Anda di halaman 1dari 15

PENDEKATAN EKSPRESIF PUISI

Mata Kuliah Apresiasi Puisi


Dosen Pengampu: Wati Istanti, S.Pd., M.Pd.
Nama anggota kelompok 14
1. Aris Setiawan (2101420070)
2. Dwi Novikasari (2101420115)
3. Lailatul Insiyah (2101420116)
A. Hakikat & Pengertian Pendekatan Ekspresif Puisi
• Menurut Abrams, 1981:189) pendekatan ekspresif merupakan pendek
atan yang mengkaji ekspresi perasaan atau temperamen penulis.
• Menurut Semi (1984), pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang
menitikberatkan perhatian kepada upaya pengarang atau penyair men
gekspresikan ide-idenya ke dalam karya sastra.

Jadi pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang menekankan kepad


a upaya penyair dalam mengungkapkan atau mencurahkan segala pikira
n, perasaan, dan pengalaman pengarang ketika melakukan proses penci
ptaan karya sastra.
B. Langkah-langkah Pendekatan Ekpresif
1. Mengenal biografi pengarang karya sastra yang akan dikaji.
2. Melakukan penafsiran pemahan terhadap unsur-unsur yang terdapat dala
m karya sastra, seperti tema, gaya bahasa/diksi, citraan, dan sebagainya.
3. Mengaitkan hasil penafsiran dengan berdasarkan tinjauan psikologis/kejiw
aan pengarang.

Asumsi dasar penelitian psikologi sastra antara lain dipengaruhi oleh anggapan
bahwa karya sastra merupakan produk dari suatu kejiwaan dan pemikiran pen
garang yang berada pada situasi setengah sadar setelah jelas baru dituangkan
kedalam bentuk secara sadar.
Kekuatan karya sastra dapat dilihat dari seberapa jauh pengarang mampu men
gungkapkan ekspresi kejiwaan yang tak sadar itu ke dalam sebuah cipta sastra.
C. Contoh analisis ekspresif puisi
Doa di Medan Laga
Karya: Subagio Sastrowardoyo

Berikan kekuatan sekeras baja


Untuk menghadapi dunia ini, untuk melayani zaman ini
Berilah kesabaran seluas angkasa
Untuk mengatasi siksaan ini, untuk melupakan derita ini
Berilah kemauan sekuat Garuda
Untuk melawan kekejaman ini, untuk menolak penindasan ini
Berilah perasaan selembut sutera
Untuk menjaga peradaban ini, untuk mempertahankan kemanusiaan ini.

(Daerah Perbatasan, 1970)


1. Biografi Pengarang

Subagio Sastrowardoyo lahir di Madiun, Jawa Timur, 1 Februari 19


24 dan meninggal di Jakarta, 18 Juli 1995 pada umur 71 tahun.
Ia adalah seorang dosen, penyair, penulis cerita pendek dan esai,s
erta kritikus sastra asal Indonesia. Selama bertahun-tahun, ia adal
ah direktur perusahaan penerbitan Balai Pustaka.
Puisi-puisi Subagio umumnya dipandang mempunyai bobot filosofi
s yang tinggi dan mendalam, dan tidak dapat ditafsirkan secara har
fiah. Perumpamaan dan lambang digunakannya secara dewasa da
n matang.
2. Penafsiran Pemahan Puisi
a. Pemilihan kata khas (diksi)

Diksi yang digunakan dalam puisi ini sudah mewakili perasaan dan pengalaman
pengarang. Selain itu, juga mewakili perasaan semua rakyat yang sedang
mempertahankan kehidupan di jagat raya ini.
• Berilah kekuatan sekeras baja
Ingin mempunyai kekuatan yang keras sehingga mampu menghadapi segal
anya dengan kesabaran dan ketabahan lahir dan batin.
• Untuk menghadapi dunia ini, untuk melayani zaman ini
Menjalani kehidupan di dunia ini dengan penuh kesungguhan.
• Berilah kesabaran seluas angkasa
Seluas angkasa memiliki maksud ingin diberikan kelapangan hati (sabar).
• Untuk mengatasi siksaan ini, untuk melupakan derita ini
Segala tantangan dan rintangan mampu diatasi dan yang sudah berlalu biarlah berl
alu.
• Untuk melawan kekejaman ini, untuk menolak penindasan ini
Kekejaman dan penindasan mampu untuk dihadang, kemauan/keinginan yang kua
t mampu mengatasinya.
• Berilah perasaan selembut sutra
Memiliki arti ingin diberi perasaan dan kelembutan hati bagai sutra.
• Untuk menjaga peradaban ini, untuk mempertahankan kemanusiaan ini
Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia di muka bumi di negara yang terci
nta ini.
• Berilah kemauan sekuat garuda
Memiliki maksud ingin diberikan suatu kemauan yang kuat sekuat garuda untuk m
engatasi segala masalah kehidupan.
b. Kata konkret
Kata-kata konkret pada puisi ini seperti terdapat pada kata:
• Kekuatan sekeras baja
Secara denotatif memiliki makna kekuatan seperti baja yang sangat keras. Secara konotatif
memiliki makna mempunyai kekuatan yang keras sehingga mampu dalam menghadapi segal
anya dengan penuh kesabaran dan ketabahanlahir dan batin.
• Kesabaran seluas angkasa
Secara denotatif, angkasa memiliki luas yang tak terhingga, tetapi secara konotatif seluas an
gkasa maksudnya adalah kelapangan hati (sabar).
• Kemauan sekuat garuda
Secara denotatif, garuda memiliki kekuatan yang luar biasa, tetapi secara konotatif maksudn
ya suatu kemauan/ keinginan yang kuat sekuat garuda untuk mengatasi segala problema keh
idupan.
• Perasaan selembut sutra
Secara denotatif sutra melambangkan kehalusan dan kelembutan. Secara konotatif, memiliki
makna perasaan dan kelembutan hati bagai sutra.
c. Pengimajian

1. Imaji perabaan terdapat pada larik ketujuh, berilah perasaan selembut


sutera.
2. Imaji penglihatan terdapat pada larik sekeras baja, seluas angkasa, sek
uat garuda, dan selembut sutra.
3. Imaji perasaan terdapat pada larik berilah kesabaran seluas angkasa, u
ntuk mengatasi siksaan ini, untuk melupakan derita ini, untuk melawa
n kekejaman ini, untuk menolak penindasan ini, danberilah perasaan s
elembut sutera.
d. Bahasa Figuratif
Pada puisi ini terdapat majas perbandingan, merupakan majas yang memb
andingkan sesuatu dengan menggunakan kata-kata perbandingan. Seperti
bagai, bagaikan, bak, seperti, laksana, se-, dan lain-lain.

• Berilah kekuatan sekeras baja


• Berilah kesabaran seluas angkasa
• Berilah kemauan sekuat garuda
• Berilah perasaan selembut sutra
E. Rima
Rima dalam puisi ini termasuk dalam rima berselang yakni pengulangan bunyi s
ajak a-b-a-b.

F. Tipografi
Berdasarkan bentuknya, puisi ini termasuk ke dalam Oktaf/Stanza yaitu sajak ya
ng terdiri dari 8 baris. Dan menggunakan tata wajah konvensional.

G. Tema
Tema yang diangkat pada puisi Doa di Medan Laga adalah tema patriotisme. Ten
tang perjuangan dan pertahanan hidup.
H. Nada dan suasana
Nada dan suasana dalam puisi ini tentang semangat juang yang optimis dalam berbagai bi
dang kehidupan, tidak hanya berjuang melawan musuh tetapi juga melawan berbagai hal
tidak baik yang ada dalam masyarakat dan bangsa kita.

I. Perasaan
Semangat dan optimis menjadi rasa dari tiap-tiap larik dalam puisi Doa di Medan Laga.

J. Amanat
Amanat yang dapat diambil dari ini adalah kehidupan dunia yang sangat keras dan penuh
dengan tantangan harus tetap dijalani dengan penuh perjuangan. Semua yang dihadapi p
asti mendapatkan kemudahan untuk mengatasi tantangan tersebut. Berdoa dan selalu ber
usaha dengan optimis, pasti Yang Maha Kuasa selalu berada dekat kita dan akan menolon
g kita.
3. Kajian Berdasarkan Tinjauan Psikologis/Kejiwaan Pengaran
g
Berdasarkan tinjauan psikologis pengarang, Subagio Sastrowardoyo adalah seorang peny
air, dosen, dan kritikus. Kaitannya dengan pembuatan puisi Doa di Medan Laga ini meru
pakan bentuk dari pengalamannya dari suatu kejadian pada zaman dulu. Pada saat itu ra
kyat Indonesia meskipun sudah dikatakan merdeka, tetapi masih harus semangat dan te
rus berjuang dalam menghadapi kehidupan dunia yang sangat keras dan penuh dengan
tantangan itu.

Pada puisi ini tidak hanya mewakili perasaan dan pengalaman pengarang saja, tetapi jug
a mewakili perasaan semua rakyat yang sedang mempertahankan kehidupan di jagat ray
a ini. Pengarang ingin menggambarkan pesan apa yang bisa diambil dari setiap karya sas
tra yang dibuatnya. Puisi ini merupakan bentuk ekspresinya terhadap keadaan pada saat
itu.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai