Anda di halaman 1dari 8

Laporan Ujian Praktik Bahasa Indonesia

Kritik Sastra Puisi

Disusun Kelompok 2, oleh:


1. Ahmad Rizal A. (01)
2. Fazila Shagyta (15)
3. M. Ifan Jendra F. (26)
4. Naurah Rifdah Nur R. (30)

Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dinas Pendidikan


Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kota Kediri
Jl. Veteran No.7, Kode Pos : 64114, Telp / Fax : (0354) 77121
Website : sman2kediri.sch.id Email : smadakdr@yahoo.com
Tahun Ajaran 2022/2023
Kritik Sastra Karya Chairil Anwar
AKU

Kalau sampai waktuku


’Ku mau tak seorang ’kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang


Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku


Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari


Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli


Aku mau hidup seribu tahun lagi

Maret 1943
Kritik Sastra
Dalam puisi ”Aku” sisi perjuangan ditekankan pada perjuangan yang pribadi atau
individu. Hal ini ditunjukkan dalam pemilihan diksi puisi tersebut yang tergambar dalam larik
Biar peluru menembus kulitku (bait 4 larik ke-1) dan Aku tetap meradang menerjang (bait 5 larik
ke-2). Selain itu semangat perjuangan untuk mendapatkan apa yang diinginkan dan mencapai
tujuan hidup seorang individu yang dalam hal ini adalah Chairil Anwar sendiri.
Sedangkan dalam puisi ”Aku” gaya bahasa yang diberikan oleh Chairil Anwar juga
hiperbola seperti yang tergambar dalam larik. Hal ini jelas hiperbola tersebut merupakan
penonjolan pribadi Chairil Anwar, ia mencoba untuk nyata berada di dalam dunianya.
Sementara itu, dalam puisi “Aku” Chairil Anwar memberikan pencitraan gerak dan
perasaan. Citraan gerak merupakan gambaran tentang sesuatu yang seolah-olah dapat bergerak.
Dapat juga gambaran gerak pada umumnya. Citraan gerak dalam puisi ini tergambar dalam larik
Luka dan bisa kubawa berlari (bait 5 larik ke-1). Sementara citraan perasaan tergambar dalam
larik Hingga hilang pedih peri (bait 5 larik ke-3).
Chairil Anwar memberikan pesan secara tersurat yang terdiri dari:
● Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan
menghadang.
● Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan
kelebihannya saja.
● Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan
semangatnya itu dapat hidup selama-lamanya.
LAPORAN UJIAN PRAKTIK BAHASA INDONESIA

1. Alasan pemilihan judul


Alasan kelompok kami memilih judul puisi “Aku” dalam diskusi ini karena puisi
tersebut merupakan mahakarya penyair ternama yang tidak lain adalah Chairil Anwar,
dan juga puisi tersebut memiliki banyak pemaknaan sehingga kami tertarik untuk
memilih judul puisi tersebut.

2. Menjelaskan struktur teks kritik puisi


● Pernyataan pendapat
Dalam puisi "Aku" sisi perjuangan ditekankan pada perjuangan yang pribadi atau
individu.
● Argumen
Kalimat 3 paragraf 1
Paragraf 2
Paragraf 3
Selain itu semangat perjuangan untuk mendapatkan apa yang diinginkan dan
mencapai tujuan hidup seorang individu yang dalam hal ini adalah Chairil Anwar sendiri.
Sedangkan dalam puisi “Aku” gaya bahasa yang diberikan oleh Chairil Anwar juga
hiperbola.
Hal ini jelas hiperbola tersebut merupakan penonjolan pribadi Chairil Anwar. Dia
mencoba untuk nyata berada di dalam dunianya sementara itu dalam puisi Aku Chairil
Anwar memberikan pencitraan gerak dan perasaan. Citraan gerak merupakan gambaran
tentang sesuatu yang seolah-olah dapat bergerak Dapat juga gambaran gerak pada
umumnya. Citraan gerak dalam puisi ini tergambar dalam larik Luka dan bisa kubawa
berlari (bait) larik ke-1. Sementara, citraan perasaan tergambar dalam larik Hingga
hilang pedih peri ( bait 5 larik ke-3)
● Penegasan ulang
Chairil Anwar memberikan pesan secara tersurat yang terdiri dari:
● Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun
rintangan menghadang.
● Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya
menonjolkan kelebihannya saja.
● Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar
pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selama-lamanya.

3. Meringkas isi teks kritik puisi


Dalam puisi "Aku" sisi perjuangan ditekankan pada perjuangan yang pribadi. Hal
ini ditunjukkan dalam pemilihan diksi puisi tersebut yang tergambar dalam larik Biar
peluru menembus kulitku bait 4 larik ke-1 dan Aku tetap meradang menerjang bait 5 larik
ke-2. Selain itu semangat perjuangan untuk mendapatkan apa yang diinginkan dan
mencapai tujuan hidup seorang individu yang dalam hal ini adalah Chairil Anwar sendiri.
Sedangkan dalam puisi "Aku" gaya bahasa yang diberikan oleh Chairil Anwar juga
hiperbola seperti yang tergambar dalam larik. Hal ini jelas hiperbola tersebut merupakan
penonjolan pribadi Chairil Anwar, ia mencoba untuk nyata berada di dalam dunianya.
Sementara itu, dalam puisi "Aku" Chairil Anwar memberikan pencitraan gerak dan
perasaan.

4. Mengonversi teks kritik ke dalam bentuk puisi


Perjuangan terus kutekankan
Meski peluru menembus kulit hingga merobek jantungku
Aku tetap meradang menerjang
Hingga kudapat yang kuinginkan
Luka bisa kubawa berlari dan mengejar
Hingga ditetes hilang pedih perih
Semangat maju dalam karya
Demi bangkitnya sejuta pikiran dan semangat hidup sepanjang masa

Kutekankan tegar, kokoh, pantang mundur


Berani kuakui segala keburukan diri
Itulah sepatah pesan yg hendak kusampaikan
Untuk kehidupan bebas dan merdeka

5. Menjelaskan kebahasaan dalam kritik puisi.


● Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif.
● Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya
menonjolkan kelebihannya saja.
● Menggunakan pernyataan yang menyatakan fakta untuk mendukung atau
membuktikan kebenaran argumentasi penulis/penuturnya.
● Sementara citraan perasaan tergambar dalam larik Hingga hilang pedih
peri (bait 5 larik ke-3).
● Menggunakan pernyataan atau ungkapan yang bersifat menilai atau
mengomentari.
● Sedangkan dalam puisi ”Aku” gaya bahasa yang diberikan oleh Chairil
Anwar juga hiperbola seperti yang tergambar dalam larik.
● Menggunakan istilah teknis berkaitan dengan topik yang dibahasnya.
● Hal ini ditunjukkan dalam pemilihan diksi puisi tersebut yang tergambar
dalam larik Biar peluru menembus kulitku (bait 4 larik ke-1) dan Aku
tetap meradang menerjang (bait 5 larik ke-2).
● Sedangkan dalam puisi ”Aku” gaya bahasa yang diberikan oleh Chairil
Anwar juga hiperbola seperti yang tergambar dalam larik.
● Dia mencoba untuk nyata berada di dalam dunianya sementara itu dalam
puisi Aku Chairil Anwar memberikan pencitraan gerak dan perasaan.
● Menggunakan kata kerja mental.
● Selain itu semangat perjuangan untuk mendapatkan apa yang diinginkan
dan mencapai tujuan hidup seorang individu yang dalam hal ini adalah
Chairil Anwar sendiri.

6. Menjelaskan pendidikan karakter yang dapat diambil dari teks kritik puisi
Pada puisi tersebut memiliki nilai pendidikan karakter, yaitu :
● Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan
menghadang.
● Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan
kelebihannya saja.
● Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan
semangatnya itu dapat hidup selama-lamanya.
● Ketelitian.

7. Menjelaskan manfaat kritik puisi


● Bagi penulis :
➔ Membantu memperluas wawasan penulis, baik itu yang berkaitan dengan bahasa,
objek atau juga tema-tema tulisan, serta juga teknik bersastra.
➔ Menanamkan motivasi untuk menulis.
➔ Meningkatkan kualitas pada tulisan.
● Bagi pembaca :
➔ Menjembatani kesenjangan antara pembaca dan karya sastra.
➔ Menumbuhkan kecintaan pembaca terhadap suatu karya sastra.
➔ Meningkatkan kemampuan dalam mengapresiasi suatu karya sastra.
➔ Membuka mata hati serta pikiran pembaca akan nilai-nilai yang terdapat di dalam
suatu karya sastra.
● Bagi perkembangan sastra :
➔ Mendorong laju perkembangan sastra, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
➔ Memperluas cakrawala atau permasalahan yang terdapat di dalam karya sastra.

Anda mungkin juga menyukai