Anda di halaman 1dari 8

174 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol.

8 Nomor 2 Tahun 2019

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA)


DI SMP NEGERI 17 KENDARI, SULAWESI TENGGARA

IMPLEMENTATION OF THE CHILD-FRIENDLY SCHOOL (CFS) POLICY IN SMP


NEGERI 17 KENDARI, SOUTHEAST SULAWESI

Oleh: Wa Ode Meliyani Hardini


Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, Kebijakan Pendidikan, FIP UNY
meliyanihardini@gmail.com/wa.ode2015@student.uny.ac.id

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) implementasi kebijakan sekolah ramah anak
(SRA) di SMP Negeri 17 Kendari, Sulawesi Tenggara. (2) faktor pendukung dan penghambat
implementasi kebijakan sekolah ramah anak di SMP Negeri 17 Kendari, Sulawesi Tenggara. Metode
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatatif, jenis penelitian fenomenologi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: (1) Implementasi kebijakan sekolah ramah anak di SMP Negeri 17 Kendari
dalam proses interpretasi menghasilkan 3 kebijakan yaitu, kebijakan pembentukan tim sekolah ramah
anak, kebijakan pembentukan panitia penanggulangan tindak kekerasan, tata tertib dan karakter. SOP
terkait pengorganisasian SRA di SMP Negeri 17 Kendari adalah SK kepala sekolah nomor
421.2/99/2017 dan SK kepala sekolah nomor 421.2/98/2017. Pelaksanaan implementasi sekolah ramah
anak diwujudkan dalam penegakan disiplin non-kekerasan, afirmasi pendidikan, mencari anak yang
belum terjangkau pendidikan, sekolah bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif, sekolah aman dari
bencana, sekolah menjamin peserta didik menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing,
dan pelaksanaan kurikulum ramah anak (2) Faktor pendukung implementasi kebijakan SRA di SMP
Negeri 17 Kendari adalah sumber daya dan disposisi kebijakan. Faktor penghambat implementasi
kebijakan SRA di SMP Negeri 17 Kendari adalah komunikasi selama proses implementasi kebijakan
SRA.

Kata kunci: implementasi, sekolah ramah anak, SMP Negeri 17 Kendari

Abstract
The purpose of this research is to describe: (1) Implementation of child-friendly school policy
(CFS) in SMP Negeri 17 Kendari, Southeast Sulawesi. (2) Supporting factors and inhibitors of child-
friendly school policy implementation in SMP Negeri 17 Kendari, Southeast Sulawesi. This method of
research uses a quality approach, the type of phenomenology research. The results of this study
showed that: (1) Implementation of child-friendly school policy in SMP Negeri 17 Kendari in the
interpretation process resulted in 3 policies that are, the policy of establishing a child-friendly school
team, Committee establishment Policy Acts of violence, order and character. SOP related to the
organizing of CFS in SMP Negeri 17 Kendari is the decree of the principal number 421.2/99/2017 and
the decree of the principal number 421.2/98/2017. Implementation of child friendly school
implementation is manifested in the enforcement of non-violent disciplines, education affirmations,
seeking unreachable children's education, narcotic-free schools, psychotropic, and addictive
substances, schools safe from disasters, schools Ensure students are performing worship according to
their respective religions, and the implementation of child-friendly curriculum (2) contributing factors
to the implementation of CFS policy in SMP Negeri 17 Kendari is a resource and a policy disposition.
The inhibitory factor implementation of CFS policy in SMP Negeri 17 Kendari is communication
during the process of implementing CFS policy.
Keywords: implementation policy, child-friendly school, SMP Negeri 17 Kendari
Implementasi Kebijakan Sekolah…(Wa Ode Meliyani Hardini) 175

PENDAHULUAN perlindungan di satuan pendidikan dari


Undang-Undang nomor 35 Tahun kejahatan seksual dan kekerasan yang
2014 pasal 9 ayat (1 dan 2), di jelaskan dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan,
bahwa (1) setiap anak berhak memperoleh sesama peserta didik, dan/atau pihak lain.
pendidikan dan pengajaran dalam rangka SMP Negeri 17 Kendari merupakan
pengembangan pribadinya dan tingkat sekolah yang terletak di Kecamatan Kadia,
kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakat. Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Selanjutnya pada ayat (2) di jelaskan bahwa SMP ini dalam letak geografisnya berada
setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dalam wilayah yang masih dalam proses
di satuan pendidikan dari kejahatan seksual berkembang. Di SMP Negeri 17 Kendari bisa
dan kekerasan yang dilakukan oleh pendidik, saja terjadi kekerasan. Hal ini dimungkingkan
tenaga kependidikan, sesama peserta didik, terjadi mengingat peserta didik yang
dan atau pihak lain dalam upaya menjamin bersekolah di SMP Negeri 17 Kendari berasal
perlindungan anak dari segala bentuk tindak dari latar belakang yang berbeda-beda.
kekerasan dan diskriminasi. Kekerasan yang terjadi di sekolah ini
Kekerasan terhadap anak dapat terjadi berdasarkan catatan dari buku pelanggaran
dimana saja. Dapat terjadi di lingkungan siswa di tahun 2017, di SMP Negeri 17
keluarga, di lingkungan masyarakat, atau Kendari masih terjadi kegiatan pembully-an,
bahkan sekolah. Sekolah yang selama ini saling ejek antar teman, meneriakan nama
menjadi tempat yang aman oleh masyarakat orang tua teman-temannya, memakai uang kas
sebab dianggap sebagai institusi yang kelas tanpa izin, terlambat masuk ke sekolah,
memiliki mandat untuk menyelenggarakan menyentuh-nyentuh bagian tubuh teman
proses pendidikan pembelajaran tidak sambil mengucapkan kata-kata yang menjurus
menutup kemungkinan menjadi tempat yang ke hal-hal negatif, seperti melakukan tindakan
sangat strategis terjadinya tindak kekeresan yang tidak senonoh kepada salah seorang
terhadap anak-anak. Bukti konkret dari ini teman di lingkungan sekolah, menghina
dari hal tersebut yakni maraknya kasus bapak/ibu guru, dan adanya aksi memajak
bullying yang terjadi antar pelajar sekolah di uang saku teman. Kasus yang hampir sama ada
Kota Kendari. Dilansir dari laman di semua kelas adalah saling ejek antar teman,
https://www.inews.id/ pada tanggal 3 Juli bolos sekolah, dan membuat gaduh di kelas.
2018 tentang viral, siswi SMP di Kendari Upaya untuk mengatasi kekerasan yang
menjadi korban persekusi, berisikan informasi ada di lembaga formal, khususnya kekerasan
berkaitan dengan beredarnya video berisikan yang terjadi di sekolah, umumnya yang ada di
seorang siswi SMP N 8 Kendari dipukul dan Indonesia, dan khususnya yang ada di SMP
dicaci maki oleh seorang remaja dan bahkan Negeri 17 Kendari adalah dengan
dipaksa untuk berkelahi. Kejadian tersebut mengimplementasikan kebijakan Sekolah
berlangsung selang beberapa saat saat korban Ramah Anak. (SRA). Kebijakan Sekolah
baru saja pulang dari sekolah. Dalam kasus Ramah Anak yang diimpelementasikan oleh
ini, pihak sekolah mengakui bahwa korban SMP Negeri 17 Kendari sejalan dengan
dari tindakan persekusi tersebut adalah siswi Peraturan Daerah Kota Kendari Nomor 20
mereka yang duduk di kelas 3 dan baru Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
mengetahui kasus kekerasan ini melalai video Perlindungan Anak di Kota Kendari. Dalam
yang tersebar di media sosial. pasal 3 Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun
Kekerasan anak yang terjadi di sekolah 2013 dijelaskan bahwa penyelenggaraan
sudah sepatutnya menjadi fokus perhatian perlindungan anak bertujuan untuk menjamin
utama pihak sekolah dalam upaya melindungi pemenuhan hak anak termasuk perlindungan
segenap warga sekolahnya. Hal ini dari kekerasan dan diskriminasi, perlakuan
dikarenakan kekerasan terhadap anak telah salah, eksploitasi, penelantaran, secara
melanggar Undang-Undang No. 35 Tahun tersistematis, terintegrasi, dan
2014 tentang Perlindungan Anak Pasal 9 ayat berkesinambungann.
1(a) yakni setiap anak berhak mendapatkan
176 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol. 8 Nomor 2 Tahun 2019

SMP Negeri 17 Kendari merupakan narkoba. SOP terkait pengorganisasian di SD


sekolah satu-satunya di Provinsi Sulawesi N Tlacap adalah kebijakan sekolah dan
Tenggara Kendari yang menerapkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 19 Tahun
kebijakan Sekolah Ramah Anak (SRA). 2016 Tentang Pengembangan Sekolah Ramah
Status Sekolah Ramah Anak (SRA) di SMP Anak. Pada tahap aplikasi berjalan dengan
Negeri 17 Kendari ini didapatkan dengan baik. Implementasi menggunakan teori
menunjuk dirinya sendiri dengan Edward III yang mengacu 4 aspek.
mempertimbangkan indikator-indikator Komunikasi yang terjadi di SD ini cukup
sekolah ramah anak (SRA) yang sedikit baik. Sumber daya terkait sekolah ramah
banyak telah ada di sekolah ini. Salah satunya anak mendekati sempurna. Disposisi dalam
adalah komitmen SMP Negeri 17 Kendari kebijakan sekolah ramah anak cukup baik.
untuk mengentaskan aksi-aksi kekerasan Struktur birokrasi sesuai dengan bagan. (2)
terhadap anak yang ada di sekolah dengan Faktor pendukung adalah sumber daya
mengabadikan komitmen tersebut dalam manusia dan fasilitas yang mumpuni,
motto sekolah yakni “SMP Negeri 17 Kendari pengetahuan orang tua yang cukup, kemauan
anti kekerasan (bullying)”. Tidak main-main, dari para pelaksana yang baik, selanjutnya
penyelenggaran kebijakan Sekolah Ramah penghambatnya adalah pengetahuan wali
Anak pada tahun 2017 SMP Negeri 17 siswa yang kurang paham terkait sekolah
masuk dalam jajaran 10 besar nasional dalam ramah anak (SRA), dan sedikit saja sarana
penyelenggaraan Sekolah Ramah Anak se- prasarana yang kurang memenuhi.
Indonesia. Hal ini menarik penulis untuk Dari latar belakang penelitian dan
meneliti lebih lanjut bagaimana implementasi penelitian yang relevan di atas maka
kebijakan Pengembangan Sekolah Ramah dirumuskan masalah penelitian berupa: (1)
Anak di SMP Negeri 17 Kendari, mengingat Bagaimana implementasi kebijakan sekolah
belum ada penelitian sebelumnya yang ramah anak di SMP Negeri 17 Kendari? (2)
menfokuskan issu-issu kekerasan anak di Apa yang menjadi faktor pendukung dan
Kota Kendari khususnya di berbagai bentuk penghambat dari implementasi kebijakan
kekerasan terhadap anak yang terjadi di sekolah ramah anak (SRA) di SMP Negeri 17
sekolah. Hal ini perlu mendapat perhatian Kendari? Adapun tujuan dari penelitian ini
khusus baik dari Pemerintah Provinsi maupun untuk mendeskripsikan implementasi
Pemerintah Kota Kendari mengingat bahwa kebijakan sekolah ramah anak (SRA) di SMP
angka kekerasan terhadap anak di Provinsi Negeri 17 Kendari dan untuk mengetahui dan
Sulawesi Tenggara cenderung tinggi mendeskripsikan faktor pendukung dan
dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain. penghambat implementasi kebijakan sekolah
Adapun penelitian yang relevan dari ramah anak (SRA) di SMP Negeri 17 Kendari.
judul penelitian ini yakni penelitian yang Secara teoretis manfaat dari penelitian ini
berjudul “Implementasi Kebijakan diharapkan dapat membantu memberikan
Pengembangan Sekolah Ramah Anak Di SD sumbangan pikiran atau ide untuk
Negeri Tlacap Sleman” oleh Angga Novi mengembangkan teori-teori yang sejenis di
Hastaka Saputra, Prodi Kebijakan masa yang akan datang.
Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Dalam kaitannya untuk menjawab
Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil rumusan masalah penelitian, maka peneliti
penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) menggunakan teori sekolah ramah anak, teori
Implementasi kebijakan pengembangan kebijakan, dan teori implementasi kebijakan
sekolah ramah anak di SD Negeri Tlacap, sekolah ramah anak. Secara konseptual
dalam interpretasi dihadiri oleh koordinator menurut Komisi Perlindungan Anak
SRA, kepala sekolah, perwakilan wali siswa, Indonesia (KPAI, 2016: 174), sekolah ramah
ketua komite, dan tokoh masyarakat, dan anak (SRA) adalah sekolah yang secara sadar
menghasilkan 3 kebijakan yaitu, kebijakan berupaya kuat untuk menjamin dan
perlindungan anak, kebijakan penanganan memenuhi hak-hak dan perlindungan anak
bullying, dan kebijakan penanganan dalam setiap aspek kehidupan secara
Implementasi Kebijakan Sekolah…(Wa Ode Meliyani Hardini) 177

terancana dan bertanggung jawab. Dari kebijakan (sosialisasi) agar seluruh


penjelasan tersebut, dengan demikian dapat masyarakat (stakeholder) dapat mengetahui
diketahui bahwa tujuan dari sekolah ramah dan memahami apa yang menjadi arah,
adalah untuk mewujudkan sekolah yang tujuan, dan sasaran (kelompok sasaran)
dapat menjamin dan memenuhi hak-hak dan kebijakan. Tahap pengorganisasian
perlindungan anak Indonesia. Konsep merupakan tahap setelah tahap interpretasi, di
kebijakan dapat di indentifikasi dari dalamnya berisikan pengorganisasian dari
pendeapat yang di kemukakan oleh sebuah kebijakan, yang membahas 5 faktor
Hasbullah, (2015:37) bahwa kata yaitu pelaksana kebijakan, standar prosedur
“kebijakan” merupakan terjemahan dari kata operasi, sumber daya keuangan dan peralatan,
“policy” dalam Bahasa Inggris, yang berarti penetapan manajemen kebijakan, dan
mengurus masalah atau kepentingan umum, penjadwalan. Tahap aplikasi merupakan
atau berarti juga administrasi pemerintah. tahap penerapan rencana proses implementasi
Dalam pengertian operatifnya, kebijakan kebijakan kedalam realita nyata. Adapun
dapat diartikan sebagai: tahapan proses implementasi kebijakan
a. Suatu penggarisan ketentuan- sekolah ramah anak menurut Komisi
ketentuan; Perlindungan Anak Indonesia, (2016: 192-
b. Bersifat sebagai pedoman, pegangan 193) mencakup tahapan persiapan,
atau bimbingan untuk mencapai perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
kesepahaman dalam maksud, cara dan evaluasi .
atau sarana;
c. Bagi setiap usaha dan kegiatan METODE PENELITIAN
sekelompok manusia yang Jenis Penelitian
berorganisasi; Metode penelitian ini menggunakan
Wibawa (Hasbullah, 2015: 92) pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian
mengemukakan bahwa implementasi kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
kebijakan merupakan pengejawantahan untuk memahami fenomena tentang apa yang
keputusan mengenai kebijakan yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya
mendasar, biasanya tertuang di dalam perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan
undang-undang, namun juga dapat berbentuk lain-lain secara holistik, dan dengan cara
intruksi-intruksi eksekutif yang penting atau deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
keputusan perundangan. Widodo (2018: 90) pada suatu konteks khusus yang alamiah
menjabarkan secara lebih operasional proses dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah
implementasi suatu kebijakan publik yang (Moleong, 2005: 6).
mencakup tahap interpretasi (interpretation), Jenis penelitian ini adalah penelitan
tahap pengorganisasian (organized), dan fenomenologis. Fenomenologi menurut
tahap aplikasi (application). Tahap Husserl, (dalam Moleong, 2005: 14) adalah
interpretasi merupakan tahapan penjabaran suatu studi tentang kesadaran dari perspektif
sebuah kebijakan yang masih bersifat pokok seseorang.
abstrak kedalam kebijakan yang lebih
bersifat teknis operasional. Kebijakan umum Tempat dan Waktu Penelitian
atau kebijakan strategis (strategic policy) Penelitian ini dilaksanakan selama
akan dijabarkan ke dalam kebijakan kurang lebih 2 bulan sejak tanggal 26 Januari
manajerial (managerial policy) dan 2019 sampai tanggal 21 Maret 2019. Penelitian
kebijakan manajerial akan dijabarkan dalam implementasi kebijakan sekolah ramah anak
kebijakan teknis operasional (operatioal (SRA) ini dilaksanakan di SMP Negeri 17
policy). Aktivitas interpretasi kebijakan tidak Kendari. SMP Negeri 17 Kendari terletak di
sekedar menjabarkan sebuah kebijakan yang Jalan Mekarjaya 1, Lorong SMP Negeri 17
masih bersifat abstrak ke dalam kebijakan Kendari, Kecamatan Kadia, Kota Kendari,
yang bersifat lebih operasional, namun juga Provinsi Sulawesi Tenggara.
diikuti dengan kegiatan mengkomunikasikan Subjek Penelitian
178 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol. 8 Nomor 2 Tahun 2019

Subjek penelitian implementasi keputusan kepala sekolah nomor


kebijakan sekolah ramah anak (SRA) di SMP 421.2/99/2017 tentang tim sekolah ramah anak
Negeri 17 Kendari ini adalah kepala sekolah, (SRA) SMP Negeri 17 Kendari dan surat
guru, peserta didik, tenaga kependidikan, keputusan kepala sekolah nomor 421.98/2017
komite sekolah, guru bimbingan konseling, tentang panitia penanggulangan tindak
serta petugas keamanan sekolah. kekerasan di sekolah.
Teknik yang digunakan untuk Proses persiapan sekolah ramah anak
memperoleh subjek penelitian adalah ini meliputi sosialisasi pemenuhan hak dan
purposive sampling. Menurut Sugiyono perlindungan anak, komitmen stakeholder
(2009: 218) metode purposive sampling sekolah, dan identifikasi potensi, kapasitas,
adalah pengambilan sampel sumber data kerentanan, dan ancaman di satuan pendidikan.
dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan Proses perencanaan kebijakan sekoah
tertentu ini, misalnya orang tersebut yang ramah anak di SMP Negeri 17 Kendari
dianggap paling tahu tentang apa yang kita dilaksanakan dengan mengintegrasikan
harapkan. kebijakan, program dan kegiatan yang sudah
ada sebelumnya di sekolah.
Metode Pengumpulan Data Pada proses pelaksanaan kebijakan
Pengumpulan data dalam penelitian ini sekolah ramah anak, SMP Negeri 17 Kendari
menggunakan metode observasi, wawancara, menerapkan beberapa kriteria yang sejalan
dan studi dokomuntasi. dengan prinsip pelaksanaan kebijakan
sekolah ramah anak yang diwujudkan dengan
Analisis Data upaya-upaya seperti penegakan disiplin non-
Metode analisis data dalam penelitian kekerasan, pelaksanaan afirmasi pendidikan,
ini menggunakan analisis interaktif (Miles mencari anak yang belum terjangkau oleh
dan Huberman, 2017) yakni; pengumpulan pelayanan pendidikan, komitmen sekolah
data, model data, kondensasi data, dalam mewujudkan bebas narkotika,
penarikan/verifikasi. psikotropika dan zat adiktif (NAPZA),
komitmen sekolah dalam mewujudkan
Keabsahan Data sekolah yang aman dari bencana, dan upaya
Uji keabsahan data dalam penelitian sekolah untuk menjamin, melindungi, dan
ini menggunakan uji kredibilitas dengan memenuhi hak peserta didik untuk
melakukan triangulasi sumber dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
triangulasi metode. masing-masing, hingga pada proses
pelaksanaan kurikulum.
HASIL PENELITIAN DAN Pelaksanaan kebijakan sekolah ramah
PEMBAHASAN anak (SRA) perlu untuk dilakukan
Proses interpretasi kebijakan sekolah pemantauan. Terdapa dua jenis pemantauan
ramah anak di SMP Negeri 17 Kendari untuk melihat pelaksanaan kebijakan SRA di
berlangsung terbuka melibatkan kepala SMP Negeri 17 Kendari, yakni pemantauan
sekolah, komite sekolah, guru-guru, serta internal dan pemantauan eksternal.
seluruh peserta didik, dan orang tua peserta Pemantauan internal ini dilakukan secara
didik. Pelibatan seluruh warga sekolah inklusif dalam proses pembelajaran oleh
khususnya dalam kebijakan sekolah ramah guru-guru di bawah koordinir kepala sekolah
anak ini ditandai dengan adanya selebaran dan juga pemantauan eksternal yang
berisi tanda tangan baik dari guru dan peserta dilakukan oleh beberapa pengawas pembina
didik sebagai bukti perwujudan dan komitmen sekolah dan beberapa dinas terkait, seperti
keluarga besar SMP Negeri 17 Kendari dalam Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan
pelaksanaan sekolah ramah anak (SRA) dan Olahraga dan Dinas Pemberdayaan
sekolah anti bullying. Hasil dari proses Perempuan dan Perlindungan Anak.
interpretasi kebijakan sekolah ramah anak di Evaluasi kebijakan sekolah ramah
SMP Negeri 17 Kendari adalah dengan surat anak (SRA) di SMP Negeri 17 Kendari
Implementasi Kebijakan Sekolah…(Wa Ode Meliyani Hardini) 179

dilaksanakan secara internal dengan indikator sekolah ramah anak yang ditetapkan
melibatkan pengawas pembina sekolah. Dari oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan
hasil evaluasi tersebut dapat dikatakan dan Perlindungan Anak Nasional.
sudah berhasil. Hal ini dibuktikan dengan Dalam proses pelaksanaan kebijakan
SMP Negeri 17 Kendari memiliki predikat sekolah ramah anak (SRA) di SMP Negeri 17
sekolah ramah anak tingkat nasional. Kendari diwujudkan dalam beberapa upaya
Faktor pendukung implementasi yang sejalan dengan prinsip-prinsip sekolah
kebijakan sekolah ramah anak (SRA) di ramah anak (SRA). Proses pemantauan
SMP Negeri 17 Kendari adalah seluruh implementasi kebijakan sekolah ramah anak
sumber daya yang ada di sekolah baik (SRA) di SMP Negeri 17 Kendari dilakukan
sumber daya manusia, sumber daya secara internal dan eksternal sebulan sekali.
anggaran, sumber daya peralatan, sumber Proses evaluasi implementasi kebijakan
daya informasi dan kewenangan, serta sekolah ramah anak di SMP Negeri 17
sumber daya alammnya serta komitmen Kendari dilaksanakan secara internal maupun
kepala sekolah, komite sekolah, koordinator eksternal.
tim pelaksana SRA, dewan guru, serta
seluruh peserta didik untuk Saran
menyelenggarakan proses pendidikan yang 1. Bagi Kepala Sekolah SMP Negeri 17
aman, nyaman, dan non- kekerasan dan Kendari
meminimalisir adanya aksi perundungan a. SMP Neger 17 Kendari perlu
(kekerasan) di dalam lingkungan sekolah. melakukan sosialisasi kebijakan
Faktor penghambat dari sekolah ramah anak secara intensif
implementasi kebijakan sekolah ramah anak khusus kepada seluruh dewan guru,
(SRA) di SMP Negeri 17 Kendari adalah staf/karyawan sekolah, serta seluruh
kurang intensifinya komunikasi (sosialisasi) orang tua dari peserta didik. Sehingga
kebijakan sekolah ramah anak. dewan guru, staff/karyawan tata usaha,
serta orang tua peserta didik lebih
KESIMPULAN DAN SARAN memahami konsep sekolah ramah anak
Simpulan secara lebih mendalam.
Proses interpretasi kebijakan sekolah b. Forum-forum pertemuan antara sekolah
ramah anak di SMP Negeri 17 Kendari dengan orang tua/wali peserta didik
berlangsung terbuka. Pelaksana kebijakan melalui paguyuban kelas dan
(policy implementor) sekolah ramah anak di paguyuban sekolah perlu dioptimalkan
SMP Negeri 17 Kendari ada 2, yakni tim dengan menambah jumlah intensitas
sekolah ramah anak (SRA) SMP Negeri 17 pertemuan.
Kendari dan Panitia Penanggulangan Tindak c. Catatan pemantauan pelaksanaan
Kekerasan di Sekolah. Proses persiapan kebijakan sekolah ramah anak di SMP
implementasi kebijakan sekolah ramah anak Negeri 17 Kendari perlu dikelola
(SRA) di SMP Negeri 17 Kendari terdiri dari kembali menjadi lebih sistematis dan
beberapa kegiatan meliputi: sosialisasi terencana sehingga catatan ini layak
pemenuhan hak anak dan perlindungan anak, menjadi bahan evaluasi internal bagi
adanya komitmen seluruh stakeholder sekolah.
sekolah, dan melakukan identifikasi potensi, d. Perlu dilakukan evaluasi internal terkait
kapasitas, kerentanan, dan ancaman di dalam dengan implementasi kebijakan sekolah
sekolah. ramah anak di SMP Negeri 17 Kendari,
Proses perencanaan implementasi sehingga dapat dilakukan perbaikan
kebijakan sekolah ramah anak (SRA) di demi keberlanjutan kebijakan sekolah
SMP Negeri 17 Kendari dilaksanakan ramah anak ini kedepannya.
dengan mengintegrasikan kebijakan, 2. Bagi Dinas Pemberdayaan Perempuan
program, dan kegiatan yang sudah ada dan Perlindungan Anak Kota Kendari,
sebelumnya sesuai dengan indikator- Provinsi Sulawesi Tenggara
180 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol. 8 Nomor 2 Tahun 2019

a. Ada baiknya disetiap akhir semester, pp-gdl-yogiferila-47427-4-babiii.pdf pada


verifikasi indikator sekolah ramah tanggal 21/03/2019 pukul 07: 28 WITA.
ramah anak di SMP Negeri 17 Kendari Hajaroh, M. (2010). Paradigma, Pendekatan
perlu dilakukan. Tujuannya agar dan Metode Penelitian Fenomeologi.
sekolah senantiasa dapat selalu Naskah Publikasi. Yogyakarta: Fakultas
berbenah diri melalui masukan- Ilmu Pendidikan UNY. Diterbitkan.
masukan pihak verifikator kebijakan Diakses melalui laman Error! Hyperlink
sekolah ramah anak. reference not valid. tanggal 2
3. Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan 9/12/2018 pukul 16: 04 WIB.
Olahraga Kota Kendari Hasbullah, H.M. (2015). Kebijakan
a. Kebijakan sekolah ramah anak Pendidikan: Dalam Perspektif Teori,
merupakan langkah yang strategis Aplikasi, dan Kondisi Objektif
untuk melindungi hak-hak Pendidikan di Indonesia. Jakarta:
anak/peserta didik selama di sekolah. Rajawali Press.
Dalam pelaksanannya, sekolah tentu Hastaka, A.N. (2018). Implementasi Kebijakan
memerlukan dana khusus untuk Pengembangan Sekolah Ramah Anak di
berbenah diri sehingga kebijakan SRA SD Negeri Tlacap Sleman. Skripsi. Tidak
ini dapat terus berjalan optimal. Dinas diterbitkan, Universitas Negeri
Pendidikan, Kepemudaan, dan Yogyakarta, Yogyakarta.
Olahraga Kota Kendari ada baiknya Inews.id. (2018). Viral, Siswi SMP di Kendari
perlu memberikan insentif tambahan Menjadi Korban Persekusi. Kendari:
berupa anggaran tetap untuk inews.id. Diakses melalui laman
pelaksanaan kebijakan sekolah ramah https://www.inews.id/daerah/regional/169
anak di Kota Kendari yang 125/viral-siswi-smp-di-kendari-jadi-
berkelanjutan. korban-persekusi tanggal 30/09/2018
DAFTAR PUSTAKA pukul 10: 15 WIB.
Arrahmah, F.R. (2018). Partisipasi Siswa Kendari Pos. (2016). Wow, Sultra Peringkat
Pada Sekolah Ramah Anak di SMP 13 Kasus Kekerasan Anak. Kendari:
Negeri 15 Yogyakarta. Naskah Kendari Pos. Diakses melalui laman
publikasi, E-Jurnal Prodi Teknologi https://kendaripos.co.id/41160/wow-
Pendidikan Vol. 7 Nomor 7 Tahun sultra-peringkat-13-kasus kekerasan-
2018. Diterbitkan. Diakses melalui anak/ tanggal 29/09/2018 pukul 8: 23
lamanhttp://journal.student.uny.ac.id/ojs/i WIB.
ndex.php/fiptp/article/view/12020/11576 Liputan 6. (2015). Survei ICRW: 84% Anak
tanggal 30/12/2018 pukul 14: 28 WIB. Indonesia Alami Kekerasan di Sekolah.
Dunn, W.N.(2003). Pengantar Analisis Jakarta:Liputan6. Diakses melalui laman
Kebijakan Publik Edisi Kedua. https://www.liputan6.com/news/read/2191
Yogyakarta: Gadjah Mada University 106/survei- icrw-84-anak-indonesia-
Press. alamikekerasan-di-sekolah tanggal
Emzir. (2010). Metodologi Penelitian 28/09/2018 pukul 11: 08 WIB.
Kualitatif: Analisis Data Model Bogdan Muslikh, B. (2013). Metode Penelitian.
& Biklen, Model Miles & Huberman, Diakses melalui laman eprints.uny.ac.id
Model Strauss & Corbin, Model pada tanggal 29/10/17 pukul 9.35 WIB.
Spradley, Analisis Isi Model Philipp Peraturan Menteri. (2014). Peraturan Menteri
Mayring, Program Komputer NVivo. Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Jakarta: Rajawali Press. Perlindungan Anak Republik Indonesia
Ferilasa, Y. (2017). BAB III Metode Nomor 8, Tahun 2014, tentang
Penelitian: Artikel Diterbitkan. Diakses Kebijakan Sekolah Ramah Anak.
melalui laman Peraturan Daerah. ( 2013). Peraturan Daerah
http://eprints.umm.ac.id/35033/4/jiptumm Kota Kendari Nomor 20 Tahun 2013
Implementasi Kebijakan Sekolah…(Wa Ode Meliyani Hardini) 181

Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Implementasi Kebijakan Publik. Malang:


Anak. Penerbit Bumi Aksara.
Rohman, Arif. (2012). Kebijakan Pendidikan: Widodo, J. (2018). Analisis Kebijakan Publik:
Analisis Dinamika Formulasi dan Konsep dan Aplikasi, Analisis Proses
Implementasi. Yogyakarta: Aswaja Kebijakan Publik. Malang: Media Nusa
Pressindo. Creative.
Sholeh, A.N, dkk. (2016). Panduan Sekolah
& Madrasah Ramah Anak. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: c.v. Alfabet.
Suharno. (2016). Dasar-Dasar Kebijakan
Publik: Kajian Proses dan Analisis
Kebijakan. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Sultra Kini. (2018). Perkosaan Menonjol dari
26 Kasus Kekerasan di Kota Kendari.
Kendari: Sultra Kini. Diakses melalui
laman https://sultrakini.com/ tanggal
28/09/2018 pukul 11.24 WIB.
Sundari, R. (2014). Implementasi Kebijakan
Pendidikan Karakter Di SMK
Leonardo Klaten. Skripsi. Tidak
diterbitkan. Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.
Suyanto, B. (2013). Masalah Sosial Anak:
Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Kencana
Prenada Media Group.
Umar, M. (2016). Manajemen Hubungan
Sekolah dan Masyarakat. Naskah
publikasi, Jurnal Edukasi Vol. 2, Nomor:
1. Diterbitkan. Diakses melaluilaman
http://jurnal.arraniry.ac.id/index.php/coba
BK/article/view/688 tanggal 28/09/2018
pukul 9: 12 WIB.
Utami, K. R. (2017). Implementasi Kebijakan
Standar Mutu Madrasah di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Bantul. Skripsi. Tidak
diterbitkan, Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak.
Wahab, S.A. (2008). Analisis Kebijaksanaan:
Dari Formulasi Ke Implementasi
Kebijaksanaan Negara Edisi Kedua.
Malang: Penerbit Bumi Aksara.
Wahab, S.A. (2014). Analisis Kebijakan: Dari
Formulasi ke Penyusunan Model-Model

Anda mungkin juga menyukai