Anda di halaman 1dari 79

Gizi untuk Ibu Hamil

Widya Rahmawati
Pentingnya masa kehamilan
• Status gizi selama
kehamilan:
menentukan status
kesehatan 3
generasi
• Kekurangan suplai
zat gizi:
pembentukan organ
seperti ginjal dan
paru-paru terganggu
-> risiko tekanan
darah tinggi
Barker et al 2013, Support mothers to secure future public health, Nature
Perubahan
Fisiologi selama
kehamilan
Sistem syaraf
Saluran pernafasan
Musculoskeletal (toto, jaringan
ikat,
syaraf, tulang, sendi)
Sistem kardiovaskuler
Saluran pencernaan
Sistem pembuangan
(ginjal) Sistem endokrin
Mockridge & Maclennan (2022) Physiology of pregnancy.
Anaesthesia And Intensive Care Medicine 23:6, pp248-
253
Hanson et al (2015) 'The International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) recommendations on adolescent, preconception, and maternal nutrition: “Think Nutrition
First”', International Journal of Gynaecology and Obstetrics, vol. 131, no. S4, pp. S213–S53.
Hanson et al (2015) 'The International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) recommendations on adolescent, preconception, and maternal nutrition: “Think Nutrition
First”', International Journal of Gynaecology and Obstetrics, vol. 131, no. S4, pp. S213–S53.
Kehamilan:
diperlukan makanan
dengan gizi yang
baik dan cukup,
serta waktu yang
tepat

Jika gizi yang diperlukan janin tidak


dipenuhi dari makanan ibu:
• Diambilkan dari cadangan
tubuh ibu
• Mengganggu kesehatan ibu
• Gangguan pertumbuhan dan
kesehatan bayi
Perkembangan janin dari minggu ke minggu
Proses pembelahan (minggu pertama dan kedua setelah pembuahan), proses perkembangan embrio (3-8
minggu) dan periode janin (9 minggu hingga 38 minggu).

Proses pembelahan Minggu 3: Minggu 4: Minggu 5: Minggu 6: Minggu 7:


(minggu ke- 1 & 2) 0.08 cm/0.06 g 0.13 cm / 0.11 g 0.23 cm/0.19 g 0.38 cm / 0.28 0.79 cm / 0.5 g
sebesar biji sebesar biji biji bunga g biji kacang
sawi wijen matahari sebesar kismis tanah

Minggu ke-8: Minggu ke-9: 3 cm / 35 gram gram


1.5 cm / 1 g – sebesar buah kemiri – buah jeruk keprok Minggu ke-20: 25 cm / 330 gram
kacang merah Minggu ke-16: 18 cm / 150 – sebesar buah alpukat besar
Minggu ke 36: 47
cm / 2800 gram. Minggu ke-38 hingga 40:
50 cm / 3200 gram
Janin sudah siap untuk
dilahirkan
Proses pertumbuhan dan perkembangan janin

Sumber: UNSW (2015) Fetal Development


Pedoman Gizi Seimbang untuk Ibu hamil
1. Mengkonsumsi makanan yang beranekaragam
2. Mengkonsumsi cairan yang cukup
3. Pengolahan makan yang baik
4. Hindari makanan yang berbahaya
5. Aktivitas fisik ringan
6. Memantau berat badan selama kehamilan
7. Perilaku hidup bersih dan sehat
1) Mengkonsumsi makanan
yang beranekaragam
1. Makanan pokok
2. Protein hewani: telur, ikan, ayam,
daging, susu
3. Protein nabati: kacang-kacangan
& produknya (tahu, tempe
4. Sayur-sayuran dan buah-buahan
2) Mengkonsumsi cairan yang cukup
• 10-15 gelas sehari
• Sumber: air putih, susu, jus buah, kuah sayuran, buah-buahan segar
3) Pengolahan makan yang baik
• Dicuci bersih, bebas dari pencemaran, menggunakan
peralatan masak/makan yang bersih.
• Dimasak hingga betul-betul matang. Hindari makanan mentah
atau setengah matang.
• Hindari makanan yang beberapa kali dihangatkan (kandungan
gizinya berkurang).
4) Hindari makanan yang berbahaya
• Makanan olahan dengan pengawet, pemanis, atau perasa buatan.
• Makanan mentah
• Makanan yang mengandung alcohol (contoh: tape)
• Batasi: makanan/minuman yang mengandung kafein
• Batasi: minyak, gula, garam
Yang harus dibatasi Jumlah maksimal dalam sehari
Minyak 5 sdm (72 gram)
Gula 4 sdm (54 g)
Garam 1 sdt (2000 mg natrium)

Sumber: KEMENKES (2014)


Pembatasan kafein selama kehamilan

Kafein perlu dihindari atau dibatasi karena dapat Sumber Kafein Kandungan
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kafein (mg)
janin. Kopi seduh 1 cangkir (237 ml) 135
Kopi instant 1 cangkir (237 ml) 76-106
Ibu hamil dianjurkan untuk membatasi Kopi tanpa kafein (237 ml) 5
konsumsi kafein, tidak boleh lebih dari Teh 1 gelas (237 ml) 15-43
200 mg kafein sehari (Australian Minuman ringan cola (355 ml) 36-50
Government Department of Health 2020). Minuman/susu cokelat 1 gelas 5-8
Cokelat batang 28 g 7

Sumber: Morgan, Koren and Bozzo (2013)


5) Aktivitas fisik ringan
• Aktivitas fisik yang ringan dan teratur selama kehamilan penting dilakukan untuk menjaga
kesehatan ibu hamil.
• Aktifitas fisik secara teratur selama kehamilan dapat menurunkan risiko diabetes kehamilan,
melahirkan dengan operasi, depresi setelah melahirkan, serta mempercepat pemulihan
kondisi ibu setelah melahirkan (Committee on Obstetric Practice 2020).
• Ibu hamil tidak diperbolehkan melakukan aktivitas terlalu berat.
• Anjuran: 30 menit moderate exercise/hari atau 150 menit moderate exercise/minggu
6) Memantau berat badan selama kehamilan
• Penambahan berat badan yang kurang atau berlebihan selama kehamilan
sama- sama berbahaya.
• Akibat gizi kurang / penambahan BB kurang: risiko bayi premature (<37 minggu),
BBLR (berat badan lahir yang rendah) (<2,5 kg), komplikasi kehamilan.
• Akibat penambahan BB berlebih:
• bagi ibu: kencing manis (diabetes) kehamilan, tekanan darah tinggi,
preeklamsia (keracunan kehamilan), dan risiko melahirkan dengan operasi
Caesar, kegemukan setelah melahirkan dan risiko gangguan kesehatan
dalam jangka panjang
• bagi bayi: kelahiran premature, berat badan lahir bayi tinggi (>4 kg). Bayi
yang berukuran besar pada saat dilahirkan: risiko kegemukan dan penyakit
kronis pada saat dewasa nanti.
6) Memantau berat badan selama kehamilan
• Penambahan berat badan yang dianjurkan dihitung berdasarkan keadaan gizi
(status gizi) ibu ketika sebelum hamil, dengan perhitungan yang disebut
Indeks Massa Tubuh (IMT).

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔)


• 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑇𝑢𝑏𝑢ℎ (𝐼𝑀𝑇) =
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)
Penambahan berat badan ibu selama kehamilan

kg
0.9
1.8

0.7
1.8

0.9
3.4
0.9

3.2

1-12 mgu 13-28 mgu 28-40 mgu 13.6

Whitney & Rolfes 2016- Understanding Nutrition.pdf


Contoh 1:
Tinggi badan Bu Siti adalah 155 cm (=1,55 m). Berat badan Bu Siti sebelum hamil 44 kg, maka
perhitungan IMT Bu Siti sbb:

Indeks Masa Tubuha Status gizi Total penambahan Penambahan berat


sebelum hamila berat badan selama badan per minggu pada
kehamilanb trimester 2 dan 3b
< 18,5 kg/m2 Kurang 12.5-18 kg 0,5 kg/minggu
18,5 – 22,9 kg/m2 Normal 11.5-16 kg 0,4 kg/minggu
23 – 27,4 kg/m2 Lebih 7-11.5 kg 0,3 kg/minggu
≥ 27,5 kg/m2 Obesitas 5-9 kg 0,2 kg/minggu
Sumber: aWHO Expert Consultation (2004); bRasmussen and Yaktine (2009)

Tinggi Badan Bu Siti 155 cm, Berat Badan 44 kg, IMT =18,31
Status Gizi Bu Siti termasuk kategori kurang.
Jadi total penambahan berat badan anjuran selama kehamilan: 12.5-18 kg,
dan penambahan berat badan per minggu pada trimester 2 dan 3 adalah 0.5 kg/minggu.
Contoh 2
• Tinggi badan Bu Dewi adalah 155 cm (=1,55 m). Berat badan Bu Dewi sebelum hamil 46 kg.
46 𝑘𝑔
• 𝐼𝑀𝑇 = 46 𝑘𝑔 = 19,14 𝑘𝑔/𝑚2
(1,55 𝑚 𝑥 1,55 𝑚) = 2,4 𝑚2

Indeks Masa Tubuha Status gizi Total penambahan Penambahan berat


sebelum hamila berat badan selama badan per minggu pada
kehamilanb trimester 2 dan 3b
< 18,5 kg/m2 Kurang 12.5-18 kg 0,5 kg/minggu
18,5 – 22,9 kg/m2 Normal 11.5-16 kg 0,4 kg/minggu
23 – 27,4 kg/m2 Lebih 7-11.5 kg 0,3 kg/minggu
≥ 27,5 kg/m2 Obesitas 5-9 kg 0,2 kg/minggu

Status Gizi Bu Dewi termasuk kategori normal.


Jadi total penambahan berat badan anjuran selama kehamilan: 11,5-16 kg,
dan penambahan berat badan per minggu pada trimester 2 dan 3 adalah 0.4 kg/minggu.
Contoh 3
• Tinggi badan Bu Beti adalah 155 cm (=1,55 m). Berat badan Bu Beti sebelum hamil 66 kg.
56 𝑘𝑔
• 𝐼𝑀𝑇 = 56 𝑘𝑔 = 23,3 𝑘𝑔/𝑚2
(1,55 𝑚 𝑥 1,55 𝑚) = 2,4 𝑚2

Indeks Masa Tubuha Status gizi Total penambahan Penambahan berat


sebelum hamila berat badan selama badan per minggu pada
kehamilanb trimester 2 dan 3b
< 18,5 kg/m2 Kurang 12.5-18 kg 0,5 kg/minggu
18,5 – 22,9 kg/m2 Normal 11.5-16 kg 0,4 kg/minggu
23 – 27,4 kg/m2 Lebih 7-11.5 kg 0,3 kg/minggu
≥ 27,5 kg/m2 Obesitas 5-9 kg 0,2 kg/minggu

Status Gizi Bu Beti termasuk kategori lebih.


Jadi total penambahan berat badan anjuran selama kehamilan: 7-11.5 kg,
dan penambahan berat badan per minggu pada trimester 2 dan 3 adalah 0.3 kg/minggu
Zat Gizi
Yang
Dibutuhkan
Ibu Hamil
Protein
• Protein disebut sebagai sumber pembangun dikarenakan
seluruh bagian dari tubuh kita terbentuk dari protein.
• Protein penting untuk pembentukan organ tubuh
janin, proses pertumbuhan dan perkembangan janin,
fungsi imunitas, penambahan volume darah ibu dan
pembentukan plasenta (Lang 2016).
• Kebutuhan protein ibu hamil meningkat dari
keadaan sebelum hamil (60 g/hari).
• Kebutuhan protein ibu hamil di trimester 1 : 61 g/hari
• Trimester 2 : 70 g/hari
• Trimester 3 : 90 g/hari (KEMENKES 2019).
• Contoh sumber protein hewani adalah ikan, ayam,
daging, telur, termasuk susu dan produknya.
Protein
• Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi minimal tiga porsi lauk hewani/hr.
• Misalnya 1 potong ikan + 1 butir telur ayam negeri + ¼ gelas teri basah
-> memenuhi 33-49% kebutuhan protein sehari.
• Konsumsi ikan yang aman dari merkuri: Jenis ikan laut segar
yang berukuran kecil.
• Ikan yang berisiko memiliki kandungan merkuri tinggi adalah ikan yang
berukuran besar, seperti ikan hiu, ikan todak, ikan marlin, karena
merkuri tertumpuk pada ikan predator yang yang berukuran besar
(Australian Government Department of Health 2020).
• Konsumsi ikan dan produk laut rendah merkuri sebanyak 227-340 gram
dalam seminggu dikategorikan aman untuk ibu hamil (Permanente 2008).
• Selain mengkonsumsi sumber protein hewani, ibu hamil
juga dianjurkan mengkonsumsi sumber protein nabati.
Bahan Makanan Penukar untuk sumber
protein hewani dan nabati
Bahan gram URT* Bahan gram URT* Bahan gram URT* Bahan gram URT*
makanan makanan makanan makanan
Ikan segar 50 1 ptg Telur ayam 60 1 butir Kedelai 25 2½ sdm Tempe 50 2 ptg sdg
sedang negeri Kacang 25 2½ sdm Oncom 50 2 ptg sdg
Ayam 50 1 ptg Telur bebek 60 1 butir hijau
sedang Kacang 25 2½ sdm Tahu 100 ½ biji
Daging 50 1 ptg Telur puyuh 60 6 butir merah besar
sapi/kambing sedang Kacang 20 2 sdm Kacang tolo 25 2½ sdm
Hati 50 1 ptg Ikan teri 25 2 sdm tanah
sapi/ayam sedang kering Keju 20 2 sdm Kwaci 20 2 sdm
Babat 60 2 ptg sdg Ikan teri 50 ¼ gelas kacang
basah tanah
Usus 75 3 bulatan Udang 50 ¼ gelas
basah 1 porsi mengandung 80 kkalori, protein 6 gram, lemak 3 gram
Telur ayam 75 2 butir Bakso 100 10 butir dan karbohidrat 8 gram (Almatsier 2009).
kampung daging

1 porsi mengandung 95 kkalori energi, 10 gram protein dan


6 gram lemak (Almatsier 2009)
Susu & produknya
• Susu dan produknya seperti keju dan yoghurt merupakan sumber protein,
kalsium serta vitamin dan mineral penting lainnya.
• Satu porsi susu, misalnya satu gelas susu sapi (200 ml) memiliki
kandungan energi 110 kkalori, protein 7 gram, lemak 7 gram dan
karbohidrat 9 gram karbohidrat (Almatsier 2009).
• Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi susu sebanyak 1-2 porsi dalam sehari
untuk memenuhi kebutuhan protein dan kalsium ibu hamil.
• Konsumsi 2 gelas susu sehari @250 ml memenuhi 16-23% dari
kebutuhan protein sehari dan memenuhi 59% kebutuhan kalsium sehari.
• Apabila ibu tidak dapat mengkonsumsi susu atau produknya, maka dapat
diganti dengan sumber protein hewani lain yang tinggi kalsium, seperti
ikan teri, ikan atau ayam presto, tahu dan kacang-kacangan.
Susu & produknya
Kandungan satu porsi susu/produknya: energi 110 kkalori, protein 7 gram, lemak 7
gram dan karbohidrat 9 gram.
Bahan gram URT* Bahan gram URT*
makanan makanan
Susu sapi 200 1 gelas Tepung susu 25 2½ sdm
penuh
Susu kambing 150 ¾ gelas Tepung susu 20 2 sdm
skim*
Susu kerbau 100 ½ gelas Tepung 25 2½ sdm
saridele
Susu kental 100 ½ gelas Yoghurt* 200 1 gelas
tak manis**
keju 30 1 ptg sdg

*mengandung rendah lemak. Perlu ditambah 1½ ukuran porsi lemak jika menginginkan kandungan lemaknya
setara dengan bahan makanan lain dalam kelompok susu.
**Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah susu kental tak manis (tidak diberi tambahan gula). Susu kental
manis (yang diberi tambahan gula) tidak dianjurkan sebagai sumber protein dikarenakan memiliki kandungan gula
yang sangat tinggi.
Lemak

Lemak merupakan zat gizi yang penting bagi ibu hamil.


Lemak penting untuk pembentukan sel membran, proses pertumbuhan dan perkembangan janin
serta pembentukan hormon.
Kebutuhan lemak ibu hamil antara 63-68 g dalam sehari, meningkat 5% dari kebutuhan sebelum
hamil yaitu 60-65 g. Akan tetapi, ibu hamil tidak boleh mengkonsumsi lemak yang berlebihan.
Konsumi lemak yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan berlebihan selama
kehamilan, yang akan berakibat negative sebagaimana dijelaskan di bagian sebelumnya.
Lemak terkandung dalam sumber makanan hewani seperti lemak hewani, kacang-kacangan, biji-
bijian, dan buah-buahan (misalnya alpukat).
Asam lemak esensial
Omega-3 dan Omega-
6
Ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi asam lemak omega 3 dan omega 6 yang penting untuk
meningkatkan daya tahan ibu, pertumbuhan dan perkembangan janin.
Asam lemak omega-6 dapat diperoleh dari minyak sayur, telur, susu dan produknya, daging sapi
dan ayam. Sedangkan asam lemak omega-3 dapat diperoleh dari makanan ikan laut dan beberapa
jenis makanan yang lain.
Kandungan asam lemak omega 3 dalam 100 bahan makanan :
• Ikan kembung 150-500mg/100g (Salamah 2004), ikan mujair (1540 mg/100g), ikan teri (1410
mg/100 g) (Sugata), ikan bandeng (1140 mg/100g), ikan nila (100 mg/100g) (Maulana, 2020),
ikan patin, ikan lemuru, minyak ikan
• Telur, kacang-kacangan seperti kacang mete (1800 mg/100g), kedelai (99800 mg), tahu rebus
(1300g), tahu goreng (990 mg), tempe (180 mg), ayam (230 mg), telur (1230 mg), hati (640 mg),
daging sapi (170 mg), pisang ambon (800 mg), alpukat (200 mg) dan seafood (200-300mg/100g)
(Berger 2013 dalam Angkasa et al. (2019))
Asam Lemak Esensial - DHA
• DHA adalah salah satu jenis asam lemak dalam kelompok asam lemak omega 3.
DHA penting untuk proses pembentukan dan perkembangan otak janin, DHA
banyak ditemui di makanan laut, ikan dan lauk pauk hewani.
• Berikut adalah kandungan DHA dalam 100 gram bahan makanan
• Ikan lele 210 mg, ikan gurami/mas 110 mg, ikan kembung 150 mg, telur 120 mg, daging ayam
40 mg, mujaer 20 mg.
• Kandungan DHA dalam suplemen minyak ikan 210-970 mg (Berger 2013 dalam Angkasa et al.
(2019)).
• 2 porsi ikan lele (2 x 50 gram) mengandung 210 mg DHA (70% kebutuhan sehari).
• 2 porsi ikan kembung (2 x 50 gram) mengandung 150 mg (50% kebutuhan).
• 1 butir telur 50 gram (mengandung 60 mg DHA) (20% kebutuhan sehari).
• 1 porsi ayam ukuran 50 gram mengandung 20 mg DHA (7% kebutuhan DHA sehari).
Lemak memang diperlukan untuk

metabolisme tubuh sehari-hari.


Jumlah asupan lemak yang dikonsumsi dalam sehari perlu dibatasi.
Kelebihan konsumsi minyak dapat menyebabkan risiko penambahan berat
Perlunya badan berlebih selama kehamilan dan komplikasi kehamilan.

pembatasan Dalam sehari, konsumsi sumber lemak tidak boleh lebih dari 5 porsi.
1 ukuran porsi minyak mengandung 45 kkalori dan 5 g lemak :
minyak • ½ sdm minyak goreng/minyak kacang/minyak ikan
dalam • 1 ptg kcl kelapa
masakan • 5 sdm kelapa parut (30 g)
• ½ gelas santan (50 g)
• 1 ptg kcl lemak hewan (5 g).
Karbohidrat • Kebutuhan karbohidrat pada ibu hamil sebanyak
365-400 g.
• Peningkatan kebutuhan karbohidrat hanya
sebesar 12-16% dari kebutuhan sebelum hamil,
yaitu menjadi 340-360 g sehari (KEMENKES 2019).
• Kebutuhan energi ibu hamil meningkat sekitar 8-14%
dari kebutuhan sebelum hamil yaitu 180 kkalori
pada Trimester 1 dan 300 kkalori pada Trimester 2
dan 3.
• Penambahan kebutuhan karbohidrat dapat
diperoleh dari protein nabati, snack sehat atau buah-
buahan.
• Dalam sehari, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi
5 porsi makanan pokok. Contoh konsumsi
sehari:
• 3 x 1 porsi nasi/nasi merah/nasi jagung (yang
dikonsumsi pada saat makan utama pagi, siang dan
sore)
• 2 x 1 porsi kelompok makanan pokok yang
dikonsumsi sebagai selingan, seperti singkong,
jagung, roti.
1 porsi bahan makanan pokok mengandung 175 kkalori energi, 2 g protein, 50 g karbohidrat.

Bahan makanan gram URT* Bahan makanan gram URT*


nasi 100 ¾ gelas mie basah 200 1½ gelas
nasi jagung 100 ¾ gelas mie kering 50 1 gelas
nasi merah 100 ¾ gelas bihun 50 ½ gelas
nasi tim 200 1 gelas havermout/oat 50 6 sdm
bubur nasi 400 2 gelas tepung beras 50 8 sdm
jagung 100 ¾ gelas tepung terigu 50 8 sdm
singkong** 100 1 potong besar tepung singkong** 40 8 sdm
kentang 200 2 biji sedang tepung hunkwee** 40 8 sdm
talas 200 1 biji besar maizena** 40 8 sdm
ubi 150 1 biji sedang tepung sagu** 40 7 sdm
roti tawar 80 4 iris hanjeli/jali-jali 60 6 sdm
biskuit 50 5 buah sorgum/jewawut 50 5 sdm
* jenis bahan makanan ini kurang mengandung protein, sehingga perlu ditambah ½ porsi bahan makanan sumber
protein (Almatsier, 2009 ; KEMENKES, 2018)
Satu porsi kelompok buah-buahan mengandung 40 kkalori energi dan 10 g karbohidrat.

Bahan makanan gram URT* Bahan makanan gram URT*


Alpukat 50 ½ bh bsr Mangga 50 ½ bh sdg
Apel 75 ½ bh bsr Nanas 75 1/6 bh sdg
Anggur 75 10 bj Nangka masak 50 3 bj
Belimbing 125 1 bh bsr Pepaya 100 1 ptg sdg
Buah naga 100 1 ptg sdg Pisang ambon 50 1 bh sdg
Jambu biji 100 1 bh bsr Pisang raja sereh 50 2 bh kcl
Jambu air 100 2 bh sdg Rambutan 75 8 bh
Jambu bol 75 ¾ bh sdg Salak 75 1 bh bsr
Duku 75 15 bh Sawo 50 1 bh sdg
Durian 50 3 bj Semangka 150 1 ptg bsr
Jeruk manis 100 2 bh sdg Melon 150 1 ptg bsr
Kedondong 100 1 bh bsr Blewah 150 1 ptg bsr
Kemang 100 1 bh bsr
Sumber: Almatsier (2009); KEMENKES (2018); Wirawan and Rahmawati (2018)
Satu porsi kelompok sayuran (satu gelas belimbing) memiliki kandungan energi 50 kkal, protein 3 g
dan karbohidrat 10 g.

Beligo Daun Kangkong Pecai


Bayam mangkokan Katuk Papaya muda
Bit Daun melinjo Kecipir Rebung
Brokoli Daun pakis Kelor Sawi hijau/putih
Buncis Daun pepaya Ketimun Selada
Bunga Daun singkong Kol/kubis Seledri
kol Daun talas Kucai Tauge kacang hijau
Cabe hijau Daun ubi Labu siam Tauge kacang
Daun bawang Daun waluh Labu waluh kedelai Terubuk
Daun beluntas Genjer Lobak /bunga tebu
Daun kecipir Jagung muda Nangka Tekokak
Daun koro Jantung pisang muda Terong
Daun labu siam Jamur segar Oyong/gambar Tomat
Daun leunca Kacang Panjang Okra wortel
Caun lobak Kacang kapri Pare

Sumber: Almatsier (2009)


Serat
• Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan
sumber serat yang baik di samping biji-bijian,
umbi- umbian dan padi-padian.
• Ibu hamil memerlukan serat 33-36 g, yaitu
mengalami peningkatan dari kebutuhan serat
ibu sebelum hamil yaitu 30-32 g (KEMENKES
2019).
• Serat merupakan sumber makanan untuk
bakteri baik di usus, melancarkan proses
pencernaan, mencegah konstipasi (sulit buang
air besar).
Jenis bahan makanan Kandungan serat (g) di Jenis bahan makanan Kandungan serat (g) di
setiap 100 g bahan setiap 100 g bahan
makanan makanan
Sayuran
Wortel 3,3 Sawi 2,0
Buncis 3,2 Kentang 1,8
Kangkung 3,1 Kubis 1,7
Brokoli 2,9 Nangka muda 1,4
Jagung 2,8 Daun singkong 1,2
Labu 2,7 Jamur 1,2
Bunga kol 2,2 tomat 1,1
Bayam 2,2 Terong 0,1
Daun pepaya 2,1 Asparagus 0,6
Daun kelor 2,0
Buah-buahan
Stroberi 6,5 Srikaya 0,7
Jambu biji 5,6 Pepaya 0,7
Pear 3,0 Pisang 0,6
Sirsat 2,0 Semangka 0,5
Jeruk sitrun 2,0 Nanas 0,4
Anggur 1,7 Jeruk bali 0,4
Alpukat 1,4 Mangga 0,4
Belimbing 0.9 Melon 0,3
Apel 0,7 Sumber: Food ts Asia (1999); Owin Nainggolan dan Cornelis Adimunca (2005) dalam Santoso
(2011)
fac
Jenis bahan makanan Kandungan serat (g) di Jenis bahan makanan Kandungan serat (g) di
setiap 100 g bahan setiap 100 g bahan
makanan makanan
Kacang-kacangan dan produk olahannya
Kedelai 4,9 Tempe kedelai 1,4
Kacang hijau 4,3 Tauge 0,7
Kacang panjang 3,2 Kecap kental 0,6
Kedelai bubuk 2,5 Tahu 0,1
Kacang tanah 2,0 Susu kedelai 0,1

Sumber: Food facts Asia (1999); Owin Nainggolan dan Cornelis Adimunca (2005) dalam Santoso (2011)
Vitamin
A • Vitamin A penting untuk proses pembelahan (diferensiasi) sel
janin, pembentukan organ tubuh janin, proses metabolisme
lemak, penyembuhan luka, meningkatkan daya tahan tubuh
dan fungsi penglihatan (Lang 2016).
• Kebutuhan vitamin A bagi ibu hamil sebesar 900 RE, meningkat
1,3 kali bila dibandingkan kebutuhan sebelum hamil yaitu 650 RE
(KEMENKES 2019).
• Vitamin A dapat diperoleh dari hati, udang, kuning telur, serta
sayuran dan buah berwarna seperti bayam, brokoli, wortel,
tomat, labu kuning, papaya, mangga (KEMENKES 2018). Contoh:
• Satu buah hati ayam (30 g) mengandung 1487 RE vitamin A, dan
telah memenuhi 165% kebutuhan vitamin A dalam sehari.
• 100 g wortel (3748 mikrogram beta-karoten = 312 RE vitamin
A), telah memenuhi 35% kebutuhan sehari.
• 100 g bayam (273.5 RE vitamin A = 30% kebutuhan sehari).
• 200 g pepaya (173 RE vitamin A = 19% kebutuhan sehari).
Vitamin B6 (Piridoksin)
• Vitamin B6 sangat penting untuk proses pembentukan jaringan otak
dan sistem imun (Lang 2016), mengatasi nausea.
• Ibu hamil memerlukan vitamin B6 sebanyak 1.9 mg dalam sehari,
sedikit meningkat dari kebutuhan sebelum hamil sebanyak 1.3 mg/hari
(KEMENKES 2019).
• Vitamin B6 diperoleh dari daging, telur, ikan laut, pisang, alpukat,
sayuran dan kacang-kacangan. Contoh:
• 50 g daging sapi mengandung 1,5 mg vitamin B6 (memenuhi 79%
kebutuhan vit B6 dalam sehari).
• Satu butir telur (50 g) mengandung 0.6 vitamin B6 (26%).
• 50 g ikan teri kering mengandung 0.2 mg vitamin B6 (21%).
Vitamin B7 (Biotin)
• Vitamin B7 atau biotin sangat diperlukan karena penting
dalam proses metabolisme karbohidrat, lemak dan protein,
menjaga daya tahan tubuh, kesehatan rambut dan kulit (Lang
2016).
• Jumlah biotin yang diperlukan ibu hamil dalam sehari sama
dengan sebelum hamil, yaitu 30 mg (KEMENKES 2019).
• Vitamin ini dapat diperoleh di:
• Kandungan biotin per gram makanan: susu kedelai (0.59 µg/g),
susu bubuk (0.21 µg/g), keju (0.24 µg/g), susu segar (0.08 µg/g),
daging sapi (0.02-0.05 µg/g), usus sapi (0.13 µg/g), ayam (0.10
µg/g), bebek (0.03 µg/g), telur (0,02 µg/g) (Kim 2011); kuning
telur (35.2 µg/g), kopi (13.5 µg/g), kacang tanah (12.9 µg/g),
ginjal (5.64 µg/g), roti (3.54 µg/g), dan hati (3.32 µg/g)
(Hayakawa 2008)
Vitamin B9 (Asam Folat)
• Vitamin B9, atau lebih sering disebut asam folat, sangat penting
dikonsumsi oleh ibu hamil dan ibu yang sedang merencanakan
kehamilan. Asam folat diperlukan untuk pembelahan sel,
mencegah cacat lahir terutama berkaitan dengan sistem syaraf
(Lang 2016).
• Kebutuhan asam folat ibu hamil sebesar 600 mikrogram,
meningkat 30% dari sebelum hamil yaitu 400 mikrogram
(KEMENKES 2019).
• Asam folat diperoleh dari kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-
buahan, susu dan produknya.
• Kandungan asam folat/100 g bahan makanan:
• Kacang-kacangan kering 187-488 µg, kacang-kacangan segar 36-80
µg, kacang tanah 101-210 µg, biji-bijian kering 35-433 µg; kubis
21- 150 µg; wortel 12-55 µg; bayam 145-220 µg; tomat 17-44 µg;
alpukat 8-91 µg; pisang 14-28 µg; mangga 36-71 µg; lemon 6.3-32
µg; stroberi 20-99 µg, susu 6-7 µg, yoghurt 13-17 µg (Witthoft
1999).
Vitamin B12
• Vitamin B12 sangat diperlukan untuk proses pertumbuhan otak dan system
syaraf, serta proses penyerapan asam folat dan kolin (Lang 2016).
• Ibu hamil dan yang sedang merencanakan kehamilan perlu mengkonsumsi
vitamin B12 dalam jumlah yang cukup.
• Kebutuhan vitamin B12 bagi ibu hamil sebesar 4,5 mikrogram, meningkat
dari sebelum hamil yaitu 4 mcg (KEMENKES 2019).
• Vitamin B12 dapat diperoleh dari telur, ikan, produk fermentasi
seperti tempe dan yoghurt (KEMENKES 2018).
• Kandungan vitamin B12 dalam bahan makanan:
• Daging kambing 2,7 mg/90 g; tuna 2,5 mg/90 g, salmon 2,4 mg/90 g,
daging sapi 1.4-2.3 mg/90 g, yoghurt 1.4/cup, susu bebas lemak 1.3 mg
/cup, susu kedelai 0.6 mg/cup, dada ayam 0.5 mg/90 g, keju 0,2 mg/30 g
(ARS dalam Santoyo-Sanches 2015); tempe 0.026 mg/100g (Yarlina 2019)
Vitamin C
• Vitamin C diperlukan oleh semua orang, terutama ibu hamil karena penting untuk
kesehatan kulit dan jaringan ikat, pembentukan kolagen, dan fungsi imunitas (Lang 2016).
• Ibu hamil memerlukan 85 mg vitamin C, meningkat dari sebelum hamil yaitu 75 mg
(KEMENKES 2019).
• Vitamin C dapat diperoleh dari buah-buahan seperti jeruk, pepaya, mangga, pisang,
jambu, stroberi; serta sayur-sayuran seperti bayam, kangkung, kubis, brokoli, kembang kol
(KEMENKES 2018).
• Kandungan vitamin C dari setiap 100 g contoh buah adalah sebagai berikut:
• jambu biji 87 mg (102% kebutuhan sehari),
• pepaya 78 mg (91,7%),
• jeruk manis 49 mg (57,6%),
• pisang hijau 13 mg (15,3%) (KEMENKES 2018).
Vitamin D
• Vitamin D sangat penting untuk proses
pembentukan tulang dan gigi serta fungsi imun
bagi ibu dan janin (Lang 2016). Kebutuhan
vitamin D ibu hamil sama dengan sebelum hamil,
yaitu 15 mikrogram (KEMENKES 2019).
• Vitamin D dapat diperoleh dari telur, hati,
ikan laut, udang, tiram, minyak ikan, jamur,
tahu, tempe serta sinar matahari (Lang 2016).
• Paparan sinar matahari yang baik untuk
mengaktifkan vitamin D dalam tubuh adalah pagi
hari mulai terbit matahari hingga pukul 9 pagi
serta sore hari mulai pukul 15.00 hingga
matahari terbenam, selama kurang lebih 10-15
menit (Kemenkes, 2018).
Vitamin K
• Vitamin K sangat penting untuk proses
pembentukan protein dalam tulang, plasma
dan ginjal, pembekuan darah (Lang 2016).
• Kebutuhan vitamin K ibu hamil sama dengan
sebelum hamil, yaitu 55 mikrogram
(KEMENKES 2019).
• Vitamin K dapat diperoleh dari telur, daging,
susu, alpukat, sayuran hijau,
kecambah/tauge (Lang 2016).
Kolin
• Kolin sangat penting untuk pembentukan
otak dan sistem syaraf serta mencegah
kecacatan pada sistem syaraf (Lang 2016).
• Ibu hamil memerlukan kolin sebanyak 450
mg, meningkat sedikit dari kebutuhan
sebelum hamil yaitu 425 mg (KEMENKES
2019).
• Kolin dapat diperoleh dari tahu, ayam,
pisang, brokoli, jamur, kuaci bunga matahari
susu kedele, telur, kerang, brokoli (Lang
2016).
Zat Besi
• Zat besi merupakan mineral yang sangat penting untuk proses pembentukan
sel darah merah yang mengangkut oksigen (Lang 2016).
• Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang
merupakan masalah yang sering ditemui pada ibu hamil.
• Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan janin tidak dapat berkembang secara
optimal dan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan (Black et al. 2013).
• Kebutuhan zat besi pada ibu hamil trimester 1 masih sama dengan
kebutuhan sebelum hamil yaitu 18 mg. Sedangkan pada trimester 2 dan 3,
kebutuhan meningkat sebesar 30% menjadi 27 mg dalam sehari (KEMENKES
2019).
Zat Besi
• Zat besi dapat diperoleh dari sumber hewani (besi heme): hati, daging merah, ikan
laut; serta sumber nabati (besi non-heme): sayuran hijau, kuaci labu, tahu, kacang-
kacangan dan buah-buahan kering seperti kurma dan kismis (KEMENKES 2018).
• Rata-rata bioavailabilitas zat besi dari sumber hewani sebanyak 23%, sedangkan dari
sumber nabati sebanyak 1,4% (Briawan et al. 2012). Zat besi yang berasal dari
sumber hewani adalah yang terbaik karena lebih mudah diserap oleh tubuh.
• Adapun zat besi yang berasal dari sumber nabati memiliki bioavailabilitas rendah,
yang artinya sangat sedikit yang dapat diserap oleh tubuh. Untuk meningkatkan
penyerapan zat besi yang berasal dari sumber nabati, perlu dikonsumsi bersamaan
dengan sumber hewani seperti daging atau vitamin C seperti buah-buahan (Pritasari,
Damayanti and Lestari 2017).
• Satu buah hati ayam (30 g) mengandung 4.74 mg zat besi (17.5% kebutuhan sehari),
100 daging sapi dan ikan cakalang mengandung 2,9 mg zat besi (10.7%), 100 g daging
ayam mengandung 1,5 mg zat besi (5.5%) (KEMENKES 2018).
Kalsium
• Kalsium sangat diperlukan untuk proses pembentukan tulang dan gigi, serta fungsi
jantung (Lang 2016).
• Mengingat pentingnya kalsium untuk proses pertumbuhan tulang dan gigi janin, jika ibu
kurang mengkonsumsi kalsium, maka kebutuhan kalsium akan diambilkan dari tulang
dan gigi ibu, sehingga ibu berisiko mengalami pengeroposan tulang dan gigi.
• Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1200 mg, meningkat 1/5 dari kebutuhan sebelum
hamil yaitu 1000 mg (KEMENKES 2019).
• Kalsium dapat diperoleh dari susu dan produknya (keju, yoghurt), makanan hewani yang
dikonsumsi beserta tulangnya seperti teri, ikan dan ayam presto, tahu; sayuran hijau;
dan makanan laut (KEMENKES 2018).
• Segelas susu sapi segar (250 ml) mengandung 357 mg kalsium (31,3% kebutuhan sehari)
• 3 sdm susu bubuk (30 g) mengandung 271 mg kalsium (22.6%)
• 100 g bandeng presto mengandung 1422 mg kalsium (118%)
• 100 g teri nasi kering mengandung 1000 mg kalsium (83,3%) (KEMENKES 2018).
Seng / zink
• Zink sangat diperlukan untuk proses pembentukan protein dan
DNA serta fungsi imun (Lang 2016).
• Kebutuhan zink pada ibu hamil trimester 1 sebanyak 10 mg,
trimester 2 sebanyak 12 mg, meningkat 30% dari
kebutuhan sebelum hamil yaitu 8 mg (KEMENKES 2019).
• Zink dapat diperoleh dari makanan laut, hati, daging, telur,
susu, biji-bijian dan kacang-kacangan, serta sayuran seperti
bayam, kemangi, brokoli, wortel dan jamur (KEMENKES
2018).
• 100 g sapi mengandung 6,4 mg zink (memenuhi 64%
kebutuhan ibu hamil trimester pertama),
• 100 g hati sapi mengandung 2,3 mg zink (23%)
• 100 g biji kedelai mengandung 3,7 mg zink (37%)
• 100 g cumi-cumi mengandung 1,6 mg zink (16%)
• 100 g bayam mengandung 0,4 mg zink (40%) (KEMENKES 2018).
Tembaga
• Tembaga sangat penting bagi ibu hamil untuk proses
pembentukan kolagen, pembentukan sel darah merah
(Lang 2016).
• Kebutuhan tembaga ibu selama hamil sebanyak 1000
mikrogram, meningkat 10% dari keadaan sebelum hamil
yaitu 900 mcg (KEMENKES 2019).
• Tembaga dapat diperoleh dari hati, unggas, tiram,
kacang- kacangan dan biji-bijian seperti kedelai, kacang
mente dan wijen; jamur, alpukat, cokelat (KEMENKES
2018).
• 100 g cokelat pahit batang mengandung 1700 mcg
tembaga (160% kebutuhan sehari)
• 100 gram kwaci mengandung 650 mcg tembaga (65%)
• 100 g jamur mengandung 300 mcg tembaga (30%)
• 100 g alpukat mengandung 200 mcg tembaga (20%)
(KEMENKES 2018).
Selenium
• Selenium penting bagi ibu hamil sebagai perlindungan
antioksidan, mendukung proses fungsi kelenjar tiroid (Lang 2016).
• Kebutuhan selenium bagi ibu hamil sebanyak 29-30 mikrogram,
15% meningkat dari sebelum hamil yaitu 24-25 mikrogram
(KEMENKES 2019).
• Selenium dapat diperoleh dari daging, telur, ikan dan produk
laut, jamur, cokelat (KEMENKES 2018)
Magnesium

• Magnesium penting untuk kesehatan sistem pencernaan, otot


dan tulang (Lang 2016).
• Kebutuhan magnesium ibu hamil sama seperti sebelum hamil
yaitu antara 330-340 mikrogram (KEMENKES 2019).
• Magnesium dapat diperoleh dari biji-bijian (seperti biji labu)
dan kacang-kacangan, buah alpukat dan cokelat (KEMENKES
2018).
Fosfor
• Fosfor sangat penting untuk proses pembentukan system otot dan
kerangka tubuh serta untuk kesehatan jantung (Lang 2016).
Kebutuhan fosfor ibu hamil sama dengan sebelum hamil yaitu 700 mg
(KEMENKES 2019).
• Fosfor dapat diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, ikan dan
kerang- kerangan, daging, susu dan keju (KEMENKES 2018).
• Dalam setiap 100 gramnya, kacang kedelai mengandung 682 mg
Fosfor (97% kebutuhan sehari)
• 100 g ikan laut segar mengandung 424 mg Fosfor (60,5%)
• 100 g daging ayam mengandung 200 mg Fosfor (28,6%)
• segelas susu sapi segar (250 ml) mengandung 150 mg Fosfor (21.4%)
(KEMENKES 2018).
Iodium
• Iodium penting untuk pembentukan hormon tiroid dan
pembentukan otak (Lang 2016).
• Kebutuhan iodium ibu selama hamil yaitu 220 mikrogram,
meningkat 1,5 kali dari kebutuhan sebelum hamil yaitu 150
mikrogram (KEMENKES 2019).
• Iodium dapat diperoleh dari rumput laut, ikan laut, susu dan
produk susu, telur, daging, serta garam beriodium (KEMENKES
2018).
Kalium
• Kalium sangat penting untuk mempertahankan tekanan darah
normal, kesehatan ginjal dan keseimbangan cairan tubuh (Lang 2016).
• Kebutuhan kalium ibu hamil sama dengan ibu sebelum hamil yaitu
sebesar 4700 mg kalium per hari (KEMENKES 2019).
• Kalium dapat diperoleh dari buah buahan dan sayur-sayuran, umbi-
umbian seperti kentang dan ubi jalar, daun kelor, daging, susu, kacang-
kacangan, makanan laut (KEMENKES 2018).
• Sebagai contoh, dalam setiap 100 gramnya, buah pisang mengandung
529 mg kalium (11% kebutuhan sehari)
• 100 g bayam mengandung 465 mg kalium (9,9%)
• 100 g ketela mengandung 394 mg kalium (8,4%)
• 100 g ikan laut segar mengandung 239 mg kalium (5%) (KEMENKES 2018).
Jouanne et al (2021) Nutrient Requirements during Pregnancy and Lactation. Nutrients 2021, 13, 692. https://doi.org/10.3390/nu13020692
Jouanne et al (2021) Nutrient Requirements during Pregnancy and Lactation. Nutrients 2021, 13, 692. https://doi.org/10.3390/nu13020692
Jenis Kebutuhan
Wanita usia 19-49 th Hamil Trimester 1 Hamil Trimester 2 Hamil Trimester 3
Energi 2150-2250 +180 +300 +300
Protein 60 +1 +10 +30
Lemak 60-65 +2.3 +2.3 +2.3
Karbohidrat 340-360 +25 +40 +40
Serat 30-32 +3 +4 +4
Cairan 2350 +300 +300 +300
Vitamin A (RE) 600 +300 +300 +300
Vitamin D (mcg) 15 +0 +0 +0
Vitamin E (mcg) 15 +0 +0 +0
Vitamin K (mcg) 55 +0 +0 +0
Vitamin B1 (mg) 1.1 +0,3 +0,3 +0,3
Vitamin B2 (mg) 1.1 +0,3 +0,3 +0,3
Vitamin B3 (mg) 14 +4 +4 +4
Vitamin B5 (mg) 5 +1 +1 +1
Vitamin B6 (mg) 1.3 +0,6 +0,6 +0,6
Vitamin B9 (Folat) (mcg) 400 +200 +200 +200
Vitamin B12 (mcg) 4 +0,5 +0,5 +0,5
Biotin (mcg) 30 +0 +0 +0
Sumber: KEMENKES (2019) Angka Kecukupan Gizi
Jenis Kebutuhan
Wanita usia 19-49 th Hamil Trimester 1 Hamil Trimester 2 Hamil Trimester 3
Kolin (mg) 425 +25 +25 +25
Vitamin C (mg) 75 +10 +10 +10
Kalsium (mg) 1000 +200 +200 +200
Fosfor (mg) 700 +0 +0 +0
Magnesium (mg) 330-340 +0 +0 +0
Besi (mg) 18 +0 +9 +9
Iodium (mcg) 150 +70 +70 +70
Seng (mg) 8 +2 +4 +4
Selenium (mg) 24-25 +5 +5 +5
Mangan (mg) 1.8 +0,2 +0,2 +0,2
Fluor (mg) 3 +0 +0 +0
Kromium (mcg) 29-30 +5 +5 +5
Kalium (mg) 4700 +0 +0 +0
Natrium (mg) 1500 +0 +0 +0
Klor (mg) 2250 +0 +0 +0
Tembaga (mcg) 900 +100 +100 +100
Sumber: KEMENKES (2019) Angka Kecukupan Gizi
Contoh Kasus
• Ny AY sedang hamil minggu ke-20
• Usia 25 th, TB 155 cm, BB sebelum hamil 50 kg, BB
saat ini 51 kg, Aktifitas Fisik Ringan
• Berapakah penambahan BB yang baik?
• Hitunglah kebutuhan energi dan zat gizi sehari
• Buatlah menu sehari
• Penambahan BB yang dianjurkan?
• IMT sebelum hamil:
50 𝑘𝑔 50 𝑘𝑔
𝐼𝑀𝑇 = = = 20,8 𝑘𝑔/𝑚 2
(1,55 𝑚 𝑥 1,55 𝑚) 2,4 𝑚 2

• Status Gizi Normal


• Penambahan BB yang diharapkan: 0.4/mgu (saat Tmst 2 & 3). Saat ini kehamilan ke 20
minggu
• Penambahan BB selama Tms ke-2 (mgu ke 13 -> ke-20) = 7 minggu x 0.4 kg = 2.8 kg
• Saat ini BB 51 kg (penambahan 1 kg dari sebelum hamil) -> Penambahan kurang dari
yang seharusnya.
• Kebutuhan Energi (sebelum hamil) (Mifflin St. Jeor)
• BMR = 10 (BB) + 6,25 (TB) – 5 (U) – 161
• BMR = 10 (50) + 6,25 (155) – 5 (25) – 161 = 1182,75
• Total Energi = BMR x AF
• Total Energi = 1182,75 x 1,3 (ringan) = 1537.58 kkal

• Total Energi (saat Trimester 2) = 1537.58 + 300 = 1837,58 kkal


• Protein 10-35%, Karbohidrat: 45-65%, Lemak 20-35%, Lemak jenuh
<10%, serat 28g (Kaiser 2002)

Perhitungan energi bisa menggunakan rumus lain.


Aktifitas fisik: Istirahat =1,2; Ringan = 1,3; Sedang = 1,4; Berat = 1,5
Contoh Siklus Menu
Hari ke- Pagi Snack pagi Makan Siang Snack Siang Makan Malam Snack malam
1 Pecel Lemper ayam Ayam goreng taliwang Jus buah naga Lele goreng balado + kemangi Pisang goreng keju
Tempe goreng Tempe bacem + susu Gadon tahu cokelat
Rempeyek teri Plecing kangkung Tumis wortel + buncis + brokoli
kacang
2 Nasi jagung Strobery celup Rendang daging Es rumput Pepes mujair Susu almond
Urap-urap cokelat Tempe goreng laut Botok tempe + tahu + lamtoro kurma
Perkedel teri nasi Gulai singkong rebus Lodeh campur (terong, kacang
Bakwan jagung tahu panjang, labu)
3 Nasi merah Kuaci karamel Nasi Kuning Salad manga Nasi Liwet Sunda Getuk singkong +
Perkedel tahu Sambal goreng hati & yoghurt Ayam goreng keju
Oseng sawi hijau kentang Pepes oncom-kemangi
Tempe bacem Lalapan mentimun & tomat
4 Nasi beras oyek Bakpau ubi Nasi uduk Pancake Ikan nila pesmol Susu kedelai
singkong ungu Ayam rica-rica alpukat- Orak-arik daun kelor
Otak-otak bandeng Gado-gado Betawi pisang
Urapan sayur Jamur krispy
Kering tempe, teri,
kacang
5 Bubur Manado Risol ayam Pindang ikan Es Kacang Ayam betutu Susu sapi
(beras, jagung, jagung Palembang Merah Kacang panjang bejek (Bali)
bayam, kangkong, Perkedel tempe
labu, ikan) Tumis daun pepaya
6 Edamame Ayam bumbu merah Bubur kacang Sambal goreng tempe Susu + tomat +
Omelet bayam krispy Bobor bayam-wortel hijau Sayur asem (kacang Panjang, cincau
Perkedel tempe jagung)
7 Mie goreng Aceh Onde-onde Cumi-cumi asam pedas Kolak labu Ikan kuah kuning Susu cokelat
wijen isi Botok jamur-jagung kuning Tumis bayam Brazil topping biji chia
kacang hijau Lodeh buncis
Anjuran porsi Pembagian porsi makan
Kelompok makanan dalam sehari makan pagi snack pagi makan siang snack siang makan malam snack malam
Anjuran Trimester 1
porsi Makanan pokok 5 1 1 1 1 1
lauk hewani 3 1 1 1
dalam lauk nabati 3 0.5 1 0.5 1
sehari susu
sayuran
1
4 1 1.5 1.5
1

buah 4 1 1 1 1
minyak (maksimal) 4 0.5 0.5 1 0.5 1 0.5
gula (maksimal) 3 1 1 1
Trimester 2
Makanan pokok 5 1 1 1 1 1
lauk hewani 3 1 1 1
lauk nabati 3 0.5 1 0.5 1
susu 2 1 1
sayuran 4 1 1.5 1.5
buah 4 1 1 1 1
minyak (maksimal) 4 0.5 0.5 1 0.5 1 0.5
gula (maksimal) 3 1 1 1
Trimester 3
Makanan pokok 5 1 1 1 1 1
lauk hewani 3 1 1 1
lauk nabati 4 1 1 1 1
susu 2 1 1
sayuran 4 1 1.5 1.5
buah 4 1 1 1 1
minyak (maksimal) 4 0.5 0.5 1 0.5 1 0.5
gula (maksimal) 3 1 1 1
Gangguan gizi selama hamil dan cara mengatasinya
• Penurunan nafsu makan, mual
dan muntah sering terjadi pada
awal kehamilan.
• Cara mengatasi
1. Hindari makanan berbau menyengat
yang dapat membuat mual seperti
durian.
2. Hindari makan dan minum secara
bersamaan dan dalam porsi besar.
Sebaiknya beri jarak antara waktu
makan dan minum.
3. Sering mengkonsumsi cairan agar tidak
terjadi dehidrasi
4. Saat mual, konsumsi snack padat gizi: kue
kering, buah-buahan atau kacang-
kacangan.
5. Minuman jahe, teh hangat, susu hangat
atau air infus
6. Istirahat yang cukup.
Gangguan gizi selama hamil dan cara mengatasinya
• Nyeri pada ulu hati (heartburn), bisa yang mengandung kafein (kopi, teh dan cokelat).
terjadi pada ibu hamil, terutama setelah makan
atau sebelum tidur.
1. Konsumsi makan dengan porsi kecil
tetapi sering, jangan sampai terlalu
kenyang
2. Pilihlah jenis makanan yang teksturnya
lunak tapi bergizi, seperti bubur ayam, sup,
atau sereal yang mudah dicerna
3. Makan perlahan dan kunyah dengan
sempurna
4. Hindari makanan yang dapat meningkatkan
asam lambung seperti makanan pedas atau
asam, makanan yang digoreng atau
berlemak, minuman bersoda/beralkohol, dan
• Konstipasi/Sembelit
1. Banyak mengkonsumsi sayuran dan
buah- buahan, serta minum cairan
minimal 10-15 gelas per hari.
2. Melakukan olah raga ringan secara
teratur untuk memperlancar proses
pencernaan.
3. Jangan pernah menunda BAB
Referensi
• Mockridge & Maclennan (2022) Physiology of pregnancy. Anaesthesia And Intensive Care Medicine 23:6, pp248-253
• Barker et al (2013). Support mothers to secure future public health (2013), Nature 504, pp 209-212.
• Jouanne et al (2021) Nutrient Requirements during Pregnancy and Lactation. Nutrients, 13, 692.
• PERMENKES RI no 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.
• KEMENKES RI (2017) Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017.
• KEMENKES (2014), Pedoman Gizi Seimbang (Indonesian Dietary Guidelines), Ministry of Health of The Republic of Indonesia (MOH-RI),
Jakarta, Indonesia.
• Lang J (2016), The Whole 9 Months: A week-by-week pregnancy nutrition guide with recipes for a healthy start, Sonoma Press, USA.
• Morgan S, Koren G and Bozzo P (2013), 'Is caffeine safe during pregnancy?', Canadian Family Physician, vol. 59, pp. 361-4.
• Pritasari P, Damayanti D and Lestari NT (2017), Gizi Dalam Daur Kehidupan, KEMENKES RI, Jakarta,
<http://hellis.litbang.kemkes.go.id:8080/handle/123456789/70336>.
• Santoso A (2011), 'Serat Pangan (Dietary Fiber) dan Manfaatnya bagi Kesehatan', Magistra, vol. 75, no. XXIII, pp. 35-42.
• Rasmussen, KM & Yaktine, AL 2009, 'Weight Gain During Pregnancy: Reexamining the Guidelines', in KM Rasmussen & AL Yaktine
(eds), Weight Gain During Pregnancy: Reexamining the Guidelines, The National Academic Press, for The Institute of Medicine and
National Research Council, Washington (DC).
• WHO, EC 2004, 'Appropriate body-mass index for Asian populations and its implications for policy and intervention strategies',
The Lancet, vol. 363, no. 9403, pp. 157-63.
• Hanson, MA, Bardsley, A, Poston, L, Ma, RC, McAuliffe, FM, Yajnik, CS, Rushwan, H, De-Regil, LM, Moore, SE, Morris, JL, Oken, E, Maleta,
K & Purandare, CN 2015, 'The International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) recommendations on adolescent,
preconception, and maternal nutrition: “Think Nutrition First”', International Journal of Gynaecology and Obstetrics, vol. 131, no. S4, pp.
S213–S53.
• Analysis of Biotin in Korean Representative Foods and Dietary Intake Assessment for Korean Ji-Young Kim and Chang-Hwan O. Food
Sci. Biotechnol. 20(4): 1043-1049 (2011)
• Angkasa D, Agustina R, Khusun H and Prafiantini E (2019), 'Validation of a semi-quantitative food frequency questionnaire for
estimating dietary omega-3 fatty acids intake among urban Indonesian pregnant women', Malaysian Journal of Nutrition, vol. 25, no. 2,
pp. 321-35.

Anda mungkin juga menyukai