Anda di halaman 1dari 13

Prosiding SEMNAS BIO 2021

Universitas Negeri Padang


Volume 01 2021, hal 904-916
e-ISSN: XXXX-XXXX
DOI: https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol1/114

Penggunaan Video Tutorial dalam Praktikum Pembuatan Sirup


Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) di SMA YPK Pontianak

Kresensia Imakulata Tumiang1), Entin Daningsih2), Titin 3)


1), 2), 3)
Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Tanjungpura
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Bansir Laut, Kec.Pontianak Tenggara,
Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Email: kresensiaima@student.untan.ac.id

ABSTRACT

Tutorial video as a medium is often used in learning prosess thoritically. In this research
tutorial video that had developed and was feasible to use were functioned as an aid in
laboratory work in making of star fruit (Averrhoa bilimbi) syrup. The research aimed to
describe the use of tutorial video in laboratory work by utilizing local star fruits info
syrup and understanding the sub material of plant roles in economy field. Research
method was quantitatively descriptive. Validated learning tools and respons
quasitionare instrument were used in the research. Results showed that laboratory work
aided with tutorial videos can be done with allocated time. Students responded positively
to laboratory work and obtained 79,035%. The evaluation of students cognitive, effective
and psychomotoric aspect were 88,5, 94,7%, and 89,9 %, respectively and categorized
very high

Keywords: Laboratory work, star fruit syrup, student respons, tutorial video.

PENDAHULUAN
Pembelajaran biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang kehidupan. Biologi termasuk ke dalam bidang sains yang memerlukan
pemahaman konsep. Peran guru sebagai fasilitator atau penyaji materi, mengadakan
dialog dan membantu peserta didik untuk memproses informasi yang ada dalam
benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya
(Ratumanan, 2002). Pembelajaran hakikatnya adalah usaha yang dilakukan oleh guru
untuk mengarahkan interaksi peserta didik dengan sumber belajar dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran. Guru dapat menggunakan metode dan media
pembelajaran.

Integrasi Kurikulum Merdeka Belajar dalam Menghasilkan Produk Sains berbasis Kearifan Lokal 904
Prosiding SEMNAS BIO 2021 e-ISSN: XXXX-XXXX 905

Pemilihan submateri peran tumbuhan di bidang ekonomi bertujuan agar peserta didik
dapat memanfaatkan sumber daya alam disekitarnya. Untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran pada submateri peran tumbuhan di bidang ekonomi tersebut dapat
menggunakan metode pembelajaran langsung. Salah satu metode yamg dapat digunakan
pada pembelajaran langsung adalah metode praktikum.
Metode praktikum merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan
oleh guru dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Rustaman dalam bukunya
mengungkapkan bahwa praktikum dalam pembelajaran biologi merupakan metode yang
efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran (Rustaman, 2005). Tujuan pembelajaran
yang dapat dapat dicapai peserta didik yaitu kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotorik. Menurut Pardhan (2000) kelebihan metode praktikum yaitu memberi
kesempatan peserta didik untuk meningkatkan dan melatih keterampilan proses sains.
Keterampilan proses sains adalah proses dalam melakukan kegiatan atau aktivitas ilmiah
yang berkaitan dengan sains. Praktikum pada submateri peran tumbuhan di bidang
ekonomi adalah kegiatan pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik praktikum
tersebut membantu peserta didik menyadari kegunaan tumbuhan disekitarnya.
Mendorong kesadaran nyata peserta didik agar dapat mengimplementasi suatu tumbuhan
yang kurang diminati dapat bernilai jual tinggi. Menumbuhkan keterampilan berpikir,
ide kreatif, maupun inspirasi baru serta keterampilan berwirausaha.
Hasil wawancara dengan guru biologi pada tanggal 12 Desember 2020 di SMA YPK
Pontianak pada kurikulum 2013 penyampaian submateri peran tumbuhan di bidang
ekonomi masih berpusat pada guru dan menggunakan media power point, namun
pembelajaran ini belum mengaktifkan peserta didik (komunikasi pribadi). Berdasarkan
data nilai kognitif tahun ajaran 2019/2020 sebanyak 16 peserta didik, hanya 37,5%
peserta didik yang dapat mencapai nilai KKM sebesar 75. Berdasarkan analisis
kurikulum tahun 2013 revisi 2017 pada KD 3.8 dan 4.8 peserta didik dapat melakukan
pengamatan dan menyajikan hasil laporan pengamatan.
Nurhidayati (2016) mengungkapkan bahwa keterlaksanaan kegiatan praktikum perlu
memperhatikan beberapa aspek yaitu keadaan laboratorium, minat peserta didik, waktu
pelaksanaan, serta sarana dan prasarana serta prosedur yang tepat. Namun pelaksanaan
kegiatan praktikum dinilai masih rendah dilaksanakan dalam pembelajaran biologi dapat
disebabkan oleh beberapa aspek tersebut. Rezeqi mengatakan bahwa kurangnya waktu
dalam pelaksanaan praktikum adalah salah satu aspek yang menjadi kendala tidak
terlaksananya praktikum di sekolah. Namun Apriani (2017) pernah menggunakan video
tutorial untuk praktikum pembuatan donat jahe submateri peran tumbuhan di bidang
ekonomi menyatakan bahwa terdapat respon positif dari peserta didik terhadap video
tutorial pembuatan donat jahe dengan persentase sebesar 88,93% kategori sangat tinggi
(ST). Oleh karena itu berdasarkan hasil tersebut pembelajaran praktikum dapat dibantu

Penggunaan Video Tutorial dalam Praktikum Pembuatan Sirup Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) di
SMA YPK Pontianak
Kresensia Imakulata Tumiang, et.al.. 906

oleh video tutorial. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien
dapat dibantu oleh suatu media pembelajaran atau bahan ajar lainnya (Rezeqi, 2014).
Arsyad (2017) mengemukakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar
sehingga dapat merangsang perhatian dan minat peserta didik dalam belajar. Menurut
Muheri (2016) media pembelajaran adalah teknologi atau sarana fisik untuk
menyampaikan isi materi pembelajaran seperti buku, film, video yang dapat digunakan
untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dapat mengoptimalkan
proses pembelajaran.
Jenis media pembelajaran dapat dikategorikan kedalam media berbasis manusia, media
berbasis cetakan, media berbasis visual, media berbasis audio-visual, dan media berbasis
computer Arsyad (2017). Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan oleh
guru adalah video tutorial. Video tutorial merupakan salah satu contoh dari media
berbasis audio-visual. Media audio-visual menampilkan realitas materi yang dapat
memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik selama belajar, sehingga
mendorong peserta didik untuk melakukan aktivitas mandiri. Menurut KBBI (2016)
video adalah gambar yang bergerak yang direkam pada tape atau CD yang setiap
bentuknya berbeda ukurannya, bentuknya, kecepatannya, metode perekaman, dan
mekanisme kerjanya. Sementara itu, menurut Cecep & Bambang (2013) video adalah
alat penyajian informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep yang rumit dan
mengajarkan keterampilan. Kemudian menurut KBBI (2016) tutorial adalah (1)
pembimbingan kelas oleh seorang pengajar (tutor) untuk seorang mahasiswa atau
sekelompok kecil mahasiswa, (2) pengajaran tambahan melalui tutor, (3) buku, film
program komputer yang memberikan informasi praktis tentang masalah tertentu, (4)
berkenaan dengan tutor. Berdasarkan pengertian diatas video tutorial adalah rangkaian
gambar hidup yang mampu menyajikan informasi yang diberikan oleh ahli atau tutor
kepada sekelompok orang sehingga mampu memahami proses atau menambah
pengetahuannya hanya dengan melihat video.
Media video tutorial yang digunakan dalam penelitian ini adalah video tutorial pada
submateri peran tumbuhan di bidang ekonomi yaitu pembuatan sirup belimbing wuluh
hasil penelitian sebelumnya oleh Anggara (2021). Media video tutorial yang didesain
berdurasi sekitar 13,18 menit berisikan petunjuk penggunaan video, KD, IPK, tujuan
pembelajaran, submateri peran tumbuhan (briophyta, pteridophyta dan spermatophyta)
di bidang ekonomi, langkah-langkah pengolahan produk buah belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi L.) serta informasi mengenai uji organoleptik. Hasil validasi oleh ahli
media sebesar 3,74 dan ahli materi sebesar 3,35 dinyatakan layak digunakan oleh
validator. Media video tuotorial dapat membantu peserta didik mendapatkan pengalaman
belajar secara menyeluruh, meningkatkan ide maupun wawasan baru serta lebih
memahami konsep pentingnya tumbuhan terhadap peranan ekonomi.
https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id
Prosiding SEMNAS BIO 2021 e-ISSN: XXXX-XXXX 907

Kelebihan dari media yang dikembangkan oleh Anggara (2021) adalah peserta didik
dapat menggunakannya untuk belajar mandiri maupun kelompok, dapat dioperasikan
menggunakan berbagai perangkat seperti handphone dan laptop/PC, dapat memotivasi
peserta didik untuk belajar, materi dikemas dengan kualitas isi yang baik dengan
perpaduan antara video, gambar, audio yang baik. Tata bahasa yang digunakan mudah
dipahami. Oleh karena itu peserta didik lebih mudah memahami makna konsep pada
submateri peran tumbuhan di bidang ekonomi. Media video tutorial tersebut oleh
Anggara (2021) belum pernah diujicobakan pada kegiatan pembelajaran.
Penelitian ini adalah penelitian lanjutan yaitu uji coba penggunaan media pembelajaran
melalui metode praktikum. Dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk melanjutkannya
dari tahap revisi desain ke tahap berikutnya yaitu tahap uji coba terbatas (skala kecil).
Penelitian ini akan mengujicobakan penggunaan video tutorial ke dalam pembelajaran
praktikum untuk mengetahui respons atau tanggapan dari peserta didik terhadap
pembelajaran praktikum dengan bantuan video tutorial. Menurut Sujanto respons adalah
tanggapan yang muncul dari indera maupun faktor lingkungan sehingga menimbulkan
reaksi yang muncul karena adanya suatu pertanyaan yang menimbulkan jawaban yang
bersifat positif atau negatif sehingga menimbulkan stimulus yang menarik dirinya
(Sujanto, 2004).

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif.
Menurut Sugiyono (2019) penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. Sedangkan penelitian deskriptif menurut Moleong (2017) yaitu
data dideskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Subjek dalam penelitian ini
yaitu peserta didik kelas X MIPA SMA YPK Pontianak pada tahun ajaran 2020/2021
dengan jumlah peserta didik sebanyak 13 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada
minggu kedua bulan April.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu soft copy video tutorial peran tumbuhan di
bidang ekonomi, silabus kurikulum 2013, RPP, LKPD untuk evaluasi penilaian kognitif,
lembar observasi untuk evaluasi penilaian afektif dan psikomotorik dan lembar angket
respons peserta didik terhadap praktikum pembuatan sirup belimbing wuluh berbantuan
video tutorial. Lembar angket respons peserta didik terdiri dari beberapa aspek yang
dinilai yaitu pemahaman isi video tutorial melalui praktikum, motivasi, kemenarikan
video tutorial, rasa ingin tahu, kecenderungan menggunakan video tutorial,
kecenderungan membuat produk. Lembar observasi afekif beberapa aspek yang dinilai

Penggunaan Video Tutorial dalam Praktikum Pembuatan Sirup Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) di
SMA YPK Pontianak
Kresensia Imakulata Tumiang, et.al.. 908

yaitu rasa ingin tahu, kedisiplinan, kepedulian dan kerjasama. Sedangkan lembar
observasi psikomotorik beberapa aspek yang dinilai yaitu mengecek alat dan bahan,
menggunakan alat sesuai fungsi, melakukan pengamatan dengan teliti dan menyusun
data hasil pengamatan.
Prosedur pengambilan data pada penelitian ini yaitu terdiri dari 3 tahapan. Tahap
persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Adapun langkah-langkah yang terdapat
pada tahap persiapan antara lain: (1) Dilakukan wawancara dengan guru untuk observasi
ke sekolah. (2) Dianalisis silabus kurikulum 2013. (3) Dipersiapkan perangkat
pembelajaran berupa RPP, LKPD, lembar observasi, soft copy video tutorial, kisi-kisi
angket respons dan angket respons peserta didik terhadap praktikum berbantuan video
tutorial. (4) Divalidasi perangkat pembelajaran berupa RPP, LKPD,
lembar observasi dan lembar angket respons peserta didik oleh
2 dosen Pendidikan Biologi dan 1 guru Biologi. Hasil validasi
dianalisis dalam bentuk ceklis (√) ya dan tidak untuk diambil
kesimpulan yaitu Layak digunakan (LD), Layak Digunakan dengan
Perbaikan (LDP), Tidak Layak Digunakan (TLD) sehingga
kesimpulan yang didapatkan yaitu Layak Digunakan (LD). (5)
Dipersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum.
Alat dan bahan dalam penelitian ini terdiri dari blender, botol,
kompor gas, sendok, panci, baskom, saringan, mangkok dan
corong. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu belimbing wuluh,
gula pasir, CMC, dan air. (6) Peserta didik diberikan soft copy video
tutorial 2 hari sebelum dilakukannya praktikum.
Selanjutnya tahapan pelaksanaan antara lain: (1) Peserta didik dibagi ke dalam 2
kelompok besar yang terdiri dari 6-7 orang peserta didik. (2) Peserta didik menempati
meja praktikum yang telah tersedia alat dan bahan untuk kegiatan praktikum. (3) Guru
memberikan LKPD dan menayangkan kembali video tutorial didepan kelas tetapi hanya
pada bagian pembuatan sirup belimbing wuluh. (4) Setelah selesai menampilkan video
tutorial, peserta didik mengisi LKPD dan melaksanakan kegiatan praktikum. (5)
Langkah-langkah kegiatan praktikum pembuatan sirup belimbing wuluh mengacu pada
peneliti sebelumnya (Anggara, 2021). Tahap pembuatan sirup belimbing wuluh diawali
dengan tahap pencucian sampai pemotongan buah dilakukan oleh peneliti, kemudian
tahap selanjutnya yaitu menghaluskan buah belimbing sampai pada perebusan sirup
dilakukan oleh peserta didik. (6) Selama kegiatan praktikum berlangsung, dilakukan
pengamatan oleh observer menggunakan lembar observasi sikap dan keterampilan. (7)
Setelah praktikum selesai, alat dan bahan yang telah digunakan dibersihkan kembali oleh
peserta didik. (8) Selanjutnya peserta didik diminta untuk mengisi lembar angket

https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id
Prosiding SEMNAS BIO 2021 e-ISSN: XXXX-XXXX 909

respons. (9) Setelah selesai mengisi LKPD dan angket, peserta didik mengumpulkan
kepada peneliti.
Tahapan terakhir terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menganalisis angket
respons peserta didik, LKPD, lembar observasi afektif dan psikomotorik. (2)
Mendeskripsikan hasil analisis data angket respons peserta didik, LKPD, lembar
observasi afektif dan psikomotorik. (3) Menyusun laporan penelitian.
Lembar angket respons dianalisis menggunakan skala pengukuran yaitu skala likert.
Angket respons berisi 20 pernyataan terdiri dari 15 pernyataan positif dan 5 pernyataan
negatif. Jawaban setiap item terdiri dari (SS) sangat setuju (4), (S) setuju (3), (TS) tidak
setuju (2), (STS) sangat tidak setuju (1). Persentase yang didapatkan dari tiap item
angket diperoleh dengan rumus:
Persentase = X 100%...(1)

Skor ideal = skor maksimal x jumlah pernyataan


Kategori persentase tanggapan adalah sebagai berikut:
80% ≤ NRPD ≤ 100%= Sangat Tinggi
60% ≤ NRPD < 80%= Tinggi
40% ≤ NRPD < 60%= Cukup
20% ≤ NRPD ≤ 40%= Rendah
0% ≤ NRPD < 20% = Sangat Rendah
NRPD= Nilai Respons Peserta didik (Modifikasi Riduwan, 2016).
Analisis LKPD diawali dengan pemberian skor sesuai pedoman skor dengan menghitung
jumlah jawaban yang benar. Kemudian analisis lembar observasi diawali dengan
menghitung skor dari tiap kriteria yang dipilih oleh observer, merekapitulasi skor yang
diperoleh dari tiap peserta didik.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan video tutorial dalam kegiatan pembelajaran
praktikum pembuatan sirup belimbing wuluh pada Submateri Peran Tumbuhan di
Bidang Ekonomi kelas X di SMA YPK Pontianak dengan jumlah peserta didik sebanyak
13 orang selama 2 X 45 menit.

Penggunaan Video Tutorial dalam Praktikum Pembuatan Sirup Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) di
SMA YPK Pontianak
Kresensia Imakulata Tumiang, et.al.. 910

Gambar 1. Peserta didik menyimak video tutorial

Gambar 2. Peserta didik pembuatan sirup belimbing wuluh


Setelah praktikum selesai dilaksanakan, peserta didik diminta untuk mengisi
angket respons peserta didik terhadap praktikum pembuatan sirup belimbing wuluh
berbantuan video tutorial yang terdiri dari 20 pernyataan dari enam aspek yaitu aspek
pemahaman isi video tutorial melalui praktikum, aspek motivasi, aspek kemenarikan
video tutorial, aspek rasa ingin tahu, aspek kecenderungan menggunakan video tutorial,
aspek kecenderungan membuat produk merupakan hasil modifikasi dari (Rustaman,
2005; Kurniawati, dkk., 2015 dan Kusuma, dkk., 2015). Adapun perhitungan angket
respons peserta didik terhadap praktikum pembuatan sirup belimbing wuluh berbantuan
video tutorial disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Hasil Analisis Angket Respons Peserta Didik Terhadap Praktikum Sirup
Belimbing Wuluh Berbantuan Video Tutorial

No Sub Variabel Persentase Kategori


1 Pemahaman isi video tutorial melalui 82,2 % ST
praktikum
2 Motivasi 82,69 % ST
3 Kemenarikan video tutorial 73,71 % T
4 Rasa ingin tahu 79,48 % T
5 Kecenderungan menggunakan video 72,43 % T
tutorial
6 Kecenderungan membuat produk 81,4 % ST
Rata-rata persentase 79,035 % T

Nilai dari rata-rata keenam indikator sebesar 79,035% termasuk pada kategori tinggi
untuk respons peserta didik pada praktikum pembuatan sirup belimbing wuluh. Selama
https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id
Prosiding SEMNAS BIO 2021 e-ISSN: XXXX-XXXX 911

praktikum dilaksanakan peneliti juga melakukan penilaian afektif dan psikomotorik oleh
observer. Tingginya respons peserta didik terhadap praktikum pembuatan sirup
belimbing wuluh juga sebanding dengan nilai peserta didik pada aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik.

Tabel 2. Nilai kognitif (LKPD) peserta didik pada praktikum pembuatan sirup belimbing
wuluh (Averrhoa bilimbii L.)

Jumlah ketuntasan
Kelas Rata-rata Persentase
Tuntas Tidak tuntas
X MIPA 88,46 13 orang - 100%

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat persentase ketuntasan peserta didik yaitu 100%
dengan nilai rata-rata 88,46 (Tabel 2).

Tabel 3. Nilai afektif peserta didik pada praktikum pembuatan sirup belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbii L.)

Nilai rata-rata Afektif Peserta Didik


Kelas Rasa ingin Kejujuran Kedisiplinan Kerja sama
tahu
X 94,23 96,15 98,07 90,38
MIPA
Rata-rata nilai afektif kelas 94,71

Berdasarkan tabel diatas, rata-rata nilai afektif peserta didik yaitu 94,71%. Sedangkan
untuk nilai psikomotorik peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. Nilai psikomotorik peserta didik pada praktikum pembuatan sirup belimbing
wuluh (Averrhoa bilimbii L.)

Kelas Nilai rata-rata Psikomotorik Peserta Didik


Mengecek Menggunakan Melakukan Menyusun
kelengkapan alat sesuai pengamatan data hasil
alat dan bahan dengan dengan pengamatan
fungsinya teliti

Penggunaan Video Tutorial dalam Praktikum Pembuatan Sirup Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) di
SMA YPK Pontianak
Kresensia Imakulata Tumiang, et.al.. 912

(mengukur)

X MIPA 92,3 86,53 88,46 92,3


Rata-rata kelas 89,9

Berdasarkan data tabel nilai psikomotorik diatas, nilai rata-rata peserta didik sebesar
89,9.

Pembahasan
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan salah satu tanaman kaya manfaat.
Belimbing wuluh merupakan salah satu buah yang mengandung vitamin C cukup besar
yaitu 52 mg tiap 100 gr bahan, tetapi kurang diminati oleh masyarakat, karena rasanya
yang sangat asam. Belimbing wuluh jarang dimakan sebagai buah segar, tetapi lebih
banyak digunakan sebagai bumbu. “Kandungan buah belimbing wuluh (Averrhoa
bilimbi) yaitu terdapat senyawa triterpenoid, saponin, tannin, flavonoid, dan alkaloid”
(Andayani, dkk., 2014).
Hasil penelitian sebelumnya oleh Anggara (2021) menghasilkan produk yaitu sirup
belimbing wuluh melalui uji organoleptik. Anggara mengatakan terdapat pengaruh
perbedaan konsentrasi sirup belimbing wuluh dengan konsentrasi gula 300 gram
berpengaruh signifikan terhadap keasaman dan kesukaan responden. Kemudian hasil
penelitian tersebut diimplementasikan pada media video tutorial. Video tutorial
selanjutnya digunakan dalam kegiatan pembelajaran praktikum pembuatan sirup
belimbing wuluh pada Submateri Peran Tumbuhan di Bidang Ekonomi kelas X di SMA
YPK Pontianak. Pembuatan sirup belimbing wuluh merupakan salah satu cara untuk
memperkenalkan kepada peserta didik cara mengoptimalkan tumbuhan belimbing wuluh
yang keberadaannya berlimpah di Kalimantan Barat khususnya Pontianak sehingga
diolah menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis atau bernilai jual tinggi, menambah
pengetahuan baru serta meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik (Pardhan,
2020).
Pada penelitian ini dilakukan kegiatan praktikum pembuatan sirup belimbing wuluh
untuk mengetahui respons peserta didik terhadap praktikum dan peran media video
tutorial didalamnya. Menurut Sujanto (2004) respons adalah tanggapan yang muncul
dari indera maupun faktor lingkungan sehingga menimbulkan reaksi yang muncul
karena adanya suatu pertanyaan yang menimbulkan jawaban yang bersifat positif atau
negatif sehingga menimbulkan stimulus yang menarik dirinya. Respons peserta didik
dalam kegiatan belajar dapat diekspresikan melalui pernyataan-pernyataan yang
menunjukkan peserta didik tersebut menyukai suatu hal. Respons disusun berupa angket
yang terdiri dari enam indikator dengan 20 pernyataan.

https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id
Prosiding SEMNAS BIO 2021 e-ISSN: XXXX-XXXX 913

Pada indikator pertama mengenai pemahaman isi video tutorial melalui praktikum, rata-
rata persentase empat pernyataan yang termasuk dalam indikator ini yaitu 82,2 %
dengan kategori sangat tinggi (ST). Dapat diartikan bahwa penggunaan media video
tutorial pada pembelajaran praktikum membuat pemahaman baik peserta didik terutama
tentang peranan tumbuhan terhadap ekonomi masyarakat. Hal ini disebabkan
penayangan kembali video tutorial membuat peserta didik mengingat kembali sesuatu
yang telah dipelajari sebelumnya. Peran guru sangat penting karena pada saat proses
pembelajaran, guru dapat membantu membuat persamaan konsep antar peserta didik
sehingga tidak terjadi miskonsepsi.
Pada indikator kedua mengenai motivasi, rata-rata persentase empat pernyataan yang
termasuk dalam indikator ini yaitu 82,69 % dengan kategori sangat tinggi (ST). Dapat
diartikan bahwa praktikum pembuatan sirup belimbing wuluh berbantuan video tutorial
yang telah dilakukan peserta didik dapat memberikan motivasi dalam menumbuhkan
semangat belajar pada submateri peran tumbuhan di bidang ekonomi. Peserta didik
merasa bahwa pembelajaran ini tidak membosankan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Suryawan, dkk. (2015) bahwa salah satu alasan dilakukannya kegiatan praktikum yaitu
dapat membangun motivasi belajar peserta didik.
Pada indikator ketiga mengenai kemenarikan video tutorial, rata-rata persentase tiga
pernyataan yang termasuk dalam indikator ini yaitu 73,71 % dengan kategori tinggi (T).
Dapat diartikan bahwa peserta didik mendapatkan kemudahan dalam mengaksesnya
video tutorial dengan laptop maupun handphone sehingga peserta didik tertarik untuk
mempelajari materi yang ada didalamnya.
Adapun indikator keempat mengenai rasa ingin tahu, rata-rata persentase tiga pernyataan
yang termasuk dalam indikator ini yaitu 79,48 % dengan kategori tinggi (T). Dapat
diartikan bahwa praktikum pembuatan sirup belimbing wuluh merupakan materi yang
sangat baru diketahui oleh peserta didik sehingga ada rasa penasaran dan keingintahuan
yang kuat untuk mempelajari cara mengolah tumbuhan menjadi produk yang bernilai
ekonomis.
Pada indikator kelima Indikator kelima mengenai kecenderungan menggunakan video
tutorial, rata-rata persentase tiga pernyataan yang termasuk dalam indikator ini yaitu
72,43 % dengan kategori tinggi (T). Dapat diartikan bahwa penggunaan video tutorial
dalam pembelajaran praktikum dapat membantu peserta didik melihat gambaran nyata
tentang peranan tumbuhan di bidang ekonomi khususnya belimbing wuluh (Averrhoa
bilimbi L.). Berdasarkan hasil persentase indikator ini merupakan salah satu persentase
terendah. Ini berarti kecenderungan peserta didik untuk menggunakan video tutorial
sebagai media pembelajaran masih kurang.
Terakhir indikator keenam mengenai kecenderungan membuat produk, rata-rata
persentase tiga pernyataan yang termasuk dalam indikator ini yaitu 81,4 % dengan

Penggunaan Video Tutorial dalam Praktikum Pembuatan Sirup Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) di
SMA YPK Pontianak
Kresensia Imakulata Tumiang, et.al.. 914

kategori sangat tinggi (ST). Dapat diartikan bahwa penggunaan video tutorial dalam
pembelajaran praktikum dapat meningkatkan keterampilan peserta didik terlebih potensi
dalam berwirausaha, pembelajaran praktikum pembuatan sirup belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi L.) dapat membantu peserta didik melatih dalam menumbuhkan ide
dan inovasi baru pemanfaatan tumbuhan di sekitar tempat tinggal. Hal ini sesuai dengan
pendapat Murti, dkk. (2014) yang mengatakan bahwa metode praktikum pada dasarnya
dirancang untuk membantu peserta didik mengembangkan aktivitas belajar, memperoleh
fakta dari konsep yang dipelajari dan mengembangkan keterampilan dasar melakukan
eksperimen.
Selama praktikum berlangsung, peneliti juga melakukan evaluasi terhadap peserta didik
terdiri dari tiga penilaian yaitu penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik. Adapun rata-
rata dari penilaian kognitif yaitu 88,5. Penilaian afektif 94,7 dan penilaian psikomotorik
89,9. Ini membuktikan bahwa pembelajaran praktikum pembuatan sirup belimbing
wuluh berbantuan video tutorial dapat mempengaruhi nilai kognitif, afektif dan
psikomotorik peserta didik pada submateri peran tumbuhan di bidang ekonomi. Hal ini
sesuai dengan pendapat Jumaini (2014) bahwa pembelajaran praktikum mempengaruhi
tiga ranah tujuan pendidikan yaitu ranah kognitif, praktikum di laboratorium
memberikan manfaat dalam membantu pemahaman peserta didik. Pada ranah afektif,
praktikum bermanfaat dalam melatih sikap ilmiah peserta didik. Sedangkan pada ranah
psikomotorik, pelaksanaan praktikum dapat melatih keterampilan peserta didik dalam
menggunakan alat dan bahan.

PENUTUP
Penggunaan video tutorial dalam praktikum pembuatan sirup belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi L.) di SMA YPK Pontianak menunjukkan respons positif dan
tergolong tinggi (T) sebesar 79,035%. Praktikum juga mempengaruhi tiga ranah tujuan
pendidikan yaitu ranah kognitif 88,5; ranah afektif 94,7 dan ranah psikomotorik 89,9
pada submateri peran tumbuhan di bidang ekonomi. Nilai yang diperoleh peserta didik
telah melebihi nilai KKM yang ditetapkan sekolah sebesar 75.
Adapun saran dalam penelitian ini yaitu sebaiknya perlu adanya pengadaan sarana dan
prasarana di sekolah agar kegiatan praktikum pada submateri peran tumbuhan di bidang
ekonomi dapat terus dilaksanakan.

REFERENSI

Andayani, R. Chismirina, S. & Kumalasari, I. 2014. Pengaruh Ekstrak Buah Belimbing


Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Interaksi Streptococcus sanguinis dan
Streptococcus mutans Secara In Vitro. Cakradonya Dent J, 6(2), 730.

https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id
Prosiding SEMNAS BIO 2021 e-ISSN: XXXX-XXXX 915

Anggara, A. 2021. Pengembangan Video Tutorial Uji Organoleptik Sirup Belimbing


Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Pada Submateri Peran Tumbuhan di Bidang Ekonomi
Kelas X SMA Skripsi. Pontianak: Universitas Tanjungpura.

Apriani, Daningsih, E., & Yokhebed. (2018). Kelayakan Video Tutorial Pembuatan
Donat Jahe Submateri Peran Tumbuhan di Bidang Ekonomi. Edukasi: Jurnal
Pendidikan, 16(2), 10.

Arsyad. (2017). Media Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Cecep, K. & Bambang, S. 2013. Media Pembelajaran Manual & Digital Edisi Kedua.
Bogor: Ghalia Indonesia.

Jumaini. 2014. Pengembangan Instrumen Penilaian Aspek Psikomotorik Pada Praktikum


Kimia SMA/MA Kelas XI Materi Pokok Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju
Reaksi Berdasarkan Standar Isi 2006. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Kurniawati, Akbar & Misri. 2015. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Praktikum
Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 3 Sumber
Kabupaten Cirebon. Jurnal EduMa, 4(2), 62-71.

Kusuma, D. Wahyuni, S. & Noviani, L. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran


Video Tutorial Facebook Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Pemasaran Online di SMK Negeri 3 Surakarta. Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi,
1(1), 3.

Moleong, 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muheri. (2016). Efektivitas Media Tutorial Pada Praktikum Ayunan Bandul Sederhana
Terhadap Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Kelas XII.IA.1 SMAN 3 Pinrang.
Skripsi. Makassar: UIN Alauddin.

Murti, S. Muhibbuddin & Nurmaliah, C. 2014. Penerapan Pembelajaran Berbasis


Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Psikomotorik Pada
Perkuliahan Anatomi Tumbuhan. Jurnal Biologi Edukasi, 6(1), 7

Nurhidayati. 2016. Analisis Pelaksanaan Praktikum Pada Pembelajaran Biologi Peserta


Didik Kelas XI di SMAN 7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi.
Lampung: UIN Raden Intan.

Pardhan, H. 2000. Experiencing Science Process Skills. Alberta: CMASTE.

Ratumanan. 2002. Belajar Memotivasi Diri Sendiri. Jakarta: Grasindo

Penggunaan Video Tutorial dalam Praktikum Pembuatan Sirup Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) di
SMA YPK Pontianak
Kresensia Imakulata Tumiang, et.al.. 916

Rezeqi, S. 2014. Analisis Pelaksanaan Praktikum Biologi dan Permasalahannya di SMA


Negeri Se-Kabupaten Karo. Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya,
23 Agustus 2014, Medan, Indonesia.

Riduwan. 2016. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Rustaman. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri


Malang.

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujanto. 2004. Psikologi Umum. Jakarta : Bumi Aksara.

Suryawan, A. Binadja, A. & Sulistyorini, S. 2015. Pengembangan Instrumen


Performance Assessment Praktikum Bervisi Sets Untuk Mengukur Keterampilan Proses
Sains. Journal of Primary Education, 4(1), 8.

Tim Pustaka Phoenix. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Media
Pustaka Phoenix.

https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id

Anda mungkin juga menyukai