Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sigit Nur Hidayat

NIM : 2000024210

Kelas : Praktek pradilan perdata A

Delegasi :Naminem Leadere

Pendapat Hukum Terkait Kasus Posisi


(Perbuatan Melawan Hukum Litigasi )
A. Duduk Perkara
CV. Jeslin De Beauty Clinic adalah sebuah klinik kecantikan yang berdiri pada
tanggal 17 Agustus 2017 menyediakan layanan operasi plastik yang berkedudukan di Jalan
Sinom, Gedongan RT 5, Kajen, Bangunjiwo, Kec. Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55184. dr. Johan Ibrahim Sp.BP (34 tahun) merupakan salah satu
dokter bedah plastik dimiliki CV. Jeslin De Beauty Clinic. Seorang yang bernama Alxa
Husen berniat merubah penampilan wajah nya dengan melakukan oprasi plastic pada
bagian hidung, atas saran dan infomrasi yang dia dapat dari teman-temannya kemudian
Alexa Husen memantapkan niatnya untuk melakukan oprasi platik di CV. Jeslin De
Beauty Clinic. Selanjutnya pada Tanggal 19 Februari 2021 Alexa Husen mengadakan
pertemuan dengan pihak klinik perihal rencana untuk melakukan operasi hidung dan hasil
dari pertemuan pertama pihak klinik mengatakan total biaya operasi sebesar Rp.72.000.000
dan pihak klinik menyarankan untuk melakukan pertemuan selanjutya di tanggal 26
Februari 2021 apabila klien siap dengan biaya tersebut, serta melakukan medical check up
(pemeriksaan medis) untuk persiapan operasi , Selanjutnya Pada tanggal 26 Februari 2021
klien sudah melakukan medical check up (pemeriksaan medis) dan sudah memenuhi syarat
untuk melakukan operasi hidung serta membuat surat pernyataan dan perjanjian. Yang
kemudian oprasi akan dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2021

pada tanggal 6 Maret 2021setelah pelaksanaaan oprasi , dokter Johan


Ibrahimselaku dokter Yang menangangi an Alexa Husen memberikan arahan terkait hal-
hal yang harus dihindari setelah melakukan operasi hidung tersebut.sesuai dengan SOP
yang telah disepakati Kedua belah pihak bain an Alex Husen ataupun Klinik. Setelah
hamper satu Minggu tepatnya pada tanggal 12 Maret 2021 Alexa Husen merasakan
wajahnya yang membengkak dan meradang, mengetahui hal tersebut Alexa Husen kembali
mendatangi klinik tersebut untuk menanyakan kepada dokter yang menanganinya apakah
hal yang terjadi pada wajahnya tersebut adalah hal yang wajar atau tidak. Dokter
mengatakan bahwa ini adalah hal yang wajar dan dokter juga menyarankan kepada klien
untuk selalu menjaga kebersihan dan memastikan kebersihan pada wajah khususnya pada
area luka operasi dan minum obat yang diberikan oleh dokter secara rutin. Namun setelah
2 minggu tepatnya pada tanggal 27 Maret 2021 wajah an Alexa Husen tidak kunjung
membaik, bahkan pada luka operasi mengeluarkan cairan pus (nanah). Akhirnya an Alexa
Husen kembali mendatangi klinik tersebut untuk komplain terkait apa yang terjadi di
wajahnya, kemudian dokter melakukan tindakan lebih lanjut. Namun 2 minggu kemudian
pada tanggal 10 April 2021 setelah dilakukan tindakan lebih lanjut tidak ada perubahan
secara signifikan dan klien merasa telah dirugikan baik materi maupun immaterial.
An Alexa Husen yang sudah merasa dirugikan langsung mendatangi CV. Jeslin De
Beauty Clinic untuk meminta pertanggungjawaban kepada pihak CV. Jeslin De Beauty
Clinic, namun dari pihak CV. Jeslin De Beauty Clinic menyarankan an Alexa Husen untuk
ditindak lanjuti ulang dengan biaya sebesar Rp.65.000.000 karena pada luka tersebut sudah
sangat parah. Akan Tetapi an Alexa Husen menolak apa yang dianjurkan oleh dokter,
karena ia telah kehilangan kepercayaan terhadap CV. Jeslin De Beauty Clinic tersebut dan
an Alexa Husen menuntut kerugian yang dialaminya secara materil dan imateril sebesar
Rp.2.000.000.000 namun pihak CV. Jeslin De Beauty Clinic tidak menyanggupi tuntutan
tersebut dan mengajak untuk melakukan mediasi sebagai langkah awal, karena CV. Jeslin
De Beauty Clinic telah menganggap mereka sudah melakukan tindakan yang sesuai dengan
SOP. CV. Jeslin De Beauty Clinic dan an Alexa Husen membuat kesepakatan untuk
melakukan mediasi pada tanggal 12 April 2021. Selanjutnya pada tanggal 12 April 2021
kedua belah pihak sudah melakukan mediasi akan tetapi tidak menemukan kesepakatan
dan mediasi dinyatakan gagal. Karena tidak menemukan kesepakatan di mediasi, An Alexa
Husen menggugat pihak CV. Jeslin De Beauty Clinic ke Pengadilan Negeri Bantul. Pada
tanggal 20 April 2021 Pihak Alexa Husen mendatangi kantor advokat Hiswara SH &
Partners untuk melakukan konsultasi terkait dugaan kasus Perbuatan Melawan Hukum
yang dilakukan oleh CV. Jeslin De Beauty Clinic
B. Dasar Hukum
1. Undang undang kesahatan pasal 69 ayat 1
2. KUHPerdata pasal 1365 dan pasal 1371
C. Pendapat Hukum (Legal Opinion)
Jika dilihat dari pasal 1365 KUHPerdata sudah ada buktik yang satu objektif untuk
menjatuhkan CV. Jeslin de Beauty Clinic dan Dr. Johan Ibrahim dengan pasal tersebut
yaitu berupa bekas oprasi platik yang gagal pada wajah an Alexa Husen, namun apakah
satu bukti cukup untuk menyatakan person atau reechtperson bersalah?. Tetntu tidak masih
banyak hal hal yang harus dibuktikan mengenai kedua belah pihak,seperti apa yang telah
tertera di SOP itu udah dilakukan oleh an Alexa Husen dan begitu juga sebaliknya,
kemudian apakah pernyataan an Alexa Husen yang diberikan kepada pihak klinik
mengenai biodata diri itu sesaui atau ada hal yang disembunyikan, hal hal tersebut harus
bisa dibuktikan secara sah dan actual tanpa ada kebihngan dari kedua belah pihak.
An Alexa Husen sbenernya sah-sah saja meminta ganti rugi terhadap CV. Jeslin de
Beauty Clinic karena an Alexa Husen mengalami kecacatan fisik seumur hidup yang
menyebabkan kerugian materil dan imateril pada dirinya, hal tersebut sesaui dengan pasal
1371 KUHPerdata. Namun perlu digaris bahwi lagi secara Bersama apakah praktik oprasi
plastic yang dilakukan oleh CV. Jeslin de Beauty Clinic dengan Dr. Johan Ibrahim dengan
pasien An Alexa Husen murni dari kesalahan pihak CV. Jeslin de Beauty Clinic atau
kesalahan An Alexa Husen, hal tersebut perlu pembutian agar dapat menjatuhkan sebuat
Tindakan dapat dikattkan pada sapal 1371 KUHPerdata.
Ketika kita mengacu pada Undang undang kesehatan Pasal 69 CV. Jeslin de Beauty
Clinic dan Dr. Johan Ibrahim sebenerna secara sah memiliki wewenang untuk melakukan
sebuah oprasi pastik karena sudah miliki izin praktik. Namun harus dabat dibuktikan
apakah izin praktik CV. Jeslin de Beauty Clinic dan Dr. Johan Ibrahim tersbut itu legal
atau illegal karena saat ini banyak upaya upaya untuk melegalkan sesuatu hal yang illegal,
seperti izin praktij tersebut bisa saja dipalsukan oleh pihak CV. Jeslin de Beauty Clinic
dan Dr. Johan Ibrahim maka dari itu perlu dikroscek ulang pada lembega yang
berwewenang.
D. Kesimpulan
Saya menyimpulkan bahwa tergugat ataupun penggugat belum bisa dikatakan
bersalah secara hukum karena masih banyak hal yangerlu dibuktikan secara sah dimata
hukum baik dari pihak an Alexa Husen sebagai penggugat ataupun CV. Jeslin de Beauty
Clinic dan Dr. Johan Ibrahim sebagai tergugat. Sebernaya secara dasar yang saya ambil
diatas pada undang undang ksesehatan pasal 69 CV. Jeslin de Beauty Clinic dengan Dr.
Johan Ibrahim memiliki wewenang untuk melakukan sebuah Tindakan oprasi platik
dengan izin praktik yang mereka miliki, Ketika sebuiah perjalanan ataupun Tindakan
medis mestilah memiliki sebuah resiko ataupun dampak lain dari Tindakan tersebut maka
dari itu Ketika kasus yang dialami an Alexa Husen disangkutkan dengan pasal 1365 dan
pasal 1371 KUHPerdata pastinya perlu pembuktian yang sah secara hukum , jadi saya
simpulkan dalam kasus ini baik dri pihak tergugat maupaun penggugat belum bisa
dinyatakan bersalah dimata hukum.

Anda mungkin juga menyukai