FISIKA DASAR I
MODUL 5 (VISKOSITAS DAN GAYA ARCHiMEDES)
Disusun Oleh :
Kelompok : 2
Kelas : 1A04
Anggota :
1. Arifin Nurhidayat (202210215113)
2. Muhamad Rifqi (202210215115)
3. Rafli Muzakhi (202210215114)
4. Yohanes Aditya Prasetyo (202210215110)
5. Andika Prastiyo Wibowo (202210215116)
Asisten Asisten
Mengetahui,
Dosen Pengampu Kepala Laboratorium
Teknik Industri
i
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta selalu
memberikan kemudahan bagi kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan praktikum fisika dasar yang berjudul “Laporan Praktikum Fisika
Dasar I”
Laporan praktikum fisika dasar ini disusun berdasarkan hasil dari
materi praktikum yang telah dipraktikan secara berkelompok. Selain itu,
laporan ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang massa
VISKOSITAS DAN GAYA ARCHIMEDES untuk para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapa Ir.Zulkani Sinaga,
M.T selaku dosen pembimbing praktikum fisika dasar dan asisten
laboratorium, yaitu Kak Afif Febryanto dan Kak Nur Aeni yang telah
membimbing dan membantu kami selama melakukan praktikum. Mudah-
mudahan ilmu yang telah diberikan kepada kami semua dapat menambah
pengetahuan dan wawasan serta bermanfaat di kemudian hari.
Dalam penyusunan laporan praktikum ini kami menemukan
hambatan namun berkat bantuan dari berbagai pihak, kami akhirnya dapat
menyelesaikan laporan praktikum ini. Pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Kami sebagai penulis menyadari betul dalam penyusunan laporan
praktikum ini masih banyak kekurangan untuk itu kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan laporan praktikum ini ataupun
laporan-laporan praktikum berikutnya.
ii
LEMBAR PENGESAHAN MODUL
LAPORAN PRAKTIK FISIKA DASAR
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
Jl Perjuangan No.81, RT.001/RW.002, Marga Mulya, Kec. Bekasi
Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat 17143
( DITERIMA / DITOLAK )
Dosen
Dr. Ratih Kumalasari, S.Pd., M.Si
iii
DAFTAR ISI
iv
4.2.1 Cairan Air ................................................................................... 16
LAMPIRAN ..................................................................................................... 50
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
8
1.3 Pembatasan Masalah
Dari uraian yang telah dipaparkan diatas, maka dirumusakanlah
permasalahan, “Bagaimana gambaran konsepsi praktikan Fisika Dasar 1
setelah melakukan praktikum viskositas dan gaya Archimedes?”
1.4 Tujuan
1. Mampu menentukan rapat massa pada bola dengan rapat massa pada
zat cair.
2. Mampu menentukan hubungan antara kekentalan dengan kecepatan
pada benda.
3. Mampu menentukan hubungan antara viskositas dengan kelajuan.
1.5 Sistematika Penulisan
Laporan praktikum ini dibagi menjadi dalam beberapa bab oleh penulis.
Hal ini bertujuan agar para pembaca lebih mudah untuk memahami isi
maupun materi yang dipaparkan atau terkandung di dalamnya, yaitu sebagai
berikut
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang penulisan laporan praktikum,
perumusan masalah, pembatasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai hasil dari laporan praktikum yang telah
dilaksanakan.
BAB III: METODOLOGI
Bab ini menjelaskan tentang alat dan bahan, alur flowchart dan langkah
pengamata’n laporan praktikum hingga terjadinya laporan ini.
BAB IV: PENGUMPULAN DATA
Bab ini menjelaskan tentang analisa bab dari laporan ini.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bagian kesimpulan dan saran-saran tentang laporan
praktikum fisika dasar yang telah dikemukakan pada bagian materi
9
BAB II
LANDASAN TEORI
V W
Keterangan :
Fa = gaya archimedes (apung)
Fs = gaya stokes (hambat)
W = gaya berat
V = kecepatan
10
Apabila sebuah bola kecil bergerak dalam suatu fluida yang viskositasnya
nol, tekanan di sembarang titik pada permukaan bola yang searah dengan arah gerak
bola sehingga resultan gaya pada bola sama dengan nol. Jika bola kecil di jatuhkan
pada fluida kental, maka akan timbul hambatanpada gerak bola tersebut. Besaran
yang mempengaruhi jari-jari bola r, kecepatan bola relatif terhadap fluida 𝑉 dan
koefisien viskositas fluida 𝜂 . Dengan demikian resultan gaya stokes dirumuskan :
𝐹 = 6 𝜂𝜋𝑟 𝑉
Ada tiga gaya yang bekerja pada gambar 2.1 , yaitu :
1. Berat bola itu sendiri (W) = massa (m) × gravitasi (g)
2. Gaya apung (Fa) dari zat cair (gaya ke atas / archimedes)
3. Gaya stokes (Fs) (arahnya ke atas)disebut pula gaya hambat.
11
BAB III
METODOLOGI
1. Minyak
2. Sabun
3. Air
4. Gelas ukur
5. Penggaris
6. Tali
7. Double tip
8. Tissue
9. Coin 1000
10. Coin 500
11. Neraca
12. Stopwatch
3.2 Flowchart
3.2.1 Flowchart Laporan
MULAI
MENGUKUR
NO
PENGAMBILAN DATA
YES
PEMBUATAN LAPORAN
SELESAI
12
3.2.2 Flowchart Laporan Pengukuran
Mulai
Siapkan
alat
Celupkan benda
ke gelas alat ukur
Hitung kecepatan
saat jatuh dari atas
ke permukaan
Lakukan pada
minyak,air dan
sabun
Selesai
13
3.3 Alur Pengamatan Dan Step Alur
3.2.3 Alur Pengamatan
Menjelaskan alur flowchart pada flowchart pengamatan.
Berikut step yang dilakukan saat praktikum.
1. Ukur volume air
2. Hitung massa benda koin
3. Ikat koin pada tali
4. Arahkan ujung koin ke atas permukaan air dengan tali
5. Lepaskan tali dan hitung berapa kecapatan saat koin jatuh ke dasar
permukaan
6. Lakukan percobaan sebanyak 3 kali
7. Lakukan kepada cairan minyak, sabun, air
14
BAB 4
PENGUMPULAN DATA
4.1 Pembahasan
Viskositas adalah ukuran resistensi zat cair untuk mengalir. Viskositas dapat
berpengaruh pada formulasi sediaan-sediaan farmasi, misalnya pada sediaan
suspensi, tidak boleh terlalu kental (viskositas tinggi) sehingga menyebabkan
suspensi sulit dituangkan. Hal ini dapat menyebabkan distribusi zat aktif tidak
merata pada seluruh cairan dan keterimaan pasien juga rendah. Viskositas bola
bergantung pada waktu tempuh bola dan jenis bola yang digunakan.
Berdasarakan praktikum yang telah dilakukan dan berdasarkan tabel hasil di
atas, dapat diketahui bahwa rapat massa (𝜌) dari benda atau bola lebih besar dari
pada massa zat cair ( dalam hal ini minyak dan oli ). Dalam percobaan viskositas
ini terdapat kekurangan yang terjadi sehingga hasil yang diperoleh tidak begitu
akurat, oleh karena itu agar mendekati nilai kebenaran atau mendekati nilai
sempurna. Melalui percobaan viskositas dapat diketahui bahwa laju benda dalam
fluida atau zat cair ditentukan oleh berbagai faktor, bukan hanya faktor nilai
viskositas, tetapi juga dipengaruhi oleh massa benda, jari-jari benda, serta
kecepatan benda. Selain itu juga massa jenis mempengauruhi pada proses ini.
Nilai viskositas yang diperoleh dengan nilai kelajuan berbanding terbalik, jika
kecepatan benda semakin besar atau semakin cepat maka viskositas akan semakin
kecil. Dan sebaiknya jika kelajuan semakin kecil maka nilai viskositas akan
semakin besar. Pada percobaan ini diperoleh hasil bahwa kecepatan benda di dalam
minyak lebih besar jika dibandingkan dengan kecepatan benda di dalam oli. Dengan
melihat ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa kekentalan pada oli lebih besar dari
pada nilai kekentalan pada minyak.
Semakin besar angka viskositas atau kekentalan pada suatu fluida, maka akan
semakin lambat pada suati zat cair atau fluida tersebut. Dan sebaliknya jika angka
atau nilai kekentalan atau viskositas pada sebuah zat cair kecil, maka benda akan
melaju dengan kecepatan yang tinggi di dalam suatu fluida.
Dari perhitungan yang dilakukan dapat dibuktikan bahwa semakin banyak
waktu yang diperlukan oleh suatu cairan untuk mengalir, maka viskositas cairan
15
tersebut semakin besar pula. Hsl ini berarti waktu yang diperlukan oleh suatu cairan
untuk mengalir sebanding atau berbanding lurus dengan viskositasnya.
No Benda S t1 t2 t3 ṫ deviasi v
1 1000 4,5 0,15 0,13 0,14 0,14 0,0081 32,14
2 2000 4,5 0,15 0,15 0,16 0,15 0,0057 30
3 3000 4,5 0,15 0,15 0,15 0,13 0,02 34,61
4 4000 4,5 0,18 0,18 0,19 0,18 0,0057 25
5 5000 4,5 0,15 0,13 0,15 0,14 0,01 32,14
Tabel 4. 1Percobaan Air 500
1
= √3 (0,15 − 0,14)2 + (0,13 − 0,14)2 + (0,14 − 0,14)2
1
= √3 (0,0001)² + (0,0001)² + (0)²
0,0002
=√ 3
= √0,000066
= 0,0081
Standar Deviasi (2000)
1
σ = √𝑛 (𝑡1 − ṫ)2 + (𝑡2 − ṫ)2 + (𝑡3 − ṫ)2
1
= √ (0,15 − 0,15)2 + (0,16 − 0,15)2 + (0,16 − 0,15)2
3
1
= √3 (0) + (0)² + (0,0001)²
0,0001
=√ 3
= √0,000033
16
= 0,0057
Standar Deviasi (3000)
1
σ = √𝑛 (𝑡1 − ṫ)2 + (𝑡2 − ṫ)2 + (𝑡3 − ṫ)2
1
= √3 (0,15 − 0,13)2 + (0,15 − 0,13)2 + (0,15 − 0,13)2
1
= √3 (0,0004)² + (0,0004)² + (0,0004)²
0,0012
=√ 3
= √0,0004
= 0,02
Standar Deviasi (4000)
1
σ = √ (𝑡1 − ṫ)2 + (𝑡2 − ṫ)2 + (𝑡3 − ṫ)2
𝑛
1
= √3 (0,18 − 0,18)2 + (0,18 − 0,18)2 + (0,19 − 0,18)2
1
= √3 (0)² + (0)² + (0,0001)²
0,0001
=√ 3
= √0,000033
= 0,0057
Standar Deviasi (5000)
1
σ = √𝑛 (𝑡1 − ṫ)2 + (𝑡2 − ṫ)2 + (𝑡3 − ṫ)2
1
= √3 (0,15 − 0,14)2 + (0,13 − 0,14)2 + (0,15 − 0,14)2
1
= √3 (0,0001)² + (0,0001)² + (0,0001)²
0,0003
=√
3
= √0,0001
17
= 0,01
𝑠 4,5
𝑉1 = = = 32,14
𝑡 0,14
𝑠 4,5
𝑉 2 = 𝑡 = 0,15 = 30
𝑠 4,5
𝑉 3 = 𝑡 = 0,13 =34,61
𝑠 4,5
𝑉 4 = 𝑡 = 0,18 =25
𝑠 4,5
𝑉 5 = 𝑡 = 0,14 =32,14
Benda m Pb Pf g Vbf Wu Fa
1 3,15 2,7 1g/cm³ 1000 2cm³ 0,0315 0,0025
2 6,3 2,7 1g/cm³ 1000 6cm³ 0,063 0,039
3 9,45 2,7 1g/cm³ 1000 8cm³ 0,0945 0,0415
4 12,6 2,7 1g/cm³ 1000 12cm³ 0,126 0,078
5 15,76 2,7 1g/cm³ 1000 18cm³ 0,1576 0,1144
Fa bar 0,05508
Deviasi 0,038
Tabel 4. 2 Percobaan Archimedes Air 500
= 0,0315 kg.m/s²
= 0,0,315 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-1).1000.2 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 3.400 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,034 N
Fa = Wu – Wbf = (0,0315 – 0,034) N
= -0,0025 N
= 0,0025 N
18
= 0,063 kg.m/s²
= 0,063 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-1).1000.6 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 10.200 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,102 N
Fa = Wu – Wbf = (0,063 – 0,102) N
= -0,039 N
= 0,039 N
= 0,0945 kg.m/s²
= 0,0945 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-1).1000.8 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 13.600 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,136 N
Fa = Wu – Wbf = (0,0945 – 0,136) N
= -0,0415 N
= 0,0415 N
= 0,126 kg.m/s²
= 0,126 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
19
= (2,7-1).1000.12 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 20.4000 . .
𝑠² 1000𝑔 100𝑐𝑚
= 0,204 N
Fa = Wu – Wbf = (0,126 – 0,204) N
= -0,078 N
= 0,078 N
= 0,1576 kg.m/s²
= 0,1576 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-1).1000.16 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 27.200 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,272 N
Fa = Wu – Wbf = (0,1576 – 0,272) N
= -0,01144 N
= 0,1144 N
Standar Deivasi
σ=
1
√5 (FA1 − FĀ)2 + (FA2 − FĀ)2 + (FA3 − FĀ)2 + (FA4 − FĀ)2 + (FA5 − FĀ)2
=
1
√ (0,0025 − 0,0550)2 + (0,039 − 0,0550)2 + (0,0415 − 0,0550)2 + (0,078 − 0,0550)2 + (0,1144 − 0,0550)2
5
1
=√5 (0,00275)2 + (0,00025)2 + (0,00018)2 + (0,00052)2 + (0,00352)2
0,0072
=√ 5
20
= √0,00144
= 0,038
No Benda S t1 t2 t3 ṫ deviasi v
1 1000 4,5 0,15 0,14 0,16 0,15 0,0081 30
2 2000 4,5 0,15 0,14 0,16 0,15 0,0081 30
3 3000 4,5 0,16 0,13 0,15 0,14 0,0173 32,14
4 4000 4,5 0,15 0,15 0,16 0,15 0,0057 30
5 5000 4,5 0,15 0,14 0,15 0,14 0,0081 32,14
Tabel 4. 3 Percobaan Minyak 500
1
= √3 (0,15 − 0,15)2 + (0,14 − 0,15)2 + (0,16 − 0,15)2
1
= √3 (0)² + (0,0001)² + (0,0001)²
0,0002
=√ 3
= √0,000066
= 0,0081
1
= √ (0,15 − 0,15)2 + (0,14 − 0,15)2 + (0,16 − 0,15)2
3
1
= √3 (0)² + (0,0001)² + (0,0001)²
0,0002
=√ 3
= √0,000066
21
= 0,0081
1
= √3 (0,16 − 0,14)2 + (0,13 − 0,14)2 + (0,15 − 0,14)2
1
= √3 (0,0004)² + (0,0001)² + (0,0001)²
0,0006
=√ 3
= √0,0003
= 0,0173
1
= √3 (0,15 − 0,15)2 + (0,15 − 0,15)2 + (0,16 − 0,15)2
1
= √3 (0)² + (0)² + (0,0001)²
0,0001
=√ 3
= √0,000033
= 0,0057
1
= √3 (0,15 − 0,14)2 + (0,14 − 0,14)2 + (0,15 − 0,14)2
1
= √3 (0,0001)² + (0)² + (0,0001)²
22
0,0001
=√ 3
= √0,000066
= 0,0081
𝑠 4,5
𝑉 1 = 𝑡 = 0,15 = 30
𝑠 4,5
𝑉 2 = 𝑡 = 0,15 = 30
𝑠 4,5
𝑉 3 = 𝑡 = 0,14 =32,14
𝑠 4,5
𝑉 4 = 𝑡 = 0,15 =30
𝑠 4,5
𝑉 5 = 𝑡 = 0,14 =32,14
Benda m Pb Pf g Vbf Wu Fa
1 3,15 2,7 0,8g/cm³ 1000 2cm³ 0,0315 0,0065
2 6,3 2,7 0,8g/cm³ 1000 6cm³ 0,063 0,051
3 9,45 2,7 0,8g/cm³ 1000 8cm³ 0,0945 0,0575
4 12,6 2,7 0,8g/cm³ 1000 12cm³ 0,126 0,102
5 15,76 2,7 0,8g/cm³ 1000 18cm³ 0,1576 0,1464
Fa bar 0,0726
0,04762
Deviasi
= 0,0315 kg.m/s²
= 0,0,315 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,8).1000.2 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 3.800 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,038 N
Fa = Wu – Wbf = (0,0315 – 0,038) N
23
= -0,0065 N
= 0,0065 N
= 0,063 kg.m/s²
= 0,063 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,8).1000.6 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 11.400 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,114 N
Fa = Wu – Wbf = (0,063 – 0,114) N
= -0,051 N
= 0,051 N
= 0,0945 kg.m/s²
= 0,0945 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,8).1000.8 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 15.200 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,152 N
Fa = Wu – Wbf = (0,0945 – 0,152) N
= -0,0575 N
= 0,0575 N
24
4 Wu = m.g = 12,6 . 1000
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 12.600 . .
𝑠² 1000𝑔 100𝑐𝑚
= 0,126 kg.m/s²
= 0,126 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,8).1000.12 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 22.800 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,228 N
Fa = Wu – Wbf = (0,126 – 0,228) N
= -0,102 N
= 0,102 N
= 0,1576 kg.m/s²
= 0,1576 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,8).1000.16 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 30.400 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,304 N
Fa = Wu – Wbf = (0,1576 – 0,304) N
= -0,1464 N
= 0,1464 N
25
Standar Deivasi
σ=
1
√5 (FA1 − FĀ)2 + (FA2 − FĀ)2 + (FA3 − FĀ)2 + (FA4 − FĀ)2 + (FA5 − FĀ)2
=
1
√ (0,0065 − 0,0726)2 + (0,051 − 0,0726)2 + (0,0575 − 0,0726)2 + (0,102 − 0,0726)2 + (0,1464 − 0,0726)2
5
1
=√5 (0,00436)2 + (0,00046)2 + (0,00022)2 + (0,00086)2 + (0,00544)2
0,01134
=√ 5
= √0,002268
= 0,04762
1
= √3 (0,15 − 0,13)2 + (0,12 − 0,13)2 + (0,14 − 0,13)2
1
= √3 (0,0004)² + (0,0001)² + (0,0001)²
0,0006
=√ 3
= √0,0002
= 0,0141
26
Standar Deviasi (2000)
1
σ = √𝑛 (𝑡1 − ṫ)2 + (𝑡2 − ṫ)2 + (𝑡3 − ṫ)2
1
= √3 (0,15 − 0,14)2 + (0,15 − 0,14)2 + (0,13 − 0,14)2
1
= √3 (0,0001)² + (0,0001)² + (0,0001)²
0,0003
=√ 3
= √0,0001
= 0,01
1
= √3 (0,15 − 0,14)2 + (0,14 − 0,14)2 + (0,15 − 0,14)2
1
= √3 (0,0001)² + (0)² + (0,0001)²
0,0002
=√ 3
= √0,000066
= 0,00816
1
= √3 (0,20 − 0,18)2 + (0,18 − 0,18)2 + (0,17 − 0,18)2
1
= √3 (0,0004)² + (0)² + (0,0001)²
27
0,0005
=√ 3
= √0,00016
= 0,0129
1
= √3 (0,16 − 0,17)2 + (0,21 − 0,17)2 + (0,15 − 0,17)2
1
= √3 (0,0001)² + (0,0016)² + (0,0004)²
0,0021
=√ 3
= √0,0007
= 0,0264
𝑠 4,5
𝑉1 = = = 34,61
𝑡 0,13
𝑠 4,5
𝑉 2 = 𝑡 = 0,14 = 32,14
𝑠 4,5
𝑉 3 = 𝑡 = 0,14 =32,14
𝑠 4,5
𝑉 4 = 𝑡 = 0,18 =25
𝑠 4,5
𝑉 5 = 𝑡 = 0,17 =26,4Z
28
Benda m Pb Pf g Vbf Wu Fa
0,89
1 3,15 2,7 1000 2cm³ 0,0315 0,0047
g/cm³
0,89
2 6,3 2,7 1000 6cm³ 0,063 0,0465
g/cm³
0,89
3 9,45 2,7 1000 8cm³ 0,0945 0,0503
g/cm³
0,89
4 12,6 2,7 1000 12cm³ 0,126 0,0912
g/cm³
0,89
5 15,76 2,7 1000 18cm³ 0,1576 0,132
g/cm³
Fa bar 0,06476
Deviasi
Tabel 4. 6 Percobaan Archimedes Sabun 500
= 0,0315 kg.m/s²
= 0,0,315 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,89).1000.2 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 3.620 . .
𝑠² 1000𝑔 100𝑐𝑚
= 0,0362 N
Fa = Wu – Wbf = (0,0315 – 0,0362) N
= -0,0047 N
= 0,0047 N
= 0,063 kg.m/s²
= 0,063 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,89).1000.6 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 10.860 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
29
= 0,1086 N
Fa = Wu – Wbf = (0,063 – 0,1086) N
= -0,0456 N
= 0,0456 N
= 0,0945 kg.m/s²
= 0,0945 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,89).1000.8 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 14.480 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,1448 N
Fa = Wu – Wbf = (0,0945 – 0,1448) N
= -0,0503 N
= 0,0503 N
= 0,126 kg.m/s²
= 0,126 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,89).1000.12 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 21.720 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,2172 N
Fa = Wu – Wbf = (0,126 – 0,2172) N
= -0,0912 N
30
= 0,0912 N
= 0,1576 kg.m/s²
= 0,1576 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,89).1000.16 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 28.960 . .
𝑠² 1000𝑔 100𝑐𝑚
= 0,2896 N
Fa = Wu – Wbf = (0,1576 – 0,2896) N
= -0,132 N
= 0,132 N
Standar Deivasi
σ=
1
√5 (FA1 − FĀ)2 + (FA2 − FĀ)2 + (FA3 − FĀ)2 + (FA4 − FĀ)2 + (FA5 − FĀ)2
=
1
√ (0,0047 − 0,0647)2 + (0,046 − 0,0647)2 + (0,0503 − 0,0647)2 + (0,091 − 0,0647)2 + (0,132 − 0,0647)2
5
1
=√5 (0,0036)2 + (0,00034)2 + (0,00020)2 + (0,00069)2 + (0,00452)2
0,00935
=√ 5
= √0,00187
= 0,04324
31
4.3 Analisa Coin 1000
4.2.4 Cairan Air
No Benda S t1 t2 t3 ṫ deviasi v
1 1000 4,5 0,36 0,14 0,16 0,22 0,0993 20,454
2 2000 4,5 0,14 0,15 0,16 0,15 0,0081 30
3 3000 4,5 0,17 0,16 0,15 0,16 0,0081 28,25
4 4000 4,5 0,15 0,15 0,14 0,14 0,0081 32,142
5 5000 4,5 0,16 0,14 0,14 0,14 0,0115 32,14
Tabel 4. 7 Percobaan Air 1000
1
= √3 (0,36 − 0,22)2 + (0,14 − 0,22)2 + (0,16 − 0,22)2
1
= √3 (0,096)² + (0,0064)² + (0,0036)²
0,0296
=√ 3
= √0,00986
= 0,0993
1
= √3 (0,14 − 0,15)2 + (0,15 − 0,15)2 + (0,16 − 0,15)2
1
= √3 (0,0001)² + (0)² + (0,0001)²
0,0002
=√ 3
= √0,000066
= 0,0081
Standar Deviasi (3000)
1
σ = √𝑛 (𝑡1 − ṫ)2 + (𝑡2 − ṫ)2 + (𝑡3 − ṫ)2
32
1
= √3 (0,15 − 0,16)2 + (0,16 − 0,16)2 + (0,15 − 0,16)2
1
= √3 (0,0001)² + (0)² + (0,0001)²
0,0002
=√ 3
= √0,000066
= 0,0081
1
= √3 (0,15 − 0,14)2 + (0,15 − 0,14)2 + (0,14 − 0,14)2
1
= √3 (0,0001)² + (0,0001)² + (0)²
0,0002
=√ 3
= √0,000066
= 0,00816
1
= √3 (0,16 − 0,14)2 + (0,14 − 0,14)2 + (0,14 − 0,14)2
1
= √3 (0,0004)² + (0)² + (0)²
0,0004
=√ 3
= √0,00013
= 0,0115
33
𝑠 4,5
𝑉 1 = 𝑡 = 0,22 = 20,454
𝑠 4,5
𝑉 2 = 𝑡 = 0,15 = 30
𝑠 4,5
𝑉 3 = 𝑡 = 0,16 =28,125
𝑠 4,5
𝑉 4 = 𝑡 = 0,14 =32,142
𝑠 4,5
𝑉 5 = 𝑡 = 0,14 =32,142
Benda m Pb Pf g Vbf Wu Fa
1 1,5 2,7 1 g/cm³ 1000 1cm³ 0,015 0,002
2 3 2,7 1 g/cm³ 1000 2cm³ 0,03 0,004
3 4,5 2,7 1 g/cm³ 1000 2cm³ 0,045 0,011
4 6 2,7 1 g/cm³ 1000 3cm³ 0,06 0,009
5 7,5 2,7 1 g/cm³ 1000 4cm³ 0,075 0,007
Fa bar 0,0066
Deviasi 0,0043
Tabel 4. 8 Percobaan Archimede Air 1000
= 0,015 kg.m/s²
= 0,015 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-1).1000.1 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 1.700 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,017 N
Fa = Wu – Wbf = (0,015 – 0,017) N
= -0,002 N
= 0,002 N
2 Wu = m.g = 3 . 1000
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 3.000 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,03 kg.m/s²
34
= 0,03 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-1).1000.2 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 3.400 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,034 N
Fa = Wu – Wbf = (0,03 – 0,034) N
= -0,004 N
= 0,004 N
= 0,045 kg.m/s²
= 0,045 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-1).1000.2 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 3.400 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,034 N
Fa = Wu – Wbf = (0,045 – 0,034) N
= -0,011 N
= 0,011 N
4 Wu = m.g = 6 . 1000
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 6.000 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,06 kg.m/s²
= 0,06 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-1).1000.3 cm³
35
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 5.100 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 5.100 N
Fa = Wu – Wbf = (0,05 – 0,051) N
= -0,009 N
= 0,009 N
= 0,075 kg.m/s²
= 0,075 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-1).1000.4 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 6.800 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,068 N
Fa = Wu – Wbf = (0,075 – 0,068) N
= -0,007 N
= 0,007 N
Standar Deivasi
σ=
1
√5 (FA1 − FĀ)2 + (FA2 − FĀ)2 + (FA3 − FĀ)2 + (FA4 − FĀ)2 + (FA5 − FĀ)2
=
1
√ (0,002 − 0,0066)2 + (0,004 − 0,0066)2 + (0,011 − 0,0066)2 + (0,009 − 0,0066)2 + (0,007 − 0,0066)2
5
=
1
√5 (0,000021)2 + (0,000006)2 + (0,000019)2 + (0,00005)2 + (0,0000001)2
0,0000961
=√ 5
36
= √0,00001922
= 0,0043
1
= √3 (0,27 − 0,19)2 + (0,14 − 0,19)2 + (0,18 − 0,19)2
1
= √3 (0,0064)² + (0,0025)² + (0,0001)²
0,009
=√ 3
= √0,003
= 0,0547
Standar Deviasi (2000)
1
σ = √𝑛 (𝑡1 − ṫ)2 + (𝑡2 − ṫ)2 + (𝑡3 − ṫ)2
1
= √3 (0,15 − 0,14)2 + (0,15 − 0,14)2 + (0,14 − 0,14)2
1
= √ (0,0001)² + (0,0001)² + (0)²
3
0,0002
=√ 3
= √0,000066
= 0,00816
37
Standar Deviasi (3000)
1
σ = √𝑛 (𝑡1 − ṫ)2 + (𝑡2 − ṫ)2 + (𝑡3 − ṫ)2
1
= √3 (0,15 − 0,14)2 + (0,14 − 0,14)2 + (0,14 − 0,14)2
1
= √ (0,0001)² + (0)² + (0)²
3
0,0001
=√ 3
= √0,000033
= 0,0057
Standar Deviasi (4000)
1
σ = √𝑛 (𝑡1 − ṫ)2 + (𝑡2 − ṫ)2 + (𝑡3 − ṫ)2
1
= √3 (0,15 − 0,15)2 + (0,17 − 0,15)2 + (0,15 − 0,15)2
1
= √3 (0)² + (0,0004)² + (0)²
0,0004
=√ 3
= √0,00013
= 0,0115
1
= √3 (0,15 − 0,15)2 + (0,15 − 0,15)2 + (0,15 − 0,15)2
1
= √ 3 (0)² + (0)² + (0 )²
0
=√
3
= √0
38
=0
𝑠 4
𝑉 1 = 𝑡 = 0,19 = 21,05
𝑠 4
𝑉 2 = 𝑡 = 0,14 = 28,57
𝑠 4
𝑉3 = = =28,57
𝑡 0,14
𝑠 4
𝑉 4 = 𝑡 = 0,15 =26,66
𝑠 4
𝑉 5 = 𝑡 = 0,15 =26,66
Benda m Pb Pf g Vbf Wu Fa
0,8
1 1,5 2,7 1000 1cm³ 0,015 0,004
g/cm³
0,8
2 3 2,7 1000 2cm³ 0,03 0,008
g/cm³
0,8
3 4,5 2,7 1000 2cm³ 0,045 0,007
g/cm³
0,8
4 6 2,7 1000 3cm³ 0,06 0,003
g/cm³
0,8
5 7,5 2,7 1000 4cm³ 0,075 0,001
g/cm³
Fa bar 0,0046
Deviasi
Tabel 4. 10 Percobaan Archimedes 1000
= 0,015 kg.m/s²
= 0,015 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,8).1000.1 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 1.900 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,019 N
Fa = Wu – Wbf = (0,015 – 0,019) N
= -0,004 N
= 0,004 N
39
2 Wu = m.g = 3 . 1000
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 3.000 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,03 kg.m/s²
= 0,03 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,8).1000.2 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 3.800 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,038 N
Fa = Wu – Wbf = (0,03 – 0,038) N
= -0,008 N
= 0,008 N
= 0,045 kg.m/s²
= 0,045 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,8).1000.2 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 3.800 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,038 N
Fa = Wu – Wbf = (0,045 – 0,038) N
= -0,007 N
= 0,007 N
4 Wu = m.g = 6 . 1000
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 6.000 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
40
= 0,06 kg.m/s²
= 0,06 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,8).1000.3 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 5.700 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,057 N
Fa = Wu – Wbf = (0,06 – 0,057) N
= -0,007 N
= 0,007 N
= 0,075 kg.m/s²
= 0,075 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,8).1000.4 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 7.600 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,076 N
Fa = Wu – Wbf = (0,075 – 0,076) N
= -0,001 N
= 0,001 N
Standar Deivasi
σ=
1
√5 (FA1 − FĀ)2 + (FA2 − FĀ)2 + (FA3 − FĀ)2 + (FA4 − FĀ)2 + (FA5 − FĀ)2
41
=
1
√ (0,004 − 0,0046)2 + (0,008 − 0,0046)2 + (0,007 − 0,0046)2 + (0,003 − 0,0046)2 + (0,001 − 0,0046)2
5
=
1
√5 (0,00000036)2 + (0,00001156)2 + (0,0000057)2 + (0,0000025)2 + (0,000012)2
0,00003212
=√ 5
= √0,00000642
= 0,0025
1
σ = √𝑛 (𝑡1 − ṫ)2 + (𝑡2 − ṫ)2 + (𝑡3 − ṫ)2
1
= √3 (0,20 − 0,18)2 + (0,19 − 0,18)2 + (0,15 − 0,18)2
1
= √3 (0,0004)² + (0,0001)² + (0,0009)²
0,0014
=√ 3
= √0,00046
= 0,02160
42
Standar Deviasi (2000)
1
σ = √𝑛 (𝑡1 − ṫ)2 + (𝑡2 − ṫ)2 + (𝑡3 − ṫ)2
1
= √3 (0,15 − 0,15)2 + (0,17 − 0,15)2 + (0,15 − 0,15)2
1
= √ (0)² + (0,0004)² + (0)²
3
0,0004
=√ 3
= √0,00013
= 0,0115
1
= √3 (0,15 − 0,14)2 + (0,13 − 0,14)2 + (0,15 − 0,14)2
1
= √3 (0,0001)² + (0,0001)² + (0,0001)²
0,0003
=√ 3
= √0,0001
= 0,01
Standar Deviasi (4000)
1
σ = √𝑛 (𝑡1 − ṫ)2 + (𝑡2 − ṫ)2 + (𝑡3 − ṫ)2
1
= √3 (0,15 − 0,14)2 + (0,15 − 0,14)2 + (0,12 − 0,14)2
1
= √3 (0,0001)² + (0,0001)² + (0,0004)²
0,0006
=√
3
= √0,0002
43
= 0,0141
Standar Deviasi (5000)
1
σ = √𝑛 (𝑡1 − ṫ)2 + (𝑡2 − ṫ)2 + (𝑡3 − ṫ)2
1
= √3 (0,13 − 0,12)2 + (0,12 − 0,12)2 + (0,11 − 0,12)2
1
= √3 (0,0001)² + (0)² + (0,0001)²
0,0002
=√ 3
= √0,000066
= 0,0081
𝑠 3,7
𝑉 1 = 𝑡 = 0,18 = 20,55
𝑠 3,7
𝑉2 = = = 24,66
𝑡 0,15
𝑠 3,7
𝑉 3 = 𝑡 = 0,14 =26,42
𝑠 3,7
𝑉 4 = 𝑡 = 0,14 =26,42
𝑠 3,7
𝑉 5 = 𝑡 = 0,12 =30,83
Benda m Pb Pf g Vbf Wu Fa
0,89
1 1,5 2,7 1000 1cm³ 0,015 0,0031
g/cm³
0,89
2 3 2,7 1000 2cm³ 0,03 0,0067
g/cm³
0,89
3 4,5 2,7 1000 2cm³ 0,045 0,0088
g/cm³
0,89
4 6 2,7 1000 3cm³ 0,06 0,0057
g/cm³
0,89
5 7,5 2,7 1000 4cm³ 0,075 0,00260
g/cm³
Fa bar 0,00522
Deviasi
Tabel 4. 12 Percobaan Archimedes Sabun 1000
44
= 0,015 kg.m/s²
= 0,015 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,8).1000.1 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 1.810 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,181 N
Fa = Wu – Wbf = (0,015 – 0,181) N
= -0,0031 N
= 0,0031 N
2 Wu = m.g = 3 . 1000
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 3.000 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,03 kg.m/s²
= 0,03 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,89).1000.2 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 3.620 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,0362 N
Fa = Wu – Wbf = (0,03 – 0,0362) N
= -0,0062 N
= 0,0062 N
= 0,045 kg.m/s²
= 0,045 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,89).1000.2 cm³
45
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 3.620 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,0362 N
Fa = Wu – Wbf = (0,045 – 0,0362) N
= -0,0088 N
= 0,0088 N
4 Wu = m.g = 6 . 1000
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 6.000 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,06 kg.m/s²
= 0,06 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,89).1000.3 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 5.430 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,0543 N
Fa = Wu – Wbf = (0,06 – 0,0543) N
= -0,0057 N
= 0,0057 N
= 0,075 kg.m/s²
= 0,075 N
Wbf = (Pb-Pf).g.Vbf
= (2,7-0,89).1000.4 cm³
𝑔.𝑐𝑚 1𝑘𝑔 1𝑚
= 7.240 . 1000𝑔 . 100𝑐𝑚
𝑠²
= 0,0724 N
Fa = Wu – Wbf = (0,075 – 0,0724) N
46
= -0,0026 N
= 0,0026 N
Standar Deivasi
σ=
1
√5 (FA1 − FĀ)2 + (FA2 − FĀ)2 + (FA3 − FĀ)2 + (FA4 − FĀ)2 + (FA5 − FĀ)2
=
1
√ (0,0031 − 0,0052)2 + (0,0062 − 0,0052)2 + (0,0088 − 0,0052)2 + (0,0057 − 0,0052)2 + (0,0026 − 0,0052)2
5
=
1
√5 (0,00000441)2 + (0,00001)2 + (0,0000129)2 + (0,00000025)2 + (0,00000676)2
0,00003432
=√ 5
= √0,00000686
= 0,002
47
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan percobaan viskositas ini adalah :
1. Rapat massa pada bola lebih besar rapat massa pada zat cair atau
fluida.
2. Semakin tinggi nilai atau angka viskositas pada suatu zat cair maka
akan semakin kecil atau semakin lambat kecepatan pada suatu benda
di dalam zat cair tersebut.
3. Melalui percobaan yang dilakukan dapat diketahui bahwa nilai
viskositas yang diperoleh dengan nilai kelajuan berbanding terbalik.
4. Nilai negative karena menunjukan bahwa itu termasuk kedalam
newton III yang berhubungan dengan aksi-reaksi.
5.2 Saran
Adapun saran dalam melakukan percobaan viskositas ini adalah sebelum
melakukan praktikum diharapkan praktikan memahami materi dan konsep
tentang viskositas. Selanjutnya praktikan diharapkan lebih teliti dalam
melakukan percobaan dan untuk memperoleh kepastian yang benar-benar teruji
kebenarannya, percobaan dapat dilakukuan secara berulang.
48
DAFTAR PUSTAKA
Okta Yuliawati, & Fatichatul Nurillah L. (2017). MASSA JENIS ZAT PADAT
BENTUK TERATUR . scribd.com, 4-6.
49
LAMPIRAN
50