dengan perjanjian atau sengketa


R

si
tersebut, dan akan melaksanakan setiap putusan yang diambil
oleh Majelis Arbitrase berdasarkan Peraturan Prosedur BANI.”

ne
ng

“Pasal 33 Peraturan Prosedural BANI


Putusan bersifat final dan mengikat para pihak. Para pihak

do
gu

menjamin akan langsung melaksanakan Putusan tersebut…”


Dalam hal ini, maka dapat disimpulkan bahwa sikap Pemohon yang
mengajukan Permohonan Pembatalan Putusan BANI dalam perkara a quo
In
A

adalah bentuk itikad buruk Pemohon terhadap Halaman 5 SSKK dan


hukum arbitrase karena Pemohon tidak melaksanakan putusan yang
ah

lik

diambil oleh Majelis Arbitrase dalam Putusan BANI sebagaimana


yang telah dijanjikan bersama. Untuk itu, sebelum Termohon
m

ub

menguraikan lebih lanjut Jawaban ini, kiranya patutlah bagi Termohon


untuk memohon kepada Yth Majelis Hakim perkara a quo agar berkenan
ka

menolak permohonan pembatalan Putusan BANI a quo.


ep

MENGENAI DASAR HUKUM DIAJUKANNYA PERMOHONAN PEMBATALAN


ah

PUTUSAN ARBITRASE DALAM PERKARA A QUO


R

5. Setelah meneliti dalil-dalil yang disampaikan Penggugat dalam


es

perkara a quo, dapat diketahui bahwa Pemohon menggunakan alasan-


M

ng

on

Halaman 31 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
alasan sebagai berikut untuk membatalkan Putusan BANI, yakni (vide

R
halaman 13 permohonan):

si
Alasan Pertama:

ne
ng
Putusan Arbitrase didasarkan pada muatan alat bukti yang tidak
benar/palsu.
Alasan Kedua

do
gu Terdapat bukti baru yang menentukan dan belum menjadi dasar
pertimbangan dalam memutus perkara arbitrase.

In
A
Alasan Ketiga
Kurangnya pertimbangan hukum yang diberikan Majelis Arbitrase
ah

dalam Putusan BANI.

lik
Alasan Keempat
am

ub
Pertimbangan Majelis Arbitrase keliru dan bertentangan dengan
fakta hukum.
ep
Alasan Kelima
k

Putusan BANI tidak diperkenankan mengandung keputusan yang


ah

satu sama lainnya bertentangan dan atau menimbulkan kerugian.


R

si
ALASAN PERTAMA DAN KEDUA YANG DIGUNAKAN PEMOHON TIDAK
MEMENUHI KETENTUAN PASAL 70 UUAAPS SEHINGGA TIDAK DAPAT

ne
ng

DIGUNAKAN SEBAGAI ALASAN UNTUK MEMBATALKAN PUTUSAN BANI


6. Yth Majelis Hakim Perkara a quo,

do
gu

Ijinkan Termohon menolak dengan tegas Alasan Pertama dan Alasan


Kedua yang digunakan Pemohon dalam perkara a quo, yakni :
Putusan Arbitrase didasarkan pada muatan alat bukti yang
In

A

tidak benar/palsu; dan


 Terdapat bukti baru yang menentukan dan belum menjadi
ah

lik

dasar pertimbangan dalam memutus perkara arbitrase


Hal ini disebabkan kedua alasan tersebut tidak memenuhi esensi serta
m

ub

hakekat dari ketentuan Pasal 70 UUAAPS yang mengatur mengenai


persyaratan pembatalan putusan arbitrase. Berikut Termohon kutip
ka

ketentuan Pasal 70 UUAAPS tersebut :


ep

“Pasal 70 UUAAPS
ah

Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan


R

Permohonan Pembatalan apabila putusan tersebut diduga


es

mengandung unsur-unsur sebagai berikut :


M

ng

on

Halaman 32 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan,

R
setelah putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan

si
palsu;

ne
ng
b. setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat
menentukan, yang disembunyikan pihak lawan; atau
c. putusan diambil dari tipu muslihat yang dilakukan oleh salah

do
gu satu pihak dalam pemeriksaan sengketa
Penjelasan Pasal 70 UUAAPS

In
A
Permohonan pembatalan hanya dapat diajukan terhadap putusan
arbitrase yang sudah didaftarkan di pengadilan. Alasan-alasan
ah

permohonan pembatalan yang disebut dalam pasal ini harus

lik
dibuktikan dengan putusan pengadilan. Apabila pengadilan
menyatakan bahwa alasan-alasan tersebut terbukti atau tidak
am

ub
terbukti, maka putusan pengadilan ini dapat digunakan sebagai
dasar pertimbangan bagi hakim untuk mengabulkan atau menolak
ep
permohonan.”
k

Berdasarkan kutipan ketentuan di atas, maka tanpa mengesampingkan


ah

rasa hormat terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi RI No. 15/PUU-


R

si
XII/2014 tertanggal 23 Oktober 2014, yang menyatakan penjelasan
Pasal 70 UUAAPS tidak mengikat secara hukum namun putusan

ne
ng

tersebut ternyata tidak menyatakan mencabut atau membatalkan


penjelasan Pasal 70 UUAAPS, apabila kita melihat alasan-alasan yang

do
gu

menyebabkan suatu putusan arbitrase dapat dibatalkan di muka


pengadilan negeri sebagaimana tertuang dalam Pasal 70 UUAAPS, demi
hukum dapat jelas diketahui bahwa seluruh alasan tersebut
In
A

merupakan delik pidana, termasuk alasan “Putusan Arbitrase


didasarkan pada muatan alat bukti yang tidak benar/palsu dan terdapat
ah

lik

bukti baru yang menentukan dan belum menjadi dasar pertimbangan


dalam memutus perkara arbitrase” seperti halnya yang didalilkan
m

ub

Pemohon dalam perkara a quo, dimana atas delik tersebut demi hukum
yang hanya peradilan pidana lah yang berwenang memeriksa dan
ka

mengadilinya dan tidak bisa ditentukan oleh salah satu pihak secara
ep

subyektif, hipotesis. dugaan atau apriori.


ah

Di sisi lain, penjelasan di atas sesuai dengan ketentuan Pasal 1918


R

KUHPerdata yang menegaskan bahwa suatu putusan hakim yang


es

bernilai sebagai alat bukti (bewijsniddelen) adalah putusan yang telah


M

ng

berkekuatan hukum tetap dengan mana seseorang telah dijatuhi


on

Halaman 33 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukuman karena kejahatan dan pelanggaran. Dengan kata lain, hanya

R
putusan pengadilan pidana yang demikian lah yang dapat dijadikan bukti

si
dalam suatu perkara perdata.

ne
ng
“Pasal 1918 KUHPerdata
Suatu putusan Hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum
yang pasti, yang menyatakan hukuman kepada seseorang yang

do
gu karena suatu kejahatan atau pelanggaran dalam suatu perkara
perdata, dapat diterima sebagai suatu bukti tentang perbuatan

In
A
yang telah dilakukan, kecuali jika dapat dibuktikan sebaliknya.”
Kekuatan bukti putusan peradilan pidana dalam proses perkara perdata
ah

juga ditegaskan dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 199

lik
K/Sip/1973 tanggal 27 November 1975 yang menyatakan “Suatu putusan
dari Peradilan Pidana memiliki kekuatan bukti yang sempurna di dalam
am

ub
proses perkara perdata, baik terhadap terpidana itu sendiri maupun
terhadap pihak ketiga, dengan tidak menutup diajukannya bukti lawan.”
ep
Selain itu, adalah fakta yang tidak terbantahkan bahwa setelah
k

diterbitkannya Putusan Mahkamah Konstitusi RI No. 15/PUU-XII/2014


ah

tertanggal 23 Oktober 2014 tersebut, Mahkamah Agung RI dalam


R

si
memeriksa dan mengadili perkara pembatalan putusan arbitrase tetap
berpedoman pada Penjelasan Pasal 70 UUAAPS, yakni mensyaratkan

ne
ng

adanya putusan pengadilan pidana berkekuatan hukum tetap untuk


membuktian adanya alasan-alasan pembatal putusan arbitrase. Berikut

do
gu

Termohon kutip beberapa di antaranya:


• Putusan Mahkamah Agung RI No. 663 B/Pdt.Sus-Arbt/2014
tertanggal 23 Desember 2014 dalam perkara antara PT Karya
In
A

Bersama Takarob vs Badan Arbitrase Nasional Indonesia dan PT


Adhi Karya (Persero) Tbk halaman 34 dengan pertimbangan
ah

lik

sebagai berikut :
“Bahwa keberatan dari Pemohon tersebut tidak dapat dibenarkan,
m

ub

oleh karena setelah meneliti secara saksama Memori Banding


tanggal 7 Juli 2014 dan Kontra Memori Banding tanggal 1
ka

September 2014 dan tanggal 5 September 2014 dihubungkan


ep

dengan pertimbangan Judex Facti, maka Pengadilan Negeri


ah

Jakarta Selatan tidak salah menerapkan hukum, meskipun harus


R

diperbaiki, dengan pertimbangan sebagai berikut:


es

Bahwa alasan banding permohonan banding yang diajukan


M

ng

Pemohon, tidak dapat dibenarkan, karena Judex Facti (Pengadilan


on

Halaman 34 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negeri) tidak salah dalam menerapkan hukum, meskipun harus

R
dilakukan perbaikan;

si
Bahwa Majelis Hakim a quo telah tidak cermat memperhatikan

ne
ng
ketentuan Pasal 70 Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999,
demikianpun tentang “penjelasan” yang sangat imperative sifatnya
sebagaimana diatur dalam Pasal 70 sebagai syarat untuk dapat

do
gu memeriksa “substansi putusan Arbitrase” yang mohon dibatalkan;
Bahwa tidak ditemukan/tidak ada “fakta” Putusan Pengadilan

In
A
“terdahulu” yang telah mengakomodir syarat Pasal 70 baik
dalam angka a, b atau c yang menjadi lampiran ataupun
ah

diajukan Pemohon dalam perkara ini;

lik
Bahwa dengan demikian “syarat formil” dalam mengajukan
am

ub
permohonan pembatalan putusan arbitrase belum terpenuhi.”
• Putusan Mahkamah Agung RI No. 529 B/Pdt.Sus-Arbt/2014
ep
tertanggal 18 November 2014 dalam perkara antara PT Lotte
k

Logistics Indonesia vs Majelis Arbitrase Perkara No. 505/II/ARB-


ah

BANI/2013 qq Badan Arbitrase Nasional Indonesia dan PT DHL


R

si
EXEL Supply Chain Indonesia halaman 18-19 dengan
pertimbangan sebagai berikut:

ne
ng

“Bahwa alasan permohonan banding yang diajukan Pemohon,


tidak dapat dibenarkan, karena Judex Facti (Pengadilan Negeri)

do
gu

tidak salah dalam menerapkan hukum, meskipun harus dilakukan


perbaikan;
Bahwa Majelis Hakim a quo telah tidak cermat memperhatikan
In
A

ketentuan Pasal 70 Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999,


demikianpun tentang “penjelasan” yang sangat imperative sifatnya
ah

lik

sebagaimana diatur dalam Pasal 70 sebagai syarat untuk dapat


memeriksa “substansi putusan Arbitrase” yang mohon dibatalkan;
m

ub

Bahwa tidak ditemukan/tidak ada “fakta” Putusan Pengadilan


“terdahulu” yang telah mengakomodir syarat Pasal 70 baik
ka

dalam angka a, b atau c yang menjadi lampiran ataupun


ep

diajukan Pemohon dalam perkara ini;


ah

Bahwa dengan demikian “syarat formil” dalam mengajukan


R

permohonan pembatalan putusan arbitrase belum terpenuhi;


es
M

ng

on

Halaman 35 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dengan tidak terpenuhinya syarat formil dalam mengajukan

R
suatu permohonan, maka menurut hukum acara perdata

si
permohonan a quo harus dinyatakan tidak dapat diterima.”

ne
ng
• Putusan Mahkamah Agung RI No. 13 PK/Pdt.Sus-Arbt/2015
tertanggal 8 Juli 2015 dalam perkara antara Thio Inge Catherine
melawan Naniek Sutrisno dengan pertimbangan hukum sebagai

do
gu berikut:
“Bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan

In
A
Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Pembatalan, unsur-unsur
Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tidak terpenuhi,
ah

karena tidak ada bukti berupa putusan Pengadilan yang telah

lik
berkekuatan hukum tetap tentang terjadinya tindak pidana
penipuan atau pemalsuan dan juga tidak ditemukan dokumen
am

ub
yang bersifat menentukan yang disembunyikan oleh pihak
Termohon Peninjauan Kembali/Termohon Pembatalan;
ep
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,
k

Mahkamah Agung berpendapat permohonan pemeriksaan


ah

peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan


R

si
Kembali Thio Inge Catherine tidak beralasan, sehingga harus
ditolak.”

ne
ng

• Putusan Mahkamah Agung RI No. 661 B/Pdt.Sus-Arbt/2014


tertanggal 25 Mei 2015 dalam perkara antara PT. Asuransi Purna

do
gu

Artanugraha melawan PT Proton Liftindo Perkasa, Asuransi


Wahana Tata dengan pertimbangan hukum sebagai berikut:
“Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena
In
A

setelah meneliti secara saksama memori tanggal 8 September


2014 dan kontra memori tanggal 24 September 2014 dihubungkan
ah

lik

dengan pertimbangan Judex Facti, Pengadilan Negeri Jakarta


Barat Majelis Hakim berpendapat bahwa tidak salah menerapkan
m

ub

hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:


- Bahwa telah benar sesuai dengan ketentuan Pasal 60 Jo.
ka

Pasal 62 ayat (4) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999


ep

tentang Arbitrase dan Alernative Penyelesaian Sengketa,


ah

Pengadilan Negeri tidak berwenang memeriksa kembali


R

fakta yang telah dipertimbangkan oleh Majelis Arbitrase


es

karena itu telah benar bahwa permohonan Pemohon dalam


M

ng

perkara a quo ditolak;


on

Halaman 36 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa selain itu sesuai dengan hasil pemeriksaan dalam

R
persidangan Pemohon tidak dapat membuktikan dalilnya

si
mengenai adanya tipu muslihat dalam pemeriksaan

ne
ng
yang dilakukan oleh Majelis Arbitrase dalam perkara a
quo sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 70
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999, karena itu

do
gu putusan Judex Facti sudah tepat;
Menimbang, bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat

In
A
dibenarkan, oleh karena pertimbangan Pengadilan Negeri telah
tepat dan benar dengan alasan bahwa Pemohon tidak dapat
ah

membuktikan adanya unsur-unsur sebagaimana dimaksud dalam

lik
Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase
dan Alternatif Penyelesaian Sengketa yang dapat membatalkan
am

ub
Putusan Badan Arbitrase Nasional.”
• Putusan Mahkamah Agung RI No. 47 B/Pdt.Sus-Arbt/2015
ep
tertanggal 11 Maret 2015 dalam perkara antara PT Inmas Energy
k

melawan PT Anugrah Karya Raya dengan pertimbangan hukum


ah

sebagai berikut:
R

si
“Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena
setelah meneliti secara saksama memori tanggal 11 November

ne
ng

2014 dan kontra memori tanggal 2 Desember 2014 dihubungkan


dengan pertimbangan Judex Facti, Pengadilan Negeri Jakarta

do
gu

Barat tidak salah menerapkan hukum denganpertimbangan


sebagai berikut:
- Bahwa sesuai dengan penjelasan ketentuan Pasal 70,
In
A

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase


dan Alternatif Penyelesaian Sengketa gugatan pembatalan
ah

lik

putusan Arbitrase atas dasar ketentuan Pasal 70 harus


dibuktikan dengan bukti sah berupa putusan
m

ub

pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap, bukti


mana tidak diajukan oleh Penggugat dalam perkara a quo,
ka

karena itu telah tepat gugatan Penggugat ditolak untuk


ep

seluruhnya.”
ah

Bahkan, dalam beberapa pertimbangan hukum judex factie, antara lain


R

pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam Putusan No.


es

583/Pdt.G/Arb/2017/PN.Jkt.Pst tertanggal 18 Desember 2017 jo.


M

ng

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam Putusan No.


on

Halaman 37 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
504/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Sel tanggal 28 September 2017 jo. Putusan

R
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 244/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Sel

si
tanggal 22 Agustus 2017 juga berpendirian bahwa alasan-alasan

ne
ng
pembatalan putusan arbitrase tanpa didukung dengan putusan pidana
berkekuatan hukum tetap wajib ditolak.
“Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.

do
gu 583/Pdt.G/Arb/2017/PN.Jkt.Pst
Menimbang bahwa berdasarkan penjelasan ketentuan Pasal 70 Undang-

In
A
Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Altenatif
Penyelesaian Sengketa disebutkan bahwa Alasan-alasan pembatalan
ah

yang disebut dalam pasal ini harus dibuktikana dengan putusan

lik
pengadilan.
am

ub
Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 70 UUAAPS tersebut di
atas makan kebenaran dari alasan-alasan sebagaimana diatur dalam
ep
pasal 70 UUAAPS demi hukum harus dibuktikan oleh pihak yang
k

mendalilkan berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum


ah

tetap, hal mana telah menjadi Yurisprudensi dalam Putusan Mahkamah


R

si
Agung sebagaimana bukti T – 4a, T – 4b, T – 4c, T – 4d, T – 4e, T – 5c, T
– 5d, T – 5e, T – 6a, T – 6b, T – 6c.

ne
ng

Menimbang bahwa meskipun telah keluar Putusan Mahkamah


Konstitusi No. 15/PUU-XII/2014 tanggal 11 November 2014 yang

do
gu

menyatakan penjelasan pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun


1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat, namun putusan-putusan
In
A

Mahkamah Agung tetap berpedoman pada prinsip pembuktian


berdasarkan putusan pengadilan pada perkara-perkara pembatalan
ah

lik

putusan arbitrase setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi, hal


mana terlihat dari adanya Putusan Nomor 663 B/Pdt.sus-Arbt/2014
m

ub

tertanggal 23 Desember 2014 (Bukti T – 5a) dan Putusan Nomor 529


B/Pdt.Sus-Arbt/2014 tanggal 18 November 2014 (Bukti T – 5b).”
ka

“Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.


ep

504/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Sel Tanggal 28 September 2017


ah

Halaman 135 Paragraf ke-2:


R

Menimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat permohonan


es

pembatalan putusan arbitrase dengan alasan Putusan Arbitrase itu


M

ng

diambil berdasarkan tipu muslihat salah satu pihak sebagaimana


on

Halaman 38 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimaksud Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang

R
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa haruslah dibuktikan

si
dengan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap

ne
ng
yang memutuskan adanya perbuatan pidana perbuatan tersebut
sebagaimana disyaratkan dalam Penjelasan Pasal 70 Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif

do
gu Penyelesaian Sengketa.
Halaman 136 Paragraf ke-1:

In
A
Menimbang bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung RI dalam beberapa
putusannya antara lain Putusan Nomor 729 K/Pdt.Sus/2008 tanggal 30
ah

Maret 2009 (Bukti T – 4A), Putusan Nomor 109 K/Pdt.Sus/2010 tanggal

lik
24 Februari 2010 (Bukti T – 4B), Putusan Nomor 641 K/Pdt.Sus/2011
tanggal 21 Desember 2011 (Bukti T – 4D) dan bahkan setelah diterbitkan
am

ub
Putusan Mahkamah Konstitusi RI No. 15/PUU-XII/2014 tertanggal 11
November 2014 yang menyatakan Penjelasan Pasal 70 Undang-Undang
ep
Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase sudah tidak memiliki kekuatan
k

mengikat, Mahkamah Agung RI dalam Putusan Nomor 663 B/Pdt.Sus-


ah

Arbt/2014 tanggal 23 Desember 2014 (Bukti T – 5A) masih tetap


R

si
berpendirian pada pokoknya bahwa alasan-alasan permohonan
pembatalan yang disebut dalam Pasal 70 tersebut harus dibuktikan

ne
ng

dengan putusan Pengadilan (dalam perkara pidana).


Halaman 140 Paragraf ke-2

do
gu

Menimbang bahwa selama proses persidangan perkara a quo pihak


Pemohon tidak pernah mengajukan putusan pengadilan dalam perkara
pidana yang berkekuatan hukum tetap tentang adanya tipu muslihat yang
In
A

dilakukan oleh Termohon maupun Turut Termohon yang berkaitan


dengan sengketa tersebut, maka dengan demikian tidak terbukti adanya
ah

lik

tipu muslihat dalam pemeriksaan sengketa di Badan Arbitrase Nasional


Indonesia dalam perkara No. 881/VIII/Arb-BANI/2016 tanggal 13 Juni
m

ub

2017.
Halaman 140 Paragraf ke-3:
ka

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka


ep

alasan pada angka huruf a yang dikemukakan untuk membatalkan


ah

Putusan BANI No. 881/VIII/Arb-BANI/2016 tanggal 13 Juni 2017 adalah


R

tidak berdasar dan harus ditolak.”


es

“Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 244/Pdt.G/2017/PN


M

ng

Jkt.Sel Tanggal 22 Agustus 2017


on

Halaman 39 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Halaman 76 :

R
Menimbang bahwa dengan pemahaman di atas maka Majelis

si
berpendapat permohonan pembatalan putusan arbitrase dengan alasan

ne
ng
putusan arbitrase yang diambil berdasarkan tipu muslihat salah satu
pihak, sebagaimana dimaksud Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30
Tahun 1999 tentang Arbitrase, haruslah dibuktikan dengan putusan

do
gu pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap yang memutuskan
adanya perbuatan pidana penipuan tersebut, sebagaimana disyaratkan

In
A
dalam Penjelasan Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999
tentang Arbitrase.
ah

Menimbang bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung RI dalam beberapa

lik
putusannya antara lain Putusan Nomor 729 K/Pdt.Sus/2008 tanggal 30
Maret 2009, Putusan Nomor 109 K/Pdt.Sus/2010 tanggal 24 Februari
am

ub
2010, Putusan Nomor 641 K/Pdt.Sus.2011 tanggal 21 Desember 2011,
Putusan Nomor 307 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 21 Februari 2013 dan
ep
bahkan setelah diterbitkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
k

15/PUU-XIII/2014 tangg; 11 November 2014 yang menyatakan


ah

Penjelasan Pasal 70 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tentang


R

si
Arbitrase sudah tidak memiliki kekuatan mengikat, Mahkamah Agung RI
dalam Putusan Nomor 663 B/Pdt.Sus-Arb/2014 tanggal 23 Desember

ne
ng

2014 masih tetap berpendirian pada pokoknya bahwa alasan-alasan


permohonan pembatalan yang disebut dalam Pasal 70 tersebut

do
gu

harus dibuktikan dengan putusan pengadilan (dalam perkara


pidana).”
Dengan demikian, kiranya putusan-putusan tersebut di atas dapat
In
A

menjadi rujukan bagi Majelis Hakim untuk menolak alasan Pemohon


dalam perkara a quo yang menyatakan “Putusan Arbitrase didasarkan
ah

lik

pada muatan alat bukti yang tidak benar/palsu dan Terdapat bukti baru
yang menentukan dan belum menjadi dasar pertimbangan dalam
m

ub

memutus perkara arbitrase”, dimana keduanya harus didasarkan pada


suatu putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap untuk
ka

membatalkan Putusan BANI.


ep

Lebih lanjut, dalil Termohon di atas juga sesuai dengan ketentuan Pasal
ah

11 ayat (2) jo. Pasal 62 ayat (4) UUAAPS yang menyatakan bahwa
R

Pengadilan Negeri dalam memeriksa dan mengadili suatu pembatalan


es

putusan arbitrase demi hukum terbatas pada penilaian mengenai unsur-


M

ng

unsur sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 70 UUAAPS. Dengan kata


on

Halaman 40 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lain, Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk memeriksa kembali pokok

R
perkara yang sebenarnya sudah diperiksa dan diadili oleh Majelis

si
Arbitrase.

ne
ng
“Pasal 11 ayat (2) UUAAPS
Pengadilan Negeri wajib menolak dan tidak akan campur tangan di
dalam suatu penyelesaian sengketa yang telah ditetapkan melalui

do
gu arbitase, kecuali dalam hal-hal tertentu yang ditetapkan dalam
Undang-undang ini.”

In
A
“Pasal 62 ayat (4) UUAAPS
Ketua Pengadilan Negeri tidak memeriksa alasan atau
ah

pertimbangan dari putusan arbitrase.”

lik
Jadi, apabila dalil Pemohon yang menyatakan bahwa:
 Putusan Arbitrase didasarkan pada muatan alat bukti yang
am

ub
tidak benar/palsu; dan
 Terdapat bukti baru yang menentukan dan belum menjadi
ep
dasar pertimbangan dalam memutus perkara arbitrase
k

di dalam Pasal 70 UUAAPS tidak harus dibuktikan dengan putusan


ah

pengadilan dipaksakan (quad non), maka hal tersebut sama saja


R

si
menyatakan bahwa pengadilan negeri berwenang untuk memeriksa
ulang pokok perkara yang sejatinya telah diperiksa oleh majelis arbitrase,

ne
ng

hal ini jelas melanggar filosofi final dan mengikat (final and binding) yang
dianut oleh arbitrase. Padahal, pemeriksaan di muka pengadilan negeri

do
gu

dalam perkara pembatalan putusan arbitrase bukanlah fase lanjutan dari


pemeriksaan pengadilan arbitrase yang telah diperjanjikan oleh para
pihak.
In
A

ALASAN KETIGA S.D ALASAN KEENAM PEMOHON JUGA TIDAK DAPAT


MEMBATALKAN PUTUSAN BANI KARENA BERADA DI LUAR KETENTUAN
ah

lik

PASAL 70 UUAAPS YANG TELAH MENENTUKAN SECARA LIMITATIF


7. Yth Majelis Hakim Perkara a quo,
m

ub

Ijinkan Termohon juga menolak dengan tegas Alasan Ketiga s.d Alasan
Kelima yang digunakan Pemohon untuk membatalkan Putusan BANI,
ka

yakni :
ep

 Kurangnya pertimbangan hukum yang diberikan Majelis


ah

Arbitrase dalam Putusan BANI.


R

 Pertimbangan Majelis Arbitrase keliru dan bertentangan


es

dengan fakta hukum.


M

ng

on

Halaman 41 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Putusan BANI tidak diperkenankan mengandung keputusan

R
yang satu sama lainnya bertentangan dan atau menimbulkan

si
kerugian.

ne
ng
 Putusan BANI dijatuhkan melebihi 180 hari.
dengan alasan bahwa ketentuan Pasal 70 UUAAPS telah menegaskan
bahwa alasan-alasan yang dapat digunakan oleh para pihak untuk

do
gu mengajukan suatu permohonan pembatalan putusan arbitrase TELAH
DIBATASI SECARA LIMITATIF. Artinya, pemohon pembatalan dapat

In
A
memilih/memutuskan alasan apa yang hendak dipakai untuk
membatalkan putusan arbitrase, namun tidak boleh melenceng daripada
ah

yang apa-apa digariskan dalam ketentuan Pasal 70 (poin a, b dan c)

lik
UUAAPS, yaitu
a. surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan , setelah
am

ub
putusan dijatuhkan diakui palsu atau dinyatakan palsu ;
b setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat
ep
menentukan yang sengaja disembunyikan pihak lawan ; atau
k

c putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah
ah

satu pihak dalam pemeriksaan sengketa


R

si
Namun demikian, Pemohon pada faktanya dengan sangat berani telah
melakukan asumsi sedemikian jauh tanpa disertai dasar hukum yang

ne
ng

jelas dengan menganggap pembatalan putusan arbitrase dapat dilakukan


di luar alasan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 70 UUAAPS ini,

do
gu

sehingga Permohonan Pemohon dalam perkara a quo NYATA-NYATA


ADALAH TIDAK BERDASARKAN HUKUM DAN TENTU SAJA
MENGADA-ADA.
In
A

Argumentasi sebagaimana yang diuraikan Termohon bukanlah dalil


kosong belaka, namun telah diperkuat oleh Putusan-Putusan Mahkamah
ah

lik

Agung RI sebagai berikut :


1) Putusan Mahkamah Agung RI No. 729 K/PDT.SUS/2008 Tanggal
m

ub

30 Maret 2009 dengan susunan Majelis H. Abdul Kadir Mappong,


SH.; Dirwoto, H., SH.; Mieke Komar, Prof., DR., SH., MCL, dalam
ka

kaidah hukumnya halaman 47 yang menyatakan sebagai berikut:


ep

“bahwa Judex Facti yang membatalkan putusan BANI a quo tanpa


ah

memenuhi syarat-syarat yang diatur dalam Pasal 70 Undang-


R

Undang No. 30 Tahun 1999 telah salah menerapkan hukum sebab


es

alasan pembatalan putusan Arbitrase sebagaimana diatur


M

ng

dalam Pasal 70 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tentang


on

Halaman 42 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa tersebut

R
TELAH DIRINCI SECARA LIMITATIF sebagai berikut :

si
a. surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan ,

ne
ng
setelah putusan dijatuhkan diakui palsu atau dinyatakan
palsu ;
b setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat

do
gu menentukan yang sengaja disembunyikan pihak lawan ;
atau

In
A
c putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh
salah satu pihak dalam pemeriksaan sengketa.”
ah

2) Pertimbangan Majelis Hakim dalam Putusan Mahkamah Agung

lik
No. 729 K/PDT.SUS/2008) di atas kemudian diperkuat dengan
Putusan Mahkamah Agung RI No. 126 PK/Pdt .Sus/2010 tanggal
am

ub
29 November 2010, yang dengan susunan Majelis Prof . Dr .
Muchsin , SH, sebagai Ketua Majelis, Prof . Rehngena Purba,
ep
SH. ,MS., dan H. Muhammad Taufik, SH., MH., masing-masing
k

sebagai anggota Majelis; kaidah hukumnya pada halaman 45


ah

menyatakan :
R

si
“Bahwa alasan dan pertimbangan Judex Juris dalam membatalkan

ne
ng

putusan Judex Facti dengan dasar tidak dipenuhinya ketentuan


pasal 70 Undang-Undang tentang Arbitrase SEBAGAI SYARAT

do
gu

SECARA LIMITATIF SECARA RINCI adalah sudah benar dalam


penerapan hukum, dimana Permohon Peninjauan Kembali
sebagai pemohon pengajuan permohonan pembatalan tidak dapat
In
A

membuktikan bahwa putusan BANI telah melanggar salah satu


ketentuan pasal 70 Undang-Undang tentang Arbitrase yang
ah

lik

dibuktikan oleh adanya putusan pengadilan.”


3) Selanjutnya Putusan Mahkamah Agung RI No. 268
m

ub

K/Pdt.Sus/2012 tanggal 25 Mei 2012 dengan susunan Majelis


Syamsul Maarif, SH., LLM., PhD sebagai Ketua Majelis, Prof .
ka

Rehngena Purba, SH. ,MS., dan Dr. Nurul Elmiyah, SH., MH.
ep

sebagai anggota Majelis, pada kaidah hukum halaman 38 yang


ah

menyatakan:
R

“Bahwa telah benar bahwa suatu putusan Arbitrase hanya


es

dapat dibatalkan apabila terpenuhi unsur-unsur sebagaimana


M

ng

on

Halaman 43 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimaksud dalam ketentuan Pasal 70 Undang-Undang No. 30

R
Tahun 1999 tentang Arbitrase.”

si
4) Serta Putusan Mahkamah Agung RI No. 146 K/Pdt.Sus/2012

ne
ng
tanggal 23 Mei 2012 dengan susunan Majelis H. Muhammad
Taufik, SH., MH sebagai Ketua Majelis dan H. Mahdi Soroinda
Nasution, SH., M.Hum serta Prof. Takdir Rahmadi, SH., LL.M

do
gu sebagai anggota Majelis pada kaidah hukum halaman 34 yang
menyatakan:

In
A
“Bahwa alasan-alasan banding tersebut dapat dibenarkan, oleh
karena Pengadilan Negeri Jakarta Pusat salah menerapkan
ah

hukum dengan pertimbangan sebagai berikut :

lik
1. Bahwa untuk membatalkan putusan Arbitrase (Undang-
Undang Nomor : 30 Tahun 1999 Pasal 70) telah
am

ub
menentukan secara limitatif, sedangkan Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat membatalkan putusan Arbitrase BANI
ep
berdasarkan alasan-alasan di luar ketentuan Pasal 70
k

tersebut …”
ah

Selain itu, dalil Termohon juga diperkuat oleh Surat Edaran Mahkamah
R

si
Agung (selanjutnya disebut “SEMA”) No 10/BUA.6/HS/SP/IX/ 2012
tertanggal 12 September 2012 atau biasa disebut SEMA 7 tahun 2012,

ne
ng

yang merupakan hasil Rapat kamar perdata Hakim-Hakim Agung MA RI


yang diselenggarakan pada tanggal 14 s.d. 16 Maret 2011 di Hotel

do
gu

Aryaduta Tangerang, dimana pada halaman 81 angka 2, telah disebutkan


bahwa ketentuan Pasal 70 (dengan Penjelasan) tentang alasan
pembatalan putusan arbitrase domestik yang bersifat limitatif TIDAK
In
A

bisa disimpangi dan tidak bisa tidak, harus merujuk kepada Pasal 70
UUAAPS beserta penjelasannya.
ah

lik

Selain dan selebihnya, quadnon apabila dalil Pemohon yang menyatakan


bahwa upaya pembatalan putusan arbitrase dapat ditempuh dengan
m

ub

menggunakan alasan di luar ketentuan Pasal 70 UUAAPS, mengingat


upaya pembatalan putusan arbitrase merupakan upaya hukum yang
ka

bersifat luar biasa dimana Pemohon harus membuktikan alasan-alasan


ep

pembatalan tersebut melalui suatu putusan peradilan pidana yang


ah

berkekuatan hukum tetap (pembuktian tidak melalui penilaian subyektif,


R

hipotesis atau apriori), maka argumentasi Pemohon tersebut, quadnon


es

dipaksakan, justru tidak selaras dengan Penjelasan Pasal 70 UUAAPS


M

ng

yang mensyaratkan pembuktian dengan putusan pengadilan.


on

Halaman 44 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN BANI TELAH DIJATUHKAN OLEH MAJELIS ARBITRASE

R
SECARA BULAT DAN TIDAK ADA DISSENTING OPINION DARI PARA

si
ARBITER, SEHINGGA DENGAN DEMIKIAN HAMPIR MUSTAHIL TERDAPAT

ne
ng
ALASAN-ALASAN UNTUK MEMBATALKAN PUTUSAN ARBITRASE
8. Yth. Majelis Hakim Perkara a quo,
Apabila meneliti Putusan BANI, terutama pada bagian akhir putusan

do
gu tersebut (vide halaman 52) dapat diketahui bahwa putusan arbitrase telah
dijatuhkan oleh Majelis Arbitrase yang terdiri dari :

In
A
- M. husseyn Umar, SH., FCBArb., FCIArb (Ketua Majelis);
- Prof. Dr. Eddie Toet Hendratno, SH., M.Si; dan
ah

- Ir. Harianto Sunindja, M.Sc., Ph.D, FCBArb.

lik
secara bulat dan tidak ada perbedaan pendapat (dissenting opinion)
mengenai hal-hal yang diperselisihkan oleh Pemohon dan Turut
am

ub
Termohon dalam perkara Arbitrase BANI No. 42025/IV/ARB-BANI/2019,
baik di dalam bagian Konvensi maupun Rekonvensi.
ep
Dengan tidak adanya perbedaan pendapat (dissenting opinion) serta
k

mengingat kapasitas dan pengalaman yang sangat mumpuni dari para


ah

arbiter dalam perkara arbitrase BANI No. 42025/IV/ARB-BANI/2019 di


R

si
atas, maka Termohon sangatlah yakin bahwa Majelis Arbitrase perkara
tersebut telah bertindak secara profesional, penuh kehati-hatian serta

ne
ng

telah memberikan putusan terbaik dan berkualitas atas apa-apa yang


diperselisihkan oleh Pemohon dan Turut Termohon.

do
gu

Dengan demikian, mengingat Pasal 2 serta Pasal 32 Peraturan


Prosedural BANI mengenai janji para pihak untuk melaksanakan setiap
putusan yang diambil oleh Majelis Arbitrase dengan itikad baik serta
In
A

hakekat suatu putusan arbitrase yang bersifat final dan mengikat, maka
dengan tidak adanya perbedaan pendapat (dissenting opinion) dari
ah

lik

para arbiter dalam perkara arbitrase BANI No. 41073/VIII/ARB-


BANI/2018 di atas seharusnya menutup upaya Pemohon untuk
m

ub

menyampaikan keberatan atas pertimbangan hukum dan putusan


yang telah diberikan oleh Majelis Arbitrase.
ka

Dalil Termohon tersebut sesuai dengan pertimbangan hukum yang


ep

diberikan Pengadilan Negeri Medan dalam halaman 86 s.d halaman 87


ah

Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 287/Pdt.G/2019/PN.Mdn tanggal


R

19 Agustus 2019, yang Termohon kutip berikut ini:


es

“Putusan Pengadilan Negeri Medan No.


M

ng

287/Pdt.G/2019/PN.Mdn Tanggal 19 Agustus 2019


on

Halaman 45 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Halaman 86 s.d Halaman 87 :

R
…. Menimbang bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari bukti-

si
bukti yang diajukan oleh Penggugat maupun Tergugat serta

ne
ng
berdasarkan berkas perkara dan Putusan Badan Arbitrase
Nasional Indonesia dan dengan meneliti Putusan Arbitrase,
terutama pada bagian akhir putusan tersebut (vide halaman 66)

do
gu dapat diketahui bahwa putusan arbitrase telah dijatuhkan oleh
Majelis Arbitrase secara bulat dan tidak ada perbedaan pendapat

In
A
(dissenting opinion) mengenai hal-hal yang diperselisihkan oleh
Penggugat dan Tergugat dalam perkara Arbitrase BANI tersebut,
ah

termasuk dari arbiter yang dipilih oleh Penggugat, yakni Prof. Dr.

lik
Hasyim Djalal, MA.
… Menimbang bahwa dengan tidak adanya perbedaan pendapat
am

ub
(dissenting opinion) serta mengingat kapasitas dan pengalaman
yang sangat mumpuni dari para arbiter dalam perkara arbitrase
ep
BANI di atas, maka Tergugat sangatlah yakin bahwa Majelis
k

Arbitrase perkara tersebut telah bertindak secara profesional,


ah

penuh kehati-hatian serta telah memberikan putusan terbaik dan


R

si
berkualitas atas apa-apa yang diperselisihkan oleh Penggugat dan
Tergugat.

ne
ng

… Menimbang bahwa berkas perkara dan putusan Badan

do
gu

Arbitrase Nasional Indonesia, Majelis Hakim berpendapat


bahwa tidak terpenuhi satu alasan sebagaimana dimaksud
oleh Penggugat dalam dalil gugatannya karena putusan
In
A

arbitrase telah dijatuhkan secara bulat dan tidak ada


perbedaan pendapat (dissenting opinion) mengenai hal-hal
ah

lik

yang diperselisihkan oleh Penggugat dan Tergugat dalam


perkara Arbitrase BANI tersebut, termasuk dari arbiter yang
m

ub

dipilih oleh Penggugat, yakni Prof. Dr. Hasyim Djalal, MA.


… Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut,
ka

permohonan pembatalan dari Penggugat tidak beralasan


ep

hukum sehingga harus ditolak…”


ah

Lebih lanjut, tindakan Pemohon yang menempuh upaya hukum


R

permohonan pembatalan Putusan BANI dalam perkara a quo juga


es

merupakan bentuk wanprestasi Pemohon terhadap arbiter yang


M

ng

ditunjuknya dalam perkara Arbitrase BANI No. 42025/IV/ARB-BANI/2019


on

Halaman 46 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(in casu Ir. Harianto Sunindja, M.Sc., Ph.D, FCBArb yang ditunjuk

R
Pemohon melalui Surat No. 045/PPK-MM/Dep-I/VIII/2019 tanggal 6

si
Agustus 2019) oleh karena di antara arbiter yang ditunjuk Pemohon dan

ne
ng
Pemohon telah terbit perikatan perdata dimana Pemohon berkomitmen
untuk menjalankan isi dari Putusan BANI dengan itikad baik. Hal ini
ditegaskan dalam Pasal 17 UUAAPS yang Termohon kutip berikut ini:

do
gu “Pasal 17 UUAAPS
(1) Dengan ditunjuknya seorang arbiter atau beberapa arbiter oleh

In
A
para pihak secara tertulis dan diterimanya penunjukan tersebut
oleh seorang arbiter atau beberapa arbiter secara tertulis, maka
ah

antara pihak yang menunjuk dan arbiter yang menerima

lik
penunjukan terjadi suatu perjanjian perdata.
(2) Penunjukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
am

ub
mengakibatkan bahwa arbiter atau para arbiter akan memberikan
putusannya secara jujur, adil, dan sesuai dengan ketentuan yang
ep
berlaku dan para pihak akan menerima putusannya secara
k

final dan mengikat seperti yang telah diperjanjikan bersama .”


ah

Oleh karena tidak adanya perbedaan pendapat (dissenting opinion)


R

si
dari para arbiter dalam perkara arbitrase BANI No. 42025/IV/ARB-
BANI/2019 serta Pemohon terbukti telah melakukan wanprestasi

ne
ng

terhadap arbiter yang ditunjuknya dalam perkara arbitrase BANI No.


42025/IV/ARB-BANI/2019 dengan tidak melaksanakan Putusan BANI

do
gu

dengan itikad baik, maka patutlah bagi Termohon untuk memohon


kepada Yth Majelis Hakim a quo agar berkenan menolak
permohonan pembatalan Putusan BANI a quo.
In
A

ALASAN PERTAMA
MENGENAI DALIL PEMOHON YANG MENYATAKAN PUTUSAN BANI
ah

lik

DIDASARKAN PADA MUATAN ALAT BUKTI YANG TIDAK BENAR/PALSU


9. Yth, Majelis Hakim Perkara a quo,
m

ub

Di dalam Permohonannya, Pemohon mendalilkan bahwa Putusan BANI


diambil berdasarkan muatan alat bukti yang tidak benar/palsu sehingga
ka

menurut Pemohon, Putusan BANI harus dibatalkan.


ep

Adapun bukti yang tidak benar atau palsu tersebut adalah alat bukti
ah

dengan label P – 8 dan P – 9 berupa Berita Acara Pemeriksaan


R

Pekerjaan dan Hasil Pekerjaan tertanggal 12 Desember 2018, yang


es

menilai bahwa pekerjaan yang dilakukan Turut Termohon telah mencapai


M

ng

94,48%. Menurut Pemohon, bukti tersebut tidak benar dan tidak sesuai
on

Halaman 47 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
fakta karena sampai dengan akhir masa kontrak, ternyata alat pekerjaan

R
yang menjadi kewajiban Turut Termohon tidak terpasang dan tidak

si
berfungsi sehingga tidak dapat dilakukan serah terima pekerjaan.

ne
ng
10. Ijinkan Termohon menolak dengan tegas dalil Pemohon tersebut
dengan alasan-alasan sebagai berikut :
1) Yth Majelis Hakim Perkara a quo,

do
gu Bukti-bukti yang disampaikan oleh para pihak, baik oleh
Pemohon dan Turut Termohon, telah diperiksa dan diverifikasi

In
A
oleh keduanya di hadapan Sekretaris Majelis sebagaimana
tertuang dalam Berita Acara Verifikasi Bukti tanggal 28
ah

November 2019.

lik
Dengan telah dilakukannya verifikasi bukti tersebut, maka para
pihak telah mengakui satu sama lain bahwa bukti-bukti yang
am

ub
disampaikan telah sesuai dengan aslinya dan memenuhi syarat
pembuktian menurut ketentuan yang berlaku (tentunya termasuk
ep
bukti dengan label P – 8 dan P – 9 yang dipermasalahkan
k

Pemohon dalam perkara a quo).


ah

Dengan demikian, apabila Pemohon mempermasalahkan bukti


R

si
dengan label P – 8 dan P – 9 tersebut pada perkara a quo, maka
menjadi suatu tanda tanya besar bagi Termohon, mengapa pada

ne
ng

tahap verifikasi bukti, Pemohon mengakui kedua bukti tersebut


dengan menandatangani Berita Acara Verifikasi Bukti tanggal 28

do
gu

November 2019 ??
2) Apabila meneliti halaman 41 s.d 42 Putusan BANI, kiranya dapat
diketahui bahwa Bukti dengan label P – 9 tersebut telah
In
A

ditandatangani sendiri oleh Pemohon bersama Sdr.


Rahadimas Giyan Setyadi (direktur Turut Termohon) yang
ah

lik

telah jelas menyatakan bahwa pekerjaan yang telah dilakukan


Turut Termohon telah mencapai 94,8% dan Turut Termohon
m

ub

berhak menerima pembayaran tahap kedua dari Pemohon.


3) Apabila meneliti dalil Pemohon dalam Permohonannya, Pemohon
ka

sama sekali tidak merinci bagian mana dari bukti dengan label P –
ep

8 dan P – 9 tersebut yang palsu/tidak benar. Apakah palsu dari


ah

tanda tangannya? Palsu dari kop suratnya? Palsu dari isi? dan lain
R

sebagainya.
es

Ketiadaan penjelasan secara rinci mengenai bagian mana dari


M

ng

bukti dengan label P – 8 dan P – 9 tersebut yang palsu/tidak


on

Halaman 48 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
benar dalam poin ini menjadikan dalil Pemohon kabur dan

R
tidak jelas.

si
Pada faktanya, apabila meneliti penjelasan Pemohon dalam

ne
ng
Pemohonnya, Pemohon hanya menjelaskan bahwa bukti P – 8
dan P – 9 tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta di lapangan
karena menurut Pemohon, sampai dengan akhir masa kontrak,

do
gu ternyata alat pekerjaan yang menjadi kewajiban Turut Termohon
tidak terpasang dan tidak berfungsi sehingga tidak dapat dilakukan

In
A
serah terima pekerjaan.
Membaca dalil Pemohon tersebut untuk kemudian dikaitkan
ah

dengan dalil Pemohon pada saat menjadi Termohon Arbitrase

lik
dahulu di BANI, kiranya dapat disimpulkan bahwa tujuan
Pemohon dalam perkara a quo hanyalah ingin menguji
am

ub
kembali bantahannya dahulu bahwa Turut Termohon tidak
pernah melakukan pekerjaan dengan nilai yang mencapai
ep
94,48%. Untuk memuluskan dalilnya, Pemohon membungkus dalil
k

tersebut seolah-olah bukti P – 8 dan P – 9 yang membuktikan hal


ah

tersebut adalah bukti palsu/tidak benar. Hal ini jelas sangatlah


R

si
mengada-ada serta membuktikan bahwa Pemohon telah beritikad
buruk terhadap Termohon dan Turut Termohon.

ne
ng

4) Apabila Pemohon menyatakan bahwa bukti P – 8 dan P – 9

do
gu

palsu/tidak benar, menjadi suatu tanda tanya besar pula bagi


Termohon, mengapa Pemohon tidak menyampaikan bukti
pembandingnya (yang asli/bukan palsu) untuk membantah
In
A

bukti P – 8 dan P – 9 tersebut??


5) Terlebih lagi, apabila alasan Pemohon yang menyatakan bahwa
ah

lik

bukti P – 8 dan P – 9 adalah dokumen palsu/tidak benar karena


alat pekerjaan yang menjadi kewajiban Turut Termohon tidak
m

ub

terpasang dan tidak berfungsi sehingga tidak dapat dilakukan


serah terima pekerjaan, pada faktanya kondisi peralatan/alat
ka

sensor yang tidak berfungsi dengan baik tersebut telah


ep

dipertimbangkan oleh Majelis Arbitrase pada halaman 42


ah

Putusan BANI.
R

“Halaman 42 Putusan BANI


es

… Namun Majelis Arbitrase juga perlu mempertimbangkan bahwa


M

ng

peralatan/alat sensor tidak berfungsi dengan baik sebagaimana


on

Halaman 49 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang disampaikan oleh Termohon selama proses arbitrase.

R
Dengan memperhatikan pertimbangan tersebut, maka adalah adil

si
dan patut bahwa tuntutan ganti rugi yang dapat dikabulkan oleh

ne
ng
Majelis Arbitrase adalah sebesar Rp. 1.900.000.000,- …”
6) Oleh karena tujuan Pemohon hanyalah ingin menguji kembali
bantahannya dahulu bahwa Turut Termohon tidak pernah

do
gu melakukan pekerjaan dengan nilai yang mencapai 94,48%,
dimana hal tersebut telah dipertimbangkan oleh Majelis Arbitrase,

In
A
maka sesuai ketentuan Pasal 11 ayat (2) jo. Pasal 62 ayat (4)
UUAAPS, Pengadilan Negeri dalam memeriksa dan mengadili
ah

suatu pembatalan putusan arbitrase demi hukum terbatas pada

lik
penilaian mengenai unsur-unsur sebagaimana diamanatkan dalam
Pasal 70 UUAAPS. Dengan kata lain, Pengadilan Negeri Jakarta
am

ub
Pusat a quo tidak berwenang untuk memeriksa kembali bukti
P – 8 dan P – 9 tersebut karena sudah diperiksa dan diadili
ep
oleh Majelis Arbitrase.
k

“Pasal 11 ayat (2) UUAAPS


ah

Pengadilan Negeri wajib menolak dan tidak akan campur tangan di


R

si
dalam suatu penyelesaian sengketa yang telah ditetapkan melalui
arbitase, kecuali dalam hal-hal tertentu yang ditetapkan dalam

ne
ng

Undang-undang ini.

do
gu

Pasal 62 ayat (4) UUAAPS


Ketua Pengadilan Negeri tidak memeriksa alasan atau
pertimbangan dari putusan arbitrase.”
In
A

7) Sebagaimana telah Termohon sampaikan sebelumnya, dalam


Putusan BANI tidak ada perbedaan pendapat (dissenting opinion)
ah

lik

dari Majelis Arbitrase yang memeriksa dan mengadili perkara,


termasuk mengenai alat bukti dengan label P – 8 dan P – 9 berupa
m

ub

Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan dan Hasil Pekerjaan


tertanggal 12 Desember 2018, dengan penilaian mencapai
ka

94,48%
ep

8) Dalil mengenai “Putusan BANI diambil berdasarkan muatan alat


ah

bukti yang tidak benar/palsu” tidak dapat digunakan untuk


R

membatalkan Putusan BANI karena tidak didukung dengan


es

adanya suatu putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap


M

ng

on

Halaman 50 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana diamanatkan dalam Penjelasan Pasal 70 UUAAPS

R
serta Yurisprudensi Mahkamah Agung dan judex factie.

si
Berdasarkan penjelasan di atas kiranya jelas bahwa dalil Pemohon yang

ne
ng
menyatakan “Putusan BANI diambil berdasarkan muatan alat bukti yang
tidak benar/palsu” pada bagian ini demi hukum tidak dapat dijadikan
alasan yang sah untuk membatalkan Putusan BANI sehingga patutlah

do
gu bagi Termohon untuk memohon kepada Yth Majelis Hakim perkara a quo
guna menolak permohonan pembatalan putusan arbitrase yang diajukan

In
A
Pemohon.
ALASAN KEDUA
ah

MENGENAI DALIL PEMOHON YANG MENYATAKAN TERDAPAT BUKTI

lik
BARU YANG MENENTUKAN DAN BELUM MENJADI DASAR
PERTIMBANGAN DALAM MEMUTUS PERKARA ARBITRASE
am

ub
11. Yth, Majelis Hakim Perkara a quo,
Alasan selanjutnya yang digunakan Pemohon untuk membatalkan
ep
Putusan BANI adalah dengan menyatakan bahwa terdapat bukti baru
k

yang menentukan dan belum menjadi dasar pertimbangan dalam


ah

memutus perkara arbitrase.


R

si
Adapun bukti-bukti dimaksud adalah sebagai berikut:
a) Dokumen-dokumen (alat bukti tulisan) dan saksi-saksi yang

ne
ng

menunjukkan bahwa tidak ada paket pekerjaan yang sama


(Pembangunan AWS dan Sensor Kualitas Air Laut) di tahun

do
gu

anggaran 2019, sehingga tidak mungkin dilakukan


perpanjangan/tambahan waktu pekerjaan maupun penerimaan
hasil pekerjaan dan pembayaran pelunasan pekerjaan tersebut di
In
A

tahun 2019.
b) Keterangan saksi-saksi yang berkaitan fakta-fakta hukum
ah

lik

bahwa:
 Pekerjaan Turut Termohon belum selesai, antara lain
m

ub

tentang penghitungan bobot pekerjaan mencapai 94,8%


oleh PPK, alat/sensor AWS tidak lengkap (kurang sensor
ka

radiasi matahari) dan bari terpasang di 2 lokasi dan masih


ep

kurang 4 lokasi.
ah

 Sensor yang terpasang di 2 lokasi belum berfungsi


R

dan belum mendapatkan sertifikat layak operasi.


es

 Alat dan peralatan AWS masih menjadi milik dan


M

ng

dikuasai oleh Turut Termohon.


on

Halaman 51 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12. Ijinkan Termohon menolak dengan tegas dalil Penggugat

R
tersebut dengan alasan-alasan sebagai berikut:

si
1) Sesuai dengan ketentuan Pasal 70 huruf b UUAAPS, telah

ne
ng
ditentukan bahwa salah satu alasan yang dapat membatalkan
suatu putusan arbitrase, adalah:
Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat

do
gu menentukan, yang disembunyikan pihak lawan.
Berangkat dari ketentuan di atas kiranya dapat ditarik kesimpulan

In
A
bahwa dokumen yang dapat membatalkan Putusan BANI haruslah
memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut (harus
ah

memenuhi seluruh unsur, tidak bisa salah satu saja):

lik
- Unsur Pertama:
Dokumen tersebut haruslah ditemukan sesudah
am

ub
dijatuhkannya Putusan BANI, yakni sesudah tanggal 18
Februari 2020. Mengapa? Karena seperti halnya penemuan
ep
novum baru sebagaimana dipersyaratkan dalam proses
k

Peninjauan Kembali, penentuan “waktu” penemuan


ah

dokumen yang disembunyikan tersebut sangatlah penting


R

si
karena apabila “dokumen yang disembunyikan” tersebut
ternyata ditemukan sebelum putusan arbitrase diputus

ne
ng

maka jelas tidak memenuhi unsur dalam frase “setelah


putusan diambil” dalam Pasal 70 UUAAPS tersebut. Untuk

do
gu

itu, penemuan “dokumen menentukan” tersebut wajib


dinyatakan dalam sumpah di Pengadilan Negeri untuk
membuktikan bahwa dokumen tersebut benar-benar
In
A

ditemukan setelah dijatuhkannya Putusan BANI.


Apabila dikaitkan dengan perkara a quo, unsur pertama dari
ah

lik

Pasal 70 huruf b UUAAPS di atas jelas tidak terpenuhi


karena bukan saja Pemohon tidak dapat menyatakan kapan
m

ub

persisnya “dokumen menentukan” tersebut ditemukan yang


kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan sumpah di
ka

Pengadilan Negeri, namun juga dengan melihat “dokumen


ep

menentukan” tersebut, Pemohon sama sekali tidak merinci


ah

perihal-dokumen-dokumen tersebut. Ketiadaan penjelasan


R

mengenai “dokumen menentukan” tersebut menjadikan dalil


es

Pemohon menjadi kabur dan tidak jelas sehingga dapat


M

ng

on

Halaman 52 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disimpulkan bahwa unsur pertama dari Pasal 70 huruf b

R
UUAAPS tidak terpenuhi dalam dalil Pemohon.

si
- Unsur Kedua:

ne
ng
Dokumen tersebut haruslah bersifat menentukan, yang
berarti keberadaannya akan mempengaruhi isi Putusan
BANI. Artinya, apabila “dokumen menentukan” tersebut

do
gu disampaikan pada perkara arbitrase dahulu, maka isi
Putusan BANI akan berbeda. Hal ini haruslah dijelaskan

In
A
oleh Pemohon.
Namun demikian, apabila meneliti permohonan pembatalan
ah

BANI yang diajukan Pemohon, Termohon tidak mendapati

lik
penjelasan yang meyakinkan dari Pemohon mengenai
kaitan serta mengapa keberadaan dokumen menentukan
am

ub
yang dimaksudkan dapat mempengaruhi isi dari Putusan
BANI. Ketiadaan penjelasan mengenai hal tersebut tersebut
ep
lagi-lagi menjadikan dalil Pemohon menjadi kabur dan tidak
k

jelas sehingga dapat disimpulkan bahwa unsur kedua dari


ah

Pasal 70 huruf b UUAAPS juga tidak terpenuhi dalam dalil


R

si
Pemohon
- Unsur Ketiga:

ne
ng

Dokumen tersebut haruslah disembunyikan secara sengaja


oleh pihak lawan, dalam hal ini oleh Turut Termohon. Arti

do
gu

disembunyikan disini adalah tidak ada seorangpun selain


pelaku yang memiliki akses kepada dokumen tersebut
sehingga keberadaannya tidak diketahui oleh orang lain,
In
A

termasuk oleh Pemohon.


Terkait hal ini, menurut hemat Termohon, unsur ketiga
ah

lik

inipun tidak terpenuhi dalam “dokumen menentukan” yang


didalilkan Pemohon. Hal ini disebabkan karena Pemohon
m

ub

sama sekali tidak menjelaskan tindakan Turut Termohon


yang menyembunyikan “dokumen menentukan” tersebut.
ka

2) Oleh karena “dokumen menentukan” di atas tidak


ep

disembunyikan oleh Turut Termohon, maka menjadi suatu tanda


ah

tanya besar bagi Termohon “mengapa Pemohon tidak


R

menyampaikan “dokumen menentukan” tersebut pada


es

persidangan di BANI dahulu. Dalam hal ini Termohon


M

ng

mengingatkan bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 24 ayat (1)


on

Halaman 53 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan Prosedur BANI, para pihak diberi kesempatan yang

R
sama untuk mengajukan bukti-bukti guna memperkuat dalilnya.

si
“Pasal 24 ayat (1) Peraturan Prosedur BANI

ne
ng
Setiap pihak wajib menjelaskan posisi masing-masing, untuk
mengajukan bukti yang menguatkan posisinya dan untuk
membuktikan fakta-fakta yang dijadikan dasar tuntutan atau

do
gu jawaban.”
3) Pertimbangan hukum yang diberikan oleh Majelis Arbitrase,

In
A
termasuk mengenai pembuktian para pihak dalam Putusan BANI
telah bersifat final dan mengikat para pihak serta para pihak
ah

berjanji akan melaksanakan putusan yang diberikannya tersebut.

lik
Berikut Termohon kutip ketentuan dimaksud:
“Pasal 2 ayat (1) Peraturan Prosedur BANI
am

ub
Peraturan dan Prosedur ini berlaku terhadap arbitrase yang
diselenggarakan oleh BANI. Dengan menunjuk BANI dan/atau
ep
memilih Peraturan dan Prosedur BANI untuk penyelesaian
k

sengketa, para pihak dalam perjanjian atau sengketa tersebut


ah

dianggap sepakat untuk meniadakan proses pemeriksaan perkara


R

si
melalui Pengadilan Negeri sehubungan dengan perjanjian atau
sengketa tersebut, dan akan melaksanakan setiap putusan yang

ne
ng

diambil oleh Majelis Arbitrase atau Arbiter Tunggal berdasarkan


Peraturan dan Prosedur BANI.”

do
gu

“Pasal 14 ayat (1) Peraturan Prosedur BANI

Setelah terbentuk atau ditunjuk berdasarkan ketentuan-ketentuan


In
A

dalam Bab III diatas, Majelis Arbitrase atau Arbiter Tunggal akan
memeriksa dan memutus sengketa antara para pihak atas nama
ah

lik

BANI dan karenanya dapat melaksanakan segala kewenangan


yang dimiliki BANI sehubungan dengan pemeriksaan dan
m

ub

pengambilan keputusan-keputusan atas sengketa dimaksud.”


“Pasal 33 Peraturan Prosedur BANI
ka

Putusan bersifat final dan mengikat para pihak. Para pihak


ep

menjamin akan langsung melaksanakan Putusan tersebut.”


ah

Berdasarkan penjelasan di atas, maka pertimbangan hukum yang


R

diberikan Majelis Arbitrase dalam Putusan BANI mengenai


es

pembuktian para pihak telah final, mengikat para pihak dan tidak
M

ng

perlu diperdebatkan lagi dalam perkara a quo.


on

Halaman 54 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4) Sebagaimana telah Termohon sampaikan sebelumnya,

R
dalam Putusan BANI tidak ada perbedaan pendapat (dissenting

si
opinion) dari Majelis Arbitrase yang memeriksa dan mengadili

ne
ng
perkara, termasuk pertimbangan hukum mengenai pembuktian
dari masing-masing pihak.
5) Alasan “terdapat bukti baru yang menentukan dan belum

do
gu menjadi dasar pertimbangan dalam memutus perkara arbitrase”
tidaklah dibenarkan dan tidak dapat dijadikan alasan untuk

In
A
membatalkan suatu putusan arbitrase karena tidak didukung oleh
putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap sebagaimana
ah

diamanatkan dalam Pasal 70 UUAAPS.

lik
Berdasarkan penjelasan di atas kiranya jelas bahwa alasan “terdapat
bukti baru yang menentukan dan belum menjadi dasar pertimbangan
am

ub
dalam memutus perkara arbitrase” yang digunakan Pemohon pada poin
ini demi hukum tidak dapat dijadikan alasan yang sah untuk
ep
membatalkan Putusan BANI sehingga patutlah bagi Termohon untuk
k

memohon kepada Yth Majelis Hakim perkara a quo guna menolak


ah

permohonan pembatalan putusan arbitrase yang diajukan Pemohon.


R

si
ALASAN KETIGA S.D KELIMA
MENGENAI DALIL PEMOHON YANG MENYATAKAN KURANGNYA

ne
ng

PERTIMBANGAN HUKUM YANG DIBERIKAN MAJELIS ARBITRASE DALAM


PUTUSAN BANI, PERTIMBANGAN MAJELIS ARBITRASE KELIRU DAN

do
gu

BERTENTANGAN DENGAN FAKTA HUKUM, PUTUSAN BANI TIDAK


DIPERKENANKAN MENGANDUNG KEPUTUSAN YANG SATU SAMA
LAINNYA BERTENTANGAN DAN ATAU MENIMBULKAN KERUGIAN
In
A

13. Yth, Majelis Hakim Perkara a quo,


Alasan ketiga s.d kelima yang digunakan Pemohon untuk membatalkan
ah

lik

Putusan BANI dalam Permohonannya adalah dengan menyatakan


bahwa:
m

ub

 kurangnya pertimbangan hukum yang diberikan Majelis


Arbitrase dalam Putusan BANI;
ka

 Pertimbangan Majelis Arbitrase keliru dan bertentangan


ep

dengan fakta hukum.


ah

 Putusan BANI tidak diperkenankan mengandung keputusan


R

yang satu sama lainnya bertentangan dan atau menimbulkan


es

kerugian.
M

ng

sehingga dengan demikian Putusan BANI patut untuk dibatalkan.


on

Halaman 55 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan meneliti argumentasi Pemohon terkait ketiga alasan di atas

R
dalam Permohonan, kiranya dapat disimpulkan bahwa atas ketiga alasan

si
tersebut, pada prinsipnya Pemohon hanyalah keberatan dengan

ne
ng
pertimbangan yang telah diberikan oleh Majelis Arbitrase dalam Putusan
BANI dan bermaksud untuk mengujinya kembali dalam perkara a quo
agar Majelis Hakim a quo mengkoreksi Putusan BANI dan memberikan

do
gu pertimbangan hukum sesuai dengan “versi-Pemohon”, khususnya terkait
tindakan Pemohon yang tidak melakukan pembayaran tahap kedua dan

In
A
memutus Perjanjian bukanlah sebuah tindakan wanprestasi.
14. Ijinkan Termohon menolak dengan tegas ketiga dalil Pemohon
ah

tersebut dengan alasan-alasan sebagai berikut:

lik
1) Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, ketentuan
Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 14 ayat (1) jo. Pasal 33 Peraturan
am

ub
Prosedur BANI menyatakan bahwa pertimbangan hukum yang
diberikan Majelis Arbitrase dalam Putusan BANI demi hukum
ep
mengikat para pihak secara final dan harus dilaksanakan dengan
k

itikad baik oleh para pihak tersebut, termasuk pertimbangan


ah

hukum mengenai apa yang telah Pemohon lakukan terhadap Turut


R

si
Termohon (in casu tidak melakukan pembayaran tahap kedua dan
memutus Perjanjian) adalah sebuah tindakan wanprestasi. Hal ini

ne
ng

tidak dapat diuji ulang pada perkara a quo yang notabene hanya
menilai alasan-alasan pembatalan putusan arbitrase yang diatur

do
gu

secara limitative dalam Pasal 70 UUAAPS.


2) Oleh karena perkara a quo hanya menilai alasan-alasan
pembatalan putusan arbitrase yang diatur secara limitative dalam
In
A

Pasal 70 UUAAPS, maka perkara a quo bukanlah merupakan


banding atas Putusan BANI.
ah

lik

3) Ketiga alasan tersebut tidaklah dibenarkan dan tidak dapat


dijadikan alasan untuk membatalkan suatu putusan arbitrase
m

ub

karena tidak termasuk ke dalam alasan-alasan pembatalan


putusan arbitrase sebagaimana diatur secara limitatif dalam Pasal
ka

70 UUAAPS.
ep

Berdasarkan penjelasan di atas kiranya jelas bahwa alasan “Putusan


ah

BANI mengandung amar putusan yang bertentangan satu sama lain”


R

yang digunakan Pemohon pada poin ini juga demi hukum tidak dapat
es

dijadikan alasan yang sah untuk membatalkan Putusan BANI sehingga


M

ng

patutlah bagi Termohon untuk memohon kepada Yth Majelis Hakim


on

Halaman 56 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perkara a quo guna menolak permohonan pembatalan putusan arbitrase

R
yang diajukan Pemohon.

si
ALASAN KEENAM

ne
ng
MENGENAI DALIL PEMOHON YANG MENYATAKAN PUTUSAN BANI
MELAMPAUI 180 HARI
15. Yth, Majelis Hakim Perkara a quo,

do
gu Alasan terakhir yang digunakan Pemohon untuk membatalkan Putusan
BANI adalah dengan menyatakan bahwa putusan tersebut telah

In
A
melampaui jangka waktu 180 hari sebagaimana yang ditetapkan dalam
UUAAPS.
ah

16. Ijinkan Termohon menolak dengan tegas dalil Pemohon tersebut

lik
dengan alasan-alasan sebagai berikut:
 Sebagaimana yang telah Termohon sampaikan
am

ub
sebelumnya, dengan memilih Peraturan Prosedur BANI sebagai
hukum acara pemeriksaan sengketa perkara No. 42025/IV/ARB-
ep
BANI/2019, maka Peraturan Prosedur BANI demi hukum mengikat
k

para pihak dan ketentuan-ketentuan dalam UUAAPS sepanjang


ah

mengatur hal yang sama harus dikesampingkan (vide Pasal 34


R

si
UUAAPS).
 Peraturan Prosedur BANI juga telah mengatur mengenai

ne
ng

jangka waktu pemeriksaan arbitrase yang dibatasi selama 180 hari


sejak Majelis Arbitrase terbentuk. Namun demikian, dalam hal

do
gu

Majelis Arbitrase bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu


pemeriksaan perkara melebihi 180 hari, maka hal tersebut
diperbolehkan. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 6 Peraturan
In
A

Prosedur BANI, sebagaimana dikutip berikut ini:


ah

lik

“Pasal 6 Peraturan Prosedur BANI


Batas Waktu Pemeriksaan Perkara.Kecuali secara tegas
m

ub

disepakati para pihak, pemeriksaan perkara akan diselesaikan


dalam waktu paling lambat 180 (seratus delapan puluh) hari sejak
ka

tanggal Majelis Arbitrase atau Arbiter Tunggal terbentuk. Dalam


ep

keadaan-keadaan khusus dimana sengketa bersifat sangat


ah

kompleks, Majelis Arbitrase atau Arbiter Tunggal berhak


R

memperpanjang batas waktu melalui pemberitahuan formal


es

kepada para pihak.”


M

ng

on

Halaman 57 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Dengan demikian, sangat jelas kiranya bahwa dalil

R
Pemohon yang menyatakan bahwa pemeriksaan perkara No.

si
42025/IV/ARB-BANI/2019 yang melampaui jangka waktu 180 hari

ne
ng
dapat digunakan sebagai alasan untuk membatalkan Putusan
BANI, adalah dalil yang sangat mengada-ada dan menunjukan
minimnya pengetahuan Pemohon atas hukum arbitrase.

do
gu Berdasarkan penjelasan di atas kiranya jelas bahwa alasan “Putusan
BANI melampaui jangka waktu 180 hari” yang digunakan Pemohon pada

In
A
poin ini juga demi hukum tidak dapat dijadikan alasan yang sah untuk
membatalkan Putusan BANI sehingga patutlah bagi Termohon untuk
ah

memohon kepada Yth Majelis Hakim perkara a quo guna menolak

lik
permohonan pembatalan putusan arbitrase yang diajukan Pemohon.
PETITUM
am

ub
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dengan ini Termohon mohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo agar memberikan putusan
ep
sebagai berikut:
k

Dalam Eksepsi
ah

 Mengabulkan Eksepsi Termohon untuk seluruhnya;


R

si
 Menyatakan Permohonan Pembatalan atas Putusan Arbitrase
BANI No. 42025/IV/ARB-BANI/2019 tertanggal 18 Februari 2020 tidak

ne
ng

dapat diterima (niet vant ontvankelijk verklaard);


Dalam Pokok Perkara

do
gu

- Menolak Permohonan Pembatalan atas Putusan Arbitrase BANI No.


42025/IV/ARB-BANI/2019 tertanggal 18 Februari 2020 yang diajukan
Pemohon untuk seluruhnya;
In
A

- Menguatkan Putusan Arbitrase BANI No. 42025/IV/ARB-BANI/2019


tertanggal 18 Februari 2020;
ah

lik

- Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara.


m

ub

Menimbang bahwa terhadap permohonan pembatalan putusan arbitrase


ka

tersebut pihak Turut Termohon memberikan jawaban pada pokoknya sebagai


ep

berikut
ah

1. Bah
R

wa Turut Termohon menolak dengan tegas dalil-dalil yang disampaikan


es

Pemohon dalam surat Permohonan Pembatalan Putusan Badan Arbitrase


M

ng

Nasional Indonesai (BANI) dalam Perkara Arbitrase No. 42025/IV/ARB-


on

Halaman 58 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
BANI/2019, Tanggal 18 Februari 2020, kecuali yang secara tegas diakui

R
kebenarannya.

si
2. Bah

ne
ng
wa Pemohon mengajukan/mendaftarkan Perkara Pemohonan Pembatalan
Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”) Nomor 42025/IV/ARB-
BANI/2019 tanggal 18 Februari 2020 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

do
gu pada tanggal 01 April 2020 dan diregister di Kepaniteraan Perdata
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam perkara Nomor

In
A
185/Pdt.ARB/2020/PN. Jkt. Pst.
3. Bah
ah

wa amar putusan BANI Nomor 42025/IV/ARB-BANI/2019 tanggal 18

lik
Februari 2020 yang dimintakan pembatalannya oleh Pemohon adalah
sebagai berikut:
am

ub
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
ep
Dalam Pokok Perkara
k

Dalam Konvensi
ah

1. Men
R

si
gabulkan Permohonan Arbitrase Pemohon Konvensi untuk sebagian;
2. Men

ne
ng

yatakan Termohon Konvensi terbukti melakukan ingkar janji/wanprestasi;


3. Men

do
gu

ghukum Termohon Konvensi untuk membayar ganti rugi kepada


Pemohon Konvensi sebesar Rp. 1.900.000.000,- (satu milyar sembilan
ratus juta Rupiah);
In
A

4. Me
mbebankan biaya administrasi, biaya pemeriksaan dan biaya arbiter
ah

lik

dalam konvensi kepada Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi


masing-masing seperdua (1/2) bagian;
m

ub

5. Men
ghukum dan memerintahkan Termohon Konvensi untuk
ka

mengembalikan/membayar biaya administrasi, biaya pemeriksaan dan


ep

biaya arbiter dalam konvensi kepada Pemohon Konvensi sebesar Rp.


ah

83.540.050,- (delapan puluh tiga juta lima ratus empat puluh ribu lima
R

puluh Rupiah);
es

6. Men
M

ng

olak Permohonan Arbitrase Pemohon Konvensi untuk selebihnya.


on

Halaman 59 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam Rekonvensi

R
1. Men

si
gabulkan permohonan Rekonvensi yang diajukan Pemohon Rekonvensi

ne
ng
untuk sebagian;
2. Men
yatakan sah dan mengikat Surat Perjanjian untuk melaksanakan Paket

do
gu Pekerjaan Pengadaan Jasa Lainnya PEMBANGUNAN AWS DAN
SENSOR KUALITAS AIR LAUT Nomor : SPPB.11/PASKAL/PPK-

In
A
MM/DEP.I/IX/2018 tanggal 17 September 2018 jo. Addendum Kontrak
Nomor : 03/AD-PASKAL/PPK-MM/IX/2018 tanggal 26 September 2018;
ah

3. Men

lik
yatakan bahwa Pemutusan Kontrak Nomor : SPPB.11/PASKAL/PPK-
MM/DEP.I/IX/2018 tanggal 17 September 2018 jo. Addendum Kontrak
am

ub
Nomor : 03/AD-PASKAL/PPK-MM/IX/2018 tanggal 26 September 2018
oleh Pemohon Rekonvensi kepada Termohon Rekonvensi adalah sah
ep
dan mengikat;
k

4. Me
ah

mbebankan biaya administrasi, biaya pemeriksaan dan biaya arbiter


R

si
dalam rekonvensi kepada Pemohon Rekonvensi dan Termohon
Rekonvensi masing-masing seperdua (1/2) bagian;

ne
ng

5. Men
ghukum dan memerintahkan Termohon Rekonvensi untuk

do
gu

mengembalikan/membayar biaya administrasi, biaya pemeriksaan dan


biaya arbiter dalam Rekonvensi kepada Pemohon Rekonvensi sebesar
Rp. 1.747.350,- (satu juta tujuh ratus empat puluh tujuh ribu tiga ratus
In
A

lima puluh Rupiah);


6. Men
ah

lik

olak Permohonan Rekonvensi dari Pemohon Rekonvensi untuk


selebihnyal;
m

ub

Dalam Konvensi dan Rekonvensi


1. Men
ka

yatakan Putusan Arbitrase ini adalah putusan dalam tingkat pertama dan
ep

terakhir serta mengikat kedua belah pihak;


ah

2. Men
R

ghukum dan memerintahkan Pemohon Konvensi/Termohon Rekonvensi


es

dan Termohon Konvensi/Pemohon Rekonvensi untuk melaksanakan


M

ng

on

Halaman 60 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Putusan Arbitrase ini selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari

R
kalender terhitung sejak Putusan Arbitrase ini diucapkan;

si
3. Me

ne
ng
merintahkan kepada Sekretaris Majelis atau Asisten Sekretaris Majelis
BANI untuk mendaftarkan turunan resmi Putusan Arbitrase ini di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas biaya Pemohon

do
gu Konvensi/Termohon Rekonvensi dan Termohon Konvensi/Pemohon
Rekonvensi dalam tenggang waktu sebagaimana ditetapkan dalam

In
A
Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase Dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa.
ah

4. Bah

lik
wa mengenai permohonan pembatalan putusan arbitrase telah diatur dalam
Bab VII Pasal 70, 71 dan 72 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999
am

ub
Tentang Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (“UU Arbitrase”).
5. Bah
ep
wa Pasal 70 UU Arbitrase menyatakan:
k

Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan permohonan


ah

pembatalan apabila putusan tersebut diduga mengandung unsur-unsur


R

si
sebagai berikut :
a. sura

ne
ng

t atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah putusan


dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;

do
gu

b. sete
lah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat menentukan, yang
disembunyikan oleh pihak lawan ; atau
In
A

c. putu
san diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu pihak
ah

lik

dalam pemeriksaan sengketa.


6. Bah
m

ub

wa Pasal 71 UU Arbitrase menyatakan:


Permohonan pembatalan putusan arbitrase harus diajukan secara tertulis
ka

dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak hari penyerahan
ep

dan pendaftaran putusan arbitrase kepada Panitera Pengadilan Negeri.


ah

7. Bah
R

wa Pasal 72 UU Arbitrase menyatakan:


es
M

ng

on

Halaman 61 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Per

R
mohonan pembatalan putusan arbitrase harus diajukan kepada Ketua

si
Pengadilan Negeri.

ne
ng
(2) Apa
bila permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikabulkan,
Ketua Pengadilan Negeri menentukan lebih lanjut akibat pembatalan

do
gu seluruhnya atau sebagian putusan arbitrase.
(3) Put

In
A
usan atas permohonan pembatalan ditetapkan oleh Ketua Pengadilan
Negeri dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak permohonan
ah

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diterima.

lik
(4) Terh
adap putusan Pengadilan Negeri dapat diajukan permohonan banding ke
am

ub
Mahkamah Agung yang memutus dalam tingkat pertama dan terakhir.
(5) Mah
ep
kamah Agung mempertimbangkan serta memutuskan permohonan
k

banding sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dalam waktu paling lama
ah

30 (tiga puluh) hari setelah permohonan banding tersebut diterima oleh


R

si
Mahkamah Agung.
8. Bah

ne
ng

wa Penjelasan Umum UU Arbitrase menyatakan:


Bab VII mengatur tentang pembatalan putusan arbitrase. Hal ini

do
gu

dimungkinkan karena beberapa hal, antara lain :


a. sura
t atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah putusan
In
A

dijatuhkan diakui palsu atau dinyatakan palsu;


b. sete
ah

lik

lah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat menentukan yang


sengaja disembunyikan pihak lawan; atau
m

ub

c. putu
san diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu pihak
ka

dalam pemeriksaan sengketa.


ep

Permohonan pembatalan putusan arbitrase diajukan kepada Ketua


ah

Pengadilan Negeri dan terhadap putusan Pengadilan Negeri tersebut hanya


R

dapat diajukan permohonan banding ke Mahkamah Agung yang memutus


es

dalam tingkat pertama dan terakhir.


M

ng

on

Halaman 62 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bah

R
wa Penjelasan Pasal Demi Pasal UU Arbitrase menyatakan:

si
Pasal 70

ne
ng
Permohonan pembatalan hanya dapat diajukan terhadap putusan arbitrase
yang sudah didaftarkan di pengadilan. Alasan-alasan permohonan
pembatalan yang disebut dalam pasal ini harus dibuktikan dengan putusan

do
gu pengadilan. Apabila pengadilan menyatakan bahwa alasan-alasan tersebut
terbukti atau tidak terbukti, maka putusan pengadilan ini dapat digunakan

In
A
sebagai dasar pertimbangan bagi hakim untuk mengabulkan atau menolak
permohonan.
ah

Pasal 71

lik
Cukup jelas
Pasal 72
am

ub
Ayat (1)
Cukup jelas
ep
Ayat (2)
k

Ketua Pengadilan Negeri diberi wewenang untuk memeriksa tuntutan


ah

pembatalan jika diminta oleh para pihak, dan mengatur akibat dari
R

si
pembatalan seluruhnya atau sebagian dari putusan arbitrase bersangkutan.
Ketua Pengadilan Negeri dapat memutuskan bahwa setelah diucapkan

ne
ng

pembatalan, arbiter yang sama atau arbiter lain akan memeriksa kembali
sengketa bersangkutan atau menentukan bahwa suatu sengketa tidak

do
gu

mungkin diselesaikan lagi melalui arbitrase.


Ayat (3)
Cukup jelas
In
A

Ayat (4)
Yang dimaksud dengan "banding" adalah hanya terhadap pembatalan
ah

lik

putusan arbitrase sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70.


Ayat (5)
m

ub

Cukup jelas
10. Bah
ka

wa selanjutnya perkenankanlah Turut Termohon menanggapi dalil-dalil yang


ep

disampaikan Pemohon dalam Surat Permohonan tertanggal 31 Maret 2020


ah

(“Surat Permohonan”) sebagai berikut:


R

11. Bah
es

wa Pemohon di dalam Surat Permohonan pada dasarnya menyampaikan 6


M

ng

(enam) alasan pembatalan putusan BANI, yaitu:


on

Halaman 63 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. ber

R
dasarkan Pasal 70 Huruf a UU Arbitrase (vide Bagian IV Angka 1

si
Halaman 6 Surat Permohonan),

ne
ng
2. ber
dasarkan Pasal 70 Huruf b UU Arbitrase (vide Bagian IV Angka 2
Halaman 7 Surat Permohonan),

do
gu 3. ber
dasarkan Kurangnya Pertimbangan Hukum Dalam Putusan Majelis

In
A
Arbitrase (Onvoeldoende Gemotiveerd) (vide Bagian IV Angka 3
Halaman 8 Surat Permohonan),
ah

4. ber

lik
dasarkan Pertimbangan Majelis Arbitrase Keliru dan Bertentangan
Dengan Fakta Hukum (vide Bagian IV Angka 4 Halaman 16 Surat
am

ub
Permohonan),
5. ber
ep
dasarkan pendapat Prof. Dr. H. Priyatno Abdurrasyid Huruf b (vide
k

Bagian II Alinea pertama Halaman 5 jo. Bagian IV Angka 5 Halaman


ah

21 Surat Permohonan) dan


R

si
6. ber
dasarkan Putusan Arbitrase Melampaui Waktu 180 Hari (vide Bagian

ne
ng

IV Angka 6 Halaman 25 Surat Permohonan).


12. Bah

do
gu

wa Turut Termohon menolak dengan tegas seluruh dalil Pemohon yang


disampaikan di Bagian IV Angka 1 Halaman 6 – 7 Surat Permohonan
mengenai “Putusan Arbitrase Didasarkan Pada Muatan Alat Bukti Yang Tidak
In
A

Benar/Palsu”, khususnya mengenai penilaian Bobot Pekerjaan mencapai


94,48% oleh Pemohon adalah keliru.
ah

lik

13. Bah
wa alasan Turut Termohon menolak seluruh dalil Pemohon yang
m

ub

disampaikan di Bagian IV Angka 1 Halaman 6 – 7 Surat Permohonan


tersebut di atas karena Bukti P-8 dan Bukti P-9, yaitu Berita Acara
ka

Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Nomor: BAPHP.28a/PASKAL/PPK-


ep

MM/DEP.I/XII/2018 tanggal 12 Desember 2018 (“BAPHP.28a”) dan Berita


ah

Acara Penyelesaian Pekerjaan Nomor: BAPP.34/PASKAL/PPK-


R

MM/DEP.I/XII/2018 tanggal 12 Desember 2018 (“BAPP.34”) dibuat tanpa


es

paksaan oleh Pemohon (beserta Tim Pendukungnya sendiri) dan Turut


M

ng

Termohon.
on

Halaman 64 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam setiap surat-surat/Berita Acara yang diterbitkan oleh Pemohon sendiri

R
selalu dijumpai kata-kata tegas :

si
- “telah mengadakan pemeriksaan hasil pekerjaan dan menerima hasil

ne
ng
pekerjaan pengadaan barang/ jasa berupa Pembangunan AWS dan
Sensor Kualitas Air Laut” (kutipan BAPHP 28.a) ATAU
- “Kami berpendapat bahwa setelah dilaksanakan pemeriksaan kegiatan

do
gu tersebut diatas dalam keadaan terperiksa baik sesuai dengan spesifikasi
yang ditentukan sehingga prosentase hasil pekerjaan telah mencapai

In
A
94,48%, maka kepada PT Gealogic Survey Provices berhak menerima
Pembayaran”(kutipan BAPHP 28.a) ATAU
ah

- ”Dengan ini menyatakan bahwa PENYEDIA telah menyelesaikan Paket

lik
Pekerjaan Pembangunan AWS dan Sensor Kualitas Air Laut, dan telah
dilaksanakan dengan syarat syarat pekerjaan ataupun spesifikasi yang
am

ub
telah ditetapkan dalam kontrak serta bobot kumulatif pekerjaan yang
telah dicapai sebesar 94,48%. Dengan demikian PENYEDIA berhak
ep
menerima Pembayaran Tahap Kedua dengan rincian…. dst” (Kutipan
k

BAPP.34)
ah

14. Bah
R

si
wa untuk pembayaran Tahap Pertama pun Pemohon (beserta Tim
Pendukungnya sendiri) dan Turut Termohon melakukan prosedur yang sama

ne
ng

(vide Bukti P-6 dan Bukti P-7, yaitu “BAPHP.08” dan “BAPP.09”)
15. Bah

do
gu

wa dengan demikian dalil-dalil Pemohon tersebut di atas mengenai Putusan


Arbitrase Didasarkan Pada Muatan Alat Bukti Yang Tidak Benar/Palsu tidak
terbukti, sehingga sudah sepatutnya dikesampingkan.
In
A

16. Bahwa Turut Termohon menolak dengan tegas dalil-dalil Pemohon yang
disampaikan di Bagian IV Angka 2 Halaman 7 – 8 Surat Permohonan
ah

lik

mengenai “Terdapat Bukti Baru Yang Menentukan Dan Belum Menjadi Dasar
Pertimbangan Dalam Memutuskan Perkara Arbitrase”.
m

ub

17. Bah
wa alasan Turut Termohon menolak seluruh dalil Pemohon yang
ka

disampaikan di Bagian IV Angka 2 Halaman 7 – 8 Surat Permohonan


ep

tersebut di atas karena:


ah

a. Tata
R

cara yang dilakukan untuk pembayaran yang melewati batas waktu


es

tahun fiskal di setiap penghujung tahun anggaran sudah diatur secara


M

ng

jelas melalui Peraturan Dirjen Perbendaharaan Negara. Untuk


on

Halaman 65 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penghujung tahun 2018, berlaku Peraturan Dirjen perbendaharaan

R
Negara No. PER-13/PB/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan

si
Penerimaan dan Pengeluaran Negara Pada Akhir Tahun Anggaran

ne
ng
2018. KPPN/Kantor Kas Negara mengharuskan Kontraktor untuk
menerbitkan Jaminan Pembayaran Bank sebesar SISA PEKERJAAN
yang belum selesai sebagai syarat mendapatkan pembayaran penuh

do
gu atas kegiatan pekerjaan dana APBN yang melewati batas akhir
tanggal tutup anggaran.

In
A
Pemohon pun telah menerapkan Peraturan Dirjen Perbendaharaan
Negara tersebut pada BAPP 34 yang mensyaratkan Jaminan
ah

Pembayaran sebesar 2.033.280.000,- dan telah pula dilakukan

lik
dengan baik oleh Turut Termohon dengan menyerahkan Jaminan
Bank tersebut walaupun jumlahnya jauh melebihi sisa pekerjaan yang
am

ub
yang belum selesai sebesar 5,52%.
b. Pe
ep
mohon dalam Permohonan Pembatalan Putusan Arbitrase ini, secara
k

berulang ulang mencoba menganulir dan mengabaikan, baik melalui


ah

pengakuan kekeliruan maupun melalui tuduhan alat bukti yang tidak


R

si
benar/palsu. Pemohon tidak membaca sama sekali secara seksama
dan cermat berbagai Berita Acara yang dikeluarkan olehnya sendiri

ne
ng

dan/atau oleh Tim Pendukungnya maupun surat yang telah dia


kirimkan ke berbagai pihak termasuk Kuasa Pengguna Anggaran

do
gu

(KPA) maupun Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara, Kantor


Perbendaharaan Kas Negara (KPKN) - Departemen Keuangan
(Kemenkeu) dalam rangka Laporan Kegiatan maupun Tata Laksana
In
A

Pembayaran dan Pencairan Uang Negara / APBN olehnya. Bahwa


secara berulang pula, Turut Termohon meminta Pemohon membaca
ah

lik

ulang BAPP 34 yang berisi capaian prestasi 94,48% maupun BAPHP


28a. yang menjadi dasar terbitnya BAPP termaksud, yang
m

ub

keseluruhannya ditandatangani oleh sekurang kurangnya 9 personil


Pemohon secara berjenjang dari Pemeriksaan Lapangan hingga
ka

tahapan pemeriksaan teknis, pemeriksaan kualitas, pemeriksaan


ep

kuantitas dll sampai turunnya Kwitansi dan Surat Perintah Membayar,


ah

dimana :
R

 Tida
es

k terdapat satu lokasi pun, yang pekerjaan jasa instalasinya


M

ng

diajukan Turut Termohon untuk dibayar, dan dengan demikian,


on

Halaman 66 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak ada satu lokasipun jasa instalasi yang telah dibayarkan

R
oleh Pemohon. Dengan demikian argumentasi ini tidak

si
seharusnya ada dan tidak lagi merupakan sebuah argument,

ne
ng
karena memang belum ditagihkan. Bahkan dua lokasi, Cirebon
dan Pekalongan, yang diakui oleh Pemohon dalam Surat
Permohonan Pembatalan ini pun, oleh Turut Termohon belum

do
gu sempat ditagihkan karena terlanjur diputus Kontrak sepihak
oleh Pemohon.

In
A
 Pe
mohon mencoba mengesampingkan Surat No.
ah

BAPP.09/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/X/2018 tanggal 31 Oktober

lik
2018 yang juga diterbitkan olehnya yang terang benderang
menyatakan capaian prestasi telah mencapai 87,28% dan oleh
am

ub
karenanya Pemohon memerintahkan pembayaran termin
tahapan pertama sebagaimana diatur dalam Kontrak.
ep
 Pe
k

mohon di dalam Dokumen lelang mensyaratkan Peserta


ah

Lelang mengisi keseluruhan 6 bagian “Daftar Kuantitas dan


R

si
Harga” yang kemudian dijadikan Kontrak No.
SPPB.11/PSKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018. Di dalam Daftar

ne
ng

Kuantitas dan Harga tersebut telah terdistribusi berbagai


elemen di dalam Pekerjaan Pembangunan AWS dan Sensor

do
gu

Kualitas Air Laut. Maksud dan Tujuan table Daftar Kuantitas


dan Harga tersebut adalah sebagai penentuan pemenang
Lelang sekaligus sebagai parameter capaian prestasi
In
A

pekerjaan melalui pemberian pembobotan dan pedoman


pembayaran. Daftar inilah yang digunakan Tim Pendukung
ah

lik

bentukan Pemohon untuk melakukan pemeriksaan dan


penelitian Hasil Pekerjaan yang selanjutnya dituangkan dalam
m

ub

BAPHP yang juga ditandatangani oleh Pemohon dan dijadikan


pedoman penerbitan BAPP, BA Pembayaran Tahap Pertama
ka

dan Tahap Kedua, Kwitansi Pembayaran dan Pelaporan


ep

Serapan Anggaran yang dilaporkan berkala oleh Pemohon


ah

selaku PPK.
R

18. Bahwa dengan demikian dalil-dalil Pemohon tersebut di atas mengenai


es

“Terdapat Bukti Baru Yang Menentukan Dan Belum Menjadi Dasar


M

ng

on

Halaman 67 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pertimbangan Dalam Memutuskan Perkara Arbitrase” tidak terbukti,

R
sehingga sudah sepatutnya dalil-dalil ini ditolak.

si
19. Bah

ne
ng
wa Turut Termohon menolak dengan tegas seluruh dalil Pemohon yang
disampaikan di Bagian IV Angka 3 Halaman 8 – 15 Surat Permohonan
mengenai “Kurangnya Pertimbangan Hukum Dalam Putusan Majelis

do
gu Arbitrase (Onvoeldoende Gemotiveerd)”.
20. Bah

In
A
wa alasan Turut Termohon menolak seluruh dalil Pemohon yang
disampaikan di Bagian IV Angka 3 Halaman 8 – 15 Surat Permohonan
ah

tersebut di atas karena:

lik
 Turut Termohon sependapat dengan Pertimbangan Hukum Majelis
Arbitrase Perkara Nomor 42025/IV/ARB-BANI/2019 pada DALAM
am

ub
POKOK PERKARA Dalam Konvensi Bagian I halaman 40 – 41 yang
menyatakan:
ep
 “Menimbang bahwa meskipun dalam ketentuan huruf S.2.b
k

Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) dinyatakan bahwa pembayaran


ah

tahap kedua dibayarkan kepada Penyedia setelah prestasi pekerjaan


R

si
mencapai nilai bobot 100% yang dinyatakan dengan Berita Acara
Pemeriksaan dan Penerima Barang/Jasa dan Berita Acara Serah Terima

ne
ng

Pekerjaan Tahap Kedua serta data terkirirn ke server AWS Maritim di


BMKG Pusat dalam bentuk laporan, namun bukti yang diajukan oleh

do
gu

Permohon yaitu bukti yang diberi tanda P.9 perihal Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan yang ditandatangani oleh Para Pihak sudah
dapat menunjukkan bahwa Penyedia telah menyelesaikan pekerjaan
In
A

dengan bobot 94,48% dan Penyedia berhak menerima Pembayaran


Tahap Kedua sebesar 80% dari Nilai Kontrak yaitu sebesar Rp.
ah

lik

2.033.280.000,- (dua milyar tiga puluh tiga juta dua ratus delapan puluh
ribu Rupiah)”
m

ub

 Turut Termohon sependapat dan setuju atas seluruh Fakta Hukum


yang didalilkan oleh Pemohon bahwa Turut Termohon tidak pernah
ka

mengajukan permohonan Pembayaran maupun Capaian Prestasi


ep

sebesar 100% baik sejak proses pengajuan pembayaran Tahap Kedua,


ah

proses Permohonan Perpanjangan Waktu, proses mengajukan


R

Permohonan Arbitrase ke BANI bahkan hingga dimulainya Sidang


es

Perkara a quo, karena sebesar-besarnya prestasi yang dipertahankan


M

ng

oleh Turut Termohon adalah Prestasi yang diakui kedua belah Pihak
on

Halaman 68 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam Kontrak dan telah memiliki kekuatan hukum, yakni BAPP.34

R
sebesar 94,48% maupun Prestasi Termutakhir pasca Pemasangan dan

si
Instalasi 2 (dua) lokasi yakni Cirebon dan Pekalongan yang telah memiliki

ne
ng
Berita Acara Serah Terima di lokasi, namun belum dilakukan Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) karena terlanjur diputus Kontrak sepihak
oleh Pemohon. Capaian prestasi termutakhir tersebut yang kemudian

do
gu dijadikan dasar mengajukan Permohonan Arbitrase ke BANI yakni
sebesar 97,72% dimana kekurangan pembayaran adalah sebesar Rp.

In
A
2.087.924.400,- (dua milyar delapan puluh tujuh juta sembilan ratus dua
puluh empat ribu empat ratus Rupiah).
ah

Turut Termohon sependapat dengan Majelis Arbitrase dalam

lik

putusannya yang menyatakan “Menimbang bahwa berdasarkan dokumen
perkara, Termohon terbukti belum melakukan pembayaran tahap
am

ub
kedua tersebut dengan alasun-alasan sebagaimana tersebut diatas;
 Menimbang bahwa berdasarkan fakta dan pertimbangan tersebut
ep
diatas, maka Termohon telah terbukti telah melakukan cidera
k

janji (wanprestasi) karena memenuhi salah satu unsur dalam


ah

ketentuan Pasal 1234 KUHPerdata, yaitu tidak melakukan apa yang


R

si
diperjanjikan dengan tidak melakukan pembayaran tahap kedua
kepada Pemohon. Dengan demikian, tuntutan Pemohon agar

ne
ng

Termohon dinyatakan telah melakukan cidera janji (wanprestasi) patut


dikabulkan”.

do
gu

 Melakukan kesengajaan mengabaikan Surat BAPP 34 yang telah


melalui proses panjang dan melibatkan seluruh tim internal Pemohon
maupun atasannya langsung yang nyata-nyata mengakui prestasi
In
A

sebesar 94,48% adalah sebuah bentuk manipulasi administrasi Negara.


 Pemohon mencoba membangun dalil dan argumennya atas
ah

lik

alasan tidak dilakukannya Perpanjangan Waktu dengan mengutip


berbagai Peraturan perundangan yang berlaku. Namun Pemohon
m

ub

mencoba mengesampingkan Peraturan Perundangan yang SAMA yang


JUGA melindungi setiap Kontrak dari Keadaan Kahar dan/atau keadaan
ka

yang sedemikian rupa bersumber dari Pihak Pemberi


ep

Pekerjaan/Pemohon yang karena jabatan struktural sekaligus


ah

fungsionalnya dan kemampuan managerialnya mengakibatkan


R

terhambatnya kegiatan lapangan. Turut Termohon, satu jam setelah


es

terkejut menerima Surat Peringatan 1 dari Pemohon segera


M

ng

melayangkan Surat Balasan Nomor 137/LTR/GSP/XII/2018 pada tanggal


on

Halaman 69 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
27 Desember 2018, dimana Turut Termohon telah mengutarakan

R
berbagai dalil dengan bukti bukti keteledoran managerial Pemohon dan

si
juga gangguan cuaca dan badai yang memenuhi unsur Keadaan Kahar

ne
ng
yang diumumkan sendiri oleh instansi Pemohon sebagai satu-satunya
Badan Informasi Cuaca di Indonesia. Turut Termohon melampirkan
beberapa bukti, di antaranya rekaman percakapan tertulis antara

do
gu Pemohon dan Turut Termohon, demikian juga antara Ketua Tim
Pendukung Pemohon dengan Turut Termohon.

In
A
 Hal-hal kahar lainnya yang dapat dijadikan alat bukti melalui
pengumuman resmi BMKG yang tercatat di antaranya:
ah

Ketidaksiapan lahan di hampir seluruh lokasi pemasangan. Yang

lik

paling fatal adalah Kuala Tanjung, yang oleh Negara telah dibidik
sebagai Pelabuhan Hub Internasional Utama, penolakan demi
am

ub
penolakan terjadi pada saat Tiang/Tower hendak dipasang dan baru
mendapatkan informasi untuk dapat bekerja pada pukul 17.00 tanggal
ep
19 Desember 2018.
k

 Gempa Bumi dan Mega Tsunami Palu 28 September 2018,


ah

dimana BMKG me-release data Gelombang Laut yang ekstrim di


R

si
daerah-daerah terdampak, seperti Pekalongan, Cirebon, Belitung dan
Kuala Tanjung. Seluruh staf pendampingan dari BMKG tidak tersedia

ne
ng

dan kegiatan instalasi dan survey pendahuluan praktis terhenti.


 Gempa Bumi dan Mega Tsunami Banten 22 Desember 2018,

do
gu

dimana BMKG me-release Moratorium Kegiatan akibat Gelombang


Laut tinggi dan Cuaca Ekstrim.
Beberapa Peringatan Cuaca Ekstrim lainnya dalam kurun masa
In

A

Kontrak.
 Pemohon juga mengulang-ulang dalil yang sama di sepanjang
ah

lik

Permohonan ini yang nyaris seluruhnya telah didengar dan disidangkan


dalam Sidang Arbitrase terdahulu.
m

ub

 Pemohon juga mencoba mendalilkan maladministrasi oleh Turut


Termohon dalam pengajuan perpanjangan waktu. Patut dicatat, bahwa
ka

Pemohon menerbitkan Surat Peringatan-1 dan Surat Peringatan-2 (yang


ep

berisi Pemutusan Kontrak) pada hari yang sama, tanggal 27 Desember


ah

2018 dengan tidak lagi menunggu dan mempertimbangkan berbagai


R

opini dan keberatan Turut Termohon. Jangka waktu kedua Surat


es

Peringatan berselisih hanya 5 jam di hari yang sama dan berisi


M

ng

keputusan final memutus Kontrak, tanpa menunggu rapat evaluasi dan


on

Halaman 70 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembahasan pemutusan kontrak yang memberi hak yang sama pada

R
kedua pihak.

si
 Pemohon mencoba menganulir berbagai Berita Acara

ne
ng
Pembayaran dan Perintah Membayar yang telah Pemohon dan Tim
Pendukungnya terbitkan sepanjang Proses Pembayaran yang telah
berlangsung sebanyak dua kali, yang keseluruhannya belum pernah

do
gu Pemohon nyatakan dicabut hingga Sidang Permohonan Pembatalan ini
berlangsung. Setiap tindakan menilai capaian prestasi selalu

In
A
berpedoman pada Daftar Kuantitas Barang dan Harga dan Pemeriksaan
Lapangan serta Berita Acara Pemeriksaan di Lapangan yang terdapat
ah

pada Kontrak sebagai satu satunya metode penilaian dan pencairan

lik
pembayaran.
 Turut Termohon sependapat dengan Majelis Arbitrase bahwa
am

ub
Pemohon melanggar pasal 1234 KUHPerdata yakni tidak melakukan apa
yang diperjanjikan dengan tidak melakukan Pembayaran Tahap Kedua
ep
sebagaimana dijanjikan dalam BAPP 34 yang diterbitkan Pemohon
k

sendiri.
ah

21. Bahwa dengan demikian dalil-dalil Pemohon tersebut di atas mengenai


R

si
“Kurangnya Pertimbangan Hukum Dalam Putusan Majelis Arbitrase
(Onvoeldoende Gemotiveerd)” tidak terbukti, sehingga sudah sepatutnya

ne
ng

alasan ini dikesampingkan.


22. Bah

do
gu

wa Turut Termohon menolak dengan tegas seluruh dalil Pemohon yang


disampaikan di Bagian IV Angka 4 Halaman 16 – 21 Surat Permohonan
mengenai “Pertimbangan Majelis Arbitrase Keliru dan Bertentangan Dengan
In
A

Fakta Hukum”.
23. Bah
ah

lik

wa alasan Turut Termohon menolak seluruh dalil Pemohon yang


disampaikan di Bagian IV Angka 4 Halaman 16 – 21 Surat Permohonan
m

ub

tersebut di atas karena:


a. Dari Pertimbangan Hukum Majelis Arbitrase/TERMOHON Nomor
ka

42025/IV/ARB-BANI/2019, Turut Termohon tidak menemukan adanya


ep

putusan Wanprestasi yang didasarkan atas Penolakan Pemberian


ah

Perpanjangan Waktu oleh Pemohon, dengan demikian argument ini


R

dalil-dalil Pemohon tentang perpanjangan waktu pekerjaan tidak


es

diperjanjikan sehingga bukan kualifikasi wanprestasi melainkan PMH


M

ng

sudah sepatutnya untuk ditolak.


on

Halaman 71 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Dari Pertimbangan Hukum Majelis Arbitrase Nomor 42025/IV/ARB-

R
BANI/2019 telah jelas dan terang benderang bahwa dasar penetapan

si
Wanprestasi Pemohon yakni pemutusan kontrak secara sepihak yang

ne
ng
merugikan Turut Termohon dengan tidak melaksanakan pembayaran
tahap kedua sehingga terbukti melanggar Pasal 1234 KUHPerdata.
Pemohon juga secara dangkal dan membabi buta menterjemahkan

do
gu setiap kegagalan menyelesaikan pekerjaan 100% hingga batas waktu
Kontrak sebagai WANPRESTASI. Sejumlah perundang-undangan

In
A
telah mengatur dengan baik atas berbagai perlindungan atas kendala
yang terjadi di lapangan dan harus dilihat secara kasus per kasus
ah

sebelum menyatakan sebuah keterlambatan sebagai

lik
WANPRESTASI. Jawaban secara komprehensif telah diuraikan Turut
Termohon pada Angka 19 sd. 21 di atas.
am

ub
c. Pemohon kurang menyimak Putusan Majelis Arbitrase Nomor
42025/IV/ARB-BANI/2019. Dalam Putusan Rekonpensi,
ep
Termohon/Majelis Arbitrase, setelah mendengarkan tidak adanya
k

keinginan Para Pihak untuk melanjutkan kontrak a quo, TELAH


ah

MENGABULKAN DAN DINYATAKAN SAH Tuntutan Pemohon


R

si
Rekonpensi/Pemohon untuk memutus Kontrak Nomor
SPPB.11/PASKAL-MM/DEP.I/IX/2018 tanggal 17 September 2018 jo.

ne
ng

Addendum Kontrak Nomor: 03/AD-PASKAL/PPK-MM/IX/2018 tanggal


26 September 2018. Bahkan di dalam petitum yang diajukan oleh

do
gu

Pemohon Konvensi/Termohon Rekonvensi dalam permohonan


Arbitrase tidak meminta agar pemutusan Kontrak yang dilakukan oleh
Termohon Konvensi/Pemohon Rekonvensi dinyatakan tidak sah.
In
A

d. Turut Termohon telah menjawab dengan gamblang berulang kali


sejak Permohonan Arbitrase dan juga bagian sebelumnya dari
ah

lik

Jawaban Permohonan Pembatalan ini. Lihat halaman 5 Jawaban


Turut Termohon atas Surat Permohonan Butir 2.b. Bahkan Pemohon
m

ub

dan Tim Pendukung Teknis dengan sepengetahuan Kepala Pusat


Meteorologi Maritim dan Kuasa Pengguna Anggaran telah
ka

mengeksekusi pembayaran penyerahan atas barang yang selanjutnya


ep

menjadi inventaris Negara tersebut sejak 31 Oktober 2018 melalui


ah

penerbitan Kwitansi, Berita Acara Pembayaran (BAP), Berita Acara


R

Penyelesaian Pekerjaan (BAPP), Berita Acara Pemeriksaan Hasil


es

Pekerjaan (BAPHP) untuk pembayaran tahap pertama sejumlah 20%


M

ng

dari capaian prestasi 87,28%.


on

Halaman 72 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Seluruh barang yang belum dipasang masih tersimpan rapi, harus

R
dipertanggungjawabkan dan tetap menjadi inventaris Negara karena

si
telah bernomor inventaris. Kerugian Negara hendaknya dapat

ne
ng
terhindarkan melalui kemampuan managerial aparat sipil Negara
dalam hal ini PPK dan jajarannya dalam mengelola kegiatan
pembangunan Negara dengan jujur dan target oriented, bukan

do
gu dengan tindakan sewenang-wenang yang dimilikinya oleh karena
jabatannya melalui tindakan manipulatif dan wanprestasi.

In
A
24. Bah
wa dengan demikian dalil-dalil Pemohon mengenai “Pertimbangan Majelis
ah

Arbitrase Keliru dan Bertentangan Dengan Fakta Hukum” tidak terbukti,

lik
sehingga sudah sepatutnya dalil-dalil Pemohon ini diabaikan.
25. Bah
am

ub
wa Turut Termohon menolak dengan tegas seluruh dalil Pemohon yang
disampaikan di Bagian IV Angka 5 Halaman 21 – 25 Surat Permohonan
ep
mengenai “Putusan Arbitrase tidak diperkenankan mengandung keputusan
k

yang satu sama lainnya bertentangan dan atau menimbulkan kerugian”.


ah

26. Bah
R

si
wa alasan Turut Termohon menolak seluruh dalil Pemohon yang
disampaikan di Bagian IV Angka 5 Halaman 21 – 25 Surat Permohonan

ne
ng

tersebut di atas karena:


a. Pemohon tidak cakap membedakan antara pengertian

do
gu

Wanprestasi dengan kejadian Putus Kontrak. Dalam amar putusan


Majelis Arbiter Nomor 42025/IV/ARB-BANI/2019, Majelis
Arbiter/Termohon menjatuhkan putusan Wanprestasi atas tindakan
In
A

Pemohon tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana Berita Acara


Penyelesaian Pekerjaan Nomor BAPP.34/PASKAL/PPK-
ah

lik

MM/DEP.I/XII/2018 yang telah ditandatanganinya bersama Turut


Termohon sehingga memenuhi unsur dalam Ketentuan Pasal 1234
m

ub

KUHPerdata.
Majelis Arbiter mengabulkan permohonan Rekonvensi Pemohon
ka

Rekonvensi/Pemohon untuk menyatakan putus Kontrak Nomor


ep

SPPB.11/PASKAL-MM/DEP.I/IX/2018 tanggal 17 September 2018 jo


ah

Addendum Kontrak Nomor: 03/AD-PASKAL/PPK-MM/IX/2018 tanggal


R

26 September 2018 setelah mendengarkan tidak adanya keinginan


es

Para Pihak untuk melanjutkan kontrak a quo.


M

ng

on

Halaman 73 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tindakan Pemuutusan Kontrak secara Sepihak oleh Pemohon tanpa

R
mengindahkan kendala-kendala yang sudah disampaikan pada Surat

si
Balasan Peringatan-1 dan Surat Balasan Peringatan-2, dan tanpa

ne
ng
mengindahkan peraturan perundang undangan yang selalu
menyediakan ruang dan bagian yang mengatur perihal Kendala
Lapangan, HARUS DIIKUTI DAN DITINDAKLANJUTI dengan

do
gu Pembayaran Prestasi Pekerjaan yang disepakati, dihitung oleh kedua
Pihak. Berita Acara Prestasi Pekerjaan terupdate yang terrekam

In
A
adalah BAPP Nomor 34 yang telah dengan jelas menyatakan prestasi
pekerjaan mencapai 94,48%. Bahkan permohonan Turut Termohon
ah

sebesar 97,72% pasca terbangunnnya 2 (dua) lokasi dan usainya

lik
Kalibrasi DIABAIKAN/TIDAK DIKABULKAN oleh Majelis Arbitrase. 2
(dua) Lokasi terpasang tersebut bahkan SUDAH DIAKUI Pemohon
am

ub
dalam sejumlah sidang Arbitrase maupun dalam surat permohonan
Pemohon pada sidang ini.
ep
b. Pemohon mencoba mendalilkan kerugian Negara dan
k

Bertentangan dengan Kepentingan Umum sebagai akibat dari


ah

Putusan Majelis Arbitrase /Termohon. Turut Termohon sependapat


R

si
dengan Putusan Majelis Arbitrase/Termohon yang dalam Putusan
Konvensi menyatakan “Menirnbang bahwa sebagian kecil pekerjaan

ne
ng

yang belum dikerjakan oleh Pemohon yaitu masih tersisa 5,52%,


menurut Majelis Arbitrase bahwa seharusnya Termohon

do
gu

memberikan kesempatan kepada Pemohon untuk menyelesaikan


sisa pekerjaan-pekerjaannya dengan memberikan perpanjangan
waktu yang lamanya dapat disepakati bersama. Hal ini sejalan
In
A

dengan Perpres Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah, Bagian Ketujuh Penyelesaian Kontrak,
ah

lik

Pasal 56 yang menyatakan bahwa:


1) Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai masa
m

ub

pelaksanaan Kontrak berakhir, namun PPK menilai bahwa


Penyedia mampu menyelesaikan pekcrjaan, PPK membcrikan
ka

kesempatan Penyedia untuk menyeleaikan Pekerjaan.


ep

2) Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk


ah

menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


R

dimuat dalam addendum kontrak yang didalamnya mengatur


es

waktu penyelesaian pekerjaan, pengenaan sanksi denda


M

ng

on

Halaman 74 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keterlambatan kepada Pcnyedia dan perpanjangan jaminan

R
pclaksanaan.

si
3) Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan

ne
ng
pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
melampaui Tahun Anggaran".
Pemohon, yang oleh Negara diberi kewenangan untuk membuat

do
gu komitmen, bertentangan dengan BAPP 34 yang telah Pemohon
terbitkan, mencoba membangun dalil sedemikian rupa sehingga tidak

In
A
dimungkinkan untuk dilakukan perpanjangan waktu atas sisa
pekerjaan yang hanya 5,52% (yang sesungguhnya tersisa hanya
ah

2.28% pasca diakuinya pemasangan 2 (dua) lokasi di Cirebon dan

lik
Pekalongan). Dengan tidak diperpanjangnya kontrak walaupun
seluruh perundangan memberi ruang untuk dilakukannya hal tersebut
am

ub
dan Turut Termohon mendukung keputusannya dengan menerbitkan
Jaminan Pembayaran Jauh Melebihi kewajibannya, Pemohon telah
ep
membuat seluruh 6 (enam) lokasi terbengkalai, tidak terawat, tidak
k

adanya pemeliharaan selama 16 (enam belas bulan) bersengketa dan


ah

keseluruhan pelabuhan utama dan penting tersebut tidak terlayani


R

si
oleh ketersediaan data cuaca dan meteorologi yang menjadi latar
belakang diselenggarakannya Kontrak ini.

ne
ng

Dan dengan memilih BANI secara sadar sebagai forum


menyelesaikan sengketa dan dihukumnya Pemohon oleh Majelis

do
gu

Arbitrase dengan membayar ganti rugi serta biaya perkara, maka


Pemohon patut melakukan evaluasi untuk meningkatkan
kecakapannya dalam mengelola komitmen Negara di masa-masa
In
A

yang akan datang.


27. Bah
ah

lik

wa dengan demikian dalil-dalil Pemohon mengenai “Putusan Arbitrase tidak


diperkenankan mengandung keputusan yang satu sama lainnya
m

ub

bertentangan dan atau menimbulkan kerugian” tidak terbukti, sehingga


sudah sepatutnya dalil-dalil Pemohon ini ditolak.
ka

28. Bah
ep

wa Turut Termohon menolak dengan tegas seluruh dalil Pemohon yang


ah

disampaikan di Bagian IV Angka 6 Halaman 25 – 26 Surat Permohonan


R

mengenai “Putusan Arbitrase Melampaui Waktu 180 Hari”.


es

29. Bah
M

ng

wa alasan Turut Termohon menolak dalil-dalil Pemohon yang disampaikan di


on

Halaman 75 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bagian IV Angka 6 Halaman 25 – 26 Surat Permohonan tersebut di atas

R
karena Pemohon menggunakan asumsi bahwa dengan ditunjuknya Ir.

si
Harianto Sinidja, M.Sc., Ph.D., FCBArb., sebagai Arbiter pada tanggal 13

ne
ng
Agustus 2019 maka waktu pemeriksaan perkara Arbitrase Nomor
42025/IV/ARB-BANI/2019 pun mulai dihitung. Faktanya pemeriksaan
perkara (sidang pertama) baru dimulai pada tanggal 26 September 2019.

do
gu 30. Bah
wa apabila benar - quad non – Majelis Arbiter terbentuk pada tanggal 13

In
A
Agustus 2019, maka secara sepintas terlihat pemeriksaan perkara Arbitrase
Nomor 42025/IV/ARB-BANI/2019 diselesaikan dalam kurun waktu selama
ah

185 (seratus delapan puluh lima) hari. Bukan 180 (seratus delapan puluh)

lik
hari. Hal ini menurut hemat Turut Termohon tidak substansial karena hanya
berselisih 5 (lima) hari saja.
am

ub
31. Bah
wa dengan demikian dalil-dalil Pemohon mengenai “Putusan Arbitrase
ep
Melampaui Waktu 180 Hari” tidak terbukti, sehingga sudah sepatutnya dalil-
k

dalil Pemohon ini dikesampingkan.


ah

Berdasarkan seluruh hal-hal yang telah Turut Termohon sampaikan di atas,


R

si
dengan ini Turut Termohon menyampaikan permohonan kepada Ketua Majelis
Hakim agar berkenan memeriksa, mempertimbangkan dan memutuskan

ne
ng

sebagai berikut:
1. Men

do
gu

olak permohonan Pemohon untuk seluruhnya.


2. Men
guatkan Putusan Perkara Arbitrase Nomor 42025/IV/ARB-BANI/2019,
In
A

tanggal 18 Februari 2020.


3. Men
ah

lik

ghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara.


Atau apabila Ketua Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang
m

ub

sesuai dengan rasa kepatutan dan rasa keadilan (ex aequo et bono).
Menimbang bahwa untuk membuktikan dalil permohonan, Pemohon
ka

telah mengajukan bukti surat berupa:


ep

1. Fotokopi Putusan Arbitrase BANI/TERMOHON No. :


ah

42025/IV/ARB-BANI/2019, tanggal 18 Februari 2020, selanjutnya pada


R

fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-1A;


es

2. Fotokopi Surat Perjanjian Kontrak Pembangunan AWS dan Sensor


M

ng

Kualitas Air Laut No. SPPB.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018., tanggal


on

Halaman 76 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
17 September 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi

R
tanda P-2B;

si
3. Fotokopi Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dalam Surat

ne
ng
Perjanjian Kontrak Pembangunan AWS dan Sensor Kualitas Air Laut No.
SPPB.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018., tanggal 17 September 2018.,
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-2C;

do
gu 4. Fotokopi Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) dalam Surat
Perjanjian Kontrak Pembangunan AWS dan Sensor Kualitas Air Laut No.

In
A
SPPB.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018 tertanggal 17 September 2018,
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-2D;
ah

5. Fotokopi Addendum Surat Perjanjian Kontrak No. 03/AD-

lik
PASKAL/PPK-MM/IX/2018 tertanggal 26 September 2018 terhadap Surat
Perjanjian Kontrak No. SPPB.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018
am

ub
tertanggal 17 September 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat
tersebut diberi tanda P-2E;
ep
6. Fotokopi Kwitansi No. : 01/GSP/IX/2018 Tanggal 19 September
k

2018 yang diterbitkan oleh PT. Gealogic Survey Provices terhadap


ah

penerimaan pembayaran Uang Muka sebesar Rp635.400.000,00(Enam


R

si
Ratus Tiga Puluh Empat Juta Empat Ratus Ribu Rupiah)., selanjutnya
pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-3A;

ne
ng

7. Fotokopi Berita Acara Pembayaran Uang Muka Nomor :


BAP.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.1/IX/2018, Tanggal 24 September 2018,

do
gu

selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-3B;


8. Fotokopi Surat Jalan pengiriman Alat Sensor Automatic Weather
System (AWS) Nomor: 093/SRT-SJ/GEA-028/X/2018 oleh PT. Gealogic
In
A

Survey Provices tertanggal 29 Oktober 2018, selanjutnya pada fotokopi


bukti surat tersebut diberi tanda P-4A;
ah

lik

9. Fotokopi Surat Jalan pengiriman Alat Sensor Automatic Weather


System (AWS) Nomor: 093/SRT-SJ/GEA-028/X/2018 oleh PT. Gealogic
m

ub

Survey Provices tertanggal 29 Oktober 2018, selanjutnya pada fotokopi


bukti surat tersebut diberi tanda P-4B;
ka

10. Fotokopi Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan Nomor :


ep

BAPP.09/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/X/2018., tanggal 30 Oktober 2018,


ah

selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-5;


R

11. Fotokopi Laporan Pemeriksaaan Tim Pendukung PPK Kedeputian


es

Meteorologi Tahun 2018, tanggal 30 Oktober 2018, selanjutnya pada


M

ng

fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-6;


on

Halaman 77 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12. Fotokopi Kwitansi Nomor : 014/K/PT.GSP/X/2018 tanggal 31

R
Oktober 2018, sebesar Rp508.320.000,00 (Lima Ratus Delapan Juta Tiga

si
Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah), selanjutnya pada fotokopi bukti surat

ne
ng
tersebut diberi tanda P-7A;
13. Fotokopi Berita Acara Pembayaran Tahap Pertama (Prestasi
Pekerjaan) Nomor : BAP.18/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/X/2018, selanjutnya

do
gu pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-7B;
14. Fotokopi Surat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika No.

In
A
UM.501/1308/PTSP/XII/2018 perihal Tanda Bukti Permintaan Informasi
dan atau Jasa Penggunaan, Kalibrasi Alat, Pelayanan Penjualan Publikasi
ah

dan Cetakan Mengenai Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dan

lik
Penggunaan Gedung Serba Guna Citeko tertanggal 9 November 2018,
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-8;
am

ub
15. Fotokopi Surat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
perihal Daftar Permintaan Barang tertanggal 2 November 2018,
ep
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-9;
k

16. Fotokopi Surat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika No.


ah

IJ.201/397/PTSP/XII/2018 perihal Formulir Permintaan Informasi dan atau


R

si
Jasa Penggunaan, Kalibrasi Alat, Pelayanan Penjualan Publikasi dan
Cetakan Mengenai Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dan

ne
ng

Penggunaan Gedung Serba Guna Citeko tertanggal 10 Desember 2018,


selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-10A;

do
gu

17. Fotokopi Kuitansi yang diterbitkan oleh Badan Meteorologi


Klimatologi dan Geofisika No. 1316/PTSP/XII/BMKG-2018 perihal
Permintaan Informasi dan atau Jasa Penggunaan, Kalibrasi Alat,
In
A

Pelayanan Penjualan Publikasi dan Cetakan Mengenai Meteorologi,


Klimatologi dan Geofisika dan Penggunaan Gedung Serba Guna Citeko
ah

lik

tertanggal 10 Desember 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat


tersebut diberi tanda P-10 B;
m

ub

18. Fotokopi Surat Pernyataan Kesanggupan dari PT. Gealogic Survey


Provices, tanggal 12 Desember 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat
ka

tersebut diberi tanda P-11;


ep

19. Fotokopi Surat Keterangan Kalibrasi No. 558/KPI/XII/2018


ah

tertanggal 14 Desember 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat


R

tersebut diberi tanda P-12;


es
M

ng

on

Halaman 78 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
20. Fotokopi Notulen Rapat Koordinasi Pengadaan AWS Tahun

R
Anggaran 2018 tanggal 18 Desember 2018, selanjutnya pada fotokopi

si
bukti surat tersebut diberi tanda P-13;

ne
ng
21. Fotokopi Surat PPK Nomor : 132/PPK-MM/DEPI/XII/2018, tanggal
19 Desember 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi
tanda P-14;

do
gu 22. Fotokopi Surat PPK Nomor : 131/PPK-MM/DEP.I/XII/2018 Kepada
PT. Gealogic Survey Provices Tanggal 19 Desember 2018, selanjutnya

In
A
pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-15;
23. Fotokopi Notulen Rapat Badan Meteorologi Klimatologi dan
ah

Geofisika perihal Koordinasi Pembahasan Pembangunan AWS dan Sensor

lik
Kualitas Air Laut, tertanggal 27 Desember 2018, selanjutnya pada fotokopi
bukti surat tersebut diberi tanda P-16;
am

ub
24. Fotokopi Surat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika No.
133/PPK-MM/DEP.I/XII/2018 perihal Surat Peringatan tertanggal 27
ep
Desember 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi
k

tanda P-17A;
ah

25. Fotokopi Surat Balasan Peringatan Nomor :


R

si
137/LTR/GSP/XII/2018 tanggal 27 Desember 2018, selanjutnya pada
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-17B;

ne
ng

26. Fotokopi Surat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika No.


136/PPK-MM/DEP.I/XII/2018 perihal Surat Peringatan Kedua tertanggal 27

do
gu

Desember 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi


tanda P-18A;
27. Fotokopi Surat Balasan Peringatan Nomor 138/LTR/GSP/XII/2018
In
A

tanggal 31 Desember 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut


diberi tanda P-18B;
ah

lik

28. Fotokopi Surat Permohonan Nomor : 139/LTR/USP/XII/2018


Perihal Permohonan Penundaan Waktu Pembahasan Rencana
m

ub

Pemutusan Kontrak Kegiatan Pengadaan AWS & Sensor Kualitas Air Laut
tanggal 31 Desember 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut
ka

diberi tanda P-19;


ep

29. Fotokopi Surat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika No.


ah

143/PPK-MM/DEP.I/XII/2018 perihal Surat Pemutusan Kontrak tertanggal


R

31 Desember 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi


es

tanda P-20A;
M

ng

on

Halaman 79 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
30. Fotokopi screenshot e-mail Surat Pemutusan Kontrak oleh PPK

R
Pusat Meteorologi Maritim kepada Direktur PT. Geologic Survey Provices

si
tertanggal 31 Desember 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat

ne
ng
tersebut diberi tanda P-20B;
31. Fotokopi screenshot e-mail Surat Pemutusan Kontrak oleh PPK
Pusat Meteorologi Maritim kepada Direktur PT. Geologic Survey Provices

do
gu tertanggal 31 Desember 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat
tersebut diberi tanda P-20C;

In
A
32. Fotokopi Surat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika No.
027/PPK-MM/DEP.I/XII/2018 perihal Demobilisasi Barang tertanggal 15
ah

April 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-

lik
21;
33. Fotokopi Surat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika No.
am

ub
032/PPK-MM/DEP.I/VII/2019 perihal Penagihan Denda tertanggal 10 Mei
2019, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-22 A;
ep
34. Fotokopi Tanda Terima Surat Penagihan Denda tanggal 10 Mei
k

2019 perihal Penagihan Denda tertanggal 10 Mei 2019, selanjutnya pada


ah

fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-22 B;


R

si
35. Fotokopi Surat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika No.
032/PPK-MM/DEP.I/VII/2019 perihal Penagihan Kedua atas Denda

ne
ng

tertanggal 17 Juli 2019, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut


diberi tanda P-23 A;

do
gu

36. Fotokopi Tanda Terima Tanda Terima Surat Penagihan Kedua


Denda tanggal 17 Juli 2019, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut
diberi tanda P-23 B;
In
A

37. Fotokopi Screenshoot / Capture, percakapan tertulis antara


PEMOHON (Ressa Mahardika / PPK Sestama BMKG) dengan Pengguna
ah

lik

Anggaran (Riris Adriyanto) melalui media WhatsUp (WA), selanjutnya pada


fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-24 A;
m

ub

38. Fotokopi Screenshoot / Capture, percakapan tertulis antara


PEMOHON (Ressa Mahardika / PPK Sestama BMKG) dengan TURUT
ka

TERMOHON / Direktur PT. GSP melalui media WhatsUp (WA), selanjutnya


ep

pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-24 B;


ah

39. Fotokopi MEMO Nomor : MR.01/PPK-MM/DEP.I/XII/2018 dibuat


R

oleh PPK Kepada Tim Pendukung, Perihal : Evaluasi Pekerjaan


es

Pembangunan AWS dan Sensor Kualitas Air Laut yang telah dilakukan
M

ng

oleh penyedia barang dan Jasa PT. GSP (TURUT TERMOHON) Tanggal
on

Halaman 80 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
27 Desember 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi

R
tanda P-25;

si
40. Fotokopi MEMO Nomor : MR.01/TP-MM/DEP.I/XII/2018 Kepada

ne
ng
PPK (PEMOHON) dari Ketua Tim Pendukung Pengelolaan Meteorologi
Maritim, Perihal Hasil Evaluasi Tanggal 28 Desember 2018, selanjutnya
pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-26A;

do
gu 41. Fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Hasil Nomor : BAPHP
/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/XII/2018 yang dibuat dan ditandatangi Tim

In
A
Pendukung yang memeriksa barang dan melakukan perhitungan tanggal
28 Desember 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi
ah

tanda P-26B;

lik
42. Fotokopi Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan Nomor :
BAPP.52/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/XII/2018 tanggal 31 Desember 2018,
am

ub
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-27;
43. Fotokopi dari printscan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK)
ep
Tahun Anggaran 2019 oleh BMKG Unit Kerja Sekretariat Utama BMKG,
k

Tanggal 3 Desember 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut


ah

diberi tanda P-28;


R

si
Fotokopi bukti surat tersebut bermeterai cukup, dan telah dicocokan
sesuai dengan aslinya, kecuali alat bukti surat P-1A berupa fotokopi dilegalisir,

ne
ng

P-28 berupa print scan,


Menimbang, bahwa terhadap alat bukti surat P- 1.A dan P-28 yang

do
gu

kesemuanya berupa fotokopi dari fotokopi dan print scan tanpa diperlihatkan
aslinya, maka alat bukti surat tersebut sesuai ketentuan hukum acara perdata
di Indonesia harus dikesampingkan karena kekuatan sebuah alat bukti surat
In
A

terletak pada keasliannya ;


ah

lik

Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil permohonan, Pemohon


m

ub

telah pula mengajukan saksi dan/atau ahli yang memberikan keterangan pada
pokoknya sebagai berikut:
ka

1. Saksi Bagus Pamujo, S.Si, M.Sc., di bawah sumpah telah memberikan


ep

keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:


ah

- Bahwa Saksi bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) pada


R

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA REPUBLIK


es

INDONESIA (BMKG) di Pusat Meteorologi Maritim Sub Bidang Managemen


M

ng

Observasi Meteorologi Maritim;


on

Halaman 81 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa BMKG khususnya Pusat Meteorologi Maritim untuk

R
menambah jaringan data daerah yang masih belum terpantau maka

si
diperlukan pemasangan alat Automatic Wheater Sensor (AWS) dan

ne
ng
Kualitas Air laut di 6 (enam) titik, 2 di Jawa dan 4 di Sumatera yaitu di
Kuala Tanjung, Dumai, Belitung, Bengkulu, Cirebon, dan Pekalongan
- Bahwa sebagai pengguna alat/user, Saksi lah yang menyusun

do
gu spesifikasi teknis peralatan AWS dan Sensor Kualitas Air Laut dalam
Paket Pekerjaan Pembangunan AWS dan Sensor Kualitas Air Laut

In
A
Tahun 2018.
- Bahwa alat Automatic Wheater Sensor (AWS) dan Kualitas Air laut
ah

lik
tersebut terdiri atas, tower (tiang) dengan beberapa lengan yang
dipasang Sensor suhu udara, angin, tekanan, curah hujan dan sinar
matahari, sensor kualitas air laut, catu daya solar cell, data logger, GSM
am

ub
transmitter, server. Cara kerjanya secara berkala sensor-sensor akan
mengirimkan data ke Logger dan data secara otomatis ditransmisikan
ep
ke server di BMKG.
k

- Bahwa pada Bulan Juli 2018, Saksi ditetapkan sebagai Tim


ah

Pendukung dalam Pengadaan Barang Jasa Paket Pekerjaan


R

si
Pembangunan AWS dan Sensor Air Laut Tahun 2018, dengan bidang
keahlian Spesifikasi Alat.

ne
ng

- Bahwa pada Bulan Oktober 2018, Penyedia (PT.GSP) telah


mengirimkan barang ke BMKG untuk dilakukan pengecekan

do
gu

kuantitas/jumlah alat-alat, sehingga dengan asumsi alat berfungsi / laik


semua sehingga dihitung dengan prestasi pekerjaan 86%.
- Bahwa sesuai ketentuan Pasal 49 Peraturan Pemerintah RI No.46
In
A

tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengamatan Dan Pengelolaan


Data Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika, semua alat pengamatan
ah

lik

harus laik operasi yang sertifikasinya diterbitkan oleh Pusat


Pengamatan dan Pengelolaan Data Meteorologi, Klimatologi, dan
m

ub

Geofisika.
- Bahwa alat-alat tersebut kemudian diambil lagi oleh PT. GSP
ka

untuk dilakukan “Uji Kalibrasi” di Pusat Pengamatan dan Pengelolaan


ep

Data Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.


ah

- Bahwa pada tanggal 12 Desember 2018, dengan adanya


R

penambahan pekerjaan tower/tiang dan kabel sling dengan asumsi alat


es

berfungsi / laik semua sehingga dihitung dengan prestasi pekerjaan


M

ng

on

Halaman 82 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
94,48%, namun pada tanggal 14 Desember 2018, terbit hasil Kalibrasi

R
dan ternyata beberapa sensor dinyatakan tidak laik.

si
- Bahwa pada tanggal 19 dan 22 Desember 2018 PPK memanggil

ne
ng
dan bertemu dengan Penyedia (PT. GSP) dan pada tanggal 27
Desember 2018, Tim Pendukung mendapatkan memo dari PPK untuk
melakukan evaluasi prestasi pekerjaan dengan memperhitungkan fungsi

do
gu alat-alat AWS yang selanjutnya pada tanggal 27 Desember 2018 hari
yag sama, untuk kepentingan evaluasi prestasi pekerjaan, Saksi

In
A
menghubungi Kepala ULP BMKG di 6 (enam) lokasi yang akan
dipasang Alat Automatic Wheater Sensor (AWS), dan mendapatkan
ah

Laporan bahwa :

lik
 Pelabuhan Cirebon, Pelabuhan Perikanan Nusantara
Pekalongan, Alat Automatic Wheater Sensor (AWS) telah
am

ub
terpasang namun belum berfungsi;
 Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Tanjung Pandan
ep
Belitung, Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu; tiang / tower
k

terpasang namun Alat Automatic Wheater Sensor (AWS)


ah

belum terpasang;
R

si
 Pelabuhan Kuala Tanjung, tiang / tower dan Alat
Automatic Wheater Sensor (AWS) belum terpasang sama

ne
ng

sekali.
- Bahwa berdasarkan data tersebut, Tim Pendukung melakukan

do
gu

evaluasi dan perhitungan kembali prestasi pekerjaan Penyedia (PT.


GSP) dengan memperhitungkan fungsi alat-alat Automatic Wheater
Sensor (AWS) dengan hasil merevisi bobot prestasi pekerjaan menjadi
In
A

sebesar 26,68%.
- Bahwa pada tanggal 31 Desember 2018 PPK melakukan
ah

lik

Pemutusan Kontrak.
2. Saksi Muchlisin Pramono Guntur Waseso, S.Tr. di bawah sumpah
m

ub

telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:


- Bahwa Saksi bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) pada
ka

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA REPUBLIK


ep

INDONESIA (BMKG) di Pusat Meteorologi Maritim Sub Bidang Managemen


ah

Observasi Meteorologi Maritim;


R

- Bahwa Saksi pada Bulan Juli 2018, ditetapkan sebagai Tim


es

Pendukung dalam Pengadaan Barang Jasa Paket Pekerjaan


M

ng

Pembangunan Automatic Wheater Sensor (AWS) dan Sensor Air Laut


on

Halaman 83 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2018, dengan bidang keahlian Administrasi Pengadaan Barang

R
dan Jasa.

si
- Bahwa setelah proses seleksi dan ditetapkan sebagai pemenang,

ne
ng
PPK dan Penyedia (PT. GSP) melakukan Show Case Meeting.
- Bahwa pada tanggal 17 September 2018, Surat Perjanjian Kontrak
Pembangunan Automatic Wheater Sensor (AWS) dan Sensor Kualitas

do
gu Air Laut No. SPPB.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018., ditandatangani
oleh PPK BMKG dan PT. GSP.

In
A
- Bahwa selanjutnya, PPK menerbitkan Surat Perintah Mulai Kerja
pada tanggal 17 September 2018.
ah

- Bahwa PT. GSP mengirimkan barang berupa Alat-alat Automatic

lik
Wheater Sensor (AWS) ke Gudang BMKG untuk dilakukan pengecekan
alat, dalam 2 (dua) tahap, berdasarkan :
am

ub
 Surat Jalan pengiriman Alat Sensor Automatic
Weather System (AWS) Nomor: 090/SRT-SJ/GEA-
ep
025/X/2018 tertanggal 28 September 2018.
k

 Surat Jalan pengiriman Alat Sensor Automatic


ah

Weather System (AWS) Nomor: 093/SRT-SJ/GEA-


R

si
028/X/2018 tertanggal 29 Oktober 2018.
- Bahwa sesuai ketentuan Pasal 49 Peraturan Pemerintah RI No.46

ne
ng

tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengamatan Dan Pengelolaan


Data Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika, semua alata pengamatan

do
gu

harus laik operasi, sehingga pada Tanggal 2 November 2018 PT. GSP
mengambil barang berupa Alat-alat AWS di Gudang BMKG;
- Bahwa pada Tanggal 10 November 2018 PT. GSP mengajukan
In
A

Permohonan Kalibarasi Alat (SPKA) guna informasi terkait hasil


Kalibrasi 6 Unit AWS, selanjutnya pada Tanggal 12 Desember 2018,
ah

lik

membuat pernyataan sanggup menyelesaikan pekerjaan sebelum 31


Desember 2018, dan diterbitkan Berita Acara Pemeriksaan Hasil
m

ub

Pekerjaan No. : BAPHP. 28a/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/XII/2018 Tanggal


12 Desember 2018 Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan No. :
ka

BAPHP. 28a/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/XII/2018 Tanggal 12 Desember


ep

2018, dengan bobot prestasi pekerjaan 94,48%, yang kemudian terbit


ah

Surat Keterangan Kalibrasi No. 558/KPI/XII/2018 tertanggal 14


R

Desember 2018, dengan hasil untuk sensor temperatur tidak laik, sesor
es

sinar matahari tidak laik, dan sensor lain di beberapa alat tidak laik.
M

ng

on

Halaman 84 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada tanggal 18 Desember dan 23 Desember 2018,

R
setahu Saksi PPK memanggil dan melakukan rapat dengan PPK BMKG

si
perihal hasil kalibrasi dan penyelesaian pekerjaan dan pada tanggal 27

ne
ng
Desember 2018, PPK melakukan Rapat dengan KPA untuk membahas
pelaksanaan Kontrak, dan disepakati antara lain bahwa :
 PPK memberikan peringatan tertulis kepada

do
gu Penyedia (PT. GSP);
 Dilakukan evaluasi penghitungan Progres pekerjaan

In
A
dengan memperhitungkan nilai fungsi alat;
Dan akhirnya tanggal 27 Desember 2018, PPK memberikan peringatan
ah

tertulis kepada Penyedia (PT. GSP).

lik
- Bahwa Tim Pendukung melakukan evaluasi dan perhitungan
kembali prestasi pekerjaan Penyedia (PT. GSP) dengan
am

ub
memperhitungkan fungsi alat-alat Automatic Wheater Sensor (AWS)
dengan hasil merevisi bobot prestasi pekerjaan sebelumnya menjadi
ep
sebesar 26,68%.
k

- Bahwa Saksi mengetahui pada tanggal 31 Desember 2018 PPK


ah

melakukan Pemutusan Kontrak.


R

si
- Bahwa Saksi mengetahui pada Bulan Juli 2019, PPK mengirimkan
surat kepada Penyedia (PT. GSP) untuk memobilisasi alat dan barang.

ne
ng

- Bahwa setahu Saksi belum pernah ada Berita Acara Pemeriksaan


Barang dari Penyedia (PT. GSP) dengan bobot 100%.

do
gu

- Bahwa setahu Saksi belum pernah ada Berita Acara Penyerahan


Pekerjaan oleh Penyedia (PT. GSP) dengan bobot 100%;
- Bahwa setahu Saksi belum pernah ada data terkirim dari Alat
In
A

Automatic Wheater Sensor (AWS) dan Sensor Air Laut oleh Penyedia
(PT. GSP) dalam bentuk laporan.
ah

lik

Menimbang, bahwa Pemohon selain saksi-saksi tersebut diatas, untuk


membuktikan dalil-dalil permohonannya telah pula mengajukan 1 (satu) orang
m

ub

ahli yang bernama : HERLIANA, SH.M.com, Ph.D yang telah memberikan


pendapat dengan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :
ka

- Bahwa Arbitrase merupakan metode penyelesaian sengketa diluar


ep

pengadilan yang diatur undang-undang No : 30 tahun 1999. Bahwa


ah

arbitrase bisa dilaksanakan apabila ada perjanjian arbitrase diantara dua


R

belah pihak yang dibuat secara tertulis. Berbeda dengan pengadilan dimana
es

para pihak tidak perlu membuat perjanjian terlebih dahulu.arbitrase ini


M

ng

berbeda atas perjanjian arbitrasenya. Kemudian dalam perjanjian arbitrase


on

Halaman 85 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
itu kedua pihak juga menyepakati dimana arbitrase itu akan dilaksanakan,

R
bisa dilakukan oleh arbitrase ad hoc atau arbitrase institusional. Nah hal ini

si
sebagai salah satu contoh arbitrase institusional.

ne
ng
- Bahwa pembatalan putusan arbitrase dikenal di dalam undang-undang
30 tahun 1999 pasal 70 disitu disebutkan ada tiga alasan dimana suatu
putusan arbitrase dapat dibatalkan dengan alasan yang pertama itu adalah

do
gu setelah putusan dijatuhkan diketahui ada surat atau dokumen yang diakui
palsu atau dinyatakan palsu, kemudian setelah putusan diambil ditemukan

In
A
dokumen yang bersifat menentukan yang disembunyikan oleh pihak lawan,
kemudian juga yang terakhir putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang
ah

dilakukan oleh salah satu pihak dalam sengketa. Apabila ada alasan salah

lik
satu diantara itu maka pemohon dapat mengajukan permohonan
pembatalan arbitrase ke pengadilan negeri.
am

ub
- Bahwa saat ini terdapat dua penafsiaran berbeda terhadap pasal 70
undang-undang 30 tahun 1999, satu pendapat mengatakan bahwa pasal ini
ep
bersifat limitatif hanya berlaku untuk tiga alasan itu, tetapi ada pendapat lain
k

yang mengatakan bahwa itu tidak limitatif. Pendapat yang mengatakan


ah

syaratnya tidak limitatif ini didasarkan pada penjelasan umum alinea ke 18


R

si
(delapan belas) undang-undang 30 tahun 1999 dimana disitu disebutkan
ada penggunaan kata antara lain. Secara lengkapnya akan saya jelaskan

ne
ng

disini, Bab IIV mengatur tentang pembatalan putusan arbitrase hal ini
dimungkinkan karena beberapa hal antara lain : a) Surat palsu, b) Dokumen

do
gu

disembunyikan, c)Tipu muslihat. Pendapat yang menyatakan bahwa pasal


70 itu tidak limitatif yaitu berdasarkan pada ketentuan ini, (penjelasan umum
alinea ke delapan belas).
In
A

- Bahwa dalam praktiknya, penerapan Pasal 70 undang-undang 30 tahun


1999 ini redaksinya mengatakan terhadap putusan arbitrase, “para pihak
ah

lik

dapat mengajukan permohonan pembatalan apabila putusan tersebut


diduga mengandung unsur-unsur sebagai berikut, jadi tadi ada dua
m

ub

pendapat yaitu limitatif dan tidak limitatif. Boleh tidak mengajukan? Maka
pertanyaannya adalah boleh saja mengajukan. Karena ada di penjelasan
ka

umum aline ke delapan belas yang mengatakan antara lain begitu. Pada
ep

kenyataannya, pengadilan sendiri tidak ada satu suara mengenai hal ini.
ah

Misalnya di PN Jaksel ada putusan No. 270/Pdt.P/2009 mengabulkan


R

permohonan pembatalan putusan arbitrase (BANI) dengan alasan


es

pelanggaran terhadap pasal 54 dan 57 undang-undang Arbitrase dan


M

ng

Penyelesain Sengketa. Alasan PN Jaksel mebatalkan bahwa alasan pasal


on

Halaman 86 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
54 undang-undang arbitrase mengatakan bahwa putusan arbitase harus

R
memuat kepala putusan dan lain-lain dan di huruf E mengatakan nama

si
lengkap dan alamat arbiter. Sementara putusan BANI tersebut tidak memuat

ne
ng
alamat arbiter. Kemudian pasal 57 disitu disebutkan putusan paling lama
diucapkan tiga puluh hari setelah pemeriksaan ditutup, sementara putusan
BANI yang dimintakan pendaftaran disitu diucapkannya lebih dari tiga puluh

do
gu hari, nah berdasarkan pelanggaran pada pasal 54 dan 57 undang-undang
30 tahun 1999 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan

In
A
permohonan pembatalan putusan BANI tersebut tidak berdasarkan alasan
yang disebut pada pasal 70 undang-undang 30 tahun 1999.
ah

- Bahwa berkaitan dengan bukti baru yang di sebutkan di atas sebenarnya

lik
undang-undang arbitrase tidak menjelaskan secara rinci / tidak ada
ketentuan yang baku, misalnya terdapat dalam hukum acara perdata, selain
am

ub
itu didalam hukum acara arbitrase BANI tidak diatur secara spesifik. Artinya
apakah kalau ada bukti baru itu bisa kemudian dijadikan sebagai salah satu
ep
alasan pembatalan.
k
ah

- Bahwa akibat hukum putusan pembatalan arbitrase apabila suatu


R

si
permohonan pembatalan arbitrase dikabulkan oleh pengadilan negeri maka
hakim pengadilan negeri dapat memutuskan apa yang terjadi dengan

ne
ng

pembatalan itu, artinya akibat apa yang mengikuti pembatalan itu, apakah
hakim akan memerintahkan untuk perkara, pembatalan apakah sebagian

do
gu

atau seluruhnya. Nah kalau itu terjadi hakim bisa kemudian melimpahkan
bagaimana yang terjadi dengan perkara tersebut, apakah akan
dikembalikan kepada arbitrase BANI untuk disidang ulang dengan majelis
In
A

yang sama, atau sidang ulang dengan mejelis yang berbeda. Nah suatu
putusan arbitrase yang dibatalkan, kalau pembatalannya adalah seluruhnya,
ah

lik

maka dia tidak mempunyai suatu akibat hukum. Tetapi kalau pembatalannya
adalah sebagian, hakim mengatakan ini putusan arbitrasenya dibatalkan
m

ub

semuanya atau sebagian, maka kalau yang dibatalkan hanya sebagian


sedangkan yang lain tidak tidak dibatalkan maka pasti kemudian selain yang
ka

dibatalkan sebagian tetap berlaku.


ep

- Bahwa dalam hal memberikan konsultasi berkaitan dengan intansi-


ah

intansi atau PPK yang akan melakukan kontrak pengadaan barang dan jasa
R

biasanya saya memberikan satu pendapat hukum pada suatu draf


es

perjanjian, biasanya yang menjadi fokus itu adalah mengenai hak dan
M

ng

kewajiban masing-masing pihak. Kemudian dalam kondisi apa hak dan


on

Halaman 87 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kewajiban dapat di simpangi. Itu yang menjadi focus saya ketika melakukan

R
review kontrak, mengapa karena KUH Perdata kita itu harus diberlakukan

si
dengan hati-hati, bahwa perjanjian yang dibuat oleh kedua pihak itu

ne
ng
mengikat berlaku sebagai undang-undang sehingga dia harus dilaksanakan.
Akan tetapi disisi yang lain ada asas iktikad yang baik, karena semua
perjanjian harus dilakukan dengan iktikad baik, kemudian selain itu juga ada

do
gu pasal 1339 yang mengatakan bahwa perjanjian yang dibuat tidak hanya
mengikat, tetapi juga harus memperhatikan, kepatuhan, keadilan dan

In
A
ketentuan undang-undang. Artinya tidak cukup hanya, para pihak
menyepakati hak dan kewajibannya, tetapi juga harus dilihat kepatuhan,
ah

keadilan, apakah bertentangan dengan undang-undang dan terlebih lagi

lik
kalau bebicara tentang penyelesaian sengketa di pengadilan atau di
arbitrase itu tidak hanya akan melihat apa yang ditulis dalam perjanjian.
am

ub
Apabila hakim beranggapan lain silahkan memutus dengan seadil-adilnya.
Adanya asas ex aequo et bono itu memberikan satu peluang bagi hakim
ep
atau arbiter untuk mengintervensi terhadap suatu isi perjanjian.
k

- Bahwa Majelis Arbiter atau hakim memang dapat melakukan satu


ah

intervensi terhadap isi perjanjian, tetapi tentu saja kemudian intervensi ini
R

si
tidak seharusnya menimbulkan satu norma baru atau suatu klausul baru,
artinya kalau suatu klausul sudah disepakati, dan klausul itu sudah jelas

ne
ng

maka harus dipahami seperti apa yang tertulis, ini adalah konsekuensi dari
asas pacta sun servanda, akan tetapi kalau hakim atau majelis arbiter

do
gu

mengatakan, klausul ini bertentangan dengan kepatuhan atau keadilan


maka mereka boleh melakukan intervensi dengan landasan pasal 1339
KUH perdata dan atas dasar ex Aequo et bono, tetapi sekali lagi majelis
In
A

arbiter harus bersikap objektif ketika dia berusaha mengintervensi atau


memberikan interpretasi yang baru. Dalam konteks yang ditanyakan ini tadi
ah

lik

disebutkan bahwa sudah dijelaskan kewajibannya, saya tidak melihat


bahwa itu terdapat unsur keadilan atau kepatuhan yang dilanggar pada
m

ub

klausul itu. Contohnya klausul perjanjian yang melanggar unsur keadilan


dan kepatuhan, seperti melakukan suatu intervensi yang dibuat Lembaga
ka

keuangan dengan suami istri yang pensiunan dimana perjanjian itu


ep

disebutkan dan disepakati, bahwa bunga pinjaman lebih dari tiga kali lipat
ah

bunga bank, walaupun itu disepakati para pihak tetapi, bunga pinjaman
R

yang jauh diatas bunga bank konvensional itu dianggap bertentangan


es

dengan asas iktikad baik dan juga prinsip kepatuhan, itu salah satu
M

ng

contonya hakim boleh melakukan intervensi tetapi apabila klasul itu tidak
on

Halaman 88 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melanggar prinsip tersebut maka tidak ada alasan bagi hakim untuk

R
melakukan suatu penafsiran atau menciptakan norma baru dari suatu

si
klausul perjanjian.

ne
ng
- Bahwa secara spesifik terkait dengan pengadaan barang dan jasa LKPP
sudah memberikan suatu acuan didalam kontraknya. Misalnya tata
pembayaran lumpsum kemudian risiko sudah ditanggung penyedia dan

do
gu sebagainya dan sudah ada dipasal-pasal sebelumnya, nah ketika dilakukan
penfasiran baru oleh Majelis Arbiter sebagaimana yang disebutkan di atas

In
A
oleh ahli maka secara otomatis penafsiran itu telah menimbulkan norma
baru yang tidak diperbolehkan menurut hukum.
ah

- Bahwa tentang adanya perubahan suatu perjanjian itu dimungkinkan

lik
asal di setuji oleh kedua belah pihak, intinya terjadi re negosiasi, hasil re
negosiasi itu akan menimbulkan suatu perjanjian baru yang tidak terpisah
am

ub
dari perjanjian lama dan itu kita menyebutnya dengan addendum, kemudian
apakah permohonan perpanjangan itu dibolehkan, apabila itu diatur dalam
ep
perjanjian hukum itu dibolehkan maka dibolehkan. Pertanyaannya adalah
k

kapan, tentu saja kemudian akan melihat adanya asas asas tadi di dalam
ah

suatu perjanjian. Kalau hari ini adalah hari terakhir suatu perjanjian itu
R

si
dilaksanakan lalu hari terakhir ini juga diajukan permohonan, apakah pihak
yang satunya itu mempunyai cukup waktu mempertimbangkan perlu

ne
ng

tidaknya diberikan perpanjangan dan alasan apa saja yang di bisa


digunakan untuk memberikan perpanjangan, apabila ini kontraknya

do
gu

berkaitan dengan proyek pemerintah, terkait uang negara dengan PPK,


PPK adalah dia orang yang harus mempertanggung jawabkan proyek itu
secara keseluruhan dan untuk memberikan keputusan apakah suatu
In
A

perjanjian tersebut dapat diperpajang atau tidak tentu PPK harus


mempertimbangkan banyak hal. Dengan demikian perpanjangan dihari
ah

lik

terakhir itu, kalau saya melihatnya melanggar asas iktikad baik, karena tidak
memberikan waktu yang cukup bagi PPK untuk memberikan
m

ub

pertimbangannnya.
- Bahwa adanya unsur itikad baik disini sudah ditentukan secara spesifik
ka

mengenai kontrak barang dan jasa pemerintah dan disini PPK mempunyai
ep

kewajiban yang besar, kemudian tanggungjawabnya sangat serius maka


ah

disyartakan adanya panitia, maka itu menjadi suatu hal yang mustahil kalau
R

di dalam satu hari tersebut, dibentuk panitia dan hari itu juga harus
es

memutuskan dan memberi pertimbangan kepada PPK, selain tida ada


M

ng

iktikad baik, juga ada unsur kepatuhan yang dilanggar oleh penyedia di situ.
on

Halaman 89 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hal seperti ini menurut standard kepatutan maka kurang patut unttuk

R
dilaksanakan.

si
- Bahwa dalam hal di dalam kontrak tidak ada ketentuan soal peringatan

ne
ng
yang dilakukan oleh PPK terhadap penyedia yang tidak mungkin bisa
menyelesaikan pekerjaannya sesuai isi perjanjian yang sudah disepakati,
maka hal demikian apa yang dilakukan oleh PPK tersebut merupakan

do
gu pelaksanaan asas itikad baik.
- Bahwa dalam Putusan Arbitrase oleh BANI tersebut, terdapat

In
A
pertentangan dalam Amar Putusannya. Logika Hukumnya menjadi aneh dan
keliru, karena di satu sisi pada Bagian Pokok Perkara, PPK BMKG
ah

dinyatakan Wanprestasi karena memutuskan kontrak, sedang pada Bagian

lik
Rekonpensi, pemutusan Kontrak oleh PPK BMKG dinyatakan sah. Nah,
dalam putusan tersebut menjadi rancu pihak manakah yang melakukan
am

ub
perbuatan wanprestasi.
- Bahwa dalam UU AAPS dan Peraturan BANI diatur bahwa Putusan
ep
Arbitrase adalah final and binding, namun diatur pula mekanisme
k

pembatalannya di Pasal 70 s.d. 72, sehingga sah-sah saja ada Pihak yang
ah

melakukan upaya hukum melakukan Pembatalan.


R

si
- Bahwa berkaitan dengan limitasi alasan pembatalan diluar Pasal 70 s.d.
72 UU AAPS, maka pernah terjadi yakni di PN Jaksel ada putusan No.

ne
ng

270/Pdt.P/2009 mengabulkan permohonan pembatalan putusan arbitrase


(BANI) dengan alasan pelanggaran terhadap pasal 54 dan 57 undang-

do
gu

undang Arbitrase dan Penyelesain Sengketa. Berkaitan dengan SEMA


Tahun 2013, maka Surat Edaran Mahkamah Agung tersebut ditujukan untuk
tertib administrasi bukan membatasi kebebasan hakim.
In
A

Menimbang bahwa untuk membuktikan dalil jawabannya, Termohon


telah mengajukan bukti surat berupa:
ah

lik

1. Fotokopi Perjanjian untuk melaksanakan Paket Pekerjaan


Pengadaan Jasa Lainnya “Pembangunan AWS dan Sensor Kualitas Air
m

ub

Laut” No. SPPB.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018 tanggal 17


September 2018 (selanjutnya disebut “Perjanjian”), selanjutnya pada
ka

fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-1A;


ep

2. Fotokopi Syarat-syarat Umum Kontrak, selanjutnya pada fotokopi


ah

bukti surat tersebut diberi tanda T-1B;


R

3. Fotokopi Syarat-syarat Khusus Kontrak, selanjutnya pada


es

fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-1C;


M

ng

on

Halaman 90 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Fotokopi Putusan Arbitrase BANI No. 42025/IV/ARBBANI/2019

R
tertanggal 18 Februari 2020 (selanjutnya disebut juga “Putusan BANI”),

si
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-2;

ne
ng
5. Fotokopi dari Buku berjudul Undang - Undang Nomor 30 Tahun
1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (UUAAPS)
(vide jo. Pasal 11 ayat (2) jo. Pasal 62 ayat (2) dan (4) jo. Pasal 70)

do
gu halaman 20 s.d 23, halaman 58 s/d 61, dan halaman 66 s/d 69,
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-3A;

In
A
6. Fotokopi Buku berjudul Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Pasal 1918 KUHPerdata, halaman 485 selanjutnya pada fotokopi bukti
ah

surat tersebut diberi tanda T-3B;

lik
7. Fotokopi Buku Peraturan dan Prosedur Arbitrase, selanjutnya
pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-3C;
am

ub
8. Fotokopi Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
751/Pdt.G-Arb/2016/PN.Jkt.Sel tertanggal 15 Juni 2017, selanjutnya pada
ep
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-4;
k

9. Fotokopi printout Putusan Mahkamah Agung RI No. 663


ah

B/Pdt.SusArbt/2014 tertanggal 23 Desember 2014, selanjutnya pada


R

si
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-5A;
10. Fotokopi printout Putusan Mahkamah Agung RI No. 529

ne
ng

B/Pdt.SusArbt/2014 tertanggal 18 November 2014, selanjutnya pada


fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-5B;

do
gu

11. Fotokopi printout Putusan Mahkamah Agung RI No. 13


B/Pdt.SusArbt/2015 tertanggal 8 Juli 2015, selanjutnya pada fotokopi bukti
surat tersebut diberi tanda T-5C;
In
A

12. Fotokopi printout Putusan Mahkamah Agung RI No. 661


B/Pdt.SusArbt/2014 tertanggal 25 Mei 2015, selanjutnya pada fotokopi
ah

lik

bukti surat tersebut diberi tanda T-5D;


13. Fotokopi printout Putusan Mahkamah Agung RI No. 47
m

ub

B/Pdt.SusArbt/2015 tertanggal 11 Maret 2015, selanjutnya pada fotokopi


bukti surat tersebut diberi tanda T-5E;
ka

14. Fotokopi Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.


ep

583/Pdt.G/Arb/2017/PN.Jkt.Pst tertanggal 18 Desember 2017, selanjutnya


ah

pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-6A;


R

15. Fotokopi Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.


es

352/Pdt.G/Arb/2017/PN.Jkt.Pst tertanggal 18 Oktober 2017, selanjutnya


M

ng

pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-6B;


on

Halaman 91 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Fotokopi Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.

R
504/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Sel tanggal 28 September 2017, selanjutnya pada

si
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-6C;

ne
ng
17. Fotokopi Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
244/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Sel tanggal 22 Agustus 2017, selanjutnya pada
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-6D;

do
gu 18. Fotokopi printout Putusan Mahkamah Agung RI No. 729
K/PDT.SUS/2008 Tanggal 30 Maret 2009, selanjutnya pada fotokopi bukti

In
A
surat tersebut diberi tanda T-7A;
19. Fotokopi printout Putusan Mahkamah Agung RI No. 268
ah

K/Pdt.Sus/2012 tanggal 25 Mei 2012, selanjutnya pada fotokopi bukti surat

lik
tersebut diberi tanda T-7B;
20. Fotokopi printout Putusan Mahkamah Agung RI No. 146
am

ub
K/Pdt.Sus/2012 tanggal 23 Mei 2012, selanjutnya pada fotokopi bukti surat
tersebut diberi tanda T-7C;
ep
21. Fotokopi printout Putusan Mahkamah Agung RI No. 105
k

B/Pdt.SusArbt/2019 tanggal 25 Januari 2019, selanjutnya pada fotokopi


ah

bukti surat tersebut diberi tanda T-7D;


R

si
22. Fotokopi printout Surat Edaran Mahkamah Agung (“SEMA”) No
10/BUA.6/HS/SP/IX/ 2012 tertanggal 12 September 2012 (SEMA No 7 thn

ne
ng

2012), yang merupakan hasil Rapat kamar perdata khusus (Arbitrase)


Hakim-Hakim Agung MARI yang diselenggarakan pada tanggal 19 s.d. 21

do
gu

April 2012 halaman 17, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut
diberi tanda T-7E;
23. Fotokopi printout Putusan Pengadilan Negeri Medan No.
In
A

287/Pdt.G/2019/PN.Mdn tanggal 19 Agustus 2019, selanjutnya pada


fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-8;
ah

lik

24. Fotokopi Berita Acara Verifikasi Bukti perkara arbitrase BANI No.
42025/IV/ARB-BANI/2019 tanggal 28 November 2019, selanjutnya pada
m

ub

fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-9;


Fotokopi bukti surat tersebut telah dibubuhi materai cukup, dan dilegalisasi serta
ka

telah dicocokan dan sesuai dengan aslinya, kecuali bukti T-1A, T-1B, T-1C
ep

berupa fotokopi dari fotokopi tanpa diperlihatkan aslinya, bukti T-5A, T-5B, T-
ah

5C, T-5D, T-5E, T-7A, T-7B, T-7C, T-7D, T-7E, T-8, berupa fotokopi dari print
R

out;
es

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti surat T-1A, T-1B, T-1C, T-5A, T-
M

ng

5B, T-5C, T-5D, T-5E, T-7A, T-7B, T-7C, T-7D, T-7E, T-8 yang kesemuanya
on

Halaman 92 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berupa fotokopi dari fotokopi dan hasil print out tanpa diperlihatkan aslinya,

R
maka alat bukti surat tersebut sesuai ketentuan hukum acara perdata di

si
Indonesia harus dikesampingkan karena kekuatan sebuah alat bukti surat

ne
ng
terletak pada keasliannya ;
Menimbang bahwa untuk membuktikan dalil jawabannya, Turut
Termohon telah mengajukan bukti surat berupa:

do
gu 1. Fotokopi Surat Perjanjian untuk melaksanakan Paket Pekerjaan
Pengadaan Jasa Lainnya PEMBANGUNAN AWS DAN SENSOR

In
A
KUALITAS AIR LAUT Nomor: SPPB.11/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/IX/2018
tanggal 17 September 2018 atau “Kontrak”, selanjutnya pada fotokopi bukti
ah

surat tersebut diberi tanda TT-1 ;

lik
2. Fotokopi Addendum Surat Perjanjian/Kontrak Nomor: 03/AD-
PASKAL/PPK-MM/IX/2018 tanggal 26 September 2018 menyangkut
am

ub
perubahan suku cadang pekerjaan Pembangunan AWS Dan Sensor
Kualitas Air Laut, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi
ep
tanda TT-2;
k

3. Fotokopi Putusan Arbitrase BANI No. 42025/IV/ARBBANI/2019


ah

tertanggal 18 Februari 2020 (selanjutnya disebut juga “Putusan BANI”),


R

si
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda TT-3;
4. Fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (“BAPHP.08”)

ne
ng

Nomor: BAPHP.08/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/X/2018 tanggal 30 Oktober


2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda TT-4;

do
gu

5. Fotokopi Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan Nomor:


BAPP.09/PASKAL/ PPK-MM/DEP.I/X/2018 tanggal 31 Oktober 2018
(“BAPP.09”), selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda
In
A

TT-5;
6. Fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan
ah

lik

(“BAPHP.28a”) Nomor: BAPHP.28a/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/XII/2018


tanggal 12 Desember 2018 (“BAPHP.28a”), selanjutnya pada fotokopi
m

ub

bukti surat tersebut diberi tanda TT-6;


7. Fotokopi Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan Nomor:
ka

BAPP.34/PASKAL/ PPK-MM/DEP.I/XII/2018 tanggal 12 Desember 2018


ep

(“BAPP.34”). selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda


ah

TT-7;
R

8. Fotokopi dari Surat Peringatan Nomor: 133/PPK-


es

MM/DEP.I/XII/2018 tanggal 27 Desember 2018 selanjutnya pada fotokopi


M

ng

bukti surat tersebut diberi tanda TT-8;


on

Halaman 93 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Fotokopi Surat Balasan Peringatan Nomor 137/LTR/GSP/XII/2018

R
tanggal 27 Desember 2018 selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut

si
diberi tanda TT-9;

ne
ng
10. Fotokopi Surat Peringatan Kedua Nomor: 136/PPK-
MM/DEP.I/XII/2018 tanggal 27 Desember 2018 selanjutnya pada fotokopi
bukti surat tersebut diberi tanda TT-10;

do
gu 11. Fotokopi Surat Balasan Peringatan Turut Termohon Nomor:
138/LTR/GSP/ XII/2018 tanggal 31 Desember 2018 selanjutnya pada

In
A
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda TT-11
12. Fotokopi Surat Pemutusan Kontrak Nomor: 143/PPK-
ah

MM/DEP.I/XII/2018 tanggal 31 Desember 2018 selanjutnya pada fotokopi

lik
bukti surat tersebut diberi tanda TT-12;
Fotokopi bukti surat tersebut telah dibubuhi materai cukup, dan dilegalisasi serta
am

ub
telah dicocokan dan sesuai dengan aslinya, kecuali bukti TT-1, TT-2, TT-4 s/d
TT-12 hanya berupa fotocopy yang tidak dapat diperlihatkan aslinya ;
ep
Menimbang, bahwa terhadap alat bukti surat TT-1, TT-2, TT-4 s/d TT-12
k

yang kesemuanya berupa fotokopi dari fotokopi tanpa diperlihatkan aslinya,


ah

maka alat bukti surat tersebut sesuai ketentuan hukum acara perdata di
R

si
Indonesia harus dikesampingkan karena kekuatan sebuah alat bukti surat
terletak pada keasliannya ;

ne
ng

Menimbang bahwa Termohon dan Turut Termohon tidak mengajukan


saksi dan/atau ahli ;

do
gu

Menimbang bahwa setelah para pihak menyerahan kesimpulannya,


Para Pihak menyatakan tidak ada lagi hal-hal yang akan diajukan dan mohon
putusan;
In
A

Menimbang bahwa untuk menyingkat putusan, segala sesuatu yang


termuat dalam berita acara persidangan dianggap telah termuat dan menjadi
ah

lik

bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;


m

ub

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


Menimbang bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah
ka

sebagaimana tersebut diatas ;


ep

Menimbang, bahwa sebelum memasuki pertimbangan terhadap


ah

substansi pokok permohonan maka terlebih dahulu Majelis Hakim berkewajiban


R

untuk mempertimbangkan formalitas dari permohonan ini dimana untuk


es

permohonan pembatalan putusan arbitrase Pemohon harus diajukan dalam


M

ng

tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari sejak penyerahan dan pendaftaran putusan
on

Halaman 94 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
arbitrase di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (vide Pasal 71 UU Nomor 30

R
Tahun 1999 Tentang Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa/UU

si
Arbitrase) dimana Putusan BANI terhadap perkara Arbitrase No: 42025/IV/ARB

ne
ng
BANI/2019, yang diputus pada hari Selasa, tanggal 18 Februari 2020 sehingga
sesuai ketentuan Pasal 71 UU Arbitrase maka permohonan pembatalan harus
dilakukan paling lambat tanggal 5 April 2020, sedangkan untuk permohonan

do
gu pembatalan yang diajukan Pemohon di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat pada tanggal 1 April 2020 dengan Nomor : 185/Pdt.ARB/2020/PN. Jkt.Pst

In
A
sehingga dengan demikian permohonan ini diajukan masih dalam tenggang
waktu sebagaimana yang ditentukan sehingga oleh karenanya secara formal
ah

permohonan tersebut dapat diterima;

lik
Menimbang bahwa sesuai ketentuan Pasal 70 UU Arbitrase telah
ditegaskan bahwa permohonan pembatalan terhadap putusan Badan Arbitrase
am

ub
Nasional Indonesia didasarkan atas alasan-alasan sebagai berikut:
1. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah
ep
dijatuhkan putusan diakui palsu atau dinyatakan palsu;
k

2. Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat


ah

menentukan yang disembunyikan oleh pihak lawan, atau;


R

si
3. Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah
satu pihak dalam pemeriksaan sengketa;

ne
ng

Menimbang bahwa berdasarkan berkas perkara dan putusan Badan


Arbitrase Nasional Indonesia tersebut serta permohonan Pemohon dan jawaban

do
gu

maka Majelis Hakim dapatlah menyimpulkannya hal-hal sebagai berikut :


Menimbang bahwa maksud dan tujuan permohonan pembatalan putusan
arbitrase Pemohon dengan didasari alasan hukum yang pada pokoknya adalah:
In
A

1. Putusan Arbitrase Didasarkan Pada Muatan Alat Bukti Yang Tidak Benar /
Palsu ;
ah

lik

2. Terdapat Bukti Baru Yang Menentukan Dan Belum Menjadi Dasar


Pertimbangan Dalam Memutuskan Perkara Arbitrase
m

ub

3. Kurangnya Pertimbangan Hukum Dalam Putusan Majelis Arbitrase


(Onvoeldoende Gemotiveerd) ;
ka

4. Pertimbangan Majelis Arbitrase Keliru dan Bertentangan Dengan Fakta


ep

Hukum ;
ah

5. Putusan Arbitrase tidak diperkenankan mengandung keputusan yang satu


R

sama lainnya bertentangan dan atau menimbulkan kerugian ;


es

6. Putusan Arbitrase Melampaui Waktu 180 (Seratus delapan puluh) Hari ;


M

ng

on

Halaman 95 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, atas permohonan pembatalan putusan Arbitrase yang

R
diajukan oleh Pemohon yang pada pokoknya sebagaimana tersebut diatas

si
maka Termohon dan Turut Termohon telah mengajukan jawabannya yang pada

ne
ng
pokoknya sebagai berikut :
- Untuk Termohon telah mengajukan Jawaban yang terbagi DALAM
EKSEPSI dan DALAM POKOK PERKARA ;

do
gu - Untuk Turut Termohon mengajukan jawaban dalam Pokok Perkara ;
Menimbang, bahwa oleh karena Termohon telah mengajukan Jawaban

In
A
DALAM EKSEPSI dan DALAM POKOK PERKARA, maka Majelis Hakim
berkewajiban untuk mempertimbangkan Jawaban DALAM EKSEPSI terlebih
ah

dahulu yang selengkapnya sebagai berikut :

lik
DALAM EKSEPSI :
- Bahwa Termohon telah mengajukan Eksepsi Obscurr Libel dimana
am

ub
Pemohon tidak mempunyai Legal Standing untuk mengajukan Pembatalan
Putusan BANI dalam perkara aquo karena para pihak dalam perjanjian
ep
telah melepaskan haknya untuk itu ;
k

- Bahwa atas eksepsi Termohon tersebut di atas Pemohon dalam


ah

Repliknya tertanggal 16 Juni 2020 telah menanggapi yang pada


R

si
pokoknya termuat dalam halaman 3 sampai 4 yang selengkapnya
sebagai berikut :

ne
ng

1. Bahwa terhadap argumen Pertama, TERMOHON dengan


mendasarkan pada Pasal 5 Syarat-syarat khusus kontrak antara

do
gu

PEMOHON dengan TURUT TERMOHON adalah tidak tepat dan


tidak relevan lagi. Sebab pelaksanaan atas ketentuan halaman 5
Syarat-syarat khusus kontrak telah selesai dengan adanya
In
A

Putusan Arbitrase BANI No. : 42025/IV/ARB-BANI/2019 dan


ketentuan tersebut tidak membatasi apabila ada upaya
ah

lik

pembatalan putusan arbitrse nantinya (perkara a quo). Namun


karena adanya fakta-fakta yang cukup beralasan menurut hukum
m

ub

sebagaimna dikemukakan PEMOHON dalam uraian pokok


perkara permohonan a quo maka PEMOHON mengajukan
ka

Permohonan Pembatalan Putusan Arbitrase BANI No. :


ep

42025/IV/ARB-BANI/2019 dan upaya PEMOHON tersebut bukan


ah

merupakan iktikad buruk dari PEMOHON. Sehingga halaman 5


R

Syarat-syarat khusus kontrak antara PEMOHON dengan TURUT


es

TERMOHON tidak membatasi manakala PEMOHON


M

ng

dan/ataupun TURUT TERMOHON mengajukan upaya


on

Halaman 96 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pembatalan terhadap putusan Arbitrase BANI kerena upaya

R
Pembatalan Putusan Arbitrase telah sesuai dengan peraturan

si
perundang-undangan.

ne
ng
2. Bahwa terhadap argumen Kedua, TERMOHON dengan
mendasarkan pada Pasal 2 ayat (1) Peraturan Prosedur BANI
juga tidak tepat dan tidak relevan. Sebab dalam kententuan

do
gu tersebut sama sekali tidak mengahalangi para pihak untuk upaya
pembatalan terhadap Putusan Arbitrase BANI sebagaimana

In
A
diatur Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan
Penyelesaian Sengketa.
ah

Bahwa jelas dan tegas apabila dilihat dari “tittle” permohonan

lik
“Permohonan Pembatalan Putusan Arbitrase BANI No. :
42025/IV/ARB-BANI/2019”. Hal tersebut dibenarkan menurut hukum
am

ub
apabila salah satu pihak atau kedua belah pihak keberatan atas
Putusan Arbitrase BANI setelah didaftarkan di Pengadilan Negeri
ep
yang berwenang, para pihak telah diberikan hak dan kewenangan
k

untuk mengajukan pembatalan putusan arbitrase tersebut melalui


ah

Pengadilan Negeri yang berwenang untuk itu. Hal tersebut barang


R

si
tentu harus mendasarkan pada ketentuan Undang-Undang No. 30
Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Penyelesaian Sengketa.

ne
ng

Bahwa kerena PEMOHON mengajukan “Permohonan Pembatalan


Putusan Arbitrase BANI No. : 42025/IV/ARB-BANI/2019” telah sesuai

do
gu

ketentuan Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan


Penyelesaian Sengketa berkaitan dengan legal standing dan jangka
waktu. Sehingga karena PEMOHON mengajukan Permohonan
In
A

Pembatalan masih dalam jangka waktu yang ditentukan harus


dimaknai PEMOHON selaku pihak dalam Putusan Arbitrase BANI
ah

lik

No. : 42025/IV/ARB-BANI/2019 telah menggunakan hak nya untuk


melakukan upaya pembatalan berdasarkan ketentuan Undang-
m

ub

Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Penyelesaian


Sengketa.
ka

Sedemikian berdasarkan uraian di atas, maka Eksepsi TERMOHON


ep

tentang ““Obscuur libel PEMOHON tidak mempunyai legal standing


ah

untuk mengajukan pembatalan putusan BANI dalam perkara a quo


R

karena para pihak dalam perjanjian telah melepaskan haknya untuk


es

itu” adalah tidak beralasan menurut hukum sehingga menjadi adil,


M

ng

patut dan layak untuk ditolak.


on

Halaman 97 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dari kedua pendapat yang saling bertentangan

R
tersebut diatas selanjutnya Majelis Hakim akan menyatakan sendiri

si
pendapatnya yang pada pokoknya bahwa apa yang dimohonkan oleh Pemohon

ne
ng
tidaklah obscuur Libel dimana Pemohon tidak mempunyai Legal Standing untuk
mengajukan Pembatalan Putusan BANI dalam perkara aquo karena para pihak
dalam perjanjian telah melepaskan haknya untuk itu sebagaimana didalilkan

do
gu oleh Termohon akan tetapi Majelis Hakim justru sependapat dengan Pemohon
bahwa Permohonan Pembatalan Putusan BANI Nomor : 42025/IV/ARB-

In
A
BANI/2019, hal tersebut dibenarkan menurut hukum apabila salah satu pihak
atau kedua belah pihak keberatan atas putusan Arbitrase BANI setelah
ah

didaftarkan di Pengadilan Negeri yang berwenang, para pihak telah diberikan

lik
hak dan kewenangan untuk mengajukan pembatalan putusan arbitrase tersebut
melalui Pengadilan Negeri yang berwenang untuk itu.Hal tersebut barang tentu
am

ub
harus mendasarkan pada ketentuan Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999
Tentang Arbitrase dan Penyelesaian Sengketa ;
ep
Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas, maka Majelis Hakim
k

berkesimpulan bahwa Eksepsi Termohon tentang obscuur Libel dimana


ah

Pemohon tidak mempunyai Legal Standing untuk mengajukan Pembatalan


R

si
Putusan BANI dalam perkara aquo karena para pihak dalam perjanjian telah
melepaskan haknya untuk itu, adalah tidak beralasan menurut hukum dan harus

ne
ng

ditolak ;
Menimbang, bahwa oleh karena jawaban DALAM EKSEPSI telah

do
gu

dipertimbangkan secara lengkap, maka selanjutnya Majelis Hakim akan


mempertimbangkan DALAM POKOK PERKARA sebagai berikut :
DALAM POKOK PERKARA ;
In
A

Menimbang, bahwa dalam permohonan pembatalan putusan BANI yang


diajukan oleh Pemohon diajukan dengan didasari alasan-alasan sebagai
ah

lik

berikut:
1. Putusan Arbitrase Didasarkan Pada Muatan Alat Bukti Yang Tidak Benar /
m

ub

Palsu ;
2. Terdapat Bukti Baru Yang Menentukan Dan Belum Menjadi Dasar
ka

Pertimbangan Dalam Memutuskan Perkara Arbitrase


ep

3. Kurangnya Pertimbangan Hukum Dalam Putusan Majelis Arbitrase


ah

(Onvoeldoende Gemotiveerd) ;
R

4. Pertimbangan Majelis Arbitrase Keliru dan Bertentangan Dengan Fakta


es

Hukum ;
M

ng

on

Halaman 98 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Putusan Arbitrase tidak diperkenankan mengandung keputusan yang satu

R
sama lainnya bertentangan dan atau menimbulkan kerugian ;

si
6. Putusan Arbitrase Melampaui Waktu 180 (Seratus delapan puluh) Hari ;

ne
ng
Menimbang, bahwa atas permohonan pembatalan putusan Arbitrase yang
diajukan oleh Pemohon maka Termohon telah mengajukan jawaban yang pada
pokoknya sebagai berikut :

do
gu - Bahwa alasan pertama dan kedua yang digunakan Pemohon tidak memenuhi
ketentuan Pasal 70 UUAAPS sehingga tidak dapat digunakan sebagai alasan

In
A
untuk membatalkan putusan BANI (vide jawaban Termohon halaman 11 s/d
halaman 19) ;
ah

- Bahwa alasan ketiga s/d alasan keenam Pemohon juga tidak dapat

lik
membatalkan Putusan BANI karena berada di Luar ketentuan Pasal 70
UUAAPS yang telah menentukan secara limitatif (vide jawaban Termohon
am

ub
halaman 20 s/d halaman 23 ) ;
Menimbang, bahwa atas permohonan pembatalan putusan Arbitrase yang
ep
diajukan oleh Pemohon maka Turut Termohon telah mengajukan jawaban yang
k

pada pokoknya sebagai berikut :


ah

- Bahwa Turut Termohon menolak dengan tegas dalil-dalil yang


R

si
disampaikan Pemohon dalam surat Permohonan Pembatalan Putusan
Arbitrase Nasional Indonesia dalam perkara arbitrase Nomor :

ne
ng

42025/IV/ARB-BANI/2019 tanggal 18 Februari 2020, kecuali yang secara


tegas diakui kebenarannya ….. dst (vide jawaban Turut Termohon halaman

do
gu

1 s/d halaman 39 ) ;
Menimbang, bahwa dari acara jawab jinawab tersebut selanjutnya Majelis
Hakim dapatlah menyimpulkan bahwa permasalahan pokok dalam permohonan
In
A

ini adalah : Apakah permohonan pembatalan putusan Badan Arbritase Nasional


Indonesia (BANI) dalam perkara Arbitrase Nomor : 42025/IV/ARB-BANI/2019
ah

lik

tanggal 18 Februari 2020 yang dimohonkan oleh Pemohon telah sesuai dengan
ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang mengaturnya sehingga
m

ub

dapat dikabulkan ataukah tidak ?


Menimbang, bahwa satu-satunya dasar hukum yang mengatur adanya
ka

permohonan pembatalan putusan arbitrase adalah ketentuan Pasal 70 Undang-


ep

undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian


ah

Sengketa (Undang-undang Arbitrase) yang berbunyi :


R

“ Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan permohonan


es

pembatalan apabila putusan tersebut diduga mengandung unsur-unsur sebagai


M

ng

berikut :
on

Halaman 99 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah

R
dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu ;

si
2. Setelah putusan diambil , ditemukan dokumen yang bersifat menentukan ,

ne
ng
yang disembunyikan oleh pihak lawan ; atau
3. Putusan diambil dari tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu pihak
dalam pemeriksaan sengketa ;

do
gu Menimbang, bahwa disamping dasar hukum diatas perlu pula dikaitkan
keberadaan Pasal 71 dan Pasal 72 Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999

In
A
Tentang Tentang Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (Undang-
undang Arbitrase) dan juga perkembangan terbaru terkait dengan Arbitrase yaitu
ah

berupa Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor : 15/PUU-X TURUT

lik
TERMOHON/2014 tanggal 11 November 2014 yang pada pokoknya
menyatakan bahwa terhadap pengujian UU Arbitrase tersebut Mahkamah
am

ub
Konsitusi antara lain memutuskan bahwa penjelasan Pasal 70 UU Arbitrase
tersebut sudah tidak memiliki kekuatan hukum mengikat.Sehingga dengan
ep
adanya putusan Mahkamah Konstitusi tersebut, maka permohonan pembatalan
k

putusan arbitrase yang didasarkan pada alasan-alasan sebagaimana diatur


ah

dalam Pasal 70 Undang undang Arbitrase tidak perlu dibuktikan teerlebih dahulu
R

si
dalam suatu putusan pengadilan.Dengan demikian alasan-alasan tersebut
cukup dibuktikan di dalam persidangan permohonan pembatalan putusan

ne
ng

arbitrase dimaksud sebagaimana pendapat Prof. Dr. H. Priyatno Abdurrsayid


dalam bukunya “Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Suatu

do
gu

Pengantar “ PT Fikahati Aneska, 2002 menyatakan bahwa “ alasan lain “ diluar


yang diatur dalam Pasal 70 UU Arbitrase untuk membatalkan putusan arbitrase
adalah sebagai berikut :
In
A

a. Putusan Arbitrase diambil melebihi cakupan perjanjian ;


b. Putusan Arbitrase tidak diperkenankan mengandung keputusan yang
ah

lik

satu sama lain bertentangan dan atau menimbulkan kerugian;


c. Putusan Arbitrase diambil dengan kewenangan yang berlebihan ;
m

ub

d. Putusan Arbitrase diberikan berdasarkan surat-surat yang sah dan otentik


( Vide permohonan Pemohon halaman 3 sampai dengan 5 ) ;
ka

Menimbang, bahwa dalam permohonan pembatalan arbitrase ini Majelis


ep

Hakim berpedoman pada ketentuan-ketentuan Arbitrase yang telah diatur


ah

secara tegas dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Tentang


R

Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa ,sedangkan untuk pendapat ahli


es

sebagaimana tersebut diatas mempunyai kedudukan yang bebas untuk


M

ng

dijadikan rujukan pertimbangan hukum ataukah tidak oleh Majelis Hakim


on

Halaman 100 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
demikian pula terhadap alasan-alasan Arbitrase yang telah diajukan dalam

R
permohonan Pemohon yang pada pokoknya meliputi 6 (enam) alasan , Majelis

si
Hakim tidak akan membahasnya secara spesifik karena Majelis Hakim dalam

ne
ng
mempertimbangkan permohonan ini harus berpedoman pada ketentuan yang
mengaturnya dimana untuk pembatalan Putusan Arbitrasi telah diatur secara
khusus pada Pasal 70 Undang -undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang

do
gu Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa ;
Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas yang apabila dihubungkan

In
A
dengan upaya pembuktian yang dilakukan oleh para pihak dimana pihak
Pemohon telah mengajukan alat bukti surat sebanyak 43 (empat puluh tiga)
ah

buah yang diberi tanda P-1A s/d P-28, dan alat bukti saksi sebanyak 2 (dua)

lik
orang yang masing-masing bernama : BAGUS PAMUJO,SSi, MSc dan
Muchlisin Pramono Guntur Waseso, S.Tr serta Ahli yang bernama :
am

ub
HERLIANA, SH. M.Comm.Law, Ph.D., yang kesemuanya saksi dan ahli
tersebut telah memberikan keterangan dan pendapatnya dengan dibawah
ep
sumpah, demikian pula sebaliknya baik Termohon maupun Turut Termohon
k

telah mengajukan alat bukti suratnya dimana untuk Termohon telah mengajukan
ah

alat bukti surat sebanyak 24 (dua puluh empat ) buah yang diberi tanda T- 1.A,
R

si
T-1.B, T-1.C, T-2, T-3.A, T-3.B, T-3.C, T-4, T-5.A, T-5.B, T-5.C, T-5.D, T-5.E, T-
6.A, T-6.B, T-6.C, T-6 D, T-6.E, T-7.A, T-7.B, T-7.C, T-7.D, T-7 E., T-8 dan T- 9

ne
ng

sedangkan untuk Turut Termohon telah mengajukan alat bukti surat sebanyak
12 (dua belas) buah yang diberi tanda TT – 1 s/d TT – 12 , dan selanjutnya

do
gu

Termohon dan Turut Termohon menyatakan bahwa mereka tidak akan


mengajukan alat bukti saksi maupun ahli ;
Menimbang, bahwa dari upaya pembuktian yang dilakukan oleh Pemohon
In
A

melalui alat bukti surat sebanyak 43 (empat puluh tiga) buah tersebut diatas
dengan mendasarkan pada Kesimpulan Pemohon pada halaman 4 yang pada
ah

lik

pokoknya menyatakan bahwa :


- Untuk alat bukti surat P-1 s/d P-25 adalah alat bukti tulisan
m

ub

yang sama persis dengan alat bukti yang diajukan dalam


pemeriksaan perkara arbitrase Nomor 42025/IV/ARB-BANI/2019
ka

di BANI/TERMOHON ;
ep

- Untuk alat bukti P-26 s/d P-29 adalah Alat Bukti Tulisan “
ah

BARU” yang belum diajukan dan diperiksa dalam pemeriksaan


R

Perkara Arbitrase 42025/IV/ARB-BANI/2019 di BANI/TERMOHON


es

( dalam persidangan ini Pemohon hanya mengajukan alat bukti


M

ng

on

Halaman 101 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang diberi tanda terakhir P-28 sehingga dengan demikian P-29

R
tidak pernah diajukan)

si
Maka dengan demikian terhadap alat bukti surat P-1 s/d P-25 adalah bukti

ne
ng
tulisan yang sama persis dengan alat bukti yang diajukan dalam pemeriksaan
perkara arbitrase Nomor 42025/IV/ARB-BANI/2019 di BANI/TERMOHON ,
Majelis Hakim berpendapat terhadap alat bukti ini harus dikesampingkan

do
gu dengan mendasarkan pada ketentuan Pasal 62 ayat (4) Undang-undang Nomor
30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa yang

In
A
menyatakan bahwa Ketua Pengadilan Negeri tidak memeriksa alasan atau
pertimbangan dari putusan Arbitrase, sehingga Majelis Hakim hanya
ah

mempertimbangkan alat bukti P-26 s/d P-28 yang menurut Pemohon dalam

lik
kesimpulannya adalah Alat Bukti Tulisan “ BARU “ yang belum diajukan dan
diperiksa dalam pemeriksaan Perkara Arbitrase 42025/IV/ARB-BANI/2019 di
am

ub
BANI/TERMOHON , dimana menurut Majelis alat bukti surat P-26A, P-26B yang
berupa fotokopi MEMO Nomor : MR.01/TP-MM/DEP.I/XII/2018 Kepada PPK
ep
(PEMOHON) dari Ketua Tim Pendukung Pengelolaan Meteorologi Maritim,
k

Perihal Hasil Evaluasi Tanggal 28 Desember 2018 dan fotokopi Berita Acara
ah

Pemeriksaan Hasil Nomor : BAPHP /PASKAL/PPK-MM/DEP.I/XII/2018 yang


R

si
dibuat dan ditandatangi Tim Pendukung yang memeriksa barang dan
melakukan perhitungan tanggal 28 Desember 2018, alat bukti surat P-27 yang

ne
ng

berupa fotokopi Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan Nomor :


BAPP.52/PASKAL/PPK-MM/DEP.I/XII/2018 tanggal 31 Desember 2018, dan alat

do
gu

bukti surat P-28 yang berupa fotokopi printscan Petunjuk Operasional Kegiatan
(POK) Tahun Anggaran 2019 oleh BMKG Unit Kerja Sekretariat Utama BMKG,
Tanggal 3 Desember 2018 yang apabila dihubungkan dengan ketentuan Pasal
In
A

70 Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif


Penyelesaian Sengketa yang menyatakan bahwa “ Terhadap putusan arbitrase
ah

lik

para pihak dapat mengajukan permohonan pembatalan apabila putusan


tersebut diduga mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
m

ub

1. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah


dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu ;
ka

2. Setelah putusan diambil , ditemukan dokumen yang bersifat menentukan ,


ep

yang disembunyikan oleh pihak lawan ; atau


ah

3. Putusan diambil dari tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu pihak
R

dalam pemeriksaan sengketa ;


es

Maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa tidak ada satu bukti suratpun yang
M

ng

dapat menerangkan dan membuktikan keadaan-keadaan sebagaimana yang


on

Halaman 102 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dipersyaratkan sebagaimana disebutkan dalam angka 1, 2 dan 3 sehingga

R
dengan demikian terdapat cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim untuk

si
menyatakan alat-alat bukti surat tersebut yaitu P-25 s/d P-28 haruslah

ne
ng
dikesampingkan ;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas dimana
keberadaan alat bukti surat yang telah diajukan oleh Pemohon tersebut diatas

do
gu kesemuanya telah dikesampingkan maka selanjutnya Majelis Hakim akan
mempertimbangkan upaya pembuktian Pemohon melalui 2 (dua) orang saksi

In
A
yang masing-masing bernama BAGUS PAMUJO, SSi, MSc dan MUCHLISIN
PRAMONO GUNTUR WASESO,S.Tr dan 1 (satu) orang ahli yang bernama
ah

HERLIANA, SH.MCom.Itl Law, Ph. D dimana terhadap semua keterangan yang

lik
saksi-saksi berikan di persidangan ini bukan menjadi kewenangan dari Majelis
Hakim yang memeriksa permohonan pembatalan Arbitrase ini dan sebaliknya
am

ub
Majelis Hakim berpendapat bahwa apa yang disampaikan oleh kedua saksi
tersebut pada pokoknya sudah dipertimbangkan dalam Putusan BANI Nomor :
ep
42025/IV/ARB-BANI/2019 tanggal 18 Februari 2019 dan terhadap keterangan
k

saksi-saksi yang telah diberikan di persidangan ini tidak ada satupun yang dapat
ah

menerangkan dan membuktikan keadaan-keadaan sebagaimana dikehendaki


R

si
dalam Pasal 70 Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa baik angka 1, 2 dan angka 3 sehingga

ne
ng

keterangan saksi-saksi harus dikesampingkan, demikian pula terhadap


pendapat ahli yang dberikan di depan persidangan ini hanya memberikan

do
gu

pendapat secara normatif terhadap ketentuan secara lengkap tentang Arbitrase


dan permasalah-permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaanya di lapangan
dan penyelesaiannya dengan demikian Majelis Hakim berkesimpulan pendapat
In
A

ahli ini tidak ada kaitannya dan juga tidak mampu menerangkan dan
membuktikan apakah terdapat keadaan-keadaan sebagaimana dikehendaki
ah

lik

dalam Pasal 70 Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan


Alternatif Penyelesaian Sengketa baik angka 1, 2 dan angka 3 sehingga cukup
m

ub

beralasan hukum bagi Majelis Hakim bahwa pendapat ahli ini[pun harus
dikesampingkan ;
ka

Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersebut diatas telah dinyatakan


ep

bahwa upaya pembuktian Pemohon melalui alat bukti suratnya dan alat bukti
ah

saksi serta pendapat ahli telah dikesampingkan, maka selanjutnya Majelis


R

Hakim akan mempertimbangkan upaya pembuktian yang dilakukan oleh


es

Termohon dan Turut Termohon melalui alat bukti suratnya (dengan tidak
M

ng

mengajukan alat bukti saksi) ;


on

Halaman 103 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Termohon telah mengajukan alat bukti surat sebanyak

R
24 (dua puluh empat) yang diberi tanda T- 1.A, T-1.B, T-1.C, T-2, T-3.A, T-3.B,

si
T-3.C, T-4, T-5.A, T-5.B, T-5.C, T-5.D, T-5.E, T-6.A, T-6.B, T-6.C, T-6 D, T-6.E, T-

ne
ng
7.A, T-7.B, T-7.C, T-7.D, T-7 E., T-8 dan T- 9 , dimana dari keseluruhan alat
bukti surat tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa keseluruhan alat bukti
surat yang diajukan tersebut telah dipertimbangkan secara lengkap dalam

do
gu Putusan BANI Nomor : 42025/IV/ARB-BANI/2019 tanggal 18 Februari 2019
sehingga sesuai dengan ketentuan ketentuan Pasal 62 ayat (4) Undang-undang

In
A
Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
yang menyatakan bahwa Ketua Pengadilan Negeri tidak memeriksa alasan atau
ah

pertimbangan dari putusan Arbitrase maka alat bukti surat inipun haruslah

lik
dikesampingkan demikian pula terhadap upaya pembuktian yang dilakukan oleh
Turut Termohon melalui alat bukti suratnya sebanyak 12 (Dua belas) yang diberi
am

ub
tanda TT-1 s/d TT-12 pada pokoknya sama dengan keadaan alat bukti surat
yang diajukan oleh Termohon sehingga cukup beralasan hukum pula untuk
ep
dikesampingkan ;
k

Menimbang bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas,


ah

permohonan Pemohon tidak beralasan hukum sehingga harus ditolak;


R

si
Menimbang bahwa oleh karena permohonan Pemohon ditolak, maka
Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia Nomor 42025/IV/ARB-BANI/2019

ne
ng

tanggal 18 Februari 2019 harus dipertahankan;


Menimbang bahwa oleh karena permohonan pembatalan putusan

do
gu

arbitrase ditolak maka Pemohon harus dihukum untuk membayar biaya perkara;
Memperhatikan Pasal 70 Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa dan peraturan
In
A

perundangundangan lain yang bersangkutan ;


MENGADILI:
ah

lik

1. Menolak permohonan pembatalan putusan arbitrase tersebut;


2. Mempertahankan Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia
m

ub

Nomor 42025/IV/ARB-BANI/2019 tanggal 18 Februari 2019 ;


3. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.
ka

816.000,00 (Delapan Ratus Enam Belas Ribu Rupiah);


ep

Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim


ah

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada hari Kamis tanggal 16 Juli 2020 oleh
R

kami, KADARISMAN AL RISKANDAR,S.H.M.H., sebagai Hakim Ketua, DUTA


es

BASKARA,S.H.M.H., dan TUTY HARYATI, S.H.M.H., masing-masing sebagai


M

ng

Hakim Anggota. Putusan tersebut telah diucapkan dalam persidangan terbuka


on

Halaman 104 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk umum, dengan dihadiri oleh MIN SETIADHI, S.H.M.H., sebagai Panitera

R
Pengganti dan telah dikirim secara elektronik melalui sistem informasi

si
pengadilan pada hari itu juga.

ne
ng
Hakim Anggota: Hakim Ketua,

do
gu DUTA BASKARA, S.H.,M.H. KADARISMAN AL. RISKANDAR,S.H.,MH.

In
A
TUTY HARYATI, SH. MH.
Panitera Pengganti,
ah

lik
MIN SETIADHI,SH.MH
Perincian biaya :
am

ub
1. Pendaftaran : Rp.30.000,00
2. Meterai : Rp6.000,00
ep
3. Redaksi : Rp10.000,00
k

4. Proses : Rp150.000,00
ah

5. PNBP panggilan: Rp20.000,00


R

si
6. Panggilan : Rp600.000,00
Jumlah ...................... Rp816.000,00

ne
ng

(Delapan ratus enam belas ribu rupiah)

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 105 dari 105 Putusan Nomor 185/Pdt.Sus-Arb/2020/PN Jkt.Pst


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105

Anda mungkin juga menyukai