KELOMPOK 24
Disusun oleh :
2020
LEMBAR PENGESAHAN
KELOMPOK 24 :
Telah menyelesaikan Laporan Praktikum Fisika. Setelah di periksa, maka tugas ini
dapat di terima dan di setujui dengan
NILAI : ...........
Disetujui oleh,
Dengan memanjatkan puji syukur pada Allah SWT. Yang telah memberikan
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
penyusunan Laporan Praktikum Fisika Dasar yang dilaksanakan di Laboratorium Fisika
Institut Teknologi Nasional Malang ini dengan baik dan tepat waktu.Adapun tujuan dari
penyusunan laporan praktikum ini adalah untuk digunakan sebagai persyaratan dalam
menempuh mata kuliah lain yang terdapat di Institut Teknologi Nasional Malang.Penulis
dalam penyusunannya masih mengalami banyak kekurangan seperti hambatan-
hambatan, rintangan serta kesulitan muncul. Namun berkat bimbingan serta bantuan dari
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini maka laporan ini dapat
terselesaikan. Sehubungan dengan hal tersebut penulis menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. I Nyoman Sudiasa, S.Si., M.Si sebagai Dosen pembimbing serta sebagai Kepala
Laboratorium Fisika Dasar yang telah membimbing penulis
2. Para asisten laboraturium fisika dasar yang telah membantu penulis dalam
melaksanakan percobaan.
3. Rekan – rekan kelompok yang telah membantu penyelesaian laporan ini
Semua rekan yang telah membantu penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan Praktikum Fisika Dasar ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun dalam laporan ini demi perbaikan di masa mendatang. Akhir kata
penulis ucapkan banyak terima kasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Penulis
1.2 Tujuan
1. Praktikum Fisika Dasar ini diadakan dengan tujuan agar mahasiswa dapat:
2. Memiliki dasar-dasar cara kerja penelitian atau eksperimen ilmiah.
3. Mengamati secara langsung mengenai gejala-gejala fisis dari suatu alat.
4. Memiliki ketrampilan dalam menggunakan alat-alat di laboratorium.
5. Membiasakan selalu bekerja dengan teliti dan tanggung jawab.
6. Melatih untuk selalu membuat catatan baru suatu pengamatan percobaan baik itu
meringkas, menafsirkan dan menganalisa.
1.3 Teori Kesalahan
Dalam melakukan percobaan selalu dimungkinkan terjadi kesalahan. Oleh
sebab itu kita harus menyertakan angka-angka kesalahan agar kita dapat memberi
penilaian yang wajar dari hasil percobaan.
𝑥- ∆𝑥 < 𝑥 < 𝑥 + ∆𝑥
dengan x merupakan nilai terbaik sebagai pengganti nilai yang benar, ∆𝑥merupakan
kesalahan pada pengukuran yang disebabkan keterbatasan alat, ketidakcermatan,
perbedaan waktu pengukuran dan lain sebagainya. Dengan menyertakan kesalahan
atau batas toleransi terhadap suatu nilai yang kita anggap benar, kita dapat
mempertanggungjawabkan hasil percobaan yang dilakukan.
No. Xi X ⃒ 𝑋𝑖 − 𝑋̅ ⃒ ( X𝑖 − X̅ )2
∑ni=1 Xi
1. 𝑋1 ⃒𝑋1 − 𝑋⃒̅ ( X1 − X̅ )2
n
∑ni=1 Xi
2. 𝑋2 ⃒𝑋2 − 𝑋⃒̅ ( X2 − X̅ )2
n
: : : : :
: : : : :
∑ni=1 Xi
n Xn ⃒𝑋𝑛 − 𝑋⃒̅ ( Xn − ̅
X )2
n
𝑛 n n
∑ni=1 Xi
∑ 𝑋𝑖 ∑ ⃒ 𝑋𝑖 − 𝑋⃒̅ ∑( Xn − X̅ )2
𝑖=1
n
i=1 n=1
∑𝑛
𝑖=1 𝑋𝑖
1. Harga rata – rata : X = 𝑛
Xi − X
Kri = X . 100%
X
6. Kesalahan mutlak pengukuran : Km = X . 100%
7. Penyimpangan standart (deviasi standart)
∑𝑛 ̅ 2
𝑖=1(Xi −X )
SD = √ 𝑛−1
SD
8. Kesalahan yang diperbolehkan : Kd = X . 100%
9. Hasil pengukuran dapat dituliskan sebagai berikut: Pt = X ± SD
Cara memperkirakan dan menyatakan kesalahan ini, bergantung pada
jenis pengukuran yang dilakukan yaitu pengukuran berulang atau tunggal. Hasil
pengukuran tunggal dapat dinyatakan dengan:
𝑥 = 𝑥 ± ∆𝑥
𝜋 = 22 / 7 𝜋 = 3,1415
NO X y x2 y2 Xy
1
2
3
:
:
N
x y x2 y2 xy
Gambar 2.1.3 Tipe - Tipe Tegangan (a) Merenggang, (b) Menekan,(c) Memuntir
𝐹𝐿0
ΔL = 𝐺𝐴
2.𝐿.𝐹.𝑅
Maka besarnya modulus puntir adalah :𝐺 = 𝜋.𝑟4.𝜃
Keterangan :
a. Batang Alumunium
2 . 47,5 . 19600. 45
G1 = = 7,9659 × 1010 dyne/ cm2 rad
3,14 .( 0,144 ).50°
2 . 47,5 .49000 . 40
G2 = = 1,26417 × 1011 dyne/ cm2 rad
3,14 .(0,144 ).70°
2 . 47,5 . 78400. 35
G3 = = 1,37649 × 1011 dyne/ cm2 rad
3,14 .(0,144 ).90°
c. Batang Tembaga
2.47,5 . 19.600 .40
G1= = 5,8975 × 1010 dyne/ cm2 rad
3,14 .(0,14)4 .600
137.649
150.000 126.417
100.000 79.659
50.000
0
19600 49000 78400 107800 137200
F (GAYA BEBAN)
160.000 137.649
126.417
140.000
120.000
100.000
80.000
60.000
40.000 14.040
20.000
0
19600 49000 78400 107800 137200
F (GAYA BEBAN)
200.000 168.920
G (MODULUS PUNTIR)
145.957
150.000 118.013 111.759
100.000
58.975
50.000
0
19600 49000 78400 107800 137200
F (GAYA BEBAN)
a. Batang Aluminium
|0,79659×1011 −1,349×1011 |
𝐾𝑟1 = × 100% = 40,94%
1,349×1011
|1,26417×1011 −1,349×1011 |
𝐾𝑟2 = × 100% = 6,28%
1,349×1011
|1,,37649×1011 −1,349×1011 |
𝐾𝑟3 = × 100% = 2,04%
1,349×1011
|1,53623×1011 −1,349×1011 |
𝐾𝑟4 = × 100% = 13,87%
1,349×1011
|1,77012×1011 −1,349×1011 |
𝐾𝑟5 = × 100% = 31,21%
1,349×1011
b. Batang Kuningan
|0,14040×1011 −1,202×1011 |
𝐾𝑟1 = × 100% = 78,69%
1,202×1011
|1,26417×1011 −1,202×1011 |
𝐾𝑟2 = × 100% = 5,17%
1,202×1011
|1,,37649×1011 −1,202×1011 |
𝐾𝑟3 = × 100% = 14,51%
1,202×1011
|1,45959×1011 −1,202×1011 |
𝐾𝑟4 = × 100% = 21,43%
1,202×1011
|1,77012×1011 −1,202×1011 |
𝐾𝑟5 = × 100% = 47,26%
1,202×1011
c. Batang Tembaga
|0,58975×1011 −1,207×1011 |
𝐾𝑟1 = × 100% = 51,14%
1,207×1011
|1,18013×1011 −1,207×1011 |
𝐾𝑟2 = × 100% = 2,22%
1,207×1011
|1,11759×1011 −1,207×1011 |
𝐾𝑟3 = × 100% = 7,41%
1,207×1011
|1,45957×1011 −1,207×1011 |
𝐾𝑟4 = × 100% = 20,92%
1,207×1011
|1,6892×1011 −1,207×1011 |
𝐾𝑟5 = × 100% = 39,93%
1,207×1011
No Gi ̅
G Gi - G (Gi - G )
2
∑ Gi - G( )2
5,25506× 1021
SD =
√∑𝑛𝑖−1 (Gi - G )2
=√
5,25506×1021
= 3,22577 × 1010 dyne/cm2rad
𝑛−1 4
b. Batang Kuningan
No Gi ̅
G Gi - G (Gi - G ) 2
∑ Gi - G( )2
1,55041× 1022
c. Batang Tembaga
No Gi ̅
G Gi - G (Gi - G )
2
(
∑ Gi - G )
2
6,88587× 1021
SD=
√∑𝑛𝑖−1 (Gi - G ) =√
2
6,88587×1021
=4,14906 × 1010 dyne/cm2rad
𝑛−1 4
5. Kesimpulan
- Logam alumunium,logam kuningan dan logam tembaga
mempunyai nilai puntir Yang Berbeda beda.
- Logam alumunium,logam kuningan dan logam tembaga
memiliki sudut berbeda walaupun massanya sama.contohnya
batang alumunium bermassa 20 gram memiliki sudut
puntir50o,Batang Kuningan dengan massa sama memiliki
sudut puntir 30o,dan batang tembagadengan massa sama
memiliki sudut puntir 60o.
Secara garis besar hubungan bola jatuh dalam fluida dengan nilai
viscositas kekentalan) zat cair sebagai berikut :
W= FA+FS………………..(1)
Dimana :
1 10 0,9 11,611
2 20 0,92 22,717
3 30 1,14 27,500
4 40 1,77 23,616
5 50 1,99 26,256
Olie II
1 10 0,28 37,321
2 20 0,29 72,069
3 30 0,31 101,129
4 40 0,35 119,429
5 50 0,37 141,216
OLIE SAE 20
20,795+10,685+11,121+20,107+20,333
η̅ = = 16,644 Poise
5
OLIE SAE 40
2,012+1,079+0,822+0,786+0,703
𝜂̅ = = 1,080 Poise
5
20
15 10,865 11,121
10
5 0
0
0,9 0,92 1,14 1,77 1,99
WAKTU
⃒ 11,611−16,644 ⃒
Kr1 = . 100% = 24,937%
16,644
⃒ 22,717−16,644 ⃒
Kr2 = . 100% = 34,724%
16,644
⃒ 23,616−16,644 ⃒
Kr4 = . 100% = 20,807%
16,644
⃒ 26,256−16,644 ⃒
Kr5 = . 100% = 22,163%
16,644
24,937%+34,724%+33,182%+20,807%+22,163%
̅̅̅̅ =
𝐾𝑟 = 27,163 %
5
OLIE SAE 40
⃒ 2.2012 − 1,080 ⃒
Kr1 = . 100% = 86,234 %
1,080
⃒ 1,079 − 1,080 ⃒
Kr2 = . 100% = 0,113 %
1,080
⃒ 0.822 − 1,080 ⃒
Kr3 = . 100% = 23,907 %
1,080
⃒ 0,786 − 1,080 ⃒
Kr4 = . 100% = 27,253 %
1,080
⃒ 0,703 − 1,080 ⃒
Kr5 = . 100% = 34,961 %
1,080
∑(𝜂𝑖 - 𝜂̅ )2 107,732
(η )
n
2
i -η
i =1
n -1 107,732
SD = =√ = 5,166 Poise
𝟒
OLIE SAE 10
NO 𝜂𝑖 𝜂̅ |𝜂𝑖 − 𝜂̅ | (𝜂𝑖 − 𝜂̅ )2
∑(𝜂𝑖 − 𝜂̅ )2 1,165
2.2.7 Kesimpulan
Setiap benda mempunyai kecepatan untuk bergerak konstan, hal ini
juga berlaku dalam zat cair (fluida). Dengan bertambahnya nilai SAE maka
viscositasnya semakin besar. Gerakan jatuh bola juga dapat dijadikan
indikator besarnya viscositas. Semakin lambat gerak jatuh bola dalam suatu
cairan maka semakin besar pula nilai viscositas cairan itu, sebaliknya
semakin cepat gerak jatuh bola, maka nilai viscositas cairan itu semakin
kecil.
Gambar 2.4.3 Bentuk Standart Lensa (a) Lensa Positif Dan (b) Lensa Negatif
Untuk lensa tipis, titik fokus dapat dihitung dari jarak benda, S, dan jarak
bayangan yang dibentuk S’ , dengan persamaan :
1 1 1
= +
f S S'
1 49 14 686 63 10,888
2 36 16 576 52 11,076
3 27 17 459 44 10,432
4 42 16 672 58 11,586
5 24 17 408 41 9,951
14 𝑥 49
f1 = 14 + 49 = 10,888 cm
16 𝑥 36
f2 = 16 + 36 = 11,076 cm
17 𝑥 27
f3 = 17 +27 = 10,432 cm
16 𝑥 42
f4 = 16 +42 = 11,586 cm
17 𝑥 24
f5 = 17 +24 = 9,951 cm
10,888+11,076+10,432+11,586+9,951
̅
𝑓= = 10,7866 cm
5
2. Buatlah grafik antara ss’ dan s+s’, tentukan fokus lensa dari grafik,
serta jelaskan gambar grafik yang terbentuk
400
459
408
200
0
0 10 20 30 40 50 60 70
S+S'
∆(S + S’) = 52 – 41 = 11 cm
|10,888 −10,7866|
Kr1 = . 100 % = 0,94 %
10,7866
|11,076 −10,7866|
Kr2 = . 100 % = 2,68 %
10,7866
|10,432 −10,7866|
Kr3 = 100 % = 3,29 %
10,7866
|11,586−10,7866|
Kr4 = . 100 % = 7,41 %
10,7866
|9.951 −10,7866|
Kr5 = . 100 % = 7,75 %
10,7866
∑ 1,5570424
(f )
n
2
i -f
i =1
SD = n -1
1,5570424
=√ = 0,623908 cm
2
6. Kesimpulan
a. Jika bayangan benda berada di ruangan I sifat bayangan :
1. Maya
2. Diperbesar
3. Tegak
F = - kx………………………….…..(1)
n = jumlah getaran
t = waktu (s)
1 𝑡
T = 𝑓 maka T = 𝑛
F = m a ……………………………..(4)
4𝜋 2 𝑚
k= …………………………...(5 )
𝑇2
T = periode (s)
1
Ep = 2 kx
1
W = 2 kx2
1 40 20 23 3 13.066,667 39.200
40×980
k1 = = 13066,667 dyne/𝑐𝑚2
3
60×980
k2 = 4,5
= 13066,667 dyne/𝑐𝑚2
80 .980
k3 = = 12061,538 dyne/𝑐𝑚2
6,5
100 . 980
k4 = 7,8
= 12564,103 dyne/𝑐𝑚2
120 . 980
k5 = = 12645,161 dyne/𝑐𝑚2
9,3
13066,667+13066,667+12061,538+12564,103+12645,161
𝑘̅= 5
= 12680,827 dyne/𝑐𝑚2
4.(3,14)2 . 40
k1 = ( 0,404 )2
= 9665,327 gr/detik2
4.(3,14)2 . 60
k2 = ( 0,496)2
= 9618,496 gr/ detik2
4.(3,14)2 . 80
k3 = (0,561)2
= 10024,981 gr/ detik2
4.(3,14)2 . 100
k4 = ( 0,606)2
= 10739,252 gr/ detik2
4.(3,14)2 . 120
k5 = = 10417,813 gr/ detik2
( 0,674)2
9665,327+9618,496+10024,981+10739,252 + 10417,813
𝑘̅ = 5
8 6,5; 7,84
6 4,5; 5,88
4 3; 3,92
2
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
x (cm)
a. Konstanta pegas
∆𝐹 11,76 − 5,88
k = ∆𝑋 = = 1,225 dyne/cm
9,3−4,5
1
W = 2 × 1,225 × 52
W = 15,3125 erg
1 𝑘
f = 2𝛱 √𝑚
| 13066,667 − 12680,827|
Kr1 = x 100% = 0,030427 %
12680,827
| 13066,667 − 12680,827|
Kr2 = x 100% = 0,030427 %
12680,827
| 12061,538 − 12680,827|
Kr3 = x 100% = 0,0488366 %
12680,827
| 12564,103 − 12680,827|
Kr4 = x 100% = 0,00920476 %
12680,827
b. Sistem Getaran
|𝑘𝑖− 𝑘̅|
𝐾𝑟𝑖 = ̅𝑘
x 100%
|9665,237 − 10093,194|
Kr1 = x 100% = 0,0423916 %
10093,194
|9618,496 − 10093,194|
Kr2 = x 100% = 0,0470315 %
10093,194
|10024,981 − 10093,194|
Kr3 = x 100% = 0,00675832 %
10093,194
|10739,252 − 10093,194|
Kr4 = x 100% = 0,0640093 %
10093,194
|10417,913 − 10093,194|
Kr5 = x 100% = 0,0321721 %
10093,194
NO Ki ̅
𝐾 Ki − K ̅ )2
(𝐾𝑖 - 𝐾
∑ 696160,9324
(k )
n
2
i -k
i =1
SD= n -1
696160,9324
=√ 𝟒
= 417,1813 dyne/cm2
b. Sistem Getaran
NO K K Ki − K (𝐾𝑖 - 𝐾)2
∑ 935894,7428
(k )
n
2
i -k
i =1
SD= n -1
= 483,7083 gr/detik2
6. Kesimpulan
1. Penggunaan metode yang paling tepat untuk menentukan harga
konstanta pegas adalah dengan system pembebanan.
2. Nilai regangan dan tegangan pegas mempengaruhi harga konstanta
pegas.
3. Pada system pembebanan harga K ditentukan oleh massa, gravitasi dan
pertambahan panjang.
4. Sedangkan pada system getaran, harga ditentukan oleh banyaknya
getaran, massa dan periode.
5. Semakin getaran yang dilakukan dalam system getaran waktu yang
diperlukan semakin banyak sehingga periodenya semakin kecil.
6. Makin besar massa yang digunakan maka pertambahan panjang pada
sistem pembebanan akan semakin besar.
Q
Y1
R Y2
Y3
𝑑 sin 𝛼
λ= 𝑛
= sudut difraksi
Y
Sin ά = Y2 + A2
B= Y + A
2 2
No n A (cm) Y (cm) λ (cm) Sin ά
(cm)
1,11 ×0,067
𝜆2 = = 0,07437 cm
1
1,11 ×0,068
𝜆3 = = 0,07548 cm
1
1,11 ×0,067
𝜆4 = = 0,07437 cm
1
1,11 ×0,068
𝜆5 = = 0,07548 cm
1
0,07437+0,07437+0,07548+0,07437+0,07548
𝜆̅ = = 0,074814 cm
5
|0.07437−0,074814|
Kr1 = x 100% = 0.593 %
0,074814
|0.07437−0,074814|
Kr2 = x 100% = 0.593 %
0,074814
|0.07548−0,074814|
Kr3 = x 100% = 0.890 %
0,074814
|0.07437−0,074814|
Kr4 = x 100% = 0.593 %
0,074814
|0.07548−0,074814|
Kr5 = x 100% = 0.890%
0,074814
No. λi λ λi − λ (λi − λ )
2
∑ 0.002664 0,000001477
(λi − λ )
n
2
0,000001477
SD = i =1 =√ 4
= 0,000607659 cm
n -1
= 0,0005328 cm
△𝜆̅
KM = ̅ x 100%
𝜆
0,0005328
= x 100% = 0,7122%
0,074814
= 0,074814 ± 0,000607659
d sin α
λ=
n
1. Diperlukan ketelitian dan koreksi yang baik dalam melakukan percobaan pada
saat praktikum di setiap judul percobaan untuk mendapatkan data pengamatan
yang baik.
2. Hasil – hasil data percobaan, tidak mungkin tidak adanya suatu kesalahan,
maka dari itu di perlukan perhitungan Kr yaitu kesalahan relatif.
3. Secara garis besar kesalahan-kesalahan yang ada pada data praktikum
dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu diantaranya sebagai berikut :
a. Ketelitian pengamatan praktikum
b. Ketelitian alat yang dipakai
c. Keadaan dan situasi praktikum
B. Saran
Praktikum fisika dasar mempunyai manfaat yang besar bagi mahasiswa, karena
dengan kegiatan tersebut mahasiswa dapat melihat dan membuktikan sendiri secara
langsung tentang ilmu fisika yang diterima didalam perkuliahan, yang berakibat pada
pemahaman mahasiswa yang lebih dalam mata kuliah khususnya fisika.
Melihat begitu besarnya manfaat dari kegiatan praktikum fisika dasar, maka
beberapa hal yang dapat penulis uraikan, diantaranya sebagai berikut: